KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Post on 20-Mar-2016

222 views 10 download

description

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA. ELDA NAZRIATI. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia sangat heterogen ( suku bangsa, agama, bahasa, adat istiada t, dsb) M obilitas dan dinamika yg sangat tinggi - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

ELDA NAZRIATI

Latar Belakang• Masyarakat Indonesia sangat heterogen (suku

bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dsb) • Mobilitas dan dinamika yg sangat tinggi• Syarat untuk terjalinnya hubungan : ada saling

pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satu dengan lainnya.

• Komunikasi & budaya mempunyai hubungan timbal balik

INDONESIA

• Tantangan mengembangkan komunikasi lintas budaya

• Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan

• Terdiri dari 250 lebih suku bangsa (Amerika 150 suku bangsa) variasi biokultur lebih besar

• UU RI NO. 29/2004, Pasal 17:• Saya bersumpah/berjanji bahwa saya

senantiasa akan menjalankan tugas dan wewenang saya ini dengan sungguh-sungguh saksama, obyektif, jujur, berani, adil, tidak membeda-bedakan jabatan, suku, agama, ras, jender, dan golongan tertentu dan akan melaksanakan kewajiban saya dengan sebaikbaiknya, serta bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara.

Fungsi Komunikasi • Kebutuhan fisik : komunikasi penting untuk

kesehatan fisik prevalensi penyakit tertentu• Kebutuhan identitas komunikasi menunjukkan

siapa anda• Kebutuhan sosial tiap orang butuh hubungan

sosial, ingin didengarkan• Kebutuhan praktis sukses membutuhkan

keterampilan komunikasi

Definisi Budaya• Sesuatu yg kompleks meliputi pengetahuan,

seni, keyakinan, hukum, moral, adat istiadat & kapabilitas lainnya serta kebiasaan yg didapat seseorang sbg anggota masyarakat (Edward Burnett Tylor , 1987)

• Budaya mewakili cara perilaku persepsi,, penilaian dunia seseorang memberikan Blue Print utk menentukan nilai keyakinan & praktik2 dalam kehidupannya.

Karateristik Budaya

• Dipelajari (dari lahir)• Dibagikan (share) pd kelompok----

ikatan• Merupakan proses adaptasi

lingkungannya & faktor teknis serta sumber alam

• Bersifat dinamis

Elemen Dasar Kebudayaan

• Sejarah• Religi• Nilai-nilai• Organisasi sosial• Bahasa

Budaya & Pembentukan Nilai• Nilai persepsi seseorang tentang

sesuatu hal apakah baik atau bermanfaat

• Norma peran-peran yg dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkait

Norma mengarah sesuai dengan nilai Norma-norma dipelajari sejak kecil

Budaya & Kesehatan• Kesehatan/sehat:konsep sentral karena

interaksi D-P difokuskan pada beberapa aspek & kesehatan. Konsep:sejahtera, sakit, penyakit

• Untuk mengapresiasikan – orientasi sehat pasien: pemahaman tentang sehat-sakit, sebab & pencegahan penyakit, sumber kesehatan, pengobatan & praktik penyembuhan, jenis praktek sehat & pilihan sistem yan kes

Panduan pengkajian manifestasi budaya

• Riwayat budaya yang umum, lokasi• Orientasi nilai (etik, norma standar, sikap-

sikap)• Hubungan interpersonal (keluarga,

kesopanan)• Komunikasi(pola, seni, literatur)• Agama & magis (jenis, praktek, taboo)• Sistem sosial (ekonomi, politik, pendidikan)• Kebiasaan makan & diet (nilai, praktis)• Keyakinan sistem sehat sakit (nilai, perilaku)

PENGERTIAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA (KLB)

• Merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Komunikasi yg lebih menekankan pd perbandingan pola-pola komunikasi interpersonal di antara peserta komunikasi yg berbeda kebudayaan.

Penggambaran yg mendalam tentang perilaku komunikasi berdasarkan budaya tertentu.

Alasan mempelajari KLB (Litvin,1977)

• Kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan.

• Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut, meskipun nilai-nilainya berbeda.

• Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya.

• Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.

• Pemahaman atas nilai2 budaya sendiri merupakan prasyarat utk mengidentifikasi dan memahami nilai 2 budaya lain.

• Dengan mengatasi hambatan2 budaya utk berhubungan dgn orang lain kita memperoleh pemahaman & penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan serta masalah manusia.

Alasan mempelajari KLB (Litvin,1977)

Alasan mempelajari KLB (Litvin,1977)

• Pemahaman atas orang lain secara LB suatu usaha yg memerlukan keberanian dan kepekaan.

• Keterampilan2 komunikasi yg diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yg monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.

• kepekaan, pengetahuan & keterampilan membuat komunikator siap untuk berperan serta dlm menciptakan lingkungan komunikasi yg efektif dan saling memuaskan.

Alasan mempelajari KLB (Litvin,1977)

Tujuan mempelajari KLB (Litvin,1977)

1. Menyadari bias budaya sendiri2. Lebih peka secara budaya3. Memperoleh kapasitas untuk benar2 terlibat dgn

anggota dari budaya lain shg tercipta hubungan yg langgeng & memuaskan.

4. Merangsang pemahaman yg lebih besar atas budaya sendiri

5. Memperluas & memperdalam pengalaman seseorang

6. Mempelajari keterampilan komunikasi yg membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.

7. Membantu memahami budaya sbg hal yg menghasilkan & memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya

8. Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya.

9. Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.

Tujuan mempelajari KLB (Litvin,1977)

Penerapan KLB• Komunikasi dengan anggota keluarga &

orang terdekat: yg utama mengasuh anak• Perkenalan: panggil nama kecil, nama

keluarga atau gelar• Space,jarak & keitiman= 4 zona (zona intim:

0-1.5 ft; personal distance: 1.5-4 ft; social distance: 4-12 ft; public distance: 12+ ft)

• Interaksi D-P dipengaruhi derajat keintiman yang diinginkan

zona intim

Personal distance

Hambatan Komunikasi• Tim kesehatan berharap pasien

membutuhan pelayanan, hormat pada tim kes, kooperatif dengan perilaku yang diminta----RS, Klinik, lainnya

• Pasien latar belakang beda, persepsi beda tentang peran yang tepat pada individu & keluarga yang sakit saat mencari pertolongan ke yankes

• Jika dokter terganggu dengan pasien yang banyak bertanya, postur bertahan atau perasaan tdk nyaman KONFLIK

Komunikasi Universal• Ekspresi wajah: mata melotot saat marah

(Amerika & Jepang)• Jabat tangan & senyum• Diam: tdk nyaman, memahami, mikir,

persetujuan, menghargai ortu• Kontak mata: tdk sopan & agresif• Sentuhan: pahami secara hati-hati (bukan

muhrim, pamali pegang kepala)

Gender dan bahasa

Wanita dan pria berbeda dalam komunikasi

• Isi : - wanitapersonal dan domestik- pria musik, peristiwa hangat, olahraga, bisnis

• Alasan berkomunikasi - Wanita : feeling, relationship, masalah pribadi - Pria : untuk mencapai tujuan tertentu

• Gaya berbicara - Wanita : banyak bertanya, pada kelompok kecil lebih

dominan - Pria : sering interupsi, aktif dan efektif, pada kelompok

besar lebih dominan

Pertimbangan Gender dalam interaksi dokter pasien

• Perempuan & laki-laki tdk jabat tangan• Perempuan & laki-laki tdk berdua saja,

perlu ditemani orang lain• Pertemuan sesama jenis kelamin

diterima budaya dgn ekspresi bergandeng tangan

Kultur dan bahasa

• Kendala dalam terjemah : beda arti, menggunakan bahasa yang tidak familiar, perbedaan nilai rasa

• beda gaya komunikasi verbal : ekspresif, lugas mementingkan harmony, dll

• Beda Gaya komunikasi non verbal

Variasi Biokultur pada konsep Sehat-Sakit

• Keadaan umum: 4 area:– Penampilan fisik– Struktur tubuh– Mobilisasi– Perilaku

• Proporsi tubuh, tinggi, berat badan– TB, BB, kaki> panjang saat duduk; bahu lebar,

pinggul sempit– Anak imigran tergantung tempat tinggalnya. Beda

dari asalnya (nutrisi>baik dan tdk infeksi saat usia kritis)

Pertimbangan kultur dalam Pengambilan keputusan

klinik & tindakan• Setelah pengumpulan data lengkap dokter

membuat keputusan klinik & tindakan • Perhatikan:

cultural preservation: (mempertahankan nilai positif untuk kesehatan); cultural care accomodation: (bernegosiasi untuk memperoleh manfaat kesehatan);

cultural care repattering (memodifikasi gaya hidup untuk kesehatan

Kultur dan konsep diri

• Berbicara dalam bahasa minoritas merasa kurang diterima dalam kelompok, merasa tidak sebaik mayoritas,

• Mempengaruhi sikap: western lebih individual, Asia lebih kolektif

Kultur dan perilaku kesehatan

• Keterbatasan pendidikan kesadaran issue kesehatan, ketidakmampuan bahasa

• Western : individual, peran keluarga kurang usila hidup sendiri, keputusan tindakan medis tidak melibatkan keluarga

• Asia : kolektif sehat-sakit mempengaruhi keluarga, keputusan medis melibatkan keluarga besar

Kultur dan perilaku kesehatan • Akses terhadap layanan kesehatan perilaku

kesehatan• Gaya hidup prevalensi penyakit tertentu• Perbedaan bahasa komunikasi terbatas, pola

menyampaikan informasi• Mempengaruhi hubungan dokter-pasien tidak

familiar dengan dokter berbeda gender, struktur keluarga

• Agama dan kepercayaan Sikap menghadapi kematian, dosis obat saat berpuasa

Kesimpulan

Pertimbangkan gender dan kultur/budaya saat melakukan komunikasi menentukan informasi yang didapat, mengarahkan tindakan, menentukan outcome yang dicapai

Referensi • Lindon, L & Jennie. 2000. Mastering Counselling Skills.

Macmillan Press LTD. London•  Notoatmodjo, S . 2003. Pendidikan dan Perilaku

Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.•  Adler BR, Rodman G, 2006. Understanding Human

Communiacation. Oxford University Press New york•  • Elizabeth Macdonald, 2004. Difficult conversations in

medicine . Oxford University Press New york