Post on 12-Dec-2015
description
ANALISIS SITUASI
Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien. Makin efisien suatu sistem
pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Untuk itu,
bila sistem keuangan sekolah dikelola secara baik akan meningkatkan efisiensi penyelenggaraan
pendidikan. Artinya, dengan anggaran yang tersedia, dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara
produktif, efektif, efisien, dan relevan antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan pembangunan
masyarakat. Untuk mencapai hal-hal seperti di atas maka diperlukan adanya proses merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan bidang
keuangan agar tujuan sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.Melalui kegiatan manajemen
keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan
pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program
sekolah secara efektif dan efisien.
PERUMUSAN MASALAH
2. Apakah bapak – ibu guru dan pengurus yayasan pendidikan Vincentius sudah memahami
tanggung jawab pengelola keuangan sekolah ?
TUJUAN
2. Untuk memberikan tambahan informasi kepada bapak – ibu guru dan pengurus yayasan
pendidikan Vincentius mengenai tanggungjawab pengelola keuangan sekolah.
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
A. Pengertian Administrasi Keuangan Sekolah
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian.
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber
pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985;
Keith, 1991).
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali
sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan
pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
B. Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah
Beberapa hal terkait dengan pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah antara lain:
1. Perencanaan administrasi keuangan sekolah
2. Prinsip-prinsip pengelolaan administrasi keuangan sekolah
3. Organisasi dan Koordinasi
4. Pelaksanaan
5. Tata Usaha Bendaharawan
6. Pengawasan
7. Rencana Anggaran dan Sumber Dana Sekolah
Tata Usaha Bendaharawan
Segenap rangkaian aktivitas yang menghimpun, memcatat, mengolah, menggunakan ,
mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang perlu dalam setiap organisasi di sebut Tata
Usaha.
Ketatausahaan keuangan sekolah diselenggarakan dengan berpedoman pada keputusan
Presiden No. 24 tahun 1995 tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional serta Menteri Keuangan. Setiap transaksi keuangan yang
berakibat Penerimaan maupun Pengeluaran/pembayaran Uang wajib dicatat oleh bendaharawan
dalam buku yang sudah ditentukan.
Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Sekolah harus dipertanggung jawabkan menurut
sumbernya. Penerimaan yang bersumber dari Pemerintah dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan penerimaan yang bersumber dari
bantuan Masyarakat dipertanggungjawabkan kepada BP.3 dan dilaporkan kepada Pemerintah.
Bendaharawan adalah mereka yang ditugaskan untuk menerima, menyimpan, membayar,
mengeluarkan/menyerahkan Uang .
Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang diharapkan mampu mencegah
timbulnya penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan. Hal ini perlu dilakukan sebagai usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem
informasi, umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengatur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya sekolah dipergunakan dengan cara yang paling
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan sekolah.
Dengan pengawasan (controlling) diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi dapat
ditekan sehingga kerugian dapat dihindari. Untuk itu, Kepala sekolah dituntut untuk memahami secara
garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana administrasi keuangan, dan paham peraturan-
peraturan pemerintah yang mengatur tentang penggunaan dan pertanggungjawaban serta
pengadministrasian uang negara.
Rencana Anggaran dan Sumber Dana Sekolah
Anggaran belanja adalah suatu pernyataan yang terurai tentang sumber-sumber keuangan
yang perlu untuk melaksanakan berbagai program sekolah selama periode satu tahun fiskal. Proses
pembuatan anggaran pendidikan melibatkan penentuan pengeluaran maupun pendapatan yang
bertalian dengan keseluruhan operasi sekolah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
rencana anggaran:
a. Jenis Kegiatan. Jenis kegiatan dibedakan menjadi :
a) Kegiatan operasi, yaitu kegiatan-kegiatan dengan menggunakan alat atau tanpa alat yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar baik dalam maupu di luar kelas.
b) Kegiatan Perawatan, yaitu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk memelihara dan
memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar sarana prasaran tersebut dapat
berfungsi dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
b. Sumber Dana
Sumber dana untuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu:
a) Dari pemerintah berupa:
- Anggaran Rutin (DIK)
- Anggaran Operasional, pembangunan dan perawatan
- Dana Penunjang Pendidikan (DPP)
b) Dari orang tua siswa, adalah dana yang dikumpulkan dari pengurus BP3/ komite sekolah dari
orang tua siswa.
c) Dari masyarakat, misalnya: sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial donatur, tokoh
masyarakat, alumni, dsb.
c. Penyusunan Rencana Operasional (RENOP)
Dalam penyususnan RENOP sebaiknya menempuh kebijakan berimbang, dan pelaksanaan
operasional di sekolah membentuk team work yang terdiri dari para wakil kepala sekolah dibantu
beberapa guru senior. Atas dasar hasil kerja team tersebut baru dibahas dalam forum rapat dewan guru
dan nara sumber lain yang dianggap perlu, sehingga akan bertanggung jawab terhadap keberhasilan
rencana tersebut.
Untuk memformat program kerja tersebut, langkah-langkah yang dilakukan :
a) Menginventarisir kegiatan sekolah pada tahun ajaran mendatang
b) Menyusun list kegiatan menurut prioritas sekolah
c) Menentukan sasaran atau volume
d) Menentukan unit cost
e) Menghimpun data pendukung
f) Membuat kertas kerja dan laporan
g) Menentukan sumber dana dan pembelanjaan anggaran
h) Menuangkan dalam format baku untuk usulan RENOP
i) Proses usulan atau pengiriman
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
1. Realisasi Pemecahan Masalah
Realisasi kegiatan ini adalah pada hari Jumat, 14 Juni 2013, mulai pukul 10.00 – 13.00 bertempat
di ruang pertemuan yayasan pendidikan Vincentius diikuti oleh 14 orang peserta.
2. Khalayak Sasaran
Sasaran yang dituju dalam pelatihan ini adalah bapak – ibu guru dan pengurus yayasan
pendidikan Vincentius Jakarta.
3. Metode Kegiatan
Metode kegiatan dengan cara pemaparan materi, kemudian dilanjutkan tanya jawab dan diskusi
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Evaluasi
Materi yang dibawakan merupakan materi pembuka dari lima (5) rangkaian pelatihan yang
direncanakan. Dari kegiatan yang sudah dilaksanakan, para peserta terlihat antusias dan serius
mendengarkan materi pelatihan dari awal sampai akhir acara. Hasil feed back yang dibagikan
juga menunjukkan bahwa para peserta senang mengikuti pelatihan ini. Mereka berharap
rencana pelatihan lanjutan di kemudian hari bisa terrealisasi.
2. Pembahasan
a. Pada sesi pertama pelatihan disampaikan materi mengenai falsafah etika.
b. Pada sesi kedua pelatihan disampaikan materi mengenai tanggung jawab pengelola
keuangan antara lain:
- Pengertian Administrasi Keuangan Sekolah
- Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah, antara lain:
- Perencanaan administrasi keuangan sekolah
- Prinsip-prinsip pengelolaan administrasi keuangan sekolah
- Organisasi dan Koordinasi
- Pelaksanaan
- Tata Usaha Bendaharawan
- Pengawasan
- Rencana Anggaran dan Sumber Dana Sekolah
-
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pelatihan mengenai Etika dan Tanggung Jawab Pengelola Keuangan Sekolah sudah dilaksanakan
dengan baik.
2. Para peserta bisa mengikuti pelatihan tentang etika dengan baik.
3. Para peserta bisa mengikuti pelatihan tentang tanggungjawab pengelola keuangan sekolah
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Keuangan, Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala
Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama.
Kadarman, A.M. dan Udaya, Jusuf. 1992. Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan Mahasiswa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Manullang, M. 1990. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia
Widjanarko, M. dan Sahertian, P.A. 1996/1997. Manajemen Keuangan Sekolah. Bahan Pelatihan
Manajemen Pendidikan bagi Kepala SMU se- Indonesia di Malang
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Tamita Utama
Keppres No. 24 Tahun 1995 Tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional serta Menteri Keuangan
http://www.sekolahdasar.net/2010/07/administrasi-keuangan.html
http://davidsigalingging.wordpress.com
http://abahtika.blogspot.com/2007/07/administrasi-keuangan-sekolah.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/18/konsep-dasar-manajemen-keuangan-sekolah/