KEMITRAAN PKNM 2014

Post on 24-Dec-2015

217 views 1 download

description

mbm

Transcript of KEMITRAAN PKNM 2014

KEMITRAANDisampaikan dalam

pembekalan PKNM 2014HIKMAWAN W. SULISTOMO

PENGERTIAN

• Dikenal juga sebagai gotong royong/ partnership/ kerjasama

• Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu (Notoadmodjo, 2003).

• Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi untuk bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi tugas, menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan, meninjau ulang hubungan masing-masing secara teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan bila diperlukan (Ditjen P2L & PM, 2004).

Prinsip Kemitraan

• Prinsip Kesetaraan (Equity)• Prinsip Keterbukaan• Prinsip Azas manfaat bersama (mutual

benefit)

Langkah-langkah Kemitraan

1. Pengenalan masalah2. Seleksi masalah3. Melakukan identifikasi calon mitra dan pelaku potensial 4. Melakukan identifikasi peran mitra/jaringan kerjasama antar

sesama mitra dalam upaya mencapai tujuan5. Menumbuhkan kesepakatan yang menyangkut bentuk

kemitraan, tujuan dan tanggung jawab, penetapan rumusan kegiatan memadukan sumberdaya yang tersedia di masing-masing mitra kerja

6. Menyusun rencana kerja7. Melaksanakan kegiatan terpadu8. Pemantauan dan evaluasi

Tipe kemitraan (Beryl Levinger dan Jean Mulroy 2004)

1. Potential PartnershipPada jenis kemitraan ini pelaku kemitraan saling peduli satu sama lain tetapi belum bekerja bersama secara lebih dekat.

2. Nascent PartnershipKemitraan ini pelaku kemitraan adalah partner tetapi efisiensi kemitraan tidak maksimal

3. Complementary PartnershipPada kemitraan ini, partner/mitra mendapat keuntungan dan pertambahanpengaruh melalui perhatian yang besar pada ruang lingkup aktivitas yang tetapdan relatif terbatas seperti program delivery dan resource mobilization.

4. Synergistic PartnershipKemitraan jenis ini memberikan mitra keuntungan dan pengaruh denganmasalah pengembangan sistemik melalui penambahan ruang lingkup aktivitasbaru seperti advokasi dan penelitian.

Faktor-faktor Pendukung Kemitraan

• Faktor personal, • Adanya hambatan dari personal,• Faktor kekuasaan,• Faktor organisasional, • Hambatan dalam pengorganisasian, • Faktor lainnya.

Faktor-faktor yang bisa mendorong konflik dalam kemitraan (Daft: 1992) :

1. Perubahan lingkungan eksternal,2. Perubahan ukuran perusahaan sebagai akibat

tuntutan persaingan,3. Perkembangan teknologi,4. Pencapaian tujuan organisasi, dan5. Struktur organisasi.

INDIKATOR KEBERHASILAN KEMITRAAN

INPUT

• Banyak mitra yang terlibat

• Sumber daya yang tersedia

PROSES

• Pertemuan, lokakarya, seminar, kesepakatan

OUTPUT

• Terbentuknya program kerja, jaringan kerja

OUTCOME

• Pengingkatan indikator derajat kesehatan

Kemitraan Kesehatan Lintas Sektor dan Organisasi

• Landasan hukum pelaksanaan kemitraan kesehatan adalah Undang-undang No. 23 tahun 1992 pasal 5, pasal 8, pasal 65, pasal 66, pasal 71 dan pasal 72

TAHAP KEMITRAAN DI BIDANG KESEHATAN

1. TAHAP PERTAMA

Kemitraan Lintas Program di lingkungan Sektor Kesehatan Sendiri,

2. TAHAP KEDUA

Kemitraan Lintas Sektor di lingkungan Institusi Pemerintah3. TAHAP KETIGA

Membangun Kemitraan yang lebih luas yaitu: “Lintas Program, Lintas Sektor, Lintas Bidang Dan Lintas Organisasi” Yang mencakup :

1. Unsur Pemerintah, 2. Unsur Swasta Atau Dunia Usaha, 3. Unsur LSM, 4. Organisasi Masa Dan 5. Unsur Organisasi Profesi.

PELAKU KEMITRAAN

TUJUAN DAN HARAPAN

PRINSIP_LANDASAN_LANGKAH KEMITRAAN ?

PERAN INSTITUSI KESEHATAN

TERIMAKASIH