Post on 14-Mar-2019
HUBUNGAN GERAKAN SHOLAT
DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK
PADA WANITA LANJUT USIA
NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM
MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI
Disusun oleh :
RISKY NOVITA SARI
J 120131025
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul Hubungan Gerakan Sholat
Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik
Pada Wanita Lanjut Usia
Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh pembimbing skripsi untuk
dipublikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
Risky Novita Sari
J 120131025
Pembimbing I Pembimbing II
Wahyuni, S.Fis., M.Kes Totok Budi S, S.Fis., MPH
Mengetahui,
Ka. Prodi Fisioterapi FIK UMS
( Isnaini Herawati, S.Fis., M.Sc )
HUBUNGAN GERAKAN SHOLAT DENGAN KELUHAN NYERI
PUNGGUNG BAWAH MYOGENIK PADA WANITA LANJUT USIA
Risky Novita Sari
J120131025
Prodi S1 Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta 57102
E-mail : riskyn91@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang: NPB Myogenik merupakan nyeri punggung bawah yang disebabkan
oleh gangguan atau kelainan pada muskuloskeletal tanpa disertai gangguan neurologi
antara vertebra thorakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul atau anus. Proses
menua pada lanjut usia ditandai penurunan fungsi tubuh, antara lain fleksibilitas
vertebrae yang berkurang serta menyebabkan nyeri. Pada gerakan sholat terdapat
gerakan ruku’ dan sujud, dimana gerakan tersebut akan terjadi peregangan vertebrae
sehingga otot postural akan terulur. Fleksibilitas tersebut akan bermanfaat untuk
mengurangi sakit NPB Myogenik pada wanita lanjut usia.
Tujuan penelitian: untuk mengetahui adanya hubungan antara gerakan sholat dengan
keluhan nyeri punggung bawah myogenik pada wanita lanjut usia.
Metode penelitian: dengan pendekatan case control dan desain penelitian
observational. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita lanjut usia yang ada di
Posyandu Lansia Abadi V Nilasari, Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo yang berusia 45-
79 tahun. Total sampel 35 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan
uji Chi Square.
Hasil penelitian: Uji Chi Square menunjukkan hasil p = 0,044 < 0,05 yang berarti
ada hubungan yang signifikan antara gerakan sholat dengan keluhan nyeri punggung
bawah myogenik pada wanita lanjut usia.
Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan gerakan
sholat dengan keluhan nyeri punggung bawah myogenik pada wanita lanjut usia.
Orang yang melaksanakan gerakan sholat setiap hari mampu melindungi 4 kali tidak
sakit NPB Myogenik dibandingkan dengan orang yang tidak sholat.
Kata kunci : Gerakan sholat, keluhan nyeri punggung bawah, wanita lanjut usia
THE RELATIONSHIP OF PRAYER MOVEMENT WITH LOWER BACK PAIN
COMPLAINT IN ELDERLY WOMEN
Risky Novita Sari
J120131025
BACHELOR STUDY PROGRAM OF PHYSIOTHERAPY
HYGIENE OF FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
Jl. A. Yani Pabelan Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta 57102
E-mail : riskyn91@gmail.com
Background : Lower Back Pain Myogenik is lower back pain caused by disorders or
abnormalities of the musculoskeletal without neurological disorders between vertebrae
thoracal 12 to bottom of the hip or anus. The process of aging in elderly marked
decrease in body functions, among others reduced flexibility vertebrae and cause pain.
There is movement on the prayer movement bowing and prostaction, where there
movement will happen stretching on lumbar vertebrae so that the postural muscle to be
stretched. Flexibility would be beneficial to reduce pain lower back pain in older
women.
Objective of Research : To know the relationship of prayer movement with lower back
pain complaint In elderly women.
Method of Research : with the approach of case control and observational study
designs. The population in this study were in elderly women in Posyandu Lansia Abadi
V Nilasari, Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo 49-79 years old . Total sampel of 35
respondents. Result were analyzed using Chi Square Test.
Result of the Research : Chi Square Test results showed p = 0,044 < 0,05 which means
there is a significant relationship between prayer movement with low back pain
myogenik in elderly woman.
Conclusion: In this study can conclude that there is a relationship prayer movement
with low back pain myogenic in elderly women. People who curry out the daily prayer
movement capable of protecting 4 time no NPB myogenic pain with those who do not
pray
Key word: prayer movement, lumbar back pain, women elderly
1
A. PENDAHULUAN
Aktivitas sehari-hari manusia yang banyak dan beragam tanpa disadari dapat
menimbulkan berbagai macam keluhan dan gangguan, hal ini terjadi karena
kurangnya perhatian terhadap masalah keamanan anggota tubuh terhadap pola
gerak yang dilakukan. Salah satu macam keluhan dan gangguan tersebut adalah
nyeri punggung bawah (NPB). Angka perkiraan menunjukkan bahwa kurang lebih
80% orang dewasa pernah mengeluh NPB. Sekitar 65-80% manusia akan
mengalami NPB pada suatu waktu dalam kehidupannya (Kurniaji dan Herawati,
2008).
Bertambahnya umur juga akan mempengaruhi pada kondisi fisik diantaranya
berkurangnya fleksibilitas dan nyeri pada tulang vertebrae. Pada saat kondisi
tersebut keluhan NPB biasanya sering terjadi pada usia 35-55 tahun (Archad,
2005). NPB Myogenik adalah NPB yang disebabkan oleh gangguan atau kelainan
musculoskeletal disertai gangguan neurologi antara vertebrae thorakal 12 sampai
dengan bagian bawah pinggul atau anus (Paliyama, 2003).
Menjadi tua (menua) merupakan suatu proses menghilangnya kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya (Fatmah, 2010). Proses menua seseorang ditandai
dengan tubuh mulai melemah, gerakan tubuh makin lamban dan kurang bertenaga,
kesimbangan tubuh mulai berkurang, dan makin menurunnya waktu reaksi. Proses
ini ditandai dengan penurunan fungsi tubuh. Salah satu akibat dari penurunan
fungsi tubuh yaitu fleksibilitas punggung yang mulai berkurang terutama pada
vertebrae bagian bawah. Penurunan fleksibilitas tersebut dapat menyebabkan nyeri
2
pada daerah sekitar vertebrae karena fleksibilitasnya mulai berkurang (Pudjiastuti,
2003).
Jika vertebrae lumbal mengalami kehilangan fleksibilitas, maka akan terjadi
robekan pada jaringan disekitarnya yang dapat mengakibatkan tulang rawan
terdorong ke belakang sehingga dapat menyebabkan penekanan pada saraf yang
akan menimbulkan sakit atau nyeri dibagian sekitar vertebrae lumbal. Salah satu
cara untuk memelihara kesehatan tulang vertebrae tersebut dibutuhkan suatu
gerakan yang dapat mempengaruhi kelenturan vertebrae serta dapat mengurangi
rasa sakit karena adanya keluhan NPB. Gerakan tersebut didapatkan dalam gerakan
sholat (Astuti, 2013).
Sholat merupakan serangkaian gerakan yang ditandai dari gerakan takbir,
ruku’, i’tidal, sujud, duduk, dan diakhiri dengan salam (Alhafidz, 2007) sebagai
ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan menurut syarat-syarat yang
telah ditentukan syara’ (Rifa’i, 2010). Gerakan sholat yang teratur, baik dan benar
akan mempengaruhi fleksibilitas vertebrae. Pada gerakan sholat terdapat gerakan
ruku’ dan sujud. Gerakan tersebut akan terjadi peregangan pada vertebrae dan otot
tubuh bagian belakang. Saat gerakan tersebut maka otot-otot postural akan terulur
atau mengalami peregangan.
B. LANDASAN TEORI
Nyeri Punggung Bawah Myogenik adalah nyeri punggung bawah yang
disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada muskuloskeletal tanpa disertai
gangguan neurologi antara vertebra thorakal 12 sampai dengan bagian bawah
pinggul atau anus. Secara etiologi penyebab yang paling ditemukan yang dapat
3
mengakibatkan NPB Myogenik adalah kekakuan dan spasme otot pinggang bawah
oleh karena aktivitas tubuh yang kurang baik, overstrecth/gerak berlebih saat
beraktivitas serta tegangnya postur tubuh. Aktivitas sehari- hari sering bekaitan
dengan faktor statik dan dinamik yang akan membebani kerja otot dalam
mempertahankan posisi tubuh (Rice, 2002). Keluhan utama NPB adalah nyeri dan
keterbatasan fungsional terutama yang berhubungan dengan mobilitas lumbal. Jika
sikap tubuh tidak benar, selain tulang menjadi tidak lurus, otot, sendi, serta
ligamen akan bekerja lebih keras. Ligament, otot, tulang, sendi faset adalah
struktur yang sangat sensitif terhadap rangsangan nyeri. Sikap yang tidak baik juga
memicu cepat lelah, ketegangan otot yang akhirnya timbul rasa nyeri.
Lanjut usia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan kemampuan fungsi tubuh. Penurunan fungsi tubuh
tersebut antara lain penurunan fungsi organ dan fungsi tubuh yang bersifat
alamiah/fisiologis (Pudjiastuti, 2003). Pada lanjut usia akan mengalami beberapa
penurunan fisiologi, antara lain yaitu penurunan sistem muskuloskeletal,
perubahan pada tulang, otot, sendi yang dapat mengakibatkan perubahan
penampilan, kelemahan, dan lambatnya pergerakan (Pudjiastuti, 2003). Sholat
merupakan serangkaian gerakan yang ditandai dari gerakan takbir, ruku’, i’tidal,
sujud, duduk, dan diakhiri dengan salam (Alhafidz, 2007) sebagai ibadat, dalam
bentuk beberapa perkataan dan perbuatan menurut syarat-syarat yang telah
ditentukan syara’ (Rifa’i,2010) . Beberapa pola gerakan sholat seperti takbir, ruku’,
sujud, dan salam, dan keseluruhannya diatur sedemikian rupa oleh ilmu agama dan
secara teknis diatur oleh fiqih (Anwar, 2011).
4
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan
rancangan penelitian yaitu Case Control. Lokasi penelitian ini di Posyandu Lansia
Abadi V Puspasari Nilasari Kartasura Sukoharjo, yang dilaksanakan pada bulan
Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia wanita di Posyandu Lansia
Abadi V Puspasari Nilasari Kartasura Sukoharjo.
Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling dengan kriteria
insklusi dan eksklusi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh adanya
hubungan variabel bebas yaitu gerakan sholat dengan variabel terikat yaitu keluhan
nyeri punggung bawah menggunakan uji statistik Chi-Square.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia responden disajikan dengan menggolongkan lansia berdasarkan
batasan usia lanjut menurut World Health Organization (WHO).
1) Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia Kelompok Sholat
Usia
Kelompok Sholat Kontrol
Frekuensi
(n)
Persentasi
(%)
Frekuensi
(n)
Persentasi
(%)
Middle Age 3 13 2 16,7
Elderly 19 82,6 6 50
Old 1 4,3 4 33,3
Total 23 100,0 12 100,0
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.1 memperlihatkan bahwa di Posyandu Lansia
Abadi V didominasi oleh elderly (82,6%) untuk kelompok sholat. Jumlah
5
elderly lebih banyak banyak daripada middle age dan old. Untuk kelompok
control didominasi juga oleh elderly (50%).
2) Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Usia yang NPB
Usia NPB Kontrol
Frekuensi
(n)
Persentasi
(%)
Frekuensi
(n)
Persentasi
(%)
Middle Age 0 0 5 35,7
Elderly 16 76,2 9 64,3
Old 5 23,8 0 0
Total 21 100,0 14 100,0
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa di Posyandu Lansia
Abadi V didominasi oleh elderly (76,2%) yang mengeluh NPB Myogenik.
Jumlah elderly lebih banyak daripada middle age dan old. Untuk kelompok
control juga banyak didominasi elderly (64,3%).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Karakteristik
Agama
Frekuensi Presentasi
Islam 23 65,7%
Non Islam 12 34,3%
Jumlah 35 100%
Sumber : Data Primer, 2015
Distribusi karakteristik responden berdasarkan agama untuk kelompok
yang beragama Islam sebanyak 23 orang (65,7%) dan kelompok yang
beragama non Islam sebanyak 12 orang (34,3%).
6
2. Hasil Analisis
Tabel Hasil Uji Statistik Chi Square
Gerakan
Sholat
NPB P. Value OR 95%CI
Nyeri Tidak Nyeri
(n) (%) (n) (%)
Sholat 9 25,7% 14 40,0% 0.044 4,667 0,989-22,030
Tidak Sholat 9 25,7% 3 8,6%
Total 18 51,4% 17 48,6%
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan hasil perhitungan analisis statistik menggunakan uji Chi
Square disimpulkan bahwa ada hubungan antara gerakan sholat dengan keluhan
NPB Myogenik pada wanita lanjut usia, dimana nilai p=0,044 atau < 0,05 maka
H0 ditolak. Nilai estimasi faktor resiko dari gerakan sholat dengan keluhan NPB
Myogenik diperoleh OR (Odds Ratio) sebesar (4,667) (95%CI=0,989-22,030),
sehingga dapat diartikan bahwa melakukan gerakan sholat mampu melindungi
4,667 kali mengalami tidak sakit NPB Myogenik dibandingkan dengan orang
yang tidak sholat. Pada penelitian ini responden yang mengeluh nyeri punggung
bawah myogenik mengaku bahwa keluhan tersebut dapat berkurang secara
perlahan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Posyandu Lansia
Abadi V Puspasari Nilasari Kartasura Sukoharjo mengenai hubungan gerakan
sholat dengan keluhan nyeri punggung bawah myogenik dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara gerakan sholat dengan keluhan NPB myogenik
pada wanita lanjut usia. Orang yang melaksanakan gerakan sholat setiap hari
7
mampu melindungi 4 kali tidak sakit NPB Myogenik dibandingkan dengan
orang yang tidak sholat.
2. Saran
1. Bagi Kaum Muslimin
Sholat bukan hanya sekedar melakukan kewajiban namun sholat
merupakan kebutuhan bagi manusia, sholat disamping untuk meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT juga untuk meningkatkan kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa
Pengembangan ilmu yang tepat guna akan sangat bermanfaat bagi
masyarakat, yang akan membantu peningkatan kesehatan masyarakat yang
pada saat ini sangat dibutuhkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya dapat perlu memperluas wilayah penelitian
agar jumlah respondennya semakin banyak.
b. Disarankan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti pada usia yang lebih
muda atau berbagai usia.
c. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar mengkaji lebih dalam tentang
faktor-faktor lainnya yang dapat menyebabkan keluhan nyeri punggung
bawah myogenik pada lanjut usia.
d. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikan aspek
dari posisi sholat yang benar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aizid,R. 2012. Manfaat Shalat Dhuha bagi Kecantikan dan Kesehatan. Jogjakarta :
Safirah
Alhafidz, Ahsin W. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta : Bumi Aksara
Al-Kumayi, Sulaiman. 2008. Sholat Penyembahan dan Penyembuhan. Semarang :
Erlangga
Anwar, R. 2011. Bangkitkan Kekuatan Tai Chi dengan Shalatmu. Yogyakarta : Diva
Press
Archad, Graham. 2005. Nyeri Punggung. Jakarta : Erlangga
Astuti, L. 2013. Pengaruh Gerakan Sholat Terhadap Kelenturan Vertebrae Lumbalis
Pada Wanita Lanjut Usia. Skripsi. Surakarta. UMS
Baduwailan, A. 2012. Berobatlah dengan Sholat dan Al-Qur’an. Solo : Aqwam
Media Profetika
Burke, E.R . 2001. Panduan Lengkap Latihan Kebugaran di rumah. Jakarta :
Rajagraindo Persada
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Erlangga
Harsono. 2007. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Hastono dan Sabri. 2011. Statistik Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Herawati, I. 2005. Sholat dan Kesehatan . Suhuf. volume XVII. Nomor : 02.
Nopember 2005 : 147-155
Kisner, C. 1996. Therapeutic Exercise Foundations and Theniques. Third Edition.
F.A . Philadhelpia. Davis Company
Kuntono, 2011. Nyeri Secara Umum dan Osteo Arthritis Lutut dari Aspek
Fisioterapi.Surakarta : Muhammadiyah University Press
Kuntono. 2007. Intervensi Fisioterapi Pada Kondisi Nyeri Punggung
Muskuloskeletal. Surakarta. IFI Cabang Surakarta
Kurniaji NS dan Herawati I, 2008. Pengaruh Penambahan Iranian Endurance
Exercise Pada Intervensi Short Wave Diathermy dalam Mengurangi Nyeri
Pinggang Kronik.Volume I. Nomor 01. Hal 01
Lewis, Caroline Bernstein. Aging The Health Care Challenge. Third Edition . F.A.
1996. Philadelphia : Davis Company
9
Lueckenotte, Annete Giesler. 1997. Pengkajian Gerentologi. Alih Bahasa oleh Anik
Marynani. Jakarta : EGC
Martono, H 2011. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Notoadtmojo,S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.Rineka Cipta
Paliyama MJ. 2003. Perbandingan Efek Terapi Arus Interferensi dengan TENS dalam
Pengurangan Nyeri pada penderita Nyeri Punggung Bawah Muskuloskeletal.
Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro
Pujiastuti, N. 2011. Perbedaan Fleksibilitas Trunk pada Anak Laki-Laki dan
Perempuan Usia 7-8 Tahun. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Pudjiastuti, S dan Utomo, B. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC
Purnama, A. 2007. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas
Lumbal pada Laki-laki Dewasa Kelompok Umur 19-21 Tahun . Artikel Karya
Tulis Ilmiah : Fakultas Kedokteran Diponegoro Semarang
Ratnawati, P. 2007. Pengaruh Senam untuk mencegah Nyeri Pinggang terhadap
Fleksibilitas Lumbal pada Lansia di Organisasi Wanita Islam Kelurahan Sri
Wedari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Skripsi. Surakarta. UMS
Rice, C.A. 2002. Back Pain. Health In Hints Journal. Texas University
Rifa’I , Moh. 2010. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang : PT Karya Toha
Putra
Sagiran. 2008. Mukjizat Gerakan Sholat. Jakarta : Qultum Media
Saryono. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi II. Yogyakarta : Mitra
Cendikia
Stanley , Mickey, Patricia Gaun Hett beare. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik
Gerontological Nursing. Alih Bahasa Nety Juniarti & Sari Kurnianingsih.
Jakarta : EGC
Sumantri, Arif. 2011. Metodologi penelitian Kesehatan. Edisi I Cetakan ke 1. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group
Trisnowiyanto, B. 2012. Instrumen Pemeriksaaan Fisioterapi dan Penelitian
Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika
World Health Organization. 2012. Falls. Diakses: 20 November 2014,
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs344/en/