HIPERPLASIA GINGIVA

Post on 03-Jul-2015

1.205 views 8 download

Transcript of HIPERPLASIA GINGIVA

HIPERPLASIA GINGIVA

Laporan Kasus

Lab ilmu kesehatan gigi dan mulut RSUD Kanjuruhan kepanjen-FK UNISMA Malang

Ali alhinduan

Pembimbing:Drg. Ernani Indrawati, Sp. Ort

Latar Belakang• Seperti halnya mata, mulut

merupakan jendela bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu diantara masalah mulut adalah penyakit gusi. Penyakit ini terjadi karena terjadi infeksi jaringan pendukung gigi.

Ketika plak muncul, bakteri akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gusi menjadi bengkak. Pada awalnya penyakit ini disebut gingivitis dan hanya mempengaruhi gusi. Selanjutnya gusi dapat mengalami penambahan jumlah sel yang nantinya terlihat membesar atau yang biasa disebut hiperplasia gingiva atau Enlargement Gingiva.

IDENTITAS • Nama : Nn. S• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Pagak • Umur : 42 tahun• Pekerjaan : - • Status : Menikah• Suku Bangsa : Jawa - Indonesia• Tanggal Periksa : 5 April 2011

ANAMNESIS• Keluhan Utama : ingin cabut gigi kanan

bawah, nyeri (-).• Riwayat Penyakit : mulai berlubang sejak

tiga tahun lalu dan bertambah parah hingga giginya terkikis terus menerus, awalnya nyeri namun lama kelamaan nyerinya hilang, paien mengatakan tidak pernah bengkak.

• Riwayat Perawatan• Gigi : Pasien tidak pernah datang

ke dokter gigi.• Jar. lunak rongga mulut dan sekitarnya : Pasien

tidak pernah memeriksakan.• Riwayat Kesehatan : • - Kelainan darah : tidak ada kelainan• - Kelainan endokrin : tidak ada kelainan

• Kelainan Jantung : tidak ada kelainan • Gangguan nutrisi : tidak ada kelainan • - Kelainan kulit/kelamin : tidak ada kelainan • - Gangguan pencernaan : tidak ada kelainan • - Kelainan Imunologi : tidak ada kelainan • - Gangguan respiratori : Pasien mengaku

pernah mengidap TB

• Gangguan TMJ : tidak ada kelainan

• Tekanan darah : tidak ada kelainan

• Diabetes Melitus : tidak ada kelainan

• Lain-lain : (-) • Obat-obatan yang telah/sedang dijalani : (-)• Keadaan sosial/kebiasaan : menengah, pasien

mengaku sikat gigi 2 kali sehari

• Riwayat Keluarga : • Kelainan darah : tidak ada kelainan• Kelainan endokrin : tidak ada kelainan • Diabetes melitus : tidak ada kelainan • Kelainan jantung : tidak ada kelainan • Kelainan syaraf : tidak ada kelainan • Alergi : tidak ada kelainan • lain-lain : (-)

Ekstra Oral• Muka : simetris• Pipi kiri : tidak ada kelainan• Pipi kanan : tidak ada kelainan• Bibir atas : tidak ada kelainan• Bibir bawah : tidak ada kelainan• Sudut mulut : tidak ada kelainan• Kelenjar submandibularis kiri : tidak

teraba- tidak ada kelainan• Kelenjar submandibularis kanan : tidak

teraba- tidak ada kelainan

• Kelenjar submental : tidak teraba- tidak ada kelainan

• Kelenjar leher : tidak teraba- tidak ada kelainan

• Kelenjar sublingualis: tidak teraba- tidak ada kelainan

• Kelenjar parotis kanan : tidak teraba- tidak ada kelainan

• Kelenjar parotis kiri : tidak teraba- tidak ada kelainan

Intra Oral• Mukosa labial atas : tidak ada kelainan • Mukosa labial bawah : tidak ada kelainan• Mukosa pipi kiri : tidak ada kelainan• Mukosa pipi kanan : tidak ada kelainan• Bukal fold atas : tidak ada kelainan• Bukal fold bawah : tidak ada kelainan, nodul

(+)• Labial fold atas : tidak ada kelainan

• Labial fold bawah : tidak ada kelainan• Gingival rahang atas: tampak hiperemis• Gingival rahang bawah : tampak hiperemis, nodul (+)• Lidah : tidak ada kelainan• Dasar mulut : tidak ada kelainan• Palatum : tidak ada kelainan• Tonsil : tidak ada kelainan• Pharynx : tidak ada kelainan

DIAGNOSIS SEMENTARA

Gingival hiperplasia kanan bawah

Gangren Radiks 8

 

RENCANA PERAWATAN

Pro pencabutan 8

Pro gingivektomi

Pro scaling

Pengobatan

• R/ Amoxcicillin tab 500 mg No X

S 3 dd tab I ####• R/ Betadine gargle No I fl

S 6 dd gargle I ####• R/ Fit-C chew tab 150 mg No V

S 1 dd chew I ####

Pemeriksaan Penunjang • Lab.Rontgenologi mulut/ Radiologi : - • Lab.Patologi anatomi : -

• Sitologi : -• Biopsi : -

• Lab.Mikrobiologi : -• Bakteriologi : -• Jamur : -

• Lab.Patologi Klinik : -

Rujukan : • Poli Penyakit Dalam : -• Poli THT : -• Poli Kulit & Kelamin : -• Poli Syaraf : -

DIAGNOSE AKHIR

Gingival hiperplasia kanan bawah

Gangren Radiks 8

Telaah kasus

Hiperplasia gingiva

Anatomi GingivaGingiva adalah bagian mukosa mulut yang

mengelilingi gigi. Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar. Pada permukaan vestibulum di kedua rahang, gingiva secara jelas dibatasi mukosa mulut yang lebih dapat bergerak oleh garis yang bergelombang disebut perlekatan mukogingiva. Garis demarkasi yang sama juga ditemukan pada aspek lingual mandibular antara gingival dan mukosa mulut.

• Pada palatum, gingiva menyatu dengan palatum dan tidak ada perlekatan mukogingiva yang nyata Gingival, lebih dikenal dengan gusi adalah mukosa di dalam mulut yang menutupi tulang alveolar dan menyelimuti leher gigi. Secara anatomi terbagi atas: • Unattached gingival atau marginal gingival yang merupakan

tepi akhir atau batas dari gingival yang mengelilingi gigi seperti kerah baju.

• Attached gingival yang melekat pada tulang alveolar gigi.• Interdental gingival yang mengisi daerah pertemuan 2 gigi

yang bersebelahan, di bawah titik kontak pertemuan antara dua gigi tersebut.

• Di antara marginal gingival dan gigi terdapat ruang sempit di sekeliling gigi yang disebut sulcus gingival. Kedalaman dari sulcus gingival dibatasi oleh attached gingival yang berukuran normal rata-rata 1,8 mm.Apabila kedalaman dari sulcus gingival melebihi batas normal maka sudah dikategorikan sebagai poket periodontal yang merupakan tanda klinis dari penyakit jaringan periodontal.

Definisi Hiperplasia Gingiva• Gingival hiperplasi merupakan ciri adanya penyakit

gingiva, disebut juga dengan inflammatory enlargement terjadi karena adanya plak gigi, faktor yang memudahkan terjadinya akumulasi dan perlekatan plak. Di klinik istilah yang digunakan adalah Enlargement Gingiva atau gingival hyperplasia.

• Gingival hyperplasia adalah suatu keadaan di mana terjadi penambahan jumlah sel dari gusi. Dalam keadaan ini, jaringan gusi menggelembung secara berlebihan di antara gigi dan atau pada daerah leher gigi.

ETIOLOGIInflammatory gingival enlargement dapat disebabkan

oleh faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal primer adalah plak, sedangkan faktor lokal sekunder adalah karang gigi, letak gigi yang tidak beraturan, kebiasaan sikat gigi yang tidak bersih, anatomi gigi yang tidak baik, cengkeram gigi palsu yang tidak baik, kawat untuk meratakan gigi, bernafas melalui mulut. Faktor sistemiknya yaitu karena kondisi sistemik (kehamilan, pubertas, kekurangan vitamin C) dan karena penyakit sistemik (leukemia).

Klasifikasi • Enlargement inflamasi• Enlargement karena obat• Enlargement

berhubungan dengan penyakit sistemik

• Enlargement neoplastik• Enlargement semu

Enlargement inflamasi

A. Akut

B. Kronis

Enlargement karena obatA. Phenitoin

B. Cyclosporin

C. Nifedipine

Enlargement berhubungan dengan penyakit sistemik

Terjadi jika kondisi sistemik pasien terstimulasi iritan lokal : hormonal (kehamilan, pubertas, nutrisi (defisiensi vitC), alergi dan non spesifik.

Enlargement neoplastikLeukimia

Fibroma

Kista gingiva

Enlargement semuUnderlying Disease Lession

Underlying Dental Tissues

Patofisiologi

Manifestasi klinis

Manifestasi klinis dari gingival hyperplasia adalah gusi menjadi licin, tumpul, mengkilat, bengkak dan mudah berdarah. Rasa sakit tidak menonjol, hanya pembengkakan gusi yang berwarna merah keunguan serta mudah berdarah, mengakibatkan penderita merasa terganggu. Inflammatory gingival enlargement ini cenderung menyebar secara perlahan-lahan. Pembesaran gusi yang ditimbulkan dapat mengakibatkan sulitnya pemeliharaan kebersihan mulut dengan baik, sehingga gusi rentan terhadap infeksi oleh bakteri di dalam mulut.

PENATALAKSANAAN

Pro scaling

Pro gingivektomi

Prognosis

Prognosis pasien dengan hiperplasia gingival baik apabila sejak dini ditemukan, penyebab utama dapat dihilangkan, dan juga setelah dilakukan scaling atau gingivektomi.

Terima kasih banyakSukron katsiroThank’s a lot

Matur nuon sanget