Materi BPS

24
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN PROVINSI BALI Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Disampaikan dalam Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi Bali Tahun 2012 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Oleh : I Wayan Putrawan

Transcript of Materi BPS

Page 1: Materi BPS

PERKEMBANGAN KEPENDUDUKANPROVINSI BALIHasil Sensus Penduduk Tahun 2010Disampaikan dalam Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi Bali Tahun 2012

BADAN PUSAT STATISTIKPROVINSI BALI

Oleh : I Wayan Putrawan

Page 2: Materi BPS

PENDAHULUAN Penduduk merupakan modal pembangunan, tetapi penduduk juga

menjadi masalah dalam kelangsungan pembangunan apabila tidak direncanakan dan dikelola secara benar.

Penduduk dalam jumlah besar berarti potensi yang besar dalam hal ketersediaan sumber daya manusia (SDM).

Penduduk dalam jumlah besar juga merupakan pangsa pasar yang besar bagi hasil produksi domestik.

Namun penduduk dalam jumlah besar juga menuntut ketersediaan sandang, pangan, papan (perumahan), lapangan kerja, dan fasilitas (sarana dan pra sarana pendidikan, kesehatan, dll.).

Hampir semua perencanaan pembangunan perlu ditunjang data kependudukan. Semakin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat.

Latar Belakang

Page 3: Materi BPS

PENDAHULUAN Bali dalam perkembangannya tidak terlepas dari prinsip-prinsip

yang dipegang teguh oleh masyarakatnya seperti konsep tri hita

karana – hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia

dengan alam dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Terkait dengan hal demikian maka jumlah penduduk yang ideal

secara normatif adalah yang memenuhi aspek-aspek kesejahteraan

individu, keseimbangan dengan lingkungan, dan kekayaan spiritual.

Penanganan kependudukan dari sisi demografi hanyalah bagian dari

suatu masalah dalam mencapai keadaan penduduk yang diinginkan

secara kuantitas, akan tetapi jumlah penduduk yang ideal hanya

tercapai apabila ketiga aspek tersebut bisa terpenuhi.

Latar Belakang (Lanjutan)

Page 4: Materi BPS

PENDAHULUANJumlah dan Laju Pertumbuhan

1961 1971 1980 1990 2000 20100

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

0

1

2

3

4

5

1.78 2.12 2.47 2.78 3.15 3.89

1.57 1.75 1.69000000000001

1.18000000000001 1.26

2.15

Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk

Juta

Jiw

a

%

Page 5: Materi BPS

PENDAHULUAN Jumlah penduduk Bali semakin bertambah, sementara luas wilayah

yang tidak berubah akan berakibat pada peningkatan kepadatan.

Perkembangan laju pertumbuhan penduduk Bali mengalami

penurunan sampai dengan periode tahun 1990 mencapai 1,18

persen per tahun, kemudian kembali meningkat menjadi 1,26

persen periode 1990 – 2000, dan akhirnya 2,15 persen per tahun

dalam periode 2000 – 2010.

Apakah hal ini dapat dikatakan bahwa Bali mengalami momentum

pertumbuhan penduduk yang tersembunyi, yaitu pertambahan

penduduk mempunyai kecenderungan untuk terus melaju, seolah-

olah laju pertumbuhan penduduk tersebut mengandung suatu daya

gerak (momentum) internal yang kuat dan tersembunyi.

Jumlah dan Laju Pertumbuhan (lanjutan)

Page 6: Materi BPS

PENDAHULUANJumlah dan Komposisi

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-74

75+

200,000 150,000 100,000 50,000 0 50,000 100,000 150,000 200,000

Piramida Penduduk Bali, 1990

Laki-laki Perempuan

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-74

75+

200,000 150,000 100,000 50,000 0 50,000 100,000 150,000 200,000

Piramida Penduduk Bali, 2000

Laki-laki Perempuan

Page 7: Materi BPS

PENDAHULUANJumlah dan Komposisi (Lanjutan)

0-45-9

10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-74

75+

200,000 150,000 100,000 50,000 0 50,000 100,000 150,000 200,000

Piramida Penduduk Bali, 2010

Laki-laki Perempuan

Page 8: Materi BPS

PENDAHULUANRasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan cenderung menurun meskipun dari tahun 2000 ke 2010 mengalami sedikit peningkatan.

Rasio ketergantungan usia muda jauh lebih tinggi ketimbang usia tua.

Rasio ketergantungan usia tua mengalami kecenderungan stabil dan sedikit meningkat.

Page 9: Materi BPS

PENDAHULUAN

Page 10: Materi BPS

PENDAHULUANPersebaran Penduduk

Kabupaten/ Kota

Jumlah PendudukHasil Sensus Penduduk

Distribusi Penduduk

1990 2000 2010 1990 2000 2010

Jembrana 217.599 231.806 261.638 7,83 7,37 6,72

Tabanan 349.534 376.030 420.913 12,59 11,95 10,82

Badung 274.640 345.863 543.332 9,89 10,99 13,96

Gianyar 336.738 393.155 469.777 12,12 12,49 12,07

Klungkung 150.493 155.262 170.543 5,42 4,93 4,38

Bangli 176.396 193.776 215.353 6,35 6,16 5,53

Karangasem 343.413 360.486 396.487 12,36 11,45 10,19

Buleleng 540.099 558.181 624.125 19,45 17,74 16,04

Denpasar 388.444 532.440 788.589 13,99 16,92 20,27

Jumlah 2.777.356 3.146.999 3.890.757 100,00 100,00 100,00

Page 11: Materi BPS

PENDAHULUANLaju Pertumbuhan Kabupaten/Kota

Kabupaten/KotaLaju Pertumbuhan per Tahun (%)

1980-1990 1990-2000 2000-2010Jembrana 0,60 0,63 1,22Tabanan 0,19 0,73 1,14Badung 1,23 2,33 4,64Gianyar 0,96 1,56 1,80Klungkung 0,12 0,31 0,95Bangli 0,88 0,94 1,07Karangasem 0,89 0,49 0,96Buleleng 1,04 0,33 1,13Denpasar 4,05 3,20 4,02

Bali 1,18 1,26 2,15

Page 12: Materi BPS

PENDAHULUANBeberapa Indikator Komponen Demografi

Fertilitas

Mortalitas

Migrasi

Page 13: Materi BPS

PENDAHULUANTren Fertilitas (1)

1980 1990 2000 20100

1

2

3

4

5

65.12

4.18

3.182.56

Rata-rata ALH Wanita 45-49 Tahun, Provinsi Bali 1980-2010

15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 490.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

0.580.96

1.40

1.912.24 2.40 2.56

Rata-rata ALH Menurut Umur Wanita 15-49 Tahun, Provinsi Bali 2010

Page 14: Materi BPS

PENDAHULUANTren Fertilitas (2)

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-490

50

100

150

200

250

300

350

Trend ASFR Provinsi Bali Menurut Periode

1967-19701971-19751976-19791981-19841986-19891991-19941996-19992001-20042006-2009

Page 15: Materi BPS

PENDAHULUANTren Fertilitas (3)

1967-1970

1971-1975

1976-1979

1981-1984

1986-1989

1991-1994

1996-1999

2001-2004

2006-2009

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

6.0

5.2

4.0

3.1

2.32.0 1.9 2.1 2.1

Trend TFR Provinsi Bali Menurut Periode

Page 16: Materi BPS

PENDAHULUANTren Mortalitas (1)

SP71 (1967)

SP80 (1976)

SP90 (1986)

SP2000 (1996)

SUPAS05 (2001)

SP20100

20

40

60

80

100

120

140

130

92

51

3625 20

Infant Mortality Rate (IMR) Provinsi Bali 1967 - 2010

Angka kematian bayi (IMR) menggambarkan jumlah kematian bayi berumur kurang dari satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Selama empat dasawarsa terakhir, tingkat mortalitas yang diwakili oleh IMR cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Page 17: Materi BPS

PENDAHULUANTren Mortalitas (2)

SP71 (1967) SP80 (1976) SP90 (1986) SP2000 (1996)

SP2010 (2006)

30

40

50

60

70

80

48.27

55.37

64.3368.05

72.6666666666667

Angka Harapan Hidup Saat Lahir (e0), Provinsi Bali 1971-2010

Page 18: Materi BPS

PENDAHULUANMigrasi (1)

Laki-laki54% Perempuan

46%

Kota 93%

Desa7%

Persentase Lifetime In Migrant ke Bali Menurut Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal, Provinsi Bali, 2010

Page 19: Materi BPS

PENDAHULUANMigrasi (2)

Jembran

a

Taban

an

Badung

Gianya

r

Klungkung

Bangli

Karanga

sem

Bulelen

g

Denpasa

r0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

4.87 5.51 24.38 4.92 1.18 0.57 1.07 4.26 53.24

1.221.13999999999999

4.64

1.8

0.9500000000000011.070.9600000000000011.12999999999999

4.02

Laju Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi Masuk ke BaliSeumur Hidup Menurut Kab/Kota, Provinsi Bali 2010

Persentase migrasi masuk LPP

Page 20: Materi BPS

PENDAHULUANMigrasi (3)

Jatim Jateng NTT Jabar NTB

12/31/1899 01/01/1900 01/02/1900 01/03/1900 01/04/1900

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.0055.67

6.86 6.38 6.34 6.28

Provinsi Penyumbang Migran Risen Terbesar Ke Bali

L P L+P

Page 21: Materi BPS

PENDAHULUANMigrasi (4)

Kota92%

Desa8%

Recent In Migrant ke Bali Menurut Wilayah Tempat Tinggal, Prov. Bali 2010

Sebesar 92,41 persen migran lebih memilih untuk tinggal di daerah perkotaan dan hanya 7,59 persen yang tinggal di daerah perdesaan.

Kemungkinan sebagai akibat dari daya tarik perkotaan dengan segala kemudahan dan kelengakapan fasilitas.

Perlu dipikirkan segala dampak konsentrasi migran di perkotaan.

Page 22: Materi BPS

PENDAHULUANMigrasi (5)

Jembrana

Tabanan

Badung

Gianyar

KlungkungBan

gli

Karangasem

Buleleng

Denpasar0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

00.511.522.533.544.55

3.53 6.09 26.90 5.92 1.32 0.62 0.99 3.59 51.04

1.221.13999999999999

4.64

1.80.95000000000000

1 1.070.96000000000000

11.12999999999999

4.02

Laju Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi Risen Masuk ke Bali Menurut Kabupaten/Kota

Persentase migrasi masuk LPP

Page 23: Materi BPS

PENDAHULUANMigrasi (6)

-2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

5.0

Kota Denpasar

Karang Asem

Gianyar

Badung

Laju Pertumbuhan Bali = 2,15%

Persentase Migran Risen Bali = 2,88%

Gambar : Persen-tase Migran Risen Masuk ke Bali dan Laju Pertumbuhan Penduduk Bali 2010

III

III IV

Page 24: Materi BPS