FRAKTUR TERBUKA

Post on 11-Dec-2015

134 views 24 download

description

ppt

Transcript of FRAKTUR TERBUKA

FRAKTUR TERBUKA

HARRY L.A 030.11.124

HENY 030.11.128

ILINE MICHAELA 030.11.138

RIFRITA FRANSISCA 030.11.254

Pendahuluan

Fraktur Terbuka

(Kegawat Daruratan)

Penutupan Kulit

Operasi

Stabilisasi tulang

Bone Grafting

Debridemant

Antibiotik

Adekuat

Anatomi & Histologi

• Tulang Spons• Tulang Kompak

• Lapisan Fibrosa Luar

• Lapisan Dalam (Cambium)

• Tulang Panjang• Co: Femur, Tibia

• Tulang Pendek• Co: Karpal, Vertebra

• Tulang Pipih• Co; Scapula, Pelvis

• Sel• Osteosit• Osteoblas• Osteoklas

• Matrix Tulang• Serat kolagen

• Substansi Dasar• Proteoglikan• Kondroitin Sulfat• Asam Hialuronat

• Garam Organik• Fosfor• Kalsium

Komposisi Bentuk

StrukturLapisan

Anatomi Lanjutan

▪ Tulang Pipih

▪ Tulang Pendek

▪ Tulang Panjang▪ Epiphysis▪ Diaphysis▪ Periosteum▪ Endosteum

Histologi Lanjutan

▪ Tulang Spons▪ Trabekula▪ Lamellae▪ Kanalikuli▪ Lakuna

▪ Tulang Kompak▪ Unit dasar Tulang : OSTEON▪ Kumpulan osteon disebut SISTEM

HAVERSIAN▪ Sistem Haversian :▪ Kanal Havers▪ Lamellae▪ Lakuna▪ Kanalikuli

Fisiologi

▪ Pertumbuhan Tulang▪ Endokondral▪ Perikondral

▪ Zona Pertumbuhan▪ Zona resorpsi atau zona

pembukaan tulang rawan▪ Zona hipertrofi tulang rawan▪ Zona kolumnar tulang rawan▪ Zona proliferasi atau zona

istirahat kartilago

Definisi

▪Fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri dan timbul komplikasi berupa infeksi

Epidemiologi

Epidemiologi

Indonesia

4% dari Total insiden

fraktur♂:♀ = 3,6:1

Skotlandia

21,3/100.000 kasus dlm

1 tahun

Fraktur terbanyak : Tiba 21,6%

Etiologi

FRAKTUR

Fr. Traumati

k

Fr. Spontan

Fr. Patologis

Klasifikasi

Tipe Luka Fraktur Resiko infeksi

(%)

I Laserasi < 1cm kerusakan jaringan

tidak berarti relative bersih

Sederhana, dislokasi

fragmen minimal

0-2

II Laserasi > 1cm, tidak ada

kerusakan jaringan yang hebat atau

avulsi, ada kontaminasi

Dislokasi fragmen jelas 2-5

III Luka lebar >10cm dan rusak hebat,

atau hilangnya jaringan

disekitarnya, kontaminasi hebat

Kominutif, segmental,

fragmen tulang ada yang

hilang

5-50

Tipe Batasan Resiko

infeksi

(%)

Resiko

amputasi

(%)

IIIA Periostenum masih membungkus fragmen fraktur

dengan kerusakan jaringn lunak yang luas

5-10 0

IIIB Kehilangan jaringn lunak yang luas, kontaminasi berat,

periostenal striping atau terjadi bone expose

10-50 16

IIIC Disertai kerusakan arteri yang memerlukan repair

tanpa melihat tingkat kerusakan jaringn lunak

25-50 42

PATOFISIOLOGI

Gangguan mobilitas fisik

Gangguan perfusi jaringan

Manifestasi Klinis

Sering Ditemukan• Nyeri• Memar• Pembengkakan

Dapat ditemukan• Baal• Sianosis• Hilang Kesadaran• Darah dalam urin

Pemeriksaan Fisik Generalis

▪ A : Airway

▪ B : Breathing

▪ C : Circulation

▪ C : Cervical Injury

Pemeriksaan Fisik Lokalis

• Kulit Utuh?• Memar?• Bengkak?• Angulasi?• Rotasi?

• Nyeri Tekan• Nadi• Temperatur

sekitar• CRT• Krepitasi

• Aktif• Pasif

Pemeriksaan Penunjang

X-Ray• Rule of twos

CT-Scan• Lebih detail bagian tulang sendi dengan

foto lapis demi lapis

MRI• Identifikasi cidera pada tendon, ligament,

otot, tulang rawan, dan tulang.

Tatalaksana Awal (1)

Tatalaksana Awal (2)

Rekogni

si

• Perkiraan diagnosis fraktur dengan menganalisa naik dari Ax dan PF yang didapatkan

Reduksi

• Reposisi fragmen-fragmen fraktur

Retensi

• Metode mempertahankan fragmen-fragmen tersebut selama penyembuhan

Rehabilitasi

• Mengembalikan kekuatan otot, pergerakan sendi, dan melatih pasien agar dapat kembali menjalankan aktivitas normal

Tatalaksana Definitif

Debridement

Penanganan Fraktur

Penutupan Luka

Pemberian Antibiotik Profilaksis

After Care

• Menjadikan luka bersih

• Membantu penyembuhan jaringan lunak dan meminimalisir trauma• Reduksi• Fiksasi• Mengurangi risiko infeksi• split thickness skin-graft• local-distant flap

• Eradikasi Bakteri• Amoxiclav (1,2 g/ 8 jam)• Cefuroxime (1,5 g/ 8 jam)

• Mencegah infeksi sekunder dengan Antibiotik adekuat

Pemberian Antibiotik

  Grade I Grade II Grade IIIA Grade IIIB/CDiberikan secepatnya(dalam 3 jam dari terjadinya fraktur) 

co-amoxiclav co-amoxiclav co-amoxiclav co-amoxiclav

Saat melakukan debridement

co-amoxiclav

dangentamicin

co-amoxiclav

dangentamicin

co-amoxiclav

dangentamicin

co-amoxiclav

dangentamicin

Saat penutupan luka definitive

Penutupan luka dapat dilakukan saat debridement; penundaan luka tidak dibutuhkan 

Penutupan luka dapat dilakukan saat debridement. Jika ditunda, gentamicin dan vancomycin (atauteicoplanin) diberikan saat penutupan luka 

Penutupan luka dapat dilakukan saat debridement. Jika ditunda, gentamicin dan vancomycin (atauteicoplanin) diberikan saat penutupan luka 

Gentamicin danvancomycin (atauteicoplanin)

Profilaksis diteruskan

Hanya pemberian co-amoxiclav yang diteruskan setelah pembedahan

Hanya pemberian co-amoxiclav yang diteruskan dari proses pembedahan awal sampai setelah pembedahan terakhir.

Hanya pemberian co-amoxiclav yang diteruskan dari proses pembedahan awal sampai setelah pembedahan terakhir.

Hanya pemberian co-amoxiclav yang diteruskan dari proses pembedahan awal sampai setelah pembedahan terakhir.

Maksimal waktu pemberian

24 jam 72 jam 72 jam 72 jam

Tatalaksana Lanjutan

Amputasi

Indikasi Absolut• Gangguan anatomis

komplit • Iskemia lebih dari 6

jam

Indikasi relative• Polytrauma serius• Trauma ipsilateral

berat• Penanganan

berlarut-larut

Proses Penyembuhan Tulang

Komplikasi

Umum

Dalam waktu 24 jam• Syok• Gangguan fungsi

napas• emboli lemak• thrombosis vena

dalam• infeksi tetanus• gas gangrene

Lokal Dini

Dalam 1 minggu pertama pasca trauma• sindrom

kompartemen• nekrosis avaskuler

Lokal Lanjut

Lebih dari 1 minggu pasca trauma• osteomyelitis

kronis,• kekakuan sendi• degenerasi sendi• nekrosis pasca

trauma• nonunion• delayed union• malunion

Prognosis

▪Fraktur terbuka harus dilakukan sebelum periode emas terlampaui agar sasaran penanganannya tercapai.