Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
-
Upload
gusti-rusmayadi -
Category
Education
-
view
1.479 -
download
2
description
Transcript of Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
PERAN KLIMATOLOGI
DALAM BIDANG TIP DAN
PETERNAKAN
GUSTI RUSMAYADI
PS AGROEKOTEKNOLOGI
0511-4731881
1. Perencanaan Unit Pengolahan Skala Kecil
Hortikultura
Penanganan Pasca Panen Hortikultura
Perlakuan Pasca Panen
Harga Keseragaman bentuk
Warna
Ukuran
Kualitas produk
•Perlakuan pasca panen •Kemasan •Sistem Penyusunan •Metode Pengangkutan
Hortikultura
Panen Respirasi
Umur simpan produk
•Tergantung dari laju evolusi panas
•Kondisi lingkungan
C6H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O + 673 Kal
Sayuran
daun
buah
: kailan, brokoli, kubis merah, pak coi
: tomat, okra, paprika
Bunga
Panen dilakukan pada pagi hari
Bunga yang tidak terlalu tua
atau muda
Kemekaran bunga 60-70%
Dilakukan secara manual dengan memotong
tangkai bunga 80-90cm dengan gunting panen
Bunga potong dibungkus pelindung bunga
dan dimasukkan ember berisi air
Panen produk hortikultura
Pemilihan (sorting)
Pemisahan (sizing)
Pemilihan mutu (grading)
Pengemasan
Pencucian
Pengikatan dalam bundelan (bounching)
Pre-cooling
Penyimpanan dingin
Pengangkutan
Pemasaran
Unit Pengolahan
Central Processing Unit
Pencucian Pre cooling/ Penyimpanan
Sortasi Pengepakan
Pemanenan Distribusi
Sortasi Memisahkan produk yang rusak,
lepas tangkainya dsb.
Grading Memisahkan produk berdasarkan
ukuran, bentuk dan berat
Sayuran
Untuk sayuran daun setelah sortasi dilakukan bounching
Bunga Secara manual
Jenis
Warna
Homogenitas (kemekaran)
Kelas mutu
Keadaan tangkai
Pembungkusan
Pengiriman
Terhindar dari kerusakan
kualitas tetap terjaga
penampilan
nilai tambah
Sortasi
PRE COOLING
panen suhu tinggi
respirasi
Produk rusak
Suhu diturunkan
C6H12O6 + O2 6 CO2 + 6 H2O
+ 673 Kal
pra pendinginan
memperlambat laju respirasi (softening)
menurunkan kepekaan terhadap mikroba
mengurangi jumlah air yang hilang
(wilting)
memudahkan pemindahan ke ruang pendingin
mengurangi produksi ethylene
Metode pre-cooling:
Air cooling
Hydro cooling
Vacuum cooling : tekanan udara ruang pendingin diturunkan
: air
: udara
Efektivitas proses pendinginan:
waktu pelaksanaan panen
kemasan
sifat komoditi
kapasitas produk
room cooling
Umum digunakan tapi
kurang efektif untuk
segera memindahkan field
heat produk
Ruang dengan insulasi
yang dilengkapi dengan
alat pendingin
Suhu pendingin lebih dari 0C , debit udara 150m3/jam
Panas produk dipindahkan melalui media air
Banyak digunakan untuk sayuran untuk
mempertahankan tekstur dan kesegaran daun
sering terjadi mechanical injury
Bisa dicampur dengan klorin untuk disinfectant
Untuk komoditi yang tidak sensitif terhadap air
Membantu membersihkan produk
Gambar 5. Hydrocooler
Efek pendinginan melalui panas laten penguapan
Metode pendinginan paling cepat
Sayuran daun seperti lettuce, cabbage, wortel,
pepper, jamur, cauliflower
Tekanan udara di ruang pendingin 4.6 mm Hg
Suhu produk adalah titik didih air
Gambar 8. Alat pendingin vakum
Asparagus H 2.2 95-100
Broccoli H 0 95-100
Cabbage R, F 0 98-100
Cucumbers F,H 7.2 - 10 95
Eggplant R, F 7.8 - 12.2 90-95
Green onions H 0 95-100
Okra R, F 7.2 - 10 90-95
Peppers R, F 7.2 - 10 90-95
Sweet corn H 0 95-98
Tomatoes R, F 7.2 - 10 90-95
Komoditi Metode Suhu RH
Pendinginan (C) (%)
Tabel 2. Metode pendinginan yang sesuai
R: room cooling H: hydro cooling F: forced-air cooling
Aktifitas respirasi dan metabolisme
Proses penuaan (pematangan, pelunakan, perubahan
warna dan tekstur
Kehilangan air dan pelayuan
Kerusakan karena aktivitas mikroba
Proses pertunasan
Betujuan untuk mengurangi:
Mutu bahan: bebas lecet, memar, busuk
Faktor suhu: harus konstan, merata
Kelembapan relatif (RH) (85-90%)
Sirkulasi udara dan jarak tumpukan
Kehilangan berat, vitamin C selama penyimpanan
Chilling injury sayuran menjadi sangat peka terhadap
pembusukan
kondensasi
Sayuran suhu kerusakan terendah (C)
buncis 7.2 bercak hitam kecoklatan
mentimun 7.2 lepuh, noda, busuk
terung 7.2 lepuh, busuk
tomat 7.2-10 pelunakan, busuk
Perencanaan unit pengolahan
Lahan tertutup Lahan terbuka
Lahan tertutup
Lahan terbuka
Kebutuhan Sarana Usaha di CPU
Lahan tertutup • alat panen • tempat sortasi • alat pengangkut dan keranjang plastik • refrigerated container • cold storage
Lahan terbuka • alat panen • alat pengangkut dan keranjang plastik • bak pencucian • cold storage
Refrigerated container
Refrigerated container
Design and position of refrigeration system in truck cargo
Disain Cold Storage
1. Pindah panas dinding
Q1 = U A T
Perhitungan beban pendinginan
1. Kapasitas gudang 10000 kg
2. Luasan gudang pendingin 144 m2
3. Panjang cold storage 12 m
4. Lebar 12 m
5.Tinggi 3 m
6. Suhu awal 30 oC
7. Suhu akhir 5 oC
2. Beban panas pekerja
Q2 = Panas yang
dikeluarkan * Jumlah
orang
3. Panas produk
Q3= m Cp T
4. Panas respirasi produk
Q4 = m * panas
respirasi
5. Beban panas lampu penerangan
Q5 = Daya * jumlah lampu *
waktu
Beban pendinginan
= Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
Kebutuhan alat pendingin
2. RESPON FISIOLOGIS, PRODUKTIVITAS DAN
ADAPTASI SAPI PERAH PADA KONDISI
LINGKUNGAN YANG PANAS
Cekaman Panas
• Temperatur udara tinggi
• Kelembapan udara tinggi
• Radiasi,
• Suhu, dan
• Aliran udara yang lamban
Penempatan ternak
1. HTI (Heat Tolerance Index)
2. DTI (Discomfort Index)
3. Klimogram
30
25
20
15
10
Pro
du
ksi
Su
su
(kg
)
Ko
nsu
msi M
akan
an
(kg
)
-20 -10 0 20 30 40
Suhu Lingkungan (ºC)
18.3
32.2
18.3
32.2
18.3
32.2
RH 50%
t (ºC) 30
25
20
15
10
Ko
nsu
msi
Makan
an
(kg
/h
ari)
3 6 9 12 15 18
Minggu ke-
Produksi panas tubuh
a. Produksi panas basal (basal heat
production ) berasal dari konsumsi
karbohidrat, protein dan lemak
b. Faktor-faktor yg meningkatkan produksi panas
sehingga melampaui laju metabolisma
basal, al:
Latihan fisik
Menggigil
Bulu berdiri (terutama untuk menyimpan panas)
Tonus otot tanpa kesadaran
Vasokonstriksi
Demam
Penyakit
Meningkatnya sekresi tiroksin dan/ adrenalin
Peningkatan laju metabolisma
PRODUKSI PANAS
Indeks suhu dan kelembapan
• Indeks suhu dan kelembapan (THI) untuk mengetahui
cekaman panas karena lingkungan yang tidak nyaman
(discomfort).
• Sapi mulai tidak nyaman bila THI melebihi 72 (Armstrong,
1977) atau 75 (Ryan, et al., 1992).
• Bligh dan Johnson (1985) membagi beberapa wilayah suhu
lingkungan berdasarkan perubahan produksi panas hewan,
sehingga didapatkan batasan suhu yang nyaman bagi ternak,
yaitu antara batas suhu kritis minimum dengan maksimum.
Hubungan besaran suhu dan kelembapan udara atau biasa
disebut Temperature Humidity Index (THI)” yang dapat
mempengaruhi tingkat stres sapi perah.
• DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5
• Sapi perah FH:
– nyaman pada nilai THI di bawah 72.
– stres ringan (72 ≤ THI ≤ 79),
– stres sedang (80 ≤ THI ≤ 89) dan
– stres berat ( 90 ≤ THI ≤ 97) (Wierema, 1990).
• DI ≤ 32 sampai ≥ 76 tidak cocok untuk peternakan
Termometer
Bola Basah Termometer
Bola Kering
Aquades
Sensor
Suhu
Indeks suhu dan kelembapan
relatif untuk sapi perah
Sumber : Wierama (1990)
DI = 0,55 Tdb + 0,2 Twb + 17,5
Konversi data iklim
Wind Rainfallday of
rainAir Moist.
Air
Temp.Wind
(knot) (mm) (hh) (%) (oC) (knot)January 1.3 350.0 21.5 87.6 27.5 3.9
February 2.0 274.8 18.1 87.5 27.8 3.5
Mart 1.9 278.4 18.2 86.2 27.5 3.5
April 1.9 266.6 17.2 85.9 28.2 3.6
May 1.7 185.3 13.8 85.8 28.4 4.0
June 1.1 133.8 12.3 85.5 27.6 3.6
July 1.7 105.2 9.5 85.5 27.1 3.6
August 3.1 58.1 5.4 81.1 27.4 4.2
September 2.2 66.9 5.3 80.0 27.7 4.7
October 1.9 153.1 11.4 81.1 28.4 4.1
November 1.1 225.0 16.8 85.9 28.0 4.1
December 1.1 356.9 22.4 88.1 27.1 3.9
Total 20.9 2454.0 172.1 46.7
Average 1.7 204.5 14.3 85.0 27.7 3.9
CV (%) 0.03 0.05 0.04 0.00 0.00 0.01
Month
BJB (1990 - 2008)
Gambar 4.1. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap
pertambahan berat
0
5
10
15
20
25
30
35
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur (bulan)
Pen
am
bah
an
Bera
t, k
g/3
0 h
ari
10.0ºC
26.7ºC
Symbol Temp, ºC % RH
23.9 90
26.7 30
26.7 50
26.7 80
29.4 50
29.4 70
32.2 20
32.2 25
32.2 40
32.2 50
35.0 25
Gambar 4.2. Pengaruh kondisi lingkungan terhadap produksi susu, konsumsi pakan (hay) dan
suhu rektal 4 2 0
70 74 78 82
Su
su
(kg
/h
ari)
THI 70 74 78 82
Pakan
(kg
/h
ari)
THI
70 74 78 82
4 2 0 S
uh
u R
ekta
l (ºC
)
THI
Kesimpulan
• Pemeliharaan ternak di wilayah tropis
sangat tergantung pada;
– Informasi dasar dan
– Kemampuan memahami
termoregulasi dan respon fisiologis
ternak yang bersangkutan
• Discomfort Index (DI)
• Buatlah tabulasi Discomfort index berdasarkan data
iklim
Kelembapan Udara (%)
80 80.1 80.2 80.3 dst
Suhu U
dara (o
C)
27.0
27.1
27.2
27.3
dst