kuliah Index Maloklusi

Post on 05-Jan-2016

146 views 38 download

description

malocclusion index

Transcript of kuliah Index Maloklusi

INDEKS MALOKLUSI

drg Nur Masita S. Sp.Ort

MALOKLUSI

- PROBLEMA KESEHATAN MASYARAKAT

- MASALAH YANG DIHADAPI DOKTER GIGI

Sejak dimulainya sejarah ilmu Ortodonti

Terpikir membuat suatu tata cara penilaianuntuk melakukan perawatan ortodonti

Acuan awal

Hanya berupa pembagian jenis-jenis maloklusi (klasifikasi maloklusi)Misal : klasifikasi Angle

-Memudahkan seseorang mengingat gambaran suatu maloklusi

-Dapat dilihat secara langsung walaupun tanpa model studi

• Kekurangan :- Tidak dapat menunjukkan derajat keparahan

suatu maloklusi dalam satu kelas- Jika digunakan untuk menilai keparahan

maloklusi --- subyektif

Menurut Prahl Anderson (1978),konsep kebutuhan perawatan ortodonti :

1.Tanda-tanda obyektif2.Gejala subyektif3.Pandangan normal

1.Tanda-tanda obyektif Kelainan gigi-gigi yang menyimpang dari

normal

2. Gejala subyaktifPersepsi diri sendiri terhadap kelainan

yang membutuhkan perawatan

3. Pandangan normalDari pendapat umum bahwa maloklusi

seseorang perlu dirawatTergantung sosio-budaya setempat

Upaya mengurangi derajat subyektifitas harus dibuat acuan

- Obyektif- Baku

Setiap dokter gigi bisa melakukan standar penilaian yang sama berdasar kriteria

INDEKSAngka atau bilangan sebagai indikator untuk menerangkan keadaan tertentu

Di bidang Ortodonti- Indeks oklusal / Indeks Ortodonti

karena berhubungan erat dengan perawatan ortodonti

- Indeks maloklusisecara epidemiologis menggambarkan tingkat keparahan maloklusi

Kriteria Indeks yang baik (Drakker, 1960; Summer, 1971; Buchanan, 1993) : 1. Reliable

Hasil pengukuran sama meskipun individu beda2. Valid

Dapat mengukur apa yang akan diukur3. Mudah dipelajari dan dilaksanakan4. Dapat membedakan beberapa tingkatan dengan jelas5. Dapat dipertanggung jawabkan secara statistik6. Tidak menimbulkan banyak kontroversi 7. Dapat mendeteksi secara dini adanya perubahan pada suatu kelompok tertentu

• Suatu indeks masing-masing dibuat untuk tujuan tertentu.• Tujuan ini yang membedakan indeks yang satu dengan

yang lain.• Beberapa indeks memiliki tujuan utama untuk

memperkirakan tingkat kebutuhan akan perawatan. antara lain, Handicapping Malocclusion Assessment Record/HMAR,3 Occlusal Index/OI dan Index of Orthodontic Treatment/IOTN.

• Index yang bertujuan untuk menentukan derajat keparahan maloklusi menggunakan Occlusal Index/OI dan Peer Assessment Rating/PAR Index.

Handicapping Malocclusion Assessment Record/HMAR

- Oleh Salzmann (1967)- Penilaian keparahan maloklusi yang berakibat pada kesehatan

gigi, fungsi dan estetik- Lembar isian skor- Kelainan gigi dalam satu rahang (missing, crowded, rotation,

spacing)- Kelainan hubungan gigi kedua rahang dalam keadaan oklusi

(anterior: overbite, overjet, crossbite, open bite; posterior: antero-posterior anomalies)

- Kelainan dentofasial (celah bibir dan langit-langit, gangguan fungsi bicara, gangguan fungsi rahang, asimetri wajah dll)

Index of Orthodontic Treatment/IOTN

• Diajukan oleh Brook & Shaw (1989)• Terdiri dari 2 komponen :

- DHC (Dental Health Component)Menyatakan keadaan oklusal yang dapat

mempengaruhi fungsi dan kesehatan gigi dalam jangka panjang.- AC (Aesthetic Component)

Untuk memeriksa keadaan estetik dari suatu maloklusi yang mungkin berdampak pada

kondisi psikososial pasien.

DHC (Dental Health Component)

• Penggaris IOTN• Lima grade (mencerminkan kebutuhan

perawatan ortodontik)

Source: American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics 1995; 107:1-10

Copyright © 1995 Terms and Conditions

• Grade 1 (satu subgrade) : tidak membutuhkan perawatan

• Grade 2 (tujuh subgrade) : sedikit membutuhkan perawatan

• Grade 3 (enam subgrade) : cukup membutuhkan perawatan

• Grade 4 (sebelas subgrade) : membutuhkan perawatan

• Grade 5 (enam subgrade) : amat membutuhkan perawatan

Fig. 1

Source: American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics 1995; 107:1-10

Copyright © 1995 Terms and Conditions

Fig. 2

Source: American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics 1995; 107:1-10

Copyright © 1995 Terms and Conditions

AC (Aesthetic Component)

• Berpedoman pada 10 foto berwarna• Menunjukkan berbagai tingkat daya tarik

estetik• Keadaan estetik subyek dicocokkan dengan

skala tersebut• Skor 1 : terbaik

Skor 10 : terjelek

Fig. 3

Source: American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics 1995; 107:1-10

Copyright © 1995 Terms and Conditions

• Skor 1-2 tidak membutuhkan perawatan• Skor 3-4 sedikit membutuhkan perawatan• Skor 5-7 cukup membutuhkan perawatan• Skor 8-10 jelas membutuhkan perawatan

• Skor akhir : rerata DHC dan AC• Lebih sering DHC saja karena AC subjektif

terutama untuk maloklusi kelas III atau gigitan terbuka

Peer Assessment Rating/PAR Index

• Oleh Richmond, dkk (1992)• Untuk mengukur hasil perawatan• Penggaris khusus• Besarnya skor awal menunjukkan keparahan

maloklusi (sebelum perawatan)• Skor akhir (setelah perawatan)• Perbedaan skor menunjukkan besarnya

keberhasilan perawatan

Komponen-komponen penyimpangan dalam PAR Index :

1. Segmen kanan atas2. Segmen anterior atas3. Segmen kiri atas4. Segmen kanan bawah5. Segmen anterior

bawah

6. Segmen kiri bawah7. Oklusi posterior kanan8. Jarak gigit9. Tumpang gigit10.Garis median11.Oklusi posterior kiri

Fig. 4

Source: American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics 1995; 107:1-10

Copyright © 1995 Terms and Conditions

Pengelompokan keparahan maloklusi berdasarkan skor PAR Index (Weiland dkk)

• Oklusi Ideal : 0• Maloklusi ringan : 1-16• Maloklusi sedang : 17-32• Maloklusi parah : 33-48• Maloklusi sangat parah : >48

Occlusal Index (Summers, 1971)

Karakteristik penilaian :1. Umur gigi2. Relasi molar3. Tumpang gigit4. Jarak gigit5. Gigitan silang posterior6. Gigitan terbuka posterior7. Pergeseran gigi8. Relasi median9. Kehilangan gigi permanen

• Setiap ciri maloklusi yang diperiksa diberi nomer dan diberi skor pada lembar pengisian

• Interpretasikan

Interpretasi penilaian dengan skor Occlusal Index :

• 0-2,5 : Good occlusions, tidak ada kelainan oklusal.• 2,6-4,5 : No treatment, penyimpangan sedikit

dari normal• 4,6-6,9 : Minor treatment, maloklusi ringan• 7,0-11,0 : Definite treatment, maloklusi sedang• 11,1-16,0 : Worst occlusions, maloklusi parah• >16 : Maloklusi sangat parah

Occlusal Index

- Beberapa kriteria kurang jelas definisinya- Sulit digunakan pada kasus yang telah

kehilangan molar pertama permanen- Rumit- Menggunakan pembobotan pada setiap fase

perkembangan

The ABO Discrepancy Index/ABO DI (Indeks Diskrepansi ABO)

Sejarah Indeks Diskrepansi ABO.• Kriteria penentu bisa diterimanya suatu kasus

yang untuk sertifikasi bagi seorang Ortodontis pada ujian klinis di American Board of Orthodontics (ABO) / Dewan Ortodonsi Amerika adalah kompleksitas kasus.

• Kompleksitas kasus didefinisikan sebagai ”kombinasi dari faktor, gejala, tanda-tanda ataupun kelainan yang membentuk sindrom”

• Indeks-indeks di bidang Ortodonsi yang telah ada sebelumnya dirasakan tidak sesuai untuk membantu seleksi kasus bagi para kandidat yang akan mengikuti ujian sertifikasi di ABO

• Tahun 1998, ABO mulai mengembangkan indeks untuk mengukur kompleksitas suatu kasus

• Dikembangkan selama 5 tahun• Pilot study pemakaian indeks ini dimulai pada

Agustus 2004

Observasi pengukurannya diambil dari catatan pra perawatan Ortodonsi standar

• Model• Foto sefalometri• Foto panoramik yang digunakan sebagai alat

bantu pada kondisi tertentu

Model gigi

Pengukuran :• Jarak gigit• Tumpang gigit• Gigitan terbuka anterior• Gigitan terbuka lateral• Geligi berdesakan• Relasi oklusi• Gigitan silang lingual posterior • Gigitan silang bukal posterior

Foto sefalometri

• Sudut ANB• IMPA• Sudut SN-GoGn

Kondisi lain-lain (2 poin) :

• Gigi mutilasi• Gigi supernumerary• Erupsi ektostema• Transposisi• Kelainan ukuran dan bentuk gigi• Impaksi selain Molar ketiga• Asimetri skeletal• Curve of spee yang besar

Requirement penggunaan DI di ABO

• Nilai DI >25 : 2 kasus• Nilai DI 16-25 : 6 kasus• Nilai DI 7-15 : 2 kasus

Referensi– Shaw WC, Richmond S, O’Brien KD. The use of occlusal

indices: A European perspective. Am J Orthod Dentofacial Orthop 1995; 107: 1-10.

– Salzmann JA. Handicapping malocclusion assessment to establish treatment priority. Am J Orthod 1968; 54: 749-65.

– Onyeaso CO, BeGole EA. Orthodontic treatment – improvement and standards using the peer assessment rating index. Angle orthod 2006; 76: 260-4.

– http: // www.americanboardortho.com.

Terima Kasih