Post on 06-Aug-2015
KROMOSOM
Disusun Oleh: Shelpi Novita Kristiani
BENTUK KROMOSOM
Pengertian Kromosom Kromosom adalah suatu struktur
makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan.
Kromosom dikenal sebagai komponen dlm inti sel yg mempunyai susunan, bentuk, & fungsi khusus serta mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi sehingga pembelahan sel dapat berlangsung dengan baik.
Untuk pemeriksaan kromosom digunakan zat warna basis dengan menggunakan metode Fuelgen atau dapat pula menggunakan hematoksilin atau acetocarmin.
Bagian-Bagian Kromosom
Bagian-bagian Kromosom
Sentromer Bagian kromosom
yang terletak pada daerah penyempitan primer diantara lengan” kromosom.
Disebut jga kinetokor yi, pusat pergerakan kromosom.
TelomerLengan”
kromosom yg sering mempunyai penyempitan sekunder yg didlmny mengandung nucleolarzone/nucleolar organizer.
Berfungsi untuk pembentukan nukleolus.
Kromonemata
Kromonemata dibagi 2
SpiralRangkaian
molekul DNA
SatelitBagian dari
lengan kromosom yg letaknya pada ujung telomer dengan bentuk bulat dan dihub.kan dgn ujung telomer oleh adanya bangunan sprti benang yg disebt filamen kromosom.
Perbedaan Kromatin berdasarkan banyaknya menghisap zat warna
Heterokromatindaerah kromatin yang relatif lebih banyak dan mudah menghisap zat warna
EukromatinDaerah
kromatin yang terang dan mengandung gen” yg sedang aktif.
Gambar Letak Sentromer
Letak Sentromer dlm kromosom
Telosentrik (Telo = ujung,
sentries = sentromer)
Kromosom 1 lengan dan sentromernya terletak dislah 1 ujung dri lengan
Akrosentrik(Akro = tdk sma,
sentries = sentromer)
Kromosom 2 lengan, tp salah 1 lengannya sangat pendek sdgkn yg 1 panjang. Sentromer terletak diantara 2 lengan yg tdk sma panjg.
Letak Sentromer dlm Kromosom
Submetasentrik(Submeta =
agak tengah, sentries = sentromer)
Sentromer terletak diantara 2 lengan yg hampir sama panjg.
Metasentrik(Meta =
tengah, sentries = sentromer)
Sentromer terletak diantara 2 lengan yg panjangnya sama (ditengah kedua lengan)
Jumlah Kromosom
2 Tipe Kromosom
Kromosom Tubuh (Autosom)Berfungsi untk mengatur dan
mengendalikan bntuk tubuh makhluk hidup.
Kromosom seks (gonosom/allosom)Menentukan jenis kelamin.
DNA DAN RNA
Disusun Oleh: A.A Gde Ika Pradnyana Putra
DNA
DNA Deoksiribosa Nukleat Acid = ADN
( Asam Deoksiribonukleat )
DNA tersusun atas nukleotida2
1nukleotida = 1nukleosida + 1 Fosfat1nukleosida= 1gula pentosa =
basanitrogen ( purin dan pirimidin )
DNA terdiri atas:
a.Gula Pentosa
b.Fosfat
c. Basa Nitrogen :
- Purin guanin ( G ) dan
Adenin ( A )
- Pirimidin Timin ( T ) dan
Sitosin (C)
DNA James Watson & Francis Crick ( 1953 )
Bentuk DNA DOUBLE HELIX
Susunan DOUBLE HELIX :1. Gula dan Fosfat sebagai induk / ibu
tangga2. Basa Nitrogen dengan pasangan
tetap sebagai anaknya.G dengan C yang dihubungkan dengan
3 ikatan lemah aton HT dengan A yang dihubungkan dengan
2 ikatan lemah atom H
GAMBAR DNA
REPLIKASI DNA
Kemampuan DNA untuk
membentuk DNA baru yang
sama persis dengan DNA
sebelumnya.
Beberapa hipotesis terjadinya replikasi DNA:
1. Teori Konservatif double helix yang lama membentuk double helix yang baru sama persis.
2. Teori Dispensif Double helix lama terputus2 yg kmudian memisah & membentuk potongan2 baru dan bersambung dgn potongan2 lama shg kembali mjdi DNA yg baru yang sama persis.
3. Teori Semi Konservatif dua pita
dari double helix memisah diri dan
masing2 pita yg lama
mendapatkan pasangan pita2 yang
baru seperti pasangan yg lama
sehingga terbentuklah susunan
DNA yang baru dan sama persis.
Enzim2 yg berperan dalam Replikasi DNA:
1. Helikase : Memudahkan untuk membuka
rantai ganda DNA menjadi dua buah
rantai tunggal.
2. Polimerase : Menggabungkan DNA
3. Ligase : Menyambung bagian2 rantai
tunggal DNA yang baru terbentuk.
RNA*RNA Ribosa Nukleat Acid = ARN
( Asam Ribosa Nukleat )*Bentuk beruntai Tunggal, pada
bagian tengahnya beroilin, melilit, melengkung
*1Nukleotida = Fosfat + Ribosa + Basa*Basa:- Purin adenin ( A ) dan Guanin ( G )- Pirimidin Urasil ( U ) dan Sitosin ( S )
Macam – Macam RNARNA duta mRNA dibentuk oleh
DNA di dalam nukleus, berperan membawa kode genetika dari DNA
RNA ribosom (rRNA) dibentuk oleh DNA terdapat pada Ribosom, berperan membaca dan menterjemahkan kode
RNA transfer ( tRNA) dibentuk oleh DNA, terdapat dalam sitoplasma, berperan sebagai pengikat asam amino.
Perbedaan DNA dan RNANO PERBEDAAN DNA RNA1 Letak dalam
Sel Nukleus / Inti Sitoplasma
2 Susunan Molekul Satu pasang Tunggal
3 gula deokribosa Ribosa
4 Basa organik Timin ( T ) Urasil ( U )
5 Fungsi Infoermasi Genetika Sintesa Protein
6 Sifat dalam Sel
a. Mampu Membiakb. Membuat ARN
a. Tak mampu membiak
b. Dibuat ADN
7 Reaksi Feulgen Methyl Green Pyronin
8 Enzym DNA - ase RNA - ase
SINTESIS PROTEIN
Sintesis Protein dibagi menjadi transkripsi dan translasi.
TRANSKRIPSI
Transkripsi.
DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. :
Lanjutan…
Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Contoh transkripsi
TRANSLASIProses penerjemahan rangkaian kodon-kodon RNA-d menjadi rangkaian asam amino polipeptida mRNA / RNAd yang sudah terbentuk keluar
dari anak inti sel menuju rRNA. Disana
mRNA masuk ke rRNA / RNAr diikuti oleh
tRNA / RNAt. Ketika antikodon pada tRNA
cocok dengan kodon mRNA kemudian
rantai bergeser ke tengah.
Lanjutan…
Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari ribosom.
PENURUNAN SIFAT AUTOSOM
Disusun Oleh: Rista Mellyana Purba
Sifat keturunan yang yang
ditentukan oleh gen autosom.
Pewarisan bersifat Dominan
dan Resesif.
Terjadi pada Pria dan Wanita.
Pewarisan Gen Autosom Dominan
1. Polydactyly : Terdapatnya jari tambahan pada satu atau
kedua tangan/kaki. Kadang-kadang kelainan ini terlihat hanya
sebagai syndactyly (dua ibu jari pada satu kaki saling
melekat menjadi satu).
2. Phenylthio-Carbamida (PTC) : Kelainan dalam pengecapan
(taster=TT, non-taster=tt).
3. Thalassemia : Pecahnya sel darah merah. Thalassemia
Mayor=ThTh, Thalassemia Minor=Thth, orang sehat=thth.
4. Dentinogenesis Imperfecta : Dentin berwarna putih seperti
air susu, email normal, ruang pulpa dan saluran akar
terhapus dengan dentin abnormal.
5. Anonychia : Kelainan dimana kuku dan jari
tangan/kaki tidak ada atau tidak baik
tumbuhnya. (dominan=An, normal=anan).
6. Retina Aplasia : Kelainan yang menyebabkan
bayi lahir dalam keadaan buta. (dominan=Ra,
normal=rara)
7. Katarak : Kelainan pada mata yang
menyebabkan orang menjadi buta.
(dominan=K)
8. Albino : Kelainan pada warna kulit (pigmen).
(dominan=aa)
Pewarisan Gen Autosom Resesif
1. Mata Biru : Hanya mampu membentuk sedikit
melanin sehingga warna berwarna biru. (gen bb)
2. Cystic Fibrosis : kelainan metabolisme protein
sehingga mengakibatkan kerusakan/kemunduran
pada beberapa organ. (gen resesif= cfcf)
3. Tay-Sachs : Kelainan urat saraf yang mengalami
kemunduran, kehilangan kemampuan intelektual,
otot menjadi lemah.
PEWARISAN SIFAT GONOSOM
Sifat keturunan yang diwariskan dari orang tua kepada anak yang ditentukan oleh gen yang terdapat didalam kromosom kelamin, disebut rangkai kelamin kelamin (sex linkage).
Gen yang terpaut kromosom sex-X
Gen yang terpaut kromosom sex-Y
Gen yang Terdapat Kromosom Sex-X
1.Hemofilia : Darah sukar
membeku.
2.Buta Warna : Tidak bisa
membedakan warna
tertentu.
Terpaut Kromosom Sex-Y
1. Jari-jari Berselaput.
2. Hystrixgravier : Pertumbuhan
rambut panjang dan kaku
dipermukaan tubuh (menyerupai
hewan landak berduri)
3. Hypertrichosis : Tumbuhnya
rambut pada bagian-bagian
tertentu ditepi daun telinga.
MUTASI GEN Mutasi : Perubahan gen / kromosom dalam makhluk
hidup yang menyebabkan perubahan genetis.
Dapat disebabkan oleh kesalahan replikasi materi
genetik selama pembelahan sel oleh radiasi, bahan
kimia, virus, atau bisa saja pada saat proses
meiosis.
Ada 2 jenis mutasi :
a. Mutasi Gen
b. Mutasi Kromosom
Mutasi Gen
Perubahan kimiawi pada satu atau
beberapa pasangan basa (basa
nitrogen) dalam satu gen tunggal.
Dapat juga terjadi karena adanya
kesalahan penerjemahan kode genetik.
Cara mutasi gen antara lain :
a) Substitusi : penggantian satu nukleotida
dengan pasangannya pada DNA
komplementer dengan pasangan nukleutida
yang lain.
b) Insersi : Penyisipan atau penambahan satu
atau lebih nukleotida ke dalam rangkai
polinukleotida.
c) Delesi : pengurangan satu atau lebih
pasangan nukleutida pada suatu gen saat
replikasi DNA.
MUTASI KROMOSOM
Perubahan jumlah kromosom dan
struktur.
Mutasi kromosom dibedakan
menjadi 2 jenis :
a) Perubahan Struktur Kromosom
b) Perubahan Jumlah Kromosom
Perubahan Struktur Kromosom
Mutasi yang menyebabkan kerusakan bentuk kromosom ( aberasi), yaitu :
1) Delesi : Hilangnya segmen kromosom. 2) Duplikasi : Penggandaan segmen kromosom
pada kromosom homolog. 3) Inversi : Pembalikan / perubahan posisi
segmen kromosom. 4) Translokasi : Perpindahan segmen kromosom
pada kromosom non homolog yang bukan pasangannya.
5) Katenasi : Ujung-ujung kromosom non homolog saling bertemu membentuk lingkaran.
Perubahan Jumlah Kromosom
Mutasi yang terjadi ditandai dengan perubahan jumlah kromosom.
1) Euploid : Jumlah kromosom merupakan kelipatan kromosom haploid. (n+n=2n=>adanya penambahan haploid, 2n+2n=4n=> adanya penambahan diploid)
2) Aneuploid : Penambahan atau pengurangan dari jumlah kromosom normal. (nulsomik, monosomik, trisomik, tetrasomik)
Macam-Macam Mutasi1. Sindrom Turner (45, X0 atau 44A+X)
: diderita oleh wanita, mandul, kaki berbentuk X, dada dan ovarium tidak berkembang, tidak haid, tubuh kecil, IQ rendah.
2. Sindrom Down (47, XY atau XX+21 atau 45A+21+XY atau XX) : IQ rendah, mata sipit, gigi kecil dan jarang, selalu berliur, telapak seperti kera, imunitas lemah. 47(45AA+XY)
3. Sindrom Klinefelter (47, XXY
atau 44A+XXY) : biasanya
diderita oleh pria, payudara
membesar, testis mengecil,
pemalu, tidak percaya diri,
tangan dan kaki panjang.
HUKUM MENDEL
Disusun Oleh: Diah Widiarti
Dalam hukum mendel dikenal istilah genotipe dan
fenotipe
Genotipe adalah sifat tidak tampak yang ditentukan
oleh pasangan gen dalam individu
Sedangkan fenotipe adalah sifat yang tampak dari luar
atau yang dapat kita amati dengan panca indera
Contoh :
a. sifat warna bulu biru pada ayam adalah fenotipe;
disimbolkan BB, maka BB adalah genotipe
b. Sifat pemarah adalah fenotipe disimbolkan RR,
maka RR adalah genotipe
Sedangkan simbol P pada hereditas
menurut mendel adalah parental atau induk
Simbol F pada hereditas mendel adalah
fenotipe
Simbol F1 pada heresitas menurut mendel
adalah filial 1 atau keturunan yang pertama
Dominan berarti kuat dan resesif berarti
lemah
HUKUM HEREDITAS MENURUT MENDEL
Tiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan , lainnya dari induk betina.
Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya.
Satu dari pasangan alel itu dominan atau menutup alel yang resesif jika keduanya bersama-sama.
Pada pembentukan sel kelamin (gamet) yaitu proses meiosis, pasangan faktor-faktor keturunan memisah..
Individu murni atau galur murni mempunyai dua alel yang sama, dominan semua atau resesif semua.
Semua individu F1 adalah seragam. Jika dominasi tampak sepenuhnya, maka individu F1
memiliki fenotipe seperti induknya yang dominan
PRINSIP – PRINSIP MENDEL Prinsip hereditas ; menyatakan bahwa pewarisan
sifat-sifat organisme dikendalikan oleh faktor-faktor menurun (gen).
Prinsip segregasi bebas ; pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pesangan gen (alel) tersebut.
Prinsip berpasangan secara bebas ; pada pembuahan (fertilisasi) gen-gen dari gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediet); pada dominansi penuh, fenotipe gen dominan akan menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip tidak penuh, fenotipe gen pada individu heterozigot berada diantara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.
HUKUM MENDEL 1Pemisahan gen se-alel atau
Segregation of allelic genes”.Peristiwa pemisahan alel terlihat
ketika pembentukan gamet inidividu (genotipe heterozigot), tiap gamet mengandungsalah satu alel itu.
Hukum Segregasi, berdasarkanpercobaan menyilang 2 individu yangmemilki satu karakter berbeda atauMonohibrid
Monohibrid Kacang Ercis Oleh Mendel
Persilangan monohibrid adalah suatu persilangan dengan satu sifat beda
P(Induk) : TT (tinggi) x tt (rendah) F1 (Keturunan 1) : Tt (tinggi) F2 (Keturunan 2) : F1x F1
Rasio Genotipe = 1 TT : 2 Tt : 1 tt Rasio Fenotipe = 3 Tinggi : 1 Rendah
T t
T TT Tt
t Tt tt
a. TT (Tinggi) x TT (Tinggi) F3 = TT (Tinggi) >>> 100 % Tinggi b. Tt (Tinggi) x Tt (Tinggi)
F3= Rasio Genotipe : 1 TT : 2 Tt : 1 tt Rasio Fenotipe : 3 Tinggi (75 %) : 1
Rendah (25 %) Rasio Genotipe : 1 TT : 2 Tt : 1 tt
c. tt (Rendah) x tt (Rendah) F3= tt (Rendah) >>> 100 % Rendah
Mendapatkan Generasi Ketiga
Hukum Mendel II
Pengelompokan gen secara bebas atau ”Independent Assortment of Genes” Berlaku ketika pembentukan gamet, dimana
gen se-alel secara bebas pergi ke masing-masing kutub ketika meiosis
Pembuktian hukum ini dipakai pada Dihibridatau Polihibrid (persilangan dari individu yangmemiliki dua atau lebih karakter berbeda)
Polihibrid kacang Ercis Oleh Mendel
P : YYRR (Kuning - Bulat) x yyrr (Hijau - Keriput)
F1: YyRr (Kuning - Bulat) F2: F1 x F1
YR Yr yR yr
YR YYRR YYRr YyRR YyRr
Yr YYRr Yyrr YyRr Yyrr
yR YyRR YyRr yyRR yyRr
yr YyRr Yyrr yyRr yyrr
Rasio Fenotipe
Kuning - Bulat (9) : Kuning - Keriput (3)
: Hijau - Bulat (3) : Hijau - Keriput (1)
Fenotipe Kuning – Bulat & Hijau –
Keriput kombinasi asli (kombinasi
parental), sedangkan Fenotipe Kuning –
Keriput & Hijau – Bulat kombinasi baru
(rekombinan)
PERSILANGAN RESIPROK
Persilangan Resiprok adalah
Persilangan dengan gamet
jantan dan gamet betina
dipertukarkan sehingga
menghasilkan keturunan yang
sama
BACKCROSS DAN TESTCROSS
Backcross adalah persilangan antara individu F1 dengan salah satu induknya (induk dominan atau induk resesif )
P1: Hh >< hh (hitam )
(putih)
Gamet: H h h
F1:
hitam : putih = 1 : 1
H h
h Hh(Hitam)
Hh(Putih)
Testcross adalah perkawinan F1
dengan salah satu induk yang
resesif. Testcross disebut juga
perkawinan penguji (uji silang)
karena bertujuan mengetahui
apakah satu individu bergenotipe
homozigot (galur murni) atau
heterozigot.
Testcross
P1: HH >< hh
(hitam) (putih)
F1: Hh
(hitam)
F2: Hh >< hh
(hitam) (putih)
Gamet: H h
h
h
H Hh = Hitam 50%
h hh = Putih 50%
Jadi diagram di atas
berfenotipe sama, berarti
homozigot karena menunjukan
hasil testcross 100%
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
1. Interaksi gen ; peristiwa dua gen atau lebih yang bekerja sama atau menghalang-halangi dalam memperlihatkan fenotipe
2. Kriptomeri ; peristiwa pembastaran dimana suatu faktor dominan tertutup oleh faktor dominan lainnya dan baru tampak jika tidak bersama dengan faktor penutup itu.contoh bunga Liana maroccana, disilangkan bunga merah (AAbb) dengan bunga putih (aaBB) maka hasilnya adalah bunga ungu (AaBb)
3. Epistasis-Hipostasis ;Epistasis adalah peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya sebaliknya hipostasis dimana gen dominan tertutup gen dominan lain yang bukan alelnya
4. Polimeri ; gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme
5. Gen-gen komplementer; interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersama-sama akan saling melengkapi sehingga muncul fenotipe alelnya
6. Gen dominan rangkap ; terjadi karena terdapat dua gen dominan yang mempengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama
7. Gen penghambat ; penyimpangan semu yang terjadi karena terdapat dua gen yang dominan yang jika bersama-sama pengaruhnya akan menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut sehingga perbandingan fenotipe = 13 : 3. contohnya pada persilangan ayam bulu putih dengan ayam berbulu putih.
MODIFIKASI HUKUM MENDEL
Disusun Oleh: Amalia Fildzah
Penyebab terjadinya sbb:
Semi Dominansi
Kodominansi
Gen Letal
SEMI DOMINANSI
Gen dominan tidak menutupi pengaruh
alel resedifnya dengan sempurna,sehingga
muncul sifat antara (intermedier)
Maka individu heterozigot memiliki fenotip
yang berbeda dengan fenotip individu
homozigot dominan
Pada ratio F2 didapatkan nisbah 1:2:1
Modifikasi Nisbah Mendel Modifikasi nisbah 3 : 1
Semi dominansi→ terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier).
ex” : Pewarisan warna bunga pada Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
P : ♀ Merah x Putih ♂ MM mGamet M m
F1 : Merah muda Mm Menyerbuk sendiri (Mm x Mm) F2 : dengan nisbah fenotipe merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
KODOMINANSI
Kodominansi juga menghasilkan Nisbah
Fenotipe 1:2:1 pada generasi F2
Tapi, kodominansi tidak memunculkan sifat
antarapada individu heterozigot, tetapi
merupakan hasil ekspresi masing-masing alel,
kedua alel akan sama-sama diekspresikan dan
tidak saling menutupi.
Seperti dalam pewarisan golongan darah sistem
ABO pada manusia
Kodominansi→ tidak memunculkan sifat antara pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan sifat yang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel.
ex” : Pada pewarisan golongan darah sistem ABO pada manusia.
IAIB X IAIB
1 IAIA (Golongan darah A)
2 IAIB (Golongan darah AB)
1 IBIB (Golongan darah B)
Golongan darah A : AB : B = 1 : 2 : 1
GEN LETAL
Adalah gen yang dapat mengakibatkan
kematian pada individu homozigot, pada masa
embrio atau setelah kelahiran (sub letal)
Dua macam gen letal:
Gen Letal Dominan dalam keadaan heterozigot
dapat menimbulkan efek sub letal (kelainan
fenotipe)
Gen Letal Resesif cenderung menghasilkan
fenotipe normal pada individu heterozigot
Gen Letal→ Gen yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot (embrio).
Macam-macam gen letal : Gen letal dominan Gen letal resesif
ex” : peristiwa letal dominan antara lain dapat dilihat pada ayam redep (creeper).
Apabila sesama ayam redep (Cpcp) dikawinkan, maka
Cpcp x Cpcp
CpCp, Cpcp, cpCp, cpcp
Letal Redep Normal
PENGERTIAN EKSPRESI GEN
Didalam gen, urutan nukleutida sepanjang
untaian DNA menentukan protein, yang akan
dihasilkan oleh organisme disebut sebagai
ekspresi gen.
Ekspresi gen terdiri dari dua tahap:
1. Transkripsi
2. Translasi
1. Transkripsi
Ini merupakan tahapan awal dalam proses sintesis
protein yang nantinya proses tersebut akan berlanjut
pada ekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai
fenotip.
Hasil dari proses sintesis tersebut adalah tiga macam
RNA, yaitu :
mRNA (messeger RNA)
tRNA (transfer RNA)
rRNA (ribosomal RNA)
2. Translasi
Translasi terjadi setelah proses transkripsi. Translasi merupakan suatu proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
Yang diperlukan dalam proses translasi adalah :
mRNAribosomtRNAasam amino