Presus Ikk Winda

download Presus Ikk Winda

of 41

Transcript of Presus Ikk Winda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg sampai lebih dari 140 mmHg atau aliran tekanan darah diastolik 90 mmHg sampai lebih dari 90 mmHg pada individu. Mekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu penyebab spesifik, melainkan sebagai akibat interaksi dinamis antara genetik, lingkungan dan faktor lainnya (Soetomo et al., 2003). Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Pendeteksian dini perlu dilakukan karena kerusakan organ terutama jantung, ginjal dan otak berkaitan dengan derajat keparahan hipertensi salah satunya penyakit jantung koroner yang sering terjadi pada hipertensi dan memungkinkan menyebabkan tingginya angka kematian penyakit jantung ( Gray et al., 2005). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah: 1. Faktor resiko dan perilaku apa saja yang ditemukan pada pasien sehingga pasien menderita gejala tersebut. 2. Evaluasi terapi yang diberikan 3. Bagaimana fungsi-fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga ditinjau dari aspek fungsi biologis, fungsi afektif, fungsi sosial, fungsi penguasaan masalah, dan fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

C. Tujuan Penulisan

1.

Tujuan Umum

Penulisan laporan kasus kepaniteraan klinik ilmu kedokteran keluarga ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di bagian ilmu kedokteran 2. keluarga Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tujuan Khusus

Sebagai sarana pembelajaran dan penerapan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga dalam mengatasi masalah Hipertensi serta menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran secara komprehensif dan holistik dan peran aktif dari pasien dan keluarga. D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat bagi puskesmas Sebagai sarana untuk kerjasama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil evaluasi koassisten dalam rangka mengoptimalkan peran puskesmas.2.

Manfaat bagi mahasiswa

Manfaat untuk mahasiswa sebagai sarana untuk menimba ilmu, keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan dasar dengan segala bentuk keterbatasannya sehingga mahasiswa mengetahui serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas baik dalam segi pelayanan, manajemen, administratif dan karakter perilaku masyarakat dalam pandangannya terhadap kesehatan khususnya dalam bidang ilmu kedokteran keluarga. 3. Manfaat bagi pembaca Sebagai sarana ilmu pengetahuan dan pembelajaran serta informasi tentang pelayanan kedokteran keluarga.

BAB II LAPORAN KASUSA. Identitas Pasien

Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama Suku Pekerjaan Pendidikan No. RM

: Tn. W : 84 tahun : Laki-Laki : Jln. Jlagran No.12 Gedong Tengen Yogyakarta : Islam : Jawa : Pensiunan Dinas Perhubungan : SMP : GTD000495 : 15 Maret 2012 : 16 Maret 2012 : 17 Maret 2012

Tanggal kunjungan Puskesmas Tanggal kunjungan rumah I Tanggal kunjungan rumah II B. Anamnesis Keluhan Utama

: kepala pusing cekot cekot

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan kepala pusing cekot cekot dan tengkuk terasa pegal seperti dibebat sejak 3 hari sebelum pasien periksa ke poli puskesmas. Rasa pusing yang cenderung nyeri ini dirasakan hilang timbul. Nyeri kepala ini dirasakan menyeluruh di kepala dengan leher terasa kaku dan berat seperti terdapat beban yang membebat. Rasa nyeri kepala tidak diikuti dengan keluhan mata berkunang-kunang, mata tidak kabur telinga tidak berdengung, pasien tidak mengeluarkan darah dari hidungnya, demam disangkal. Pasien juga mengeluh sering sulit tidur, terutama setelah shalat subuh, pasien mengaku memikirkan anakya yang belum juga diberi keturunan. Pasien tidak ada keluhan mual, tidak muntah, nafsu makan tidak ada masalah, tidak ada gangguan BAB dan BAK. Pasien mengaku

jarang makan makanan hewani, tetapi apabila anak anaknya berkunjung tiap minggu, pasien sering diajak makan makanan yang mengandung lemak, garam dan kolesterol tinggi. Pasien juga mengaku sangat jarang berolahraga. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit Hipertensi Riwayat penyakit DM Riwayat penyakit jantung Riwayat penyakit asma Riwayat penyakit ginjal : pasien sudah menderita hipertensi sejak 8 thn yll : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit hipertensi Riwayat penyakit DM Riwayat penyakit jantung Riwayat penyakit asma Riwayat penyakit ginjal : dibenarkan, ayah dan istri pasien : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

Riwayat Personal Sosial Perkawinan Pasien telah menikah selama 50 tahun dan memiliki 6 orang anak. Perilaku Kegiatan pasien sehari-hari adalah memelihara burung dan ayam, selain itu pasien juga mengurus bisnis hotel keluarga yang terletak di depan rumahnya, pasien jarang beraktifitas fisik misalnya berolahraga. Pasien kurang memperhatikan porsi dan komposisi makanan yang dimakan, apabila sedang kumpul dengan anak anaknya, pasien sering makan makanan yang berkomposisi kolesterol, lemak dan garam. Dalam sehari pasien makan 3 kali. Pekerjaan Pasien sudah pensiun dari dinas perhubungan sejak 24 tahun yang lalu. Kegiatan pasien sekarang adalah mengurus bisnis hotel keluarga.

Lingkungan Tempat Tinggal Pasien tinggal di Jln. Jlagran No.12 kecamatan Gedong Tengen. Keadaan kamar cukup memadai dan kebersihan lingkungan terjaga. Psikososial Pasien termasuk seorang yang aktif, tidak pernah mengalami kesulitan dalam bergaul baik di kantor terdahulu dan tempat tinggalnya. Terjalin hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga maupun dengan tetangganya. Akan tetapi terkadang pasien suka melamun bahkan terkadang pasien merasa sulit tidur, karena memikirkan salah satu anaknya yang sampai sekarang belum diberi keturunan. C. Pemeriksaan Fisik Kesan Umum Kesadaran Tanda utama : Tekanan darah Nadi Suhu badan Pernafasan Status gizi : BB TB BMI : 56 kg : 165 cm = BB (kg) : (TB dalam m)2 = 56 BB kurang : < 18,5 BB normal : 18,5- 24,5 : (1,65)2 = 20, 57 ( BB Normal ) : 140/80 mmHg : 84 x/menit, teratur, isi dan tegangan cukup : 36,8oC : 20 x/menit, tipe torakal. : Baik : Compos mentis

BB lebih : >25 Pemeriksaan Kulit Pemeriksaan kepala - Bentuk kepala - Rambut Pemeriksaan mata - Palpebra - Konjungtiva - Sklera - Pupil Pemeriksaan Telinga Pemeriksaan Hidung Pemeriksaan Leher - Kelenjar tiroid - Kelenjar lnn - Retraksi suprasternal -JVP : Tidak membesar : Tidak membesar, nyeri (-) : (-) : tidak meningkat : Edema (-/-), : Anemis (-/-), : Ikterik (-/-) : Reflek cahaya (+/+), isokor : Otore (-/-), nyeri tekan (-/-), serumen (-/-) : sekret (-/-), epistaksis (-) : Mesosefal : Rambut tampak beruban dan beberapa helai bewarna hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata : turgor dan elastisitas dalam batas normal, kelainan kulit (-), Sianosis (-)

- Tidak teraba adanya muskulospasme leher

Pemeriksaan Dada Depan : Inspeksi Palpasi Perkusi

: Kanan : retraksi (-) : ketinggalan gerak (-). : sonor pada seluruh Inspeksi Palpasi (-). Perkusi lapang paru Auskultasi : - Suara dasar : vesikuler - Suara tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing (-) krepitasi (-) Kiri Palpasi Perkusi : : ketinggalan gerak (-). : sonor : sonor pada seluruh Kiri : retraksi (-) : ketinggalan gerak

lapang paru Auskultasi : - Suara dasar : vesikuler - Suara tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing (-), krepitasi (-)

Belakang Palpasi Perkusi

Kanan : ketinggalan gerak (-). : sonor

Auskultasi : - Suara dasar vesikuler - Suara tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing (-), krepitasi (-)

Auskultasi : - Suara dasar : vesikuler - Suara tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing(-), krepitasi(-)

Jantung Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak

Palpasi Perkusi

: :

Iktus kordis teraba pada sela iga ke 5 linea midclavicula kiri, teraba tidak kuat angkat Batas jantung Kanan atas : SIC II linea para sternalis kanan. Kiri atas : SIC II linea para sternalis kiri. Kanan bawah : SIC IV linea para sternalis kanan. Kiri bawah : SIC V linea midklavikula kiri. S1 & S2 reguler, Bising jantung (-)

Auskultasi

:

Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : Auskultasi Palpasi : :

Bentuk bulat, defans muskular (-), venektasi (-), sikatrik (-) Peristaltik usus (+) normal Nyeri tekan abdomen (-), Hepatomegali (-), nyeri tekan hepar (-), lien tak teraba membesar, nyeri lepas tekan (-), massa (-), Nyeri tekan suprapubik (-) Timpani, nyeri ketok kostovertebra (-), pekak beralih (-), undulasi (-)

Perkusi

:

Pemeriksaan Ekstremitas Tungkai Gerakan Tonus Trofi Edema Review anamnesis sistem Sistem Respiratory Sistem Cardiovascular

Lengan Kiri Bebas Normal Eutrofi Kanan Bebas Normal Eutrofi Kiri Bebas Normal Eutrofi -

Kanan bebas Normal Eutrofi -

: dalam batas normal : TD = 140/80 mmHg : dalam batas normal

Sistem Gastrointestinal

Sistem Urinarius : dalam batas normal Sistem Reproduksi

: dalam batas normal : nyeri kepala menyeluruh disertai leher yang

Sistem Neuromuskuloskeletal

terasa berat seperti ada beban yang membebat, susp. tension headache

D. Pemeriksaan Penunjang -Belum dilakukan -Usulan pemeriksaan : - Profil lipid - Gula darah sewaktu E. Diagnosis Holistik dengan Diagnosis Banding Biologis: kepala nyeri menyeluruh, leher terasa seperti ada beban yang membebat, dengan

TD 140/80 mmHg.1. Hipertensi grade I

2. Tension Headache Psikis

: kurang baik karena cemas memikirkan salah satu anggota keluarganya : Baik : Baik

Sosial Lingkungan F. Diagnosis

Hipertensi grade I pada seorang pria usia 84 tahun dengan riwayat keluarga hipertensi dan memiliki masalah psikologis cemas akibat memikirkan salah satu anggota keluarganya, dengan gaya hidup yang tidak sehat dan fungsi keluarga yang baik. G. RENCANA PENATALAKSANAAN -

Promotif Memberikan informasi mengenai gambaran umum Hipertensi, sehingga pasien

diharapkan dapat memutuskan upaya pencegahan secara mandiri apa yang akan dilakukan.

Preventif

Memberikan informasi mengenai upaya pencegahan yang dapat dilakukkan sehingga tidak mencetuskan dan tidak memperparah kondisinya, misalnya :-

Perubahan pola makan yaitu diit dengan mengkonsumsi makanan kaya buah, sayur,

rendah lemak hewani dan mengurangi asam lemak jenuh, diit rendah garam atau Natrium.

-

Meningkatkan aktifitas fisik misalnya dengan seperti berolahraga, jogging, Positive thinking untuk mengurangi kecemasan Memanfaatkan waktu luang untuk istirahat cukup Kuratif

melakukan beberapa aktivitas fisik,dll, minimal 30 menit sehari.-

1. Farmakologis Jika ternyata pasien menderita hipertensi maka dapat diberikan agen anti hipertensi seperti diuretik, Calcium Channel Blocker, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor, Angiotensin II reseptor inhibitor, Beta Blocker, anti adrenergik, atau vasodilator kerja langsung. Pada pasien ini untuk menangani hipertensinya diberikan interpril 10 mg 1 kali sehari Untuk nyeri kepala diberikan analgesik berupa Antalgin tablet 500 mg sehari 3 kali jika nyeri timbul.

2. Non Farmakologis Diit dengan asupan cukup kalium dan kalsium dengan mengkonsumsi makanan kaya buah, sayur, rendah lemak hewani dan mengurangi asam lemak jenuh diharapkan menurunkan TDS 8-14 mmHg -

Mengurangi konsumsi natrium tidak lebih dari 100 mmoU hari (6 gram NaCI), diharapkan menurunkan TDS 2-8 mmHg Pengendalian stressor-stressor psikososial Menghindari faktor resiko Meningkatkan aktifitas fisik misalnya dengan berjalan minimal 30 menit/hari diharapkan menurunkan TDS 4-9 mmHg

-

Rehabilitatif Istirahat yang cukup dan anjuran untuk control rutin sebagai monitoring untuk mencegah keadaan yang lebih buruk.

Adanya kesadaran pasien untuk minum obat rutin dan lebih baik lagi jika terdapat pendamping minum obat.

BAB III PEMBAHASAN KASUS A. Analisis Kasus Diagnosis kerja pada pasien ini adalah Hipertensi grade I yang telah diderita selama 8 tahun, disertai dengan tension headache. Diagnosis ini diperoleh berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisik. Dari anamnesis didapatkan keluhan pasien yaitu: kepala pusing cenderung nyeri seperti cekot cekot, terdapat leher yang terasa berat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien mencapai 140/80 mmHg sementara saat kunjungan rumah tekanan darah sudah menurun dan keluhan yang dirasakan sudah berkurang. B. Hasil Kunjungan Rumah Kunjungan rumah dilakukan pada tanggal 16 dan 17 Maret 2012, dengan kondisi pasien sudah membaik. Keluhan yang dirasakan pasien sudah berkurang dan dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan. a. Lokasi Rumah pasien terletak di pinggir jalan raya, beralamat di Jln. Jlagran No.12 Kecematan Gedong Tengen. Jarak antara satu rumah dengan rumah lain saling berdempetan sekitar 1 meter. b. Kondisi rumah Bangunan rumah dibangun kokoh dan tidak bertingkat. Lantai rumah terbuat dari keramik tua, dinding rumah terbuat dari tembok dan atap rumah terbuat dari genteng dengan luas. Kebersihan di dalam rumah terkesan cukup bersih dan rapi. Kepemilikan barang di rumah adalah 3 sepeda motor, 1 meja dan kursi tamu, 4 buah sofa, 1 rak televisi, 4 kasur, dan peralatan dapur. Alat elektronik yang ada di rumah adalah 3 buah kipas angin listrik, sebuah televisi berwarna ukuran 21 inchi, sebuah setrika, sebuah rice cooker, sebuah dispenser.

c. Pembagian ruangan Rumah terdiri dari beberapa ruangan, yaitu 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 2 kamar mandi, 1 dapur, 1 halaman belakang, 1 halaman samping, dan 1 garasi. Ventilasi Ruang Ukuran Ukuran Ket.

Ruang tamu Kamar I Kamar II Kamar III Dapur Kamar mandi I & II

Jendela 1,5x0,5 m 1,5x0,5 m 1,5x1,5 m 1,5x1,5 m -

Ventilasi 0,2x0,2 m 0,2x0,2 m 0,2x0,2 m 0,2x0,2m 0,2x0,2 m

Ruangan 6x4 m 3x3 m 3x3 m 3x3 m 2x2 m 2x1 m

Jendela : 4 buah ; ventilasi : 4 buah Jendela : 1 buah ; ventilasi : 2 buah Jendela : 1 buah ; ventilasi : 2 buah Jendela : 1 buah ; ventilasi : 2 buah WC (+) jongkok dan duduk

d. Pencahayaan Pencahayaan dirasakan cukup, sinar matahari dapat masuk rumah. Penerangan dirasa cukup karena untuk membaca tulisan tidak membutuhkan cahaya lampu listrik pada siang hari. Daya listrik yang dipakai pada rumah adalah 900 watt, cukup untuk keperluan sehari-hari. e. Sanitasi Dasar 1. Sumber air bersih

Sumber air yang digunakan untuk mandi dan mencuci berasal dari sumur pompa. Untuk minum, pasien menggunakan air mineral isi ulang. Jarak antara sumur dan septic tank sekitar 7 m. 2. Jamban keluarga

Pasien memiliki jamban keluarga dirumahnya (WC jongkok & duduk). Kondisi jamban mudah dibersihkan, lokasinya menjadi satu dengan rumah, terkesan bersih dan tidak berlumut. 3. Saluran pembuangan air limbah (SPAL)

Limbah rumah tangga semua semua disalurkan ke kolam peresapan. 4. Tempat sampah

Sampah dikumpulkan dikeranjang sampah, bila sudah penuh akan dibuang di bak sampah yang lebih besar yang akan diambil petugas sampah setiap harinya, pembayaran ditanggung bersama dengan warga sekitar rumah.

f. Halaman Halaman di belakang rumah cukup luas namun kurang teduh oleh karena kurangnya tanaman. Biasa digunakan untuk menjemur pakaian dan terdapat beberapa kandang ayam. Halaman disamping rumah sangat asri karena terdapat berbagai macam tanaman hias. g. Kandang Pasien memiliki 7 buah kandang ayam di halaman belakang rumah. h. Garasi Rumah mempunyai garasi yang cukup luas digunakan untuk parkir sepeda motor. C. Perangkat Penilaian Keluarga 1. DAFTAR ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL DALAM SATU RUMAH Anggota keluarga yang berada di satu rumah yaitu: Nama Kedudukan dalam W N M S A P keluarga Kepala rumah tangga ( pasien) Istri pasien Anak kandung pasien Menantu pasien Cucu pasien Cucu pasien L P L P L P L/P Umur (th) 84 76 41 35 13 10 SLTP SLTA S1 S1 SLTP SD Pensiunan IRT PNS PNS Pelajar Pelajar Pendidikan Pekerjaan Keterangan

2. GENOGRAM Genogram keluarga Tn.W, tanggal 16 Maret 2012

Tn.R, HT & jantung

Ny.N 74 th HT Tn.W, 84 th BW

BW

Keterangan: : laki-laki : perempuan : laki-laki meninggal : Pasien : perempuan meninggal : tinggal serumah BW : Breadwinner (pencari nafkah) HT: Hipertensi

3. NILAI APGAR KELUARGA Dengan menggunakan APGAR keluarga yang digunakan untuk menilai 5 fungsi pokok keluarga yang dapat untuk mengukur sehat atau tidaknya suatu keluarga. 5 fungsi yang dinilai adalah :a. Adaptasi (Adaptation)

Dinilai dari tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang diperlukan.b. Kemitraan (partnership)

Dinilai dari tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap komunikasi, urun rembug dalam menggambil keputusan dan atau menyelesaikan masalah.

c. Pertumbuhan (growth)

Dinilai dari tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.d. Kasih sayang ( affection)

Dinilai dari tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi emosional yang berlangsung.e. Kebersamaan ( resolve)

Dinilai dari tingkat kepuasan anggora keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi waktu, kakayaan dan ruang antar keluarga.

Kuisioner APGAR keluarga Penilaian Saya puas dengan keluarga saya karena masingmasing anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai dengan seharusnya. Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang saya hadapi. Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki. Saya puas dengan kehangatan / kasih saying yang diberikan keluarga saya. Hampir tidak pernah Kadang Hampir selalu V

V

V V

Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan TOTAL Skoring: hampir selalu: 2, kadang:1, hampir tidak pernah:0 Total skor: 8-10: fungsi keluarga sehat (high functional family) 4-7 : kurang sehat (moderate dissfunctional family) 0-3 : sakit (severe dissfunctional family) Pasien masuk ke dalam kategori fungsi keluarga sehat 4. FAMILY SCREEM Aspek Sosial Sumber Daya -

V 10

Patologi

Interaksi antar anggota keluarga yang baik Hubungan tetangga yang baik dengan

Kultural

-

Keluarga pasien serta masyarakat sekitar memiliki budaya saling mengenali tetangga dan memiliki kultur tolong-menolong yang tinggi. Tidak percaya dengan mitos yang tidak terbukti Bila merasa sakit, pasien dan keluarga langsung berobat ke dokter atau rumah sakit.

-

Religi Ekonomi Pendidikan

Anggota keluarga menjalankan ibadahnya dengan baik. Kebutuhan ekonomi dirasa sangat cukup-

-

Pasien adalah lulusan SLTP dan pensiunan dinas perhubungan Pengetahuan pasien hipertensi cukup baik mengenai

Kesehatan

-Kesadaran untuk berobat kurang baik, -Pasien jarang berolahraga rutin akses ke puskesmas dekat. -pasien kurang mengontrol -Tingkat kesadaran pasien untuk mencegah komposisi makanannya factor resiko hipertensi cukup baik

D. Identifikasi Fungsi Keluarga 1. Fungsi biologis dan reproduksi Pasien merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri yang telah meninggal. Pasien sudah memasuki usia lansia. Pasien sudah menikah selama 50 tahun dan dikaruniai 6 orang anak. Pasien menderita hipertensi grade I. Dahulu ayah pasien meninggal dunia karena penyakit hipertensi dan jantung 2. Fungsi afektif Pasien hidup dengan istri, anak, menantu dan cucu pasien. Tidak ada konflik antar keluarga. Pasien sering berkumpul bersama seluruh anggota keluarganya. Permasalahan antar keluarga dapat diselesaikan dengan cara musyawarah. 3. Fungsi sosial Keluarga pasien sering menyapa tetangga dan sering bekerjasama dengan mereka. Pasien akrab dengan seluruh anggota keluarganya dan beberapa tetangganya.

4. Fungsi ekonomi Pemenuhan kebutuhan keluarga, pasien mengaku bergantung pada uang pensiun dan hotel milik keluarga. Anak dan menantu pasien yang tinggal serumah bekerja sebagai PNS. Pasien sebisa mungkin berusaha untuk tidak merepotkan anak anaknya dengan masalah biaya. 5. Fungsi religius Semua anggota keluarga menjalankan ibadahnya dengan baik. 6. Fungsi pendidikan Pasien mendapatkan pendidikan hanya sampai SLTP Kesimpulan : Fungsi keluarga tidak terganggu. E. Identifikasi Pengetahuan, Sikap, Perilaku (PSP) Kesehatan Keluarga 1. Penggunaan Pelayanan Kesehatan Penggunaan pelayanan kesehatan telah dimanfaatkan dengan baik oleh pasien.

2. Perencanaan dan Pemanfaatan Fasilitas Pembiayaan Kesehatan Keluarga pasien memiliki jaminan kesehatan social (askes). 3. Hal lain yang berhubungan dengan keadaan kesehatan keluarga dan anggota keluarga Anggota keluarga lain termasuk keluarga yang jarang mengeluh sakit. F. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Tatanan Rumah Tangga. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Indikator Jawaban Seluruh penghuni rumah tidak merokok Ya Persalinan tenaga kesehatan Tidak ASI eksklusif Tidak Imunisasi Tidak Balita ditimbang Tidak Sarapan pagi Ya Makan buah dan sayur Ya Ada kartu kepesertaan asuransi kesehatan (JPKM) Ya Melakukan kebiasaan cuci tangan dengan air bersih dan sabun, Ya sebelum makan dan sesudah BAB Melakukan kebiasaan gosok gigi sebelum tidur Ya Olah raga min. 3x seminggu Tidak Jamban keluarga Ya Air bersih dan bebas jentik Ya Tersedia tempat sampah di dalam/di luar rumah Ya SPAL Ya Ventilasi Ya Kepadatan Ya Seluruh lantai rumah di semen atau ubin atau kayu Ya

Klasifikasi: Sehat I : dari 18 pertanyaan, jawaban Ya antara 1-5 pertanyaan. Sehat II : dari 18 pertanyaan, jawaban Ya antara 6-10 pertanyaan. Sehat III : dari 18 pertanyaan, jawaban Ya antara 11-15 pertanyaan. Sehat IV : dari 18 pertanyaan, jawaban Ya antara 16-18 pertanyaan. Berdasarkan jumlah nilai identifikasi PHBS pada pasien ini masuk dalam klasifikasi Sehat III. Penghuni perumahan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat

G. Identifikasi Masalah Keluarga dan Perencanaan Pembinaan Keluarga Daftar Masalah Keluarga No. 1. Masalah yang dihadapai Pasien mengalami penyakit hipertensi grade I, dan dengan adanya riwayat hiperkolesterolemia dan riwayat 2 Hipertensi keluarga Pasien merasa cemas karena memikirkan Rencana Pembinaan Memberikan edukasi tentang upaya-upaya pencegahan dari penyakit yang diderita Memberikan motivasi untuk terus bersabar Pasien Sasaran Pembinaan Pasien Target Pasien dapat melakukan upaya-upaya pencegahan kekambuhan dengan baik Pasien dapat mengatasi stressor-stressor

anaknya yang blm diberi momongan. Pasien juga mempunyai makanan dengan komposisi yang kurang sehat dan jarang berolahraga secara rutin.

dan ikhlas dalam menjalaninya serta memberikan mengatasi stressor-stressor psikologisnya, merubah pola hidup sehat dengan berolahraga dan makanan yang bergizi dan sehat

yang dihadapinya dan dapat merubah perilaku hidup sehat

kebiasaan memakan motivasi untuk

H. Pelaksanaan Program Tanggal 16 Maret 2012 Kegiatan yang dilakukan Sambung rasa dan pengumpulan data tentang keadaan keluarga pasien yang mempengaruhi perkembangan penyakit. Anamnesis perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik, kelengkapan data dan menilai kondisi rumah Anamnesis penyakit kembali, mengeksplorasi fungsi-fungsi keluarga. Sasaran pasien Hasil Didapatkan bebeapa hal yang dapat memicu timbulnya penyakit pada pasien dan data keluarga yang mendukung. Ditemukan adanya maslah psikososial karena pasien stress memikirkan salah satu anggota keluarganya Dan pola makan yang tidak sehat Pasien lebih memahami tentang panyakit yang dideritanya dan dapat mengatasi masalah psikologisnya

17 Maret 2012

Pasien

Kelengkapan data Memberikan konseling mengenai faktor resiko Hipertensi, cara menghadapi stressor dan pola hidup sehat

I. Identifikasi Lingkungan Hidup Keluarga

Denah Lokasi Rumah PasienKe arah SAMSAT DIY

Jln. Jlagran

Puskesmas gedong tengen

Rmh pasien Hotel family

J l n . M a l i o b o r o

Wisma tapan

UTARA

Denah Rumah Pasien

Kamar mandi

KANDANG AYAM & TEMPAT JEMURAN

GARASI

DAPUR Gudang Kamar IV

RUANG KELUARGA

RUANG MAKAN

Kamar III Kamar II Kamar I

RUANG KELUARGA

RUANG TAMU

Halaman depan

HALAMAN SAMPING

J.Diagnosis Kedokteran Keluarga a. Diagnosis : Hipertensi grade I pada seorang pria usia 84 tahun dengan riwayat hiperkolesterolemia dan riwayat keluarga hipertensi, memiliki masalah psikologis karena cemas memikirkan salah satu anggota keluarganya, dengan gaya hidup yang tidak sehat dan fungsi keluarga yang baik. b. Bentuk keluarga : Democratic Family c. Fungsi keluarga yang terganggu : Tidak didapatkan fungsi keluarga yang terganggu

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA HIPERTENSI A. Definisi Menurut Joint National Committee 7 (2003), hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih, sedangkan menurut WHO tahun 1999, hipertensi adalah tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mm Hg sistolik dan atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak menggunakan anti hipertensi. B. Etiologi Menurut Yogiantoro et al (2006), berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu: 1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko, seperti obesitas, alkohol, merokok serta polisitemia. 2. Hipertensi sekunder. Adalah hipertensi yang penyebabnya diketahui. Penyebabnya banyak disebabkan oleh penyakit ginjal, penggunaan estrogen, hipertensi vaskular renal, hiperaldosteronisme primer, sindrom Cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain. C. Epidemiologi Distribusi epidemiologi penyakit hipertensi terdiri dari : 1. Person (orang) Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit hipertensi dilihat dari segi orang : a. Umur Penyakit hipertensi pada kelompok umur paling dominant berumur (3155tahun). Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah cenderung meningkat.

Yang mana penyakit hipertensi umumnya berkembang pada saat umur seseorang mencapau paruh baya yakni cenderung meningkat khususnya yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun keatas. b. Jenis kelamin Penyakit hipertensi cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dikarenakan pada perempuan meningkat seiring dengan bertambahnya usia yang mana pada perempuan masa premenopause cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada laki-laki penyebabnya sebelum menopause, wanita relatife terlindungi dari penyakit kardiovaskuler oleh hormone estrogen yang dimana kadar estrogen menurun setelah menopause. c. Status gizi Keadaan Zat gizi seperti karbohidrat, protein dan lemak Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima.Dimana ini merupakan faktor penting sebagai zat pembangun atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).Sehingga ini sebagai penunjang untuk membantu menyiapkan makanan khusus serta mengingatkan kepada penderita, makanan yang harus dihindari/dibatasi. d. Faktor psikokultural Penyakit Hipertensi ada banyak hubungan antara psikokultural, tetapi belum dapat diambil kesimpulan.Namun pada dasarnya dapat berpengaruh apabaila terjadi stres, psikososial akut menaikkan tekanan darah secara tiba-tiba yang mana ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit hipertensi dan merupakan masalah kesehatan yang layak untuk perlu diperhatikan. 2. Place (tempat) Tempat yang dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kasus hipertensi adalah merupakan wilayah yang berdominan dipesisir dari pada dipegunungan. Yang dimana penduduk yang berdomisil didaerah pesisir lebih rentan terhadap penyakit hipertensi karena tingkat mengkonsumsi garam lebih tinggi atau berlebihan dibanding daerah pegunungan yang kemungkinan lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buahbuahan 3. Determinan Determinan atau faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit Hipertensi adalah :

a). Faktor herediter didapat pada keluarga yang umumnya hidup dalam lingkungan dan kebiasaan makan yang sama. b) Konsumsi garam : telah jelas ada hubungan, tetapi data pe-nelitian pada daerah-daerah dimana konsumsi garam tinggi tidak selalu mempunyai prevalensi tinggi c) Obesitas : telah diketahui adanya korelasi timbal balik antara obesitas dan hipertensi. D. Klasifikasi dan Manifestasi klinis Klasifikasi pengukuran tekanan darah berdasarkan kriteria Joint National Comitte (JNC) 7 tahun 2003 adalah sebagai berikut: Klasifikasi Tekanan Darah Kategori Normal Prehipertensi Hipertensi Stadium I Hipertensi Stadium II Sistolik (mmHg)