Kurang Energi Protein (KEP)

42
MARASMUS Kelvin Mandela 101 0211 003

Transcript of Kurang Energi Protein (KEP)

Page 1: Kurang Energi Protein (KEP)

MARASMUS

Kelvin Mandela101 0211 003

Page 2: Kurang Energi Protein (KEP)

Peng

ertia

n KE

P Seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya komsumsi energi dan protein dalam makanan sehari – hari atau gangguan penyakit – penyakit tertentu

(DEPKES RI,1997)

Page 3: Kurang Energi Protein (KEP)

Kejadian KEP

Page 4: Kurang Energi Protein (KEP)

Cara

det

eksi

KEPKEP dapat dideteksi dengan cara

antropometri yaitu mengukur BB dan umur yang dibandingkan

dengan indeks BB untuk standar WHO-NCHS sebagaimana

tercantum dalam KMS (Depkes RI, 1998).

Page 5: Kurang Energi Protein (KEP)

Kriteria KEP Berdasarkan KMS

KEP Ringan : BB/U 70 – 80 % Median WHO-NCHS

KEP Sedang: BB/U 60 – 70 % Median WHO-NCHS

KEP Berat : BB/U < 60 % Median WHO-NCHS

Indikator

Page 6: Kurang Energi Protein (KEP)

Manifestasi KEP klinis (WHO,2000):

Marasmus : Terjadi bila gizi utama yang kurang adalah kalori atau karbohidrat Kwasiorkor : terjadi bila gizi utama yang kurang adalah protein Marasmus Kwasiorkor : akibat kekurangan energi dan protein, dimana gambaran klinisnya merupakan gabungan dari kedua kelainan tersebut

Page 7: Kurang Energi Protein (KEP)

MASALAH GIZI

• Genetik• Lingkungan• Faktor sosio budaya

Page 8: Kurang Energi Protein (KEP)

Definisi Kurang Energi Protein

Kurang Energi Protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan

protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan

Page 9: Kurang Energi Protein (KEP)

Penyebab KEP :• Langsung :

Penyakit infeksi Defisiensi energi dan protein

• Tidak langsung : Tingkat pendidikan Tingkat pengetahuan gizi Tingkat pendapatan Pekerjaan orang tua Besar anggota keluarga Pola asuh

Sosio budaya Pola penyapihan Pola pemberian makanan padat

Page 10: Kurang Energi Protein (KEP)

MASALAH GIZI

INFEKSI PENYAKITKONSUMSI ZAT GIZI

ASUHAN IBU DAN ANAK

PELAYANAN KESEHATAN

KETERSEDIAAN PANGANDITINGKAT

RUMAH TANGGA

KEMISKINAN DAN PENDIDIKANKETERSEDIAAN PANGAN

KESEMPATAN KERJA

KRISIS EKONOMI DAN POLITIK

Page 11: Kurang Energi Protein (KEP)

INFEKSI• Hubungan antara KEP dan penyakit infeksi merupakan ---

Synergistik• Penyakit infeksi yang menyebabkan KEP

Cacar air Batuk rejang TBC Malaria Diare Cacing mis : Ascaris Lumbricoides• Orang yang menderita KEP mudah terkena infeksi dan

akan memperberat kondisinya dan sebaliknya.

Page 12: Kurang Energi Protein (KEP)

Konsumsi makanKebutuhan energi aktivitas dan pertumbuhan yang cepat sehingga terjadinya

KEP akan mempengaruhi pertumbuhannya.Maka bila jumlah energi dalam makanan sehari-hari kurang masukan protein akan digunakan sebagai energi sehingga mengurangi bagian yang diperlukan untuk pertumbuhan

Kebutuhan prtotensebagai bahan bakar selain sebagai zat pembangun dan zat pengatur

Bayi ---- 2,5 – 3 gr/kgBB Balita - 1,5 – 2 gr/kgBB

Page 13: Kurang Energi Protein (KEP)

Tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan gizi ibu

• Tingkat pendidikan yang baik orang tua dapat menerima dengan baik segala informasi • Tingkat pengetahuan gizi yang baik

merupakan pintu gerbang perbaikan gizi keluarga

Page 14: Kurang Energi Protein (KEP)

Tingkat pendapatan dan pekerjaan

• Jenis pekerjaan menentukan perbedaab tingkat pendapatan

• Tingkat pendapatan juga ikut menentukan jenis pangan yang akan dibeli

• Tingkat pendapatan merupakan faktor penting bagi kualitas dan kuantitas makanan

Page 15: Kurang Energi Protein (KEP)

Besar anggota keluarga • Jumlah anak banyak pada keluarga

yang soseknya kurang Jumlah anak banyak pada keluarga yang keadaan soseknya cukup akan berkurang perhatian dan kasih sayang

• akan berkurang perhatian dan kasih sayang juga kebutuhan primer seperti sandang dan pangan

Page 16: Kurang Energi Protein (KEP)

Jarak antara kelahiran

• Jarak kelahiran bayi yang satu dengan kehamilan berikutnya diharapkan paling tidak 18 bulan – 2 tahun agar para ibu sempat menyusui anaknya

Page 17: Kurang Energi Protein (KEP)

Pola pemberian ASI

• Pencernaan bayi sampai usia 6 bulan belum bekerja secara sempurna

• Pada usia 0- 6 bulan mudah terserang infeksi• Penyapihan terlalu dini• Terlambat pengenalan makanan padat• Kegagalan menyususi

Page 18: Kurang Energi Protein (KEP)

Pola pengenalan makanan padat

• Pada fase pertumbuhan cepat bayi membutuhan makanan selain ASI

• Diberikan secara bertahap tiap bulan• Agar anak mengenali tiap jenis makanan• Dapat mendeteksi secara dini jenis alergi

yang diderita anak• Menyesuaikan keadaan saluran

pencernaan bayi

Page 19: Kurang Energi Protein (KEP)

Faktor geografi

• Produk makanan terutama makanan pokok• Daerah terpencil,daerah tandus,

subur• Musim hujan,kemarau

Page 20: Kurang Energi Protein (KEP)

Faktor Lingkungan• Lingkungan sosial• Lingkungan budaya• Lingkungan fisik• Lingkungan biologis• Lingkungan kimia

Page 21: Kurang Energi Protein (KEP)

Penyakit gizi lain yang menyertai KEP

• Defisiensi vitamin A• Defisiensi zat besi,folat dan B12• Defisiensi vitamin B2• Defisiensi seng/Zn• Pada KEP berat selalu disertai kekurangan

vitamin dan mineral

Page 22: Kurang Energi Protein (KEP)

MARASMUS

• Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak .

• Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot.

Page 23: Kurang Energi Protein (KEP)

Marasmus Badan kurus keringTampak seperti orang tuaLethargi Iritabel Kulit berkeriputUbun – ubun cekung pada bayiJaringan subkutan hilangTurgor kulit jelekMalaise ,Apatis Kelaparan

MANIFESTASI KLINIS

Page 24: Kurang Energi Protein (KEP)

Gejala Klinis KEP BeratMarasmus Kwashiorkor Marasmus-Kwashiorkor

• Sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit

• Wajah seperti orang tuacengeng dan rewel

• Kulit keriput

• Jaringan lemak sumkutan minimal/tidak ada

• Sering disertai diare kronik dan penyakit kronik ,tekanan darah dan jantung serta pernafasan kurang.

• Edema yang dapat terjadi di seluruh tubuh• wajah sembab dan membulat• Mata sayu• Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah dicabut dan rontok• Cengeng, rewel dan apatis• Pembesaran hati, otot mengecil (hipotrofi), bercak merah ke coklatan di kulit dan mudah terkelupas (crazy pavement dermatosis)• Sering disertai penyakit infeksi terutama akut, diare dan anemia.

Gabungan dari marasmus dan kwashiorkor

Page 25: Kurang Energi Protein (KEP)
Page 26: Kurang Energi Protein (KEP)

MarasmusWajah spt orang tua

Rambut masih hitam

Iga gambang, sangat kurusAtrofi otot,Lemak sangat tipis/habis

Page 27: Kurang Energi Protein (KEP)

MARASMIC KWASHIORKHOR

Page 28: Kurang Energi Protein (KEP)

Gejala klinis KEP ringan

Pertumbuhan mengurang atau berhenti BB berkurang, terhenti bahkan turunUkuran lingkar lengan menurunMaturasi tulang terlambatRasio berat terhadap tinggi normal atau menurunTebal lipat kulit normal atau menurunAktivitas dan perhatian kurangKelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

Page 29: Kurang Energi Protein (KEP)
Page 30: Kurang Energi Protein (KEP)
Page 31: Kurang Energi Protein (KEP)
Page 32: Kurang Energi Protein (KEP)
Page 33: Kurang Energi Protein (KEP)

Faktor Penyebab Masalah KEP

Malnutrisi

Asupan makanan Infeksi

Persediaanmkn di RT

Prwtn anak& bumil

Yankes

Kemisinan, kurangpendidikan, kurang

ketrampilan

Sebab Tidaklangsung

Strukturekonomi

Sebab Dasar

Page 34: Kurang Energi Protein (KEP)

Pada umumnya KEP, disebabkan oleh :

Faktor kemiskinan

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI)

Pengetahuan mengenai pemeliharaan• lingkungan yang sehat.

Page 35: Kurang Energi Protein (KEP)

Kriteria Gizi Kesmas

1) Berat Badan menurut Umur (BB/U) BB/U  : > 80%  dari  median baku digolongkan sebagai underweight.

2) Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) TB/U  : <   90%  digolongkan sebagai stunted/ pendek.

3) Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) BB/TB : <   80%  dari median baku digolongkan sebagai wasted/ kurus

4) Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LILA/U) LL/U : < 70% digolongkan gizi buruk

Page 36: Kurang Energi Protein (KEP)

Tatalaksana KEP berat

1.Pengobatan dan pencegahan hipoglikemia2.Pengobatan dan pencegahan hipotermia3.Pengobatan dan pencegahan dehidrasi4.Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit

Page 37: Kurang Energi Protein (KEP)

Tatalaksana KEP berat

5.Pengobatan dan pencegahan infeksi6.Mulai pemberian makan7.Masa tumbuh kejar8.Koreksi defisiensi mikro nutrient9.Berikan stimulasi sensorik dan dukungan

emosional10.Tindak lanjut di rumah

Page 38: Kurang Energi Protein (KEP)

Tata laksana diet pada KEP1.Kebutuhan energi dari 100-200 kalori per Kg

BB/hari2.Kebutuhan protein 1 – 6 gr per kg BB/hari3.Pemberian suplementasi vitamin dan mineral4.Cara pemberian disesuaikan kemampuan

penderita5.Porsi kecil tapi sering6.ASI tetap diteruskan7.Bentuk makanan disesuaikan kemampuan

Page 39: Kurang Energi Protein (KEP)

1) pada tahap awal harus diberikan cairan intra vena, selanjutnya dengan parenteral dengan bertahap, dan pada tahap akhir dengan diet tinggi kalori dan tinggi protein.

2) komplikasi penyakit penyerta seperti infeksi, anemia, dehidrasi dan defiseiensi vitamin diberikan secara bersamaan.

3) penanganan terhadap perkembangan mental anak melalui terapi tumbuh kembang anak.

4) penanganan kepada keluarga, melalui petunjuk terapi gizi kepada ibu karena sangat penting pada saat akan keluar rumah sakit akan mempengaruhi keberhasilan penanganan KEP di rumah.

Page 40: Kurang Energi Protein (KEP)

Pencegahan KEP mempertahankan status gizi anak yang sudah baik tetap baik dengan menggiatkan kegiatan surveilance gizi di institusi kesehatan terdepan (Puskesmas, Puskesmas Pembantu).

mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang, penyuluhan pemberian makanan pendamping ASI.

memperbaiki/mengurangi efek penyakit infeksi yang sudah terjadi supaya tidak menurunkan status gizi.

Page 41: Kurang Energi Protein (KEP)

Lanj

utan

….

Merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal/BGM.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam program keluarga berencana.

Meningkatkan status ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan segala sektor ekonomi masyarakat (pertanian, perdagangan, dan lain-lain).

Page 42: Kurang Energi Protein (KEP)

TERIMA KASIH