Iv. respon fisiologis, produktivitas dan adaptasi gtr

Post on 21-Jun-2015

1.513 views 4 download

description

Membahasn tentang Temperatur udara tinggi, Kelembapan udara tinggi, Radiasi,Suhu, dan Aliran udara yang lamban

Transcript of Iv. respon fisiologis, produktivitas dan adaptasi gtr

RESPON FISIOLOGIS, PRODUKTIVITAS DAN

ADAPTASI SAPI PERAH PADA KONDISI

LINGKUNGAN YANG PANAS

GUSTI RUSMAYADI

PS. Agronomi- Faperta Unlam

Cekaman Panas

• Temperatur udara tinggi

• Kelembapan udara tinggi

• Radiasi,

• Suhu, dan

• Aliran udara yang lamban

Penempatan ternak

1. HTI (Heat Tolerance Index)

2. DTI (Discomfort Index)

3. Klimogram

30

25

20

15

10

Pro

duksi

Susu

(kg)

Konsu

msi

Mak

anan

(kg)

-20 -10 0 20 30 40

Suhu Lingkungan

(ºC)

18.3

32.2

18.3

32.2

18.3

32.2

RH 50%

t (ºC) 30

25

20

15

10

Konsu

msi

Mak

anan

(kg/h

ari)

3 6 9 12 15 18

Minggu ke-

0 10 15.5 21.1 26.7 32.2 27.7 43.3

1400

1200

1100

800

Bobot

Bad

an (

Lbs)

Brahman Jersey

Holstein

Brown

Swiss

Suhu, ºC

0 10 15.5 21.1 26.7 32.2 27.7 43.3

40

35

30

25

20

10

5

Pro

du

ksi

Susu

(L

bs/

har

i)

Brahman

Jersey

Holstein

Brown

Swiss

Suhu, ºC

Ketahanan produksi susu : paling tahan mulai dari

Brahman, Jersey, Brown Swiss dan Fries Holland.

0 10 15.5 21.1 26.7 32.2 27.7 43.3

27

24

20

16

12

8

4

Konsu

msi

TD

N (

Lbs/

har

i)

Brahman

Jersey

Holstein

Brown

Swiss

Suhu ºC

Diagram produksi panas sapi PFH pada beberapa

suhu lingkungan

Produksi panas tubuh

a. Produksi panas basal (basal heat

production ) berasal dari konsumsi

karbohidrat, protein dan lemak

b. Faktor-faktor yg meningkatkan produksi panas

sehingga melampaui laju metabolisma

basal, al:

Latihan fisik

Menggigil

Bulu berdiri (terutama untuk menyimpan panas)

Tonus otot tanpa kesadaran

Vasokonstriksi

Demam

Penyakit

Meningkatnya sekresi tiroksin dan/ adrenalin

Peningkatan laju metabolisma

PRODUKSI PANAS

Indeks suhu dan kelembapan

• Indeks suhu dan kelembapan (THI) untuk mengetahui

cekaman panas karena lingkungan yang tidak nyaman

(discomfort).

• Sapi mulai tidak nyaman bila THI melebihi 72 (Armstrong,

1977) atau 75 (Ryan, et al., 1992).

• Bligh dan Johnson (1985) membagi beberapa wilayah suhu

lingkungan berdasarkan perubahan produksi panas hewan,

sehingga didapatkan batasan suhu yang nyaman bagi ternak,

yaitu antara batas suhu kritis minimum dengan maksimum.

Hubungan besaran suhu dan kelembapan udara atau biasa

disebut Temperature Humidity Index (THI)” yang dapat

mempengaruhi tingkat stres sapi perah.

• DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5

• Sapi perah FH:

– nyaman pada nilai THI di bawah 72.

– stres ringan (72 ≤ THI ≤ 79),

– stres sedang (80 ≤ THI ≤ 89) dan

– stres berat ( 90 ≤ THI ≤ 97) (Wierema, 1990).

• DI ≤ 32 sampai ≥ 76 tidak cocok untuk peternakan

Termometer

Bola Basah Termometer

Bola Kering

Aquades

Sensor Suhu

Indeks suhu dan kelembapan

relatif untuk sapi perah

Sumber : Wierama (1990)

DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5

Konversi data iklim

Wind Rainfallday of

rainAir Moist.

Air

Temp.Wind

(knot) (mm) (hh) (%) (oC) (knot)January 1.3 350.0 21.5 87.6 27.5 3.9

February 2.0 274.8 18.1 87.5 27.8 3.5

Mart 1.9 278.4 18.2 86.2 27.5 3.5

April 1.9 266.6 17.2 85.9 28.2 3.6

May 1.7 185.3 13.8 85.8 28.4 4.0

June 1.1 133.8 12.3 85.5 27.6 3.6

July 1.7 105.2 9.5 85.5 27.1 3.6

August 3.1 58.1 5.4 81.1 27.4 4.2

September 2.2 66.9 5.3 80.0 27.7 4.7

October 1.9 153.1 11.4 81.1 28.4 4.1

November 1.1 225.0 16.8 85.9 28.0 4.1

December 1.1 356.9 22.4 88.1 27.1 3.9

Total 20.9 2454.0 172.1 46.7

Average 1.7 204.5 14.3 85.0 27.7 3.9

CV (%) 0.03 0.05 0.04 0.00 0.00 0.01

Month

BJB (1990 - 2008)

Tabel 4.1. Suhu Rektal, Suhu Kulit, Denyut jantung dan Frekuensi

Pernafasan Sapi Holstein pada kondisi lingkungan yang

berbeda

Parameter

Suhu Lingkungan %

Perbedaan Netral Cekaman

Suhu Rektal (ºC) 38.6 39.9 + 3.3

38.8 39.8 + 2.6

Suhu kulit (ºC) 31.9 36.9

Denyut Jantung

(kali per menit)

127.0 239.2 + 88.3

64.0 67.0 + 4.7

Pernafasan(kali per

menit)

32.1 94.0 + 194.0

31.7 75.0 + 136.6

Tabel 4.2. Konsumsi minum, Volume urine, dan evaporasi sapi Perah FH

Laktasi dalam kondisi suhu lingkunan yang berbeda.

Parameter Suhu %

Perbedaan 18ºC 30ºC

Konsumsi minum (kg/hr) 57.9 74.7 29.0

Volume urine (kg/hr) 11.1 12.8 15.0

Evaporasi melalui (gm-2hr-1) :

a. Permukaan tubuh 94.6 150.6 59.3

b. Rerpirasi 60.6 90.9 50.0

Sumber: Mc Dowell (1972)

Tabel 4.3. Konsumsi minum, tampilan produksi susu dan bobot badan

sapi Laktasi dalam kondisi suhu lingkunan yang berbeda.

Parameter Suhu %

Perbedaan 18ºC 30ºC

Konsumsi minum (kg/hr) 9.7 9.2 - 5.1

Volume urine (kg/hr) 5.8 4.5 - 22.4

Evaporasi melalui (gm-2hr-1) :

a. Permukaan tubuh 18.4 15.7 - 14.6

b. Rerpirasi 486.0 482.0 - 0.9

Sumber: Mc Dowell (1972)

Gambar 4.1. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap

pertambahan berat

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Umur (bulan)

Pen

am

bah

an

Bera

t, k

g/3

0 h

ari

10.0ºC

26.7ºC

4

2

0

70 74 78 82 70 74 78 82

70 74 78 82

4

2

0

Susu

(kg/h

ari)

S

uhu R

ekta

l (º

C)

Pak

an (

kg/h

ari)

Symbol Temp, ºC % RH

23.9 90

26.7 30

26.7 50

26.7 80

29.4 50

29.4 70

32.2 20

32.2 25

32.2 40

32.2 50

35.0 25

Gambar 4.2. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap produksi susu,

konsumsi pakan (hay) dan suhu rektal

THI THI

THI

kesimpulan

• Pemeliharaan ternak di wilayah tropis

sangat tergantung pada;

– Informasi dasar dan

– Kemampuan memahami termoregulasi dan

respon fisiologis ternak yang bersangkutan

Tugas 3 • Discomfort Index (DI)

• Buatlah tabulasi Discomfort

index berdasarkan data iklim

Kelembapan Udara (%)

80 80.1 80.2 80.3 dst

Suhu U

dara (o

C)

27.0

27.1

27.2

27.3

dst