Post on 10-Jan-2020
Ketentuan Regulasi DalamPenyelenggaraan JPHBadan Penyelenggara Jaminan Produk HalalKementerian Agama
Tujuan Penyelenggaraan JPH
berdasarkan Pasal 3 UU No. 33 Tahun2014 Tentang Jaminan Produk Halal
memberikan kenyamanan, keamanan,keselamatan, dan kepastian ketersediaanProduk Halal bagi masyarakat dalammengonsumsi dan menggunakan Produk
meningkatkan nilai tambah bagi Pelaku Usahauntuk memproduksi dan menjual Produk Halal.
2
Kewe
nang
an B
PJPH
Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Nomor 33Tahun 2014 dan Pasal 4 ayat 3 PeraturanPemerintah Nomor 31 Tahun 2019
••
•
•
•
•••••
merumuskan dan menetapkan kebijakan JPH;menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteriaJPH;menerbitkan dan mencabut Sertifikat Halal danLabel Halal pada Produk;melakukan registrasi Sertifikat Halal pada Produkluar negeri;melakukan sosialisasi, edukasi, dan publikasiProduk Halal;melakukan akreditasi terhadap LPH;melakukan registrasi Auditor Halal;melakukan pengawasan terhadap JPH;melakukan pembinaan Auditor Halal; danmelakukan kerja sama dengan lembaga dalam danluar negeri di bidang penyelenggaraan JPH.
3
ProdukWajib
SertifikatHalal
Makanan, Minuman
Obat, Kosmetik
Produk kimiawi, produk biologi,produk rekayasa genetik
Barang gunaan yang dipakai,digunakan, atau dimanfaatkan olehmasyarakat
Jasa, penyembelihan, pengolahan,penyimpanan, pengemasan, pendistribusian,penjualan, dan penyajian
Kewajiban Bersertifikat Halal
Barang
Jasa4
PRODUKWAJIB BERSERTIFIKAT HALAL
BARANG
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
makanan;
minuman;
obat;
kosmetik;
produk kimiawi;
produk biologi;
produk rekayasa genetik; dan
barang gunaan yang dipakai,
digunakan, atau dimanfaatkan.
ditetapkan masing-masing jenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasidengan kementerian terkait, lembaga terkait, dan MUI.
hanya yang terkait dengan makanan, minuman, obat, atau kosmetik.
•
•a.b.c.
•a.b.c.d.e.
•
•
hanya bagi barang yang berasal dari dan/atau mengandung unsur hewan.
Barang gunaan yang dipakai terdiri atas:sandang;penutup kepala; danaksesoris.
Barang gunaan yang digunakan terdiri atas:perbekalan kesehatan rumah tangga;peralatan rumah tangga;perlengkapan peribadatan bagi umat Islam;kemasan makanan dan minuman; danalat tulis dan perlengkapan kantor.
Barang gunaan yang dimanfaatkan yakni alat kesehatan.
Barang gunaan sebagaimana dimaksud di atas dapat ditambahkanjenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait,lembaga terkait, dan MUI.
5
PRODUKWAJIB BERSERTIFIKAT HALAL
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
penyembelihan;
pengolahan;
penyimpanan;
pengemasan;
pendistribusian;
penjualan; dan
penyajian.
JASA hanya yang terkait dengan makanan,minuman, obat, atau kosmetik.
setiap layanan dan unjuk kerjaberbentuk pekerjaan atau hasilkerja yang dicapai, yangdisediakan oleh satu pihak kepihak lain dalam masyarakatuntuk dimanfaatkan olehkonsumen atau Pelaku Usaha.
6
PRODUKWAJIB BERSERTIFIKAT HALAL
BARANGGUNAAN
a.b.c.
a.
b.
c.
d.
e.
1. BARANG GUNAAN YANG DIPAKAI terdiri atas:sandang, antara lain meliputi pakaian, pakaian dalam, kaos kaki, dan jaket yang mengandung dan/atau berasal dari hewan.penutup kepala, antara lain meliputi peci, topi, kerudung, dan helm yang mengandung dan/atau berasal dari hewan.aksesoris, antara lain meliputi cincin, jam tangan, anting, gelang, pengikat rambut, ikat pinggang, dompet, tas, sepatu,sandal, bingkai kacamata, dan bros, yang mengandung dan/atau berasal dari hewan.
2. BARANG GUNAAN YANG DIGUNAKAN terdiri atas:perbekalan kesehatan rumah tangga, antara lain meliputi sikat gigi, tusuk gigi, benang gigi, dan enzim pencuci yangmengandung dan/atau berasal dari hewan.peralatan rumah tangga, antara lain meliputi sofa, sendok, garpu, piring, mangkok, gelas, dan pisau yang mengandungdan/atau berasal dari hewan.perlengkapan peribadatan bagi umat Islam, antara lain meliputi sajadah, tasbih, sarung, dan mukena yang mengandungdan/atau berasal dari hewan.kemasan makanan dan minuman, antara lain meliputi kemasan plastik, kemasan kertas, sterofoam (styrofoam ), danalumunium foil yang mengandung dan/atau berasal dari hewan.alat tulis dan perlengkapan kantor, antara lain meliputi tinta, lem, dan kertas pembuatan cetakan Al-Quran, dan bolpoinyang mengandung dan/atau berasal dari hewan.
3. BARANG GUNAAN YANG DIMANFAATKAN yakni alat kesehatan, antara lain meliputi katup jantung, benang bedah, alatbantu dengar, dan gigi palsu, yang mengandung dan/atau berasal dari hewan.
7
Penahapan Produk Wajib Bersertifikat Halal
03
01
04
02
PRODUK MAKANAN DANMINUMAN;
.PRODUK YANG KEWAJIBAN KEHALALANNYA
SUDAH DITETAPKAN DALAM PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN;
produk sudah bersertifikat halal sebelumUU Nomor 33 Tahun 2014 berlaku;
produk jasa yang terkait dengan produkmakanan, minuman, obat, dan kosmetik
Mulai17 Oktober 2019Sampai Dengan
17 Oktober 2024
8
PELAKSANAAN PENAHAPANKEWAJIBAN BERSERTIFIKAT HALAL
9
Produk selainmakanan danminuman, serta jasa
a.
b.
c.
d.
obat tradisional dan suplemen kesehatan dimulai dari tanggal 17 Oktober
2021 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2026;
obat bebas dan obat bebas terbatas dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021
sampai dengan tanggal 17 Oktober 2029;
obat keras dikecualikan psikotropika dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021
sampai dengan tanggal 17 Oktober 2034;
kosmetik, produk kimiawi, dan produk rekayasa genetik dimulai dari tanggal
17 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2026;
9
PELAKSANAAN PENAHAPANKEWAJIBAN BERSERTIFIKAT HALAL
10
Produk selainmakanan danminuman, ser-tajasa.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
barang gunaan yang dipakai kategori sandang, penutup kepala, dan aksesoris dimulai daritanggal 17 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2026;barang gunaan yang digunakan kategori perbekalan kesehatan rumah tangga, peralatanrumah tangga, perlengkapan peribadatan bagi umat Islam, Kemasan makanan dan minuman,alat tulis dan perlengkapan kantor dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021 sampai dengantanggal 17 Oktober 2026;barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas resiko A sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan, dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021 sampaidengan tanggal 17 Oktober 2026;barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas resiko B sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan, dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021 sampaidengan tanggal 17 Oktober 2029;barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas resiko C sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan, dimulai dari tanggal 17 Oktober 2021 sampaidengan tanggal 17 Oktober 2034;produk biologi dan barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas resiko Dakan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Presiden; danproduk jasa yang terkait dengan Produk sebagaimana dimaksud pada huruf a sd. huruf idimulai berdasarkan ketentuan waktu penahapan produk masing-masing.
10
Produk BelumBersertifikat Halal Pada
17 Oktober 2019Penahapan tidakberlaku, bagi:
Tetap dapat masuk, beredar, dandiperdagangkan di wilayah Indonesia selamamemiliki izin edar, izin usaha perdagangan,dan/atau izin impor
Produk hewan yang kewajiban kehalalannyasudah ditetapkan dalam peraturanperundang-undangan.
sesuai peraturan perundang-undangantentang penahapan jenis produk yang wajibbersertifikat halal
Produk sudah bersertifikat halal sebelumUndang-undang Nomor 33 Tahun 2014berlaku
Penahapan Produk Wajib Bersertifikat Halal
11
•
•
1.
2.
3.
Pelaku Usaha yang memproduksi Produk dari Bahan yang berasal dari Bahan
yang diharamkan, wajib mencantumkan Keterangan Tidak Halal.
Keterangan Tidak Halal dapat berupa gambar, tanda, dan/atau tulisan yang
dicantumkan pada:
Kemasan Produk;
bagian tertentu dari Produk; dan/atau
tempat tertentu pada Produk.
KETENTUAN KETERANGAN TIDAK HALAL SESUAI PMA 26 TAHUN 2019TENTANG PENYELENGGARAAN JPH
Tanda Khusus Produk Selain Obat yang Berasal dari dan/atau MengandungBabi
Tanda Khusus Produk Obat yang Berasal dari dan/atau MengandungBabi
MENGANDUNG BABI
Pada proses pembuatannya bersinggungan denganBahan bersumber babi
Tanda Khusus Produk yang Pada Proses Pembuatannya Bersinggungan denganBahan Tertentu yang Berasal dari dan/atau Mengandung Babi
13
Alur Proses Pendaftaran Sertifikasi Halal
PELAKU USAHA
PERMOHONAN
VERIFIKASI DOKUMEN
BPJPH MENETAPKAN LPH
LPH MELAKUKANPEMERIKSAAN DAN/ATAU
PENGUJIAN YANGDILAKSANAKAN OLEH
AUDITOR HALAL
BPJPH MENERIMA DANMEMVERIFIKASI HASIL
PEMERIKSAAN DAN/ATAUPENGUJIAN LPH
MUI MENGKAJI HASILVERIFIKASI BPJPH MELALUISIDANG FATWA HALAL MUI
UNTUK MENETAPKANKEHALALAN PRODUK
KEPUTUSAN PENETAPANHALAL PRODUK
PENERBITAN SERTIFIKATHALAL
sesuai
Tidaksesuai
Paling lama 30 hari kerja
halal
Tidak halal
a.b.c.
d.e.
Permohonan sertifikat halal dilengkapidokumen:
data Pelaku Usaha;nama dan jenis Produk;daftar Produk dan Bahan yangdigunakan; danproses pengolahan Produk; dansistem jaminan halalData Pelaku Usaha dibuktikan dengannomor induk berusaha atau dokumen izinusaha lainnya.Nama dan jenis Produk harus sesuaidengan nama dan jenis Produk yangakan disertifikasi halal.Daftar Produk dan Bahan yangdigunakan merupakan Produk dan Bahanhalal yang dibuktikan dengan SertifikatHalal, kecuali Bahan berasal dari alamtanpa melalui proses pengolahan; ataudikategorikan tidak berisikomengandung Bahan yang diharamkan.Dokumen proses pengolahan Produkmemuat keterangan mengenai pembelian,penerimaan, penyimpanan Bahan yangdigunakan, pengolahan, pengemasan,penyimpanan Produk jadi, dan distribusi.Sistem jaminan halal ditetapkan KepalaBPJPH
••••
Dokumen yang diserahkan LPH Berupa:Produk dan Bahan yang digunakan;PPH;hasil analisis dan/atau spesifikasi;berita acara pemeriksaan; danrekomendasi
Paling lama 5 hari kerja
Paling lama 7 hari kerja
PenolakanSertifikasiHalal
1.
2.
3.
4.5.
6.
7.
Alur Proses Sertifikasi HalalBPJPH
Perusahaan mengirimaplikasi pendaftaran keBPJPH
BPJPH menetapkan LPHuntuk melaksanakanpemeriksaan/pengujianLPH melakukanpemeriksaan/pengujian keperusahaanLPH melaporkan BPJPHBPJPH koordinasi denganMUIMUI mengeluarkan FatwaHalal kepada BPJPHBPJPH menerbitkanSertifikat Halal bagi
Paling lama 10 hari kerja
Paling lama 40 hari kerja dengan penambahan 20 hari kerjajika belum selesai (untuk dalam negeri)
Paling lama 60 harikerja dengan
penambahan 30 harikerja jika belum selesai
(untuk luar negeri)
Paling lama 5 hari kerja
14
PENGAJUAN PERMOHONAN SERTIFIKAT HALAL
BPJPH
PENGAJUAN PERMOHONANSERTIFIKAT HALAL OLEH PELAKUUSAHA SECARA TERTULIS DALAMBAHASA INDONESIA KEPADABPJPH
a.b.c.
d.e.
Harus dilengkapi dengan dokumen:data Pelaku Usaha;nama dan jenis Produk;daftar Produk dan Bahan yangdigunakan; danproses pengolahan Produk; dandokumen sistem jaminan halal
PENETAPAN DANPENUGASAN LPH
DokumenPermohonanTelah Lengkap
DokumenPermohonanBelum Lengkap
Pemohon menetapkanLPH
Pemohon melengkapi dokumen dalamjangka waktu paling lama 5 (lima) harikerja.
••
•••
Akreditasi LPH;ruang lingkup kompetensiLPH;aksesibilitas LPH;beban kerja LPH; dankinerja LPH
Pemohon tidak melengkapi dokumen.
PERMOHONANSERTIFIKAT HALAL
DITOLAK
10 (sepuluh) hari kerja
5 (lima) hari kerja
15
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIANKEHALALAN PRODUK
a.
b.
Pemeriksaan dan/ataupengujian kehalalan produkoleh auditor halal:
pemeriksaan keab-sahandokumen; danPemeriksaan produk.
Dilakukan di lokasi usaha padasaat proses produksi
Terdapat Bahanyang diragukan
kehalalannya Dapatdilakukan dilaboratorium
Pelaku usaha wajib memberikaninformasi kepada auditor halal
VerifikasiBPJPH
LPH menyerahkan hasilpemeriksaan dan/atau
pengujian kehalalanproduk kepada BPJPH
MUI
BPJPH menyampaikanverifikasi dokumen hasilpemeriksaan dan/atau
pengujian kehalalan produkkepada MUI paling lama 3
hari kerja
LPH
LPH
Paling lama 40 hari kerja dengan penambahan waktu 20 harikerja jika belum selesai (untuk dalam negeri)
Paling lama 60 hari kerja denganpenambahan waktu 30 hari kerja jika belum
selesai (untuk luar negeri)
Paling lama 2 hari kerja
1.2.3.4.5.
HASIL PEMERIKSAAN DAN/ATAUPENGUJIAN KEHALALAN PRODUK
Produk dan Bahan yang digunakan;Proses Produk Halal (PPH);Hasil analisis dan/atau spesifikasi Bahan;Berita Acara Pemeriksaan; danRekomendasi
16
PENETAPAN KEHALALAN PRODUK
SIDANG FATWA HALALMUI
Mengkaji hasil verifikasi dokumen ygdilakukan oleh BPJPH
BPJPH
BPJPH menyampaikan hasil verifikasidokumen kepada MUI
••••
Mengikutsertakan:pakar,unsur kementerian terkait,lembaga terkait, dan/atauinstitusi terkait.
KEPUTUSANPENETAPAN HALAL
PRODUKDitandatangani oleh Ketuadan Sekretaris KomisiFatwa MUI dan diketahuioleh Ketua Umum MUI
Disampaikan kepada BPJPH paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak MUI menerima hasil verifikasi dari BPJPH, dan untuk menjadidasar penerbitan Sertifikat Halal
Dalam hal sidang fatwa halal memerlukan informasi tambahan, MUImengembalikan dokumen untuk dilengkapi dalam jangka waktu 10 hari
kerja
17
PENERBITAN SERTIFIKAT HALAL
SIDANG FATWAHALAL MUI
MENETAPKANHALAL PADA
PRODUK
MENYATAKANPRODUK TIDAK
HALAL
BPJPHMENERBITKAN
SERTIFIKAT HALAL
BPJPHMENGEMBALIKAN
PERMOHONAN SERTIFIKAT HALALKEPADA PELAKU USAHA
DISERTAI DENGAN ALASAN
Paling lama 7 (tujuh) harikerja terhitung sejak
keputusan kehalalan produkditerima dari MUI
PENERBITANSERTIFIKAT HALAL
WAJIB DIPUBLIKASIKANOLEH BPJPH
18
Pembaruan Sertifikat Halal
01 02
•
•
Permohonan pembaruanSertifikat Halal dilengkapidengan:
salinan SertifikatHalal; dansurat pernyataanyang menerangkanProduk yangdidaftarkan tidakmengalami perubahan.
03
Sertifikat Halal berlakuselama 4 (empat) tahunsejak diterbitkan oleh BPJPH,kecuali terdapat perubahankomposisi Bahan.
Sertifikat Halal wajibdiperpanjang oleh PelakuUsaha dengan mengajukanpembaruan Sertifikat Halalpaling lambat 3 (tiga) bulansebelum masa berlakuSertifikat Halal berakhir.
19
03
01
04
02
Nama dan jenis Produk;.
Daftar Produk dan Bahan yangdigunakan;
Proses pengolahan Produk;
Pencucian atau penyamakan padafasilitas produksi yang digunakansecara bersama
Dalam hal fasilitas Produksi yang digunakan untuk memproduksi Produk yang diajukan Sertifikat Halal juga
digunakan untuk memproduksi Produk yang tidak diajukan Sertifikat Halal yang tidak berasal dari Bahan yang
mengandung babi atau turunannya, Pelaku Usaha wajib menyampaikan dokumen:
Dalam hal Produk yangdiproduksi menggunakanBahan yang berasal daridan/atau mengandung babi,Pelaku Usaha wajibmemisahkan lokasi, tempat,dan alat yang digunakandalam proses produksidengan lokasi, tempat, danalat PPH.
20
BIAYA SERTIFIKASI HALAL
•
a.
b.
c.
d.
e.
•
•
•
Biaya sertifikasi halal terdiri atas:
biaya pengajuan permohonan Sertifikat Halal;
biaya pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan Produk;
biaya pelaksanaan sidang fatwa halal;
biaya penerbitan Sertifikat Halal; dan
biaya registrasi Sertifikat Halal luar negeri.
Biaya sertifikasi halal dibebankan kepada Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal.
Besaran tarif biaya sertifikasi halal ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Biaya sertifikasi halal merupakan penerimaan negara bukan pajak kecuali biaya pemeriksaan dan/atau
pengujian terhadap kehalalan Produk dan biaya pelaksanaan sidang fatwa halal.
21
Fasilitasi Biaya Sertifikasi HalalDalam hal Pelaku Usaha merupakan usahamikro dan kecil, biaya sertifikasi halal dapatdifasilitasi oleh pihak lain.
01•
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Fasilitasi oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh:
pemerintah pusat melalui anggaran
pendapatan dan belanja negara;
pemerintah daerah melalui anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
perusahaan;
lembaga sosial;
lembaga keagamaan;
asosiasi; atau
komunitas.
02•
a.
b.
Dalam hal biaya sertifikasi halal bagi Pelaku Usaha mikro
dan kecil difasilitasi oleh pihak lain :
biaya sertifikasi halal dibebankan pada anggaran
pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
fasilitasi biaya sertifikasi halal ditetapkan dalam
keputusan pihak.
03
22
Tugas Penyelia Halal
0203
04menentukan tindakanperbaikan danpencegahan;
mengoordinasikan PPH;dan
mendampingi AuditorHalal LPH pada saatpemeriksaan
01mengawasi PPH diperusahaan;
23
memastikankehalalan Bahan
yang akan digunakandalam PPH;
menetapkan standaroperasional prosedur
pemeriksaan danpemantauan terhadap PPH
secara berkala;
memastikan kehalalan pengemasanProduk;
menunjukkan bukti danmemberikan keterangan
yang benar selama prosespemeriksaan oleh Auditor
Halal;
melakukan pemeriksaanterhadap PPH;
pengusulanpenghentian produksiyang tidak memenuhi
ketentuan PPH;
pengusulanpenggantian
Bahan;
pengusulan penggunaantenaga ahli dalam hal
diperlukan;
Mengoordinasikan PPH;
mendampingiAuditor Halal LPH
pada saatpemeriksaan;
Tanggung Jawab Penyelia Halal
mempersiapkan Bahanuntuk kepentingan audit
sertifikasi halal;
24
25
Persyaratan Penyelia Halal
a.
b.
a.
b.
beragama Islam; dan memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan.
Memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan dibuktikan dengansertifikat Penyelia Halal. Untuk memperoleh sertifikat Penyelia Halal, Penyelia Halal harus mengikuti:
Diklat Sertifikasi Penyelia Halal; dan
uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal.
25
DIKLAT SERTIFIKASI PENYELIA HALAL, DANUJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PENYELIA HALAL
26
BPJPH & MUI bekerjasama
menyelenggara-kanDiklat Sertifikasi
Halal
DIKLAT SERTIFIKASIPENYELIA HALAL
•
•
Penyusunankurikulum Diklat.Penyediaan tenagapengajar.
• DilaksanakanBPJPH; ataulembaga Diklat
UJI KOMPETENSISERTIFIKASI PENYELIA HALAL
PENETAPANPENYELIA OLEHPELAKU USAHA
SERTIFIKAT TANDALULUS DIKLAT
SERTIFIKASI PENYELIAHALAL
SERTIFIKATPENYELIA HALAL
26
PENETAPAN DAN PEMBERHENTIANPENYELIA HALAL
•
•
a.b.c.
d.•
PENETAPAN PENYELIA HALAL
Penyelia Halal ditetapkan oleh pimpinan PelakuUsaha.Pimpinan Pelaku Usaha menyampaikan penetapanPenyelia Halal kepada BPJPH dengan melampirkan:
foto copy kartu tanda penduduk Penyelia Halal;daftar riwayat hidup Penyelia Halal;salinan sertifikat Penyelia Halal yangdilegalisir; dansalinan keputusan penetapan Penyelia Halal.
Penetapan Penyelia Halal disampaikan kepadaBPJPH paling lama 5 (lima) hari kerja sejakditetapkan.
a.b.c.d.
e.
PEMBERHENTIAN PENYELIA HALAL Penyelia Halal diberhentikan oleh Pelaku Usaha dalamhal:
tidak lagi memenuhi syarat sebagai Penyelia Halal;meninggal dunia;mengundurkan diri;terbukti melakukan pelanggaran kode etik dankode perilaku, dan/atau disiplin perusahaan; ataudinyatakan bersalah melakukan tindak pidanayang diancam dengan pidana penjara 5 (lima)tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilanyang telah berkekuatan hukum tetap.
27
FASILITASI PENYELIA HALAL
•
•
a.
b.
c.
•
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil dapat difasilitasi oleh pihak lain.
Fasilitasi Penyelia Halal bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil meliputi:
keikutsertaan dalam Diklat Sertifikasi Penyelia Halal;
keikutsertaan dalam uji kompetensi sertifikasi Penyelia Halal; dan/atau
penyediaan Penyelia Halal.
Fasilitasi bagi Pelaku Usaha mikro dan kecil oleh pihak lain berupa fasilitasi oleh:
kementerian/lembaga;
pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota;
perguruan tinggi negeri;
badan usaha milik negara;
badan usaha milik daerah;
lembaga keagamaan Islam;
lembaga sosial;
asosiasi; atau
komunitas. 28
29
TATA CARA KERJASAMA INTERNASIONALDALAM BIDANG JPH
BPJPH
Pengembangan JPH
Penilaian kesesuaian
Pengakuan SertifikatHalal
1.2.3.
pengembangan teknologi;sumber daya manusia; dansarana dan prasarana JPH.
1.2.
saling pengakuan; dansaling keberterimaan hasilpenilaian kesesuaian.
saling pengakuan Sertifikat Halal
Dilaksanakan oleh BPJPH dalam koordinasi dan konsultasi dengan Menteri dan menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang urusan luar negeri.
Dilaksanakan sesuai dengan politik luar negeri, peraturan perundang-undangan nasional, dan hukum serta kebiasaan internasional.
pengembangan skema penilaiankesesuaian saling pengakuan dankeberterimaan hasil penilaian kesesuaian.
LEMBAGA HALAL LUAR NEGERIlembaga penerbit sertifikat halal yangdibentuk oleh pemerintah atau lembagakeagamaan Islam yang diakui oleh negarasetempat.
REGISTRASISERTIFIKAT HALAL LUAR NEGERI
• Sertifikat Halal yangditerbitkan oleh lembagahalal luar negeri dapatditerima sebagaipemenuhan SertifikatHalal berdasarkanperjanjian keberterimaanSertifikat Halal yangberlaku secara timbal balik.
01
• Dalam hal di negara lain tidakterdapat lembaga halal luarnegeri yang telah melakukanperjanjian keberterimaanSertifikat Halal yang berlakusecara timbal balik denganBPJPH, Pelaku Usaha wajibmelakukan sertifikasi halal diIndonesia
02
• Sertifikat Halal yang diterbitkanoleh lembaga halal luar negeriyang telah melakukan perjanjiankeberterimaan Sertifikat Halalyang berlaku secara timbal balikdengan BPJPH, wajib diregistrasioleh BPJPH sebelum Produkdiedarkan di Indonesia.
03• Dalam hal Sertifikat Halal yang
diterbitkan oleh lembaga halal luarnegeri yang tidak memiliki kerjasama dengan BPJPH, Pelaku Usahawajib melakukan sertifikasi halal.
04
• Produk bersertifikat halal yang diterbitkan olehlembaga halal luar negeri yang telah melakukanperjanjian keberterimaan Sertifikat Halal yangberlaku secara timbal balik dengan BPJPH, wajibmemenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai persyaratanperedaran Produk terkait.
05 730
TATA CARA REGISTRASISERTIFIKAT HALAL LUAR NEGERI
••a.b.
c.
d.
PENGAJUAN PERMOHONANREGISTRASI SERTIFIKAT HALAL
LUAR NEGERI OLEH PELAKU USAHAdiajukan secara tertulis,melampirkan dokumen:
data pelaku usaha;salinan Sertifikat Halal luar negeriProduk bersangkutan yang telahdisahkan oleh perwakilan Indonesia diluar negeri;daftar barang yang akan diimpor keIndonesia dilengkapi dengan nomorkode sistem harmonisasi; dansurat pernyataan yang menyatakandokumen yang disampaikan benardan sah.
BPJPHMemenuhi syarat
NOMORREGISTRASISERTIFIKAT
HALALLUAR NEGERI
a.b.
c.
Pelaku Usaha yang telahmemperoleh nomorregistrasi wajibmencantumkan nomorregistrasi berdekatandengan Label Halal pada:
kemasan Produk;bagian tertentu dariProduk; dan/atautempat tertentu padaProduk.
31