Post on 18-Oct-2015
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
1/28
Kelompok 3
Asmi Kusworo (06)
Darma Respati (10)
Dean Nugraha (11)
Devina Aulia (13)
Nurlatifah Asikin (29)
Rachmat Mulyadi (33)
PENYIDIKAN
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
2/28
Tindak pidana adalah suatu perist iwa atau tindakan
melanggar hukum atau undang -undang pajak yang dilakukan
oleh seseorang yang tindakannya tersebut dapat
dipertanggungjawabkan dan oleh undang-undang pajak telah
dinyatakan sebagai suatu perbuatan pidana yang dapatdihukum.
PENGERTIAN TINDAK PIDANA
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
3/28
Kejahatan dan Pelanggaran
Perbedaan secara kualitatif
1. Rechtsdelict(en) adalah perbuatan yang bertentangan
dengan keadilan, contohnya pembunuhan danpencurian.
2. Wetsdelict(en) adalah perbuatan yang disadari oleh
suatu masyarakat sebagai suatu tindak pidana karena
UU menyebutnya sebagai delik. Wetsdelict(en) sering
disebut sebagai pelanggaran
Perbedaan secara kuantitatif
Perbedaan ini didasarkan pada aspek kriminologis, yaitu
pelanggaran lebih ringan dibandingkan dengan kejahatan.
JENIS-JENIS TINDAK PIDANA
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
4/28
Delik Formil dan Delik Materiil
Delik Formil adalah delik yang perumusannya dititikberatkan
kepada perbuatan yang dilarang oleh UU. Sedangkan delik materiil
adalah delik yang perumusannya dititikberatkan kepada akibat
yang tidak dikehendaki. Delik Aduan dan Bukan Delik Aduan
Delik aduan adalah delik yang penuntutannya hanya dilakukan bila
ada pengaduan dari pi hak yang terkena. Contohnya adalah
penghinaan, perzinaan dan pemerasan.
Delik aduan dibedakan :
1. Delik aduan absolut, delik yang dapat dituntut atas dasar
pengaduan
2. Delik aduan relatif, dalam delik aduan ini ada hubungan
istimewa antara pembuat dan korban.
Aduan dan laporan digunakan dalam hukum pidana. Sedangkan
gugatan dalam hukum perdata.
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
5/28
Suatu perbuatan yang melanggar peraturan perundang-
undangan pajak yang menimbulkan kerugian keuangan
negara dimana pelakunya diancam dengan hukuman pidana
PENGERTIAN TINDAK PIDANA PAJAK
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
6/28
Dalam Pasal 1 angka 31 UU KUP No. 28 Tahun 2007
menyatakan bahwa penyidikan tindak pidana di bidang
perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidangperpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya.
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PAJAK
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
7/28
Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang
khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENYIDIK
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
8/28
Agar masalah tindak pidana perpajakan
menjadi terang dan jelas
Menemukan tersangka Mengetahui besarnya jumlah pajak yang
digelapkan
TUJUAN PENYIDIKAN
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
9/28
Mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang
terjadi serta menemukan tersangkanya
TUGAS PENYIDIK
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
10/28
a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan
atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih
lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai
orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang
dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang
perpajakan;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau
badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;d. Memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan
tindak pidana di bidang perpajakan;
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti
pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan
penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
WEWENANG PENYIDIK PAJAK
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
11/28
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan
tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan;
g. Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang
meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan
sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda,dan/atau dokumen yang dibawa;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di
bidang perpajakan;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
j. Menghentikan penyidikan; dan/atau
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
12/28
KEGIATAN PENYIDIKAN
Hasil Pemeriksaan Bukti Permulaan
Surat Perintah Penyidikan
Surat Pemberitahuan dimulainyapenyidikan
Surat Panggilan 1, 2,
dihadirkan oleh Polisi
Pemeriksaan
Laporan kemajuan
pelaksanaan penyidikan
Berkas perkara/barang bukti
Tersangka
Jaksa/penuntut umum
Tersangka
saksi
Polri
Penuntut umum
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
13/28
a. Tidak terdapat cukup bukti ; atau
b. Peristiwanya bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan;
atau
c. Peristiwanya telah daluwarsa; atau
d. Tersangka meninggal dunia.
PENGHENTIAN PENYIDIKAN
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
14/28
Dalam hal penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
dihentikan karena sebab (a), (b), dan (d) maka surat
ketetapan pajak tetap dapat diterbitkan.
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
15/28
Selain penyidik pajak, dalam Pasal 44B UU KUP disebutkan
bahwa Menteri Keuangan dan Jaksa Agung dapat
menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan
atas dasar untuk kepentingan penerimaan Negara paling lama
dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal suratpermintaan.
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
16/28
Penghentian dimaksud hanya dilakukan setelah Wajib Pajak
melunasi utang pajak yang tidak atau kurang dibayar atau
yang tidak seharusnya dikembalikan dan ditambah dengan
sanksi administrasi berupa denda sebesar 4 (empat) kali
jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar, atau yang tidakseharusnya dikembalikan
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
17/28
Menurut Pasal 40 UU KUP, tindak pidana di bidang perpajakn
itu sendiiri daluwarsa (tidak dapat dituntut) setelah lampau
waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak,
berakhirnya Masa Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak,
atau berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
18/28
Asas Praduga Tak Bersalah
Asas persamaan di muka hukum
Asas Hak memperoleh bantuan/penasehat hukum
ASAS-ASAS HUKUM
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
19/28
Dalam melakukan tugasnya penyidik pajak harus
berlandaskan kepada ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, KUHAP dan hukum pidana yang berlaku
Penyidik pajak sebagai penegak hukum wajib memelihara dan
meningkatkan sikap terpuji sejalan dengan tugas, fungsi,
wewenang serta tanggung jawabnya
Penyidik pajak harus membawa tanda pengenal pajak dan
surat perintah penyidikan pada saat melakukan penyidikan
Penyidik dapat dibantu oleh peetugas pajak lain atas
tanggung jawabnya berdasarkan izin tertulis dari atasannya
Penyidikan dilaksanakan berdasarkan Laporan BuktiPermulaan dan Surat Perintah Penyidikan
Penyidik pajak dalam setiap tindakannya harus membuat
Laporan dan Berita Acara
NORMA
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
20/28
CASE 1
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
21/28
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
22/28
Kasus tersebut merupakan tindak pidana perpajakan karena
PT. KPC tidak melaporkan SPT-nya dengan benar dan terdapat
utang pajak sebesar 2,1 trili un yang belum dibayar.
Ada semacam rekayasa penjualan batu bara, yang seharusnya
dijual langsung ke pihak luar negeri, tetapi PT. KPC menjualdulu ke anak perusahaannya dengan harga yang jauh lebih
murah. Dan akhirnya mereka bagi hasil keuntungan. Hal
tersebut termasuk dalam upaya penghindaran membayar
pajak yang besar.
Pada saat banding, PT. KPC menang atas bantuan dari Gayus.
REKOMENDASI
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
23/28
Petugas pemeriksaan dan penyidikan seharusnya lebih
memahami lagi Undang-Undang perpajakan agar tidak salah
dalam menangani suatu kasus. Bagaimanapun juga, utang
pajak sebesar 2,1 triliun bukanlah pajak yang kecil dan
karenanya negara merugi. Menurut kami dalam menangani kasus ini seharusnya DJP
bertindak lebih cepat, melakukan pemeriksaan dengan hati-
hati, mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk memecahkan
kasus ini, melakukan penyidikan dengan cermat serta banyak -
banyak menggali informasi tentang perusahaan tersebut.
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
24/28
CASE 2
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
25/28
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
26/28
Kasus Paulus Tumewu termasuk dalam kasus tindak pidana
perpajakan karena paulus Tumewu telah melanggar aturan -
aturan dalam kepatuhan Wajib Pajak seperti:
Sengaja mengecilkan omzet yang diterima oleh Ramayana
dan tidak mengisi Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) denganbenar, sehingga merugikan negara Rp 399 milyar. Perbuatan
Paulus ini berarti melanggar pasal 39 ayat 1b huruf c UU No
16 tahun 2000 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Menolak untuk dilakukan pemeriksaan oleh Dierjen Pajak .
Memperlihatkan pembukuan secara palsu .Melihat pelanggaran yang dilakukan Paulus Tumewu, maka
sanksi-sanksi perpajakan yang diterimanya antara lain:
REKOMENDASI
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
27/28
Sanksi Pasal 39
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6(enam)
bulan dan paling lama 6(enam) tahun dan denda pali ng
sedikit 2(dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang dibayar dan paling banyak 4(empat) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. Sanksi pasal 41c
Setiap orang yang dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 35A ayat 1
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1(satu)
tahun atau denda paling banyak 1 milyar rupiah.
Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan tidak
terpenuhinya kewajiban pejabat dan pihak lain sebagaimana
dimaksud dalam pasal 35A ayat 1 dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 10 bulan atau denda paling banyak 800
juta rupiah.
5/28/2018 Klp 3 Penyidikan
28/28
Setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikan data
dan informasi yang diminta oleh Direktur Jendral Pajak
sebagaimana dimaksud dalam pasal 35A ayat 2 dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 10 bulan atau denda
paling banyak 800 juta rupiah.