Post on 20-Dec-2015
description
BAB I
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
COMPETENCIES
Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasukan rencana pemberian
nutrisi pada pasien, khususnya makanan transisi. (transitional feeding)
B. SKENARIO
Lekas Sembuh ya Nak…
An.C jenis kelamin laki-laki , berusia 7 bulan dirawat drumah sakit dengan diagnose
bronkopneumonia dan alergi. Berat badan pasien 9 kg dan panjang padan 71 cm.
Pasien tidak mendapatkan ASI Eksklusif karena pada usia 0-6 bulan pasien
mendapatkan susu formula dan ASI secara berselang seling karena ibu pasien sibuk
bekerja. Sebelum mauk RS pasien mengkonsumsi bubur dengan komposisi tepung
beras, ayam, telur, dan wortel. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinis
menunjukkan sesak, diare, muntah, suhu tubuh 38oC, nadi 100x/menit dan RR
20x/menit. Pasien harus menjalani perawatan yang intensif bahkan jika pasien
menjalani rawat jalan, pasien diwajibkan untuk control setiap satu bulan sekali, oleh
karena itu ahli gizi diharapkan mamp memberikan intervensi gizi pada pasien saat
berusia 7 bulan hingga psien berusia 1 tahun.
C. DAFTAR UNCLEAR TERMS
No. ISTILAH PENGERTIAN
1. Bronkopneumonia Peradangan paru yang erawl pada bronkeulus terminalis
Alergi (dorland,2011)
2 Alergi Respon abnormal tubuh thd suatu makanan yang dicetuskan
oleh reaksi spesifik pada sistem imun dg gejala yang spesifik
pula (Kamus gizi, 2010)
Keadaan hipersensitif yang didapat melalui pajanan thd alergen
tertentu dan pajanan ulang menimbulkan manifestasi akibat
kemampuan reaksi yang berlebihan (Dorland 2011)
3 RR (Respiratory rate) Jumlah nafas yg diambil dalam 1 menit (pasco,2005)
1
4 ASI Eksklusif Air susu ibu yang diberikan pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa
diberikan makanan dan minuman lain (Kamus Gizi,2010)
D. DAFTAR CUES
Perencanaan dan Pemberian intervensi gizi pada an.C yang mengalami
bronkopneumonia dan alergi baik selama menjalani rawat inap maupun rawat jalan
dalam perawatan intensif ketika pasien berusia 7 bulan sampai 1 tahun.
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1. Bagaimana Patofisiology, Etiology, dan Sign Symptoms untuk Bronkopneumonia
dan alergi?
2. Apa saja jenis-jenis alergi dan alergen?
3. Apakah semua alergen dapat menyebabkan tanda dan gejala yang sama pada
setiap individu yang mengalami alergi?
4. Bagaimana cara mendeteksi adanya alergi pada seseorang ?
5. Apakah alergi bisa disembuhkan?
6. Apa penyebab alergi pasien? Bagaimana hubungan Bronkopneumonia dan
alergi?
7. Bagaimana mekanisme gejala fisik klinis (sesak,diare, suhu 38, nadi 100x/menit,
RR 20x/menit, muntah) dengan kondisi penyakit pasien?
8. Bagaimana dampak pemberian susu formula dan ASI berselang-seling pada bayi
0-6 bulan?
9. Bagaimana diet yang tepat untuk anak usia 7 bulan – 1tahun?
10. Bagaimana diet khusus untuk orang alergi?
11. Bagaimana metode-metode pengolahan dapat mempengaruhi kandungan
alergen pada bahan makanan?
12. Bagaimana preskripsi diet untuk pasien dalam skenario? Apa saja zat gizi spesifik
yang diutamakan untuk pasien?
2
F. HASIL BRAINSTORMING
1. Patofisiology , Etiology, dan Sign Symptoms Bronkopneumonia dan Alergi
A. Bronkopneumonia
Patofisiology : Bakteri di paru-paru mengakibatkan infeksi dan mengenai
bronkus terminalis sehingga terjadi peradangan. Kemudian
terjadi eksudasi. Eksudasi ini adalah keluarnya cairan/sel dari
pembuluh darah dan pengendapan di dalam jaringan atau
permukaan jaringan. Adanya eksudasi ini menyebabkan
terjadinya infeksi dan peradangan yang mengakibatkan kerja
otot mungkin terganggu dan tidak bekerja secara optimal.
Etiology : infeksi bakteri, virus, bahan kimia
Sign Symptoms : sesak, demam, asma, batuk
B. Alergi
Patofisiology : Alergen merangsang limfosit untuk memproduksi antibody
terhadap allergen tersebut. Antibodi ini melekat pada sel mast
di jaringan tubuh manusia, ketika seseorang terpapar allergen,
maka sel mast ini akan mengeluarkan histamin yang akan
menyebabkan alergi. Misalnya saat makan makanan yang
mengandung alergen tersebut.
Etiology : Makanan yang mengandung alergen, bakteri, fisik (serbuk
bunga, panas, cahaya, dingin), obat, dan bahan kimia
Sign Symptoms : gatal, muncul bercak merah sekitar kulit (dermatitis), sesak
nafas, asma, bengkak, urtikaria, mual dan muntah, diare,
bersin-bersin, demam, dan bradikardi.
2. Jenis-jenis Alergi dan Alergen
Alergi fisik
Alergi fisik yaitu alergi terhadap respon fisik. Contoh alergennya yaitu panas,
dingin, debu, dan serbuk bunga.
Alergi makanan
3
Alergi makanan terjadi karena menurunnya kekebalan (imunoglobulin e)
terhadap makanan. Contoh alergennya yaitu susu sapi telur kacang tanah
seafood, makanan tinggi protein.
Alergi obat
Alergi obat yaitu sensitivitas terhadap obat tertentu
Alergi antigen bakteri tertentu
Alergi polen
Alergennya yaitu polen
Alergi atopik
Alergi laten
Alergi laten yaitu alergi yang tidak bergejala
Alergi bronkial
3. Apakah semua allergen dapat menyebab tanda dan gejala yang sama pada setiap
individu yang mengalami alergi
Jawabannya tidak. karena
Masing2 orang memiliki antibody berbeda sehingga respon berbeda
Tergantung reseptor histamin yang dikenai
Tergantung sensitifitas tubuh masing2 individu yang mengalami alergi
4. Cara mendeteksi adanya alergi
Deteksi alergi dengan
Tes Kulit
Tes darah
Imunoglobulin e
Uji coba oral
5. Apakah alergi bisa disembuhkan
Jawabannya bisa. Mekanismenya yaitu jika seseorang diberi makanan alergen
dengan frekuensi terus menerus, orang tersebut akan kebal. Ssebaliknya, karena
terus terpapar suatu alergen menyebabkan alergi pada suatu alergen
Bisa hilang sementara.
4
6. Hubungan Bronkopneumonia dengan alergi
Ada kaitannya yaitu adanya alergi bronkial. Bakteri menyebabkan alergi di
bronkiolus sehingga terjadilah asma
Tidak ada hubungannya: alergi pasien karena sudah diberi susu formula sejak
lahir sehingga sistem imun lebih rentan terhadap alergen akibat system imun
yang lemah.
Hal ini tandai diare pada anak, kemungkinan karena pemberian susu formula
sejak lahir. Sementara alergi menyebabkan sesak nafas kronis sehingga terjadi
bronkopneumonia. Sistem imun kurang kuat (belum sempurna) menyebabkan
intoleran laktosa, alergi dan bronkopneumonia. Diare terjadi karena intoleransi
laktosa.
7. Mekanisme gejala fisik klinis (sesak,diare, suhu 38, nadi 100x/menit, RR
20x/menit, muntah) dengan kondisi penyakit pasien
Sesak : disebabkan adanya eksudasi sehingga pertukaran O2 tidak sempurna
mengakibatkan sesak
Diare : konsumsi susu formula sejak lahir menyebabkan bayi rentan laktose
intoleran sehingga diare
Muntah : Adanya alergi yang salah satu gejalanya adalah muntah sebagai
reaksi tubuh terhadap susu formula yang diberikan sehingga muntah.
Mekanismenya histamin 2 mempengaruhi sekresi as.lambung
sehingga as.lambung meningkat dan manifestasinya muntah
Demam : Salah satu gejala yang ditimbulkan alergi adalah demam. Adanya
inflamasi akibat infeksi bakteri sehingga manifestasinya demam.
Nadi : histamin mempercepat denyut jantung
Nadi dan RR : normal, karena pada bayi nadi dan RR lebih tinggi dari orang
dewasa
8. Dampak pemberian susu formula dan ASI berselang seling pada bayi 0-6 bulan
anti body menurun
5
Antibody menurun sehingga hipersensitivitas terhadap allergen meningkat dan
menyebabkan risiko alergi meningkat. Sehingga anak mudah terserang penyakit
infeksi seperti diare akibat lactore intoleran susu formula,
anak kurang dekat dengan ibu (kontak batin),
ibu kurang peka terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak,
anak bisa gizi lebih
9. Diet yang tepat untuk anak usia 7 bulan – 1tahun
Untuk usia 7-9 bulan dietnya yaitu ASI + MP ASI (berupa makanan lembut,
mudah cerna seperti bubur tepung beras, biskuit yang dihancurkan, campuran
sayuran-sayuran (wortel, bayam, dll yang lembut) yang dihancurkan, sari buah
(pisang, apel serut, alpukat, mangga, jeruk, pepaya), puree
Sayur dan buah yang dipilih adalah sayuran yang mudah dicerna, kandungan
serat tinggi agar mudah terabsorbsi
Usia 10-12 bulan yaitu finger food, buah potong
MP ASI dimulai umur 6 bulan karena umur 0-5 bulan usus belum sempurna
10. Diet khusus untuk orang alergi
Makanan seperti orang biasa
pemilihan bahan makanannya yang tidak mengandung alergen
11. Metode-metode pengolahan dapat mempengaruhi kandungan alergen pada
bahan makanan
Misal: pengolahan dapat membunuh bakteri
Contoh: pada suhu lebih dari 100, kandungan protein tertentu sebagai alergen
bisa hilang. kacang tanah, jika direbus tingkat alergenitas lebih rendah dibanding
dipanggang
12. Data apasaja yang dibutuhkan? interpretasi data ABCD
Antropometri : normal, antara -2 sampai 2 SD
Clinic :
Dietary : alergi telur
6
13. preskripsi dietnya? Zat gizi spesifik untuk pasien
Kebutuhan:
Energi :650 kkal
Protein : 16 g, (AKG orang sehat) + peningkatan (setiap peningkatan 1
derajat ditambah 12-15 kkal)
Tujuan:
Memberikan diet yang mencegah timbulnya alergi
Memenuhi kebutuhan Gizi pasien tanpa memperberat kerja paru
Mempertahankan dan menjaga BB normal
Prinsip:
Diet alergi
Rendah KH (cek RR)
Syarat:
Membatasi makanan yang mengandung alergen
Makan mudah cerna porsi kecil tapi sering
Low lactose
Makanan sesuai usia (7 bulan)
Makanan yang diperbolehkan, dianjurkan, dibatasi, dilarang
7
G. HIPOTESIS DK 1
8
Pemberian ASI dan Susu Formula
Berselang-seling
Immunitas Kurang Sempurna
AlergiBronkopneumonia
Reaksi Ig E Infeksi Bakteri
Alergen
MakananObatPolen
ObatFisik
MakananBakteriSesak, diare, muntah, suhu
tubuh 38oC, nadi 100x/menit, RR 20x/menit
Diet Alergi Usia 7 bulan
BentukMakanan
BahanMakananAlergen
PemberianASI
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1. Patofisiology, Etiology, Sign Symptoms
Bronkopneumonia
Patofisiology:
Adanya infeksi yg terjadi karena pertahanan mulai dari saluran nafas atas atas
sampai bawah. Infeksi virus menginfeksi bronkus terminalis terjadi peradangan
pada bronkus sehingga terjadi eksudasi intra alveolar dan terjadi bercak-bercak
infiltrat (benet, 2013 ) (prise, 2009). Infeksi ini juga menyebabkan dilatasi alveoli,
peningkatan suhu tubuh dan edema antar kapiler dan alveoli (eveline,2002)
Etiology:
Bayi malnutrisi
BBLR
tidak memberikan ASI Eksklusif
tidak melakukan Imunisasi (Igordon,2008)
adanya mekanisme penurunan pertahanan tubuh terhadap virus lagionella
pneumonia respiratorical sinfical virus dll
adanya bakteri seperti streptococcus, staphilococcus, clapsiella, jamur
aspergilus sp., Candida albican, citoplasma capsulatum, protozoa ,
aspirasi makanan (isi lambung masuk paru paru)
congesti paru yang lama,
mikrobakteri dan mikroplasma (breadli, 2011)
bahan kimia, (hidrokarbon, lipoid substance) (Setioningrum,2006)
Sign Symptom
batuk awal tidak terbentuk , mulai batuk beberapa hari kemudian dari
kering hingga produktif batuk dg berbagi warna ( hijau kuning coklat
kemerahan)
dypsnea,
nyeri dada pleuritik
gejala GI tract
mual
muntah
diare
9
suara nafas mendedas
menggigil
hasil X-ray dada tidak normal, ( Stainer,2009)
Menggigil
demam 38,8-41,1 oC
Pembengkakan ekstremitas bawah
Peningkatan tekanan darah
Takikardi
Sianosis sekitar hidung
Kesulitan dan sakit saat pernapasan
Dasar kuku kebiruan
(mahmud 2008)
Sel fagia dan gelisah (Setioningrum 2006)
(breadley,2011)
Alergi
Patofisiology:
Alergen dikenali oleh penyaji antigen akan mengekspresikan sel limfosit T sehingga
sel penyaji menghasilan sitokin (IL-1, IL-4 IL3), kemudian merangsang sel B hasilkan
antibody pada anak terbentuk IgE(anak atropi) IgG IgM IgA . Saat berlebihan, IgE
melekat pada sel mast dan basofil ke berbagai saluran seperti saluran cerna, saluran
pernapasan dan saluran urin. Sel mast ini mengandung zat-zat aktif yg dapat
mengiritasi jaringan. (Catsilambros 2010) Selanjutnya alergen terserap dan akan
menekan sistem imun (toleransi) melepaskan pro inflamatory kemudian melepaskan
histamin sehingga muncul rasa gatal-gatal, ruam, dan urtikaria. (judarwanto,2005)
(Nutrition guidline food and alergi,2011)
Etiology:
Faktor genetik yaitu terjadi atopi menghasilkan IgE lebih banyak, pada
kromosom 11q 12 -13 dan 5q31-33 (muhaimin,2011)
Immaturitas usus
Faktor lingkungan yaitu misalnya paparan penyakit infeksi saat usia anak2,
Polusi lingkungan contohnya asap, banyaknya papran alergen, pola makan
tidak sehat
10
(mustakin 2009)
Sign Symptom:
Pernapasan atas: batuk bersin hidung tersumbat gatal tenggorokan
Pernapasan bawah: sakit di dada sesak
Pencernaan : nyeri perut sering BAB, muntah, reflux, mual
Oral: gatal disekitar lidah
Kulit: gatal, dermatitis, urtikaria
Mata berair dan gatal
Sistem hormonal: gangguan pertumbuhan
Saluran kemih: sering kencing
Otot tulang nyeri
Pembuluh darah dan jantung: pusing, lelah, letih, palpitasi muka
kemerahan/flushing, nyeri dada, pingsan dan tekanan darah rendah
Sistem Saraf Pusat: anak lebih sering mudah kaget dengan rangsangan
cahaya dan suara
Sensitif dan jari-jari tangan dan bibir gemetar
(judarwanto ,2005)(Naid,2011)
2. Jenis-Jenis Alergi dan Alergen
Berdasarkan manifestasi klinis
.Jenis tetap gejala timbul beberapa detik-jam setelah terpapar alergen > tidak
terpengaruh jumlah . diperantarai IgE
.Jenis siklik > beberapa jam – hari dipengaruhi frekuensi yang dikonsumsi
(Cdk, 2011)
Berdasarkan jenis alergi dan alergennya
Alergi makanan
Kacang-kacangan alergennya glikoprotein dan protein yang dikenal
dengan arasin dan onarasi .Alergi ini tidak diperantarai Immunoglobulin E
Ikan alergen m
Susu alergennya etalaktoglobulin yang terdapat di susu sapi,
alfalaktoalbumin, BSA, BGG.
Soya alergennya fisilin albumin
11
telur alergen ovomukoid
Alergi asma
Serbuk sari, debu, dan bulu kucing
Anafilaksis sitemik
Serum obat yaitu obat anti inflamasi nonsteroid dan antibiotik pada golongan
Penicilin, sulfonamide, salisilat, aspirin, dan perelaksi otot
Alergi atopic
Alergennya polusi udara tungau debu rumah
Alergi lateks
Alergennya yaitu balon dan sarung tangan
(darmayanti,2010)
3. Apakah semua alergen dapat menyebabkan tanda dan gejala yang sama pada setiap
individu yang mengalami alergi
Jawabnnya tidak. Karena,
tergantung rute antigen masuk pada tubuh seseorang (rifai ,2011)
alergen masuk ke tubuh, kemudian tubuh membentuk IgE, hal ini tidak bisa
diprediksi sehingga berbeda masing2 orang (kuniawan,2011)
dipengaruhi seberapa besar dosis alergen yang masuk
organ sensitif setiap orang berbeda
4. Cara mendeteksi adanya alergi pada seseorang
Skin Prick test yaitu mengoleskan cairan ke kulit pasien ditunggu 15-20menit
kemudian muncul reaksi. Bahan yang digunakan adalah bahan-bahan
alamiah. Akurasi prediksi + <50% akurasi - >90% . test ini digunakan untuk
memeriksa alergen yang dihirup atau dari makanan. Tes ini bisa mendeteksi
33 jenis alergi. Tes ini yang paling sering digunakan.
Oral test digunakan untuk menguatkan hasil RAST atau skin test . Cara
kerjanya yaitu dengan tes provokasi makanan (uji lanjutan utk menegakkan
diagnosis) kemudian eliminasi lalu provokasi dan rechalange
Double c .Pada tes ini, penguji maupun respondennya tidak tau bahan yang
diujikan
12
Single c. pada tes ini penguji tau bahan yang diujikan, sementara responden
tidak tau
open food c. Keduanya antara respoden dan penguji sama-sama tahu bahan
yang diujikan
Pach test yaitu pengujian alergi pada bahan kimia atau alergi kontak bahan
kimia.
Uji IgE spesifik. Uji ini dilakukan kepada pasien yang tidak bisa berhenti pada
pengobatan anti histamin
Tes provokasi obat
Tes Imuno CAP yaitu deteksi IgE bayi usia 2 tahun
Uji RAST yaitu uji Immunogloblulin E dengan serum immuno asai
IPDFT yaitu menyuntikkan 0,05 ml larutan alergen secara intradermal hingga
menimbulkan indurasi
(wong dkk 2009)(judarwanto,2005)
5. Apakah alergi bisa disembuhkan
Alergi agak susah disembuhkan karena alergi bisa kambuh saat orang tersebut
mengkonsumsi makanan yang mengandung alergen
Alergi hanya bisa diminimalisir jalannya. Misalnya menggunakan obat. Obat-obat ini
misalnya : anti histamin, regular alergi short, epineprin auto injector. (webmd.com,
2014)
Alergi bisa juga sembuh, contohnya saat bayi imun belum sempurna karena usus
immature. kemudian saat tumbuh terjadi maturasi imun. Hal ini akan makin
membaik dengan pemberian ASI Ekslusif sehingga tubuh membuat Immunoglobulin
A yang akan meningkat seiring tambah usia.
Contoh alergi yang bisa hilang yaitu alergi pada susu, telur, ikan, kerang, kacang.
Namun alergi tersebut juga masih banyak pada orang dewasa karena alergi
tergantung imun masing-masing individu.
Sedangkan alergi sayur contohnya tomat dan alergi buah misalnya kiwi, melon, dan
nanas susah hilang.
(wood,2007) (judarwanto, 2005)
13
6. Penyebab alergi pasien? Hubungan Bronkopneumonia dan alergi
Penyebab alergi pasien
Alergi pada pasien disebabkan oleh telur.
Pada kasus bayi biasanya
Susu formula sebagai allergen juga sebagai cascadae inflamasi alergi yang
mempengaruh produksi IgE sehingga saat sering makan telur dapat terjadi alergi
susu penyebab diare
kuning telur adalah lemak sehingga bukan alergen
putih telur adalah protein yaitu sebagai penyebab alergi
Hubungan Bronkopneumonia dan alergi
tidak ada hubungan antara bronkopneumonia dengan alergi secara langsung.
Hubungannya pada etiology yaitu karena immaturitas usus sehingga sistem imun
menurun. Sementara itu dalam susu formula banyak tercemar bakteri karena proses
pembuatannya
7. Mekanisme gejala fisik klinis (sesak,diare, suhu 38, nadi 100x/menit, RR 20x/menit,
muntah) dengan kondisi penyakit pasien
Sesak mekanismenya yaitu pada bronkopneumonia terjadi kelainan parenkim
paru sehingga komponen volume ventilasi paru terganggu dan kompensasinya
dengan meningkatkan volume tidal dan frekuensi napas dengan usaha bernapas
ekstra akibatnya pasien terlihat dypsnea/ sesak napas
Demam yaitu diawali adanya respon homeostasis tubuh terhadap infeksi
bakteri/virus yang difagosit makrofag darah, kemudian leukosit melepaskan IL-1
yang mempengaruhi lepasnya prostaglandin sehingga hipotalamus meningkatkan
set point dan terjadilah demam
Muntah dan diare disebabkan alergen susah dicerna oleh lambung sehingga
banyak pepsin yang dikeluarkan untuk mencerna allergen tersebut. Hal ini
menyebabkan pencernaan tidak normal. Saat sampai duodenum terjadi aktivasi
sel mast di saluran pencernaan kemudian cairan tubuh keluar dan menembus
sel2 epitel terjadilah kontraksi otot polos lalu muntah (rifai,2011)
14
Diare disebabkan kuman masuk pembuluh dara kemudian masuk saluran
pencernaan sehingga flora usus abnormal mengakibatkan peristaltik abnormal
dan malabsorbsi, kemudian terjadi diare
8. Dampak pemberian susu formula dan ASI berselang seling pada bayi 0-6 bulan
Pencemaran bakteri
Infeksi
Kurang vitamin
Kekurangan zat besi
Lemak yang tidak cocok
Protein tidak cocok
Tidak bisa dicerna
Alergi
Memajankan bayi pada alergen jumlah besar
Kecerdasan kognitif turun
Resiko karies gigi
Resiko obese
Infeksi saluran napas
(Mawardah,2012)
9. Diet yang tepat untuk anak usia 7 bulan – 1tahun
Pada saat bayi berusia 0-5bula, saluran pencernaan bayi belum sempurna. Sehingga
harus diberikan ASI eksklusif untuk menyempurnakan organ-organ bayi. Selain itu
ASI Ekslusif diperlukan agar mencegah penyakit pada bayi karena ASI mengandung
zat protektif.
Pengenalan MP ASI bertahap dengan tekstur lembut agar saat makanan dicerna bisa
mudah diabsorbsi. Karena pencernaan bayi belum sempurna sehingga perlu adaptasi
dengan pemberian secara bertahap atau makanan transisi.
Pada usia 6 bulan, ASI tidak memenuhi energi menyeluruh. ASI hanya memenuhi ½
kebutuhan Energi.
Pada usia 6-12 bulan, MP-ASI berfungsi untuk melatih pencernaan bayi
15
Usia 6-8 bulan, Energi 200kkal/hari. ASI memenuhi ½ kebutuhan energy. Bentuk
MP-ASI yaitu bubur halus, makanan cincang, dan fingerfood
MP ASI 7 bulan, serealia dan beras setelah menerima dengan baik lalu Sayur
kukus/rebus, baru buah yang dihaluskan
Jumlah MP-ASI sesuai usia
Usia 6 bulan, MP-ASI 6 sendok
Usia 7 bulan, MP-ASI 7 sendok
Usia 8 bulan, MP-ASI 8 sendok
Usia 9 bulan, MP-ASI 9 sendok
Cara memperkenalkan MP ASI yaitu denga memberikan 2-7hari makan sehingga anak
bisa mengenali rasa dari makan tersebut dan mengetahui apakah anak alergi atau
tidak terhadap makan tersebut
Frekuensi makanan keluarga, 2-3 makan,
Pemberian MP –ASI tergantung nafsu makan dan motorik bayi
Snack 1-2x jika perlu
Usia 9-11 bulan, Energi 300kkal ASI. ASI memenuhi ½ -1/3 kebutuhan Energi.
Bentuk makanan cincang dengan jumlah rata-rata sajian ½ 250 ml cup
Penambahan : diberi makanan yang bisa dimakan itu sendiri. Finger food
Pemberian : ASI + MP ASI 3x makanan lembik, 2x makan selingan + ASI
Sekitar 9-10 bulan> mulai lauk hewani dg pengolahan cincang/potong tipis 2-
4 sendok makan
Usia 12 bulan, energy > 550 kkal. MP-ASI dengan tekstur makanan keluarga namun
bumbu tidak merangsang GI dengan frekuensi 3-5x sehari
Snack bila perlu sajian ¾ cup250 ml (alive, 2009)
Buah/ sayur dikukus/rebus karena gerakan esofagus lebih lambat sehingga butuh
makanan yang lunak.
Sfringter lambung berada diatas difragma sehingga sulit dicerna bayi.
Lemak trans tidak bisa dicerna bayi.
10. Bagaimana diet khusus untuk orang alergi?
Diet eliminasi yaitu dengan meniadakan makanan yang menimbulkan gejala.
Macam-macam diet alergi:
16
a. Eliminasi diet yaitu dengan hindari : Buah susu telur ikan dan kacang2an.
b. Minimal diet 1 yaitu makanan alergenitas rendah. Makanan yang diperbolehkan
yaitu air, beras, daging sapi, kelapa,bayam wortel bawang gula garam dan susu
formula soya, selain bahan makanan ini tidak boleh
c. Minimal diet 2 yaitu alergen rendah. Bahan makanan yang diperbolehkan yaitu air,
kentang, daging sapi, kacang merah, kubis, buncis, bawang. selain bahan makanan
ini tidak boleh
d. Bebas telur dan ikan yaitu menghindari telur dan ikan, selain itu boleh dimakan
e. His own diet yaitu menghindari makanan yang membuat dia alergi
(Samsons, 2004)
11. Metode2 pengolahan yang dapat mempengaruhi kandungan alergen pada bahan
makanan
Kacang yang biasa diolah dg dipanggang lebih alergenic dibanding yang direbus
Alergenitas Buah, telur, susu, ikan bisa berkurang dengan pemasakan.
Suhu pemasakan >94oC menyebabkan globulin terpecah (Neils et all)
12. Preskripsi diet ? Zat gizi spesifik untuk pasien?
Kebutuhan
Energi
Energi : BEE x FS
BEE anak 1-10 bulan yaitu 490
Faktor Stress (Demam) yaitu 12% Energi
Energi = 490 x 12%
Energi = 548,8 kkal
Energi 40-50% dari ASI
Protein
Protein= RDA x FS
Protein = 1,5x 9 + 12%
Protein = 15,12 g = memenuhi 11% dari kebutuhan Energi
Karbohidrat
17
Total karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan Energi
Karbohidrat 10% Energi karena sesak
Lemak
L emak untuk anak alergi yaitu lemak esensial (linoleat 2,7% linolenat 1%)
Lemak = 30% = 18,3 g
Lemak nabati yang diutamakan canola, minyak jagung, dll
Cairan
Cairan 20-40ml/kgBB/hari setiap 1oc penambahan 20ml/kg BB
Mikronutrient
Vit D = 5mcg untuk pembentukan tulang
Fluoride = 0,1 mg pembentukan email gigi
Na = 200mg terpenuhi dalam ASI
Vit C = 40mg/hari membantu produksi kolagen
Tujuan Diet:
a. Mempertahankan / menaikkan BB normal
b. Memenuhi zat gizi pasien tanpa memperberat kerja paru
c. Membantu proses Penyembuhan alergi
d. Meningkatkan daya tahan tubuh
e. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak
f. Penambahan cairan sesuai kondisi pasien
Prinsip
His own diet (Diet bebas telur)
Syarat
Menghindari telur dan olahan telur (albumin ovoglobulin ovotranferin
ovoviterin)
Kecil sering
Tekstur lembut, Mudah cerna
ASI tetap diberikan
makanan tidak berbumbu tajam.
Energi = 548,8 kkal
Energi 40-50% dari ASI
Protein = 15,12 g = memenuhi 11% dari kebutuhan Energi
18
Karbohidrat
Total karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan Energi
Karbohidrat 10% Energi karena sesak
Lemak
L emak untuk anak alergi yaitu lemak esensial (linoleat 2,7% linolenat 1%)
Lemak = 30% = 18,3 g
Cairan 20-40ml/kgBB/hari setiap 1oc penambahan 20ml/kg BB
Mikronutrient
Vit D = 5mcg untuk pembentukan tulang
Fluoride = 0,1 mg pembentukan email gigi
Na = 200mg terpenuhi dalam ASI
Vit C = 40mg/hari membantu produksi kolagen
Makanan yang diperbolehkan :
biskuit kunyah, serealia yang difortifikasi besi
sayur: wortel,kacang ,kacang polong
Buah pir, pisang, peach
Hewani daging giling
Nabati : kacang tumbuk
Makanan yang dihindari: makanan dengan bumbu tajam
Makanan yang dilarang : telur
I. HIPOTESIS DK 2
19
ASI NON EKSKLUSIF
Immunitas Rendah
BronkopneumoniaAlergi
Sign Symptoms(Sesak, Demam, Mual,
Muntah)
Jenis AlergiAlergi Makanan
Alergi AsmaAlergi Obat
Alergi AtopikAlergi Lateks
20
Intervensi
Diet Alergi(His Own Diet)
Preskripsi Diet
Syarat DietEnergi = 548,8 kkal
50% ASI10% Karbohidrat
10% Protein30% Lemak
Vitamin D = 5mcgVitamin C = 40 mgFluoride = 0,1 mgNatrium 200 mg
Diperbolehkan: serealia, wortel, kacang, pir, pisang,
daging gilingDihindari berbumbu tajam
Dilarang: telur
Prinsip DietHis own diet
Diet tanpa telur
Tujuan Diet Jaga BB normal Gizi terpenuhi tanpa
memperberat kerja paru Bantu penyembuhan alergi Peningkatan daya tahan
tubuh Dukung pertumbuhan
perkembangan optimal Penambahan cairan sesuai
kebutuhan
Jenis AlergenSeafood, telur, susu
Serbuk sariObat antibioticTungau, debu
Balon, sarung tangan
Usia (7 bulan)
Frekuensi
Tekstur (lembik)
BAB II
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari kasus diskusi kelompok ini adalah Pemberian ASI non Eksklusif dapat
menurunkan Imunitas anak sehingga rentan terpapar alergi dan penyakit infeksi lainnya.
Beberapa jenis alergi ini antara lain
Alergi makanan
Alergi asma
Anafilaksis sitemik
Alergi atopic
Alergi lateks
Pemberian makanan pada bayi seharusnya ASI Eksklusif selama 6 bulan guna
menyempurnakan organ-organ pada bayi. Selanjutnya pada usia 6-12 bulan mulai diberikan
MP ASI yang berupa makanan transisi secara bertahap sesuai kebutuhan dan perkembangan
motoric bayi.
3.2 Rekomendasi
Diharapkan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa sesuai dengan keahliannya.
DAFTAR PUSTAKA
21
Judarwanto,widodo.2005. Alergi Makanan, Diet dan Autisme. Jakarta
Rifai, Muhaimin. 2011. Alergi hipersensitif Diktat 1
Katsilambros, et all. 2010. Asuhan Gizi Klinik. EGC: Jakarta
Christanto, Anton. 2011. Uji Diagnostik dan Alergi Makanan. Jojakarta.
Sekretariat Departement Ilmu Gizi FKUI.2012. Siaran Pers: Awas Kejadian Alergi Meningkat
2x lipat, lindungi si kecil.Jakarta
Ikatan Dokter Anak Indonesia. . Pedoman Pelayanan Medis .Jakarta
Bradley et all, 2011. The Management Community Pneumonia in Infant and Children Older
Than 3 Month of Age : Clinical Practice Guidelines. Clin Infect Dis S3
Prince, Lorraine, 1994. Penyakit pernapasan Retriktif. Patofiologi konsep klinis proses proses
penyakit.Jakarta :EGC
Unimus, 2008 . Asuhan Keperawatan Bronkonpneumonia
Ngastiyah, 2005. Bronkopneumonia
Cooms.2003. Allergic Classification of Hypersensitifity
Kamus Besar Bahasa Indonesia .2007.
Kamus Gizi. 2010.
Kamus Dorland
TIM PENYUSUN
22
A. KETUA
Fauziatul Firdaus 125070307111009
B. SEKRETARIS
Sekretaris 1 : Nike Nurjannah 125070300111015
Sekretaris 2 : Ilmi Dewi Astuti 125070300111013
C. ANGGOTA
Bintang Kurniawan Amijaya 125070300111018
Rahmat Rezky R 125070307111003
Cecilia Ayu D 125070300111019
Rizka Nur Farida 125070300111016
Wardatul Ashfia 125070300111022
Marselia Nur Latifah 125070307111004
Raudhatul Jannah 125070307111006
Alta Dwi Diniengga B 125070307111007
Efi Setiowati 125070307111008
Anastasia Billin 125070300111020
D. FASILITATOR
Bu. Anggun
E. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiwa dengan baik dan tepat pada waktunya apabila
topik yang dibicarakan melenceng dari pembahasan yang sebelumnya
- Mampu mendorong mahasiswa berpikir kritis dan analitis
- Mampu mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif
- Mampu menyeimbangkan partisipasi mahasiswa
2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
Mampu mengembangkan dan mengimplementasukan rencana pemberian nutrisi
pada pasien, khususnya makanan transisi.
23