Tradisional Food Dan Ethnic Food Oleh Muh. Arsyad
-
Upload
arsyad-maner-fp-unhas -
Category
Documents
-
view
126 -
download
4
Transcript of Tradisional Food Dan Ethnic Food Oleh Muh. Arsyad
Mata Kuliah: Tren Industry PanganDosen : Prof. Dr. Ir. Abu Bakar Tawali
TRADISIONAL FOOD DAN ETHNIC FOOD
OLEH
MUH.ARSYAD
P3800211401
PROGRAM MAGISTER ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS PERTANIAN
PASCASARJANAUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2012
TRADISIONAL FOOD DAN ETHNIC FOOD
Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun
semakin terbatas. Keterbatasan lahan pertanian, sementara jumlah penduduk
terus meningkat merupakan salah satu kendala produksi pangan di Indonesia.
Agar kecukupan pangan nasional bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan
adalah meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan
teknologi dan pengoptimalan hasil pertanian yang ada, seperti dengan
pemanfaatan makanan tradisional dan pemanfaatan makanan yang berasal dari
daerah atau Negara lain yang bisa diproduksi di daerah kita atau yang lebih
dikenal dengan nama Ethnic food .
Pelestarian makanan tradisional serta peningkatan usaha kecil harus
diupayakan. Berkaitan dengal hal itu maka pengubahan perilaku pada pelaku
bisnis makanan tradisional dalam penanganan mutu produknya adalah
esensial. Untuk kegiatan tersebut diperlukan dukungan yang bersifat "rekayasa
teknologi perbaikan mutu makanan", dan dukungan itu bersifat integratif
kelembagaan (kalangan perguruan tinggi, pemerintah dan non pemerintah) dalam
upaya memperbaiki mutu makanan yang sekaligus berfungsi sebagai dasar
menuju pelestarian makanan tradisional bangsa Indonesia.
Pandangan atau image negatif yang timbul di masyarakat terhadap
makanan tradisional saat ini antara lain : (1) Komposisi bahan dan kandungan gizi
tidak standar, (2) Waktu pengolahan lama, (3) Cara pengolahan tidak
bersih/tidak higienis, (4) Penyajian dan pengemasan kurang menarik, (5) Lokasi
penyajian kurang nyaman, (6) Umur simpan pendek, (7) Cita rasa kurang
sesuai dengan selera generasi muda. Sedangkan nilai positif yang masih
melekat pada produk makanan tradisional antara lain: (1) Harga murah
(terjangkau oleh lapisan ekonomi kecil), (2) Pengerjaa nnya bersifat padat karya
(sehingga banyak menyerap tenaga kerja), (3) Pembuatannya dapat
dilakukan bersama-sama dengan kegiatan keluarga (jadi satu dengan dapur
rumah tangga), (4) Pelaksanaan (produsen) tidak ditutut pendidikan tinggi.
Makanan tradisional yang ada saat ini beberapa dekade lalu
sebenamya juga pernah menjadi makanan modern yang digemari oleh banyak
kalangan (tua dan muda, kaya maupun miskin) serta memberikan kebanggaan
bagi yang mengkonsumsi. Namun dengan berjalannya waktu, perubahan gaya
hidup, perkembangan arus informasi yang begitu dahsyat serta ditambah
dengan era globalisasi, maka makanan tradisional menjadi seakan
"tenggelam di rumah sendiri" kalah "pamor" dengan makanan asing yang
beredar di pasaran. Kondisi tersebut menjadi tantangan kita semua
untuk meningkatkan citra makanan tradisional agar mampu bersaing dengan
makanan import (makanan dari waralaba asing) terutama dalam merebut
perhatian dan selera orang muda.
Untuk makanan ethnic food juga semakin lama semakin berkembang
dinegara kita bahkan hampir disetiap daerah juga telah mengalami perkembangan,
akan tetapi masih banyak kendala dari makan tersebut, diliahat dari biaya yang
agak mahal serta penyajian yang khusus . untuk itu diperlukan suatu konversi
pengetahuan tentang bahan , dan cara penyajian pada makanan ethnic ini.
Berdasarkan hal tersebut maka sangat penting untuk kita melakukan
sentuhan dan pengetahuan teknologi pada makanan tradisional food dan ethnic
food ini.
A. Tradisional Food
Makanan tradisional dapat didefinisikan sebagai makanan, termasuk
jajanan serta bahan campuran atau ingredients yang digunakan secara
tradisional, dan telah lama berkembang secara spesitik di daerah dan
diolah dari resep-resep yang telah lama dikenal oleh masyarakat setempat
dengan sumber bahan lokal serta memiliki citarasa yang relatif sesuai
dengan selera masyarakat setempat (Fardiaz, 1998). Dari definisi tersebut
dapat dikelompokan beberapa hal yang bisa dicermati, antara lain :
sumber bahan baku, cara pengolahan dan resepnya serta cita rasa
dari suatu makanan bersifat lokal. Pada makanan tradisional ditekankan
ad anya penggunaan bahan baku lokal dan hal itu sangat penting karena erat
kaitannya dengan ketahanan pangan. Sedangkan cara pengolahan pangan, resep
dan cita rasanya umumnya sudah bersifat turun temurun, serta sedikit sekali
adanya modifikasi. Hal itu ada ya ng bisa menjadi kekuatan misalnya
berkaitan dengan bahan baku, namun ada pula yang melemahkan seperti
cara pengolahan, resep dan cita rasa yang seakan-akan tidak berkembang
menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat, aneka
pangan tradisional, seperti tempe, tahu, bawang putih, madu, temulawak, gado-
gado, kacang hijau, ikan laut, ikan darat dll. Karena disamping khasiat,
makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positip yang lain seperti:
Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah
didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang
baik sebagai makanan
Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli
Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan
minuman, yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat
daerah tersebut dengan beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat
dihasilkan bermacam-macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa
sehingga menjadi makanan yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara
pengolahannya dilakukan dengan beragam dan bervariasi seperti: Dengan
membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan, pengukusan, menggoreng
dan menumis.
Pada era globalisasi saat ini makanan traditional muncul berdampingan
dengan makanan modern produk negara lain, dan bahkan dirasa hampir
tergusur. Hal tersebul dapat dilihat sebagian anak-anak muda Indonesia
menganggap makanan asing. seperti Keniucky Fried Ohicken, Mc. Donald
pitzza hut dan sehagainya adalah jenis makanan yang bergengsi.
Berbagar fakror yang dapai mempeagaruhi lunturnya kegemaran
sebagian masyarakat terhadap makanar tradisional Indonesia antara lain adanya
perubahan gaya hidup, perkembangan ekonomidan gencarnya ekonomi
makanan asing diberbagai kota besar. Selain kondosi tersebut, makanan
tradisional juga kurang menarik minat pembeli karena segi pengolahan dan
penyediaannya kurang praktis, serta keamannnya diragukan. Hal tersebut
membuat makan tradisonal kurang digemari.
Berdasarkan hal tersebut maka sangat diperlukan hal-hal yang bisa
mengangkat makanan tradisonal sehingga bisa bersaing dengan dengan makan
lainnya. Hal itu bisa dicapaui dengan adanya sentuhan teknologi baik pada
pemilihan bahan baku, cara pengolahan dan bagaimana penyajiannnya
sehingga semuanya dapat dijamin bisa meningkatkan nilai ekonominya.
Beberapa jenis makanan tradisonal yang telah mengalami proses
sentuhan teknologi sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya dan tetap
pada konsep makanan tradisional adalah sebagai berikut:
1. Coto Makassar
Coto Makassar merupakan makanan khas Makassar, dimana
sebelumnya coto Makassar ini hanya disajikan di daerah Makassar, dan
hanya disajikan pada piring biasa sekarang coto Makassar ini sudah bisa
didapatkan diberbagai daerah yang tersebar diseluruh daerah yang ada di
inidonesia, bahkan sampai di daerah Malaysia. Penyajiannya juga sudah
sedemikian rupa sehingga sudah pas dimakan pada porsi yang sesuai dengan
porsi perorangan.
Rasa coto ini juga bukan hanya bisa didapatkan pada makanan coto
mangkuk tetapi juga sudah dilakukan pengembangan dimana rasa coto ini
sudah bisa didapatkan pada makanan mie, atau disebut mie rasa soto, begitu
juga dengan rasa mie yang lain, rasa ayam rendang, dan rasa mie yang
lainnya.
2. Bakso
Untuk makanan bakso, makanan ini sudah sangat dikenal, bahkan
sampai manca Negara, hal ini menunjukkan betapa bakso ini telah melekat
pada selera masyarakat kita, bukan hanya masyarakat kita tetapi presiden As
barrack obama masih sangat menyukai makanan bakso ini. Dengan
sentuhan teknologi maka makanan bakso ini telah banyak mengalami
pengembangan, seperti hanya pada rasa bakso yang sudah sedemikian
banyak didapatkan seperti bakso rasa ayam, bakso rasa keju, bakso telur dan
bakso granat.
3. Onde-onde
Makanan tradisional ini juga sangat digemari oleh masyarakat kita,
akan tetapi sebelumnya memiliki penyajian yang tidak pas atau sesuai
dengan selera masyarakat sehingga dibutuhkan teknologi yang dapat
meningkatkan nilai ekonomis serta kepuasan pelanggan, dimana onde-onde
sekarang sudah disajikan dengan ukuran yang kecil sesuai dengan mulut
kita sehingga bisa langsung ditelan dengan cepat tanpa harus memotong
kecil dulu. Selain itu makan ini sudah memiliki warna yang yang menrik
perhatian.
4. Kapurung
Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi
Selatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten
Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) Makanan ini terbuat dari sari atau tepung
sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak
dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Meski
makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di warung-
warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran,
bersanding dengan makanan modern.
5. Sup konro
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal
dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga
sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa
dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna
gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam.
Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan
tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi
bakar dengan bumbu khas konro. Makanan ini sangat dicari oleh para
wisatawan yang berkunjung kesulawesi selatan.
B. Ethnic Food
Ethnic food adalah merupakan makanan yang mewakili daerah atau suku bangsa tertentu. Dimana makanan masing-masing suku bangsa memiliki perbedaan flavour serta cara penyajiannya yang dipengaruhi oleh latar budayanya
Makanan etnik didunia terbagi beberapa garis besar yaitu
1. Asian, seperti makanan etnik dari China, Thailand, India, Indonesia,
Japanese
2. Latin, Karibian, Mexican
3. Italian, Spanish
4. French, USA
Berikut beberapa jenis makanan etnik yang umumnya telah diketahui:
Makanan Thailand/Thai,
Ciri khas makanan Thai adalah rasa pedas dan penuh bumbu, namun
dipadu dengan keseimbangan rasa manis, asin, masam, dan pedas. Ciri khas
lain makanan Thailand Selatan adalah pemakaian santan dan kunyit segar.
Masakan dari thailand, misalnya: jok, kwetiau rad na, khao kha moo (moo
pa-loh), bamii (bahasa Thai: บะหมี่��, mi kuah), dan khao mun gai, juga kari
yang mirip dari india
Makanan Cina,
Istilah makanan Cina di daratan Cina juga mengacu kepada variasi
dari seluruh suku bangsa, agama dan tradisi yang berkembang di negara
tersebut. Namun, makanan Cina yang diperkenalkan kepada banyak bangsa
di dunia adalah makanan etnis Han (Tionghoa). Pengaruh makanan etnis
Han ada di setiap kuliner negara-negara timur dan menyebar di luar
komunitas-komunitasnya di seluruh dunia.
Makanan Cina menggunakan bermacam-macam bahan, mulai dari
rebung, akar bunga teratai, kastanya air (Eleocharis dulcis) sirip ikan hiu,
sarang burung walet, daging kura-kura, lidah bebek, cakar beruang, lidah
dan insang ikan, bunga lili, dan sebagainya. Hal ini membuat orang asing
menganggap makanan Cina sebagai kuliner yang eksotis seperti makanan
bakmi dan telur asing.
Makanan India,
Ciri khas makanan India adalah penggunaan berbagai rempah-rempah
khas India dan sayuran yang tumbuh di India, dan beraneka ragam hidangan
vegetarian. Makanan India adalah salah satu dari makanan terpopuler di
dunia. Tidak hanya populer di kalangan diaspora India, namun juga di
kalangan penduduk Amerika Utara dan Eropa. Pada 2003, di Inggris tercatat
lebih dari 10.000 rumah makan yang menyediakan makanan India. Survei
yang dilakukan tahun 2007 mengungkap 1.200 jenis produk makanan India
yang diimpor oleh Amerika Serikat sejak tahun 2000.
Selain di Eropa dan Amerika Utara, makanan India populer di Asia
Tenggara yang merupakan wilayah pengaruh India. Makanan India sudah
sejak lama memengaruhi makanan Malaysia, dan sangat populer di
Singapura. Makanan negara-negara tetangga India yang terpengaruh gaya
makanan India adalah makanan Vietnam, makanan Indonesia, dan makanan
Thailand. Penyebaran makanan vegetarian di Asia juga disebabkan oleh
agama Buddha India. Makanan India juga sangat populer di dunia Arab
karena rasanya mirip dan sejak lama berpengaruh terhadap makanan Arab.
Kepopuleran kari di negara-negara Asia menyebabkan kari dijadikan
wakil makanan Asia. Di dunia internasional, kepopuleran kari bisa
disejajarkan dengan pizza
Makanan Indonesia,
Makanan Indonesia mencerminkan keanekaragaman masyarakat yang
menghuni sekitar 6.000 pulau yang membentuk negara Indonesia. Mungkin
sebenarnya tidak ada satu bentuk tunggal "makanan Indonesia", tetapi lebih
kepada, keanekaragaman makanan regional yang dipengaruhi secara lokal
oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Beberapa jenis hidangan
asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara Asia. Makanan
Indonesia populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di
Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai
seperti variasi tahu dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai
penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya
dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom, mirip dengan tempe tapi
menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat populer di Jawa
Barat. Begitu juga dengan masakan padang yang berasa dari sumatera utara,
dan beberapa makan lainnya.
Makanan Jepang
Makanan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak
yang berkembang secara unik di Jepang dan menggunakan bahan makanan
yang diambil dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang,
makanan Jepang disebut nihonshoku atau washoku. Sushi, tempura, shabu-
shabu, dan sukiyaki adalah makanan Jepang yang populer di luar Jepang,
termasuk di Indonesia.
Makanan Italia
Makanan Italia (Cucina italiana) adalah jenis kuliner yang
berkembang di Italia. Bagi banyak orang di seluruh dunia, makanan Italia
yang umum dikenal adalah pizza, spaghetti, ravioli, lasagna, Parmigiano-
Reggiano, dan minestrone.
Makanan Meksiko
Makanan Meksiko terkenal dengan sifatnya yang berwarna-warni
serta pedas. Makanannya kaya dengan protein (terutamanya dari sumber
jagung), vitamin, dan mineral. Kebanyakan makanan Meksiko masa kini
berdasarkan tradisi Pribumi Amerika, termasuk Aztek dan Maya, digabung
dengan tren makanan yang diperkenalkan oleh kolonis Spanyol. Quesadilla
yang terkenal, sebagai contoh, adalah tortilla jagung dengan keju, daging
lembu, ayam, khinzir, dan lain-lain. Makanan seperti ini biasanya berwarna-
warni disebabkan oleh pelbagai sayuran (antaranya cabai merah, cabai hijau,
brokoli, bunga kubis, dan radishes) dan daging dalam makanan Meksiko.
Makanan Perancis
Makanan Perancis telah dikenal akan kelezatannya dan merupakan
golongan kuliner yang rumit dan menantang untuk dikuasai. Makanan
Perancis sangat beragam, dan hampir menyamai variasi makanan Cina. Hal
ini disebabkan oleh kegemaran rakyat Perancis menyantap makanan yang
lezat serta menyajikannya dengan cara yang menarik. Dikatakan bahwa
dengan mempelajari makanan Perancis berarti juga memahami Perancis itu
sendiri. Karena keanekaragamannya, makanan Perancis mendapat
penghargaan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tanggal 16
November 2010 di Nairobi, Kenya. Hal ini disambut hangat oleh Perdana
Menteri François Fillon yang menyatakan bahwa hal itu merupakan pertama
kalinya makanan suatu bangsa dijadikan sebagai warisan dunia.
Saat ini dimana saja, rakyat Perancis dapat menikmati berbagai jenis
makanan apa saja. Bistro dan kafe menjamur di seluruh negeri dan warga
dapat menentukan sendiri kualitas, rasa dan tampilan makanan. Sekarang
banyak orang yang punya pekerjaan di kota-kota besar tidak memiliki cukup
waktu untuk makan siang namun mereka menikmatinya di kafetaria atau bar
makanan ringan dengan memesan hamburger atau hot dog.
Berdasarkan hal tersebut maka perkembangan tren pangan saatini sangatlah
pesat seiring dengan kebutuhan dan gaya hidup seseorang dan masyarakat.
Makanan yang paling mendominasi dan menguasai pasar adalah makanan
yang mampu disajikan dengan cara yang cepat, praktis, unik dan tetap
memerhatikan kemanan pangannya terutama mutu dari suatu produk
makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira, 2012. mencicipi makanan khas sulawesi. http://www.anneahira.com//
Anonym, 2012. Makanan khas dari luwu bumi sawerigading http://aromaluwu.blogspot.com/ akses tanggal 8 juni 2012
Della Y, 2003. Prilaku konsumen remaja terhadap makanan tradisional sunda dibogor. Skripsi jurusan teknologi pangan dan gizi fak. Teknologi pertanian institut pertanian bogor.
Faizalramadhan, 2011. Ragam kuliner lokal. kekayaan kuliner yang sangat ‘kita’ http:// faizalramadhan.com// akses tanggal 8 juni 2012.
Lutfan danaswara, 2011.10 Makanan indonesia yang paling ngetop di luar negri. http://lapar.com/makanplus/10-makanan-indonesia-yang-paling-ngetop-di-luar-negri-2/akses tanggal 8 juni 2012.
Marwanti, 1997. Menanamkan kebiasaan mengkonsumsi makanan tradisional sebagai asset budaya dan wisata boga. Cakrawala pendidikan no. 2 tahun XVI
Sri palupi. upaya sosialisasi makanan tradisional umbi –umbian sebagai pengganti makanan pokok, m.pd. jurusan ptbb ft uny. akses 8 juni 2012.