laporan kasus sepsis ppt

Post on 29-Dec-2015

242 views 27 download

description

sepsis ppt

Transcript of laporan kasus sepsis ppt

SEPSIS NEONATORUM

Karina Puspita Sari70 2009 011

Pembimbing :dr. Ridhayani Sp.A

IDENTITAS PENDERITA

Nama : By. SJUmur : 1 hari Jenis Kelamin : laki-lakiAlamat : Lr. Lama kelurahan Bagus Kuning SU.IIKebangsaan : Indonesia Agama : Islam No. RM : 09.82.19Pav/kelas : Neonatus / III MRS Tanggal : 16 Agustus 2013

ANAMNESIS

(alloanamnesis)Keluhan utama : Sesak nafas sejak ± 8 jam yang laluKeluhan Tambahan : DemamBayi laki-laki lahir SC atas indikasi kala II lama dari ibu G1P0A0, aterm, hamil 38 minggu, ditolong oleh dokter Sp.OG, bayi langsung menangis, APGAR Score 8/9, Riwayat injeksi Vit K(+), Riwayat Ibu Demam (-), Riwayat KPSW (-), ketuban hijau (-), bau busuk (-), kental (-), mekonium (-), anus (+).

Riwayat kehamilanRiwayat ibu demam (-)Riwayat ibu Hipertensi (-)Riwayat ibu diabetes melitus (-)Riwayat ibu anemia (-) Riwayat Penyakit dalam Keluarga Riwayat penyakit dalam keluarga (-) 

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah anak pertama dari Tn.J yang bekerja sebagai buruh, dan Ny.S yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Secara ekonomi, keluarga Os tergolong ekonomi menengah kebawah.

CONT...Riwayat pengobatanPasien belum pernah berobat sebelumnya. Riwayat Penyakit dalam keluargaKeluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti pasien. Riwayat Penyakit dahuluPasien tidak pernah mengalami keluhan serupa.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Umum Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, Aktifitas : lemahRefleks hisap : lemahTangis : lemahAnemis (-), ikterik (-), dyspneu (+), sianosis (+)Heart Rate : 152 x/menitPernapasan : 120 x/menitsSuhu badan : 380CBerat badan : 3200 gram Panjang badan : 50 cm Lingkar kepala : 35 cmLingkar dada : 34 cm

CONT…Pemeriksaan Khusus Kepala : caput (+), normocephaliRambut : hitamUbun-ubun : frontanela mayor dan minor belum menutup.Muka : tidak ada kelainan bentuk, muka oval.Mata : simetris, sklera tidak icterus, conjungtiva tidak anemis.Hidung : NCH (+), sekret (-), epistaksis (-)Mulut : Sianosis (+), bibir kering (-)Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.

CONT...Thoraks Paru-paru Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan simetris, retraksi (+) Palpasi : stemfremitus kanan = kiri Perkusi : sonor di kedua lapangan paru Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronchi (-), wheezing (-) Jantung Inspeksi : pulsasi (-), iktus (-), voussur cardiaque (-) Palpasi : iktus (-), thrill (-)Perkusi : dalam batas normal Auskultasi : HR= 152 x/menit, irama regular, murmur (-), gallop (-)

CONT...Abdomen Inspeksi : datarPalpasi : lemas, hepar dan lien tidak terabaPerkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal Lipat paha dan genitalia : Anus (+)Ekstremitas : akral dingin (-), sianosis (+), CRT < 2 detik, sindactyly -/-, polidactily -/-

DIAGNOSA SEMENTARA Neo : Sesuai masa kehamilan Ibu : G1P0A0, hamil aterm, Lahir: SC atas indikasi kala II lama Bayi : Bronkopneumonia DD sepsis

neonatorum

DIAGNOSIS KERJA Bronkopneumonia + Sepsis Neonatorum

PENATALAKSANAAN Awal :IVFD D10% + Ca Glukonas 30 cc gtt 18 x/m02 1 liter→C Pap Injeksi ampicilin 2x160 mg (1)Injeksi Gentamicyn 8 mg/18 jam (1)Cek Laboratorium (darah rutin, dan CRP)Lumbal PungsiRonthgen ThoraxStop Oral

Setelah diagnosis Sepsis Neonatorum : IVFD Dextrose 10% 30cc + Ca Glukonas 10ccSibital 2x6 mg (1)Meropenom 3x100 mg (1)Stop Oral

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah Rutin (16 Maret 2013)Hb : 14,7 g/dlHt : 47 %Leukosit : 34.600 /mm3

Trombosit : 197.500/mm3

Diff count : 0/0/0/73/23/4CRP : (+) : 34 mg/l Gol.Darah : A rh.+

 PEMERIKSAAN LANJUTANLumbal PungsiPROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad fungsional : dubia ad bonam

CONT...RESUME

Sesak Demam

100 x/menit 38 oC

tampak sakit sedang, aktifitas: lemah,

refleks hisap: lemah, tangis: lemah,

hb 14,7 g/dl, ht 47 %, leukosit 34.600/mm3

trombosit 197.500/mm3, diff count : 0/0/0/73/23/4, CRP

(+), 34 mg/l.

Rawat neonatus

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Sepsis Neonatorum

infeksi aliran darah yang bersifat invasif dan ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam cairan tubuh seperti darah, sumsum tulang atau air kemih.1

Sepsis Neonatorum

EpidemiologiInsiden sepsis neonatorum

beragam menurut definisinya, dari 1-5/1000 kelahiran hidup di

Negara maju

EtiologiBakteri, virus, jamur, dan

protozoa dapat menyebabkan sepsis.

KlasifikasiDari sisi waktu terjadinya, sepsis dibagi menjadi sepsis awitan dini,

awitan lambat, dan infeksi nosokomial.

Patogenesis

infeksi kuman, parasit atau virus yang diderita ibu dapat mencapai

janin melalui aliran darah menembus

barier plasenta dan masuk sirkulasi

janin.

prosedur obstetri yang kurang

memperlihatkan faktor

aseptik/antiseptik

KPSW

DIAGNOSIS

Diagnosis dini sepsis neonatal penting artinya dalam penatalaksanaan dan prognosis pasien. Keterlambatan diagnosis berpotensi mengancam kelangsungan hidup bayi dan memperburuk prognosis pasien.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Bervariasinya gejala klinik dan gambaran klinis yang tidak seragam menyebabkan kesulitan dalam menentukan diagnosis pasti.

Tatalaksana sepsis neonatorum

Berdasarkan Standar Penatalaksanaan Bagian Ilmu Kesehatan anak RSMH :9

Ceftazidime 50mg/KgBB/Hari dibagi dalam 2 dosis

stafilokokus→ maka diberikan sefalosporin generasi ke-2, 50mg/KgBB/Hari dalam 2 kali pemberian, tidak ada perbaikan dalam 48 jam →meropenem 20mg/KgBB IV tiap 8 jam. Antibiotika diberikan 7-10 hari (antibiotik dihentikan setelah klinis membaik 5 hari.

Dosis untuk meningitis →meropenem 40 mg/KgBB IV diberikan dalam 3 x pemberian dalam 14-21 hari

TATALAKSANA

IVFD dextrose

7,5 % atau 10 % 500cc

NaCl 15% 6cc/kolf

asidosis

Bicnat 4:1

Pemberian cairan

dehidrasi→atasi dehidrasi

/oral asam amino 2-3

gram/kgBB/hariAsi/pasi

EdukasiPenjelasan mengenai faktor risiko infeksi dan penatalaksanaan serta

komplikasi.

PENCEGAHAN

Pemberian antibiotik profilaktik dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi neonatus. Pembersihan dan dekontaminasi peralatan ruang bayi secara teratur, penekanan masalah dasar pencucian tangan, pengawasan teratur adanya infeksi dalam ruangan bayi dan unit perawatan intensif bayi neonatus dan pengenalan sumber-sumber ledakan infeksi umum mempunyai arti penting menurunkan resiko infeksi.4

PROGNOSIS

Angka kematian bayi dengan sepsis neonatal 2-4 kali lebih tinggi pada bayi dengan berat lahir rendah. Dengan angka kematian 15-40 % pada sepsis neonatal awitan cepat (sekitar 2-30% disebabkan oleh Streptokokus grup B [SGB]) dan 10-20 % pada sepsis neonatal awitan lambat (2 % disebabkan oleh SGB).

BAB IIIANALISIS KASUS

Seorang bayi laki-laki lahir Sectio Cesarea dari ibu G1P0A0, Aterm, ditolong oleh dokter di ruang kebidanan RSUD Palembang Bari, saat lahir langsung menangis, APGAR Score 8/9, Riwayat KPSW (-), ketuban hijau (-), bau busuk (-), kental (-), mekonium (-), anus (+), BB 3200 gram, PB 50 cm, LK 35 cm, LD 34 cm.

Pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit sedang, aktifitas: lemah, refleks hisap: lemah, tangis: lemah, HR 152 x/menit, pernapasan 120 x/menit, suhu badan 38 oC. Sianosis (+), dyspneu (+), retraksi (+), menunjukan os mengalami bronkopneumoni. Lalu dilakukan pemeriksaan darah rutin, didapatkan hasil: hb 14,7 g/dl, ht 47 %, leukosit 34.600/mm3 trombosit 197.500/mm3, diff count : 0/0/0/73/23/4, CRP (+), 34 mg/l.

ALGORITMA LUMBAL PUNGSI

Lumbal Pungsi berdarah

Lumbal pungsi ulang

Warna, bening, Kejernihan (Jernih), Nonne (-), Pandy(+), Jumlah sel( -), Hitung jenis, PMN (0%), PMN(0%), Protein (0,9 mg/dl), Glukosa (57

mg/dl)

Kesan : Tidak Meningitis

BAB IVKESIMPULAN

 

Bayi SJ, laki-laki, berusia 1 hari, lahir dengan Sectio Cesarea mengalami Bronkopneumonia dan Sepsis Neonatorum.