Post on 04-Feb-2018
KURANG ENERGI PROTEIN(KEP)
DYAH UMIYARNI P, SKM, M.Si
• Disebabkan oleh masukan energi dan protein yang sangat kurang dalam makanan sehari hari dengan jangka waktu yang cukup lama
• Pada umumnya KEP, disebabkan oleh :– Faktor kemiskinan– Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
makanan pendamping ASI (MP-ASI) danpemberian makanan sesudah bayi disapih
– Pengetahuan mengenai pemeliharaanlingkungan yang sehat.
Kemisinan, kurangpendidikan, kurang
ketrampilan
InfeksiAsupan makanan
YankesPrwtn anak& bumil
Strukturpolitik,ekonomi
Malnutrisi
Persediaanmkn di RT
Faktor Penyebab Masalah Gizi
Sebab Dasar
Sebab Tidaklangsung
• Tanda paling utama pertumbuhan fisik yang kurang normal
• Dengan perawatan khusus anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal
Klasifikasi KEP menurut % Median WHO-NCHS
• KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS• KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS• KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS
• Pada anak-anak, KEP dapat :• Menghambat pertumbuhan• Rentan terhadap penyakit infeksi• Mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan
• Pada orang dewasa, KEP dapat– Menurunkan produktifitas kerja– Menurunkan derajat kesehatan– Rentan terhadap serangan penyakit
Gizi Buruk< - 3 SD
Gizi Kurang≥ - 3 SD s/d < - 2 SD
Gizi Baik≥ - 2 SD s/d + 2 SD
Gizi Lebih> +2 SDBB/U
Status Gizi Indeks
Klasifikasi Status gizi berdasarkan Indikator BB/U yang disajikan dalam Z-Skor
Klasifikasi KEP Menurut Depkes (2000)
Klasifikasi Status gizi berdasarkan Indikator TB/U yang disajikan dalam Z-Skor
Klasifikasi KEP Menurut Depkes (2000)
Pendek< -2 SD
Normal≥ - 2 SD s/d + 2 SD
TB/U
Status Gizi Indeks
Sangat Kurus< - 3 SD
Kurus≥ - 3 SD s/d < - 2 SD
Normal≥ - 2 SD s/d + 2 SD
Gemuk> +2 SDBB/TB
Status Gizi Indeks
Klasifikasi Status gizi berdasarkan Indikator BB/TByang disajikan dalam Z-Skor
Klasifikasi KEP Menurut Depkes (2000)
• KEP ringan bila tidak ditangani data jatuh ke status gizi yang lebih buruk (marasmus, kwashiorkor, marasmic-kwashiorkor)
KEP Berat / gizi buruk –Marasmus kekurangan energi–Kwashiorkor kekurangan protein–Marasmic-kwashiorkor
Kekurangan energi dan protein
Tanda KLINIS MARASMUS – Anak kurus, tinggal tulang terbungkus kulit– Wajah seperti Orang tua– Cengeng, rewel– Lapisan lemak bawah kulit sangat sedikit Kulit
mudah diangkat, kulit terlihat longgar, kulit paha berkeriput
– Otot menyusut (wasted), lembek– tulang rusuk tampak terlihat jelas– terlihat tulang belakang lebih menonjol dan kulit di
pantat berkeriput ( baggy pant )– Ubun-ubun besar cekung, tulang pipi dan dagu
menonjol, mata besar dan dalam– Tek. Darah, detak jantung pernafasan berkurang
Marasmus
WASTED
KWASHIORKOR
Tanda-Tanda Klinis• Oedema (terutama kaki bagian bawah)• Bentuk muka bulat seperti bulan (moon
face)• Rambut tipis, warna coklat kemerahan
(pirang/abu-abu dan mudah lepas/mudah dicabut tanpa rasa sakit
Kwashiorkor
Tanda-tanda klinis pada KWASHIORKOR
• Kulit kering, hiperpigmentasi dan bersisik, serta ada tanda lain crazy pavement dermatosis(bercak-bercak putih/merah muda dengan tepi hitam dan ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan)
• Hepatomegali(Pembengkakan hati)
MARASMIC-KWASHIORKOR
Tanda-Tanda Klinis
–Gabungan dari tanda marasmus dan kwashiorkor–Gangguan pertumbuhan–Crazy pavement dermatosis–Rambut tipis, pirang dan mudah dicabut–Muka seperti orang tua–Oedema hanya pada anggota gerak bagian bawah
PROGRAM PENANGGULANGAN
1.JANGKA PENDEKa. Upaya pelacakan kasus melalui
penimbangan bulanan di Posyandu
b. Rujukan kasus KEP dengan komplikasipenyakit di RSU
c. Pemberian ASI Eksklusif untuk bayi usia0-6 bulan
d. Pemberian kapsul Vit Ae. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pemulihan bagi balita gizi buruk denganlama pemberian 3 bulan
f. Memberikan makanan Pendamping ASI (MP-ASI) bagi balita keluarga miskin usia6-12 bulan
g. Promosi makanan sehat dan bergizi
2. JANGKA MENENGAHa. Revitalisasi Posyandub. Revitalisasi Puskesmasc. Revitalisasi Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi
3. JANGKA PANJANGa. Pemberdayaan masyarakat menuju
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)b. Integrasi kegiatan lintas sektoral dengan
program penanggulangan kemiskinan danketahanan pangan
TERIMAKASIH