Post on 24-Jul-2015
MACAM-MACAM METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian merupakan serangkaian kegiatan dan langkah-langkah yang
ditempuh peneliti untuk memperoleh hasil penelitiannya.
1. Berdasarkan Bidang Garapan
Berdasarkan bidang garapannya, metode penelitian dapat dibedakan atas 2 macam
yaitu penelitian pendidikan dan penelitian nonkependidikan.
a. Penenlitian Kependidikan
Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar
masalah pendidikan, baik yang mencakup faktor internal pendidikan maupun faktor
eksternal pendidikan. Faktor internal pendidikan termasuk komponen guru, siswa,
kurikulum, sistem pengajaran, manajemen pendidikan, dan hubungan lembaga dengan
masyarakat. Sedangkan faktor eksternal pendidikan mencakup kebijakan pemerintah
terhadap lembaga pendidikan, pengaruh gaya hidup elit politik terhadap prospek
pendidikan, pengaruh kehidupan sosial dan ekonomi terhadap pendidikan generasi
muda, dan sebagainya.
b. Penelitian Nonkependidikan
Penelitian non kependidikan mempunyai cakupan yang luas sekali seluas bidang
keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan sebagai penelitan
nonkependidikan. Penenlitian nonkependidikan bisa berupa penelitian sosial, ekonomi,
politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi penelitian
agama dan peradaban masyarakat, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sifat Masalah
a. Penelitian Historis
Tujuan penelitian historis adalahuntuk membuat rekontruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan,
serta mnsintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang
kuat. Seringkali peristiwa yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat
kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang
1
dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-
dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi
seseorang, maka penelitian disebut penelitian biografis.
Ciri-ciri penelitian historis:
1. Lebih bergantung pada data yang diobservasi orang lain daripada yang diobservasi oleh
peneliti sendiri. Data yang akan dihasilkan oleh kerja yang cermat yang menganalisis
keotentikan, ketepatan, dan pentingnya sumber-sumber data.
2. Berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian histois haruslah tertib-ketat,
sistematis, dan tuntas. Seringkali penelitian yang dikatakan sebagai suatu penelitian
historis hanyalah koleksi informasi-informasi yang tak layak, tak reliabel, dan berat
sebelah.
3. Tergantung kepada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari sumber primer yaitu peneliti secara langsung melakukan observasi. Data
sekunder diperoleh dari sumber sekunder yaitu peneliti melaporkan hasil observasi
orang lain yang satu kali atau lebih telah lepas dari kejadian aslinya. Sumber primer
dipandang sebagai memiliki otoritas sebagai bukti tangan pertama dan diberi prioritas
dalam pengumpulan data.
4. Data yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal dan internal. Pengujian
eksternal memeriksa otentiknya data. Pengujian internal memeriksa berhubungan
dengan data. Pengujian inilah yang membuat penelitian itu tertib. Pengujian internal
harus menguji motif, keberatsebelahan, dan keterbatasan si penulis yang mungkin
melebih-lebihkan atau mengabaikan sesuatu dan memberikan informasi yang palsu.
Evaluasi kritis inilah yang menyebabkan penelitian historis itu sangat tertib-ketat, yang
dalam banyak hal lebih demanding daripada studi eksperimental.
5. Walaupun penelitian historis mirip dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului
lain-lain bentuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis adalah lebih
tuntas, mencari informasi dari sumber yang lebih luas. Penelitian historis juga menggali
informasi-informasi yang lebih tua daripada yang umum dituntut dalam penelaahan
kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan-bahan tak diterbitkan yang tak dikutip
dalam bahan acuan yang standar.
Langkah-langkah pokok penelitian historis :
a) Definisikan masalah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
1) Apakah cara pendekatan historis ini merupakan yang terbaik bagi masalah yng
sedang digarap?
2
2) Apakah data penting yang dibutuhkan mungkin didapat?
3) Apakah hasilnya nanti mempunyai cukup kegunaan?
b) Rumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin rumuskan hipotesis yang akan
memberikan arah dan fokus bagi kegiatan penelitian.
c) Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan
sekunder. Suatu keterampilan yang sangat pentingdalam penelitian historis adalah cara
pencatatan data: dengan sistem kartu atau dengan sistem lembaran, kedua-duanya dapat
dilakukan.
d) Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan uji eksternal dan uji internal.
e) Penyusunan laporan penelitian.
Contoh: Studi mengenai praktek “gotong royong” di daerah pedesaan di Sulawesi
Tenggara” yang bermaksud memahami dasar-dasarnya di waktu lampau serta
relevansinya untuk waktu kini. Studi ini dimaksudkan untuk mentes hipotesis
bahwa nilai-nilai gotong royong dan rasa solidaritas memainkan peranan
pentindalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan.
b. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta
aktual dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk
menggambarkan/memecahkan masalah secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifatpopulasi atau daerah tertentu. Penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis.
Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis biasanya tidak diuji menurut
analisis statistik.
Secara harafiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk
membuat deskriptif mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini,
penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, tidak
perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentes hipotesis, membuat ramalan,
atau mendapatkan makna dan implikasi walaupun penelitian yang bertujuan untuk
menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif.
Tujuan penelitian:
Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mendeskriptif gejala yang ada
3
Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan
dan praktek-praktek yang sedang berkembang.
Untuk membuat komparasi dan evaluasi
Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang lain dalam menangani masalah atau
situasi yang sama agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana
dan pengambilan keputusan di masa yang akan dating
Langkah-langkah pokok penelitian deskriptif:
1) Definisikan masalah dengan jelas dan spesifik tujuan yang aan dicapai
2) Rancangkan cara pendekatan
3) Kumpulkan data
4) Penyusunan laporan penelitian
Contohnya: Penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun skripsi memperoleh
gelar sarjana, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai
kemunduran prestasi belajar siswa
c. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan bertujuan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau
perubahan sebagai fungsi dari waktu.
Ciri-ciri penelitian perkembangan:
Memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangannya
selama beberapa waktu tertentu. Tujuannya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan
“Bagaimanakah pola-pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, perurutannya dan
bagaimana berbagai faktor berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat
perkembangan itu?”
Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal.
Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena terbatasnya subjek
yang dapat diikuti dalam waktu yang lama.
Bila metode penelitian dipakai dengan pendekatan cross-sectional, maka sampel yang
dipilih harus representatif mewakili populasi penelitian. Berarti sampel perlu lebih
banyak, tetapi meliputi faktor-faktor pertumbuhan lebih sedikit dari metode
longitudinal. Walaupun metode longitudinal itu adalah satu-satunya metode langsung
untuk mempelajari perkembangan manusia, namun cara pendekatan cross-sectional
4
lebih murah dan lebih cepat karena kurun waktu yang panjang diganti oleh pengambilan
sampel dari berbagai kelompok umur. Dalam metode cross-sectional soal sampling
adalah rumit, karena subjek yang sama tidak terlibat dalam berbagai taraf umur dan
kelompok umur yang berbeda itu mungkin tidak dapat dibedakan satu sama lain.
Misalnya, untuk membuat generalisasi instrinsik mengenai pola perkembangan dari
sampel anak-anak dari perurutan umur itu mengandung resiko mencampuradukkan
perbedaan-perbedaan antara kelompok yang timbul dari proses sampling.
Studi-studi kecenderungan mengandung kelemahan, yakni faktor-faktor yang tidak
dapat diramalkan mungkin masuk dan memodofikasi atau membuat kecenderungan
yang didasarkan pada masa lampau menjadi tidak sah.
Langkah-langkah pokok penelitian perkembangan adalah:
1) Definisikan masalahnya dan rumuskan tujuan-tujuannya.
2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan
membandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada
dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.
3) Rancangan cara pendekatan.
4) Kumpulkan data.
5) Evaluasi data yang terkumpul.
6) Susun laporan mengenai evaluasi itu.
Contoh: Studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-
sifat dan laju perubahan pada sampel sejumlah anak-anak pada taraf-taraf
perkembangan yang berbeda-beda.
d. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secar
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial.
Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci
mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
Ciri-ciri penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah:
Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang
hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit
5
tersebut. Tergantung pada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup
keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja.
Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan(unit) secara mendalam, sehingga
hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pasa unit itu. Kasus bisa terbatas
pada satu orang saja, satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa atau suatu kelompok
terbatas lain.
Selain penelitian hanya pada satu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas, dari
ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar jumlahnya, yang berpusat pada
aspek yang menjadi kasus. Biasanya penelitian ini dengan cara longitudinal.
Dibandingkan dengan studi survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil
variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit
yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.
Keunggulan-keunggulan penelitian kasus dan penelitian lapangan:
a) Penelitian-penelitian kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang
guna perencanaan penelitian yang lbih besar dalam ilmu-ilmu social karena studi yang
demikian itu intensif sifatnya, menerangi variabel-variabel yang penting, proses-proses
dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian yang lebih luas.
b) Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang
berguna untuk member ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan
dengan statistic.
Kelemahan-kelemahan penelitian kasus dan penelitian lapangan:
a) Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus
itu terbatas sifat representatifnya.
b) Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subyektif
Langkah-langkah pokok penelitian kasus dan penelitian lapangan:
1) Rumuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai
2) Rancangan cara pendekatannya
3) Kumpulkan data
4) Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi
yang koheren dan terpadu secara baik
5) Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut
6
e. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada
suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pasa satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi. Misalnya, apakah ada hubungan antara status orang tua siswa
dengan prestasi anak mereka.
Ciri-ciri penelitian korelatif adalah:
Gejala-gelaja yang hendak diteliti pelik, tidak dapat dikontrol sehingga tidak dapat
dieksperimenkan.
Variabel-variabel yang akan diukur ada hubungannya serentak muncul dalam
kenyataanya.
Korelasi yang akan diukur adalah tingkat tinggi atau rendahnya hubungan bukan ada
tidaknya hubungan. Hal ini berbeda dengan penelitian eksperimental, yang dapat
memperoleh hasil mengenai ada atau tidaknya efek tertentu.
Kelemahan-kelemahan penelitian korelasional adalah:
a) Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak menunjukkan
hubungan yang sifat kausal.
b) Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional itu kurang
tertib-ketat dalam desain penelitian karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-
variabel bebas.
c) Pola saling hubungan sering tidak menentu dan kabur.
d) Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-gun approach, yaitu
memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang
berguna atau bermakna.
Langkah-langkah pokok penelitian korelasional:
1) Defenisikan masalah.
2) Lakukan penelaahan kepustakaan.
3) Rancangan cara pendekatannya:
a) Identifikasikan variabel-variabel yang relevan.
b) Tentukan subjeknya dengan sebaik-baiknya.
c) Pilih atau susun alat pengukuran yang cocok.
d) Pilih metode korelasi yang cocok untuk masalah yang sedang digarap.
4) Kumpulkan data.
7
5) Analisis data yang telah dikumpulkan dan buat interpretasinya.
6) Menyusun laporan.
f. Penelitian Kausal Komparatif
Tujuan penelitian klausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari
kembali faktor yang mungkin menjadi kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan
datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto artinya data dikumpulkan setelah
semua kejadian yang akan diteliti berlangsung. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat
(sebagai “dependent variabel”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali masa
lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
Keunggulan-keunggulan penelitian jenis ini, antara lain:
1) Metode kausal-komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih
kuat, yaitu metode eksperimental tak dapat digunakan.
2) Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol, dna memanipulasi faktor-
faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat secara langsung.
3) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak
realistis dan dibuat-buat yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang
berpengaruh.
4) Apabila kontrol dilaboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis,
terlalu mahal, dan dipandang dari segi etika diragukan/dipertannyaan.
5) Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-
sifat gejela yang dipersoalkan, apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada
peraturan dan pola yang bagaimana yang sejenis dengan itu.
6) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknis, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol
parsial pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
Kelemahan-kelemahannya antara lain:
a) Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap
variabel bebas.
8
b) Sukar untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah
benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diteliti.
c) Kenyataan bahwa faktor pennyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan
interasksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang
disaksikan, menyebabkan masalah sangat kompleks.
d) Suatu gejela tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula
disebabkan oleh suatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh sebab lain pada kejadian
lain.
e) Apabila saling hubungan antara dua varibel telah ditemukan, mungkin sukar untuk
menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
f) Kenyataan bahw dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah mesti memberikan
implikasi adanya hubungan sebab akibat. Kenyataan itu mungkn hanyalah karena
faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui atau tidak
diobservasi.
g) Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya golongan pandai
dan golongan bodaoh) untuk tujuan perbandingan, menimbulkan persoalan-persoalan,
karena kategori-kategori semacam itu sifatnya samar-samar/ kabur, bervariasi dan tak
mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan penemuan (finding)
yang berguna.
h) Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara
terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam
berbagai hal kecuali dalam hal didapatkannya kepada variabel bebas adalah sangat
sukar.
Langkah-langkah pokok.
1) Tetapkan masalah penelitian
2) Lakukan penelaahan kepustakaan
3) Rumusan hipotesis-hipotesis.
4) Rumusan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedru-prosedur
yang akan digunakan.
5) Rancang cara pendekatan.
a) Pilih subyek-subyek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
b) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
c) Tentukan kategori-kategori untuk mengklarifikasi data yang jelas, sesuai dengan
tujuan studi, dan dapat menunjukan kesamaan atau saling hubungan.
9
6) Validitasikan teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interprestasikan hasil dalam
cara yang jelas dan cermat.
7) Kumpulkan dan analisis data.
8) Menyusun laporan.
Contoh: Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan
umur pada waktu masuk sekolah. Dengan cara menggunakan data deskriptif
mengenai tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-
anak yang bersangkutan dengan kelas IV SD.
g. Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen.
Penelitian eksperimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat dengan cara menggunakan satu atau lebih perlakuan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenakan kondisi perlakuan.
Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok eksperimen diukur secara
kuantitatif kemudian dibandingkan. Misalnya, hendak meneliti keefektifan metode-metode
mengajar. Penerapan tiap metode dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada
akhir percobaan prestasi belajar tiap kelompok dievaluasi.
Ciri-ciri penelitian eksperimental adalah:
Di dalam eksperimen terdapat kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental dan
kelompok yang dikenai perlakuan pembanding.
Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen.
Mengusahakan agar pengaruh perlakuan eksperimen menjadi maksimal, dan pengaruh
ubahan penyangga menjadi minimal. Untuk meminimalakan kekeliruan pengukuran
maka pemilihan subjek secara random, penempatan subjek dalam kelompok-kelompok
secara acak, dan penentuan perlakuan eksperimental kepada kelompok secara acak.
Harus mempertimbangkan kesahihan kedalam (internal validity) yaitu
memperhitungkan benar-benar perbedaaan pengaruh yang diakibatkan oleh perlakuan
eksperimental dengan perlakuan pembanding.
Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (eksternal validity) yaitu memperhitungkan
hasil-hasil penelitian itu dapat diberlakukan umum dengan kondisi-kondisi yang
bersesuaian.
10
Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang palingk uat karena cara ini
memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga
paling restriktif dan dibuat-buat. Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau
metode ini dikenakan kepada manusia didalamnya karena manusia sering berbuat lain
apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara
sistematis atau dievaluasi.
Langkah-langkah pokok dalam penelitian eksperimental sungguhan:
1) Lakukan servei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2) Identifikasi dan defenisikan masalah.
3) Rumuskan hipotesis-hipotesis berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4) Defenisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.
5) Susun rencana eksperimen:
a) Identifikasi berbagai macam variabel yang relevan.
b) Identifikasi variabel-variabel non-eksperimental yang mungkin mencemarkan
eksperimen, dan tentukan bagaiamana caranya mengontrol variabel-variabel
tersebut.
c) Tentukan rancangan eksperimennya.
d) Pilih subjek yang representatif bagi populasi tertentu, tentukan siapa-siapa yang
masuk kelompok eksperimen.
e) Terapkan perlakuan.
f) Pilih atau susun alat untuk mengukur hasil eksperimen dan validasikan alat tersebut.
g) Rancangkan prosedur pengumpulan data.
6) Laksanakan eksperimen.
7) Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya, tempatkan
dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek yang diperkirakan akan
ada.
8) Terapkan test/uji signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.
9) Buatlah interpretasi mengenai hasil testing, berikan diskusi seperlunya dan tuliskan
laporannya.
h. Penelitian Eksperimental Semu
11
Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrl dan atau
memanipulasikan semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengn jelas mengerti
kompromi-kompromi apa yang ada pada internal validity dan eksternal validity rancangan
dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.
Ciri-ciri penelitian eksperimentl semu:
Penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis yang didalamnya
adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali dari
beberapa variabel-variabel tersebut.
Perbedaan antara penelitian eksperimental sungguhan dengan eksperimental semu
adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah manusia,
misalnya sosial, ekonomi, dan psikologi.
Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu, namun
seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal sehingga perlu diberi kategori
tersendiri.
Langkah-langkah pokok penelitian eksperimental semu adalah sama dengan langkah-
langkah dalam penelitian eksperimental sungguhan, dengan pengakuan secara teliti
terhadap masing-masing keterbatasan dalam validitas internal dan eksternal.
i. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau cara
pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan peerapan langsung di dunia kerja
atau dunia actual lainnya.
Contoh:
Meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah.
Penelitian pengembangan keterampilan mengisi program B kurikulum SMA 1984.
Ciri-ciri penelitian tindakan adalah:
a) Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja
b) Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah laku. Menyediakan
program kerja untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru.
12
c) Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama masa
penelitiannya dan mengorbankan kontrol on-the-spot experimentation dan inovatif
d) Walaupun berusaha suppaya sistematis, namun penelitian tindakan kadang tidak ketat
dalam menerapkan metode ilmiah dikarenakan validitas internal dan eksernalnya lemah
Langkah-langkah pokok.
1) Definisikan masalah atau tetapkan tujuan.
2) Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mengetahui apakah orang-orang lain telah
menjumpai masalah yang sama atau telah mencapai tujuan yang berhubungan dengan
yang akan dicapai dalam penelitian tersebut.
3) Rumuskan hipotesis atau strategi pendekatan, dan menyatakan dalam bahasa yang jelas
dan spesifik.
4) Aturlah research setting-nya dan jelaskan prosedur serta kondisi-kondisinya. Apakah
hal-hal khusus yang akan dikerjakan dalam usaha untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
5) Tentukan kriteria evaluasi, tekhik pengukuran, dan lain-lain sarana mendapatkan umpan
balik yang berguna.
6) Analisis data yang terkumpul dan evaluasi hasilnya,
7) Menyusun laporan.
13