Post on 27-Oct-2015
description
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA BAKTERI
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE
JIGSAW BAGI SISWA KELAS X - B SMA NEGERI 4 SURAKARTA
PADA SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh : Yulianto Edi Martono
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk peningkatan hasil belajar biologi pada bakteri melalui pembelajaran kooperatif dengan metode metode jigsaw bagi siswa kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Penelitian selama enam bulan dari bulan juli berakhir bulan Desember subyek penelitian adalah 32 siswa terdiri jumlah siswa putra 7 dan perempuan 25 kelas X – B semester Gasal SMA Negeri 4 Surakarta tentang Bakteri.
Penelitian dengan penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus , tiap siklus terdiri empat tahapan yaitu membuat perencanaan , melakukan tindakan , mengadakan pengamatan dan melakukan refkeksi. Analisis data yang dipakai analisa diskriptif Komparatif artinya membandingkan nilai hasil penelitian tindakan kelas dari kondisi awal dengan kondisi akhir, Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi. dokumen, Tes dan Non tes. Pengumpulan data diperoleh dari kondisi awaI, hasil siklus I dan hasil siklus II. Kondisi awal nilai rata-rata kelas ( 75 ) nilai hasil siklus I ( 81 hasil ) siklus II ( 92 )
Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan dari Nilai rata-rata kondisi awal ke siklus I ada peningkatan 8 % dari rata – rata 75 menjadi rata – rata 81 dilanjutkan siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 13,58 % dari 81 menjadi nilai rata-rata 92. Serta kondisi awal ke kondisi akhir ada peningkatan sebesar 22,66 % dari nilai rata-rata 75 menjadi 92, Melalui pembelajaran kooperatif metode jigsaw. aktifits dan motivasi belajar meningkat terbuktikan nilai rata – rata kondisi awal hanya dalam batas ketuntasan KKM 75. setelah guru melaksanakan tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada bakteri bagi siswa kelas X - B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar Biologi, Metode Jigsaw
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Fakta dilapangan menunjukkan mata pelajaran Biologi di kelas X - B
SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012
prestasinya masih rendah. terbuktik nilai rata – rata hasil ulangan harian masih
dalam batas KKM yaitu 75. hasil ulangan nilai rata-rata kelas 75 nilai terendah 43
nilai tertingi 89. dari 32 siswa ada 13 siswa nilai dibawah KKM 75 atau 40,62 %
belum tuntas , 19 siswa telah tuntas atau 59,37 % ,ini bukti prestasinya masih
menunjukkan aktifitas belajar masih rendah ,agar terjadi peningkatan aktifitas,
sekaligus peningkatan peneliti dalam tugas – tugasnya sebagai pendidik .
Proses pembelajaran Biologi yang kelas X - B SMA Negeri 4
Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dominan
menerapkan model pembelajaran konvensional yang ditandai 1) berpusat pada
guru, 2) penekanan pada menerima pengetahuan, 3) kurang berfariasi 4) kurang
memberdayakan semua potensi siswa 5) menggunakan metode yang monoton,
karena cenderung guru dominan sebagai pusat sumber pembelajaran akibatnya :
Masih banyak siswa yang pasif, Sebagian besar siswa tidak berani bertanya .
Aktifitas siswa dalam belajar dan diskusi masih rendah peserta didik dalam
menerima pengetahuan menjadi pasif.
Agar prestasi belajar meningkat maka perlu dicari metode yang
menghasilkan keuntungan kepada pcngembangan kemampuan berpikir logis,
sikap yang kritis dan kepekaan siswa belajar menyenangkan . Banyak metode
yang ada tetapi peneliti akan mencoba metode jigsaw. Dengan menggunakan
metode jigsaw diharapkan guru dapat menghasilkan siswa yang berprestasi dan
berjiwa gotong royong , bertangtung jawab pada tugasnya setia kawan dan secara
tidak langsung guru semakin bertambah profesional dalam kerjanya.
2
Hasil belajar dari kognitif afektif, dan kemampuan psikomotorik,.
Walaupun hasil belajar bertujuan pokok dapat meningkatkan kognitif afektif, dan
kemampuan psikomotorik tetapi dalam proses mencapai tersebut cara – cara yang
menimbulkan kesan mendalam dalam benak siswa tidak hanya sesaat maka perlu
diciptakan kesan saat pembelajaran adapun misalnya dengan kerja sama, saling
tukar informasi saling menghargai pendapat antar teman, berani menerima kritik
dan saran dan siap mengakui kebenaran yang obyektif bukan karena subyektif.
maka dengan metode jigsaw harapan – harapan itu bisa terwujud, sehingga
menghasilkan siswa yang berkarakter bisa didapatkan. Bukan siswa yang nakal
tetapi siswa yang banyak akal
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat diperlukan sekali untuk
mengatasi proses pembelajaran yang kurang menghasilakan nilai dan proses
pembelajaran yang menyenangkan. Adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan ulangan yaitu hasil belajar biologi yang hanya mencapai batas tuntas 75
dan keingianan hasil belajar suapaya meningkat maka perlu adanya upaya
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar biologi melalui penelitian tindakan
kelas .dengam pembelajaran kooperatif metode Jigsaw pada materi pelajaran
Biologi pada kondisi awal hanya 59,37 % yang mencapai batas ketuntasan 75
setelah dicoba dengan memanfaatkan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw
diharapkan bisa mencapai 80 % Selanjutnya untuk mengetahui manfaat
penggunaan pembelajaran kooperatif metode Jigsaw, penliti akan melakukan
tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada
Bakteri Melalui Model Pembelajaran Kooperatif metode Jigsaw Bagi Siswa
3
Kelas X-B SMA Negeri 4 Surakarta pada semester Gasal Tahun Pelajaran
2011 / 2012
Rumusan Masalah
Rumuskan permasalahan didasarkan latar belakang adalah sebagai berikut :
Apakah melalui pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw dapat
meningkatkkan hasil belajar Biologi pada Bakteri bagi siswa kelas X – B SMA
Negeri 4 Surakarta semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 ?
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Mata Pelajaran Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk mahluk hidup
dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar.
Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan
pengetahuan pendukung lainnya.( PERMEDIKNAS,2006: 451)
Tujuan Pengajaran Biologi Di Sekolah Menengah Umum
Bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.,
Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,
Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain, Mengembangkan pengalaman untuk dapat
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan
hasil percobaan secara lisan dan tertulis, Mengembangkan kemampuan berpikir
4
analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi ,
Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya diri, Menerapkan konsep dan prinsip biologi
untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan
manusia, Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan. ( PERMEDIKNAS,2006: 452)
Ruang Lingkup Biologi Di SMA
Hakikat biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokan makhluk
hidup, hubungan antarkomponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan
manusia dalam keseimbangan ekosistem, Organisasi seluler, struktur jaringan,
struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia serta penerapannya
dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat, Proses yang terjadi
pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan
implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
( PERMEDIKNAS,2006: 452)
Metode Pembelajaran
Pengertian Metode Pembelajaran,pendapat Winarno Surakhmad
(1994:96) hal metode pembelajaran ada dua yaitu : (1) metode pembelajaran
sacara individual, (2) metode pembelajaran sacara kelompok. pada prinsipnya
pembelaajaran adalah sama, hanya perbedaanya kalau metode pembelajaran
individual penekanannya pada pembelajaran individunya, untuk pembelajaran
5
kelompok penekananya pada lingkup satu kelas. Menurut Sanjaya (2006: 83 )
Metode pembelajaran adalah proses membelajarkan siswa yang ditunjukkan oleh
segala usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
Pendapat dari Suryosubroto (1997:43) Metode pembelajaran merupakan salah
satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan komunikasi dengan siswa
pada saat berlangsungnya pembelajaran. guru dituntut menciptakann suasana yang
interaksi dan edukatif. Dari pengertian diatas metode pembelajaran sangat,
penting karena dapat mempertinggi kualitas hasil pendidikan selama pembelajaran
.karena bisa mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak
didik,
Hakikat Pembelajaran Kooperatif
Menurut Depdiknas (2002:11), Pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif diantaranya meningkatkan kesediaan
menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik, meningkatkan kegemaran
berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamain, normal atau cacat,
etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas, meningkatkan kepekaan kesetiakawanan
sosial, menghilangkan sifat mementingkan diri sendini atau egois, membangun
persahabatan yang dapat berlanjut hinggga masa dewasa, Kelemahan pembelajaran
kooperatif diantaranya. berasal dari dua sumber yaitu dalam dan luar. adapun dari dalam
bisa terjadi berasal dari guru . sedangkan faktor luar keadaaan lingkungan kelas itu
sendiri apakah mendukung proses pembelajaran.
Hakikat Metode Jigsaw
6
Menurut ( Sugiyanto 2007 : 28 ) langkah metode jigsaw adalah. Tiap kelas
akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing – masing memiliki kelompok
saat di kelompok pakar dan akan kembali kekelompok semula. ,Kelas yang akan
di teliti dibagi menjadi beberapa tin kecil jadi masing - masing 4 atau 5 kelompok
,Bahan / materi pelajaran diberikan dalam bentuk tulisan , seriap siswa punya
tanggung jawab atas tulisan teks yang jadi tanggung jawabnya.,Anggauta dari
beberapa tim yang tidak sama bertanggung jawab mempelajari bagian materi yang
sama dan membentuk dalam satu kelompok untuk memecahkan materinya ini
disebut kelompok pakar ( expect group ), Kelompok pakar setelah selesai
mengerjakan kembali ke kelompok asal / ( home teams ) untuk menjelaskan pada
kelompoknya nya hal materi yang dipelajari saat di kelompok pakar ., Apabila
siswa sudah kembali di kelompok asal dan berdiskusi para siswa diamati dan
dinilai per individu
Hakekat Hasil Belajar Biologi
Menurut Suprayekti, (2004:2 ) belajar adalah proses perubahan perilaku
akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan perilaku ini tidak
terjadi dengan sendirinya ada yang secara disengaja ada yang terjadi dengan
sendirinya. Menurut Omar Hamalik (2002: 36) belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kekuatan melalui pengalaman. Belajar merupakan satu proses suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil tujuan. Sejalan dengan pendapat diatas, Dimyati &
Mudjiono (2002: 156) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang
melibatkan manusia secara orang per orang sebagai suatu kesatuan organisme
7
sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu usaha
yang telah dicapai oleh siswa dalam menghadapi kegiatan belajarnya. / suatu
perubahan yang terjadi dalam diri individu.menyangkut pola pikir individu ketika
berbuat dan bertindak.
Tujuan Belajar Biologi
Menurut Winaro Surakhmad (1994;65) bahwa tujuan belajar ada tiga yaitu
(1) pengumpilan pengetahuan, pengetahuan itu didapat dari didengar, melihat, dan
membaca, (2) penanaman konsep dan kecepatan, dari konsep akan memerlukan
keterampilan, (3) pembentukan sikap dan perbuatan, yang akan menghasilkan
suatu perilaku. Winaro Surakhmad (1994 ; 65) Dalam interaksi belajar dan
pembelajaran guru akan terjadi pembentukan sikap mental dan perilaku siswa
tidak akan terlepas dari cara penanaman nilai-nilai saja. Tujuan pelajaran bioloigi
adalah. 1. Untuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2.
Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain. 3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan
hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4. Mengembangkan kemampuan
berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip
biologi. 5. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling
keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan,
8
keterampilan dan sikap percaya diri.. 6. Menerapkan konsep dan prinsip biologi
untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan
manusia. 7. Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
Cara Mengukur Hasil Belajar Biologi
Dalam hal hasil belajar Sudjana (2002: 3) berpendapat bahwa dalam
penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Menurut Oemar Hamalik (2002: 159)
evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data
dan informasi), pengolahan dan penafsiran dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tetang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.. Bentuk soal siklus satu pilihan ganda dengan kompetensi Dasar 2.2
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis Archaeobacteria dan Eubacteria dan
peranannya bagi kehidupan. pada siklus II berupa soal uraianp pada Kompetensi
dasar 2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam Kingdom Protista dan perannya
bagi kehidupan. Kemampuan hasil belajar merupakan produk akhir proses belajar
salah satunya dapat dilihat dari nilai yang dilaporkan dalam bentuk raport LHBS/
Laporan Hasil belajar siswa .
Kerangka Berfikir
9
Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir
Pada Kondisa awal, kondisi awal guru masih menggunakan metode
konvensional. Tindakan.Siklus I : Pada pembelajaran biologi materi tentang
bakteri guru menggunakan pembelajaran kooperatif metode jigsaw tanpa
presentasi, Siklus II : Pada saat pembelajaran biologi materi tentang Protista guru
menggunakan metode jigsaw dengan presentasi. Dari tindakan kelas, siklus I dan
siklus II, diharapkan siswa yang belum memahami tentang Protista, dapat
memahami dan nilai siswa akan meningkat. dengan ditunjukan ada nya
peningkatan hasil belajar, Kondisi Akhir, Melalui metode jigsaw diduga dapat
10
meningkatkan hasil belajar tentang Bakteri, bagi siswa kelas X -B SMA Negeri 4
Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis yang penulis ajukan : Melalui pembelajaran kooperatif metode
jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada Bakteri bagi siswa kelas X
– B SMA Negeri 4 Surakarta semester gasal tahun pelajaran 2011 / 2012 .
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan selama 5 bulan dari bulan
Agustus sampai bulan Desember . Adapun jadual alokasi waktu penelitian
sebagai berikut :
Tabel. 1
Alokasi Waktu Penelitian
NO Uraian Agust Sept Okt Nop Des
1 Pengajuan proposal PTK V
2Menyusun instrumen
penelitian
V
3Pengumpulan data dengan
melakukan tindakan kelas :
a. Siklus I V
b. Siklus II V
11
4 Analisis data V
5 Pembahasan/Diskusi V
6Menyusun laporan Hasil
Penelitian V
Alasan mengambilan waktu pada tindakan kelas mulai bulan Agustus 2011, yang
lain karena masih hari efektif dan materi pelajaran masalah Bakteri memang
harus disampaikan pada semester gasal sesuai jadual program pengajaran.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian di SMA Negeri 4 Surakarta, jalan Adi Sucipto No.1
Surakarta. di kelas X-B (KKM) sebesar 75 Alasan kami melakukan penelitian di
SMA Negeri 4 Surakarta ,peneliti sebagai guru bidang studi biologi kelas X - B
di SMA Negeri 4 Surakarta., Dengan kepala sekolah Drs Unggul Sudarmo M.Pd.
Penelitian tindakan kelas penullis lakukan sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar biologi khususnya materi tentang bakteri
Subjek Penelitian
Subjek penelitian siswa kelas X- B sejumlah 32 terdiri siswa putra 7 dan
siswa putri 25 , pada semester gasal SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran
2011 / 2012. , kelas X B salah satu dari sejumlah 11 kelas yang ada.
Sumber Data
12
Sumber primer : Diambil dari tiga data yaitu, nilai hasil belajar kondisi awal,
nilai hasil belajar siklus I dan nilai hasil belajar yang diperoleh dari siklus II
siswa kelas X-B .
Sumber sekunder : berdasarkan observasi dan catatan buku nilai mata pelajaran
biologi dikelas X – B .pada materi Bakteri
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik dokumen berupa daftar nilai pada kelas X-B, Teknik tes , tes tertulis
hasil belajar siswa pada materi Bakteri pada siklus I dan Protista pada siklus II
Adapun tes tertulis memakai soal berbetuk pilihan ganda / multiple choice pada
siklus I dan uraian pada Protista.butir soal masing- masing siklus terlampir.,
Berupa non tes berujud dokumentasi gambar / photo saat siswa belajar ,
mengamati pelaksanaan dan berjalannya proses belajar (sebelum , selama dan
setelah siklus berjalan ) bersama kolaborator lembar pengamatan terlampir baik
siklus I dan siklus II
Alat Pengumpulan Data
Daftar nilai dan catatan lain yang mendukung , Butir soal tes, pilihan ganda ,
jawaban singkat / urain, uraian terlampir berujud butir soal tes bakteri meliputi
soal pilihan ganda dan uraian./Adapun. soal yang kami buat meliputi dua soal,
siklus pertama dan kedua, Lembar pengamatan pada proses pembelajran
berlangsung.
13
Validasi
Agar data diperoleh yang valid maka saat membuat kisi-kisi , isi soal
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku yang valid, dilakukan dengan:
Triangulasi Sumber : berasal dari beberapa sumber dan melalui teman sejawat.
(kolaborasi) kebetulan saat itu ada mahasiswa PPL UNS yang bernama Ikha
Primarinda, Triangulasi metode : berasal dari beberapa metode yang
menggunakan beberapa teknik atau alat pengumpulan data misalnya dokumen.
Analisis Data
Dengan metode kuantitatif dan kualitatif,. data kuantitatif memakai
analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan antara nilai kondisi awal
dengan siklus satu , juga dengan siklus dua dan kondisi awal dibandingkan
dengan kondisi akhir. Sedang data kualitatif dengan analisis deskriptif
kualitatif didasarkan hasil obsevasi dan hasil refleksi . caranya membandingkan
proses pembelajran dengan metode jigsaw saat kondisi awal dengan siklus
satu, membandingkan proses siklus satu dengan siklus dua dan
membandingkan proses kondisi awal dengan kondisi akhir.
Indikator Kerja
Pada kondisi Awal nilai rata – rata dalam batas KKM yaitu sebesar 75.,
Melihat kenyataan tersebut, dengan harapan setelah dilakukan tindakan kelas
pada siklus I dan siklus II diharapkan hasil belajar nya meningkat, bisa
tercapai 75 % siswa kelas X-B mencapai kriteria ketuntasan minimal/ KKM
14
sebesar 75 dan rata-rata nilai ulangan harian meningkat dari yang semula
siswa telah mencapai diatas KKM atau 59,37 % telah tuntas.dan rata-rata
nilai kelas hasil belajar 75, bisa naik menjadi diatas KKM. > 75 diharapannya
juga pada saat proses pembelajaran dari kondisi awal yang , proses
pembelajaran masih banyak siswa yang pasif, Sebagian besar siswa tidak
berani bertanya , Aktifitas siswa dalam belajar dan diskusi masih rendah,
setelah dilakukan tindakan kelas dengan siklus I dan siiklus II di harapkan
Siswa yang pasif sedikit saat kerja kelompok, Sangat sedikit siswa tidak berani
bertanya saat diskusi, Aktifitas siswa dalam diskusi tinggi.
Prosedur Tindakan
Tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus, dan selanjutnya analisis
data setiap siklus dilaksanakan secara induktif. Setiap satu siklus dilakukan 3 kali
pertemuan , setiap satu kali pertemuan dengan waktu 2x45 menit. Adapun siklus satu
dan siklus dua ada empat tahapan meliputi, (1) Tahapan planning atau perencanaan
tindakan, (2) Pelaksanaan acting atau pelaksanaan tindakan, (3) tahap observing atau
mengadakan pengamatan dan terakhir (4) tahap reflecting atau refleksi.
15
Pada pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dengan menerapkan metode
jigsaw tiap siklus sesuai rencana 3 kali pertemuan Pada saat pertemuan tahap 1
siswa diberi tahu bahwa akan memberi pembelajaran koopertaif metode jigsaw
pada materi Bakteri tanpa presentasi cukup diskusi di keompok pakar dan
melaporkan hasil diskusi dikelompok asal. Pada pertemuan kedua : Pada masing
masing kelompok asal agar siap mempersiapkan hasil diskusi dari masing –
masing pakar untuk dikumpulkan pada ketua kelompok asal peneliti dan
kolaborator mengamati jalannya diskusi baik dikelompok asal maupun
dikelompok asal. dan memberi tahu bahwa dipertemuan ketiga akan diadakan tes
tertulis berbentuk oyektif untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan
prmbelajaran koopratif dengan metode jigsaw. : Pada pertemuan ketiga siswa
diberikan soal tes obyektif sebanyak 30 soal untuk mengukur keberhasilan atau
tidaknya dengan pembelajaran koopratif dengan metode jigsaw.
Pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II dengan menerapkan metode
jigsaw tiap siklus sesuai rencana 3 kali pertemuan . Pada saat pertemuan tahap 1,
Pada tahap ini siswa diberi tahu bahwa akan memberi pembelajaran koopertaif
metode jigsaw pada materi Protista . Dalam pelaksanaan tindakan, yang perlu
diperhatikan adalah cara penggunaan metode jigsaw tiap siklus terdapat dalam
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Adapun langkah-langkah dalam
pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut. Penyajian masalah, permasalahan
dirumuskan oleh guru untuk dipecahkan. Pada pertemuan kedua : Pada masing
16
masing kelompok asal agar siap mempersiapkan hasil diskusi dari masing –
masing pakar untuk dikumpulkan pada ketua kelompok asal yang akan
mempesentasikan didepan kelas, peneliti dan kolaborator mengamati jalannya
diskusi baik dikelompok asal maupun dikelompok asal dan memberi tahu bahwa
dipertemuan ketiga akan diadakan tes tertulis berbentuk uraian untuk mengukur
keberhasilan atau tidaknya dengan pembelajaran koopratif dengan metode jigsaw.
Pada pertemuan ketiga : Pada pertemuan ketiga siswa diberikan soal tes uraian
sebanyak 8 soal untuk mengukur keberhasilan atau tidaknya dengan
pembelajaran koopratif dengan metode jigsaw.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Siklus Pertama
Dalam pembelajaran Biologi melalui metode jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar dari kondisi awal nilai rata-rata 75 pada siklus I menjadi 81 Dari data
nilai yang sudah dicapai dengan pembelajaran mengunakan metode jigsaw
diperoleh nilai sebagai berikut, Nilai terendah terjadi penurunan yang semula
dari 43 menjadi 73 Sedangkan nilai tertinggi terjadi peningkatan sebesar 10,11
% dari yang semula 89 meningkat menjadi 98. dan siswa yang telah tuntas diatas
KKM sebesar 75 ada 31 anak atau 98,87 %. Tetapi untuk memastikan apakah
karena aktifitas meningkat dan memang betul – betul meningkat, maka perlu
dilanjutkan pada siklus II.
Deskripsi Hasil Siklus Kedua
17
Pengumpulan data mcnggunakan tcknik observasi. dokumen, Tes dan Non
tes. Pengumpulan data diperoleh dari kondisi awaI, hasil siklus I dan hasil siklus
II. Kondisi awal nilai -rata kelas 75, hasil siklus I 81, hasil siklus II 92. Adapun
hasil pengumpulan data penelitian menunjukkan ada peningkatan dari Nilai rata-
rata kondisi awai ke siklus I ada peningkatan 8 % dari rata – rata 75 menjadi
nilai rata – rata 81 dilanjutkan siklus I ke siklus II ada peningkatan sebesar 13,58
% dari 81 rnenjadi nilai rata-rata 92. Serta kondisi awal ke kondisi akhir ada
peningkatan sebesar 22,66 % dari nilai rata-rata 75 menjadi 92.
Hasil belajar menunjukkan diatas indikator kinerja yang ditetapkan untuk
nilai rata – rata diatas 75 pada KKM, tercapai pada siklus I , 81 sedangkan pada
siklus II tercapai , 92 dan Pada indicator prosentase yang ditetapkan, 75 %
siswa tuntas diatasa KKM, 75 sedangkan kenyataannya setelah dilakukan
tindakan kelas dicapai untuk siklus I tercapai, 98, 87 % sedangkan pada siklus II
tercapai, 100 %.
Hasil Penelitian
Hasil tindakan kelas melalui kebenaran empirik (kebenaran secara teoritik
berupa hipotesis) secara teeoritik kebenaran diperoleh kajian teori, kerangka
berfikir, dan pengajuan hipotesis. Hasil belajar, Dimulai dari masalah yang
dihadapi siswa hasil ulangan nilai rendah dan diakhiri ada perubahan peningkatan
hasil belajar direkomendasiakan belajar biologi tentang bakteri dengan
mengunakan metode jigsaw dapat meningkatkan nilai rata-rata 75 yang dicapai
pada kondisi awal setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan metode
18
jigsaw, pada kondisi akhir menjadi nilai rata-rata 92 dengan demikian ada
peningkatan sebesar 22,66 %. Proses pembelajaran biologi dari kondisi awal ke
kondisi akhir terdapat peningkatan yang semula masih banyak siswa yang pasif,
Sebagian besar siswa tidak berani bertanya Aktifitas siswa dalam belajar dan
diskusi masih rendah setelah dilakukan tindakan kelas menjadi Siswa yang pasif
sedikit saat kerja kelompok, Sangat sedikit siswa tidak berani bertanya saat
diskusi, Aktifitas siswa dalam diskusi tinggi. Siswa mendapat pengalaman belajar
secara kelompok, berani mengemukakan didepan temanya, bertanggung jawab,
latihan kerja sama, mau menerima kritik dan saran. secara keseluruhan,
pembelajaaran biologi dengan menggunakan metode jigsaw dikatakan berhasil,
karena dapat meningkatkan hasil belajar biologi tentang bakteri bagi siswa kelas
X -B SMA Negeri 4 Surakarta pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 1995. Teknik Belajar Yang Tepat , Semarang: Penerbit Mutiara
Permata Widya
Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikn Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta : BNSP .
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Kurikulum Sekolah Menengah
Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biology, Depdikbud, Jakarta.
PERMEDIKNAS. 2006: Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar Dan Menengah, Mendiknas, Jakarta.
19
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Gagne, R.M and Driscoll, M.P.1989. Esseniol Of Learning for Intructiona. New
Jersey: Prentie Hall. Inc Englewood Cliffs.
Mulyadi HP. 2006 Permasalahan Dalam Peneletian Tindakan, Semarang:
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Tengah.
Moh. Ali. 2000. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Argensindo.
Moh. Amien. 1992. Pendidikan IPA Menjelang Abad 21. Jakarta: Depdikbud.
Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Omar Hamalik. 2002. Proses Belajar Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Snellbeker. G. 1974. Learning Theory, Instructional Theory and
Psychaeducational Design. New York: Graw Hill Book Company
Sri Anitah. 2007. Media Pembelajaran , Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
Surakarta
Sudjana. N. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Penerbit PT Rineksa Cipta.
Suryobroto. 1997. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
20
Syaiful Bakri D. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Syaiful Bakri D dan Aswan Zain. 1995.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Wasty Soemanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta Rineka Cipta
Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung:
Tarsito.
Winkel.W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Zaenal Arifin. 1990. Evaluasi Insruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung :
Rosda Karya.
BIODATA PENULIS
Yulianto Edi Martono, S.Pd adalah gur SMA Negeri 4 Surakarta
NIP: 19630717 1987 03 1 012
21