Post on 21-Dec-2015
description
Tujuan & Sasaran
• Menetapkan SPM Jalan–Nilai SPM untuk Jalan
Nasional–Pedoman penyusunan SPM
untuk Jalan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Jalan Desa
Prinsip-prinsip SPMPP No.65-2005, ps 3
• ALAT Pemerintah (Pusat & Daerah) untuk: MEWUJUDKAN MUTU PELAYANAN kepada Masyarakat
• Ditetapkan oleh PEMERINTAH (semestinya SPM ditetapkan oleh yang dilayani/client; prinsip accountable dalam Good government)
• Sifat – SEDERHANA, KONKRET, MUDAH DIUKUR, TERBUKA,
TERJANGKAU, AKUNTABEL, MEMILIKI BATAS WAKTU PENCAPAIAN.
• Disesuaikan dengan:– Perkembangan kebutuhan prioritas– kemampuan keuangan, kelembagaan, dan personil
Proses penyusunanPP No.65/2005 Ps. 5 - 6
Draft SPM Jalan
Tim Konsultasi (unsur2nya):- Depdagri- Bappenas- DepKeu- KN Pendayagunaan Aparatur Negara
KONSULTASI
Hasil yg telah mengakomodasi
rekomendasi disampaikan kepada
Mendagri
PERMEN PU
Pertimbangan-pertimbangan dalam penyusunan SPM
PP No.65-2005, ps 7
• Pencapaian SPM dapat dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah secara berkesinambungan
• SPM tertinggi yg telah dicapai• Keterkaitan SPM ybs dgn SPM bidang lain• Kemampuan keuangan, Kelembagaan, dan
personil• Pengalaman empiris yg telah terbukti
menghasilkan SPM yg ingin dicapai
Pertimbangan-pertimbangan dalam penyusunan SPM
PP No.65-2005, ps 8
• Untuk mendukung penerapan SPM, Menteri menyusun Petunjuk Teknis yang ditetapkan dengan Permen
Penerapan PP No.65-2005, ps 9
• Pemda menerapkan SPM sesuai ketentuan PERMEN• SPM sebagai acuan Pemda dalam menyusun
Perencanaan dan Penganggaran• Pemda menyusun rencana pencapaian SPM yg
memuat target pencapaian SPM tahunan dgn mengacu kpd batas waktu pencapaian SPM
• Rencana pencapaian SPM dituangkan dalam RPJMD dan Renstra SPKP
• Target tahun pencapaian SPM dituangkan dalam RKPD, Renja SKPD, KUA, RKA-SKPD
Komponen SPMPP No.65/2005
• 1. Jenis pelayanan dasar: – JALAN
• 2. Indikator SPM (PP No.34/2006 tentang Jalan):– Untuk Jaringan Jalan:
• Aksesibilitas
• Mobilitas
• Keselamatan
– Untuk Ruas Jalan• Kondisi Jalan• Kecepatan
• 3. Batas Waktu Pencapaian– Waktu Pencapaian SPM
– Target pencapaian SPM tahunan
PP No.34/2006 tentang JalanPs 112 dan penjelasannya: SPM
• SPM ditentukan dengan Kriteria– SPM Jaringan Jalan:
• -
• .
• Keselamatan, pemenuhan Kondisi Jalan sesuai :
– Perencanaan Teknis (Permen tentang Persyaratan Teknik Jalan)
– Persyaratan Laik Fungsi Jalan (Permen tentang Laik Fungsi Jalan)
– SPM Ruas Jalan• Kondisi Jalan: Kerataan Permukaan Jalan, IRI• Kecepatan: Pemenuhan kondisi jalan sesuai kecepatan rencana
• SPM diwujudkan dgn penyediaan prasarana dan penggunaan jalan yang memadai
• SPM dievaluasi secara berkala
)(
)(2KmWilayahLuas
KmJalanPanjangtasAksesibili
)(
)(
jiwaribuanPenduduk
KmJalanPanjangMobilitas
PP No.34/2006 tentang JalanPs 113: SPM
• SPM ditetapkan berdasarkan:– Peraturan MENTERI untuk jalan Nasional– Peraturan GUBERNUR untuk jalan Propinsi– Peraturan GUBERNUR atas usulan Bupati/Walikota untuk
Jalan Kabupaten/ Kota dan Desa
• SPM yang ditetapkan PerGUB untuk jalan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa disusun sesuai PEDOMAN yang ditetapkan oleh Menteri (melalui Permen)
Model Penetapan SPMKemampuan Daerah
• Penetapan SPM dibedakan untuk setiap daerah berdasarkan “kemampuan (K)”
• K = f {Dana; SDM/Kelembagaan}• Tinggi• Sedang• Rendah
• Variabel kemampuan:– Dana: Rp/Km– SDM: Jumlah rekanan Kontraktor/konsultan
berkualifikasi (???)
Model Penetapan SPM
Klasifikasi Kemampuan Pengelolaan Jalan
Kemampuan DAERAH
DANA Rp/KmJumlah
Konsultan/Km Jalan
Jumlah Kontraktor/Km
Jalan
TinggiMisal:
≥Rp.5Jt/Km0,10
0,15
SedangMisal:
≥Rp.2Jt/Km 0,05 0,10
RendahMisal:
≥Rp.1Jt/Km0,02 0,05
Kemampuan Dana disurvei dari yang jumlah tertinggi s.d. TerendahJumlah Konsultan dan Kontraktor disurvei dari yang tertinggi s.d. TerendahPenetapan Tinggi s.d. Sangat rendah ditetapkan secara konsensus tim teknis
Model Penetapan SPMKemampuan Daerah
Kriteria SPM Jaringan JalanAksesibilitas
(Km/Km2)ρ – kerapatan pddk, Jiwa/Km2
Mobilitas(Km/1000Jiwa)
KeselamatanPemenuhan thd Perenc.Teknik
(% panjang yg memenuhi)
Pemenuhan Thd LFJ
(% panjang yg memenuhi)
Tinggi
ρ >50001000< ρ <5000500< ρ <1000100< ρ <500
ρ <100
10,003,001,000,300,10
5,0 ≥60% ≥60%
Sedang
ρ >50001000< ρ <5000500< ρ <1000100< ρ <500
ρ <100
7,502,250,750,220,07
2,0 ≥30% ≥30%
Rendah
ρ >50001000< ρ <5000500< ρ <1000100< ρ <500
ρ <100
5,001,500,500,150,05
1,0 ≥15% ≥15%
Model Penetapan SPM
• Aksesibilitas disurvei dari yang tertinggi s.d. Terendah
• Mobilitas disurvei dari yang tertinggi s.d. Terendah
• Keselamatan disurvei dari yang tertinggi s.d. Terendah
• Kriteria SPM untuk setiap kemampuan daerah ditetapkan berdasarkan kisaran nilai kriteria dan konsensus
Model Penetapan SPMKemampuan Daerah
Kriteria SPM RUAS JalanKondisi Jalan (IRI,
m/Km)Kecepatan Rata-rata
V = Operating speed, Km/JamVR= Kecepatan rencana, Km/Jam
Tinggi 4,00 V ≥ VR
Sedang 6,00 V ≥ 80% . VR
Rendah 10,00 V ≥ 50% . VR
IRI setiap ruas dlm suatu wilayah disurvei dari yang tertinggi s.d. TerendahKecepatan bebas rata-rata Ruas disurvei dari yang tertinggi s.d. TerendahKriteria SPM untuk setiap katagori kemampuan daerah ditetapkan dari kisaran tsb dan disepakati
Data untuk menilai SPM Jaringan• Aksesibilitas, Mobilitas, dan Keselamatan
– Panjang Jalan, Km– Luas Wilayah, Km2
– Jumlah penduduk, dalam ribuan Jiwa– Data geometrik dan perkerasan jalan, serta data LFJ
• SPM dinilai untuk wilayah:– Propinsi:
• Semua jalan yang ada di wilayah Propinsi termasuk Jalan Nasional; Jalan Propinsi; Jalan Kab/Kota; Jalan Desa
– Kabupaten Kota:• Semua jalan yang ada di wilayah Kabupaten/Kota termasuk
Jalan Nasional; Jalan Propinsi; Jalan Kab/Kota; Jalan Desa
Data untuk menilai SPM Ruas
• Kondisi Jalan– Panjang Ruas Jalan, Km– IRI, m/km; diukur setiap lajur
• Kecepatan– Kecepatan bebas (operating speed);– Kecepatan rencana ruas Ybs., sesuai Permen
Persyaratan Teknik Jalan.
Rencana SurveiData untuk pemodelan SPM Jaringan
• 4 Propinsi: utk mendapatkan SPM terendah dan tertinggi
• Data dari setiap propinsi meliputi:– Jumlah Panjang Jalan, Km, dalam propinsi, termasuk
jalan Kab/Kota– Luas Wilayah, Km2
– Jumlah penduduk, dalam ribuan Jiwa– Data geometrik dan perkerasan jalan, serta data LFJ
(sampling 12 ruas yg meliputi 2 jalan nasional, 4 jalan provinsi, 6 jalan kabupaten/Kota)
Klasifikasi SPM Jaringan Jalan
Kemampuan Daerah = f{Dana, SDM/Kelembagaan}
SP
M J
arin
ga
n =
f{P
an
jan
g ja
lan
, L
ua
s w
ilaya
h,
Pe
nd
ud
uk}
Rendah Tinggi
Ren
dah
Tin
ggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Rencana SurveiData untuk pemodelan SPM Ruas
• 6 Ruas jalan @ 1km, 2 ruas per Propinsi:– 2 ruas yg mewakili kemampuan daerah rendah– 2 ruas yg mewakili kemampuan daerah sedang– 2 ruas yg mewakili kemampuan daerah tinggi
• Data yang disurvei:– Panjang Ruas Jalan, Km;– IRI, m/km; diukur setiap lajur;– Kecepatan bebas (operating speed);– Kecepatan rencana.
Klasifikasi SPM Ruas Jalan
Kemampuan Daerah = f{Dana, SDM/Kelembagaan}
SP
M R
uas
Jal
an=
f{K
ond
isi j
alan
, K
ecep
atan
Ra
ta2}
Rendah Tinggi
Ren
dah
Tin
ggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Tipe Kawasan Terbangun(medium residence)
Luas daerah = 1 Km2
Panjang jalan (2 lajur) = 16kmPopulasi = 1060 Rumah tinggal ~ 4240 orang
Rata-rata fisik jalan memenuhi standar perenc & LFJ
Aksesibilitas = 16 Km/Km2, memenuhi SPM TinggiMobilitas = 3,8 Km/(1000 orang), memenuhi SPM Sedang
100% memenuhi SPM tinggi keselamatan
1 K
m
Mobilitas rendah,
(misal: 1 Km utk 100 orang)
Mobili
tas
tinggi,
(misa
l: 1
Km u
tk 6
ora
ng)
)1000(
)(
JIWAPENDUDUKJUMLAH
KmJALANPANJANGJUMLAHMOBILITAS
Contoh SPM Ruas
• Jalan tol: 4-lajur 2-arah terbagi
• Kondisi, IRI < 4m/km
• Kecepatan– Free flow speed > 100Km/jam– Kecepatan rencana = 80 Km/Jam– Seluruh ruas memenuhi LFJ– ► Jadi Jalan tol seperti ini memenuhi SPM
jalan (utk klasifikasi kemampuan daerah yang tinggi)
RUAS Jalan Nasional
• Diselenggarakan oleh Menteri, cq. Balai Besar..???
• Evaluasi dilakukan setiap akhir tahun anggaran (Januari-Februari) sbg bahan penyusunan program tahunan
• SPM dinilai untuk setiap Ruas Jalan berdasarkan Nomor Ruas Jalan
• Komponen yang diukur:– Kondisi jalan berdasarkan IRI– Kecepatan Bebas (operating speed)
Jaringan Jalan didalam wilayah Propinsi
• Diselenggarakan oleh Gubernur, cq. Dinas Bina Marga Propinsi, berkoordinasi dengan Bupati/Walikota.
• Evaluasi dilakukan setiap akhir tahun anggaran sbg bahan penetapan program tahunan... ?
• SPM jaringan jalan meliputi semua jalan yang ada di wilayah propinsi, termasuk jalan-jalan Nasional, Provinsi, Kab/Kota, dan Desa.
• Komponen jalan yang diukur:– Aksesibilitas & Mobilitas (data sekunder)– Keselamatan:
• Inventarisasi jalan: Geometrik dan Perkerasan
• Dokumen Laik Fungsi Jalan
Jaringan Jalan didalam wilayah Kabupaten/Kota
• Diselenggarakan oleh Gubernur, cq. Dinas Bina Marga Kab/Kota, berkoordinasi dengan Bupati/Walikota.
• Evaluasi dilakukan setiap akhir tahun anggaran sbg bahan penetapan program tahunan... ?
• SPM jaringan jalan meliputi semua jalan yang ada di wilayah Kab/Kota, termasuk jalan-jalan Nasional, Provinsi, Kab/Kota, dan Desa yang masuk wilayah tsb.
• Komponen jalan yang diukur:– Aksesibilitas & Mobilitas (data sekunder)– Keselamatan:
• Inventarisasi jalan: Geometrik dan Perkerasan
• Dokumen Laik Fungsi Jalan
Urut-urutan pengukuran SPM di Propinsi
Nilai-nilai SPM Ruas
Pengukuran SPM RuasDalam propinsi ybs:
Utama: Kondisi & Kecepatan
Kedua: inventarisasi kondisi jalan
Data utk Jaringan (Sekunder):- Panjang jalan- Luas Wilayah- Jumlah PendudukKeselamatan:- kesesuaian Perenc. (hasil survei)- LFJ (data sekunder)
Nilai SPM Jaringan
Jalan Provinsi
Team Evaluasi SPM Jalan
• Dibentuk oleh penyelenggara jalan– Jalan nasional oleh Menteri cq. Dirjen BM– Jalan Propinsi oleh Gubernur, cq. Kadis BM– Jalan Kabupaten/kota oleh Bupati/Walikota, cq.Kadis BM
• Team harus independent; profesional?• Tugas Tim:
– Ruas Jalan:• Mengukur IRI• Mengukur Kecepatan Bebas• Menganalisa data untuk menetapkan status SPM
– Jaringan Jalan• Mengumpulkan data: Panjang jalan, Luas wilayah, Jumlah
penduduk.• Inventarisasi geometrik jalan dan penilaian kondisi perkerasan jalan• Inventarisasi Dokumen Laik Fungsi Jalan utk setiap ruas dlm
wilayah• Menganalisa data untuk menetapkan status SPM