Dus (Drug Utilization Study) Kel 3 Rev 2

Post on 12-Jan-2016

16 views 1 download

description

gjhgjh

Transcript of Dus (Drug Utilization Study) Kel 3 Rev 2

DUS (DRUG UTILIZATION STUDY) “AUTOMATIC STOP ORDER”

KELOMPOK 3 : Rahmat , Agustin, Faqriah, Lanny, Novita

Pendahuluan Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan dan menyerap 40-60% dari anggaran pelayanan kesehatan

Kebutuhan obat makin meningkat, Jumlah obat semakin banyak, dan Penyalahgunaan obat akan meningkat

Penggunaan obat perlu dikelola dg baik agar penggunaan efektif dan efisien

Lanjutan..

Diperkirakan bahwa hingga 50% dari penggunaan antibiotic di rumah sakit tidak tepat

Salah satu cara untuk mencegah kesalahan penggunaan obat dapat dilakukan dengan penggunaan otomatisasi (automatic stop order).

Automatic Stop Order merupakan tugas khusus Tim Farmasi dan Terapi (TFT) yang bertujuan untuk menghasilkan penggunaan obat yang aman dan rasional

TUJUAN

Untuk mengetahui kebijakan Automatic Stop Order dan penggunaan obat – obat yang termasuk dalam Automatic Stop Order di rawat inap RSUD Margono Soekarjo.

Definisi

Automatic stop order merupakan suatu upaya untuk mencegah penggunaan obat dalam jangka panjang tanpa alasan yang jelas, dimana hal ini dapat meningkatkan resiko timbulnya masalah terkait obat (Grissinger, 2004).

Tujuan dilakukan Automatic Stop Order (ASO)

Meninjau kembali kondisi klinis pasien dan responnya terhadap terapi obat

Menilai respon terapi berdasarkan data laboratorium, mikrobiologi dan hasil diagnosa

Meninjau kembali apakah diperlukan penggantian, penghentian atau penggunaan kembali obat

Menjamin keamanan dan penggunaan obat yang rasional dalam bentuk pencegahan penggunaan obat dalam jangka panjang.

Keuntungan ASO

Untuk melindungi pasien dari efek samping obat dan peresepan obat yang tidak tepat.

Untuk meningkatkan keselamatan pasien

(ASHP, 2009).

Daftar Obat yang masuk dalam Automatic Stop Order

Nama Obat Automatic Stop

Restricted Antimicrobial Drugs (RAD)-ciprofloxacin IV, ceftriaxone,

3 hari

Antibiotik Oral 7 hari

Antiinfeksi (topical dan sistemik) kecuali antiretrovirals, TB drugs and ketoconazole salep

7 hari

Antikoagulan (heparin, fondaparinus) 7 hari

Warfarin 7 hari

Ketorolak (oral dan parenteral) 7 hari

Amfetamin dan stimulant 10 hari

Narkotik dan obat – obat terkendali (kecuali phenobarb, methadone and buprenorphine/naloxone

7 hari

Inhalation solutions by nebulize 7 hari

Total Parenteral Nutrition (TPN)

7 hari

Ophthalmic kecuali untuk glaucoma/lubrication 7 hari

Antibiotik yang masuk dalam Automatic Stop Order

Nama Antibiotik

Mekanisme obat

Waktu Alasan

Gentamisin Menghambat sintesa protein sel bakteri

<7 hari Nefrotoksik

Neomisin Menghambat sintesa protein sel bakteri

<7 hari Ototoksik dan nefrotoksik

Azithromisin Menghambat sintesa protein sel bakteri

<5 hari Ototoksik dan nefrotoksik

Ceftriaxone injeksi

Sebagai bakterisid, yakni mematikan bakteri melalui penghambatan pada sintesis dinding  sel bakteri

3 hari Nefrotoksik

Hepatotoksik

Analgetik yang masuk dalam Automatic Stop Order

Nama

Analgetik

Mekanisme

obat Waktu Alasan

Asam

mefenamat

Menghambat enzim siklooksigenase 1 minggu Iritasi lambung

KetorolacMenghambat Enzim siklooksigenase 5 hari Gangguan GI dan ginjal

Meperidin

Mengikat reseptor

opioid,terutama reseptor alfa

< 10hariMencegah akumulasi

normeperidine

(Lacy, et al., 2008, ISMP, 2000)

Contoh Resep Penggunaan Gentamicin

Penggunaan Gentamicin, sudah sesuai. Pasien diresepkan gentamicin hanya 5 hari. Setelah itu pemberian gentamicin dihentikan.

(<7 hari).

Contoh resep penggunaan Ceftriaxone

Ceftriaxone pada hari ke 4 seharusnya tidak diberikan lagi, karena ceftriaxon

hanya diberikan untuk 3 hari.

Contoh Resep Penggunaan Ketorolac Oral

Pasien langsung diresepkan ketorolac tablet untuk 7 hari, sedangkan untuk auto stopnya ketorolac digunakan hanya untuk 5 hari.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Penggunaan antibiotik dan analgesic (ketorolac) masih ada beberapa yang diresepkan tidak sesuai dengan kebijakan Automatic Stop Order.

Saran

Perlu adanya sosialisasi dari Tim Farmasi dan Terapi kepada dokter – dokter dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengikuti kebijakan Automatic Stop Order yang telah ditentukan.

TERIMA KASIH…