Post on 26-Jul-2015
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu mendapatkan perhatian
dan dukungan dari seluruh anggota keluarga. Kehamilan menandakan kelengkapan
bagi seorang wanita karena dari rahimnya genarasi penerus bias dilahirkan. Menjalani
kehamilan bagi seorang perempuan seharusnya sebuah peristiwa yang
menyenangkan. Akan tetapi, banyak kejadian kalau kehamilan menjadi peristiwa
yang mendebarkan dan bahkan menakutkan bagi seorang ibu. Banyak ketakutan dan
kekhawatiran yang muncul yang seharusnya itu semua dapat diselesaikan dan
ditangani dengan mudah. 1,2
Satu hal yang mendasari sebuah kehamilan akan menjadi peristiwa yang akan
menyenangkan dan mengembirakan adalah setiap ibu hamil harus memiliki
pengetahuan dan informasi yang cukup mengenai hal tersebut, sehingga peristiwa
apapun yang terjadi akan mudah ditangani dan diselesaikan. 2
Mungkin sudah banyak yang tahu apa itu hamil atau mengandung, namun tidak
sedikit pula yang tidak tahu atau kurang paham tentang tanda-tanda kehamilan.
Sederhananya apa saja yang dialami seorang wanita saat hamil atau menjelang akan
hamil. Sebelumnya lebih diketahui dahulu apa itu kehamilan, kehamilan merupakan
hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk
menemui sel telur (ovum) betul-betul pernuh perjuangan, dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya hamil normal adalah
40 minggu atau 9 bulan 10 hari.1,2
Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian
terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita
tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh
wanita yang sedang hamil atau sering disebut gejala kehamilan, sedangkan data
obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita
1
yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan
sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti,
yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. 2
Pada masa kehamilan terdapat perubahan fisiologis yang sering dialami oleh
ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada tiap-tiap trimester
kehamilan. Pada masa kehamilan trimester pertama, perubahan-perubahan fisiologis
tersebut sering dirasakan dan dialami oleh ibu hamil trimester pertama menjadi
keluhan yaitu antara lain sakit kepala, keputihan, sering buang air kecil, kelelahan,
gatal-gatal, ngidam makanan dan yang paling sering terjadi mual muntah.3
Mual muntah atau yang sering dikenal dengan morning sickness merupakan hal
yang fisiologis yang disebabkan karena meningkatnya kadar hormon kehamilan dan
estrogen secara berlebihan, keluhan ini merupakan hal yang fisiologis akan tetapi bila
tidak segera diatasi akan menjadi hal yang patologis.3
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Diagnosis Kehamilan
Lamanya kehamilan mulai ovulasi sampai partus adalah kira0kira 280 hari
(40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu
disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut
kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir akan mempengaruhi viabilitas
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
mempunyai prognosis buruk.4
Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Dalam triwulan kedua
alat-alat telah dibentuk, tetapi belum semurna dan viabilitas janin masih
disangsikan. Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat
hidup).4
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah
20 minggu, disebut abortus (keguguran). Bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu
disebut partus premature (persalinan prematur). Kelahiran dari 38 minggu sampai
40 minggu disebut partus aterm.4
Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan
melakukan penilaian terhadap beberapa tanda gejala hamil sehingga dapat
mendiagnosa kehamilan.5
II. Tanda dan Gejala Kehamilan
Merupakan sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil
yang terjadi akibat fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan. Tanda dan
gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami
3
gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau
bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini.6
Tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
Merupakan perubahan yang dirasakan ibu/kemungkinan/dugaan hamil.
Tanda-tanda dugaan hamil :
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat
haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi,
dengan memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7). 4
Normalnya, setelah ovum dikeluarkan dari folikel deGraf matang di
ovarium, maka folikel ini akan berubah menjadi korpus luteum yang
berperan dalam siklus menstruasi dan mengalami degenerasi setelah
terjadinya menstruasi. Bila ovum dibuahi oleh spermatozoa maka korpus
luteum akan dipertahankan oleh korionik gonadotropin yang dihasilkan
oleh sinsisiotrofoblas di sekitar blaskitokis menjadi korpus luteum
kehamilan. Progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum sangat
diperlukan untuk menyiapkan proses implantasi di dinding uterus
(endometrium) dan proses kehamilan dalam trimester pertama sebelum
nantinya diambil alih oleh plasenta pada trimester kedua. Kehamilan
menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak dilepaskan
sehingga terjadi amenorea. Progesterone yang dihasilkan dari korpus
luteum juga menyebabkan peningkatan suhu tubuh basal yang terjadi
setelah ovulasi akan tetap bertahan. 4,6
b. Mual dan Mutah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.
Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat
4
memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini
dialami oleh 75% wanita hamil. 1,4
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung akan tergeser. dan
penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan
menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh
refluks asam lambung ke esophagus bawah sebagai akibat perubahan posisi
lambung dan menurunnya tonus sfingter esophagus bagian bawah. Mual
terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas. 6
Mual dan muntah juga disebabkan oleh kombinasi hormone estrogen
dan progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan
hormone human chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan
mual dan muntah. Menurunnya tekanan sfigter esophageal bagian bawah,
meningkatnya intragastrik, menurunnya kompensasi sfingter pilori dan
kegagalan mengeluarkan asam lambung. 1
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan. 4
d. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan
Biasanya berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.
Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu. Disebabkan oleh pelebaran
pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah. 1,4
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah
itu nafsu makan timbul lagi. 4
f. Mammae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesterone
yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Dapat teraba nodul-nodul,
akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.
Konsentrasi tinggi estrogen dan progestron yang dihasilkan oleh plasenta
5
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar). Korionik
somatotropin (Human Placenta Lactogen/hPL) dengan muatan laktogenik
akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan
berbagai perubahan metabolic yang mengiringinya. 1,7
Secara spesifik estrogen akan merangsang pertumbuhan system
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesterone berperan dalam
perkembangan system alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi
sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan pembesaran payudara yang
disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitive terhadap sentuhan
(dalam dua bulan pertama kehamilan). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa
tuberkel Montgomery atau folikel di sekitar areola mulai terlihat jelas sejak
dua bulan pertama kehamilan. 4
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan
kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin. 4
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang
air besar. Seiring dengan makin besarnya uterus, usus akan tergeser.
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos
pada traktus digestivus sehingga terjadi konstipasi. Makanan lebih lama
berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada
dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi
menimbulkan pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan
utama wanita hamil. 1,6
6
i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mammae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna
lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian
bawah. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore Stimulating
Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon
yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. 4
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi
pada triwulan pertama. 4
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara. 4
2. Tanda Kemungkinan Kehamilan
a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut. Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder
akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan
hiperplasia jaringan, progesterone berperan untuk elastisitas atau
kelenturan uterus.1,7
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
bentuknya makin lama makin bundar. Untuk akomodasi pertumbuhan
janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim,
serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi
desidua ukuran kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapitasi
lebih dari 400 cc.7
7
Gambar 1. Relatif pertumbuhan rahim di awal kehamilan.8
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram
pada akhir kehamilan (40 minggu). Pada bulan-bulan pertama kehamilan
bentum uterus seperti buah alpokat. Pada kehamilan empat bulan berbentuk
bulat dan akhir kehamilan bujur telur. Posisi uterus pada kehamilan, dalam
letak antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap
berada dalam rongga pelvis. Setelah itu mulai memasuki rongga perut yang
dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Mobilitasnya lebih
mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.7
Gambar 2. Pembesaran Uterus.9
8
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami
hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Pada kehamilan
lima bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa
tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan
dinding rahim.1,7
Gambar 3. Tanda Hegar.10
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva,
vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen dan akibat hipervaskularisasi.1,7
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak
rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini
menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas
ke jurusan pembesaran.1
9
Gambar 4. Tanda Piscaseck.10
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak
ditemukan.1
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda
adanya janin di dalam uteus. Dapat dikenali dengan jalan menekan tubuh
janin melalui dinding abdomen yang kemudian terdorong melalui cairan
ketuban dan kemudian memantul balik ke dinding abdomen atau tangan
pemeriksa.1,5
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi
hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan
10
sedini mungkin. Keuntungannya ialah lebih cepat, akurat dan dengan titer
yang rendah reaksi telah positif. Dasarnya adalah suatu reaksi antigen-
antibody dimana human chorionic gonadotropin bersifat antigen oleh
karena terdiri dari polipeptida. Umumnya dipakai cara haemo-agglutination
inhibition.1,4
Gambar 5. Contoh Tect Pack Positif.11
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu.
Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba
secara objektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus dapat diraba pada
kehamilan lebih tua.1,5
b. Denyut jantung janin :1,5
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec. Dengan stetoskop
Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18-
20 minggu.
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler.
11
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram, denyut jantung janin dapat
dicatat pada kehamilan 12 minggu.
c. Dilihat pada ultrasonograf, pastinya yang pertama kali dilakukan pada
pemeriksaan USG selama kehamilan 11-14 minggu adalah memastikan
adanya kehamilan. Dengan USG dapat diketahui ukuran kantong janin,
panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat
diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk
menilai pertumbuhan janin.1,12
d. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.1
III. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
1. Riwayat
Anamnesis
Bila seseorang datang dengan haid terlambat dan diduga ada kehamilan,
maka dapat ditentukan tanggal perkiraan partus dengan menggunakan rumus
Naegele yaitu hari + 7, bulan – 3, dan tahun + 1. Bila haid pertama tidak
diingat lagi, maka sebagai pegangan dapat dipakai antara lain gerakan-gerakan
janin. Umumnya pada primigravida gerakan janin dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu dan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu.
Dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan nausea yang biasanya hilang
pada kehamilan 12-14 minggu.4
Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang
dirasakan dan dikemukakan oleh ibu hamil pada pemeriksa. Hal-hal yang
berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan
janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan
penyimpangan dari normal (keadaan patologis).6
2. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh. Tekanan
darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah dikatakan
12
tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu
sistolik 30 mmHg atau lebih di atas normal, dan/atau diastolic 15 mmHg atau
lebih di atas normal, kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan
eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat. Nadi yang normal adalah
80/menit. Bila nadi lebih daro 120/menit, maka hal ini menunjukkan adanya
kelainan. Sesak nafas ditandai dengan frekuensi pernafasan yang meningkat
dan kesulitan bernafas serta rasa lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan
kerja fisik (berjalan, tugas sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit
jantung. Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, berarti ada
infeksi dalam kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan
harus dicari penyebabnya.6
Periksa berat badan, lingkar lengan atas (LLA) dan tinggi badan. Berat
ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per minggu. Bila
dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda ±
1 Kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 Kg.
pada akhir kehamilan berat badan meningkat, maka perlu difikirkan adanya
resiko (bengkak, kehamilan kembar, anak besar).6
Adanya cacat tubuh. Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang
berpengaruh terhadap kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan
scoliosis, perlu diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin atau kesulitan dalam persalinan.6
3. Pemeriksaan obstetrik
a. Pemeriksaan luar
Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk
memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur
kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak jantung
janin. Cara palpasi yang digunakan menurut Leopold. Cara pemeriksaan
Leopold I, II, III, dan IV. Leopold I, II, dan III, pemeriksaan menghadap ke
13
arah muka wanita yang diperiksa. Leopold IV, pemeriksa menghadap ke
arah kaki wanita tersebut.4,6
Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi
fundus uteri sehingga usia kehamilan dapat diketahui. Tua kehamilan
disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Bila tidak sesuai, difikirkan
ke arah keadaan patologik. Selain itu dapat pula ditentukan bagian janin
mana yang terletak pada fundus uteri, apakah kepala atau pun bokong.
Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula
ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah
menghubungkan bokong dengan kepala. Pada Leopold III dapat ditentukan
bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan Leopold IV, selain
menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat
menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas
panggul.4
Gambar 6. Pemeriksaan Leopold I, II, III, dan IV.9
14
b. Pemeriksaan Panggul Dalam
Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam
kehamilan untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas panggul, pintu
bawah panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakuakn pada
kehamilan 8 bulan atau lebih. 4
Gambar 7. Pemeriksaan Bimanual Pelvic.10
4. Uji Laboratorium
a. Urin
Uji semacam ini tersedia dipasaran atau distribusi medis. Uji tersebut
dinyatakan positif jika konsentrasi hCG dalam urin mencapai 25 mI,
biasanya terjadi pada saat tidak menstruasi atau 12-14 hari setelah
konsepsi. Uji dengan hasil positif mempunyai nilai prediksi terhadap
kehamilan sebanyak 99,5%. Hasil negatif palsu dapat terjadi karena
rendahnya konsentrasi hCG, sebagai akibat urin yang terlalu encer, tanggal
yang tidak akurat, KE atau ganggu7an pada ovum. Serum Beta hCG
15
dideteksi 7 sampai 11 hari setelah konsepsi dilakukan 2 kali setiap 2 hari
selama 10 minggu. Penyebab turunnya hCG biasanya karena aborsi
spontan, ovum yang terganggu, dan kehamilan yang dipertahankan setelah
12 minggu.5
Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar
hemoglobin, dan derajat anemia (bila ada).6
IV. Diagnosa Banding Kehamilan
1. Pseudosis (Hamil Palsu)
Dijumpai tanda dugaan hamil, terdapat amenore, perut membesar, tetapi
tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif. Uterus sebesar biasa.
Wanita tersebut mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil. Hal ini
biasanya terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil.3
2. Tumor Kandungan atau Mioma Uteri
Dapat terjadi amenorea, perut makin besar, uterusnya makin besar,
kadang-kadang tidak merata. Akan tetapi tanda-tanda kehamilan seperti
Braxton-Hicks dan reaksi kehamilan negatif.3
3. Kista Ovarium
Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan
terus berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur
kehamilan, dan pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan tes negatif.3
4. Hematometra
Terlambat datang bulan dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa
sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan
pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.3
5. Vesika Urinaria dengan Retensio Urinae
16
Uterus sendiri biasa besarnya, dengan melakukan kateterisasi, maka
pembesaran perut akan menghilang. Uterus sendiri biasa besarnya, tanda-
tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.3
6. Menopause
Terdapat amenorea. Umur wanita kira-kira di atas 43 tahun. Uterus
sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.3
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Dewi R. Bab II. Tinjauan Pustaka. 2008.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-rikadewi-5413-3
babii.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2012
2. Indrawati P. Hal Penting Seputar Kehamilan. Dalam : Panduan Perawatan
Kehamilan. Cetakan ke 5. Atma Media Press : 2010. Hal 31-32
3. Puspita W. BAB I. Pendahuluan. 2008.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-wulanpuspi-5110-
2babi.pdf. Diakses tanggal 20 Februari 2012
4. Prawirohardjo S. Diagnosis Kehamilan. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga.
Cetakan Kesembilan. Jakarta : 2007. Hal : 125-130.
5. Lily Y. Tanda-Tanda Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan.
http://www.emedicinehealth.com/tanda-tanda-kehamilan-dan-pemeriksaan-
diagnostik/. Diakses tanggal 20 Februari 2012
6. Anonim. Bab 2. Tinjauan Pustaka. http://etd.eprnts.ums.ac.id/12653/3/chapter
%2011. Diakses tanggal 20 Februari 2012
7. Trisetiyangningsih Y. kehamilan Normal. Yogyakarta, 2011.
http://srikesayaniyk.ac.id/attachments/article/74/fisiologikehamilannormal.pd
f. Diakses tanggal 20 Februari 2012
8. Chamberlain G and Morgan M. The changing body in pregnancy. In : ABC of
Antenatal Care. Fourth edition. London : MNJ Books. 2002. Hal 12
9. Stead LG. Diagnosis of Pregnancy and Antepartum. In : First aid for the
obstetric and gynecology clerkship. Unites state : 2004 : 39. Hal 21, 42
10. Pernoll ML. Diagnosis of pregnancy and prenatal care. Abdominal findings of
early pregnancy. In : Benson and Pernoll’s handbook of obstetric and
gynecology. Tenth edition. 2001. Hal 109-111, 159.
11. Anonym. Tanda-tanda Dugaan Kehamilan.http://meliamedika.blogspot.com.
Diakses tanggal 22 Februari 2012
18
12. Anonym. USG Kehamilan. http://www.obgyn/obgyn/usg-kehamilan.html.
Diakses tanggal 22 Februari 2012.
19
20
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN REFERATUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Februari 2012
GEJALA KEHAMILAN MUDA
Oleh :
Karlina Budiman, S.Ked
110206085
Pembimbing :
dr. Wahyuni Saddang
Konsulen :
dr. Rudy B. Leonardy, Sp.OG
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR2012