Kasus Etik Lala

Post on 29-Nov-2015

37 views 0 download

description

Merupakan kasus pelanggaran etik

Transcript of Kasus Etik Lala

KASUS ETIK

PENDAHULUAN Kasus ini merupakan kasus asli

Alasan mengapa kasus ini diajukan:Merupakan kasus pelanggaran Kode Etik Kedokteran Indonesia

Yang menarik dari kasus iniMerupakan kasus kelalaian yang melanggar

Kode Etik Kedokteran Indonesia

Fokus pembicaraan Pelanggaran Kode Etik Kedokteran Indonesia Pelanggaran pedoman penegakan disiplin

profesi kedokteran.

Masalah pada kasus iniSeorang dokter melakukan tindakan membuka jahitan drainase tanpa menggunakan handschoon.

Tujuan presentasiMengetahui jenis-jenis pelanggaran etik dan pedoman penegakkan disiplin profesi kedokteran.

BUKU ACUAN YANG DIPAKAI

Adam K, Hadad T, Rafly A, dkk. 2007. Penyelenggaraan Praktik Kedokteran yang Baik di Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.

Hanafiah, Jusuf, dkk. 1999. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, edisi 3. Jakarta: EGC

KASUS

Seorang pasien laki-laki usia 31 tahun dirawat di bangsal A dengan diagnosis Post Appendectomy dengan Pocket Abses.

Pada rawatan hari ke-3 dilakukan pemasangan drainase di ruang operasi unt mengevakuasi pus dari abdomen.

Pada rawatan hari ke 6, saat visite dokter X membuka jaitan selang drainase karena melihat pasien kesakitan. Dokter X membuka jaitan tersebut tanpa menggunakan handschoon dan memfiksasi selang tersebut dengan menggunakan plester.

PEMBAHASAN KASUS

Tindakan yang dilakukan dokter X melanggar KODEKI pasal 2, 7a, 7d, 8, 16 dan melanggar pedoman penegakan disiplin profesi kedokteran point ke 6.

KODEKI Pasal 2Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.

KODEKI Pasal 7a Seorang dokter harus, dalam setiap praktik

medisnya, memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknik dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusia.

KODEKI Pasal 7dSetiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi makhluk insani.

KODEKI Pasal 8Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh, baik fisik maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.

KODEKI Pasal 16

Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik

Pedoman penegakan disiplin profesi kedokteran point 6

dalam penatalaksanaan pasien ia melakukan yang tidak seharusnya dilakukan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, sesuai tanggung jawab profesionalnya, tanpa alasan pembenar atau pemaaf yang sah sehingga dapat membahayakan pasien.

TERIMA KASIH