Post on 11-Feb-2016
description
Sheizi Prista Sari
• Banyak ibu yang mengetahui pentingnya pemberian ASI eksklusif, tapi milyaran rupiah dihabiskan setiap bulannya di Indonesia untuk pembelian susu formula
Menurut anda, kenapa ini semua bisa terjadi ?
• Banyak orang tahu bahwa kolesterol dapat menimbulkan berbagai penyakit, tapi rumah makan yang menyediakan segudang kolesterol (RM.Padang, RM.makasar, Fast Food) selalu menjadi incaran
• Kita menyadari bahwa buah dan sayur sangat penting bagi kesehatan, tapi berapa banyak diantara kita yang mengkonsumsinya rutin setiap hari.
• Banyak informasi yang mengatakan bahwa mie kemasan tidak baik dikonsumsi apalagi bagi anak-anak, tapi bekal sekolah anak lebih sering didominasi oleh mie kemasan.
Ratusan juta disediakan pemerintah untuk mengatasi angka gizi buruk, namaun kasus gizi buruk dimasyarakat tetap menjadi fenomena gunung es.
Banyak penelitian mengatakan bahwa sarapan pagi itu penting, tapi berapa banyak diantara kita yang memeliki kebiasaan makan pagi?
Food Habit vs. Food Choice Habit kebiasaan sesuatu yang
dilakukan berulang-ulang
Choice proses memutuskan ataupun hasil keputusan
Behavior Social and economic factors People’s beliefs and attitudes
Cultural factors
Population / ethnic
Tradition Beliefs Value
PilihanCara dalam mempersiapkan makananCara penyajian makananStatus nutrisi
Most important factors
Quality and freshness Price Taste Trying to eat healthily Family preferences(European Study)
Faktor lainnya Integritas Budaya Akulturasi Media dan Informasi Ketersediaan makanan
Psychological Effect
Food Choice
Perception of sensory attributes
Physical/chemical properties Nutrient
Content Psychological factors
Sociocultural price
Availability brand
Attitudes
Food
Person
Economic Social
Shepherd’s Model (1999)
Pengaruh sosial dalam pemilihan makanan
Faktor sosiodemografic (usia, gender, kelas sosial, status pernikahan, dll)
Komposisi keluarga Agama, moral, dan etika
Faktor Individu yang mempengaruhi pemilihan makanan Hasil yang diharapkan Genetik dan sensitifitas rasa Keterpaparan terhadap makanan Karakteristik pribadi Perilaku ( Cognitive, Affective, Conative)
jangka panjang atau pendek
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASALAH GIZI MASYARAKAT(SUHARJO,1989) Faktor Pertanian: terutama masalah produksi hasil pertanian
ketersedianaan pangan Faktor Ekonomi Faktor Sosial Budaya :
- Pola Pangan- Pembagian makanan dalam keluarga- Besar Keluarga- Daya terima kebiasaan makan
Faktor Fisiologi Faktor Pengolahan dan penyimpanan pangan Faktor Infeksi
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENIMBULKAN MASALAH GIZI(Call dan Lavinson)
Zat gizi dalam makanan
Ada tidaknya program pemberian makanan di luar kelrg
Daya beli keluarga
Kebiasaan makan
Perawatan/pemeliharaan kesehatan
Lingkungan fisik dan sosial
Konsumsi makanan
Kesehatan
STATUS GIZI
PENDIDIKAN GIZI PENDIDIKAN GIZI DAPAT DILIHAT DARI - PENDIDIKAN GIZI BAGI TENAGA PROFESI - PENDIDIKAN GIZI INTRA MURAL - PENDIDIKAN GIZI EKSTRAMURAL PADA HAKEKATNYA PENDIDIKAN GIZI
MERUPAKAN BAGIAN DARI PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT YANG TUJUAN UTAMANYA TERJADI PERUBAHAN PERILAKU PADA MASYARAKAT SHG BERPEILAKU HIDUP SEHAT
UNSUR-UNSUR YANG DIPERLUKAN SBG INDIVIDU UNTUK PERUBAHAN PERILAKU :
ADANYAPENGERTIAN /PENGETAHUAN TTG APA YG AKAN DILAKUKANNYA
KEYAKINAN/KEPERCAYAAN TTG MANFAAT DAN KEBENARAN YG AKAN DIALKUKANNYA (SIKAP POSITIF)
SARANA YANG DIPERLUKAN UTK MELAKUKANNYA
DORONGAN/MOTIVASI UNTUK BERBUAT YANG DILANDASI OLEH KEBUTUHAN YG DIRASAKANNYA.
CONTOH : …..
UNSUR-UNSUR PERILAKU INDIVIDU SBG ANGGOTA MASY/KLPK : ADANYAPENGERTIAN /PENGETAHUAN TTG APA
YG AKAN DILAKUKANNYA KEYAKINAN/KEPERCAYAAN TTG MANFAAT DAN
KEBENARAN YG AKAN DIALKUKANNYA (SIKAP POSITIF)
SARANA YANG DIPERLUKAN UTK MELAKUKANNYA NORMA/DUKUNGAN KELOMPOK BHW APA YANG
AKAN DILAKUKANNYA DITERIMA OLEH KLPK-NYA. DORONGAN/MOTIVASI UNTUK BERBUAT YANG
DILANDASI OLEH KEBUTUHAN YG DIRASAKANNYA.
CONTOH :…….
PERUBAHAN PERILAKU
SESEORANG AKAN MERUBAH PERILAKUNYA MELALUI BERBAGAI CARA SBB:
ADANYA GANGGUAN KESEIMBANGAN PENGERTIAN YG SDH DIMILIKI DG PROSES RATIONALISASI THD K-A-P.
KARENA TERPAKSA KARENA INGIN MENIRU
(IDENTIFICATION) KARENA MENGHAYATI MANFAATNYA
(INTERNALIZATION)
PROSES PERUBAHAN PERILAKU :
MENURUT KURT LEWIN : TEORI “UNFREEZING TO REFREEZING”
1. FASE PENCAIRAN ( the freezing phase)2. FASE DIAGNOSA MASALAH (the problem
diagnosis phase)3. FASE PENENTUAN TUJUAN (the goal
setting phase)4. FASE TINGKAH LAKU ( the new behavior
phase)5. FASE PEMBEKUAN (the refreezing phase)
UNTUK MENGEFEKTIFKAN PERUBAHAN TSB DIATAS ADA TIGA CARA : Memperkuat driving forces
(meningkatkan ide pembaharuan melalaui pendidikan,penerangan atau dg peraturan)
Mereduksi Restraining forces Kombinasi keduanya.
MENURUT ROGER &SHOEMAKER : “Teori inovasi/adopsi”
Ada lima langkah menuju tingkah laku yang adopted yg dikenal dg singkatan “ A-I-E-T-A “
AWARNESS INTEREST EVALUATION TRIAL ADOPTION
REVISI TEORI TSB MENJADI :
KNOWLEDGE PERSUASSION DECISION CONFIRMATION
PENDIDIKAN GIZI MASYARAKAT Pengertian Pendidikan Gizi
merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan positif terhadap individu, keluarga dan masyarakat mengenai kesehatan gizi agar mampu menerapkan cara hidup sehat sebagai bagian dari cara hidupnya sehari-hari, atas kesadaran dan kemaunannya sendiri.
Sbg suatu proses belajar, terdapat 3 situasi belajar yang biasa dihadapi oleh petugas kesehatan:
1. Situasi yang membutuhkan (require) suatu tindakan atau sikap tertentu untuk dipelajari------- Required program
2. Situasi dimana perilaku tertentu itu di sarankan (recommended) untuk dipelajari--------recommended program
3. Situasi dimana proses belajar itu berlangsung secara self directed, yakni bhw masyarakat atau sasaran pendidikan sendirilah yang menentukan tujuan atau goal yang harus dicapai.
SASARAN :
Secara umum sasaran pendidikan gizi adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat.
Secara khusus ditujukan kepada : Sasaran yang sehat, dalam hal ini
tujuan pendidikan gizi adalah untuk memelihara, meningkatkan dan mencegah terjadinya gangguan gizi baik pada individu keluarga/kelompok maupun masy.
Sasaran yang mengalami gangguan gizi, ditujuan lebih banyak pada upaya kuratif dan rehabilitatif
Sasaran utama dalam program gizi masyarakat adalah keluarga dan anggotanya.
Keluarga adalah : persekutuan dua atau
lebih individu yang terikat oleh darah,perkawinan atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga, saling berhubungan dalam lingkup peraturan keluarga serta menciptakan dan memlihara budaya yang sama (Tinkham,1972 &UU no.10/th1992)
Bentuk keluarga : nuclear family, ekstended family, single parent commune family Terdapat hubungan yang erat antara
masy. keluarga dan individu anggotanya yang tercermin dalam life style (gaya hidup)
Gaya hidup keluarga yang dimanifestasikan sbg Perilaku keluarga dipengaruhi oleh 4unsur utama : Kondisi Lingkungan hidup
Kebutuhan keluarga (kebut. Material, kebut. Bermasy.,kebut. Intelektual, kebut.emosi dan estetik, dan kebut. Rokhani/spiritual)
Sumberdaya keluarga ( waktu, materi, sdm, hub pribasi, dan intrinsik keluarga)
Aktivitas/kegiatan keluarga (Interaksi, membimbing anak, berhub.dg makanan, berhub.dg perumahan, dg kes keluarga, dg keuangan keluarga, perencanaan dan tatalaksana RT, dan perasaan aman)
TAHAP-TAHAP PENDIDIKAN GIZI
Pendkk gizi bertujuan untuk tercapainya suatu perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan pangan dan gizi, berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di masy.
Tahapan pengembangan sbb : Tahap persiapan (meliputi daerah, tenaga,
cara pelaksanaan dan pendekatan toma) Tahap penjajakan dan pengenalan
masyarakat (pertemuan desa, kunjungan rumah, dan dialog dg pemuka masy.)
Tahap pengembangan Rancangan pesan-pesan penyluhan/pendidikan
Tahap uji coba rancangan pesan-pesan Tahap produksi dan penyebaran pesan Tahap penilaian.
Kesimpulan
Studi tentang kebiasaan makan harus terus dikembangkan untuk menentukan intervensi terbaik dalam mengatasi berbagai masalah nutrisi
Berbagai teori yang mendasari diantaranya ;*Sosial-kognitif teori (sering digunakan dalam program perubahan pola makan) lingkungan, perilaku, dan karakter individu saling berinteraksi*Precede-proceed model perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor ( predisposing, enabling, reinforcing factors)
Faktor Sosial Budaya dalam Konteks
Ekologi
Ekologi
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya
Manusia Lingkungan
+
-
Hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya ini terwujud dalam bentuk kebudayaan
dan teknologi
Bagaimana faktor sosial budaya mempengaruhi
interaksi manusia dengan lingkungannya?
Kebudayaan menjadi faktor perantara hubungan manusia dengan lingkungannya
Pandangan manusia mengalami perubahan bahwa lingkungan fisik tidak lagi menentukan kegiatan manusia, tetapi justru dapat memilih apa yang dikehendakinya, sesuai dengan apa yang tersedia pada lingkungan fisik.
Dalam hal ini manusia mengadakan pemilihan,
sesuai dengan sosial budayanya.