Post on 01-Dec-2015
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TENGAH
2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik
2.1.1. Geografis
Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai
pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10
(sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Posisinya terletak di antara 11605’
sampai 11624’ Bujur Timur dan 824’ sampai 857’
Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.208,39 km² (120.839 ha).
Dengan batas-batas wilayah seperti terlihat pada tabel 1 dan Ketinggian
topografi di Kabupaten Lombok Tengah Cukup bervariasi mulai dari 0
meter diatas permukaan laut (mdpl) yang merupakan dataran pantai
dibagian selatan Kabupaten Lombok Tengah hingga 4500 mdpl yang
berupa areal pegunungan (Kompleks Rinjani) di bagian utaranya.
Sementa Ibu kota Kabupaten Lombok Tengah yaitu Kota Praya memiliki
ketinggian 100 sampai dengan 200 meter dari permukaan laut.
Tabel 1.1. Batas Administrasi Kabupaten Lombok Tengah
Sebelah Utara dengan
: Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara
Sebelah Selatan dengan
: Samudera Indonesia
Sebelah Barat dengan : Kabupaten Lombok BaratSebelah Timur dengan
: Kabupaten Lombok Timur
Gambar 1. Batas Administrasi Kabupaten Lombok Tengah
2.1.2. Iklim
Berdasarkan data statistik dari Badan Meteorologi, temperatur
maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan
temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur tertinggi
terjadi pada bulan April dan Oktober dan terendah ada bulan November.
Sebagai daerah tropis, NTB khususnya Kabupaten Lombok Tengah
mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95
%.
Musim hujan mulai sekitar bulan Oktober/Nopember sampai dengan
bulan April dengan curah hujan pada bulan-bulan tersebut rata-rata di
atas 100 mm, dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yang
mencapai 375 mm. Sedangkan pada bulan Mei sampai September curah
hujan rata-rata di bawah 100 mm bahkan di bawah 50 mm dan curah
hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yakni sebesar 0,58 mm. Hari
hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari 18,16 hari dan hari hujan
terkecil pada bulan Agustus selama 0,58 hari. Untuk memenuhi
kebutuhan air, baik untuk keperluan air bersih maupun keperluan
pertanian banyak terdapat sumber mata air di wilayah bagian Utara
dengan cadangan debit air seluruhnya diperkirakan sekitar 5.162 liter per
detik
Detail dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.
Tabel 2.2 Rata-hujan di Kabupaten Lombok Tengah
Bulan Rata-rata curah Hujan (mm)
Rata-rata Hujan (hari)
Januari 10 165.39Februari 16 174.37Maret 21 198.97April 14 187.43Mei 2.0 143.92Juni 2.0 162.90Juli 1.0 11.0
Agustus 2.0 64.06September 6.0 28.21Oktober 12 132.85November 22 233.64Desember 13 148.95
Sumber: diolah dari data BPS Kab. Lombok Tengah (2011)
Tabel 2.Rata-rata Hari Hujan dan Curah Hujan per Kecamatan
di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 20
Kecamatan Jumlah Hari Hujan
Curah Hujan (mm)1. Praya Barat 107 1.996
2. Praya Barat Daya
*) *)
3. Pujut 128 1.717
4. Praya Timur 112 1.388
5. Janapria 105 1.576
6. K o p a n g 89 1.039
7. P r a y a 80 1.867
8. Praya Tengah 74 1.139
9. Jonggat 105 1.514
10. Pringgarata 99 1.544
11. Batukliang 134 2.10912. Batukliang
Utara116 2.268
2.1.3. Fisiografi Kabupaten Lombok Tengah
Dalam pemetaan geologi teknik aspek kemiringan lereng pada
suatu perencanaan pengembangan wilayah penting untuk diidentifikasi
karena dapat berpengaruh terhadap stabilitas lereng/bangunan dan biaya
pembangunan.
Secara umum letak ketinggian Kabupaten Lombok Tengah adalah seperti
yang disajikan pada Tabel
TabelLuas Wilayah menurut Ketinggian (Ha)
Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011
Kecamatan
Ketinggian Jumlah0-100 100- 500 500-1000 1000+
Praya Barat
5.421 5.715 4.296 1.841 17.273
Praya Barat Daya
3.614 3.810 2.864 1.226 11.514
Pujut 9.643 6.325 5.305 2.082 23.355Praya Timur
7.679 825 - - 8.504
Janapria 5.064 1.100 293 - 6.457
Ko pa n g 763 2.919 1.049 621 5.352
Praya 3.971 1.273 124 - 5.368
Praya Tengah
5.435 1.743 172 - 7.350
Jonggat 6.826 94 235 - 7.155Pringgarata
2.118 1.460 1.700 - 5.278Batukliang 215 2.480 1.717 1.195 5.607
Batukliang Utara
673 7.797 5.399 3.757 17.626
Jumlah 51.422 35.541 23.154 10.722 120.839 Sumber : Kabupaten Lombok Tengah dalam Angka (BPS)
Tabel 1.3Luas Wilayah menurut Kemiringan Tanah (Ha)
Dirinci per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Lombok Tengah dalam Angka (BPS)
Peta Kemiringan :
Sedangkan secara khusus, mengenai aktivitas pembangunan dalam
hubungannya dengan kemiringan lereng, Mabberry (1972) memberikan
arahan seperti pada tabel dibawah ini. Dilihat dari pembangunan
lapangan terbang hanya dapat dilakukan pada kemiringan lereng antara
0 – 3%, sedangkan untuk perumahan kemiringan lereng yang
dipersyaratkan lebih kecil dari 15%. Arahan yang dibuat oleh Mabbery ini
belum memperhitungkan aspek lainnya, seperti aspek geologi atau
geologi teknik.
Tabel 2.Pemanfaatan Sudut Lereng Secara Optimum untuk Berbagai
Keperluan Pembangunan
AKTIVITAS SUDUT LERENG (DALAM %)
0 - 3 3 - 5 5 - 10 10 - 15 15 - 30 30 - 70 > 70
Rekreasi Umum X X X X X X X
Struktur Teknis X X X X X X X
Pemakaian Umum X X X X
Jalan Raya X X X
Saluran Air Kotor X X
Perumahan Rakyat X X X X
Pusat Perdagangan X X
Jalan Tol X X
Lapangan Terbang X
Operasi Alat Berat X X X X X X X
Sumber : Mabbery, 1972
Seperti gambaran data yang disajikan pada Tabel 1.3, Kabupaten
Lombok Tengah dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Kemiringan lereng 0 – 2%, merupakan daerah datar, umumnya
merupakan daerah dataran aluvial sungai, rawa dan pantai.
Penyebarannya meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok
Tengah dengan luas daerah 31.142 Ha atau 25,77% dari luas
daerah, dengan luasan terbesar adalah di Kecamatan Pujut yaitu
seluas 9.733 Ha atau 18,78% dari luas daerah dengan kemiringan
0 – 2%.
2. Kemiringan lereng 2 - 15%, merupakan daerah landai sampai agak
miring, umumnya merupakan daerah dataran aluvial sungai.
Penyebarannya meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok
Tengah dengan luas daerah 76.179 Ha atau 63.04% dari luas
daerah, dengan luasan terbesar adalah di Kecamatan Pujut yaitu
seluas 13.522 Ha atau 17.88% dari luas daerah dengan kemiringan
2 - 15%.
3. Kemiringan lereng 15 - 40%, merupakan daerah agak miring
sampai miring, penyebarannya meliputi seluruh kecamatan di
Kabupaten Lombok Tengah (kecuali Kecamatan Pujut, Praya Timur,
Janapria,Praya, Praya Tengah dan Jonggat) dengan luas daerah
6.870 Ha atau 5,68% dari luas daerah, dengan luasan terbesar
adalah di Kecamatan Batukliang Utara yaitu seluas 4.336 Ha atau
63,11% dari luas daerah dengan kemiringan 15 - 40%.
4. Kemiringan lereng > 40% merupakan daerah sangat miring sampai
curam, penyebarannya meliputi Kecamatan Batukliang dan
Batukliang Utara dengan luas daerah 6.648 Ha atau 5.50 % dari
luas daerah, dengan luasan terbesar adalah di Kecamatan
Batukliang Utara yaitu seluas 5.043 Ha atau 75,85% dari luas
daerah dengan kemiringan > 40%.
2.1.3.1. Geomorfologi
Kondisi geologi dan tektonik daerah Lombok Tengah tidak terlepas
dari kondisi geologi regional Pulau Lombok. Fisiografi Pulau Lombok
termasuk kedalam Busur Bergunung Api. Nusa Tenggara yang
merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda
dalam gunung api sebelah barat
Satuan batuan yang tersingkap di Pulau Lombok terdiri dari batuan
gunung api, batuan sedimen dan batuan terobosan, yang umumnya
berkisar dari Tersier hingga Kuarter. Satuan batuan tertua adalah Formasi
Pengulung berumur Oligosen Akhir - Miosen Awal yang tersusun oleh
endapan produk gunungapi berupa breksi, lava dan tuf dengan lensa
batugamping. Formasi ini menjemari dengan Formasi Kawangan yang
terdiri atas perselingan batupasir kuarsa, batulempung dan breksi.
Keduanya diterobos oleh batuan intrusi yang bersusunan dasit dan basal
yang diduga berumur Miosen Tengah.
Peta 2. ………… Ketinggian Tempat
Formasi Pengulung dan Kawangan tertindih selaras oleh Formasi
Ekas yang berumur Miosen Awal - Miosen Akhir, diendapkan pada
lingkungan laut dalam dan terbuka. Batuan penyusunnya didominasi oleh
batu gamping, setempat hablur. Ketiga formasi tersebut ditindih tak
selaras oleh Kelompok Batuan Gunungapi Lombok yang berumur Pliosen
Akhir - Plistosen Awal. Kelompok batuan ini terdiri dari Formasi
Kalipalung, Formasi Kalibalak dan Formasi Lekopiko. Satuan batuan
termuda adalah aluvial yang menempati bagian barat dan pantai utara-
tirnurlaut Pulau Lombok.
Struktur yang terdapat di Pulau Lombok berupa sesar normal dan
sesar geser jurus, yang umumnya berarah barat laut – tenggara. Gejala
tektonika yang paling tua di daerah ini diduga terjadi pada Oligosen
dengan diikuti oleh kegiatan gunung api bawah laut, bersusunan andesit-
basal yang menghasilkan sedimen gunung api Formasi Pengulung dan
Formasi Kawangan.
Kegiatan ini berlangsung sampai Miosen awal, Hal ini diduga akibat
adanya penunjaman Lempeng Samudera Hindia ke bawah Lempeng
Benua Asia, Pada Miosen Tengah terjadi kegiatan magma ditandai
munculnya sejumlah retas dasit dan basal yang menerobos Formasi
Pengulung dan Formasi Kawangan, Terobosan ini merupakan kegiatan
purna-magmatik yang mengakibatkan proses ubahan dan mineralisasi
bijih sulfida serta hadirnya urat-urat kuarsa pada batuan yang diterobos.
Pada Miosen Akhir dalam kondisi cekungan memungkinkan terbentuknya
endapan batu gamping Formasi Ekas, pada Iingkungan laut dalam
terbuka. Pada Akhir Tersier atau Awal Kuarter terjadi kegiatan tektonika
yang menyebabkan timbulnya sesar geser dan sesar normal. Pada
Pliosen sampai awal Plistosen terjadi kegiatan gunung api dari kelompok
Gunungapi Lombok yang membentuk Formasi Kalipalung dengan
Anggota Selayar, Formasi Kalibabak dan Formasi Lekopiko, Sejak
Plistosen hingga Resen terjadi kegiatan gunung api yang menghasilkan
batuan gunung api tak terpisahkan yang bersurnber dari Gunung Rinjani,
Gunung Pusuk, Gunung Nangi.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas Kabupaten Lombok Tengah
sebagian besar merupakan produk gunung api muda yang terdiri dari
breksi vulkanik tufa pasiran dan endapan lahar. Materi tersusun dari
material lepas berukuran pasir hingga bongkah.
2.1.3.2. Jenis Tanah
Jenis tanah yang tersebar di Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari
aluvial, Regosol Kelabu, Regosol Coklat, Brown Forest Soil,
Gromosol Kelabu Tua, Komplek Gromosol Kelabu Tua, dan
Mediteran Coklat Litosol, Komplek Mediteran coklat, Gromosol
Kelabu, Regosol Coklat dan Litosol. Luas dan presentase cakupan
area dari masing-masing jenis tanah diuraikan pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5Luas Wilayah menurut Jenis TanahDirinci per Kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Lombok Tengah dalam Angka (BPS)
2.1.3.3. Kondisi Morfologi
Morfologi atau bentang alam suatu wilayah merupakan salah satu
informasi penting yang perlu tersedia dalam pembangunan fisik
maupun dalam pengembangan wilayah. Dengan diketahuinya
kondisi morfologi suatu wilayah maka kegiatan pembangunan fisik
yang akan dilaksanakan dapat disesuaikan dengan karakteristik
morfologi tersebut.
Pembagian satuan morfologi ini didasarkan pada bentuk bentang
alam dan kemiringan lereng. Wilayah Kabupaten Lombok Tengah
dapat dibagi kedalam 3 satuan, yaitu Dataran Rendah, Perbukitan
Bergelombang dan Pegunungan Bertimbulan Kasar.
Peta 2…….. Jenis Tanah
1. Dataran Rendah
Morfologi dataran rendah terdapat di bagian barat dan pantai
utara-timur laut Pulau Lombok yang ditempati oleh aluvial,
batuan gunung api Formasi Lekopiko dan Formasi Kalibalak.
2. Perbukitan Bergelombang
Morfologi perbukitan bergelombang terdapat di bagian selatan
Pulau Lombok dengan ketinggian berkisar 50m hingga 400m
diatas permukaan laut terbentuk oleh Formasi Kalipalung,
Formasi Ekas dan Formasi Pengulung. Pola aliran sungainya
umumnya sejajar.
3. Pegunungan Bertimbulan Kasar
Morfologi pegunungan bertimbulan kasar terdapat di bagian
utara Pulau Lombok yang terbentuk oleh batuan gunung api
tak terpisahkan, dan di bagian barat daya Pulau Lombok yang
terbentuk oleh batuan Formasi Pengulung. Ketinggian berkisar
400 m hingga 3.726 m diatas permukaan laut. Pola aliran
sungainya umumnya radial.
2.1.3.4.Klimatologi
Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson, Kabupaten Lombok
Tengah memiliki iklim D dan E yaitu hujan tropis dengan musim
kemarau kering. Musim hujan mulai sekitar Bulan November
sampai dengan Bulan April/Mei dengan curah hujan rata-rata
tertinggi bulan Januari/Februari dan terendah pada Bulan
Juli/Agustus.
2.1.3.5. Kesesuaian Lahan
Evaluasi lahan adalah proses penilaian potensi lahan untuk
penggunaan tertentu baik untuk pertanian maupun non pertanian.
Evaluasi lahan dianalisis berdasarkan klasifikasi kesesuaian lahan
untuk berbagai jenis penggunaan lahan, khususnya untuk
budidaya pertanian dengan menggunakan metode FAO staff
(1983), dan LPT (1983).
Parameter yang dinilai sebagai dasar untuk evaluasi kesesuaian
lahan untuk berbagai penggunaan lahan adalah :
1. Iklim (temperatur, curah hujan, periode bulan basah/kering).
2. Terrain (kemiringan lereng dan batuan permukaan).
3. Karakteristik tanah (kedalaman perakaran, tekstur tanah,
drainase, KTK, pH, kadar N, P, K, salinitas, dan bahaya
keracunan).
Untuk lebih jelasnya evaluasi lahan di Kabupaten Lombok Tengah
adalah sebagai berikut :
Bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan
daerah dataran tinggi dan merupakan areal kaki gunung
Rinjani yang meliputi Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara,
Kopang, Pringgarata dan sebagian Kecamatan Jonggat. Curah
hujan pada daerah ini relatif tinggi dan dapat menjadi
pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian. Selain itu di
bagian utara terdapat aset pariwisata terutama pariwisata
alam pegunungan dengan pemandangan yang indah dan
udara yang sejuk.
Bagian tengah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Praya
Barat, Praya Barat Daya, Praya Timur, Janapria dan sebagian
Kecamatan Jonggat merupakan wilayah dataran rendah yang
memiliki potensi pertanian padi dan palawija, didukung oleh
hamparan lahan sawah yang luas dengan sarana irigasi yang
memadai.
Bagian selatan merupakan daerah yang berbukit-bukit dan
sekaligus berbatasan dengan Samudra Indonesia. Bagian
selatan ini meliputi wilayah Kecamatan Pujut, sebagian
Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya dan Praya Timur.
Karena berbatasan dengan samudra Indonesia, maka wilayah
ini memendam potensi wisata pantai yang indah dengan
gelombang yang cukup fantastik. Wilayah bagian Selatan juga
dilengkapi berbagai fasilitas penunjang pariwisata seperti
hotel, restoran, termasuk sarana jalan yang memadai.
2.1.3.6. Zonasi Agroekologi
Teknologi zona agroekologi adalah evaluasi kesesuaian lahan
untuk penggunaan lahan yang spesifik, khususnya dalam sektor
pertanian. Kesesuaian mencakup arti pendayagunaan lahan yang
berkesinambungan (sustainable agriculture) baik secara fisik
maupun ekonomi. Evaluasi mencakup perbandingan lebih dari satu
penggunaan lahan yang direncanakan. Dalam menilai produk yang
dihasilkan perlu memperhatikan beberapa faktor sosial ekonomi
yang relevan antara lain social acceptability, tingkat agroekologi,
pengolahan hasil, dan pemasaran hasil dalam negeri maupun luar
negeri.
Komponen utama zona agroekologi adalah iklim, fisiografi dan
bentuk wilayah, sumberdaya tanah, vegetasi dan penggunaan
lahan, serta faktor sosial ekonomi. Sistem pertanian, khususnya
pada lahan kering, apabila menggunakan kaidah zona agroekologi
akan dapat mewujudkan pembangunan pertanian berkelanjutan
yang ramah lingkungan.
Pertanian dengan mengusahakan tanaman semusim hanya
dianjurkan pada lahan dengan lereng < 8%, apabila lahannya
sesuai. Lahan dengan lereng 8 – 16%, dianjurkan untuk sistem
wanatani (kombinasi antara tanaman semusim dengan tanaman
tahunan). Lahan dengan lereng 16 – 40% sebaiknya digunakan
untuk tanaman permanen seperti tanaman keras, kehutanan atau
padang rumput.
2.2.4 Administrasi
Secara administrasi pemerintahan, wilayah Kabupaten Lombok
Tengah terdiri dari atas 12 Kecamatan, 127 desa dan 12 kelurahan,
dengan jumlah dusun 1.354 dusun dan 59 lingkungan seperti tertera
pada tabel di berikut ini.
Tabel 2.1Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun dan Lingkungan menurut Kecamatan
No Kecamatan Desa Kelurahan
Dusun Lingkungan
1 Praya Barat 10 - 105 -2 Praya Barat 11 - 101 -
Daya3 Pujut 16 - 193 -4 Praya Timur 10 - 131 -5 Janapria 12 - 138 -6 Kopang 11 - 105 -7 Praya 6 9 61 488 Praya Tengah 9 3 102 119 Jonggat 13 - 117 -10 Pringgarata 11 - 94 -11 Batukliang 10 - 125 -12 Batukliang Utara 8 - 82 -Jumlah 127 12 1.354 59
Sumber : Lombok Tengah Dalam Angka 2011
2.2. DEMOGRAFI............................................................................................
2.2.1. KEPENDUDUKAN
Luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah adalah 1.208,39 km² dengan
penduduk berjumlah 860.209 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki
berjumlah 407.079 jiwa, penduduk perempuan 453.130 jiwa dan rumah
tangga berjumlah 256.670 RT. Kepadatan penduduk 712 jiwa/km²,
Kecamatan yang terpadat adalah Kecamatan Praya dengan kepadatan
penduduk 1.688 jiwa/km² dan Kecamatan yang paling rendah tingkat
kepadatannya adalah Kecamatan Batukliang Utara dengan kepadatan
penduduk 260 jiwa/km². Rata-rata laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Lombok Tengah pertahun periode 2000-2010 sebesar 1,45
persen, dimana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata
laju pertumbuhan penduduk pertahun periode 1990-2000 yaitu sebesar
0,98 persen
Tabel 2. 3
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010
No Kecamatan Luas Wilayah (km²)
Penduduk Kepadatan (Jiwa/ km²)
1 Praya Barat 152,75 69.106 4522 Praya Barat Daya 124,97 51.280 410
3 Pujut 233,55 96.913 415
4 Praya Timur 82,57 62.736 760
5 Janapria 69,05 70.176 1.016
6 Kopang 61,66 75.719 1.228
7 Praya 61,26 103.405 1.688
8 Praya Tengah 65,92 59.891 909
9 Jonggat 71,55 89.362 1.249
10 Pringgarata 52,78 62.841 1.191
11 Batukliang 50,37 71.512 1.420
12 Batukliang Utara 181,96 47.268 260
Jumlah 1.208,39 860.209 712
Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka 2011
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan akan menghasilkan indikator angka sex ratio. Tahun 2010 angka sex ratio Kabupaten Lombok Tengah terhitung sebesar 89. Angka ini menunjukkan bahwa setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 89 orang penduduk laki-laki, dengan kata lain penduduk perempuan masih mendominasi. Jika dilihat menurut kecamatan, angka sex ratio tertinggi terdapat di Kecamatan Jonggat yakni sebesar 93 dan yang terendah di Kecamatan Kopang sebesar 85.
Informasi pengenai sebaran persentase jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Lombok Tengah 2010
Sumber: Lombok Tengah dalam Angka 2010, Data diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa angka kelahiran di
kabupaten Lombok Tengah masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan
prosentase usia produktif (15 -60 Tahun) dengan komposisi sex ratio
perempuan yang lebih tinggi. Komposisi usia ini akan menjadi modal
pembangunan yang potensial di masa yang akan datang (kurun waktu 5 –
10 Tahun). Namun di lain pihak, jika potensi usia harapan hidup ini tidak
dikelola dengan baik akan menjadi potensi pengangguran terbuka yang
cukup tinggi.
Tabel
Desa-desa dan Kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah
No Kecamatan Desa/Kelurahan No Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Praya 1 Kel.Panji Sari 2. Praya Tengah 1 Kel.Jontlak
2 Kel.Leneng 2 Kel.Gerantung
3 Kel.Renteng 3 Kel.Sasake
4 Kel.Praya 4 Lajut
5 Kel.Prapen 5 Batunyala
6 Kel.Tiwu galih 6 Pejanggik
7 Kel.Semayan 7 Kelebuh
8 Bunut Baok 8 Beraim
9 Kel.Gerunung 9 Pengadang
1
0
Kel.Gonjak 1
0
Jurang Jaler
1
1
Jago
1
2
Aikmual
1
3
Mertak Tombok
1
4
Montong Terep
3. Praya Barat 1 Selong Belanak 4. Praya Barat
Daya
1 Montong Sapah
2 Mekar Sari 2 Kabul
3 Banyu Urip 3 Pelambik
4 Kateng 4 Ranggagata
5 Mangkung 5 Ungga
6 Bonder 6 Darek
7 Setanggor 7 Serage
8 Penujak 8 Pandan Indah
9 Batujai 9 Batu Jangkih
1
0
Montong Ajan
5. Pujut 1 Tumpak 6. Praya Timur 1 Kidang
2 Prabu 2 Bilelando
3 Kuta 3 Semoyang
4 Rembitan 4 Ganti
5 Sukadana 5 Beleka
6 Mertak 6 Sengkerang
7 Pengengat 7 Landah
8 Teruwai 8 Marong
9 Gapura 9 Mujur
1
0
Kawo 1
0
Sukaraja
1
1
Segala Anyar
1
2
Sengkol
1
3
Pengembur
1
4
Ketara
1
5
Tanak Awu
7. Janapria 1 Loang Maka 8. Kopang 1 Muncan
2 Langko 2 Monggas
3 Selebung
Rembiga
3 Darmaji
4 Bakan 4 Dasan Baru
5 Durian 5 Kopang
Rembiga6 Pendem 6 Montong
Gamang7 Janapria 7 Lendang Are
8 Saba 8 Bebuak
9 Lekor 9 Wajageseng
1
0
Kerembong
9. Batukliang 1 Beber 10. Batukliang
Utara
1 Mas-mas
2 Pagutan 2 Aik Bukak
3 Barabali 3 Setiling
4 Bujak 4 Aik Berik
5 Peresak 5 Teratak
6 Mantang 6 Lantan
7 Aik Darek 7 Tanak Beak
8 Selebung 8 Karang
Sidemen9 Tampak Siring
11
.
Jonggat 1 Labulia 12. Pringgarata 1 Bilebante
2 Sukarara 2 Bagu
3 Puyung 3 Sintung
4 Gemel 4 Pringgarata
5 Barejulat 5 Murbaya
6 Bunkate 6 Sepakek
7 Nyerot 7 Pemepek
8 Batu Tulis
9 Jelantik
1
0
Ubung
1
1
Bonjeruk
1
2
Perina
1
3
Pengenjek
Sumber : Lombok Tengah dalam Angka Tahun 2010
2.2.2.LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
Rata-rata angka laju pertumbuhan penduduk untuk Kabupaten
Lombok Tengah dalam 5 tahun terakhir (2006–201) cukup besar, yaitu
sekitar 0,916%, dimana pertumbuhan terbesar terjadi pada Tahun 2008
sebesar 1,54% (lihat Tabel 1.9 dan Gambar 1.4).
Tabel 1.9Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Pendudukdi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005 – 2010
No. TahunJumlah Penduduk(Jiwa)
Pertumbuhan Penduduk (%)
1. 2006 825.772 0,462. 2007 831.286 0,673. 2008 844.105 1,544. 2009 856.675 1,495. 2010 860.290 0,426. 2011
Rata-rata pertumbuhan (r)0.9160.00916
Sumber : Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010760000
780000
800000
820000
840000
860000
880000
900000
920000
Dilihat per kecamatan, laju pertumbuhan penduduk (LPP) rata-rata dari
Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2010 terbesar yaitu di Kecamatan
Pringgarata sebesar 1,54%, kemudian Kecamatan Janapria dan
Batukliang Utara sebesar 1,22%, Kecamatan Praya sebesar 1,19%, Praya
Barat sebesar 1,14%, dan Kecamatan Jonggat sebesar 1,02%. Laju
Gambar 1.4
Laju Pertumbuhan Pendudukdi Kabupaten Lombok Tengah
pertumbuhan per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 1.10 dan Gambar
1.4.
Tabel 1.10Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan
di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2005 – 2010
TahunPraya Barat Praya Barat
DayaPujut Praya Timur Janapria Kopang
Jumlah
LPP (%)
Jumlah
LPP (%)
Jumlah
LPP (%)
Jumlah
LPP (%)
Jumlah
LPP (%)
Jumlah
LPP (%)
2005 65306 49540 92507 62100 66050 73848
2006 65606 0,46 49768 0,46 92933 0,46 62386 0,46 66354 0,46 74188 0,46
2007 66044 0,67 50102 0,67 93553 0,67 62804 0,67 66796 0,67 74684 0,67
2008 67063 1,54 50874 1,54 94995 1,54 63773 1,54 67838 1,56 75835 1,54
2009 68823 2,62 51607 1,44 96302 1,38 64637 1,35 68827 1,46 76930 1,44
2010 69106 0,41 51280 -0,63 96913 0,63 62736 -2,94 70176 1,96 75719 -1,57
1,14 0,70 0,94 0,22 1,22 0,51
Lanjutan ...........
Tahun
Praya Praya Tengah Jonggat Pinggarata Batukliang Batukliang Utara
Jumlah LPP (%)
Juml
LPP (%)
Juml
LPP (%)
Juml
LPP (%)
Juml
LPP (%)
Juml
LPP (%)
2005 97480 58097 84926 58224 69423 44488
2006 97929 0,46 58364 0,46 85317 0,46 58492 0,46 69742 0,46 44693 0,46
2007 98585 0,67 58752 0,66 85886 0,67 58881 0,67 70208 0,67 44993 0,67
2008 100105 1,54 59658 1,54 87211 1,54 59789 1,54 71289 1,54 45687 1,54
2009 101483 1,38 60462 1,35 88390 1,35 60622 1,39 72298 1,42 46294 1,33
2010 103405 1,89 59891 -0,94 89362 1,10 62841 3,66 71512 -1,09 47268 2,10
1,19 0,61 1,02 1,54 0,60 1,22
Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2010
Dari data, diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk, yaitu
Kecamatan Pringgata, Janapria, Batukliang Utara, Praya, Praya Barat, dan
Kecamatan Jonggat, cukup tinggi dengan rata-rata sekitar 1%, dan yang
tertinggi terdapat di Kecamatan Pringgarata. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, perlu perhatian khusus untuk pengendalian laju
pertumbuhan penduduk, karena bila tidak dilakukan dikhawatirkan
jumlah penduduk akan semakin meningkat tajam dan akan
mempengaruhi aspek kehidupan lainnya (a.l. kemacetan, kriminalitas,
dsb.).
Proyeksi penduduk di wilayah perencanaan menggunakan metode
pertumbuhan penduduk bunga berganda dengan rumus sebagai berikut :
Pn = Po (1+r)n
dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu dalam tahun
Proyeksi penduduk di Kabupaten Lombok Tengah dengan
perhitungan yang menggunakan tahun awal adalah Tahun 2008
sebesar 821.989 jiwa dan rata-rata angka pertumbuhan (r) per
tahun adalah 0,0198 maka jumlah penduduk pada 20 tahun
mendatang dapat dilihat dilihat pada Tabel 1.11 di bawah ini.
Tabel 1.11Proyeksi Penduduk di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2031
Tahun Jumlah Penduduk Registrasi Proyeksi Penduduk
2010* 860.290*2011 866.8572012 873.4742013 880.1412014 886.7422015 893.4822016 900.2722017 907. 1142018 914.0082019 920.9552020 927.9542021 935.0062022 942.1132023 942.2732024 956.4872025 963.7562026 971.0812027 978.4612028 985.8972029 993.3902030 1.000.9402031 1.008.547
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2010
Keterangan : * Penduduk eksisting
Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Lombok Tengah pada Tahun 2031 adalah 1.008.547 jiwa.
Melihat perkembangan ini diharapkan suatu antisipasi dari pemerintah di
dalam penyediaan sarana dan prasarana umum yang dapat memfasilitasi
kebutuhan publik. Perlunya dipersiapkan sejumlah fasilitas yang memadai
agar tidak terjadi ketimpangan dalam pelayanan pemerintah kepada
publik.
Sedangkan proyeksi penduduk per kecamatan di Kabupaten
Lombok Tengah berdasarkan hasil analisa (lihat Tabel 1.11), terus
mengalami peningkatan. Kecamatan Pringgarata merupakan kecamatan
dengan laju pertumbuhan tertinggi (1,54%) dengan proyeksi jumlah
penduduk pada Tahun 2031 sebesar 85.907 jiwa. Sedangkan Kecamatan
Praya Timur merupakan kecamatan dengan pertumbuhan penduduk
terendah (0,22%). Pada Tahun 2010, jumlah penduduknya 62.736 jiwa,
sedangkan pada Tahun 2031, proyeksi penduduknya adalah 65.699 jiwa.
Dengan melihat jumlah penduduk per kecamatan, maka perkiraan dalam
penyediaan fasilitas publik akan lebih tepat sasaran, tidak akan terjadi
penyediaan fasilitas yang berlebih ataupun kekurangan di suatu
kecamatan. Dengan demikian dapat dihindari suatu pembangunan
fasilitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Tabel 1.12Proyeksi Penduduk per Kecamatan
di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2031
Tahun
Kecamatan ( Jiwa )
Praya Barat Praya Barat Daya
Pujut Praya Timur Janapria Kopang
2010* 69.106 51.280 96.913 62.736 70.176 75.719
2011 70.073 51.639 97.824 62.874 71.032 76.105
2012 71.055 52.000 98.744 63.012 71.899 76.493
2013 72.049 52.364 99.672 63.151 72.776 76.883
2014 73.058 52.731 100.609 63.290 73.664 77.276
2015 74.081 53.100 101.554 63.429 74.562 77.670
2016 75.118 53.472 102.509 63.569 75.472 78.066
2017 76.170 53.846 103.473 63.709 76.393 78.464
2018 77.236 54.223 104.445 63.849 77.325 78.864
2019 78.317 54.603 105.427 63.989 78.268 79.266
2020 79.414 54.985 106.418 64.130 79.223 79.671
2021 80.525 55.370 107.418 64.271 80.190 80.077
2022 81.653 55.757 108.428 64.412 81.168 80.485
2023 82.796 56.148 109.447 64.554 82.158 80.896
2024 83.955 56.541 110.476 64.696 83.161 81.308
2025 85.130 56.936 111.515 64.838 84.175 81.723
2026 86.322 57.335 112.563 64.981 85.202 82.140
2027 87.531 57.736 113.621 65.124 86.241 82.559
2028 88.756 58.140 114.689 65.267 87.294 82.980
2029 89.999 58.547 115.767 65.411 88.359 83.403
2030 91.259 58.957 116.855 65.555 89.437 83.828
2031 92.536 59.370 117.954 65.699 90.528 84.256
TahunKecamatan (Jiwa)
PrayaPraya
Tengah Jonggat Pinggarata BatukliangBatukliang
Utara2010* 103405 59891 89362 62841 71512 472682011 104.646 60.250 90.256 63.784 71.941 47.8352012 105.902 60.612 91.158 64.740 72.373 48.4092013 107.172 60.976 92.070 65.711 72.807 48.9902014 108.458 61.341 92.990 66.697 73.244 49.5782015 109.760 61.709 93.920 67.698 73.683 50.1732016 111.077 62.080 94.860 68.713 74.125 50.7752017 112.410 62.452 95.808 69.744 74.570 51.3842018 113.759 62.827 96.766 70.790 75.018 52.0012019 115.124 63.204 97.734 71.852 75.468 52.6252020 116.506 63.583 98.711 72.930 75.920 53.2562021 117.904 63.965 99.698 74.023 76.376 53.8962022 119.318 64.348 100.695 75.134 76.834 54.5422023 120.750 64.734 101.702 76.261 77.295 55.1972024 122.199 65.123 102.719 77.405 77.759 55.8592025 123.666 65.514 103.747 78.566 78.226 56.5292026 125.150 65.907 104.784 79.744 78.695 57.2082027 126.651 66.302 105.832 80.940 79.167 57.894
2028 128.171 66.700 106.890 82.155 79.642 58.5892029 129.709 67.100 107.959 83.387 80.120 59.2922030 131.266 67.503 109.039 84.638 80.601 60.0042031 132.841 67.908 110.129 85.907 81.084 60.724
Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka Tahun 2010 & Hasil Analisis
2.3. KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH
Besaran angka PDRB dapat dijadikan salah satu tolak ukur tingkat
kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari segi materi. Dengan demikian
dapat dipahami kalau kesejahteraan masyarakat dapat dikatakan
meningkat bila total nilai tambah mengalami peningkatan secara
konsisten tanpa melihat ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini
terjadi karena peningkatan nilai tambah hanya akan tercipta bilamana
produksi barang dan jasa mengalami peningkatan sebagai dampak dari
makin membaiknya kinerja institusi ekonomi, berkembangnya jumlah
institusi ekonomi di berbagai sektor, disamping faktor eksternal yang
makin kondusif.
2.3.1. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah pada tahun
2004 semakin membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan, laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah tahun 2008 adalah
sekitar 6,96 persen. Keseluruhan sektor ekonomi yang ada pada PDRB,
pada tahun 2008 mencatat pertumbuhan yang positif. Bila diurutkan
pertumbuhan PDRB menurut sektor dari yang tertinggi sampai yang
terendah, maka pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor industri
pengolahan sekitar 8,20 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel
dan restoran sebesar 7,44 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan sebesar 7,21 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi
sekitar 6,91 persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6,81,
bangunan sebesar 6,18 sedangkan tiga sektor lainnya masing-masing
dibawah 5 persen yakni sektor pertanian listrik, gas dan air minum dan
sektor jasa-jasa.
Tabel 1.27
Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral ADH( Atas Dasar Harga) KonstanTahun 2005 – 2008 ( % )
Sektor/Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008
(1) (2) (3) (4) (5)Pertanian 2,23 4,04 2,03 4,76Pertambangan/Penggalian 4,80 5,25 6,81 28,23
Industri Pengolahan 7,43 7,62 8,20 11,35
Listrik, Gas dan Air Bersih 4,69 4,93 4,83 4,78
Bangunan/Konstruksi 6,07 5,70 6,18 9,65
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,93 7,14 7,44 7,71
Angkutan dan Komunikasi 7,10 7,05 6,91 6,20Bank, Usaha Persewaan & Jasa Perush
6,26 6,44 7,21 7,58
Jasa-jasa 1,63 2,17 2,39 2,44
PDRB 4,30 5,09 4,71 6,96
Sumber : Lombok Tengah dalam AngkaTahun 2010
Gambar 1.10. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten LombokTahun 2004 – 2008 ( % )
2005 2006 2007 20080
5
10
15
20
25
30Pertanian
Pertambangan/Penggalian
Industri
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan/Konstruksi
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Angkutan dan Ko-munikasi
Bank, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Data pada Tabel 1.27 dan Gambar 1.10 menunjukkan laju
pertumbuhan yang dicapai setiap sektor dan perkembangannya selama 4
tahun terakhir. Pada tahun 2008, besaran nilai pertumbuhan relatif kecil
untuk semua sektor, kecuali untuk sektor pertambangan/penggalian
mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu dari 6,81% pada tahun
2007 naik menjadi 28,23% pada tahun 2008.. Meskipun secara makro
besaran laju pertumbuhan pada tahun 2008 bernilai positif, akan tetapi di
sektor jasa-jasa laju pertumbuhannya masih negatif. Hal ini disebabkan
oleh kebijakan pemerintah yang mengurangi permintaan kebutuhan
jumlah pegawai. Dalam kurun waktu tahun 2004 hingga 2007, laju
pertumbuhan terus positif sebagai bukti keberhasilan kebijaksanaan
recovery ekonomi yang dijalankan pemerintah. Hal ini menunjukkan
suatu perkembangan pembangunan di bidang ekonomi yang perlu terus
dipertahankan dimasa mendatang.
1. Sektor Dominan
Sektor dominan yang terdapat di Kabupaten Lombok Tengah,
dilihat berdasarkan pada distribusi PDRB atas dasar harga
konstan, dimana diketahui distribusi terbesar antara tahun
2004 dan 2007 yaitu sektor-sektor yang bergerak pada
kegiatan pertanian. Namun sektor ini mengalami penurunan
dari 34,32% pada tahun 2004 menjadi 32,45% pada tahun
2007. Selain itu sektor jasa-jasa menurun dari 16,39% pada
tahun 2004 menjadi 15,16% pada tahun 2007. Kemudian
sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu dari 16.34% pada tahun
2004 menjadi 19,66% pada Tahun 2007.
Berdasarkan distribusi PDRB tersebut dinilai bahwa dominasi
sektor di Kabupaten Lombok Tengah adalah sektor pertanian
yang walaupun sedikit mengalami penurunan namun
kondisinya relatif konstan pada tahun 2004 dan tahun 2007
(lihat Tabel 1.28 dan Gambar 1.11).
Tabel 2.Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lombok Tengah
Menurut Lapangan Usaha ADH Berlaku dan KonstanTahun 2005 - 2008 (%)
Sumber: Lombok Tengah dalam Angka Tahun 2008/09
Gambar 2.Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lombok TengahMenurut Lapangan Usaha ADH Konstan Tahun 2005 - 2008 (%)
2005 2006 2007 20080
5
10
15
20
25
30
35
40
PertanianPertambangan dan PenggalianIndustri PengolahanListrik,Gas dan Air MinumBangunanPerdagangan, Hotel dan RestoranPengangkutan dan KomunikasiKeuangan, Persewaan dan Jasa PerusahaanJasa-jasa
2. Sektor Basis
Location Quotient (LQ) merupakan ukuran perbandingan
secara relatif kemampuan suatu daerah terhadap kemampuan
di tingkat wilayah yang lebih luas. Ukurannya dapat
bermacam-macam, misalnya produksi, tenaga kerja, investasi
dan indikator lain yang terkait. Dalam analisis kali ini
digunakan nilai produksi (PDRB) sebagai ukuran.
Xi R / Xt R
LQi =
Xi N / Xt N
Dimana : Xi R = nilai PDRB sektor i di wilayah
Xt R = nilai PDRB total seluruh sektor di
wilayah
Xi N = nilai PDRB sektor i di wilayah yg lebih
luas
Xt N = nilai produksi total seluruh sektor wilayah
yg lebih luas
Berdasarkan analisis LQ, dapat diketahui bahwa dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2006, yang menjadi sektor basis di
Kabupaten Lombok Tengah adalah sektor pertanian, industri
pengolahan, bangunan, keuangan dan persewaan,
perdagangan dan hotel serta sektor jasa-jasa (berdasarkan
nilai LQ yang diperoleh >1). Hal itu menunjukkan bahwa sektor
tersebut lebih terspesialisasi di Kabupaten Lombok Tengah
dibandingkan di Provinsi NTB (lihat Tabel 1.29 dan Gambar
1.12).
Tabel 2.Nilai LQ Sektoral di Kabupaten Lombok TengahTahun 2001 - 2003
Sumber: Hasil Analisa
Gambar 1.12. LQ Sektoral di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2001 – 2003
2001 2002 2003
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00 Pertanian, Peternakan
Pertam-bangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Bangunan
Perdagan-gan dan Ho-tel
Tahun
Nila
i LQ
Dilihat dari laju pertumbuhan LQ sektoral di Kabupaten Lombok
Tengah pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2003, sektor yang
mengalami penurunan nilai LQ cukup signifikan adalah sektor
pengangkutan dan komunikasi. Sektor keuangan dan persewaan,
pertanian, pertambangan dan penggalian memiliki nilai LQ yang relatif
stabil. Hal itu menunjukkan bahwa sektor pertanian serta keuangan dan
persewaan merupakan sektor yang kompeten sebagai sektor basis di
Kabupaten Lombok Tengah.
Sektor perdagangan dan hotel mengalami peningkatan nilai LQ dari tahun
2001, setelah sempat menurun pada tahun 2002 sektor ini kemudian
meningkat cukup signifikan pada tahun 2003 dimana pada tahun 2001
LQ-nya sebesar 1,29 menurun menjadi 0,93 di tahun 2002 dan meningkat
lagi di tahun 2003 menjadi 1,38. Peningkatan tersebut disebabkan oleh
semakin berkembangnya kegiatan pariwisata yang ada di Kabupaten
Lombok Tengah.
2.4. TATA RUANG WILAYAH
Dari aspek penataan ruang maka berdasarkan RTRW Nasional
Tahun 2008-2028 dan RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-
2029, ditetapkan kawasan Perkotaan Praya sebagai Kota Orde II yang
berperan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
Sedangkan Kopang, Sengkol, Mujur merupakan kawasan pusat Kegiatan
Lokal (PKL) yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten
atau beberapa kecamatan yang penetapannya merupakan kewenangan
dari pemerintah provinsi.
Tabel 2.Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah
NO
NAMA RENCANA RUANG LOKASI
1
STRUKTUR RUANG
A.Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Praya
B.Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Kopang, Sengkol dan Mujur
C.Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)
Puyung, Mantang, Janapria, dan Selong Belanak
2 POLA RUANG
A.KAWASAN LINDUNG
i. Kawasan hutan lindung Kel. Hutan Gunung Rinjani di Kec. Batukliang Utara dan Pringgarata ,
i. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
Gunung Rinjani & sekitarnya
ii. Kawasan perlindungan setempat:
1. Sempadan pantai Kec. Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, dan Praya Timur
2. Sempadan sungai Seluruh Kecamatan
3. Sempada mata air tersebar di kabupaten
iii. Kawasan pelestarian alam, & kawasan cagar budaya:
1. Taman Wisata Alam
Kelompok TWA Tanjung Tampa di Kecamatan Praya Barat dan Pujut,
NO
NAMA RENCANA RUANG LOKASI
2. Taman Nasional Gunung Rinjani
Kec Batukliang Utara dan Kopang
3. Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Tersebar di Seluruh Kabupaten
4. Kawasan Konservasi Perairan:
a. Kasasan Konservasi Laut Daerah
Diarahkan di Teluk Bumbang Kec. Pujut
b. kawasan MangroveKec. Praya Timur, Pujut, dan Praya Barat
Iv. Kawasan rawan bencana:
1. Rawan Bencana Gunung Api
Kec. Batukliang Utara dan Kopang
2. Rawasn Bencana BanjirSungai Besar yang melintasi Kecamatan Batukliang Utara dan
3. Rawan Gempa Bumi Seluruh Kabupaten
4. Rawan Gerakan Tanah dan Longsor
Kec. Batukliang Utara, Jonggat, Prabarda, Prabar, Pujut, Pringgarata
5. Rawan Gelombang Pasang
Kec. Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut, dan Praya Timur
B. KAWASAN BUDIDAYA
i. kawasan peruntukan hutan produksi;
Kelompok Hutan Mareje Bonga meliputi Kecamatan Pujut, Praya
ii. kawasan peruntukan pertanian;
Seluruh Kecamatan
iii. kawasan peruntukan perikanan;
Seluruh Kecamatan
iv. kawasan peruntukan pertambangan;
potensi pertambangan di Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut
v. kawasan peruntukan industri;
Skala besar diarahkan di Kecamatan Praya Tengah, Praya Timur, Pujut dan
vi. kawasan peruntukan pariwisata;
Seluruh Kecamatan
vii. kawasan peruntukan permukiman;
Seluruh Kecamatan, Skala besar diarahkan di Perkotaan Praya dan
viii. kawasan peruntukan perdagangan dan jasa;
Perkotaan Praya dan masing - masing ibukota kecamatan
ix. kawasan peruntukan lainnya.
Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya
3
KAWASAN STRATEGIS
A. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
kawasan Kuta & sekitarnya, kawasan Selong Belanak & sekitarnya,
B. Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Daya Dukung Lingkungan
Kawasan Benang Setokel dan Benang Kelambu di Kec. Batukliang Utara,
C. Kawasan strategis dari sudut Kepentingan Sosial Budaya
Situs Batu Rijang dan sekitarnya di Kec. Praya Barat, Makam Srewe dan
Sumber: RTRW Kabupaten Lombok Tengah 2011
PETA
2.5. SOSIAL BUDAYA
2.5.1. Fokus Layanan Pendidikan
Pada fokus layanan urusan wajib, tingkat pendidikan akan
mempengaruhi kualitas SDM di suatu daerah, yang mana seiring dengan
perkembangan kondisi di Kabupaten Lombok Tengah sekarang ini sangat
dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dalam rangka memenuhi
permintaan bursa tenaga kerja yang ada. Melihat fenomena SDM
Kabupaten Lombok Tengah yang berpendidikan tinggi SLTP keatas hanya
26 persen maka diperkirakan banyak pengangguran yang tidak dapat
terserap dalam pasar tenaga kerja yang akan datang. Oleh karenanya
perlu adanya terobosan bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
untuk menyiapkan SDM yang berkualitas memalui peningkatan jenjang
pendidikan.
Tabel 2Persentase penduduk 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan
yang ditamatkan Tahun 2009 - 2010
Tingkat Pendidikan
2009 2010Tidak/belum pernah sekolah
22,69 22,46Tidak/belum tamat SD Sederajat
25,91 23,88SD Sederajat 25,40 23,06SLTP Sederajat 14,28 15,47SLTA Sederajat 9,19 11,11Perguruan Tinggi 2,53 4,02Total 100,00 100,0
0 Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah 2010 dan BPS Propinsi NTB 2010
Selain itu peningkatan pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah
juga ditandai dengan meningkatnya partisipasi (murni) pada semua
kelompok usia sekolah. Partisipasi untuk melanjutkan pendidikan di
Kabupaten Lombok Tengah dari tahun ke tahun terus meningkat serta
akses masyarakat terhadap layanan pendidikan meningkat terutama
pendidikan dasar meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
Tabel 2Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK)menurut jenjang pendidikan Tahun 2006 – Tahun 2010 (Persen)
No TahunSD Sederajat SMP Sederajat SMA SederajatAPK APM APK APM APK APM
1 2006 108,30
92,32 93,80 76,14 47,24 34,21
2 2007 110,60
92,88 93,87 76,18 58,76 40,80
3 2008 110,65
92,93 93,92 76,27 58,81 40,93
4 2009 117,15
98,89 99,42 85,80 59,57 47,42
5 2010 118,11
99,23 99,71 89,91 66,85 48,29
Sumber: Dikpora Kab. Loteng Tahun 2010.
Selain aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, salah satu
pendukung keberhasilan pembangunan pendidikan adalah ketersediaan
sarana dan prasarana seperti sekolah, ruang kelas, dan pengajar yang
memadai.
Tabel 2Ratio Murid Terhadap Guru (PNS) Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006 - 2010
Tahun TK RA SD MI SMP Umum
MTs SMA MA SMK
2 0 1 0 68 8 23 10 24 9 32 10 272 0 0 9 74 7 24 8 24 8 32 8 382 0 0 8 80 7 28 10 25 7 35 9 342 0 0 7 9 8 18 10 14 9 15 10 112 0 0 6 9 8 21 8 15 7 14 7 10
Sumber: Lombok Tengah dalam Angka tahun 2010
Tabel 2Ratio Murid Terhadap Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006 - 2010
Tahun TK RA SD MISMP Umum
MTs SMA MA SMK
2 0 1 0 62 34 163 90 220 89 376 49 2002 0 0 9 54 33 166 87 243 117 378 114 1972 0 0 8 42 32 171 90 260 117 406 114 2912 0 0 7 35 30 174 86 287 114 394 116 2642 0 0 6 42 27 175 87 356 117 396 119 310
Sumber: Lombok Tengah dalam Angka tahun 2010
Tabel 2Ratio Guru (PNS) Terhadap Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2006 -2010
Tahun TK RA SD MISMP Umum
MTs SMA MA SMK
2 0 1 0 1 6 7 11 10 10 12 9 72 0 0 9 1 5 7 11 10 15 12 14 52 0 0 8 1 5 6 9 10 17 12 13 122 0 0 7 4 3 10 8 21 13 26 11 252 0 0 6 4 3 8 11 24 17 28 17 31
Sumber: Lombok Tengah dalam Angka tahun 2010
2.5.2. Fokus Layanan Kesehatan
Untuk mendukung meningkatnya derajat kesehatan, tidak terlepas
dari peran tenaga Kesehatan baik medis, paramedis dan non paramedis
serta ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang memadai.
Tabel 2Rasio Puskesmas, Jumlah Polindes, dan Jumlah Pustu
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010
No Kecamatan
Jumlah Pendud
uk
PuskesmasJumlahPolind
es
Jumlah
PustuJumla
h
Rasio PKM/30.00
0 penduduk
1 Praya Barat 69106 2 0,86 7 52 Praya Barat
Daya51280 2 1,17 9 8
3 Pujut 96913 3 0,92 14 94 Praya Timur 62736 2 0,95 8 85 Janapria 70176 2 0,85 7 76 Kopang 75719 2 0,79 8 67 Praya 103405 2 0,58 11 28 Praya
Tengah59891 2 1,00 8 5
9 Jonggat 89362 3 0,67 11 910
Pringgarata 62841 2 0,95 7 3
11
Batukliang 71512 2 0,83 8 8
12
Batukliang Utara
47268 1 0,63 7 7
Jumlah 860.209 25 0,87 105 77 Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka,Tahun 2010 dan data diolah
Pada tahun 2010, ketersediaan Puskesmas di setiap Kecamatan,
masih belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
harus dilayani, kecuali di Kecamatan Praya Barat Daya dan Praya Tengah.
Rasio perbandingan antara Puskesmas dengan jumlah penduduk yang
harus dilayanai di Kabupaten Lombok Tengah masih berada pada posisi
0,87.
Tabel 2.20Rasio Dokter, Rasio Perawat dan Bidan serta Jumlah Tenaga Non-Medis
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010
No
KecamatanJumlah Pendu
duk
Jumlah
Dokter
Rasio dokter/ 10.000
penduduk
Tenaga Perawat dan Bidan
Rasio Perawat
dan Bidan/1.0
00 penduduk
Tenaga Non-Medis
1 Praya Barat 69106 6 0,86 43 0,62 142 Praya Barat
Daya51280 4 0,78 31 0,60 16
3 Pujut 96913 4 0,41 70 0,72 234 Praya Timur 62736 4 0,63 44 0,70 165 Janapria 70176 3 0,42 36 1,01 146 Kopang 75719 4 0,52 46 1,09 157 Praya 10340
55 0,48 44 0,42 16
8 Praya 59891 3 0,50 38 0,63 14
No
KecamatanJumlah Pendu
duk
Jumlah
Dokter
Rasio dokter/ 10.000
penduduk
Tenaga Perawat dan Bidan
Rasio Perawat
dan Bidan/1.0
00 penduduk
Tenaga Non-Medis
Tengah9 Jonggat 89362 3 0,33 61 0,68 2210
Pringgarata 62841 3 0,47 52 0,82 10
11
Batukliang 71512 3 0,41 27 0,38 9
12
Batukliang Utara
47268 2 0,42 27 0,57 7
Jumlah 860.209
44 0,51 519 0,60 176
Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka, Tahun 2010 dan data diolah
Secara umum ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Lombok
Tengah masih belum memadai dengan jumlah penduduk. Rasio
perbandingan Dokter dengan penduduk masih berada pada posisi 0,50.
Sedangkan untuk rasio perbandingan antara tenaga perawat dan bidan
dengan jumlah penduduk masih berada pada posisi 0,60. Ketersediaan
tenaga perawat dan bidan di 10 Kecamatan masih belum memadai,
kecuali di Puskesmas Kopang dan Puskesmas Janapria.
2.5.3. KESEJAHTRAAN SOSIAL
Salah satu indikator sosial ekonomi yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat kesejahteraan penduduk adalah perkembangan
penduduk miskin. Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan di daerah
tergantung dua faktor. Pertama, tingkat pendapatan daerah rata-rata.
Kedua, lebar sempitnya kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang
diperoleh dari perbandingan angka persentase penduduk dan
pendapatan rill tahunan.
Tabel 2.Jumlah dan persentase penduduk miskin serta garis kemiskinan
Tahun 2005-2010 di Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Persentase penduduk miskin Garis kemiskinan (Rupiah)2006 27,98 154.2902007 25,74 160.6612008 22,32 178.7402009 20,94 185.0252010 19,92 196.185
Sumber: Inkesra, Tahun 2009, BPS Tahun 2010
Tingkat kemiskinan secara tidak langsung juga bisa digambarkan
dari besarnya Angka Penyandang Masalah Kesejateraan Sosial (PMKS).
Pada tahun 2009 PMKS Kabupaten Lombok Tengah sekitar 77.646 jiwa.
Jumlah Keluarga fakir miskin ditaksir sekitar 44.557 KK. Masalah wanita
Rawan Sosial Ekonomi 10.233 jiwa, lanjut usia terlantar berjumlah 7.803
jiwa, anak terlantar di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 5.397 jiwa,
kemudian keluarga yang tinggal di tempat yang tidak layak huni 3.364
KK, disusul penyandang cacat jiwa 2.717 jiwa, anak terlantar balita 1.261
Jiwa (sumber: data pokok perencanaan provinsi NTB).
Tabel 2.Tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Lombok Tengah
Tahun 2006-2010
KecamatanDistrict Pra-Sej KS-I KS-II KS-III KS-III+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Praya Barat 10.362
7.576
3.145
710
14
2. Praya Barat Daya
9.149
6.802
2.920
407
6
3. P u j u t 20.349
7.289
3.411
1.506
7
4. Praya Timur 9.281 7.554 2.718 3.106 -
5. Janapria 7.642
9.414
7.837
2.081
14
6. K o p a n g 9.559
8.895
6.067
1.798
108
7. P r a y a 11.838
9.456
5.136
5.914
134
8. Praya Tengah 6.048
7.449
4.365
3.293
1
9. Jonggat 9.173
10.810
6.748
3.340
1
10. Pringgarata 6.327
9.221
3.838
1.580
5
11. Batukliang 14.240
8.481
4.119
568
-
12. Batukliang Utara
4.812
8.114
2.499
1.284
-
Jumlah/Total 118.780
101.061 52.803 25.587 290
2 0 0 9 118.386 95.357 50.680 25.146 264
2 0 0 8 118.427 92.447 47.847 22.483 251
2 0 0 7 123.601 92.512 44.728 22.546 361
2 0 0 6 128.817 92.124 39.215 20.004 269
Sumber :Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011Women Empowerment & Family Planning of Lombok Tengah
2.6. KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN DAERAH