Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip

15
Penyelesaian Kasus Dilema Etik berdasarkan Teori, Nilai dan Prinsip dalam Etika Keperawatan By Group 7

description

Membahas tentang kasus dilema etik melalui pendekatan teori, nilai, dan prinsip etika keperawatan.

Transcript of Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip

Penyelesaian Kasus Dilema Etik berdasarkan Teori, Nilai dan Prinsip

dalam Etika Keperawatan

By Group 7

Nama Kelompok 7

1. Indra Dwi Agustian (1301100001)2. Ervita Dinnis Pangesti (1301100013)3. Fatimah Khairun nisa (1301100024)4. Dani Wahyu Fritama (1301100031)5. Fitria Anwarawati

(1301100036)6. Ummu Habibah (1301100044)7. Yolanda Indiana Utari (1301100054)

Kasus IV Perawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit (ICU). Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis. Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai keluarga dan tidak dapat di lakukan perawatan lanjutan di rumah (nursing home). Tiba-tiba datang instruksi dari pimpinan rumah sakit bahwa nenek tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal perawatan umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan memerlukan perawatan di ICU.

Problem IdentificationKasus diatas menunjukkan

adanya masalah hubungan antara perawat , pasien dan institusi dimana perawat mendapat instruksi dari pimpinan rumah sakit untuk memindahkan nenek yang berada di ICU ke bangsal umum karena ruang ICU akan di pakai oleh pejabat yang memerlukan perawatan khusus di ICU

Teori yang mendukung tindakan : Utilitarianism

Dalam kasus ini teori etik yang digunakan oleh perawat sebagai acuan dalam melakukan tindakan ini lebih berpihak pada teori Utilitarianism. Tindakan tersebut dilakukan oleh perawat dengan pertimbangan menjaga nama baik instansi agar tidak tercemar nama baiknya. Apabila pihak rumah sakit menolak sang pejabat yang juga memerlukan perawatan intensif di ruang ICU, maka resikonya yakni adanya publikasi yang memungkinkan menjatuhkan nama baik instansi sehingga mengubah pandangan masyarakat terhadap rumah sakit tersebut. Meskipun ada resiko yang lebih besar dengan memindahkan pasien ke bangsal, tapi instansi berfikir mengenai kestabilan kondisi instansi juga. Jadi apabila menurut aturan institusi tidak sesuai, namun instansi tetap berupaya melakukan yang terbaik dan memilih tindakan yang manfatnya lebih besar bagi instansi maupun pasien.

Nilai yang bertentangan dengan kasus

1. Equality (kesamaan hak)Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak yang

sama, namun pada kenyataannya justru pasien yang mampu lebih diprioritaskan dibanding yang tidak mampu. Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak mampu dengan seorang pejabat. Padahal keduanya mempunyai penyakit yang sama – sama parah. Namun pihak rumah sakit justru lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai martabatnya lebih tinggi dikarenakan martabat yang notabene mempunyai hak untuk menjatuhkan institusi tersebut.

2. Freedom (kebebasan)Pasien yang tidak mampu harus kehilangan

kebebasannya dalam memilih pengobatan yang terbaik untuk kesembuhannya justru haknya sebagai pasien dihilangkan begitu saja dikarenakan terbatasnya materi yang pasien miliki. Padahal pasien dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk kebaikan dirinya. Namun apadaya nenek tersebut tidak mempunyai keluarga dan dana yang mencukupi sehingga harus mematuhi prosedur dari rumah sakit tersebut

3. Human DignityPelayanan di rumah sakit tidak hanya dituntut

secara intelektual melainkan softskill perlu dimiliki setiap tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada klien atau pasien. Pihak rumah sakit juga tidak boleh pandang bulu dalam menerima pasien, siapa pun dan dari kalangan mana pun pasien yang datang harus dihormati hak dan martabatnya sebagai manusia. Namun pada kasus ini justru sebaliknya, hanya karena pasien tersebut tidak mampu, sehingga beliau tidak dihormati dan tidak diperlakukan secara adil. Pihak rumah sakit justru memprioritaskan pejabat demi nama baik institusi

Nilai yang mendukung

TruthDalam nilai ini, perawat

menyampaikan instruksi dengan benar dari pimpinan rumah sakit untuk memindahkan nenek ke bangsal umum. Perawat menyampaikan dengan jujur kepada nenek apa yang harus dilakukannya untuk mematuhi aturan dari instansi.

Prinsip yang mendukung kasus

1. JusticeBerdasarkan peraturan institusi, perawat berlaku dengan

adil yaitu mematuhi aturan dari institusi tersebut. Misalnya pejabat mampu membayar biaya pengobatan di rumah sakit, sehingga rumah sakit dapat memberikan imbalan yang sesuai yaitu dengan memberikan pelayanan yang terbaik.2.Veracity

Kejujuran seorang perawat dalam melakukan suatu tindakan pada pasien sangatlah penting agar tidak terjadi kesalahpahaman antar perawat dengan klien. Perawat harus menyampaikan hal yang sebenarnya mengenai pemindahan pasien di bangsal.

3. ConfidientialityPerawat tetap menjaga hubungan saling

percaya dengan pasien yang bertujuan untuk menjalin kerjasama yang baik dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga mampu menunjang dalam proses kesembuhan. Tentunya tujuan ini akan tercapai jika ada kerjasama antar kedua belah pihak.

4.Non maleficence

Pimpinan rumah sakit masih menginstruksikan kepada perawat untuk melakukan tindakan pelayanan lanjutan di bangsal umum kepada nenek dan masih memberikan pelayanan.

Prinsip yang menentang

1. AutonomySetiap pasien hendaknya diberikan hak untuk memilih tindakan yang meningkatkan taraf kesehatannya, namun dalam kasus ini nenek tidak diberikan hak untuk memilih.

2. JusticePada kasus ini, nenek tidak menerima perlakuan yang adil karena instansi membeda-bedakan pelayanan berdasarkan tingkat ekonomi dan status sosial pasien.

PRINSIP YANG MENENTANG KASUS

Tindakan yang harus dilakukan perawat

Untuk mematuhi aturan & kebijakan instansi, perawat harus mengedepankan kepentingan instansi meskipun hal itu bertentangan prinsip yang kita anut, namun dibalik hal tersebut kita akan menguntungkan pihak rumah sakit dan pasien (pejabat). Sebagai perawat kita juga harus memikirkan akibat jangka panjang jika kita akan melakukan sebuah tindakan.

‘’ Orang yang menghargai anda adalah orang yang anda hargai ‘’

Terima Kasih atas perhatian anda