Post on 25-Jun-2015
Peran SDM K3 di bidang Kesehatan Kerja
Dr H Untung Suseno Sutarjo M.Kes
Direktorat Bina Kesehatan Kerja
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Jumlah Pekerja Informal dan formal (2006)
SEKTOR URBAN RURAL TOTAL
FORMAL 54,3% 17% 32,1%
INFORMAL 45,7% 83% 67,9%
TOTAL 100% 100% 100%
JUMLAH USIA KERJA 159,3 MILLION
ANGKATAN KERJA 106,2 MILLION
Permasalahan
pekerja UKM menderita sakit dalam 1 bulan= 43,55% (Litbangkes1985), = 45,4 % (Puskesja,2005)Penyakit yg plg banyak adalah MSD (16%), kardiovaskuler (8 %), peny pernafasan (3%)(Puskesja 2005)Hanya 60 % pekerja formal dan 1% informal dilindungi pembiayaan kesehatan.(Dit BinKesja, 2006)Tidak semua petugas kesehatan faham K2Jaringan kesehatan tidak merataPenyakit akibat/berhubungan biasanya kronis Perilaku tidak sehat
No. Jenis pekerjaan %
1. Pertanian, kehutanan, perburuan 44,83
2. Perdagangan, rumah makan, hotel 19,9
3. Industri pengolahan 12,27
4. Bidang jasa kepada masyarakat 11,13
5. Angkutan, perdagangan, konstruksi 5,84
6. Bangunan 4,65
7. Keuangan, asuransi, persewaan,jasa 1,09
8. Pertambangan 0,85
9 Listrik, air, gas 0,19
Jenis pekerjaan di Indonesia (BPS, 2005)
Pendidikan rendahPerhatian Pemilik RendahPeraturan tidak diikutiDikotomi (lintas sektor?)Pelayanan Kesehatan RendahKoordinasi rendahPolitik, Ekonomi dan SosbudPerilaku bahaya ???
Pekerja yang Produktif
VISI :MASYARAKAT YG
MANDIRIUNTUK
HIDUP SEHAT
M I S I
KEBERPIHAKAN PADA RAKYAT
BERTINDAK CEPAT DANTEPAT
KERJA-SAMATIM
INTEGRITASYANG TINGGI
TRANSPARAN &AKUNTABEL
MEMBUATRAKYATSEHAT
STRATEGI UNIT
GRAND STRATEGI, SASARAN & STRATEGI UNIT
GRAND STRATEGI
Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi
Meningkatkan akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas
SASARAN
• Terkendalinya pencemaran lingkungan• Sistem informasi kes yang evidence based
• Bayi, anak, Bumil dan klmpk risti terlindung dr Pnykt.• Puskesmas & jejaring menjangkau masy wilayah kerja.• Yankes di tiap Puskesmas & jaringannya mmnhi standar mutu
• Seluruh desa menjadi desa siaga• Slrh Masy PHBS• Slrh Masy Sadar Gizi
• Meningkatkan promosi kes kerja melalui peningkatan kes pekerja dan kapasitas kerja• Membentuk, mengembangkan & mengoptimalkan jejaring Yankes kerja yg bermutu.• Meningkatkan & mengoptimal kan fungsi Yankes kerja dasar & rujukan di sarkes dengan mendorong pengembangan SDM yang berkompeten.• Integrasi upaya kesehatan kerja dalam desa siaga.• Penyediaan dan pengembangan berbagai kebijakan yang berbasis bukti (evidence based).• Peningkatan tempat kerja yang sehat & aman serta ergonomik melalui pengkajian teknologi bid kes kerja yang tepat guna.• Mengembangkan sistem informasi kes kerja yg terintegrasi dlm sistim informasi kesehatan nasional.• Mengembangkan sistem pembiayaan kes kerja yg efisien & efektif dgn menggali berbagai sumber pembiayaan
STRATEGI NASIONAL KESEHATAN KERJA
1. MEMPERKUATDAN MENGEMBANGKAN KEBIJAKAN KESEHATAN KERJA YANG DAPAT MENINGKATKAN MASYARAKAT PEKERJA
2. PENGEMBANGAN JEJARING KESEHATAN KERJA DALAM MENINGKATKAN CAKUPAN
3. PENINGKATAN UPAYA KESEHATAN KERJA DAN PENCEGAHAN PENYAKIT TERHADAP BAHAYA ATAU FAKTOR RESIKO YANG BERSUMBER PADA LINGKUNGAN, STATUS KESEHATAN, PERILAKU PEKERJA, SERTA PENGORGANISASIAN PEKERJAAN DAN BUDAYA KERJA DI SEMUA SEKTOR MELALUI PENDEKATAN HEALTH RISK ASSESSMENT DAN RISK MANAGEMENT
4. MELAKSANAKAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI SEMUA SEKTOR BERDASARKAN DATA DAN FAKTA
5. MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN SDM KESEHATAN KERJA BERBASIS KOMPETENSI
6. PENINGKATAN PEMBERDAYAAN SEKTOR TERKAIT DAN MASYARAKAT
7. PENINGKATAN KEGIATAN PENELITIAN YANG MENDUKUNG PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA
8. MEMBANGUN KOMITMEN KESEHATAN KERJA SEBAGAI SALAH SATU ALIRAN UTAMA DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN INDONESIA SEUTUHNYA.
RENSTRA NASIONAL K3
• Visi : terwujudnya budaya k3 di Indonesia
• Misi :– Meningkatkan koordinasiyang sinergis antara
pengandil bidang k3– Meningkatkan kemandirian dunia usaha
dalam menerapkan k3– Meningkatkan kompetensi dan daya saing
tenaga kerja di bidang k3
RESOLUSI WHO WHA26/60/2007
WORKERS’ HEALTH
WORKERS’ HEALTH ATAU KESEHATAN PEKERJA, YANG DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN PENGERTIAN YANG LEBIH LUAS DARI KESEHATAN KERJA.
LINGKUPNYA DIPERLUAS HINGGA TIDAK SAJA TERHADAP MASALAH KESEHATAN YANG BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN-NYA TETAPI JUGA MASALAH KESEHATAN LAIN YANG MEMPENGARUHI PEKERJA.
WORKERS’ HEALTH ATAU KESEHATAN PEKERJA, YANG DIHARAPKAN DAPAT MEMBERIKAN PENGERTIAN YANG LEBIH LUAS DARI KESEHATAN KERJA.
LINGKUPNYA DIPERLUAS HINGGA TIDAK SAJA TERHADAP MASALAH KESEHATAN YANG BERKAITAN DENGAN PEKERJAAN-NYA TETAPI JUGA MASALAH KESEHATAN LAIN YANG MEMPENGARUHI PEKERJA.
Kesehatan KerjaBagian tidak terpisahkan dari K3Sering diabaikan
Penyerasian antara Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan KerjaRegulasi mendukung pelayananMemerlukan tenaga yang mampu melaksanakan upaya kesehatan kerja secara spesifik.
PRIMARY CAREPRIMARY CARE SECONDARY CARESECONDARY CARE PRIMARY CAREPRIMARY CARE
• Health PromotionHealth Promotion• Specific ProtectionSpecific Protection
EMERGENCYEMERGENCY TRANSITIONTRANSITION
CARECARE
TERTIARY CARETERTIARY CARE
EMERGENCYEMERGENCY
TRANSITIONTRANSITION CARECARE• Early DetectionEarly Detection
• Prompt TreatmentPrompt Treatment• Disability Limitation Disability Limitation
• RehabilitationRehabilitation• Health PromotionHealth Promotion• Specific ProtectionSpecific Protection
CLIENT CONTACT WITH SERVICESCLIENT CONTACT WITH SERVICES
Pelayanan Kesehatan KerjaTerhadap pekerja yang sehat dan sakit.
Pelayanan kesehatan kerja baru sekitar 15 %.
Kebutuhan pelayanan kesehatan meningkat yankesja yang komprehensif, terpadu dan terorganisir
Pelayanan yang dilaksanakan terbatas pada pelayanan kuratif.
Kesiapan sarana pelayanan ?
KESEHATAN KERJADefinisi WHO dan ILO (1995):
Suatu layanan untuk peningkatan (promosi) & pemeliharaan derajat kesehatan (fisik, mental & sosial) yang setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor yg merugikan kesehatan, penempatan & pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yg adaptasi antara pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya.
TUJUAN KESEHATAN KERJA
• Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan
• Mencegah timbulnya gangguan Kesehatan Kerja yg disebabkan oleh lingkungan kerja
• Memberikan perlindungan bagi pekerja dari bahaya yg dapat membahayakan Kesehatan
• Menempatkan dan memelihara kesehatan pekerja di suatu lingk. Kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerja
WHO-ILO
PRINSIP KESEHATAN KERJA
PENYERASIAN
Beban Kerja:- Beban Fisik: - Mengangkat, - Mendorong,dll-Beban Mental
Kapasitas Kerja:-Status Kes & Gizi-Sex-Umur-Pendidikan-Keterampilan
Lingkungan Kerja:-Bising,panas, getaran, radiasi-Debu, uap, larutan-Bakteri, virus -dll
K3
PENDEKATAN KESEHATAN KERJA
PEMBIAYA AN
KOORDINASI
PELAYANAN KESEHATAN
KERJA
PENGETAHUAN
LINGKUNGAN
PERILAKU
Kesehatan Kerja
• Multi disiplin (kedokteran dan non kedokteran)
• Lintas sektor• Formal dan informal• Pemerintah dan Swasta• BIDANG :
– PELAYANAN – PENDIDIKAN DAN PELATIHAN– INSPEKSI DAN SUPERVISI
SASARAN PENDAYAGUNAAN SDM K3
K3 Matra D/L/U
K3 Perkantoran
K3 Industri Formal & informal
K3 Konstruksi
K3 SARKES
K3 Transportasi
K3 Maritim
K3 Pertambangan
K3 Pariwisata
K3 PerkebunanK3 Pertanian
Siapa SDM Kesehatan Kerja• Menurut NIOSH :
– Medical Doctors, Osteopathic Doctors, Occupational Health Nurses, Nurse Practitioners, Physician Assistants, Registered Nurses, Emergency Medical Technicians, Industrial Hygienists.
• Menurut PP 32 tentang Tenaga Kes :– Tidak ada rumpun tenaga khusus Kesehatan Kerja,
karena seperti di atas dikaitkan dengan pendidikan dasar jadi masuk dokter, perawat dll yang memerlukan tambahan pelatihan.
– Untuk lulusan D3/D4 K2 atau K3 atau sering disebut golongan Industrial hygienist belum masuk dalam rumpun tenaga kesehatan, walaupun Merri W (WHO) dapat dikaitkan dengan sanitarian
Bagaimana Keadaan Pada saat ini• Pada saat ini ada tiga organisasi profesi yang
mengayomi SDM Kesehatan Kerja, Perdoki, IDKI dan AHKKI.
• Produksi SDM Kesehatan Kerja tidak begitu menggembirakan, karena jauh dari kebutuhan.
• Terdapat berbagai pelatihan baik terakreditasi maupun tidak, tetapi tidak selalu menjamin kompetensi.
• Hasil produksi tenaga kesehatan kerja belum dijamin dimanfaatkan di tempat kerja.
• Pengembangan karier belum jelas.• Training/Education Need Analyses belum banyak
dilaksanakan
Manajemen SDM
RencKetenagaan
•Pergantian•Penambahan
Rencana Manajemen SDM
-Misi -Renc Prog-Kinerja-Renc efi
-Misi -Renc Prog-Kinerja-Renc efi
VISI
Rekrutmen
•Pengangkatan•Seleksi•Percobaan
Diklat
• Pendidikan• Pelatihan• Pengemb
Manajemen kinerja
-Motivasi-Penilaian Kinerja-Promosi-Supervisi dan Arahan-LapKinerja buruk
Motivasi
•Komitmen•Penyelesaian masalah•Pengaduan•Kesejahteraan
SIM
Perencanaan SDM Kesehatan Kerja (Merri Weinger WHO)• Organisasikan Perencana, yang terlibat
dalam proses perenc, lintas sektor dan steering committee.
• Susun keadaan pada saat ini dan kebutuhan, susun sesuai dengan fungsi :– Perencanaan : kebutuhan berdsrkan kompetensi
(job specification), prioritas– Produksi : sesuai kebthan dilap, peningktan
kemampuan sarana penddk– Manajemen : tentukan Job Deskripsi, Sistem
insentif, dan pengemb diri (diklat)• Evaluasi dan monitor
Pengembangan Peran SDM Kesehatan Kerja
• Pelaksana teknisi atau klinisi• Spesialis• Manajer• Koordinator• Penasehat (konsultan)• Health Educator/Pendidik• Counselor • Peneliti
Fungsi dan Kompetensi Lulusan
Fungsi S3 S2 S1 D4 D3
Pelaksana
Manajerial
Pengembangan
Pengajar
Peneliti
PROGRAM KESEHATAN KERJA DI SARANA KESEHATAN
A. Puskesmas – Penerapan K3 bagi Petugas Puskesmas baik di dalam
Puskesmas maupun di luar gedung Puskesmas– Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Puskesmas di Kawasan
Sentra/industri • Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan khusus • Diagnosis dini dan pengobatan PAK/PAHK/KAK, & Ergonomi • Pelayanan Instalasi Gawat Darurat• Pelayanan Kesehatan Umum• Promosi kesehatan di tempat kerja • Tindakan preventif bagi manajemen &kendali bahaya dan risiko K3• Pencegahan Kecelakaan• Surveilan Lingkungan Kerja dan Surveilan Kesehatan Kerja• Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi
B. KKP - Pelayanan kesehatan kerja (salah satu Tupoksi KKP C.Rumah Sakit Penerapan K3 di RS (salah satu elemen yang
dinilai dalam akreditasi RS
Tugas dan Fungsi• Pelaksana pelayanan kesehatan kerja:
• Primary Prevention thd penyakit dan kecelakaan akibat kerja( &terkait kerja), untuk tindak lanjut dengan promosi
• Emergency Care• Diagnosis, Pengobatan dan rehabilitasi• Konselor• Risk assessment, Surveilans dan sistem informasi
• Manajerial :• Health need assessment (sumber daya manajemen=HR, Teknology etc) • Policy development termasuk regulasi dan advokasi• Perencanaan, Pengawasan dan evaluasi (sumber daya)
• Pengembangan :• Sistem development, Model development• HTA
• Pengajar :• Pendidikan dan pelatihan• Continuing Professional Development
• Peneliti :• EBM marker• Basic data
KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN
• Kebutuhan tenaga kesehatan hingga tahun 2010 membutuhkan 310 ribu tenaga kesehatan (termasuk SDM K3)
• Depkes akan melaksanakan crash programme mengupayakan pendidikan tenaga kesehatan, penyaluran, dan pendayagunaan– Tenaga medis pada 2010 :
• Spesialis : 21.234 orang• Dokter umum : 70.782 orang• Dokter gigi : 25.953 orang• Tenaga perawat : 587.487 orang• Tenaga keteknisan medis 14.156 orang• Kebutuhan SKM : 94.376 orang
Kebutuhan Tenaga Kesehatan Kerja
• Pada tahun 2010 dibutuhkan 42.700 tenaga K3 (belum rinci tingkatannya) padahal kurang lebih baru 9.000 dipenuhi dari hasil pendidikan sekitar 1.600/tahun (3,7 %)
• Kebutuhan ditentukan manfaat dilapangan/ kompetensi, regulasi, timbulnya permasalahan baru, perkembangan ilmu, sistem penggajian
• Dikaitkan dengan tupoksi kesehatan kerja, yaitu mampu menyerasikan antara kapasitas, beban kerja dan lingkungan.
• Dikaitkan dengan kawasan industri dan daerah perkembangan
1 Dokter Spesialis 12,891 34,875 59,7832 Dokter Umum 49,332 55,877 62,8753 Dokter Gigi 14,560 16,360 18,2854 Perawat 37,151 56,295 76,7655 Bidan 151,848 168,209 185,7066 Perawat Gigi 56,353 61,262 66,5117 Apoteker 13,842 15,478 17,2288 Ass. Apoteker 38,255 43,163 48,4129 SKM 78,537 85,082 92,080
10 Sanitarian 71,111 77,655 84,654
11 Nutrisionis / ahli gizi 35,782 39,382 43,231
12 Keterapian fisik 5,525 6,179 6,87913 Keteknisian medis 6,180 8,635 11,259
571,368 668,452 773,66882,579 222,564 374,778653,947 891,016 1,148,446
NO
Atrisi (2,4% per tahun)Total Kebutuhan
Penambahan Th 2005-2015
Penambahan Th 2005-2020
Total
JENIS TENAGAKeb Penambahan
Th 2005-2010
Prakiraan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Pusat, Prop,dan Kab/Kota Tahun 2005 2020
PELUANG DI BIDANG KESEHATAN
Setiap sarana pelayanan kesehatan dan kabupaten/kota serta propinsi diharapkan ada pengelola K3 yang terlatih maupun yang melalui pendidikan formal sebagai berikut:– Jumlah Propinsi : 33 – Jumlah Kab/kota: 440 Buah– Jumlah Puskesmas: 7669 Buah = 2500
kawasan Industri– Jumlah Rumah Sakit : 1301 Buah – Sarana Kesehatan Lain: Klinik perusahaan,
Lab, Farmasi Dll
PIRAMIDA JALUR PENDIDIKANPIRAMIDA JALUR PENDIDIKAN
SP-2
SP-1
D IV
D III
D II
D I
SENIOR VOCATIONAL
JUNIOR VOCATIONAL
ELEMENTARY VOCATIONAL
DIPLOMA I
DIPLOMA II
DIPLOMA III
DIPLOMA IV
SPECIALIST 1
SPECIALIST 2
L A B O U R
JUNIOR TRADESMAN
TRADESMAN
JUNIOR TECHNICIAN
TECHNICIAN
SENIOR TECHNICIAN
ELEMENTARY SCHOOL
GENERAL JUNIOR HIGH
COURSE TRAINING
COURSE TRAINING
GENERAL SENIOR
HIGH
S3
S2
S1
DOCTOR
MASTER
BACHELOR
= R&D ENGINEERING INOVATION
= APPLICATION & IMPLEMENTATION
Sumber : P5D Depdiknas
Kesimpulan
• Variasi latar belakang pendidikan pada SDM Kesehatan Kerja
• Data keadaan tenaga belum terpetakan
• Peta kompetensi perlu dibuat
• Education need assessment belum banyak dilaksanakan.
• Insentif untuk pengembangan karier belum jelas untuk tetap dijalur kesehatan kerja