Laporan Kasus 2

Post on 13-Jul-2016

217 views 0 download

description

Skizo

Transcript of Laporan Kasus 2

Laporan Kasus

Arastinur

Identitas Pasien• Nama : Ny. L• Umur : 46 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Suku : Kaili• Agama : Islam• Status perkawinan : Sudah menikah• Warga negara : Indonesia• Pendidikan : S1• Pekerjaan : PNS• Alamat : Jl. Manggis no.3 kel Donggala• Tanggal masuk RS : 16 Juni 2015

Riwayat psikiatri diperoleh dari catatan medik, autoanamnesis pada tanggal 16 Juni 2015.

Keluhan UtamaCemas Berlebihan

Riwayat Gangguan SekarangKeluhan cemas yang berlebihan dirasakan sejak tahun 2009 namun hal tersebut dipicu oleh keadaan dimana anak pasien masuk rumah sakit karna panas dan berak-berak, anak pasien di impus, pasien sangat cemas memikirkan kondisi anaknya saat itu hingga pasien merasakan nyeri uluhati dan selalu terbayang-bayang akan kejadian tersebut kejadian itu berlangsung pada tahun 2002. Semenjak saat itu pasien selalu memikirkan hal buruk akan kesehatan tubuhnya dan anak-anaknya yang menyebabkan pasien selalu takut apa bila ingin dilakukan pengukuran tekanan darah. Pasien juga mengaku apa bila nyeri uluhati pasien langsung merasakan kecemasan yang berlebihan karna takut akan kondisi tubuhnya selain itu kecemasan pasien juga biasa timbul karna banyaknya beban pikiran (beban pekerjaan).

Next...Selain itu pasien juga mengeluh apabila cemas, pasien merasa badannya lemas, kepala terasa pusing dan napsu makan berkurang, bahkan sampai tidurpun terganggu. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sangat takut apa bila berobat kedokter, karna pasien selalu membayangkan hal yang buruk apa bila ingin di tensi. Menurut perawat yang mengenali ibu tersebut, bahwa apa bila pasien ditensi, hasilnya pasti akan tinggi, hal tersebut di akibatkan karna kecemasan yang berlebihan. Apa bila pasien merasa cemas terkadang pasien mengalihkan kecemasannya dengan melakukan kesibukan (bersih-bersih rumah, dll). Semenjak pasien merasakan cemas yang berlebihan, pasien memutuskan untuk berobat ke dokter pada tahun 2009. Apabila mengkonsumsi obat tersebut pasien merasakan ketenangan sehingga pasien rutin untuk berobat.

Next• Hendaya / disfungsi :

– Hendaya sosial (-)– Hendaya pekerjaan (-)

• Faktor stressor psikososial :Ada hubungan, dipicu oleh keadaan dimana anak pasien masuk rumah sakit karna panas dan berak-berak, anak pasien di impus, pasien sangat cemas memikirkan kondisi anaknya saat itu hingga pasien merasakan nyeri uluhati dan selalu terbayang-bayang akan kejadian tersebut kejadian itu berlangsung pada tahun 2002.

• Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit psikis sebelumnya : tidak ada

Riwayat Gangguan Sebelumnya

– Riwayat penyakit terdahulu:• Trauma kapitis (-)• Infeksi (-) • Kejang (-)

– Riwayat penggunaan zat psikoaktif: (-)– Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya: tidak ada

Riwayat Kehidupan Pribadio Pasien lahir normal, dibantu oleh bidan.o Masa kanak awal (sampai usia 1-3 tahun) pasien

mendapatkan asi dan sesuai dengan anak lain seusianya.

o Riwayat pada masa kanak (3-11 tahun) pasien tumbuh seseuai dengan anak lain seusianya, pergaulan baik dan memiliki banyak teman.

o Masa kanak akhir/ pubertas/ remaja (11-18 tahun) hubungan sosial, riwayat sekolah, perkembangan kognitif, emosional fisik dan seksualitas sesuai dengan anak lain seusianya.

Next

–Masa dewasa (18 tahun ke atas) :• Riwayat pekerjaan : PNS• Riwayat perkawinan : Baik• Riwayat pendidikan : S1• Riwayat kehidupan keagamaan (rohani):

Normal• Aktivitas sosial tidak terganggu• Situasi kehidupan sekarang tidak

terganggu

Riwayat Kehidupan Keluarga

– Anak ke-– Sudah menikah– Hubungan dengan keluarga baik– Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak

ada

Situasi Hidup Sekarang

• Lingkungan tempat tinggal pasien memiliki cukup banyak penghuninya dalam

• Sumber pendapatan keluarga dari suami dan pasien, pasien merasa bahwa pendapatan mereka dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

• Hubungan dengan tetangga baik.

Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya

• Pasien merasa sakit dan membutuhkan pengobatan. Karna pasien ingin sembuh.

Status Mental

Deskripsi Umum• Penampilan : Seorang perempuan umur 46 tahun,

wajah sesuai umur, berjilbab menggunakan pakaian dinas berwarna coklat dan rok panjang berwarna coklat. Kulit sawo matang, penampilan pasien tampak rapi, dan terlihat sehat.

• Kesadaran : Baik• Perilaku dan aktivitas psikomotor: Cukup tenang. Namun

terlihat tremor.• Pembicaraan : Spontan, intonasi dan volume suara biasa.• Sikap terhadap pemeriksa : Kurang Kooperatif.

Keadaan Afektif, Perasaan dan Empati

• Mood : Cemas• Afek : Sesuai (Apropriate)• Keserasian : Serasi• Empati : Dapat diraba-rasakan.

Fungsi Intelektual• Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai dengan taraf

pendidikan.• Daya konsentrasi : Berkurang• Orientasi :

– Waktu : Baik– Tempat : Baik– Orang : Baik

• Daya ingat:– Segera : menurun– Jangka pendek : menurun– Jangka panjang : Baik.

• Pikiran abstrak : Baik• Bakat kreatif : tidak ada • Kemampuan menolong diri sendiri : Cukup

Gangguan Persepsi

• Halusinasi : Tidak ada• Ilusi : Tidak ada• Depersonalisasi : Tidak ada• Derealisasi : Tidak ada

Proses Berpikir

• Arus pikiran:– Produktivitas : Baik– Kontiniuitas : Relevan– Hendaya berbahasa : Tidak ada

• Isi pikiran :– Preokupasi : Tidak ada.– Gangguan isi pikiran: Tidak ada

Daya Nilai• Norma sosial : Baik • Uji daya nilai : Baik• Penilaian realitas : Baik

Pengendalian Implus

Baik

• Tilikan (insight) : Derajat 6 (Pasien sadar dirinya sakit dan perlu pengobatan)

• Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.

Pemeriksaan FIsik

• Status Internus: – TD: -– Nadi: 80x/mnt– Pernapasan: 22x/mnt

• Status Neurologis:– GCS : 15– Sensibilitas : Dalam batas normal– Motorik : Dalam batas normal

Ikhtisar Penemuan BermaknaSeorang perempuan usia 46 tahun datang ke poli jiwa RSUD UNDATA Palu dengan keluhan cemas yang berlebihan dirasakan sejak tahun 2009 namun hal tersebut dipicu oleh keadaan dimana anak pasien masuk rumah sakit karna panas dan berak-berak, anak pasien di impus, pasien sangat cemas memikirkan kondisi anaknya saat itu hingga pasien merasakan nyeri uluhati dan selalu terbayang-bayang akan kejadian tersebut kejadian itu berlangsung pada tahun 2002. Semenjak saat itu pasien selalu memikirkan hal buruk akan kesehatan tubuhnya dan anak-anaknya yang menyebabkan pasien selalu takut apa bila ingin dilakukan pengukuran tekanan darah. Pasien juga mengaku apa bila nyeri uluhati pasien langsung merasakan kecemasan yang berlebihan karna takut akan kondisi tubuhnya selain itu kecemasan pasien juga biasa timbul karna banyaknya beban pikiran (beban pekerjaan).

Selain itu pasien juga mengeluh apabila cemas, pasien merasa badannya lemas, kepala terasa pusing dan napsu makan berkurang, bahkan sampai tidurpun terganggu. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sangat takut apa bila berobat kedokter, karna pasien selalu membayangkan hal yang buruk apa bila ingin di tensi. Menurut perawat yang mengenali ibu tersebut, bahwa apa bila pasien ditensi, hasilnya pasti akan tinggi, hal tersebut di akibatkan karna kecemasan yang berlebihan. Apa bila pasien merasa cemas terkadang pasien mengalihkan kecemasannya dengan melakukan kesibukan (bersih-bersih rumah, dll). Semenjak pasien merasakan cemas yang berlebihan, pasien memutuskan untuk berobat ke dokter pada tahun 2009. Apabila mengkonsumsi obat tersebut pasien merasakan ketenangan sehingga pasien rutin untuk berobat. Pada saat wawancara, pasien tampak tremor. Pemeriksaan dengan pembicaraan spontan, volume dan intonasi naik turun. Afek apropiate, taraf pendidikan sesuai dengan pengetahuan. Orientasi baik. Sikap pasien cukup kooperatif. Pengendalian impuls baik. Tilikan derajat 6 dan dalam taraf dapat dipercaya.

Multiaksial

• Aksis I : Gangguan cemas menyeluruh (F41,1)

• Aksis II : tidak ada• Aksis III : Tidak ada diagnosis.• Aksis IV : tidak ada• Aksis V : GAF 60-51 (gejala

sedang(moderate), disabilitas sedang)

Daftar Problem

• Organobiologik: Terdapat ke tidak seimbangan neurotransmiter sehingga membutuhkan farmakoterapi.

• Psikologis: Adanya gangguan anxietas yang memerlukan psikoterapi dan farmakoterapi.

• Sosial: Tidak ada

Prognosis• Faktor pendukung :

– Adanya keinginan ingin sembuh.– Status menikah– Cemas– Tidak ada kelainan neurologis.

• Faktor penghambat :– Bayangan akan masa lalu dimana anaknya sakit yang tak kunjung

menghilang sehingga menyebabkan kecemasan berlebihan. • Dari faktor diatas maka prognosis dari pasien ini bonam.

Rencana Terapi

• Farmakoterapi : Alprazolam 1 x 0,5 mg/hari.• Psikoterapi– Terhadap individu (psikoterapi supportif) berupa

konseling yaitu memberikan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya.

– Terapi relaksasi diri, untuk menenangkan diri pasien.

Follow Up

• Rabu, 17 juni 2015– Keadaan umum pasien membaik.

Terima Kasih