LAPORAN PERJALANAN DINAS KERJASAMA DG SWASTA

Post on 28-Jun-2015

274 views 1 download

Transcript of LAPORAN PERJALANAN DINAS KERJASAMA DG SWASTA

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Kepada Yth. : Kepala Bappeda Kabupaten Kotawaringin BaratDari : Kasubid Prasarana Perhubungan dan Infrastruktur dkkTanggal : 28 Oktober 2010Perihal : Mengikuti Sosialisasi Usulan Proyek Kerjasama Pemerintah

dengan swasta (KPS) bagi aparatur Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah.

Dasar : 1. Surat Bupati Kotawaringin Timur Nomor : 050/17/Adm.Pemb/VII/2010 tanggal 26 Juli 2010 perihal Rapat Koordinasi KSO Kerja Sama Antar Daerah (KSAD)

2. Surat Perintah Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor : 841.5/135/Bapp-Set/2010 tanggal 23 Oktober 2010;

3. Surat Perintah Perjalanan Dinas Kepala Bappeda Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor : Nomor : 094 /219/ Bapp – Set / 2010 tanggal 23 Oktober 2010.

Pelaksanaan : 1. Tanggal 26 Juli 2010 Bertempat di Palangka Raya

Hasil : 1. Latar belakang yang mendasari pengembangan kerjasama pemerintah dan swasta yaitu adanya beberapa kendala dalam berinvestasi atau berbisnis, sebagai berikut :a. Birokrasi pemerintahan yang tidak efisienb. Prasarana dan sarana yang tidak memadai atau tidak layak

Kedua hal tersebut yang menghamabat investasi di Indonesia

2. Keadaan infrastruktur Indonesia pada saat ini menduduki peringkat 84 dari 134 negara

3. Kronologis pertumbuhan infrastruktur di Indonesia :a. Tahun 1990 – 1997 : pertumbuhan invetasi

infrastrukturnya mencapai angka tertinggi (10 – 12 %) sehingga pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) naik

b. Tahun 1998 : Pada saat itu terjadi krisis financial di asia dan perubahan politik di Indonesia sehingga menyebabkan investasi di Indonesia merosot jatuh

c. Tahun 1999 – skrg : Pertumbuhan investasi di Indonesia perlahan merangkak naik dan nilai paling tinggi mencapai sekitar 2 %

d. Tahun 2011 : Presiden Susilo Bambang Yudoyono menargetkan kenaikan investasi dapat mencapai 7 %

4. Maka untuk itu Bappenas melakukan kajian terhadap kebutuhan anggaran dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia sebesar 1,429 triliun, sedangkan kemampuan pemerintah dalam waktu 5 (lima) tahun sebesar 451 triliun (31 %), maka gap pembiayaan sebesar 978 triliun (69 %)

diharapkan dapat didanai melalui pengembangan KPS/KPP, CSR dan partisipasi masyarakat.

5. Beberapa jenis infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan pihak swasta antara lain :a. Transportasi ( pelayanan kebandaraudaraan,

kepelabuhanan serta sarana dan prasarana perkeretaapian )

b. Jalan Told an Jembatan Tolc. Pengairan ( air baku )d. Air Minum ( sarana pengambilan air baku, jaringan transmisi

dan distribusi, dan instalasi pengolahan )e. Air Limbah ( instalasi pengolah air limbah, jaringan

pengumpul dan jaringan utama serta sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan tempat pembuangan )

f. Telekomunikasi dan informatikag. Ketenagalistrikanh. Migas

6. Peraturan perundang-undangan yang terkait KPS antara lain Perpres Nomor 67 tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Perpres 13 tahun 2010 tentang

Demikian Laporan ini disampaikan, mohon arahan lebih

lanjut.

Yang Melaporkan,

LULUK IFTITAH, ST

NIP. 19720416 199703 2 005