Jiwa Hdr Klp 3

download Jiwa Hdr Klp 3

of 25

Transcript of Jiwa Hdr Klp 3

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    1/25

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA

    DIRI RENDAH

    Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Jiwa 1 Diampu

    Oleh Ibu Sri Endang Windiarti, Skep, Ns, M.Kes

    OLEH :

    1. Bekti Anita Oktaviani P 17420111045

    2. Fefi Eka Wahyuningsih P 17420111054

    3. Halim Alfani P 17420111056

    4. Nuraini P 17420111065

    5. Sidas Umayah P 17420111074

    PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    2/25

    JURUSAN KEPERAWATAN

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

    2013

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya

    maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan

    Jiwa Pada Pasien Dengan Harga Diri Rendah.

    Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk

    menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa I di Politeknik Kesehatan

    Kementerian Kesehatan Semarang.

    Dalam penulisan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih, kepada:

    1. Ibu Sri Endang Windiarti, Skep, Ns, M.Kes selaku dosen koordinator pada mata

    kuliah Keperawatan Jiwa 1.

    2. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah Askep Jiwa Pada Pasien

    Dengan Harga Diri Rendah.

    Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik pada

    teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun.

    Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi

    penyempurnaan pembuatan makalah ini.

    Semarang, 5 Januari 2013

    Penyusun

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page ii

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    3/25

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

    PENGANTAR ................................................................................................... iiDAFTAR ISI...................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1A..Latar Belakang....................................................................................... 1

    B..Permasalahan.......................................................................................... 2

    C..Tujuan penulisan.................................................................................... 3

    BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................... 4A.. Kasus (Masalah Utama)....................................................................... 4

    B.. Proses Terjadinya Masalah.................................................................... 4

    C..Rentang Respon Konsep Diri................................................................. 6

    D.. Etiologi.................................................................................................. 7

    E..Manifestasi Klinis................................................................................... 8

    F.. Mekanisme Koping................................................................................ 9

    BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................ 10

    A..Pengkajian.............................................................................................. 11

    B..Masalah Keperawatan............................................................................ 11

    C..Pohon Masalah ...................................................................................... 12

    D.. Diagnosa Keperawatan.......................................................................... 13

    E..Strategi Keperawatan............................................................................. 13

    F.. Penatalaksanaan...................................................................................... 16

    G..Evaluasi.................................................................................................. 18

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page iii

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    4/25

    BAB IV PENUTUP............................................................................................ 19

    H..Kesimpulan............................................................................................. 19

    I.. .Saran....................................................................................................... 19

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page iv

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    5/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Manusia adalah mahluk social yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi

    kebutuhannya,untuk memenuhi kebutuhan tersebut individu dituntut untuk lebih

    meningkatkan kinerjanya agar segala kebutuhannya dapat terpenuhi dan tingkat social

    di masyarakat lebih tinggi, kemudian ini merupakan dambaan setiap manusia.

    Individu akan merasa gagal, putus asa dan akhirnya mempunyai suatu pikiran negative

    terhadap dirinya dan akhirnya akan merendahkan martabat sendiri, individu akan

    merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa dan merasa rendah diri, yang dikenal

    dengan gangguan konsep diri: Haga Diri Rendah.

    Klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah yang tidak ditangani

    akan mengisolasi diri,perubahan sensori persepsi halusinasi dengar atau lihat, perilaku

    kekerasan, dan klien akan kurang memperhatikan kebersihan diri. Oleh karena itu

    diperlukan perawatan intensif baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari pelayanan

    tenaga kesehatan termasuk didalamnya adalah perawat.

    Peran perawat dalam penanggulangan klien dengan gangguan konsep diri :

    Harga Diri Rendah meliputi peran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Pada

    peran promotif, perawat meningkatkan dan memelihara kesehatan mental melalui

    penyuluhan dan pendidikan untuk klien dan keluarga. Dari aspek preventif yaitu untuk

    meningkatkan kesehatan mental dan pencegahan gangguan konsep diri : Harga Diri

    Rendah. Sedangkan pada peran kuratif perawat meencanakan dan melaksanakn

    rencana tindakan keperawatan untuk klien dan keluarga. Kemudian peran rehabilitatif

    berperan pada follow up perawat klien dengan gangguan konsep diri: Harga Diri

    Rendah melalui pelayanan di rumah atau home visite.

    Berdasarkan data statistik yang kami dapatkan 2 tahun terakhir ini klien yang

    mengalami Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah terdapat 1,72%, Isolasi Sosial

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 1

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    6/25

    terdapat 9,38%, Resiko Perilaku Kekerasan terdapat 22,70%, Perilaku Kekerasan 1,81,

    Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi terdapat 53,25% dengan jumlah pasien yang

    dirawat.

    Dari hasil proporsi yang didapat walaupun dalam jumlah kecil namun

    diperlukan penangan khusus, pada klien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri

    Rendah dapat mengakibatkan cemas dan takut, individu akan takut ditolak, takut gagal,

    dan dipermalukan akharnya cenderung untuk menarik diri yang pada akhirnya individu

    akan mengalami gangguan orientasi realita. Komplikasi yang berbahaya adalah

    individu mempunyai keinginan untuk menciderai dirinya.

    Melihat kejadian tersebut maka kami tertarik untuk megambil Asuhan

    Keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah sebagai

    bahan makalah kami.

    B. RUMUSAN MASALAH

    1. Apakah Definisi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?

    2. Bagaimanakah Proses Terjadinya Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri

    Rendah ?

    3. Bagaimanakah Rentang Respon Harga Diri ?

    4. Bagaimanakah Etiologi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?

    5. Bagaimanakah Manifestasi Klinis dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri

    Rendah ?

    6. Bagaimanakah Mekanisme Koping yang Menyebabkan Gangguan Gambaran

    Diri : Harga Diri Rendah ?

    7. Bagaimanakah Proses Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Gambaran Diri :

    Harga Diri Rendah ?

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 2

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    7/25

    C. TUJUAN

    1. Menjelaskan Definisi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?

    2. Menjelaskan Proses Terjadinya Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri

    Rendah ?

    3. Menjelaskan Rentang Respon Harga Diri ?

    4. Menjelaskan Etiologi dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri Rendah ?

    5. Menjelaskan Manifestasi Klinis dari Gangguan Gambaran Diri : Harga Diri

    Rendah ?

    6. Menjelaskan Mekanisme Koping yang Menyebabkan Gangguan Gambaran Diri

    : Harga Diri Rendah ?

    7. Mejelaskan Proses Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Gambaran Diri :

    Harga Diri Rendah ?

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 3

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    8/25

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. KASUS (MASALAH UTAMA)

    Gangguan konsep diri: harga diri rendah

    B. PROSES TERJADINYA MASALAH

    Harga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh

    dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Harga

    diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa

    syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetapi merasa sebagai

    seorang yang penting dan berharga.

    Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif

    terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal

    mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Gangguan harga diri rendah merupakan

    evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapatsecara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Cowsisend, 1998).

    Harga diri rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan

    melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi

    diri yang negative membenci diri sendiri dan menolak diri sendiri. Gangguan harga diri

    atau harga diri rendah dapat terjadi secara :

    1. Situasional

    Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu yang

    sebelumnya mengalami harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai

    diri dalam berespon terhadap suatu kejadian.(Kehilangan, perubahan).

    (Carpenito,2007)

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 4

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    9/25

    Sebagai contoh yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,

    kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja dll. Pada klien

    yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang

    diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak

    sopan (pemasangan kateter, pemeriksaan perianal, dll), harapan akan struktur,

    bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/sakit/penyakit,

    perlakuan petugas yang tidak menghargai.

    2. Kronik

    Harga diri rendah kronik adalah keadaan individu yang mengalami evaluasi

    diri negatif yang mengenai diri sendiri atau kemampuan dalam waktu lama, yaitu

    perasaan negatif yang timbul sebelum sakit/dirawat misalnya kegagalan untuk

    memecahkan suatu masalah atau berbagai stress berurutan. Dalam hal ini klien

    mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan

    menambah persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respons

    yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang

    kronis atau pada klien gangguan jiwa. (Carpenito,2007)

    Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik diri sendiri danorang lain, yang menimbulkan penurunan produktivitas yang berkepanjangan,

    yang dapat menimbulkan gangguan dalam berhubungan dengan orang lain dan

    dapat menimbulkan perasaan ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa

    bersalah terhadap orang lain, mudah sekali berperasaan negatif tentang tubuhnya

    sendiri. Karena itu dapat menimbulkan ketegangan peran yang dirasakan kepada

    klien yang mempunyai gangguan harga diri rendah.

    Harga diri rendah juga selalu mempunyai pandangan hidup yang pesimisdan selalu beranggapan mempunyai keluhan fisik, pandangan hidup bertentangan,

    penolakan terhadap kemampuan yang dimiliki, dapat menimbulkan penarikan diri

    secara sosial, yang menimbulkan kekhawatiran pada klien. (Stuart & Gail,2007)

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 5

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    10/25

    Klien yang mempunyai harga diri rendah akan mengisolasi diri dari orang

    lain dan akan muncul perilaku menarik diri, gangguan sensori, persepsi,

    halusinasi, bisa juga mengakibatkan adanya waham. (Stuart & Gail,2007)

    C. RENTANG RESPON KONSEP DIRI

    Rentang respon konsep diri (Stuart G.W dan Sundeen, S. J, 1998)

    Rentang konsep diri berkisar antara respon adaptif sampai dengan respon

    maladaptif. Respon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma

    norma sosial, secara umum yang berlaku di masyarakat.

    Respon adaptif diantaranya :

    1. Aktualisasi diri

    Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman

    yang sukses.

    2. Konsep diri positif.

    Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkan dengankenyataan.

    Respon Maladaptif diantaranya:

    1. Harga Diri Rendah

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 6

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    11/25

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    12/25

    Ketegangan peran oleh stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam

    peran/ posisi, halusinasi pendengaran dan penglihatan, kebingungan tentang

    seksualitas diri sendiri, kesulitan membedakan diri sendiri dan orang lain, gangguan

    citra tubuh, mengalami dunia dalam mimpi. ( Stuard and Sudeen,1998)

    E. MANIFESTASI KLINIS

    Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri

    rendah adalah :

    1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya

    diri. (misalnya : malu, sedih karena rambut menjadi rontok /botak akibat

    pengobatan penyakit kronis)

    2. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalaam meraih

    sesuatu.

    3. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.

    (misalnya : saya tidak mampu, saya tidak bisa, saya memang bodoh, saya tidak tahu

    apa-apa)

    4. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri dan tidak

    ingin bertemu orang lain.

    5. Rasa percaya diri kurang, merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 8

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    13/25

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    14/25

    F. MEKANISME KOPING

    Semua orang tanpa memperhatikan gangguan perilakunya, mempunyai beberapa

    bidang kelebihan personal yang meliputi : aktivitas olah raga dan aktivitas diliar rumah,

    hobi dan kerajinan tangan, seni yang ekspresif, kesehatan dan perawatan diri,

    pendidikan atau pelatihan, pekerjaan, vokasi atau posisi, bakat tertentu, kecerdasan,

    imajinasi dan kreativitas, hubungan interpersonal (Stuart & Gail, 2007)

    Mekanisme koping termasukpertahanan jangka pendek atau jangka panjang serta

    penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam

    menghadapi persepsi diri yang menyakitkan (Stuart & Gail, 2007).

    a. Pertahanan jangka pendek mencakup berikut ini :

    1. Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri

    (Misalnya : konser musik, bekerja keras, menonton tv secara obsesif)

    2. Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara (Misalnya : ikut serta

    dalam klub sosial, agama, politik, kelompok.)

    3. Aktivitas sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang tidak

    menentu (Misalnya : olahraga yang kompetitif, prestasi akademik, kontes untuk

    mendapatkan popularitas)

    4. Aktivitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas diluar

    dari hidup yang tidak bermakna saat ini (Misalnya : penyalahgunaan obat)

    b. Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :

    1. Penutupan identitas adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang

    terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi dari individu.

    2. Identitas negatif, asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan

    yang diterima masyarakat.

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 10

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    15/25

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    16/25

    Sedangkan menurut Towsend ( 1998 ) pada pasien dengan gangguan harga

    diri rendah akan ditemukan batasan karakteristik :

    a. Kurang kontak mata

    b. Ungkapan yang mengaktifkan diri

    c. Ekspresi rasa malu

    d. Mengevaluasi diri sebagai individu yang tidak mampu untuk menghadapi berbagai peristiwa.

    e. Menolak umpan balik yang positif dan melebih-lebihkan umpan balik yang negatif tentang dirinya.

    f. Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.

    g. Hipersensitif terhadap kritik, mudah tersinggung dengan pembicaraanorang lain.

    B. MASALAH KEPERAWATAN

    No. Masalah

    Keperawatan

    Data Subyektif D a t a O b y e k t i f

    1 Isolasi sosial :

    menarik diri

    1. Mengungkapkan tidak

    berdaya dan tidak ingin

    hidup lagi

    2. Mengungkapkan enggan

    berbicara dengan orang

    lain

    3. Klien malu bertemu dan

    berhadapan dengan orang

    lain

    1. Ekspresi wajah kosong

    2. Tidak ada kontak mata ketika

    diajak bicara

    3. Suara pelan dan tidak jelas

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 12

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    17/25

    2 Gangguan

    konsep diri :

    harga diri

    rendah

    1. Mengungkapkan ingin

    diakui jati dirinya

    2. Mengungkapkan tidak

    ada lagi yang peduli

    3. Mengungkapkan tidak

    bisa apa-apa

    4. Mengungkapkan dirinya

    tidak berguna

    5. Mengkritik diri sendiri

    1. Merusak diri sendiri

    2. Merusak orang lain

    3. Menarik diri dari hubungan

    sosial

    4. Tampak mudah tersinggung

    5. Tidak mau makan dan tidak

    tidur

    6. Perasaan malu

    7. Tidak nyaman jika jadi pusat

    perhatian

    3 Berduka

    disfungsional

    1. Mengungkapkan tidak

    berdaya dan tidak ingin

    hidup lagi

    2. Mengungkapkan sedih

    karena tidak naik kelas

    3. Klien malu bertemu dan

    berhadapan dengan orang

    lain karena diceraikan

    suaminya

    1. Ekspresi wajah sedih

    2. Tidak ada kontak mata ketika

    diajak bicara

    3. Suara pelan dan tidak jelas

    4. Tampak menangis

    C. POHON MASALAH

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 13

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    18/25

    D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

    2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka

    disfungsional.

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 14

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    19/25

    E. STRATEGI PELAKSANAAN

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 13

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    20/25

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 14

    No. DiagnosaKeperawatan

    Tujuan SP Rasional

    1. Isolasi sosial:menarik diri

    berhubungandengan hargadiri rendah

    Setelah dilakukantindakankeperawatanselama 6 kali

    pertemuan hargadiri klien akanmeningkat,

    dengan kriteriahasil:1. Klien dapat

    membinahubungansaling percaya

    2. Klien dapatmempertahankan aspek yang positif

    3. Klien dapatmenilaikemampuanyang dapatdigunakan

    4. Klien dapatmenetapkandanmerencanakankegiatansesuai dengankemampuanyang dimiliki

    5. Klien dapatmelakukansesuai kindisisakit dankemampuannya

    6. Klien dapatmemanfaatkan sistem

    pendukungyang ada

    SP1: Bina hubungansaling percaya

    1.1 Bina hubungan saling percaya:

    a. Sapa klien denganramah, baik verbalmaupun non verbal

    b. Perkenalan diridengan sopan

    c. Tanya nama lengkapklien dan nama

    panggilan yangdisukai klien

    d. Jelaskan tujuan pertemuan, jujur danmenepati janji

    e. Tunjukkan sikapempati danmenerima klien apaadanya

    f. Beri perhatian padaklien

    1.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan

    perasaannya tentang penyakit yangdideritanya.

    1.3 Sediakan waktuuntuk mendengarkan

    klien1.4 Katakan kepada klien

    bahwa dirinya adalahseseorang yang

    berharga dan bertanggung jawabserta mam pumenolong dirinyasendiri

    Hubungan saling percayamerupakanlangkah awaluntuk menentukankeberhasilanrencana

    selanjutnya.

    2. SP 2: Identifikasikemampuan dan aspek

    positif yang dimiliki

    Pujian akanmeningkatkanharga diri klien

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    21/25

    (Aplikasi Praktek Klinik Keperawatan jiwa, 2011)

    F. PENATALAKSANAAN

    1. Penatalaksanaan Keperawatan

    Keliat (1999) menguraikan empat cara untuk meningkatkan harga diri yaitu :

    a. Memberi kesempatan untuk berhasil

    b. Menanamkan gagasan

    c. Mendorong aspirasi

    d. Membantu membentuk koping

    2. Penatalaksanaan Medis

    a. Clorpromazine ( CPZ )

    Indikasi untuk sindrom psikosis yaitu berat dalam kemampuan menilai realitas,

    kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku

    aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas rutin.

    Efek saamping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.

    b. Haloperidol ( HPL )

    Indikasi : berdaya berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam fungsi

    netral serta fungsi kehidupan sehari-hari.

    Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 15

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    22/25

    c. Trihexyphenidyl ( THP )

    Indikasi : segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pascaa enchepalitis dan

    idiopatik.

    Efek samping : hypersensitive terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat,

    psikoneurosis dan obstruksi saluran cerna.

    3. Terapi okupasi / rehabilitasi

    Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan menggunakan

    aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas tersebut berupa kegiatan yang

    direncanakan sesuai tujuan ( Seraquel, 2004 )

    4. Psikoterapi

    Psikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan

    individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan maksud untuk

    mengembalikan penderita ke masyarakat ( Seraquel, 2004 )

    5. Terapi psikososial

    Rencana pengobatan untuk skizofrenia harus ditujukan padaa kemampuan daan

    kekurangan pasien. Selain itu juga perlu dikembangkan terapi berorientasi keluarga,

    yang diarahkan untuk strategi penurunan stress dan mengatasi masalah dan

    perlibatan kembali pasien kedalam aktivitas. (Kaplan and Sadock 1997)

    G. EVALUASI

    Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan

    keperawatan pada klien (Keliat, B.A., 1997). Evaluasi dilakukan sesuai dengan

    tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evaluasi

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 16

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    23/25

    proses dan evaluasi formatif, dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan evaluasi

    hasil atau sumatif dilakukan dengan membandingkan respon klien pada tujuan yang

    telah ditentukan. Evaluasi masalah Harga Diri Rendah Kronis diharapkan klien dapat:

    1. Ancaman integritas fisik atau Harga Diri Rendah klien sudah berkurang.

    2. Perilaku klien menunjukkan kemajuan dalam menerima, menghargai dan

    meyakini diri sendiri.

    3. Sumber koping yang adekuat sudah dimiliki klien dan digunakannya.

    4. Klien dapat memperluas kesadaran diri, menyelidiki dan mengevaluasi diri.

    5. Klien menggunakan respon koping yang adaptif.

    6. Klien sudah mempelajari strategi baru untuk beradaptasi, dan meningkatkan

    aktualisasi diri.7. Klien sudah menggunakan pemahaman yang tinggi tentang diri sendiri untuk

    meningkatkan pertumbuhan kepribadian.

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 17

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    24/25

    BAB V

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri,

    hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara

    langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional

    maupun kronis atau menahun. Faktor yang empengaruhi harga diri meliputi

    penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kurang mempunyai

    tanggung jawab personal, ketergantungan terhadap orang lain, dan ideal diri yang

    tidak realistis.

    B. SARAN

    Setelah mengetahui pengertian harga diri rendah, etiologi, faktor predisposisi

    dan faktor presipitasi, maka diharapkan agar perawat mampu melakujan asuhankeperawatan mengenai jarga diri rendah.

    ASKEP JIWA PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Page 18

  • 7/28/2019 Jiwa Hdr Klp 3

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Azizah,Lilik Marifatul. 2011. Keperawatan Jiwa (Aplikasi Praktik Klinik). Graha Ilmu :

    Yogyakarta

    Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.

    Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.

    Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.

    Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.

    Stuart dan Sundeen. (2007). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.

    http://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-

    dengan.htm

    http://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmhttp://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmhttp://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htmhttp://www.nurseid.web.id/2011/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.htm