Post on 01-Nov-2020
i |K a t a P e n g a n t a r
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
Balai Bahasa Kalimantan Tengah telah
menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun 2019
dengan tepat waktu. Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah
mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun
laporan kinerja setiap tahun.
Laporan ini menyajikan informasi kinerja atas pencapaian sasaran
strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam
Perjanjian Kinerja Balai Bahasa Kalimantan Tengah Tahun 2019.
Balai Bahasa Kalimantan Tengah pada tahun 2019 menetapkan 7
(tujuh) sasaran strategis dan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Secara
umum Balai Bahasa Kalimantan Tengah telah berhasil merealisasikan
target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih
banyak permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun mendatang.
Permasalahan tersebut diantaranya terbatasnya sumber daya manusia
penggerak roda organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Dengan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan,
diharapkan permasalahan yang dihadapi tersebut dapat segera
terselesaikan.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan
gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan Balai Bahasa
Kalimantan Tengah pada tahun 2019. Semoga laporan kinerja ini
bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan
KATA PENGANTAR
ii |K a t a P e n g a n t a r
anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan
serta peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya laporan kinerja Balai Bahasa
Kalimantan Tengah pada tahun 2019.
Palangka Raya, Januari 2020
Kepala Balai Bahasa Kalimantan Tengah, Drs. I Wayan Tama, M.Hum. NIP 196212311989101001
iii | D a f t a r I s i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. Gambaran Umum ............................................................................................................................ 1
B. Dasar Hukum .................................................................................................................................... 5
C. Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi ................................................................................ 6
D. Isu Strategis/Permasalahan........................................................................................................... 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................................... 12
A. Visi, Misi, dan Tujuan Strategis Balai Bahasa Kalimantan Tengah ........................................ 12
B. Ringkasan Perjanjian Kinerja ........................................................................................................ 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................................... 18
A. Capaian Kinerja Organisasi ....................................................................................................... 18
B. Realisasi Anggaran .......................................................................................................................... 66
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 74
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
iv | I k h t i s a r E k s e k u t i f
100%
98,80%
IKK 1. Jumlah Kosa Kata Bahasa Indonesia
Target Realisasi
Laporan Kinerja Balai Bahasa Kalimantan Tengah tahun 2019
menyajikan tingkat pencapaian 7 (tujuh) sasaran strategis dengan 13
(empat belas) indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja tahun 2019. Sedangkan daya serap anggaran Balai Bahasa
Kalimantan Tengah pada tahun 2019 mencapai 94,07% dari alokasi DIPA
Rp 10.209.400.000,00. Tingkat ketercapaian dan ketidaktercapaian
indikator kinerja lebih detail diuraikan pada Bab III.
Secara umum, capaian kinerja keuangannya adalah sebagai berikut.
0%
100% 99,75% 98,13% 98,88%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
91,97%
IKK 2. Jumlah Kamus
Target Realisasi
100% 100%
92,93%
90,02%91,97%
85%
90%
95%
100%
105%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%90,06%
IKK 3. Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi,
dan Terpetakan
Target Realisasi
100% 100%
0,00%
91,30% 90,06%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
IKHTISAR EKSEKUTIF
v | I k h t i s a r E k s e k u t i f
100%82,79%
99,84% 97,89% 98,63%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
99,52%
IKK 6. Jumlah Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Target Realisasi
0% 0%
99,20%86,51%
99,52%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
53,23%
IKK 4. Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
Target Realisasi
100%
92,31%
IKK 7. Jumlah Tenaga Profesional dan
Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
Target Realisasi
100%
91,84%
99,48%98,61%
92,31%
85%
90%
95%
100%
105%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
95,83%
IKK 8. Jumlah Generasi Muda
yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
Target Realisasi
100%
96,30%
99,78%99,45%
95,83%
92%
94%
96%
98%
100%
102%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100% 96,15%99,54%
94,89%
53,23%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
98,63%
IKK 5. Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
Target Realisasi
vi | I k h t i s a r E k s e k u t i f
100%
98,70%
IKK 13.Jumlah Layanan Perkantoran yang Terpenuhi
Target Realisasi
100% 99,90%
2,13%
91,01% 87,89%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%78,94%
IKK 10. Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan
Bahasanya
Target Realisasi
0% 0%
99,83%95,84%
78,94%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
90,09%
IKK 11. Tercapainya Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen
Satker
Target Realisasi
100%
70,32%
99,64%89,82% 90,09%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
0%
98,95%99,84% 99,99% 97,46%
0%
50%
100%
150%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
98,56%
86,12%
90,50%95,86%
98,70%
75,00%
80,00%
85,00%
90,00%
95,00%
100,00%
2015 2016 2017 2018 2019
TREN CAPAIAN
100%
87,89%
IKK 9. Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
Target Realisasi
Kinerja Keuangan Balai Bahasa KalimantanTengah
94,07%
100%
97,46%
IKK 12.Jumlah Layanan Internal yang Terpenuhi
Target Realisasi
vii | I k h t i s a r E k s e k u t i f
Beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
1. Pagu anggaran setiap output ditentukan eselon I (top-down), bukan
merupakan usulan UPT.
2. Adanya blokir anggaran pada awal tahun 2019 sebesar Rp.
5.961.959.000,- atau 52,29% dari total pagu Rp. 11.401.290.000,- yang
proses pembukaan blokirnya membutuhkan revisi DIPA beberapa kali
sampai Bulan November 2019 (tanggal DIPA 11 November 2019).
3. Terjadinya pemotongan anggaran untuk memenuhi alokasi pembayaran
tunjangan kinerja pegawai yang berubah karena adanya kenaikan
tunjangan kinerja.
4. Tahun 2019 merupakan puncak tahun politik karena
diselenggarakannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara
bersamaan. Hal tersebut mengakibatkan kerawanan yang kompleks
sehingga beberapa kegiatan yang bersifat pengumpulan massa harus
diundur ke bulan berikutnya setelah selesai pelaksanaan pemilihan
presiden dan pemilihan legislatif.
5. Adanya kesenjangan kompetensi sumber daya manusia/kompetensi
ASN Balai Bahasa Kalimantan Tengah tidak merata.
6. Adanya pembatasan alokasi perjalanan dinas maksimal sebesar 20%
dari pagu seyogianya mempertimbangkan kondisi geografis masing-
masing provinsi. Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai wilayah kerja
yang sangat luas dengan kabupaten yang tersebar sehingga dibutuhkan
biaya transportasi yang lebih besar.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan/kendala yang
muncul antara lain:
1. Meminta penjelasan kepada eselon I terkait pembagian pagu peroutput
tersebut.
2. Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan eselon I
untuk menyikapi proses percepatan revisi pembukaan blokir.
3. Melakukan perubahan metode pelaksanaan kegiatan untuk menyikapi
terjadinya pemotongan anggaran karena kenaikan tunjangan kinerja.
viii | I k h t i s a r E k s e k u t i f
4. Dalam menghadapi tahun politik, balai mengatur ulang jadwal kegiatan
sehingga penyelenggaraan pemilihan umum tidak mengganggu kegiatan
yang telah direncanakan.
5. Dalam mengantisipasi kesenjangan kompetensi ASN Balai Bahasa
Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan dengan melibatkan
partisipasi publik dari berbagai elemen seperti akademisi, praktisi,
komunitas, dan alumni duta bahasa.
6. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan pembatasan
alokasi perjalanan dinas salah satunya adalah mengurangi jumlah
kepanitiaan, menyusun kepanitiaan yang sama di beberapa kegiatan
yang memiliki daerah sasaran yang sama dalam jangka waktu yang
berdekatan. Dengan demikian waktu, tenaga, dan anggaran yang
diperlukan lebih efisien.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
1 | BAB I P e n d a h u l u a n
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Balai Bahasa Kalimantan Tengah merupakan unit pelaksana teknis
(UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang
kebahasaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi balai.
Sebelum tahun 1995 pembinaan dan pengembangan bahasa dan
sastra Indonesia dan daerah di Kalimantan Tengah, masih dibina
oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Palangka Raya.
Keberadaan Kantor Bahasa Palangka Raya diawali adanya Instruksi
Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 1991 yang memuat instruksi
kepada seluruh gubernur/kepala daerah dan jajarannya sampai
tingkat kecamatan untuk melaksanakan pembinaan bahasa
Indonesia di wilayah masing-masing. Berdasarkan instruksi
tersebut, Pusat Bahasa kemudian melakukan kerja sama
kebahasaan dengan 26 gubernur/kepala daerah se-Indonesia, salah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
2 | BAB I P e n d a h u l u a n
satunya Provinsi Kalimantan Tengah. Penandatanganan piagam
kerja sama dengan Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan oleh
Kepala Pusat Bahasa, ketika itu Dr. Hasan Alwi, dengan Gubernur
Kalimantan Tengah, Warsito Rasman, pada tanggal 11 Januari
1995. Kerja sama ini dilaksanakan dalam hal (1) penertiban papan
nama, papan reklame, dan petunjuk lalu lintas, (2) peningkatan
kemampuan berbahasa pejabat dan karyawan, dan (3) pemberian
bantuan kepada Pusat Bahasa dalam hal pendirian balai/kantor
bahasa. Sebagai bagian dari kerja sama tersebut kemudian ditunjuk
koordinator pembinaan dan pemasyarakatan bahasa Indonesia,
yaitu Prof. K.M.A. M. Usop, mantan Rektor Universitas Palangka
Raya. Piagam kerja sama ini kemudian diperbarui, diperluas, dan
disempurnakan pada tanggal 9 Juni 2006 oleh Kepala Pusat
Bahasa, Dr. Dendy Sugono, dan Gubernur Kalimantan Tengah,
Agustin Teras Narang, S.H., bersamaan dengan peresmian Gedung
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah yang baru di Jalan
Tingang Km 3,5 Palangka Raya.
Kantor Bahasa Palangka Raya secara resmi dibentuk pada bulan
September 1999 berdasarkan Surat Keputusan Menko
Wasbangpang nomor 393/MK.WASPAN/9/1999, tanggal 2
September 1999. Atas dasar itu, pembinaan dan pengembangan
bahasa dan sastra Indonesia dan daerah kemudian berpindah
tangan ke Kantor Bahasa Palangka Raya yang mulai operasional
kegiatannya pada tahun 2000. Untuk melaksanakan kegiatan
pengembangan, pembinaan, dan pemasyarakatan bahasa Indonesia
dan daerah di wilayah Kalimantan Tengah, Kantor Bahasa Palangka
Raya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Tengah.
Tahun 2003, Menteri Pendidikan Nasional melalui Surat Keputusan
nomor 156/0/2003, tanggal 17 Oktober 2003, melakukan
perubahan status beberapa Kantor Bahasa di seluruh Indonesia
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
3 | BAB I P e n d a h u l u a n
menjadi Balai Bahasa, dari eselon IV menjadi eselon III B, salah
satunya adalah Kantor Bahasa Palangka Raya berubah menjadi
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah yang berkedudukan di
Kota Palangka Raya.
Balai Bahasa Kalimantan Tengah (dulu Kantor Bahasa Palangka
Raya) mulai awal berdirinya hingga April 2004 dipimpin oleh Drs.
Yohanes Kalamper. Beliau adalah dosen di FKIP Universitas
Palangka Raya yang memiliki keahlian bidang bahasa Indonesia dan
Daerah. Setelah itu, sejak April 2004 sampai 4 November 2006 Balai
Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah dikepalai oleh Jatiwati, S.Pd.,
seorang pendidik putri asli Kalimantan Tengah. Sejak November
2006. Selanjutnya periode 2006—2008 dipimpin oleh Drs. Puji
Santosa, M.Hum., tenaga peneliti dan penulis dari Pusat Bahasa,
Jakarta. Pada periode 2008—2016 dipimpin oleh tenaga peneliti dari
Balai Bahasa Yogyakarta, Drs. Sumadi, M.Hum. Periode 2016—2018
dipimpin oleh Drs.Haruddin, M.Hum. yang sebelumnya merupakan
Kepala Kantor Bahasa Gorontalo.
Sejak September 2019, Balai Bahasa Kalimantan Tengah dipimpin
oleh Drs. I Wayan Tama, M.Hum. yang sebelumnya merupakan
Kepala Balai Bahasa Bali. Dalam menyelenggarakan tugas dan
fungsi organisasi, Kepala dibantu oleh 31 Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang terdiri dari 24 orang staf Subbagian Tata Usaha dan 7 orang
tenaga fungsional peneliti.
Balai Bahasa Kalimantan Tengah melaksanakan pengkajian dan
pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia di seluruh wilayah
administratif Provinsi Kalimantan Tengah yang meliputi 13
kabupaten dan 1 kota, yaitu Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten
Barito Timur, Barito Utara, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten
Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Barat,
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Lamandau, Kabupaten
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
4 | BAB I P e n d a h u l u a n
Murung Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Seruyan,
Kabupaten Sukamara, dan Kota Palangkaraya.
Menurut data Badan Pusat Statistik Tahun 2018 Kalimantan
Tengah memiliki luas 157.983 km² dengan populasi 2.202.599 jiwa.
Jumlah suku Dayak yang mendiami Provinsi Kalimantan Tengah
meliputi 1.029.182 jiwa atau sebanyak 46,62% dari total jumlah
penduduk. Pada dasarnya bahasa yang digunakan secara luas di
Kalimantan Tengah adalah Bahasa Dayak dan Bahasa Indonesia.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 23 bahasa daerah dan 13
dialek yang tersebar pada 11 daerah aliran sungai besar (Pemetaan
Bahasa Daerah di Kalimantan Tengah, Pusat Bahasa, 2008). Setiap
daerah aliran sungai memiliki bahasa dan dialek yang berbeda-beda
sebagai ciri pembeda dari masyarakat satu dengan masyarakat lain.
Sebaran bahasa daerah di Kalimantan Tengah dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 1.1 Peta Bahasa Kalimantan Tengah
Sumber: petabahasa.kemdikbud.go.id
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
5 | BAB I P e n d a h u l u a n
B. DASAR HUKUM 1) Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Dasar hukum yang melandasi pembentukan Balai Bahasa
Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:
a) Surat Keputusan Menko Wasbangpang nomor 393/MK.
WASPAN/9/1999, tanggal 2 September 1999 tentang
Pembentukan Kantor Bahasa Palangka Raya.
b) SK Mendikbud Nomor 227/O/1999, tanggal 23 September
1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Bahasa.
c) SK Mendiknas Nomor 156/O/2003, tanggal 17 Oktober 2003,
tentang perubahan nama kantor bahasa Palangka Raya
menjadi Balai Bahasa Kalimantan Tengah.
d) Permendikbud Nomor 78 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Bahasa.
2) Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja
Dasar hukum yang menjadi acuan penyusunan laporan kinerja
antara lain:
a) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
b) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
c) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
d) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015
tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
6 | BAB I P e n d a h u l u a n
e) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 78
Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 21
Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bahasa;
f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9
Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63
Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas Balai Bahasa;
h) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9
Tahun 2019 Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2012, tugas pokok Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
melaksanakan pengkajian dan pemasyarakatan bahasa dan sastra
Indonesia di provinsi wilayah kerjanya. Selain itu berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun
2016 tentang rincian tugas balai bahasa, balai bahasa mempunyai
uraian tugas:
1) melaksanakan penyusunan program kerja Balai Bahasa;
2) melaksanakan pengkajian bahasa dan sastra;
3) melaksanakan pemetaan bahasa dan sastra;
4) melaksanakan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia;
5) melaksanakan fasilitasi pelaksanaan pengkajian bahasa
dan sastra;
6) melaksanakan fasilitasi pemasyarakatan bahasa dan
sastra Indonesia;
7) melaksanakan pemberian layanan informasi dan
publikasi kebahasaan dan kesastraan;
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
7 | BAB I P e n d a h u l u a n
8) melaksanakan kerja sama dan hubungan masyarakat di
bidang kebahasaan dan kesastraan;
9) melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengkajian, pemasyarakatan, dan kerja sama di
bidang kebahasaan dan kesastraan;
10) melaksanakan urusan perencanaan, keuangan,
kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan, dan kearsipan,
barang milik negara, dan kerumahtanggaan Balai Bahasa;
11) melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen
Balai Bahasa;
12) melaksanakan penyusunan laporan Balai Bahasa.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Balai Bahasa Kalimantan
Tengah menyelenggarakan fungsi:
1) pengkajian bahasa dan sastra;
2) pemetaan bahasa dan sastra;
3) pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia;
4) fasilitasi pelaksanaan pengkajian dan pemasyarakatan bahasa
dan sastra;
5) pemberian layanan informasi kebahasaan dan kesastraan;
6) pelaksanaan kerja sama di bidang kebahasaan dan kesastraan;
dan
7) pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Bahasa.
Untuk mencapai tujuan dan fungsinya, Balai Bahasa Kalimantan
Tengah menyusun rencana dan program kegiatan sesuai dengan
kebijakan yang telah digariskan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang tertuang dalam Rencana Strategis tahun 2015—
2019.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
78 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 21
Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bahasa,
organisasi unit kerja Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
8 | BAB I P e n d a h u l u a n
terdiri atas Kepala Balai, Subbagian Tata Usaha, dan Kelompok
Jabatan Fungsional.
Bagan Struktur Organisasi Balai Bahasa Kalimantan Tengah
sebagai berikut:
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Kepala Balai Bahasa
Kalimantan Tengah membuat kebijakan bahwa tugas keteknisan
dibagi menjadi tiga subbidang, yaitu ; (1) Subbidang Pengkajian,
(2) Subbidang Pengembangan, dan (3) Subbidang Pembinaan.
Sedangkan untuk tugas keadministrasian ditetapkan satu
subbagian, yakni Subbagian Tata Usaha yang dipimpin oleh
Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Kalimantan Tengah
saat ini masih Pelaksana Tugas saja. Subbagian Tata Usaha Balai
Bahasa Kalimantan Tengah dibagi menjadi empat urusan, yaitu;
(1) Urusan Perencanaan, (2) Urusan Tatalaksana dan
Kepegawaian, (3) Urusan Keuangan, dan (4) Urusan
Kerumahtanggaan. Sumber Daya Manusia (SDM) Balai Bahasa
Kepala
Kelompok Jabatan Fungsional
Subbagian Tata Usaha
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
9 | BAB I P e n d a h u l u a n
Kalimantan Tengah berjumlah 42 orang dengan komposisi 31
orang merupakan ASN dan 11 orang tenaga kontrak.
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI BALAI BAHASA KALIMANTAN TENGAH
NO NAMA JABATAN KELAS JUMLAH
1. Kepala 13 1
2. Kepala Subbagian Tata Usaha 9 -
3. Peneliti Muda 9 5
4. Peneliti Pertama 8 2
5. Analis Kata dan Istilah 7 7
6. Pengkaji Bahasa dan Sastra 7 2
7. Penyuluh Bahasa 7 3
8. Bendahara 7 1
9. Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 7 1
10. Pengelola Barang Milik Negara 6 1
11. Pengelola Situs atau Web 6 1
12. Pengelola Data Tata Organisasi dan Tata Laksana 6 1
13. Pengadministrasi Perpustakaan 5 1
14. Pengadministrasi Kepegawaian 5 1
15. Pengadministrasi Persuratan 5 1
16. Pengadministrasi Keuangan 5 1
17. Pengadministrasi Sarana dan Prasarana 5 1
18. Petugas Keamanan 3 1
19. Tenaga Kontrak - 11
JUMLAH 42
Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan, sumber daya manusia
di Balai Bahasa Kalimantan Tengah terdiri dari 8 orang sarjana
strata II, 18 orang sarjana strata I, 3 orang diploma III, dan 12
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
10 | BAB I P e n d a h u l u a n
orang Sekolah Menengah Atas seperti dapat dilihat pada diagram di
bawah ini.
Gambar 1.4 Diagram Sumber Daya Manusia menurut Tingkat Pendidikan
D. Isu–Isu Strategis/Permasalahan
Beberapa permasalahan/isu strategis yang menjadi perhatian
antara lain:
1. Kalimantan Tengah memiliki ciri geolinguistik yang berbeda dengan
daerah lain. Jika dibandingkan, Kalimantan Tengah berbeda
dengan provinsi di Jawa. Kalimantan Tengah lebih mirip kondisi
geolinguistiknya dengan provinsi-provinsi di Sumatera, Sulawesi,
atau Maluku, dan Nusa Tenggara yang memiliki banyak bahasa
daerah. Yang mungkin menjadi perbedaan ialah tradisi sastranya.
Kalimantan Tengah tidak memiliki tradisi sastra tulis, tetapi lebih
banyak sastra lisan.
2. Masalah kebahasaan yang mendasar dan dihadapi oleh hampir
semua daerah di Indonesia ialah masalah kurangnya perhatian
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
11 | BAB I P e n d a h u l u a n
terhadap bahasa daerah. Kurangnya perhatian ini bisa datang dari
penutur itu sendiri atau dari faktor eksternal, misalnya pendatang
dan bahkan pemerintah daerah.
3. Penutur bahasa daerah seiring dengan tersosialisasikannya dengan
baik bahasa nasional ternyata membawa dampak yang tidak baik
bagi bahasa daerah. Bahasa Indonesia sedikit demi sedikit
memasuki ranah-ranah yang semestinya menjadi milik bahasa
daerah. Semakin banyak orang tua yang enggan mengajari anaknya
berbahasa daerah. Semakin banyak pula generasi muda yang tidak
bisa berbahasa daerah.
4. Tidak adanya kebijakan atau dorongan dari pemerintah daerah
terhadap kelangsungan hidup bahasa daerah. Belum banyak perda
atau produk hukum dan perundang-undangan lain yang berisi
dorongan atau suntikan semangat bagi bahasa daerah.
5. Keberadaan bahasa-bahasa pendatang atau bahasa lain yang lebih
dominan di suatu daerah juga turut membawa dampak yang
kurang baik. Sedikit demi sedikit bahasa penutur bergeser ke arah
bahasa lain. Akibatnya bahasa daerah setempat menjadi bahasa
yang jarang atau bahkan tidak lagi dituturkan.
6. Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam menangani urusan
pemetaan kebahasaan ialah masalah geografis dan infrastruktur.
Tiadanya akses menuju daerah tutur suatu bahasa menjadi
kesulitan sendiri yang harus dihadapi para pengumpul data. Begitu
pula masalah dana, terutama dana-dana tak terduga yang masih
berhubungan erat dengan masalah transportasi.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
12 | BAB II Perencanaan Kinerja
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Visi, Misi, dan Tujuan Strategis Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Dengan mengacu pada Visi yang dinyatakan dalam Rencana
Strategis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Tahun
2015—2019, tugas dan fungsi Balai Bahasa, prinsip dasar
pembangunan kebahasaan dan kesastraan, Balai Bahasa
Kalimantan Tengah menetapkan visi sebagai berikut:
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Balai Bahasa
Kalimantan Tengah sebagai berikut.
Terwujudnya insan berkarakter melalui
Bahasa dan sastra
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
13 | BAB II Perencanaan Kinerja
Gambar 2.1 Misi Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
14 | BAB II Perencanaan Kinerja
Misi tersebut bisa dicapai dengan menetapkan tujuan strategis.
Tujuan strategis yang ingin dicapai oleh Balai Bahasa Kalimantan
Tengah ialah
Dalam kerangka pengukuran ketercapaian tujuan strategis
tersebut diperlukan sasaran strategis yang menggambarkan
kondisi yang harus dicapai pada tahun 2019. Sasaran strategis
tersebut adalah sebagai berikut.
Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi
Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan
Kesastraan
Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan,
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan
Badan Bahasa
1
2
3
4
5
6
Membantu upaya peningkatan jati diri bangsa melalui bahasa (dan
sastra) Indonesia (dan daerah) serta pemakaian bahasa dan sastra
sebagai sarana pencerdasan (pembentukan karakter) bangsa
7
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
15 | BAB II Perencanaan Kinerja
B. Ringkasan Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja (PK) adalah dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
atau unit organisasi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program atau kegiatan yang berisikan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja ini terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Dalam hal ini, target kinerja yang
diperjanjikan dalam PK juga mencakup outcome yang dihasilkan
dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Perjanjian kinerja ini selanjutnya digunakan sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
Ringkasan Perjanjian Kinerja Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut ini:
PK Awal Balai Bahasa Kalimantan Tengah Tahun 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Anggaran
1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
1 Jumlah Kosa Kata Indonesia 4000 Kosa Kata
46.860.000
2 Jumlah Kamus 2 Kamus
187.528.000
2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi
1 Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi
5 Bahasa
dan Sastra
95.415.000
3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan
1 Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
4 Naskah
230.030.000
2 Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
2 Terbitan
145.320.000
4 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
1 Jumlah Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra
3 Bahan
375.000.000
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
16 | BAB II Perencanaan Kinerja
5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1150 Orang
1.647.562.000
2 Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra.
1470 Orang
985.161.000
6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya.
28 Lembaga
2.814.198.000
2 Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya.
6 Lembaga
297.328.000
3 Jumlah Jejaringan Kemitraan
Program BIPA
1
Jejaring
106.780.000
7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
1 Tercapainya Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen Satker
1 Layanan
356.548.000
2 Jumlah Layanan Internal yang Terpenuhi
1 Layanan
1.334.058.000
3 Jumlah Layanan Perkantoran yang Terpenuhi
12 Layanan
2.779.502.000
PK Perubahan Balai Bahasa Kalimantan Tengah Tahun 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target Anggaran
1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
1 Jumlah Kosa Kata Indonesia 4000 Kosa Kata
46.860.000
2 Jumlah Kamus 2 Kamus
187.528.000
2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi
1 Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi
5 Bahasa
dan Sastra
113.774.000
3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan
1 Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
4 Naskah
113.267.000
2 Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
2 Terbitan
149.460.000
4 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
1 Jumlah Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra
3 Bahan
375.000.000
5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1150 Orang
1.056.157.000
2 Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra.
1470 Orang
1.244.305.000
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
17 | BAB II Perencanaan Kinerja
6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya.
28 Lembaga
1.783.352.000
2 Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya.
6 Lembaga
297.328.000
7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
1 Layanan dukungan manajemen 1 Layanan
352.310.000
2 Layanan Internal 1 Layanan
1.334.058.000
3 Layanan Perkantoran 12 Layanan
3.156.001.000
Total Jumlah Anggaran Kegiatan “Pelaksanaan Tugas Teknis
Pengembangan, Pembinaan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra di
Daerah” sebesar Rp10.209.400.000,- (sepuluh miliar dua ratus
sembilan juta empat ratus ribu rupiah) yang terdiri dari anggaran
kinerja sebesar Rp7.429.898.000,- dan anggaran kegiatan yang bersifat
pendukung/rutin sebesar Rp2.779.502.000,-
1,66%4,78%
11,91%17,38%
30,03%
37,19%
47,25%
65,33%
76,11%
86,36%
94,00%97,50%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
-
400.000
800.000
1.200.000
1.600.000
2.000.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Pe
rse
n
An
gg
ara
n (
rib
u r
up
iah
)
RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN TAHUN 2019
Penyerapan per Bulan (dalam ribu) Persentase Kumulatif
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
18 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tahun ini, Renstra Balai Bahasa
Kalimantan Tengah memasuki babak
akhir periode 2015—2019. Target
yang telah ditentukan pada
perjanjian kinerja perlu dijelaskan
capaian dan hambatannya. Balai Bahasa Kalimantan Tengah berupaya
mencapai target yang telah ditetapkan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban itu disampaiakan secara konsisten setiap tahun
kepada Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, dan kepada
Kepala Biro Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tingkat
ketercapaian dari setiap target kinerja setiap tahun selama lima tahun
secara akumulasi akan disampaikan dalam Laporan Kinerja ini. Capaian
dalam Laporan Kinerja ini menjadi salah satu bahan evaluasi kinerja
lembaga, bahan pertimbangan untuk pelaksanaan program pada 2020—
2024. Berikut ini uraian tingkat ketercapaian dari seluruh sasaran
program beserta indikator kinerja serta realisasi anggaran yang digunakan
dalam upaya pencapaian target kinerja selama lima tahun.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan
mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah.
Sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam perencanaan
kinerja dan penetapan kinerja selama tahun 2019, Balai Bahasa
Kalimantan Tengah mempunyai kewajiban untuk merealisasikan target
yang telah ditetapkan tersebut sebagai pertanggungjawaban kinerja
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
19 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
(100,00 + 150,00 + 100,00 + 100,00 + 100,00 + 100,00 + 100,00 + 100,00 + 100,00 + 100,00 +
100,00 + 100,00 + 100,00/13 = 103.85
instansi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan ataupun kegagalan
organisasi dalam upaya pencapaian sasaran strategis dan juga sebagai
bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, diperlukan suatu gambaran tentang
capaian-capaian kinerja tersebut.
Pada perjanjian kinerja tahun 2019, Balai Bahasa Kalimantan Tengah
menetapkan 7 Sasaran Strategis dengan 13 Indikator Kinerja Kegiatan.
Berikut informasi tingkat ketercapaiannya selama tahun 2019,
pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan cara
membandingkan antara target sasaran yang telah ditetapkan dengan
realisasinya. Tingkat capaian kinerja Balai Bahasa Kalimantan Tengah
tahun 2019 sebesar 103,85%, yang dihitung berdasarkan prosentase rata-
rata capaian sasaran.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran
strategis diperoleh capaian kinerja dengan rincian sebagai berikut:
TABEL 3.1
TARGET DAN REALISASI KINERJA Unit Kerja Mandiri K/L : Satker Balai Bahasa Kalimantan Tengah Tahun Anggaran : 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Kegiatan
Target Realisasi
Fisik Anggaran Fisik % Anggaran
%
1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
1 Jumlah Kosa Kata Indonesia
4000 Kosa Kata
46.860.000 4000 Kosa Kata
100 46.335.000
98,88
2 Jumlah Kamus 2 Kamus
187.528.000 3 Kamus
150 172.474.100 91,97
2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi
1 Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi.
5 Bahasa dan Sastra
113.774.000 5 Bahasa
dan Sastra
100 102.467.514 90,06
3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan.
1 Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
4 Naskah 113.267.000 4 Naskah
100 60.290.000 52,23
2 Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
2 Terbitan 149.460.000 2 Terbitan
100 147.405.000 98,63
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
20 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Kegiatan
Target Realisasi
Fisik Anggaran Fisik % Anggaran
%
4 Meningkatnya
Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
1 Jumlah Bahan
dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra
3 Bahan 375.000.000 3
Bahan
100 373.200.000 99,52
5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1150 Orang 1.056.157.000 1150 Orang
100 974.987.400 92.31
2 Jumlah Generasi Muda yang Terbina dalam
Penggunaan Bahasa dan Sastra
1470 Orang 1.244.305.000 1470 Orang
100 1.192.474.625 95,83
6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
28 Lembaga
1.783.352.000 28 Lembaga
100 1.567.353.010 87,89
2 Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
6 Lembaga
297.328.000 6 Lembaga
100 234.722.000 78,94
7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
1 Tercapainya Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen Satker
1 Layanan 352.310.000 1 Layanan 100 317.407.109 90,09
2 Jumlah Layanan Internal yang Terpenuhi
1 Layanan 1.334.058.000 1 Layanan 100 1.300.151.900 97,46
3 Jumlah Layanan Perkantoran yang Terpenuhi
12 Layanan 3.156.001.000 12 Layanan
100 3.114.934.653 98,70
Sasaran Strategis #1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
Sasaran strategis “Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia” didukung
dengan 2 IKK yaitu IKK 1 Jumlah Kosa Kata Bahasa Indonesia, dan IKK 2
Jumlah Kamus yang telah mencapai bahkan melampaui target yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2019.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
21 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang multietnik dengan
kebinekaan adat istiadat, budaya, dan tradisi, termasuk bahasanya.
Kesemuanya itu terangkum di dalam bahasa-bahasa daerah setempat.
Masing-masing etnik memiliki kekhasan dan keunikan yang tidak dijumpai
pada masyarakat etnik lainnya. Masyarakat etnik, sebagai pemilik budaya,
misalnya, memiliki kosakata khusus yang menyangkut bidang-bidang
budayanya. Sebagai contoh, kosakata dalam bidang pertanian tradisional
yang ramah lingkungan, teknologi tradisional, dan kearifan ekologis
masyarakatnya. Untuk itu, diperlukan upaya inventarisasi kosakata
bahasa daerah guna memperkaya khasanah kosakata bahasa Indonesia.
Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis I: Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
1 Jumlah Kosa Kata Indonesia
1500 Kosa Kata
3000 Kosa Kata
4000 Kosa Kata
3500 Kosa Kata
4000 Kosa Kata
2 Jumlah Kamus 0 Kamus 0 Kamus 0 Kamus 3 Kamus 3 Kamus
IKK #1 Jumlah Kosa Kata Bahasa Indonesia
IKK “Jumlah Kosa Kata Bahasa Indonesia” capaian output kegiatan
tercapai 4000 kosakata dari target 4000 kosa kata yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja 2019.
IKK ini dicapai melalui pengambilan data kosakata bahasa daerah yang
ada di Kalimantan Tengah. Tahapan capaian kinerja pada tahun 2015—
2019 dicapai dengan berbagai upaya, yaitu dengan membagi wilayah
lokasi pengambilan data sesuai peta bahasa yang ada di Kalimantan
Tengah setiap tahunnya. Pencapaian target kinerja 100% setiap
tahunnya sesuai dengan target renstra 2015—2019. Pada tahun 2019
dilaksanakan pengambilan data Tahap II kosakata daerah Dayak
Katingan di Kabupaten Katingan dan kosakata Dayak Waringin di
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Sukamara.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
22 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #1 Jumlah Kosa Kata Bahasa Indonesia
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Kosa Kata Bahasa
Indonesia
4000 4000 100 16000 100
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
16.000 kosakata, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan 100% mencapai target renstra 16.000 kosakata.
Pengambilan Data Kosakata
di Desa Nihan Pengambilan Data Kosakata
di Desa Nihan
9,38%
28,13%
53,13%
75%
100%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Kosa Kata Bahasa Indonesia
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Dokumentasi Pengambilan Data Kosakata Tahun 2019
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
23 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pengambilan Data Kosakata di Desa Murutuwu
Pengambilan Data Kosakata di Desa Murutuwu
Pengambilan Data di Kabupaten Katingan
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
24 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Pengambilan data kosakata ke daerah
b. Identifikasi dan pengolahan data kosakata
c. Konsinyasi program Tim Analis Kata dan Istilah
Konsinyasi Tim Analis Kata dan Istilah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
25 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
a. Sulitnya perjalanan menuju lokasi pengambilan data karena sebagian
perjalanan ada yang harus ditempuh dengan melalui jalur sungai.
Minimnya transportasi umum untuk mencapai lokasi pengambilan
data dari ibukota kabupaten dan dari ibukota kecamatan menjadi
salah satu kendala untuk proses pengambilan data.
b. Tersebarnya populasi penduduk penutur bahasa daerah yang akan
diambil data kosakatanya.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi
permasalahan/hambatan yang dihadapi agar target indikator kinerja
dapat tercapai antara lain:
a. Mengadakan rapat internal/konsinyasi tim pengambilan data
kosakata untuk mematangkan rencana waktu pelaksanaan perjalanan
dinas dan langkah-langkah antisipasi jika terjadi kendala di lapangan
saat pengambilan data.
b. Berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat dalam hal ini
Kepala Desa atau Camat untuk memberikan bantuan fasilitas
transportasi atau penginapan sementara jika terjadi kendala
akomodasi atau transportasi di lapangan.
c. Melaksanakan kegiatan pengambilan data kosakata sesuai langkah-
langkah yang telah disusun sehingga pencapaian kinerja dapat
mencapai target sesuai waktu yang ditentukan.
IKK #2 Jumlah Kamus
IKK “Jumlah Kamus” capaian output kegiatan tercapai 3 kamus dari
target 2 kamus yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2019
yaitu Kamus Dwibahasa Dayak Ngaju—Indonesia, Kamus Ekabahasa
Dayak Ngaju, dan Kamus Istilah Budaya Kalimantan Tengah.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 22 bahasa daerah dan 13 dialek
yag tersebar pada 11 daerah aliran sungai besar (Pemetaan Bahasa-
bahasa Daerah di Kalimantan Tengah, Pusat Bahasa, 2008). Setiap
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
26 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
daerah aliran sungai memiliki bahasa dan dialek yang berbeda-beda
sebagai ciri pembeda dari masyarakat satu dengan masyarakat lain.
Berdasarkan statistik, jumlah suku Dayak yang mendiami Provinsi
Kalimantan Tengah meliputi 1.029.182 jiwa atau sebanyak 46,62% dari
total jumlah penduduk (wikipedia, diakses 15 Januari 2018). Suku
Dayak di Kalimantan Tengah memiliki sejumlah beberapa subsuku
besar, di antaranya adalah Dayak Ngaju, Katingan, Dusun-Maanyan,
dan Ot Danum yang memiliki bahasa dan dialek yang berbeda-beda.
Meski demikian, sebagai lingua franca, bahasa Dayak Ngaju hampir
tersebar di seluruh Kalimantan Tengah.
Kamus dwibahasa yang sudah kita terbitkan adalah Kamus Dwibahasa
Dayak Ngaju—Indonesia pada tahun 2013 dengan jumlah lema lebih
dari 3.000. Kemudian dua tahun setelah penerbitan terus kita lakukan
penambahan jumlah lema dan pada tahun 2019 diterbitkan edisi kedua
dengan penambahan jumlah lema yang signifikan. Demikian pula halnya
dengan penerbitan Kamus Ekabahasa Dayak Ngaju yang telah disusun
pada kurun waktu 2014—2015 juga direalisasikan penerbitannya di
tahun yang sama.
Kamus dwibahasa yang diprogramkan tahun 2019 ini menyasar bahasa
Katingan sebagai bahasa yang dituturkan di sepanjang daerah aliran
sungai Katingan bagian tengah hingga hilir. Bahasa inilah yang
digunakan hampir separuh masyarakat yang mendiami daerah aliran
sungai ini. Bahasa Katingan memiliki dua dialek, yakni dialek Katingan
Hulu yang tersebar dari hulu setelah Ot Danum hingga ke tengah, serta
dialek Katingan Hilir yang tersebar dari tengah hingga hilir, terkecuali
enklav dan bahasa-bahasa baru sebagai akibat dari migrasi penduduk
(lihat Suryanyahu, 2006). Selain kamus dwibahasa Dayak Katingan—
Indonesia, tahun ini juga dilaksanakan penyusunan kamus dwibahasa
Melayu Waringin—Indonesia. Keduanya merupakan lanjutan atau tahap
II yang dilakukan pengambilan datanya sejak 2018 sebanyak total 2000
lema dan dilanjutkan lagi dengan target sebanyak total 2000 (dua ribu)
lema, baik merupakan lema dasar maupun turunannya.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
27 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #2 Jumlah Kamus
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Kamus 3 2 150 4 125
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
4 kamus bahasa daerah, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan 5 kamus bahasa daerah atau 125% melebihi target
renstra.
Kamus Dwibahasa Dayak Ngaju – Indonesia Edisi II (2019)
0% 0%0%
50%
125%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Kamus
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
28 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Kamus Ekabahasa Dayak Ngaju (2019) Kamus Istilah Budaya Kalimantan Tengah (2019)
Dokumentasi Konsinyasi Prapenerbitan Kamus 2019
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
29 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Penyusunan data kosakata dengan analisa dan metode penyusunan
kamus
b. Melakukan Konsinyasi Prapenerbitan Kamus Dwibahasa Dayak Ngaju
– Indonesia, Kamus Ekabahasa Dayak Ngaju, dan Kamus Istilah
Budaya Kalteng yang melibatkan tokoh bahasa daerah (Ngaju),
budayawan, dan akademisi yang kompeten di wilayah Kalimantan
Tengah.
c. Pencetakan dan penerbitan Kamus Dwibahasa Dayak Ngaju –
Indonesia, Kamus Ekabahasa Dayak Ngaju, dan Kamus Istilah
Budaya Kalteng yang akan disebarkan ke masyarakat untuk
dimanfaatkan.
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
a. Kompetensi SDM yang tidak merata, sehingga pelaksanaan kegiatan
menjadi terlambat.
b. Minimnya referensi tentang metodologi penyusunan kamus. Sehingga
menimbulkan perbedaan persepsi internal tim penyusun kamus
tentang metodologi penyusunan kamus.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi
permasalahan/hambatan yang dihadapi agar target indikator kinerja
dapat tercapai antara lain:
a. Memaksimalkan kemampuan SDM dengan membagi tugas/pekerjaan
sesuai kompetensi dalam penyusunan kamus.
b. Melakukan konsinyasi dan konsultasi Prapenerbitan Kamus
Dwibahasa Dayak Ngaju – Indonesia, Kamus Ekabahasa Dayak Ngaju,
dan Kamus Istilah Budaya Kalteng yang melibatkan tokoh bahasa
daerah (Ngaju), budayawan, dan akademisi yang kompeten di wilayah
Kalimantan Tengah dan tingkat nasional.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
30 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis #2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang
Terlindungi
Sasaran strategis “Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang
Terlindungi” didukung dengan 1 IKK yaitu Jumlah Bahasa dan Sastra yang
Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi.
Tabel 3.5 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis II: Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra Yang Terlindungi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi
1 Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi.
2 Bahasa dan Sastra
2 Bahasa dan
Sastra
- 6 Bahasa dan
Sastra
5 Bahasa dan
Sastra
Kegiatan ini berujung pada Konservasi dan Revitalisasi Bahasa dan Sastra
Daerah di Kalimantan Tengah serta terwujudnya peta bahasa dan sastra
provinsi Kalimantan Tengah yang nantinya akan dikompilasikan sebagai
bagian dari peta bahasa dan sastra Indonesia. Hasil penelitian terkait
pemetaan bahasa dan sastra di Kalimantan Tengah menjadi bahan penting
dalam pengambilan kebijakan pelindungan terhadap bahasa daerah.
Pelindungan terhadap bahasa daerah perlu dilakukan untuk
mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa daerah sebagai
pembentuk nilai-nilai karakter dan kepribadian suku bangsa, peneguh jati
diri kedaerahan, serta sarana pengungkapan dan pengembangan sastra
dan budaya daerah di Kalimantan Tengah.
IKK #1 Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi,
dan Terevitalisasi.
IKK “Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan
Terevitalisasi” dicapai dengan beberapa kajian antara lain:
a. Penelitian Vitalitas Bahasa Daerah
Vitalitas (daya hidup) suatu bahasa dapat dilihat dari beberapa
variabel yang memengaruhinya, antara lain, yakni (1) jumlah penutur,
(2) usia penutur, (3) digunakan atau tidak digunakannya bahasa itu
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
31 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
oleh anak-anak, (4) pengunaan bahasa lain secara reguler dalam latar
budaya yang beragam, (5) perasaan identitas etnik dan sikap terhadap
bahasanya secara umum, (6) urbanisasi kaum muda, (7) kebijakan
pemerintah, (8) penggunaan bahasa dalam pendidikan, (9) intrusi dan
eksploitasi ekonomi, (10) keberaksaraan, (11) kebersastraan, serta (12)
kedinamisan para penutur membaca dan menulis sastra. Selain itu,
ada pula pengaruh tekanan bahasa dominan dalam suatu wilayah
masyarakat multibahasa secara berdampingan. Secara eksplisit kita
dapat menentukan vitalitas suatu bahasa itu kritis ketika jumlah
penutur bahasa itu sangat sedikit, para penuturnya pun sudah
berusia lanjut, dan anak-anak sudah tidak lagi menggunakan bahasa
itu atau tidak bisa berbicara dengan bahasanya sendiri. Di sisi lain,
kita juga dapat menduga bahwa sebuah bahasa akan terancam punah
ketika perasaan identitas etnik dan sikap terhadap bahasanya secara
umum sudah berkurang, urbanisasi kaum mudanya tinggi, dan
kebijakan pemerintah setempat tidak mendukung tumbuh
kembangnya bahasa itu.
Pada tahun 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah melaksanakan
penelitian vitalitas bahasa daerah Tawoyan, Bayan, dan Kalahien.
b. Pemetaan Sastra Lisan di Kalimantan Tengah
Kegiatan Penelitian Pemetaan Sastra Daerah di Kalimantan Tengah,
dilakukan untuk inventarisasi sastra lisan dan tulis dengan
menganalisis jenis karya sastra (genre sastra) dan peta sastra yang
ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan dilakukannya penelitian
Pemetaan Sastra Daerah akan memberikan gambaran realitas sastra
yang ada di daerah Kalimantan Tengah yang ditujukan bagi para
pemerhati, peneliti sastra, dan informasi sastra bagi masyarakat
pemilik sastra. Hasil Penelitian Pemetaan Sastra Daerah Daerah di
Kalimantan Tengah ini akan diwujudkan dalam terbitan laporan
penelitian inventarisasi sastra lisan, sastra tulis, dan peta sastra.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
32 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.6 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #1 Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Bahasa dan
Sastra yang Terpetakan,
Terkonservasi, dan
Terevitalisasi
5 5 100 4 107,14
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
14 Bahasa dan Sastra, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan 15 Bahasa dan Sastra atau 107,14% dari target
renstra.
14,29%
28,57%28,57%
71,43%
107,14%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi,dan Terevitalisasi
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA REVITALISASI BAHASA
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
33 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA PEMETAAN SASTRA LISAN
DI KALIMANTAN TENGAH
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
34 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Penelitian Vitalitas Bahasa Daerah
b. Penelitian Pemetaan Sastra Lisan di Kalimantan Tengah
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
a. Jumlah SDM Peneliti dan Tenaga Penyuluh pada Balai Bahasa
Kalimantan Tengah yang masih kurang, sehingga setiap kegiatan
penyuluhan selalu melibatkan tenaga peneliti sebagai
penyuluh/narasumber hal ini menyebabkan pelaksanaan kegiatan
penelitian menjadi terlambat.
b. Kegiatan penelitian tidak terencana dengan baik sehingga ada
beberapa tahapan kegiatan penelitian yang tidak terlaksana, hal ini
menyebabkan tidak terserapnya pagu anggaran secara maksimal
sesuai target.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi
permasalahan/hambatan yang dihadapi agar target indikator kinerja
dapat tercapai antara lain:
a. Memaksimalkan kegiatan penelitian sebelum kegiatan penyuluhan
diselenggarakan.
b. Melakukan revisi kegiatan agar pagu anggaran dapat terserap secara
maksimal.
Sasaran Strategis #3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian
Kebahasaan dan Kesastraan.
Sasaran strategis “Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan
dan Kesastraan” didukung dengan 2 IKK yaitu IKK 1 Jumlah Penelitian
Bahasa dan Sastra, dan IKK 2 Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
yang telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
2019.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
35 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.7 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis III: Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan.
1 Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
5 Naskah 8 Naskah 4 Naskah 9 Naskah 4 Naskah
2 Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
2 Terbitan 2 Terbitan 2 Terbitan 2 Terbitan 2 Terbitan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2016
tentang Rincian Tugas Balai Bahasa pada pasal 1 menyatakan bahwa:
Rincian Tugas Balai Bahasa: a). melaksanakan penyusunan program kerja
Balai Bahasa; b). melaksanakan pengkajian bahasa dan sastra; c).
melaksanakan pemetaan bahasa dan sastra; d). melaksanakan
pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia; e). melaksanakan fasilitasi
pelaksanaan pengkajian bahasa dan sastra; f). melaksanakan fasilitasi
pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia; g). melaksanakan
pemberian layanan informasi dan publikasi kebahasaan dan kesastraan;
h). melaksanakan kerja sama dan hubungan masyarakat di bidang
kebahasaan dan kesastraan; i). melaksanakan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pengkajian, pemasyarakatan, dan kerja sama di bidang
kebahasaan dan kesastraan; j). melaksanakan urusan perencanaan,
keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan, dan kearsipan,
barang milik negara, dan kerumahtanggaan Balai Bahasa; k).
melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Balai Bahasa;
dan l). melaksanakan penyusunan laporan Balai Bahasa.
Mengacu pada rincian tugas Balai Bahasa tersebut, Balai Bahasa
Kalimantan Tengah memprogramkan beberapa kajian dan penelitian.
Kajian dan penelitian itu berkaitan langsung dengan rencana strategis dan
arah kebijakan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (Balai
Bahasa Kalimantan Tengah).
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
36 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
IKK #1 Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
IKK “Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra” dicapai dengan beberapa
kajian antara lain:
a. Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Badan Publik di Daerah.
Kajian ini bertujuan untuk mendokumentasikan penggunaan bahasa
badan publik di Kalimantan Tengah. Selain itu, kajian ini juga
mengurai pengunaan bahasa terkait dengan sikap badan publik
sebagai pengguna bahasa terhadap bahasa Indonesia, daerah, dan
asing. Bentuk-bentuk yang terdokumentasi kemudian dikaji dan
dikupas menggunakan kaidah penggunaan bahasa Indonesia. Kajian
dan kupasan akan menjelma menjadi rumusan usul perbaikan
penggunaan bahasa oleh badan publik di Kalimantan Tengah.
b. Kajian Penggunaan Bahasa Media Massa di Daerah.
Kajian ini bertujuan untuk mendokumentasikan penggunaan bahasa
media massa di Kalimantan Tengah. Selain itu, kajian ini juga
mengurai pengunaan bahasa terkait dengan sikap media massa
sebagai pengguna bahasa terhadap bahasa Indonesia, daerah, dan
asing. Bentuk-bentuk yang terdokumentasi kemudian dikaji dan
dikupas menggunakan kaidah penggunaan bahasa Indonesia. Kajian
dan kupasan akan menjelma menjadi rumusan usul perbaikan
penggunaan bahasa oleh media massa di Kalimantan Tengah.
c. Kajian Penggunaan Bahasa Pada Media Luar Ruang di Daerah.
Kajian ini bertujuan untuk mendokumentasikan penggunaan bahasa
media luar ruang di Kalimantan Tengah. Selain itu, kajian ini juga
mengurai pengunaan bahasa terkait dengan sikap badan publik
sebagai pengguna bahasa terhadap bahasa Indonesia, daerah, dan
asing. Bentuk-bentuk yang terdokumentasi kemudian dikaji dan
dikupas menggunakan kaidah penggunaan bahasa Indonesia. Kajian
dan kupasan akan menjelma menjadi rumusan usul perbaikan
penggunaan bahasa oleh badan publik di Kalimantan Tengah.
d. Pemetaan Bahasa Daerah.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
37 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Kajian pemetaan bahasa daerah di Kalimantan Tengah bertujuan
untuk menentukan jumlah bahasa dan varian serta sebaran
geografisnya di daerah Kalimantan Tengah. Untuk memperoleh
jumlah tersebut digunakan metode analisis dialektologis, yaitu dengan
menelusuri perbedaan antarisolek yang diperbandingkan,
mengidentifikasi isolek yang berstatus bahasa ke dalam bahasa yang
berbeda, dan mengidentifikasi varian dalam suatu bahasa sebagai
dialek, subdialek, atau beda wicara.
Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #1 Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Penelitian Bahasa
dan Sastra
4 4 100 30 100
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
30 naskah, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan 100% mencapai target renstra 30 naskah.
16,67%
43,33%56,67%
86,67%
100%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
38 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia Badan Publik di Kalimantan
Tengah.
b. Kajian Penggunaan Bahasa Media Massa di Daerah.
c. Kajian Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang di Kabupaten/Kota.
d. Pemetaan Bahasa Daerah
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target hampir tidak ada, semua kegiatan berjalan dengan baik dan kerja
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA PENELITIAN BAHASA DAN SASTRA
DI KALIMANTAN TENGAH
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
39 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
sama dengan stakeholder dan lembaga pemerintahan terjalin dengan
baik. Mereka banyak berkontribusi dalam proses pengambilan data dan
dokumen di lapangan.
IKK #2 Jumlah Publikasi Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
IKK #2 “Jumlah Publikasi Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan” dicapai
melalui penyusunan jurnal suar betang. Penyusunan Jurnal/Majalah
dilaksanakan dalam bentuk penerbitan. Balai Bahasa Kalimantan
Tengah menerbitkan jurnal ilmiah kebahasaan “Suar Betang” dua edisi
setiap tahun sebanyak 300 eksemplar per edisi jadi total per tahun
sebanyak 600 eksemplar. Jurnal/Majalah tersebut akan disebarkan
kepada masyarakat untuk dimanfaatkan.
Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #2 Jumlah Publikasi Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Publikasi Ilmiah
Kebahasaan dan
Kesastraan
2 2 100 10 100
20%
40%
60%
80%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Publikasi Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
40 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
10 Terbitan, sampai dengan TA 2019 dapat direalisasikan 100%
mencapai target renstra 10 Terbitan.
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan adalah Penyusunan dan
Penerbitan Jurnal Suar Betang
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target adalah proses editing naskah jurnal terlalu lama di mitra bestari
sehingga perlu penjadwalan ulang untuk tahapan selanjutnya sampai
proses pencetakan.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi agar target indikator kinerja dapat tercapai dengan melakukan
penjadwalan ulang proses tahapan pencetakan jurnal dan terus
berkoordinasi dengan mitra bestari agar proses editing segera
diselesaikan tidak membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini sesuai
arahan Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan agar
Jurnal Suar Betang Vol. 14 Edisi Juni 20 19 Jurnal Suar Betang Vol. 14 Edisi Desember 2019
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
41 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
bahan cetakan yang diterbitkan Balai/Kantor Bahasa seluruh Indonesia
ditargetkan selesai sebelum bulan Desember 2019.
Sasaran Strategis #4 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar
Pengayaan, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sasaran strategis “Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar
Pengayaan, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” didukung dengan
1 IKK yaitu Jumlah Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
yang telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
2019.
Tabel 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis IV: Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
4 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
1 Jumlah Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra
- - 6 Bahan 10 Bahan 3 Bahan
Untuk mendukung gerakan literasi, diperlukan bahan-bahan bacaan yang
layak. Banyak ragam bacaan yang tersedia. Namun, tidak semua bahan
yang ada itu sejalan dengan tujuan gerakan literasi yang mengacu pada
semangat penumbuhan budi pekerti.
Capaian kinerja untuk sasaran strategis dan indikator kinerja ini adalah
100%, walaupun terdapat beberapa hambatan ataupun kendala baik
secara internal maupun eksternal.
IKK #1 Jumlah Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
IKK #1 “Jumlah Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra”
dicapai melalui penyusunan bahan literasi yang digunakan untuk
menciptakan budaya literasi di sekolah dan masyarakat dapat dilakukan
dengan beberapa cara berikut.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
42 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
1. Sayembara Penyusunan Bahan Bacaan Literasi Berjenjang
Pramembaca yang terbuka untuk seluruh masyarakat.
2. Sayembara Penyusunan Bahan Bacaan Literasi Jenjang Membaca
Dini yang terbuka untuk seluruh masyarakat.
3. Sayembara Penyususunan Bahan Bacaan Literasi Jenjang Membaca
Awal, Lancar, Lanjut, dan Mahir yang terbuka untuk seluruh
masyarakat.
Tabel 3.11 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #1 Jumlah Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Bahan Modul dan
Pembelajaran Bahasa dan
Sastra
3 3 100 19 100
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
19 Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra, sampai
dengan TA 2019 dapat direalisasikan 100% mencapai target renstra
19 Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra.
0% 0%
31,58%
84,21%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Bahan Modul dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
TREN CAPAIAN
TERHADAP TARGET
RENSTRA
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
43 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Buku Terbitan 6 Naskah Terbaik Hasil Sayembara
Bahan Bacaan Literasi Pramembaca
Bahan Bacaan Literasi Pramembaca
Bahan Bacaan Literasi Membaca Dini
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
44 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Bahan Bacaan Literasi Membaca Dini
Bahan Bacaan Literasi Membaca Lanjut
Bahan Bacaan Literasi Membaca Lanjut
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
45 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Menyelenggarakan Sayembara Penyusunan Bahan Bacaan Literasi
Berjenjang Pramembaca yang terbuka untuk seluruh masyarakat.
b. Menyelenggarakan Sayembara Penyusunan Bahan Bacaan Literasi
Jenjang Membaca Dini yang terbuka untuk seluruh masyarakat.
c. Menyelenggarakan Sayembara Penyususunan Bahan Bacaan Literasi
Jenjang Membaca Awal, Lancar, Lanjut, dan Mahir yang terbuka
untuk seluruh masyarakat.
d. Menerbitkan 6 naskah terbaik hasil setiap sayembara dalam bentuk
buku cetak.
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
a. Informasi dan publikasi tentang sayembara kurang tersebar dengan
baik sehingga peserta yang mengikuti sayembara belum memenuhi
target yang direncanakan.
b. Adanya penjadwalan ulang kegiatan sayembara untuk memenuhi
target peserta sehingga tahapan kegiatan membutuhkan waktu yang
lebih lama dari yang direncanakan.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi
permasalahan/hambatan yang dihadapi agar target indikator kinerja
dapat tercapai antara lain:
a. Menambah waktu pendaftaran peserta dan memaksimalkan
penyebaran informasi kegiatan sayembara melalui media sosial dan
laman Balai Bahasa Kalimantan Tengah untuk memenuhi target
jumlah peserta sayembara.
b. Melakukan koordinasi dengan tim penilai dan tim penyunting naskah
sayembara agar bekerja tepat waktu sesuai jadwal. Hal ini sesuai
arahan Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan agar
bahan cetakan yang diterbitkan Balai/Kantor Bahasa seluruh
Indonesia ditargetkan selesai sebelum bulan Desember 2019.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
46 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis #5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan
Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa.
Sasaran strategis “Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon
Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa” didukung
dengan 2 IKK yaitu IKK 1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra, dan IKK 2
Jumlah Generasi Muda yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan
Sastra yang telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja 2019.
Tabel 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis V: Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1344 Orang
1498 Orang
728 Orang 1024 Orang
1150 Orang
2 Jumlah Generasi Muda yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
738 Orang 1498 Orang
575 Orang 594 Orang 1470 Orang
IKK #1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional
yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
Untuk mencapai target Kabupaten/Kota yang Terbina Kemahiran
Berbahasa, Balai Bahasa Kalimantan Tengah memprogramkan 2
kegiatan penting yaitu:
1. Penyuluhan bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional
yang Terbina Kemahiran Berbahasa Indonesia di Daerah. Penyuluhan
bahasa dan sastra Indonesia bagi tenaga profesional terbina
kebahasaan dimaksudkan untuk memberikan informasi terbaru
kebahasaan dan kesastraan seiring dengan dinamika perkembangan
kebahasaan dan kesastraan Indonesia. Hal ini penting dilaksanakan
agar seluruh lapisan masyarakat pengguna bahasa Indonesia,
terutama Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional,
mengetahui, memahami, dan menerapkan bahasa Indonesia dengan
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
47 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
baik dan benar sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan oleh
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Di samping itu, sejalan
dengan digiatkannya program literasi di seluruh lapisan masyarakat,
kegiatan penyuluhan bagi tenaga profesional terbina ini akan
memberikan kontribusi penting dari sisi kebahasaan dan kesastraan
sekaligus mencetak agen-agen yang dapat menjelaskan kepada
masyarakat literasi tentang kebahasaan dan kesastraan Indonesia.
2. Sosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa (UKBI) bagi Tenaga Profesional
dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina Kemahiran Berbahasa
Indonesia di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan tindak
lanjut dari kegiatan Penyuluhan bagi Tenaga Profesional dan Calon
Tenaga Profesional yang Terbina Kemahiran Berbahasa Indonesia.
Kegiatan tes UKBI penting dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari kegiatan Penyuluhan bagi Tenaga Profesional dan
Calon Tenaga Profesional yang Terbina Kemahiran Berbahasa
Indonesia. Setelah diperoleh hasil dari tes UKBI akan diadakan
evaluasi dan pemetaan wilayah penyuluhan sesuai dengan
keberhasilan yang dicapai setelah melakukan tes UKBI. Pentingnya
evaluasi dan pemetaan wilayah penguasaan bahasa adalah jika di
suatu wilayah pemerolehan skor dan peringkat tes UKBI rendah,
maka di tahun berikutnya akan diadakan kegiatan penyuluhan bagi
Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina
Kemahiran Berbahasa Indonesia dan tes UKBI kembali hingga
pemerolehan skor dan peringkat tes UKBI memenuhi standar sebagai
tenaga profesional terbina kebahasaan dan kesastraan Indonesia.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
48 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.13 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #1 Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Tenaga
Profesional dan Calon
Tenaga Profesional yang
Terbina dalam
Penggunaan Bahasa dan
Sastra
1150 1150 100 5862 99,15
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
5.862 orang, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan 5.812 orang atau 99,15% dari target renstra.
22,93%
48,48%60,90%
79,53%
99,15%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa
dan Sastra
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
49 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Menyelenggarakan kegiatan Penyuluhan Kemahiran Berbahasa
Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional di
Daerah.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 13 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah. Agar kegiatan penyuluhan tersebut dapat terukur
keberhasilannya maka digunakan indikator untuk mengukur
pengetahuan peserta tentang kebahasaan dan kesastraan saat
sebelum dan saat sesudah mengikuti kegiatan penyuluhan. Ada 2
indikator yang digunakan yaitu indikator yang pertama adalah tes
awal dan tes akhir untuk penilaian pengetahuan peserta, indikator
kedua adalah penilaian narasumber oleh peserta tentang materi yang
disampaikan melalui kuisioner/angket. Hasil yang didapat dari
indikator tersebut sangat efektif untuk mengukur tingkat
keberhasilan kegiatan penyuluhan, namun kedepannya akan terus
dilakukan evaluasi dan pembaharuan untuk mencapai hasil yang
terbaik.
Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Tenaga
Profesional dan Calon Tenaga Profesional
Kegiatan Sosialisasi dan Tes UKBI bagi Tenaga Profesional dan
Calon Tenaga Profesional
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
50 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Grafik Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Peserta Penyuluhan
Dari grafik capaian peserta Penyuluhan Bahasa Indonesia yang di
selenggarakan pada 13 Kabupaten dan 1 Kota berdasarkan hasil tes
awal dan tes akhir, persentase capaian nilai rata-rata yang diperoleh
dari seluruh peserta kegiatan adalah 64% mengalami kenaikan, 25%
mengalami penurunan dan 11% tidak mengalami perubahan. Hal ini
akan menjadi bahan evaluasi program dan metode kegiatan
selanjutnya baik dari segi penyelenggaraan, kesesuaian materi dengan
soal tes, sasaran kegiatan, dan durasi waktu yang diberikan untuk
mengerjakan soal tes.
b. Sosialisasi dan Tes Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi
Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Penyuluhan
Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon
Tenaga Profesional di Daerah.
UKBI dikembangkan untuk menjadi alat tes standar yang dirancang
untuk mengevaluasi kemahiran seseorang dalam berbahasa
Indonesia, baik tulis maupun lisan. Dengan UKBI seseorang dapat
mengetahui tingkat kemahirannya dalam berbahasa Indonesia tanpa
mempertimbangkan di mana dan berapa lama ia telah belajar bahasa
Indonesia. Sebagai alat tes bahasa untuk umum, UKBI terbuka bagi
64%
25%
11%
Persentase Capaian Peserta Penyuluhan
Naik Turun Tetap
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
51 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
setiap penutur bahasa Indonesia, terutama yang berpendidikan, baik
warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
UKBI memiliki fungsi yang amat strategis, tak hanya untuk
meningkatkan kualitas bahasa Indonesia dalam penggunaan dan
pengajarannya, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa
bangga masyarakat terhadap bahasa Indonesia.
UKBI dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh
kemahiran seseorang dalam berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia, baik itu komunikasi lisan maupun tulisan.
Sosialisasi dan tes UKBI penting dilakukan karena merupakan
indikator standar untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari
kegiatan Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga
Profesional dan Calon Tenaga Profesional di Daerah. Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari terakhir kegiatan penyuluhan.
Grafik Hasil Tes UKBI Kalimantan Tengah Tahun 2019
Dari hasil grafik Tes UKBI yang dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota
di Kalimantan Tengah pada tahun 2019 dapat dilihat total capaiannya
82% memiliki hasil yang baik. Daerah yang memiliki hasil Tes UKBI
masih rendah akan dievaluasi untuk ditingkatkan di tahun
berikutnya hingga di atas 90%.
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
7%
33%
42%
9%
7%
1%
HASIL TES UKBI 2019
SANGAT UNGGUL
UNGGUL
MADYA
SEMENJANA
MARJINAL
TERBATAS
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
52 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
a. Tahun 2019 merupakan puncak tahun politik karena
diselenggarakannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara
bersamaan. Hal tersebut mengakibatkan kerawanan yang kompleks
sehingga beberapa kegiatan yang bersifat pengumpulan massa harus
diundur ke bulan berikutnya setelah selesai pelaksanaan pemilihan
presiden dan pemilihan legislatif.
b. Adanya blokir anggaran dan penjadwalan ulang kegiatan terkait
diselenggarakannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara
bersamaan sehingga berakibat penundaan pelaksanaan kegiatan.
c. Karena keterbatasan jumlah sumber daya manusia pada Balai Bahasa
Kalimantan Tengah tidak sebanding dengan jumlah daerah sasaran
kegiatan dan jarak tempuh yang terlalu jauh menuju kabupaten
tempat pelaksanaan kegiatan.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi
permasalahan/hambatan yang dihadapi agar target indikator kinerja
dapat tercapai antara lain:
a. Melakukan penggabungkan kegiatan Penyuluhan Kemahiran
Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional di Daerah dengan Sosialisasi dan Tes Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia pada output Tenaga Profesional dan Calon
Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Bahasa Indonesia untuk
efisiensi waktu dan anggaran kegiatan.
b. Melakukan perubahan jadwal kegiatan dan penyusunan pengampu
kegiatan secara efektif dan efisien serta memperhitungkan kondisi
fisik panitia kegiatan dan narasumber sehingga kegiatan dapat
terlaksana sesuai jadwal yang direncanakan.
IKK #2 Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra
Untuk mencapai target IKK #2 Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi
Bahasa dan Sastra dilaksanakan beberapa kegiatan kebahasaan dan
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
53 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
kesastraan dengan sasaran generasi muda di Kalimantan Tengah.
Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan Duta Bahasa di Daerah
Kegiatan ini di laksanakan dengan menyelenggarakan Pemilihan Duta
Bahasa Tingkat Kalimantan Tengah untuk menggugah kecintaan
masyarakat terhadap kebahasaan dan kesastraan, terutama dalam
hal berbahasa Indonesia. Duta bahasa adalah orang-orang terbaik
yang menjadi perpanjangan tangan Balai Bahasa Kalimantan Tengah,
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan untuk
menyosialisasikan dan mengimbau seluruh masyarakat Kalimantan
Tengah untuk mengutamakan bahasa Indonesia. Duta Bahasa adalah
wakil Balai Bahasa Kalimantan Tengah dan Badan Pengembangan
Bahasa dan Perbukuan yang dengan kemampuan dan kapasitasnya
secara terus menyuarakan bahwa negara dan bangsa Indonesia
memiliki satu ikatan, yaitu bahasa Indonesia. Duta Bahasa adalah
remaja-remaja yang memegang teguh slogan mengutamakan bahasa
Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing
untuk menghadapai era persaingan global. Yang dipilih untuk menjadi
Duta Bahasa Kalimantan Tengah adalah remaja-remaja berusia 18—
25 tahun, laki-laki dan perempuan, belum menikah, yang mampu
berbahasa Indonesia, berbahasa daerah, dan berbahasa asing dengan
baik. Hasil pemilihan di daerah peserta terbaik I mewakili Kalimantan
Tengah untuk Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional yang
diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan,
Jakarta.
2. Lingkar Sastra Siswa
Lingkar Sastra Siswa merupakan bentuk kegiatan pengenalan sastra
dan pembekalan tentang proses kreatif cipta karya dengan sasaran
siswa pengapresiasi sastra dan komunitas sastra sekolah di
Kalimantan Tengah.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
54 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pada tahun 2019 kegiatan di laksanakan di Kabupaten Lamandau
dan Kabupaten Sukamara dengan melibatkan sastrawan nasional Gol
A Gong sebagai narasumber.
3. Pembinaan Mitra Bahasa dan Sastra di Daerah
Pembinaan Mitra Bahasa dan Sastra di Daerah merupakan bentuk
kegiatan revitalisasi komunitas sastra yang dikemas dalam bentuk
Kelompok Diskusi Terpumpun dengan berbagai komunitas sastra di
wilayah Palangka Raya baik yang formal seperti komunitas di sekolah-
sekolah, sanggar-sanggar sastra yang dibiayai maupun informal
seperti sanggar-sanggar teater, sanggar-sanggar sastra yang dibiayai
secara mandiri oleh anggota-anggotanya, diskusi ini juga melibatkan
stake holder terkait di Palangka Raya
Kegiatan ini diisi dengan diskusi-diskusi untuk mencari masukan-
masukan dari komunitas maupun permasalahan-permasalahan
mereka hadapi dalam mempertahankan eksistensinya di Kalimantan
Tengah.
Penting bagi Balai Bahasa Kalimantan Tengah melibatkan mereka
dalam kegiatan-kegiatan kesastraan di Kalimantan Tengah sebagai
mitra kerja dalam pembinaan dan pengembangan sastra di
Kalimantan Tengah.
4. Musikalisasi Puisi
Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Kalimantan Tengah diadakan
untuk menggugah kecintaan masyarakat terhadap kesastraan,
terutama dalam hal mengapresiasi sastra khususnya puisi. Festival
Musikalisasi Puisi diupayakan untuk bisa menjadi tempat untuk
menumbuhkembangkan sikap positif terhadap sastra Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, diadakan sebuah kegiatan berupa festival
musikalisasi puisi bagi generasi muda terutama pada jalur pendidikan
menengah yang berada daerah Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan
ini diharapkan akan tercipta generasi muda yang peduli terhadap
sastra Indonesia, mampu mengapresiasikan karya sastra, dan
menjadikan mereka manusia yang bermutu secara budaya.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
55 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
5. Olimpiade Bahasa Komunitas Sastra
Olimpiade Bahasa Komunitas Sastra ini diikuti oleh komunitas sastra
se-Kalimantan Tengah, olimpiade ini memperlombakan
a. Lomba Pidato
b. Lomba Mendongeng
c. Lomba Menulis Artikel
d. Lomba Menulis Cerita Pendek
6. Gemar Membaca Rajin Menulis (Gemarame)
Balai Bahasa Kalimantan Tengah sebagai bagian dari ekosistem
pendidikan di Kalimantan Tengah menggagas Gerakan Literasi dalam
bentuk Gemar Membaca Rajin Menulis (Gemarame). Kegiatan ini
dimaksudkan sebagai tempat bagi anak untuk meneladani kegiatan
orang tua dan guru mengenai asyiknya membaca. Bagaimanapun
keteladanan adalah bentuk terbaik dan strategis untuk menularkan
virus membaca dan meningkatkan minat baca anak.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin
Barat yang melibatkan siswa dan guru SD, SLTP di daerah tersebut.
7. Bimtek Fasilitator Komunitas Baca
Pengelola dan penggerak rumah baca dan perpustakaan desa di
Kalimantan Tengah perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai
pengelolaan, pembacaan, dan kemampuan dasar dalam membagi
kemampuan membaca pada para pembaca di lingkungannya. Atas
dasar hal itulah, pelatihan fasilitator komunitas baca ini penting
untuk dilakukan.
8. Pelatihan Instruktur Literasi
Rumah-rumah baca, perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, dan
komunitas lainnya dituntut untuk memiliki instruktur yang mampu
menggerakkan budaya membaca di lingkungannya. Untuk itu,
diperlukan pelatihan untuk membekali mereka dengan kemampuan
mentransfer pengetahuan yang mereka miliki.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
56 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #2 Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Generasi Muda
Pengapresiasi Bahasa dan
Sastra
1470 1470 100 4985 99,70
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
4.985 orang, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan 4.970 orang atau 99,70% dari target renstra.
14,80%
44,85%
56,39%
70,21%
99,70%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Kegiatan Pemilihan Duta Bahasa Kalimantan Tengah
Kegiatan Festival Musikalisasi Puisi
Dokumentasi Generasi Muda Pengapresiasi Bahasa dan Sastra
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
57 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pemenang Lomba Menulis Cerpen dan Tim Juri
Pemenang Lomba Pidato dan Tim Juri
Pemenang Lomba Mendongeng
Kegiatan Pembinaan Mitra Bahasa dan Sastra di
Kalimantan Tengah
Kegiatan Pelatihan Instruktur Literasi
Kegiatan Lingkar Sastra Siswa
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
58 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah
b. Lingkar Sastra Siswa
c. Pembinaan Mitra Bahasa dan Sastra di Palangka Raya
d. Festival Musikalisasi Puisi Tingkat SLTA
e. Olimpiade Bahasa Komunitas Sastra
f. Gerakan Literasi Gemar Membaca Rajin Menulis (Gemarame)
g. Bimtek Fasilitator Komunitas Baca
h. Pelatihan Instruktur Literasi
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target antara lain:
a. Tahun 2019 merupakan puncak tahun politik karena
diselenggarakannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara
bersamaan. Hal tersebut mengakibatkan kerawanan yang kompleks
sehingga beberapa kegiatan yang bersifat pengumpulan massa harus
diundur ke bulan berikutnya setelah selesai pelaksanaan pemilihan
presiden dan pemilihan legislatif.
b. Hasil pelaksanaan kegiatan belum terpublikasi dalam bentuk karya
sastra yang diterbitkan karena minimnya anggaran untuk mencetak
hasil karya sastra dari peserta kegiatan.
c. Minimnya komunitas baca dan komunitas sastra di daerah yang
dapat dijangkau Balai Bahasa Kalimantan Tengah karena
keterbatasan anggaran untuk menjangkau seluruh daerah di
Kalimantan Tengah.
Langkah antisipasi yang diambil untuk mengatasi
permasalahan/hambatan yang dihadapi agar target indikator kinerja
dapat tercapai antara lain:
a. Melakukan perubahan jadwal kegiatan dan penyusunan pengampu
kegiatan secara efektif dan efisien sehingga kegiatan dapat terlaksana
sesuai target yang direncanakan.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
59 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
b. Mendokumentasikan hasil karya peserta kegiatan dalam bentuk
softcopy pdf yang nantinya akan melalui tahap editing dan
dipublikasikan pada laman Balai Bahasa Kalimantan Tengah.
c. Melaksanakan kegiatan dengan melibatkan komunitas baca dan
komunitas sastra di Kota Palangka Raya dan menyebarkan bahan
bacaan yang diterbitkan Balai Bahasa Kalimantan Tengah kepada
komunitas baca dan komunitas sastra di wilayah Kalimantan Tengah.
Sasaran Strategis #6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang
Terkendali.
Sasaran strategis “Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali”
didukung dengan 2 IKK yaitu IKK 1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali
Penggunaan Bahasanya, dan IKK 2 Jumlah Jumlah Badan Swasta yang
Terkendali Penggunaan Bahasanya yang telah mencapai target yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2019.
Tabel 3.15 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis VI: Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
3 Lembaga 5 Lembaga 28 Lembaga 43 Lembaga 28 Lembaga
2 Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
- - 22 Lembaga 22 Lembaga 6 Lembaga
IKK #1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan
Bahasanya.
Ada 3 (tiga) tahapan yang dilakukan untuk pencapaian sasaran strategis
yaitu 1) Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa baik di
Badan Publik maupun Media Luar Ruangnya, 2) Kajian Penggunaan
Bahasa Badan Publik dan Media Luar Ruang di Kalimantan Tengah, 3)
Penyuluhan Penggunaan Bahasa bagi SDMnya.
1. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Badan Publik dan
Media Luar Ruang.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
60 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pengawasan dan pengendalian ini merupakan tindak lanjut dari
kegiatan kajian. Rumusan yang dihasilkan dalam kajian akan
diusulkan pada badan-badan publik untuk digunakan. Kegiatan
pengawasan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengimplementasikan rumusan usulan yang diberikan oleh Balai
Bahasa Kalimantan Tengah. Badan publik diharapkan untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam menginformasikan
produk-produk yang dimilikinya. Pengawasan penggunaan bahasa
Badan Publik ini merupakan cara/alat untuk mengukur pelaksanaan
usulan yang sudah diberikan oleh Balai Bahasa Kalimantan Tengah.
Badan-badan Publik dan media luar ruangnya diberi ruang dan waktu
untuk mengimplementasikan rekomendasi dari Balai Bahasa
Kalimantan Tengah. Langkah pengawasan ini penting dilakukan
untuk mengukur tindak lanjut rekomendasi hasil kajian. Hasil
pengawasan ini juga amat penting dalam rangka menyusun rencana
pengendalian bahasa di badan publik dan media luar ruangnya.
2. Kajian Penggunaan Bahasa Badan Publik dan Media Luar Ruang di
Kalimantan Tengah.
Kajian ini bertujuan untuk mendokumentasikan penggunaan bahasa
badan publik dan media luar ruang di Kalimantan Tengah. Selain itu,
kajian ini juga mengurai pengunaan bahasa terkait dengan sikap
badan publik (lembaga pemerintah) sebagai pengguna bahasa
terhadap bahasa Indonesia, daerah, dan asing. Bentuk-bentuk yang
terdokumentasi kemudian dikaji dan dikupas menggunakan kaidah
penggunaan bahasa Indonesia. Kajian dan kupasan akan menjelma
menjadi rumusan usul perbaikan penggunaan bahasa oleh badan
publik di Kalimantan Tengah.
3. Penyuluhan Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang di Kalimantan
Tengah.
Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan pengawasan
dan pengendalian penggunaan bahasa media luar ruang. Jika
pengawasan dan pengendalian merupakan kegiatan yang berobjek
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
61 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
material (produk bahasa media luar ruang), penyuluhan penggunaan
bahasa media luar ruang menyasar sumber daya manusia yang
berkaitan dengan produksi bahasa media luar ruang. Sumber daya
manusia di lembaga-lembaga berkaitan penggunaan bahasa media
luar ruang (lembaga pemerintahan mesti memiliki sumber daya
manusia yang mahir dalam berbahasa. Dengan keberadaan SDM yang
memiliki kemahiran berbahasa Indonesia yang baik, diharapkan
lembaga-lembaga tersebut mampu menghasilkan produk bahasa yang
mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia. Melalui kegiatan
penyuluhan penggunaan bahasa media luar ruang, SDM diberi
informasi yang tepat mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Penyuluhan bahasa Indonesia ini menjadi penting
dalam konteks pembinaan bahasa Indonesia.
Tabel 3.16 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #1 Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya.
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Badan Publik
yang Terkendali
Penggunaan Bahasanya
28 28 100 107 100
2,80%7,48%
33,64%
73,83%
100%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
62 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah
107 lembaga, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat
direalisasikan mencapai 100% dari target renstra.
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Badan Publik dan
Media Luar Ruang.
b. Kajian Penggunaan Bahasa Badan Publik dan Media Luar Ruang di
Kalimantan Tengah.
c. Penyuluhan Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang di Kalimantan
Tengah.
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target hampir tidak ada, semua kegiatan berjalan dengan baik dan kerja
sama dengan stakeholder dan lembaga pemerintahan terjalin dengan
baik. Mereka banyak berkontribusi dalam proses pengambilan data dan
dokumen di lapangan.
Kegiatan Pemartabatan Bahasa Indonesia pada Ruang Publik bagi
Lembaga Pemerintah dan Nonpemerintah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
63 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
IKK #2 Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan
Bahasanya.
Sasaran kegiatan ini diutamakan kepada media massa yang ada di
Kalimantan Tengah. Ada 3 (tiga) tahapan yang dilakukan untuk
pencapaian sasaran strategis yaitu:
Pertama, Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Media
Massa di Kalimantan Tengah. Pengawasan dan pengendalian ini
merupakan tindak lanjut dari kegiatan kajian. Rumusan yang dihasilkan
dalam kajian akan diusulkan pada media massa untuk digunakan.
Kegiatan pengawasan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengimplementasikan rumusan usulan yang diberikan oleh Balai
Bahasa Kalimantan Tengah. Media massa diharapkan untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam menginformasikan.
Kedua, Kajian Penggunaan Bahasa Media Massa di Kalimantan Tengah.
Kajian ini bertujuan untuk mendokumentasikan penggunaan bahasa
media massa di Kalimantan Tengah. Selain itu, kajian ini juga mengurai
pengunaan bahasa terkait dengan sikap media massa sebagai pengguna
bahasa terhadap bahasa Indonesia, daerah, dan asing. Bentuk-bentuk
yang terdokumentasi kemudian dikaji dan dikupas menggunakan
kaidah penggunaan bahasa Indonesia. Kajian dan kupasan akan
menjelma menjadi rumusan usul perbaikan penggunaan bahasa oleh
media massa di Kalimantan Tengah. Ketiga, Penyuluhan Bahasa
Indonesia bagi Media Massa di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini juga
merupakan tindak lanjut dari kegiatan kajian. Media massa perlu
mendapatkan informasi yang tepat tentang penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Penyuluhan bahasa Indonesia ini
menjadi penting dalam konteks pembinaan bahasa Indonesia.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
64 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.17 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Target Akhir Periode Renstra IKK #2 Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
Indikator Kinerja Realisasi
2019
Tahun 2019 Target Akhir
Renstra
2015—2019
%Capaian
Renstra
2015—2019
Target
Realisasi
%
Jumlah Badan Swasta
yang Terkendali
Penggunaan Bahasanya
6 6 100 51 98,04
Target Renstra 2015—2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah adalah 51 lembaga swasta, sampai dengan akhir renstra TA 2019 dapat direalisasikan 50 lembaga swasta atau 98,04% dari target renstra.
0% 0%
43,14%
86,27%
98,04%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
2015 2016 2017 2018 2019
Tren Capaian Kinerja Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
TREN CAPAIAN TERHADAP
TARGET RENSTRA
Kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Media Massa bagi Awak
Media di Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
65 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Program/kegiatan terkait yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian
target indikator kinerja yang ditetapkan antara lain:
a. Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Media Massa di
Kalimantan Tengah.
b. Kajian Penggunaan Bahasa Media Massa di Kalimantan Tengah.
c. Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Media Massa di Kalimantan
Tengah.
Hambatan/faktor penghambat yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target hampir tidak ada, semua kegiatan berjalan dengan baik dan kerja
sama dengan media massa terjalin dengan baik. Mereka banyak
berkontribusi dalam proses pengambilan data dan dokumen di
lapangan.
Sasaran Strategis #7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen
Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
Sasaran strategis “Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen
Teknis di Lingkungan Badan Bahasa” didukung dengan 3 IKK yaitu IKK 1
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I, IKK 2 Layanan Internal, dan IKK
3 Layanan Perkantoran yang telah mencapai target yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja 2019.
Tabel 3.18 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Kinerja Tahun-Tahun Sebelumnya 2015—2019 Sasaran Strategis VII: Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019
7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan
2 Layanan Internal 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan
3 Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan 12 Layanan
IKK #1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Indikator ini didukung oleh 5 (lima) komponen kegiatan antara lain:
a. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
66 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
b. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
c. Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan
d. Pengelolaan Kepegawaian
e. Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan
IKK #2 Layanan Internal
Pada tahun 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah mengalokasikan
belanja modal untuk pengadaan:
a. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda Empat
b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data Komunikasi
c. Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran (PC, Laptop, TV, Kamera)
IKK III : Layanan Perkantoran
Indikator ini didukung oleh 2 (dua) komponen antara lain:
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai
b. Operasional dan Pemeliharaan Kantor
B. Realisasi Anggaran
1. Realisasi Anggaran Per Jenis Belanja
Ruang Pengolah Data Komunikasi/Ruang Tes UKBI
Serah Terima Kendaraan Roda Empat dari pihak vendor kepada pihak
Balai Bahasa Kalimantan Tengah
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
67 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Alokasi Realisasi Prosentase
Belanja Pegawai 2.128.803.000 2.098.508.681 98,58
Belanja Barang 6.746.539.000 6.205.541.730 91,98
Belanja Modal 1.334.058.000 1.300.151.900 97,46
-
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
7.000.000.000
8.000.000.000
Grafik Alokasi dan Realisasi Jenis Belanja 2019
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Pada alokasi anggaran 2019 terdapat 3 (tiga) jenis belanja pada Balai
Bahasa Kalimantan Tengah yaitu Belanja Pegawai (51), Belanja
Barang (52) dan Belanja Modal (53). Besaran dan realisasi anggaran
masing-masing belanja dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.19 Pagu dan Realisasi Per Jenis Belanja JENIS BELANJA PAGU REALISASI
ANGGARAN
SISA
REALISASI
%
BELANJA PEGAWAI 2.128.803.000 2.098.508.681 30.294.319 98,58
BELANJA BARANG 6.746.539.000 6.205.541.730 540.997.270 91,98
BELANJA MODAL 1.334.058.000 1.300.151.900 33.906.100 97,46
Gambar 3.666 Grafik Alokasi dan realisasi Jenis Belanja Tahun 2019
Dari tabel dan grafik di atas ada beberapa hal dapat dijelaskan di sini,
antara lain:
1. Penyerapan anggaran di atas 90 % untuk per jenis belanja.
2. Sisa alokasi pada belanja barang merupakan sisa dari pelaksanaan
kegiatan yang tersebar pada 10 (sepuluh) output yang sebagian besar
dari akun perjalanan dinas, belanja langganan daya dan jasa (listrik)
yang tidak terserap.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
68 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Secara lebih mendetail hal tersebut akan dijelaskan pada alokasi dan
realisasi per output di bawah ini.
2. Realisasi Anggaran Per Output
Pelaksanaan program dan anggaran Balai Bahasa Kalimantan Tengah
pada tahun 2019 tersebar pada 13 (tiga belas) output. Alokasi
anggaran pada setiap output tentu berbeda-beda tergantung pada
beberapa hal antara lain:
1. Prioritas Pemerintah dan Kementerian
2. Pencapaian Renstra Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
3. Pencapaian Renstra Balai Bahasa Kalimantan Tengah
4. Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Di bawah ini akan disajikan tabel dan grafik pagu dan realisasi per
output Balai Bahasa Kalimantan Tengah tahun 2019
Tabel 3.20 Pagu dan Realisasi Per Output Tahun 2019
Kode Output
Volume Output Alokasi Realisasi %
Target Capaian Satuan
[5289] Pelaksanaan Tugas Teknis Pengembangan, Pembinaan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra di Daerah
10.209.400.000 9.604.202.311 94,07
001 Mitra Komunitas Pelindungan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra di Daerah
1320 1320 Orang 861.996.000 847.801.485 98,35
002 Badan Publik di Daerah yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa
14 14 Badan
Publik
52.633.000 51.231.000 97,34
003 Media Massa di Daerah yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa
6 6 Media
Massa
297.328.000 234.722.000 78,94
004 Kabupaten/Kota yang Terbina Penggunaan Media Luar Ruangnya
14 14 Kab/ Kota 1.280.143.000 1.073.979.010 83,90
006 Tenaga Kebahasaan dan Kesastraan Terbina Kemahiran Literasi Berbahasa Indonesia
1000 1000 Orang 1.056.157.000 974.987.400 92,31
007 Bahan Ajar Bahasa dan Sastra
3 3 Bahan 375.000.000 373.200.000 99,52
009 Jejaring BIPA 1 1 Jejaring 106.780.000 105.655.000 98,95
010 Kosa Kata Bahasa Daerah 4000 4000 Kosa Kata 266.318.000 250.669.100 94,12
011 Rekomendasi Bahan Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan
1 1 Dokumen 195.111.000 130.897.514 67,09
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
69 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
012 Gerakan Literasi Nasional (GLN) di Daerah
1000 1000 Orang 875.565.000 828.566.140 94,63
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
1 1 Layanan 1.334.058.000 1.300.151.900 97,46
970 Layanan Dukungan Manajemen Satker
1 1 Layanan 352.310.000 317.407.109 90,09
994 Layanan Perkantoran 12 12 Layanan 3.156.001.000 3.114.934.653 98,70
Bila dianalisis dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa
penyerapan anggaran per output sudah cukup baik ( ≥ 90%), namun
ada 3 output dengan serapan di bawah 90% yaitu:
1. Media Massa di Daerah yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa
78,94%.
2. Kabupaten/Kota yang Terbina Penggunaan Media Luar Ruangnya
83,90%.
3. Rekomendasi Bahan Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan
67,09%.
Dari hasil evaluasi, dapat disimpulkan faktor penyebabnya antara
lain:
1. Pagu anggaran setiap output ditentukan eselon I (top-down), bukan
merupakan usulan UPT. Sedangkan untuk beberapa output
anggaran tersebut melebihi kebutuhan, diantaranya pada output
Media Massa di Daerah yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa
dan Kabupaten/Kota yang Terbina Penggunaan Media Luar
0
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
3.500.000.000
001 002 003 004 006 007 009 010 011 012 951 970 994
Pagu dan Realisasi Per Output
Pagu Realisasi
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
70 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Ruangnya. Proses revisi yang dilakukan Balai Bahasa kalimantan
Tengah lebih fokus pada pembukaan blokir dan penyelesaian pagu
minus belanja pegawai yang semua prosesnya dilakukan melalui
Direktorat Jenderal Anggaran Pusat, Jakarta. Proses tersebut
sangat menyita waktu sehingga mengganggu proses pelaksanaan
program dan anggaran. Contohnya proses penyelesaian pagu
minus belanja pegawai dari pengajuan tanggal 24 September 2019,
baru selesai pada tanggal 11 November 2019.
2. Tahun 2019 merupakan puncak tahun politik karena
diselenggarakannya pemilihan presiden dan pemilihan legislatif
secara bersamaan. Hal tersebut mengakibatkan kerawanan yang
kompleks sehingga beberapa kegiatan yang bersifat pengumpulan
massa harus diundur ke bulan berikutnya setelah selesai
pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
Contohnya kegiatan penyuluhan penggunaan bahasa pada media
luar ruang, diskusi terpumpun penggunaan bahasa pada media
massa.
3. Keterlambatan turunnya juklak dan juknis kegiatan, terutama
yang berkaitan dengan output Rekomendasi Bahan Kebijakan
Kebahasaan dan Kesastraan sehingga terjadi penyesuaian metode
pelaksanaan kegiatan.
4. Koordinator yang mengampu output Rekomendasi Bahan
Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan meninggal dunia secara
mendadak. Hal ini mengakibatkan anggota tim kesulitan
melanjutkan proses kegiatan karena file data sumber disimpan
dalam PC dan laptop koordinator, sehingga membutuhkan waktu
untuk mendapatkan kembali data-data tersebut.
Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Pagu anggaran Balai Bahas Kalimantan Tengah dalam DIPA tahun
2019 sebesar Rp10.209.400.000. Dari pagu anggaran tersebut
berhasil direalisasikan sebesar Rp 9.604.202.311 dengan persentase
daya serap sebesar 94,07%.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
71 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Pagu tersebut di atas digunakan untuk membiayai pencapaian tujuh
sasaran strategis dengan 13 indikator kinerja. Berikut rincian
penyerapan anggaran pada masing-masing sasaran/indikator kinerja.
Tabel 3.21 Pagu dan Realisasi Per Indikator Kinerja Kegiatan
Tahun 2019 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran Realisasi % Daya
Serap
1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia
Jumlah Kosa Kata Indonesia
46.860.000 46.335.000
98,88
Jumlah Kamus 187.528.000 172.474.100 91,97
2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi
Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terpetakan, Terkonservasi, dan Terevitalisasi.
113.774.000 102.467.514 90,06
3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan.
Jumlah Penelitian Bahasa dan Sastra
113.267.000 60.290.000 52,23
Jumlah Publikasi Ilmiah Bahasa dan Sastra
149.460.000 147.405.000 98,63
4 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Jumlah Bahan dan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra
375.000.000 373.200.000 99,52
5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1.056.157.000 974.987.400 92.31
Jumlah Generasi Muda yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
1.244.305.000 1.192.474.625 95,83
6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali
Jumlah Badan Publik yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
1.783.352.000 1.567.353.010 87,89
Jumlah Badan Swasta yang Terkendali Penggunaan Bahasanya
297.328.000 234.722.000 78,94
7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
Tercapainya Kepuasan Layanan Dukungan Manajemen Satker
352.310.000 317.407.109 90,09
Jumlah Layanan Internal yang
Terpenuhi
1.334.058.000 1.300.151.900 97,46
Jumlah Layanan Perkantoran yang Terpenuhi
3.156.001.000 3.114.934.653 98,70
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
72 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.22 Pagu dan Realisasi Per Sasaran Strategis Kegiatan Tahun 2019 No. Sasaran Strategis Alokasi Realisasi
1 Meningkatnya Kosa Kata Bahasa Indonesia 234.388.000 218.809.000
2 Meningkatnya Jumlah Bahasa dan Sastra yang Terlindungi 113.774.000 102.467.514
3 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Penelitian Kebahasaan dan Kesastraan.
262.727.000 207.695.000
4 Meningkatnya Mutu dan Jumlah Bahan Ajar Pengayaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
375.000.000 373.200.000
5 Meningkatnya Jumlah Tenaga Profesional dan Calon Tenaga Profesional yang Terbina dalam Penggunaan Bahasa dan Sastra
2.300.462.000 2.167.462.025
6 Meningkatnya Jumlah Ruang Publik yang Terkendali 2.080.680.000 1.802.075.010
7 Terselenggaranya Layanan Dukungan Manajemen Teknis di Lingkungan Badan Bahasa
4.842.369.000 4.732.493.662
Grafik Realisasi Per Sasaran Strategis Tahun 2019
Efisiensi Anggaran
Dalam pelaksanaan anggaran tahun
a Melakukan penggabungkan kegiatan Penyuluhan Kemahiran
Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Profesional dan Calon Tenaga
Profesional di Daerah dengan Sosialisasi dan Tes Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia pada output Tenaga Profesional dan Calon
Tenaga Profesional Terbina Kemahiran Bahasa Indonesia untuk
efisiensi waktu dan anggaran kegiatan.
0
1.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
4.000.000.000
5.000.000.000
6.000.000.000
SS 1 SS 2 SS 3 SS 4 SS 5 SS 6 SS 7
Alokasi dan Realisasi Per Sasaran Strategis
Alokasi
Realisasi
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
73 | BAB III Akuntabilitas Kinerja
b Melakukan penggabungan kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia
bagi Badan Publik dan Penyuluhan Penggunaan Bahasa pada
Media Luar Ruang dengan nama kegiatan Penyuluhan
Penggunaan Bahasa di Ruang Publik sehingga didapatkan efisiensi
waktu dan anggaran.
c Pelaksanaan kegiatan yang identik seperti penyuluhan, bimbingan
teknis, kelompok diskusi terpumpun, dan konsinyasi
diselenggarakan secara paralel sehingga didapatkan efisiensi
waktu dan anggaran.
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
74 | BAB IV Akuntabilitas Kinerja
Kinerja Keuangan 94,07%
BAB IV PENUTUP
Selama tahun 2019 Secara umum tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan Balai Bahasa Kalimantan Tengah dapat dilaksanakan dengan
baik. Namun, hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan guna
merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi dan
mencapai sasaran pada pelaksanaan program melalui kegiatan kegiatan
selama satu tahun anggaran. Berikut ringkasan pencapaian indikator
kinerja dan kinerja keuangan.
0%
92,31%
7,69%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Capaian <100 Capaian =100 Capaian >100
Capaian Indikator Kinerja 13 IKK
Capaian Indikator Kinerja 13 IKK
PAGU
10.209.400.000
9.604.202.311
REALISASI
Laporan Kinerja 2019 Balai Bahasa Kalimantan Tengah
75 | BAB IV Akuntabilitas Kinerja
Dari hasil evaluasi kinerja, didapatkan langkah-langkah yang
harus dilakukan Balai Bahasa Kalimantan Tengah di masa mendatang,
yaitu:
1. Melakukan perbaikan dalam perencanaan anggaran. Diperlukan
komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi yang lebih baik antara UPT
dengan eselon I sehingga anggaran yang didapatkan sesuai dengan
usulan yang diajukan.
2. Penguatan kompetensi sumber daya manusia yang dapat dilakukan
dengan mengirimkan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan, sehingga didapatkan kualitas/mutu kompetensi yang
seimbang.
3. Penguatan jejaring kerja Balai Bahasa Kalimantan Tengah.
Diantaranya melakukan kerja sama dengan pemangku kepentingan
yang terkait dengan tugas dan fungsi Balai Bahasa Kalimantan
Tengah.
4. Mendorong adanya penguatan regulasi di tingkat daerah seperti
perda, pergub, perbup, atau perwali yang mendukung tugas dan
fungsi Balai Bahasa Kalimantan Tengah.