BAB II BPS

48
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO 2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu propinsi yang terletak di Propinsi Jawa Timur dengan jarak ± 110 km dari ibukota propinsi Jawa Timur, dan terletak antara 6 o 59’- 7 o 37’ Lintang Selatan dan 112 o 25’ - 112 o 09’ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro 2.307,06 km 2 atau sekitar 4,97 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Pusat Kabupaten Bojonegoro terletak di Kecamatan Bojonegoro. Peta Administrasi Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada Gambar 2.1. Curah hujan rata-rata Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009 sebesar 150 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata- rata 92 hari per tahun. Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki 22 stasiun penangkar hujan yang tersebar di 16 kecamatan. Bulan basah 4 – 6 bulan, sedangkan bulan kering berkisar antara 4 – 5 bulan. Musim hujan dimulai pada bulan Oktober – Nopember dan berakhir pada bulan Mei-Juni setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan Desember – Pebruari. Suhu udara Kabupaten Bojonegoro untuk suhu rata-rata harian 27,1° C – 28,4 o C, Suhu rata-rata minimum terjadi di bulan Juni (22,2 o C – 32,1 o C) dan suhu rata-rata maksimum terjadi di bulan November (22,7 o C – 34,1 o C). Kelembaban rata-rata di Kabupaten Bojonegoro berkisar 80 %. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 1

description

BPS bojonegoro

Transcript of BAB II BPS

Page 1: BAB II BPS

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOJONEGORO

2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi.

Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu propinsi yang terletak

di Propinsi Jawa Timur dengan jarak ± 110 km dari ibukota propinsi

Jawa Timur, dan terletak antara 6o59’- 7o37’ Lintang Selatan dan

112o25’ - 112o09’ Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro

2.307,06 km2 atau sekitar 4,97 % dari luas wilayah Propinsi Jawa

Timur. Pusat Kabupaten Bojonegoro terletak di Kecamatan

Bojonegoro. Peta Administrasi Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat

pada Gambar 2.1.

Curah hujan rata-rata Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009

sebesar 150 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 92 hari per

tahun. Wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki 22 stasiun penangkar

hujan yang tersebar di 16 kecamatan. Bulan basah 4 – 6 bulan,

sedangkan bulan kering berkisar antara 4 – 5 bulan. Musim hujan

dimulai pada bulan Oktober – Nopember dan berakhir pada bulan Mei-

Juni setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan

Desember – Pebruari.

Suhu udara Kabupaten Bojonegoro untuk suhu rata-rata harian

27,1° C – 28,4 o C, Suhu rata-rata minimum terjadi di bulan Juni (22,2o

C – 32,1o C) dan suhu rata-rata maksimum terjadi di bulan November

(22,7o C – 34,1o C). Kelembaban rata-rata di Kabupaten Bojonegoro

berkisar 80 %.

Kabupaten Bojonegoro tergolong wilayah dengan dataran

rendah, namun masih ada daerah yang merupakan dataran tinggi

yaitu termasuk dalam Zona Pegunungan Kendeng bagian barat.

Menurut Van Bemmelen (1949), Pegunungan Kendeng dibagi menjadi

3 bagian, yaitu bagian barat yang terletak di antara Gunung Ungaran

dan Solo (utara Ngawi), bagian tengah yang membentang hingga

Jombang dan bagian timur mulai dari timur Jombang hingga Delta

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 1

Page 2: BAB II BPS

Sungai Brantas dan menerus ke Teluk Madura. Kabupaten Bojonegoro

termasuk dalam Zona Kendeng bagian barat.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 2

Page 3: BAB II BPS

Gambar 2. 1 Administrasi Kabupaten Bojonegoro

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 3

Page 4: BAB II BPS

Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata relatif

rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25 m – 500 m dpl

dengan kemiringan rata-rata kurang dari 2%. Dataran rendah berada

pada ketinggian dibawah 25 m yaitu di sepanjang DAS Bengawan

Solo. Dataran tinggi berada pada ketinggian 25 m dpl, di bagian

Selatan Kabupaten Bojonegoro.

Wilayah Bojonegoro dialiri oleh Sungai Bengawan Solo dan

beberapa anak sungainya. Dalam tabel berikut ini diketahui nama,

panjang dan debit air sungai-sungai yang mengaliri wilayah

Bojonegoro pada tahun 2009.

Kabupaten Bojonegoro ditempati oleh endapan batuan yang

sangat beragam dari batuan malihan, sedimen, volkanik dan endapan

permukaan. Jenis tanah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh tanah

Grumosol. Bahan induk Grumosol sangat bervariasi yaitu marl, batu

liat, tuff vulkanik dan batuan aluvium yang berliat dan berkembang

pada wilayah berombak, bergelombang, yang umumnya pada daerah

dengan ketinggian dari permukaan laut kurang dari 200 m.

2.2. Administratif

Secara Administratif, Kabupaten Bojonegoro masuk di dalam

Propinsi Daerah Jawa Timur, yang berbatasan dengan:

Sebelah utara : Kabupaten Tuban

Sebelah timur : Kabupaten Lamongan

Sebelah selatan : Kabupaten Madiun, Jombang dan Nganjuk

Sebelah barat: Kab. Ngawi dan Kabupaten Blora (Jawa Tengah)

Kabupaten Bojonegoro meliputi 27 kecamatan dan 419/11

desa/kelurahan, 2020 RW, dan 7653 RT. Kecamatan Tambakrejo

merupakan kecamatan terluas dengan luas sekitar 209,52 km2 atau

sekitar 9,08% luas Kabupaten Bojonegoro. Administrasi Kecamatan di

Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Administrasi Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro

NO NAMA KECAMATAN LUAS WILAYAH (Ha)

1 Margomulyo 13.9682 Ngarho 7.148

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 4

Page 5: BAB II BPS

NO NAMA KECAMATAN LUAS WILAYAH (Ha)

3 Tambakrejo 20.9524 Ngambon 4.8655 Sekar 13.0246 Bubulan 8.4737 Gondang 10.7018 Temayang 12.4679 Sugihwaras 8.715

10 Kedungadem 14.51511 Kepohbaru 7.96412 Baureno 6.63713 Kanor 5.97814 Sumberejo 7.65815 Balen 6.05216 Sukosewu 4.74817 Kapas 4.63818 Bojonegoro 2.57119 Trucuk 3.67120 Dander 11.83621 Ngasem 18.02022 Kalitidu 8.30123 Malo 6.54124 Purwosari 6.23225 Padangan 4.20026 Kasiman 5.18027 Kadewan 5.651

JUMLAH 230.706Sumber: Profil Kabupaten Bojonegoro 2007

2.3. Kependudukan

Penduduk Kab. Bojonegoro berdasarkan hasil registrasi

penduduk tahun 2010 tercatat sebanyak 1.421.258 jiwa, dengan

jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Bojonegoro dengan

93.170 jiwa. Jumlah penduduk perempuan yaitu 706.473 jiwa dan

penduduk laki-laki yaitu 694.577 jiwa dengan angka rasio jenis

kelamin yaitu 96,68.

Dilihat dari perkembangan tenaga kerja, sebagian besar

penduduk Kabupaten Bojonegoro bekerja di sektor industri

pengolahan sekitar 61,38 persen dari jumlah penduduk yang bekerja.

Sedangkan yang bekerja di sektor bangunan yaitu hanya sekitar 0,25

persen. Jumlah penduduk menurut golongan umur tahun 2010 dapat

dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk menurut Golongan umur tahun 2010Kelompok Umur Jumlah

penduduk0 – 4 80.844

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 5

Page 6: BAB II BPS

Kelompok Umur Jumlah penduduk

5 – 9 101.48310 – 14 109.90815 – 19 106.60320 – 24 107.80025 – 29 132.08630 – 34 127.47735 – 39 118.34840 – 44 111.17845 – 49 100.54550 – 54 88.12155 – 59 62.70360 – 64 46.69465 – 69 36.59470 – 74 30.343

75+ 39.323TOTAL 1.421.258

Sumber: Bojonegoro dalam angka tahun 2010

Jumlah penduduk dan kepadatan per kecamatan di Kabupaten

Bojonegoro ditunjukkan pada tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Luas Wilayah, Banyaknya Penduduk, & Kepadatan Penduduk per Ha menurut Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2009

KecamatanLuas Wilayah

(Km2) Penduduk (jiwa)Kepadatan PendudukPer Km2

Margomulyo 139,68 22.102 158Ngraho 71,48 44.563 623Tambakrejo 209,52 51.605 265Ngambon 48,65 12.014 247Sekar 130,24 27.992 215Bubulan 104,59 15.507 148Gondang 87,15 28.102 322Temayang 124,67 36.699 294Sugihwaras 87,15 46.825 537Kedungadem 145,15 83.130 573Kepohbaru 79,64 66.642 837Baureno 66,37 82.018 1236Kanor 59,78 60.022 1004Sumberejo 76,58 73.301 957Balen 60,52 66.465 1098Sukosewu 47,48 44.656 941Kapas 46,38 52.347 1194Bojonegoro 25,71 85.571 3328Trucuk 36,71 34.908 951Dander 118,36 78.700 665Ngasem 180,20 76.850 421Kalitidu 83,01 66.271 798Malo 65,41 34.380 504Purwosari 62,32 28.455 447Padangan 42,00 45.833 1091Kasiman 51,74 28.979 1219

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 6

Page 7: BAB II BPS

KecamatanLuas Wilayah

(Km2) Penduduk (jiwa)Kepadatan PendudukPer Km2

Kedewan 56,57 12.619 223Kab.Bojonegoro

2.307,06 1.344.634 583

Sumber : Bojonegoro dalam angka tahun 2010

2.4. Pendidikan

Pada tahun 2009 di Kabupaten Bojonegoro terdapat fasilitas

pendidikan berupa taman kanak-kanak 590 unit, sekolah dasar dan

yang setingkat sebanyak 1072 unit, SLTP dan yang setingkat

sebanyak 216 unit, SLTA dan yang setingkat sebanyak 134 unit. Murid

yang tertampung untuk Taman kanak-kanak sebanyak 22.760 siswa,

sekolah dasar dan yang setingkat sebanyak 94.139 siswa, SLTP dan

yang setingkat sebanyak 38.347 siswa, SLTA dan yang setingkat

sebanyak 29.704 siswa.

Tabel 2. 4 Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2009

Sarana Pendidikan

Jumlah Bangunan

Jumlah siswa

TK 590 unit 22.760SD 1072 unit 94.139SLTP 216 unit 38.347SLTA 134 unit 29.704

Sumber: Bojonegoro dalam angka 2010

2.5. Kesehatan

Pada tahun 2009 di Kabupaten Bojonegoro terdapat 3 RSUD

Pemerintah, 5 RS swasta dan 26 puskesmas, 68 Puskesmas

Pembantu, 10 Puskesmas Perawatan, dan 8 klinik bersalin. Dalam

kaitannya dengan pelaksanaan program KB jumlah akseptor aktif di

Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009 mencapai 210.856 orang.

Pada umumnya aksektor tersebut memilih menggunakan alat

kontrasepsi suntik, IUD dan pil, masing-masing 115.805, 32.118 dan

39.848 orang atau ketiga kontrasepsi tersebut dipilih oleh sekitar

75,68 % dari seluruh akseptor aktif.

Tabel 2. 5 Aksepstor Aktif di Kabupaten Bojonegoro tahun 2009

Jenis akseptor Jumlah (%)Kontrasepsi suntik

115.805

IUD 32.118

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 7

Page 8: BAB II BPS

Jenis akseptor Jumlah (%)Pil 39.848

Total 210.856 75,68

Sumber: Bojonegoro dalam angka 2010

2.6. Sosial Masyarakat

Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat

dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Tempat

peribadatan umat Islam, Kristen, Kholik dan Hindu masing-masing

1.245 unit, 24 unit, 3 unit, 1 unit. Ditinjau dari jumlah pemeluk

agama, pada tahun 2009 di Kabupaten Bojonegoro tercatat 1.387.248

umat Islam, 6.131 umat Kristen, 3.160 umat Katholik, 736 umat

Hindu, dan 120 lainnya.

Pendataan program perlindungan sosial diketahui jumlah rumah

tangga miskin di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 128.981 KK miskin.

Data jumlah rumah tangga miskin dapat dilihat pada tabel 2.6

Tabel 2. 6 Data Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Bojonegoro

No. KecamatanRumah Tangga

Sangat Miskin

Miskin Hampir Miskin

Jumlah

1 Margomulyo 169 732 1187 20882 Ngraho 753 2,449 2,446 5,6483 Tambakrejo 751 2,145 2,078 4,9744 Ngambon 121 515 618 1,2545 Sekar 474 1,589 2,287 4,3506 Bubulan 174 553 263 9907 Gondang 210 1,149 2,323 3,6828 Temayang 693 1,855 1,036 3,5849 Sugihwaras 705 1,884 1,516 4,10510 Kedungadem 648 3,212 3,200 7,06011 Kepohbaru 917 2,875 3,641 7,43312 Baureno 2,057 4,037 2,273 8,36713 Kanor 1,709 3,267 1,579 6,55514 Sumberejo 1,169 4,516 4,780 10,46515 Balen 1,126 3,378 2,981 7,48516 Sukosewu 453 1,634 1,196 3,28317 Kapas 1,159 1,700 953 3,81218 Bojonegoro 1,739 1,855 928 4,52219 Trucuk 819 1,674 1,125 3,61820 Dander 1,814 2,782 957 5,55321 Ngasem 1,376 4,342 4,447 10,16522 Kalitidu 1,320 2,562 2,164 6,04623 Malo 633 1,777 1,556 3,96624 Purwosari 534 1,289 791 2,61425 Padangan 927 1,405 1,460 3,79226 Kasiman 260 1,030 1,436 2,72627 Kedewan 46 250 548 844

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 8

Page 9: BAB II BPS

No. KecamatanRumah Tangga

Sangat Miskin

Miskin Hampir Miskin

Jumlah

Kab.Bojonegoro

22,756 56,456 49,769 128,981

Sumber: Bappeda Kab. Bojonegoro, 2009

2.7. Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bojonegoro

atas dasar harga berlaku tahun 2009 sebesar 17.783.280 juta rupiah

dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertambangan yaitu

sebesar 36,68% kemudian disusul sektor pertanian dengan

sumbangan sebesar 24,42 %.

PDRB Kabupaten Bojonegoro atas dasar harga konstan 2000

pada tahun 2009 sebesar 7.990.980 juta rupiah atau naik sekitar

485.150 juta rupiah. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga

konstan 2000 penduduk Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009

sebesar 7.209.368 rupiah. Dan PDRB per kapitas atas dasar harga

berlaku penduduk Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009 sebesar

20.811.512 rupiah.

2.8. Visi Dan Misi Kabupaten Bojonegoro

2.8.1. Visi Kabupaten Bojonegoro

Visi Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009-2013 adalah:

“Kebangkitan Menuju Bojonegoro Yang Sejahtera, Madani dan

Berdaya Saing”.

2.8.2. Misi Kabupaten Bojonegoro

Ada 4 misi Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2009-2013 yaitu:

1. Meningkatkan keshalehan sosial masyarakat yang didukung

oleh pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan secara

murni dan konsekuen;

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka

mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai sumberdaya

utama pembangunan;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 9

Page 10: BAB II BPS

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui

pengembangan ekonomi kerakyatan secara merata dan

berkeadilan;

4. Mewujudkan pelayanan publik yang prima yang didukung oleh

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

berlandaskan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.

Visi dan misi Kabupaten Bojonegoro ini ditunjang dengan Arah

Kebijakan Pembangunan pada tahun 2009-2013 adalah :

1. Meningkatkan kualitas keagamaan guna mewujudkan suasana

yang kondusif bagi pengamalan nilai-nilai keagamaan secara

nyata;

2. Meningkatkan keharmonisan hubungan antar umat beragama

dalam rangka menjaga stabilitas sosial yang berkelanjutan;

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sebagai

sumberdaya utama pembangunan yang memiliki kesamaptaan

jasmani dan rohani;

4. Meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk ikut dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan;

5. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial

masyarakat;

6. Mewujudkan struktur perekonomian daerah yang tangguh

berlandaskan keunggulan kompetitif lokal, terutama kontribusi

dari pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari;

7. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan

sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan

pendapatan per kapita penduduk dan menurunkan angka

pengangguran secara signifikan;

8. Meningkatkan daya saing daerah sehingga dapat memberikan

kontribusi yang sangat berarti baik bagi pembangunan lokal,

regional maupun nasional;

9. Meningkatkan kemandirian pangan daerah yang didukung

peningkatan kualitas gizi masyarakat dan tersedianya instrumen

jaminan pangan untuk tingkat rumah tangga;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 10

Page 11: BAB II BPS

10. Mewujudkan jaringan infrastruktur perhubungan yang handal dan

terintegrasi antar wilayah sehingga mendukung peningkatan

kelancaran arus distribusi barang dan jasa serta mobilitas

penduduk;

11. Mengendalikan pengelolaan dan pendayagunaan SDA dan

pelestarian fungsi lingkungan hidup guna mendukung kualitas

kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang dan

lestari;

12. Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dari aspek

kelembagaan, sumberdaya manusia, ketatalaksanaan dan

keuangan daerah;

13. Mewujudkan tatanan politik yang harmonis sebagai daya dukung

dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik;

14. Mewujudkan supremasi hukum dan hak asasi manusia dalam

segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

2.9. Institusi dan Organisasi Pemda

Secara institusi dan organisasi pemerintahan Kabupaten Bojonegoro

terdiri atas 16 Dinas dan 13 Lembaga Teknis daerah.

Dasar keberadaan dinas yang ada di Kabupaten Bojonegoro adalah

Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro No 7 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas, dimana didalam Peraturan Daerah ini

dinas-dinas yang ada di lingkungan Kabupaten Bojonegoro adalah:

a. Dinas Pertanian;

b. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial;

c. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;

d. Dinas Pekerjaan Umum;

e. Dinas Pengairan;

f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

g. Dinas Perhutanan dan Perkebunan;

h. Dinas Peternakan dan Perikanan;

i. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 11

Page 12: BAB II BPS

j. Dinas Pendidikan;

k. Dinas Perhubungan;

l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

m. Dinas Kesehatan;

n. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

o. Dinas Komunikasi dan Informatika;

p. Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Sedangkan berdasar pada Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro

No 8 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Bojonegoro, maka Lembaga Teknis Daerah yang ada di

Kabupaten Bojonegoro terdiri dari:

a. Inspektorat;

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

c. Badan Kepegawaian Daerah;

d. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;

e. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa;

f. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

g. Badan Lingkungan Hidup;

h. Badan Perijinan;

i. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Dr. R Sosodoro

Djatikoesoemo Bojonegoro;

j. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Sumberrejo;

k. Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Padangan;

l. Kantor Ketahanan Pangan;

m. Kantor Arsip dan Perpustakaan.

2.10. Tata Ruang Wilayah

RTRW mempunyai peranan penting, utamanya dalam

penyusunan program dan pengendalian pemanfaatan ruang serta

menjadi perangkat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan berwawasan tata ruang. Produk RTRW dapat menjadi

pedoman bagi penyusunan perencanaan yang lebih rinci yakni

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 12

Page 13: BAB II BPS

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, Rencana Detail Tata

Ruang Kawasan Perdesaan, dan Rencana Kawasan Strategis

Kabupaten. Rencana rencana ini merupakan perangkat operasional

dari produk RTRW.

Rencana pengembangan kegiatan di Wilayah Kabupaten

Bojonegoro merupakan wujud dari struktur kegiatan wilayah yang

dibentuk oleh pusat-pusat kegiatan berdasarkan pusat kegiatan

pelayanan, fungsi serta tingkat pelayanannya. Rencana

pengembangan kegiatan utama di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

2.10.1. Satuan Wilayah Pengembangan

Mengacu pada arahan struktur ruang wilayah provinsi dalam

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun

2009-2029 dan arahan struktur ruang wilayah nasional dalam RTRW

Nasional, serta kondisi di Kabupaten Bojonegoro saat ini dan harapan

ke depan, maka pusat kegiatan di Kabupaten Bojonegoro

direncanakan sebagai berikut:

a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) berada di Perkotaan Bojonegoro.

Secara regional, wilayah Kabupaten Bojonegoro berbatasan langsung

dengan Perkotaan Gerbangkertosusila Plus dan Ratubangnegoro,

sehingga memiliki keterkaitan yang sangat erat atau sangat

terpengaruh langsung dengan perkembangan Perkotaan di dua

kawasan perkotaan tersebut. Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Timur

Tahun 2009-2029, maka arahan untuk permukiman yang berkaitan

dengan Wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah Kecamatan

Bojonegoro, Kecamatan Danderr, dan Kecamatan Kapas.

Mengingat kawasan-kawasan perkotaan sangat strategis

peranannya dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan, maka

kawasan-kawasan perkotaan perlu diarahkan ke pertumbuhan dan

pengembangannya agar mampu saling berinteraksi melalui

keterkaitannya dan keteraturan fungsi-fungsi pengembangannya.

Pengembangan sistem ini diwujudkan melalui pusat-pusat perdesaan

yang diberikan peluang untuk tumbuh dan berkembang secara

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 13

Page 14: BAB II BPS

bersama-sama, sehingga pembangunan perkotaan akan saling

mendukung dengan pembangunan perdesaan. Dalam mendorong

pengembangan kawasan-kawasan perkotaan yang demikian ini, maka

peran sistem prasarana wilayah perlu diarahkan untuk tidak saja

memperkuat hubungan keterkaitan antara kota sekitar dengan

kawasan perkotaan induknya, akan tetapi juga dengan kawasan

perkotaan sekitarnya.

Rencana pengembangan kegiatan di Wilayah Kabupaten

Bojonegoro merupakan wujud dari struktur kegiatan wilayah yang

dibentuk oleh pusat-pusat kegiatan berdasarkan pusat kegiatan

pelayanan, fungsi serta tingkat pelayanannya. Rencana

pengembangan kegiatan utama di wilayah Kabupaten Bojonegoro,

dilaksanakan melalui pendekatan sebagai berikut:

a. Pengintegrasian kegiatan yang ada di setiap wilayah.

b. Pemerataan pertumbuhan kegiatan di setiap wilayah, sehingga

terbentuk keseimbangan perkembangan wilayah.

c. Peningkatan dan kejelasan fungsi dan peranan masing-masing

wilayah, dalam mendukung pengembangan wilayah Kabupaten

Bojonegoro secara keseluruhan.

d. Penempatan lokasi kegiatan utama pada lokasi yang

diperkirakan akan menjadi bangkitan atau penarik pergerakan.

b. Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)

PKLp berada di Perkotaan Dander, Sumberejo, Baureno,

Ngasem, Ngraho, Padangan, Kedungadem dan Temayang. Kawasan

Perkotaan ini diusulkan oleh Kabupaten Bojonegoro sebagai PKL

promosi karena memiliki potensi sebagai pusat kegiatan bagi

beberapa kecamatan yang berada disekitarnya.

Sedangkan pusat kegiatan yang ada dan akan dikembangkan di

Wilayah Kabupaten Bojonegoro dan memiiliki skala pelayanan

beberapa Kecamatan atau sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi

(PKLp) adalah Perkotaan Dander, Sumberejo, Baureno, Ngasem,

Padangan, Ngraho, Kedungadem dan Temayang.

Adapun fungsi dan perannya adalah :

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 14

Page 15: BAB II BPS

a. Sebagai pusat pelayanan umum bagi kecamatan-kecamatan

yang menjadi wilayah pengaruhnya.

b. Sebagai pusat perdagangan dan jasa maupun koleksi dan

distribusi hasil-hasil bumi dari kecamatan-kecamatan yang

menjadi wilayah pengaruhnya.

Untuk mendukung adanya peran dan fungsi tersebut maka

fasilitas yang dikembangkan adalah fasilitas kesehatan, pendidikan

serta perdagangan dan jasa skala kecamatan dan ditunjang oleh

sarana dan prasarana transportasi yang memadai.

c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

PPK berada di Perkotaan Trucuk, Kapas, Sukosewu, Malo,

kalitidu, Balen, kanor, Kepohbaru, Purwosari, Margomulyo, Ngambon,

Tambakrejo, Kasiman, Kedewan, Bubulan, Gondang, Sekar dan

Sugihwaras.

Selanjutnya Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan

perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan

atau ibukota Kecamatan atau beberapa desa/kelurahan yakni seluruh

ibukota kecamatan yang tidak termasuk dalam PKLp. Fungsi dari

masing-masing ibukota kecamatan tersebut antara lain :

a) Pusat pelayanan umum, dan pemerintahan bagi desa-desa

yang berada di wilayah administrasinya.

b) Pusat perdagangan dan jasa bagi desa-desa yang berada di

wilayah administrasinya.

d. Pusat pelayanan antar desa/kelurahan (PPL)

Rencana kegiatan utama dan pendukung yang akan

dikembangkan pada Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) di

Kabupaten Bojonegoro. Penjabaran Rencana tata ruang wilayah

(RTRW) Kabupaten Bojonegoro tahun 2011-2031 dapat dilihat pada

tabel 2.7.

Tabel 2. 7 Rencana Sistem Perwilayahan Kabupaten Bojonegoro

No.

Pembagian Sistem

Perwilayahan

Wilayah Pendukung

Kegiatan Utama dan Pendukung yang dikembangkan

1 Dander Kec. Trucuk,Kec. Kapas,

Kegiatan Utama: Perdagangan

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 15

Page 16: BAB II BPS

No.

Pembagian Sistem

Perwilayahan

Wilayah Pendukung

Kegiatan Utama dan Pendukung yang dikembangkan

Kec. Sukosewu

Industri Pertambangan Pertanian Perkebunan PeternakanKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan Perkantoran swasta Jasa Peribadatan PariwisataKawasan Pengembangan Agropolitan, di wilayah Dander dan sekitarnya dengan basis peternakan, pariwisata, agroindustri, dan perkebunan.

2 SumberrejoKec. Balen,Kec. Kanor

Kegiatan utama:  Industri Agro industri Pertanian tanaman pangan & hortikultura Perkebunan PeternakanKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan Peningkatan sarana & prasarana transportasi

3 Baureno Kec. Kepohbaru

Kegiatan utama: Perdagangan Pertanian tanaman pangan Hortikultura Perkebunan Industri PeternakanKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan

4 NgasemKec. Kalitidu,Kec. Malo

Kegiatan utama: Industri yang berbahan baku residu minyak Industri yang berbahan baku minyak gas Jasa Pergudangan Terminal kargo Perdagangan Kegiatan industri lainKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan (rumah sakit) Pemerintahan Pariwisata

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 16

Page 17: BAB II BPS

No.

Pembagian Sistem

Perwilayahan

Wilayah Pendukung

Kegiatan Utama dan Pendukung yang dikembangkan

5 Padangan

Kec. Purwosari,Kec. Kasiman,Kec. Kedewan

Kegiatan utama: Pergudangan Pusat koleksi & distribusi Jasa IndustriKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Peribadatan PemerintahanKawasan pengembangan Agropolitan di wilayah Kedewan dan sekitarnya dengan basis peternakan dan pertanian.

6 Ngraho

Kec. Margomulyo,Kec. Tambakrejo,Kec. Ngambon

Kegiatan utama: Perdagangan, sekaligus sebagai pusat koleksi

dan distribusi hasil-hasil pertanian, perkebunan, hortikultura

IndustriKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan Pemerintahan PeribadatanSektor kehutanan:Sebagai kawasan hutan produksi dan kawasan lindung

7 TemayangKec. Gondang,Kec. Bubulan,Kec. Sekar

Kegiatan utama: Industri onyx Pertanian Perkebunan Perdagangan PariwisataKegiatan pendukung: Pendidikan Kesehatan (rawat inap) Pemerintahan PeribadatanSektor kehutanan:Sebagai kawasan hutan produksi dan kawasan lindung.Kawasan pengembangan Agropolitan di wilayah Sekar dan sekitarnya dengan basis pariwisata, industri kerajinan tangan.

8 Kedungadem Kec. Sugihwaras

Kegiatan utama: Pertanian Perkebunan Agro industri JasaKegiatan pendukung: Pendidikan Peternakan

Sumber: RTRW Kabupaten Bojonegoro 2011-2031

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 17

Page 18: BAB II BPS

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 18

Page 19: BAB II BPS

Gambar 2. 2 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten Bojonegoro

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 19

Page 20: BAB II BPS

2.10.2. Rencana Struktur Ruang

Penetapan Kawasan pelayanan di wilayah Kabupaten

Bojonegoro dilakukan melalui kriteria potensi, fungsi dan peranan dari

kawasan tersebut. Selain itu faktor lokasi dari kawasan tersebut juga

ikut menentukan dalam penetapan kawasan dimaksud. Kawasan

perdesaan biasanya penggunaan lahannya masih sangat didominasi

oleh sektor pertanian baik itu berupa pertanian tanaman pangan

maupun perkebunan hal tersebut juga disertai dengan sangat

rendahnya tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kepadatan

permukiman. Hal ini akan sangat berbeda dengan kawasan perkotaan

dimana dominasi unsur-unsur jasa dan kegiatan ekonomi menjadi

salah satu kegiatan yang cukup dominan, disamping itu lokasi yang

biasanya terletak dipusat-pusat kegiatan menjadikan kawasan

tersebut secara fungsional adalah kawasan perkotaan.

Dengan demikian penetapan kawasan perkotaan di Kabupaten

Bojonegoro ini ditetapkan berdasarkan :

a. Kawasan ini secara administrasi merupakan wilayah kelurahan ;

b. Faktor Lokasi dari Kawasan Perkotaan yang cenderung terletak

dijalur jalan dengan fungsi primer ;

c. Kegiatan fungsional kawasan Perkotaan biasanya dicirikan dengan

Kegiatan jasa dan industri serta kegiatan perdagangan yang

cukup dominan ;

d. Secara sosiologis penduduk di wilayah perkotaan berpendidikan

cukup tinggi

e. Tingkat kepadatan penduduk relatif tinggi

f. Sarana dan prasarana wilayah cukup baik dan terpenuhi ;

g. Kepadatan permukiman penduduk relatif tinggi.

Sedangkan Penetapan kawasan perdesaan dilakukan melalui :

a. Secara administrasi kawasan ini merupakan wilayah administrasi

desa

b. Pemanfaatan lahan cenderung di dominasi oleh kegiatan sektor

agraris

c. Sarana dan prasarana wilayah masih sangat terbatas ;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 20

Page 21: BAB II BPS

d. Orientasi kegiatan penduduk pada sektor agraris ;

e. Tingkat pendidikan penduduknya relatif rendah

f. Tingkat kepadatan penduduk rendah

g. Permukiman pendudukan terpencar

Berdasarkan beberapa kriteria tersebut, maka kawasan

perkotaan dan kawasan perdesaan (sebagai ibukota

kabupaten/kecamatan) serta kawasan perkotaan lain yang bukan

ibukota kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.8.

Tabel 2. 8 Kawasan Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Bojonegoro

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

1Margomulyo 1

Desa Sumberrejo     1

Desa Kalangan

2Desa Margomulyo     2 Desa Ngelo

        3 Desa Geneng    4 Desa Meduri

               

2 Ngraho 1  Desa Ngraho     1

Desa Tanggungan

    2  Desa Kalirejo     2 Desa Luwihaji

    3Desa Blimbinggede     3

Desa Sugihwaras

            4Desa Sumberagung

            5Desa Mojoranu

            6 Desa Tepelan            7 Desa Jumok            8 Desa Nganti            9 Desa Pandan            10 Desa Klempun            11 Desa Bancer

            12Desa Sumberarum

            13Desa Payaman

               

3Tambakrejo 1

Desa Tambakrejo     1 Desa Turi

    2 Desa Bakalan     2Desa Ngrancang

    3 Desa Jawik     3 Desa Napis

    4 Desa Sukorejo     4Desa Jatimulyo

            5 Desa

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 21

Page 22: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

Malingmati            6 Desa Gading

            7Desa Kalisumber

            8 Desa Tanjung            9 Desa Pengkol

            10Desa Dolokgede

            11Desa Mulyorejo

            12Desa Kacangan

            13Desa Sendangrejo

            14Desa Gamongan

               4 Ngambon 1 Desa Ngambon     1 Desa Sengon

    2 Desa Bondol     2Desa Nglampin

            3Desa Karangmangu

               5 Sekar 1 Desa Sekar     1 Desa Deling

    2 Desa Miyono     2 Desa Bareng    3 Desa Klino     3 Desa Bobol               

6 Bubulan 1 Desa Bubulan     1 Desa Clebung

    2 Desa Cancung     2Desa Sumberbendo

            3Desa Ngorogunung

               7 Gondang 1 Desa Gondang 1 Desa Pajeng 1 Desa Pragelan

    2Desa Senganten 2

Desa Sambongrejo 2 Desa Jari

            3 Krondonan                

8 Temayang 1Desa Temayang     1 Desa Soko

    2Desa Kedungsari     2

Desa Papringan

            3 Desa Bakulan

            4

Desa Kedungsumber

            5Desa Pandanroyo

            6 Desa Belun            7 Desa Ngujung            8 Desa Jono

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 22

Page 23: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

            9 Desa Pancur            10 Desa Buntalan               

9Sugihwaras 1 Desa Trate 1

Desa Sugihwaras 1 Desa Bareng

    2 Desa Siwalan 2Desa Glagahwangi 2

Desa Alasagung

            3Desa Panunggalan

            4 Desa Bulu            5 Desa Wedoro            6 Desa Glagah            7 Desa Nglajang

            8Desa Panemon

            9Desa Jati Tengah

            10Desa Balongrejo

            11Desa Kedungdowo

            12 Desa Genjor            13 Desa Drenges                

10Kedungadem 1

Desa Kedungadem     1

Desa Tondomulo

    2Desa Tumbrasanom     2 Desa Kesongo

    3 Desa Drokilo     3 Desa Banjang

            4Desa Dayu Kidul

            5 Desa Pejok            6 Desa Babat            7 Desa Mlideng            8 Desa Kendung            9 Desa Geger

            10Desa Kepuh Kidul

            11 Desa Duwel

            12Desa Kedungrejo

            13 Desa Megale            14 Desa Sidorejo            15 Desa Mojorejo

            16Desa Tlogoagung

            17Desa Sidomulyo

            18Desa Jamberejo

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 23

Page 24: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

            19 Desa Ngrandu

            20Desa Balongcabe

               

11 Kepohbaru 1Desa Kepohbaru     1 Desa Pejok

    2Desa Sidomukti     2 Desa Simorejo

    3 Desa Brangkal     3 Desa Cengkir            4 Desa Mojosari

            5Desa Balongdowo

            6Desa Sumberoto

            7 Desa Turigede

            8Desa Sumberagung

            9Desa Nglumber

            10Desa Klangkong

            11 Desa Jipo

            12Desa Bayemgede

            13Desa Tlogorejo

            14 Desa Wiro            15 Desa Betet            16 Desa Mudung

            17Desa Krangonanyar

            18 Desa Bumirejo

            19Desa Karangan

            20Desa Sumbergede

            21Desa Sugihwaras

            22Desa Pohwates

               

12 Baureno 1 Desa Baureno 1Desa Blongsong 1

Desa Tlogoagung

    2 Desa Pasinan 2 Desa Kauman 2Desa Gunungsari

    3 Desa Trojalu 3 Desa Gajah 3 Desa Kalisari

    4 Desa Sraturejo 4Desa Sumuragung 4 Desa Bumiayu

            5Desa Ngemplak

            6Desa Banjaranyar

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 24

Page 25: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

            7 Desa Drajat

            8Desa Sembunglor

            9 Desa Banjaran

            10Desa Pomahan

            11Desa Karangdayu

            12Desa Lebaksari

            13Desa Pucangarum

            14Desa Tanggungan

            15Desa Kedungrejo

               

13 Kanor 1 Desa Kanor     1Desa Sarangan

    2Desa Sumberwangi     2 Desa Pesen

    3Desa Tambakrejo     3

Desa Samberan

            4Desa Palembon

            5Desa Nglarangan

            6 Desa Sroyo            7 Desa Cangaan

            8Desa Simpatan

            9 Desa Kabalan            10 Desa Piyak            11 Desa Sideng            12 Desa Bakung            13 Desa Bungur            14 Desa Caruban            15 Desa Simorejo            16 Desa Temu            17 Desa Prigi

            18Desa Semambung

            19 Desa Pilang

            20Desa Gedongarum

            21

Desa Kedungprimpen

               

14Sumberrejo 1

Desa Sumberrejo     1 Desa Tlogohaji

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 25

Page 26: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

    2 Desa Talun     2Desa Kedungrejo

    3 Desa Bogangin     3 Desa Mlinjen

    4Desa Sumuragung     4

Desa Sumberharjo

            5Desa Banjarejo

            6 Desa Ngampal            7 Desa Deru

            8

Desa Sendangagung

            9Desa Pejambon

            10Desa Sambongrejo

            11 Desa Wotan

            12Desa Kayulemah

            13 Desa Teleng

            14Desa Karangdinoyo

            15 Desa Pekuwon

            16Desa Karangdowo

            17 Desa Jatigede

            18Desa Tulungrejo

            19Desa Margoagung

            20 Desa Butoh            21 Desa Mejuwet

            22Desa Prayungan

               15 Balen 1 Desa Balenrejo 1 Desa Bulu 1 Penganten

    2Desa Margomulyo 2 Desa Suwaloh 2 Pohbogo

    3Desa Sobontoro     3 Mayangkawis

    4Desa Kedungbondo     4 Sidobandung

    5 Desa Kabunan     5 Kenep            6 Bulaklo            7 Ngadiluhur            8 Kemamang            9 Mulyoagung            10 Lengkong            11 Pilanggede            12 Prambatan

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 26

Page 27: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

            13 Sekaran            14 Kedungdowo            15 Mulyorejo            16 Sarirejo               

16 Sukosewu 1Desa Sukosewu     1

Desa Semawot

    2 Desa Kalicilik     2 Desa Klepek            3 Desa Sitiaji

            4Desa Semenkidul

            5 Desa Jumput

            6Desa Tegalkodo

            7Desa Duyungan

            8 Desa Pacing

            9Desa Purwoasri

            10Desa Sumberjokidul

            11 Desa Sidorejo            12 Desa Sidodadi               

17 Kapas 1 Desa Kapas 1Desa Kalianyar 1 Desa Bendo

    2 Desa Sukowati 2Desa Plesungan 2

Desa Kumpulrejo

   

3 Desa Mojodeso 3 Desa Kedaton 3 Desa Padangmentoyo

    4 Desa Tikusan     4Desa Tanjungharjo

            5 Desa Tapelan            6 Desa Bangilan

            7Desa Sembung

            8 Desa Wedi            9 Desa Klampok

            10Desa Semenpinggir

            11 Desa Ngampel

            12Desa Sambiroto

            13 Desa Bakalan            14 Desa Bogo               

18Bojonegoro 1

Kelurahan Kadipaten 1 Desa Pacul    

    2 Kelurahan 2 Kelurahan    

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 27

Page 28: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

Sumbang Jetak

    3 Desa Sukorejo 3Kelurahan Klangon    

    4 Desa Kauman 4Kelurahan Ledok Wetan    

        5Kelurahan Ledok Kulon    

        6Kelurahan Karangpacar    

        7Kelurahan Mojokampung    

        8Kelurahan Ngrowo    

        9Desa Campurejo    

       10

Kelurahan Banjarjo    

       11

Kelurahan Mulyoagung    

       12

Kelurahan Kalirejo    

       13

Desa Semanding    

       14

Kelurahan Kepatihan    

               

19 Trucuk 1 Desa Trucuk 1Desa Guyangan 1 Desa Kanten

        2 Desa Padang 2

Desa Sumbangtimur

        3Desa Pagerwesi 3

Desa Kandangan

            4 Desa Mori

            5Desa Tulungrejo

            6Desa Sumberjo

            7 Desa Sranak

            8Desa Banjarsari

               

20 Dander 1 Desa Dander 1Desa Mojoranu 1 Desa Kunci

    2 Desa Growok 2Desa Sumodikaran 2

Desa Sumberarum

        3

Desa Ngumpakdalem 3

Desa Jatiblimbing

        4Desa Sumbertlaseh 4 Desa Ngunut

            5Desa Karangsono

            6 Desa

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 28

Page 29: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

Sendangrejo            7 Desa Ngraseh

            8Desa Sumberagung

            9Desa Ngulanan

            10 Desa Ngablak               

21 Ngasem 1 Ngasem 1Desa Dukuhklidul 1 Desa Setren

    2 Ngadiluwih 2 Desa Gayam 2Desa Trenggulunan

        3Desa Mojodelik 3 Desa Butoh

        4Desa Bonorejo 4

Desa Mediyunan

        5Desa Brabohan 5 Desa Kolong

        6Desa Begadon 6

Desa Sendangharjo

        7Desa Ringintunggal 7

Desa Bandungrejo

            8Desa Sambong

            9 Desa Ngantru            10 Desa Bareng            11 Desa Tengger            12 Desa Wadang            13 Desa Jelu            14 Desa Jampet

               

22 Kalitidu 1 Desa Kalitidu 1

Desa Mayanggeneng 1

Desa Pungpungan

    2 Desa Panjunan 2 Desa Talok 2 Desa Leran

    3Desa Brenggolo 3 Desa Mlaten 3

Desa Sukoharjo

        4Desa Sumengko 4

Desa Bringinrejo

        5Desa Manukan 5 Desa Mojo

        6 Desa Sudu 6 Desa Mojosari

        7 Desa Sudu 7Desa Mayangrejo

        8 Desa Ngraho 8Desa Pilangsari

        9 Desa Ngujo 9 Desa Mlaten

       10

Desa Wotangare 10

Desa Cengungklung

       11

Desa Ngrebekan    

        1 Desa Katur    

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 29

Page 30: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

2

       13 Desa Beged    

               23 Malo 1 Desa Malo 1 Desa Ketileng 1 Desa Dukuhlor

    2 Desa Trembes 2Desa Sukorejo 2

Desa Kacangan

            3 Desa Kemiri            4 Desa Petak            5 Desa Kliteh            6 Desa Sudah            7 Desa Ngujung

            8Desa Tambakromo

            9Desa Sumberjo

            10 Desa Banaran            11 Desa Rendeng            12 Desa Tinawun

            13Desa Kedungrejo

            14 Desa Tanggir

            15Desa Semlaran

            16Desa Tulungagung

               

24 Purwosari 1 Desa Purwosari 1Desa Sedah Kidul 1 Desa Pelem

     2 Desa Pejok 2 Desa Punggur 2

Desa Kaliombo

     3 Desa Gapluk  3 Desa Kuniran 3

Desa Ngejreng

        4Desa Tinumpuk 4 Desa Donan

        5 Desa Tlatah                   

25 Padangan 1Desa Padangan 1 Desa Banjarjo 1 Desa Tebon

    2 Desa Kuncen 2Desa Kebunagung 2 Desa Prangi

    3 Desa Dengok 3Desa Ngasinan 3 Desa Ngeper

        4Desa Cendono 4

Desa Purworejo

            5 Desa Sonorejo            6 Desa Ngradin            7 Desa Kendung            8 Desa Sidorejo            9 Desa Nguken

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 30

Page 31: BAB II BPS

No Kecamatan

Wil. Perkotaan

Wil. Pengemban

gan Perkotaan

Wil. Perdesaan

               

26 Kasiman 1 Desa Kasiman 1 Desa Batokan 1Desa Tembalang

    2  Desa Sekaran 2

Desa Sambeng 2 Desa Betet

            3 Desa Begah

            4Desa Sidomukti

            5Desa TambaKmerak

            6Desa Hargomulyo

            7 Desa Ngaglik               

27 Kedewan 1 Desa Kedewan 1Desa Kawengan

     2

 Desa Wonocolo 2 Desa Beji

        3Desa Hargomulyo

               Sumber: RTRW Kab. Bojonegoro 2011-2030

- Rencana Sistem Pengelolaan Persampahan

Persampahan merupakan isu penting di lingkungan perkotaan

yang terus menerus dihadapi sejalan dengan perkembangan jumlah

penduduk dan peningkatan aktivitas pembangunan. Dalam skala

Kabupaten Bojonegoro sampah ditangani oeh Sub Dinas Kebersihan

dan Pertamanan dengan pengangkutan secara komunal yaitu dimana

sampah dari tiap rumah tangga diangkut oleh petugas kebersihan ke

TPS (Tempat Pemprosesan Sementara) dengan gerobak, dari TPS lalu

diteruskan diangkut ke TPA (Tempat Pemprosesan Akhir) di Desa

Banjarsari oleh truk-truk sampah. Dalam skala kabupaten atau di

wilayah pedesaan, sistem pembuangan sampah dilakukan secara

swadaya oleh masyarakat dengan menimbun sampah di pekarangan

rumah masing-masing. Sampah dalam kawasan dikumpulkan oleh

masing-masing rumah (daerah terbangun) dan kotoran sampah

tersebut banyak yang dibakar oleh penduduk. Timbulan sampah

diwilayah Kabupaten Bojonegoro yang ditangani adalah sebesar

sekitar 115 M3/hari.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 31

Page 32: BAB II BPS

Di pedesaan dan beberapa lingkungan permukiman terdapat

sistem persampahan yang dikelola oleh tenaga persampahan yang

kelola mandiri oleh masyarakat setempat. Sistem ini disebut dengan

istilah rayoneering, yang merupakan upaya masyarakat untuk dapat

mengelola persampahannya secara mandiri. Di beberapa lingkungan

permukiman, tenaga pengumpul sampah dan sarana prasarana

persampahan diupayakan oleh masyarakat hingga lokasi transer

depo, yang selanjutnya diangkut oleh truk sampah ke TPA. Adapun

sarana pendukung jaringan persampahan yang terdapat di Kabupaten

Bojonegoro yang masih dalam kondisi baik (80%).

a. Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan di

Kawasan Perkotaan

Adapun arahan pengelolaan persampahan di wilayah perkotaan

Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan prasarana pengelolaan lingkungan untuk

mendukung kegiatan permukiman dan sistem aktivitas pada

sentra-sentra produksi melalui kebijakan pengembangan

prasarana lingkungan.

2) Mengembangkan prasarana lingkungan dengan cara:

a) Pengembangan TPA untuk melayani kawasan perkotaan.

b) Pengelolaan limbah rumah tangga dengan sistem terpadu.

c) Pengelolaan limbah industri dan pertambangan dengan

memperhatikan kualitas lingkungan.

3) Mengoptimalkan TPS (Tempat Pemrossesan Sementara) dan TPST

(TPS Terpadu) pada bagian-bagian lingkungan di masingmasing

kecamatan, guna mengurangi beban TPA Regional,

mengoptimalkan pemrosessan sampah mendekati sumbernya,

serta mengurangi proses angkut sampah yang beresiko limbah.

4) Mengoptimalkan sampah yang dapat bernilai ekonomi diantaranya

pengubahan bentuk dan karakteristiknya menjadi kompos (pupuk

organik) skala kecil, pengubahan sampah menjadi biogas, ataupun

pemanfaatan sampah kembali/metode daur ulang yang mengubah

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 32

Page 33: BAB II BPS

karakteristik sampah menjadi bahan/material, menyesuaikan

kondisi keterbatasan lahan yang ada.

5) Pengembangan pengawasan terhadap pengelolaan limbah industri

dan pertambangan.

6) Penegakan hukum yang tegas bagi pengelolaan limbah industri

dan pertambangan yang tidak sesuai dengan standar dan

ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan beberapa kriteria pengembangan TPA di wilayah

Kabupaten Bojonegoro diatas, maka arahan lokasi TPA adalah sebagai

berikut :

1) TPA Trucuk, yang melayani Kecamatan Kapas, Bojonegoro dan

Kecamatan Trucuk.

2) TPA Margomulyo, yang melayani Kecamatan Tambakrejo, Ngraho

dan Margomulyo.

3) TPA Kedewan, yang melayani beberapa kecamatan, antara lain

Kecamatan Kedewan dan Malo.

4) TPA Padangan, yang melayani Kecamatan Padangan, Kasiman dan

Purwosari.

5) TPA Ngasem, yang melayani Kecamatan Ngasem, Kalitidu,

Ngambon.

6) TPA Dander, yang melayani Kecamatan Dander dan melayani

beberapa kecamatan, antara lain Bubulan, Sukosewu dan

Temayang.

7) TPA Gondang, yang melayani Kecamatan Gondang dan melayani

Kecamatan Sekar.

8) TPA Kanor, yang melyani Kecamatan Kanor, Balen, Sumberejo dan

Baureno.

9) TPA Kedungadem, yang melayani Kecamatan Kedungadem,

Kecamatan Kepohbaru dan Kecamatan Sugihwaras.

Adapun rencana pengembangan Sistem Persampahan di

kawasan perkotaan meliputi:

1) Penyusunan studi kelayakan lokasi Fasilitas Pengelolaan Sampah

(FPS)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 33

Page 34: BAB II BPS

2) Pengelolaan Fasilitas Pengelolaan Sampah (FPS) diarahkan untuk

dilakukan dengan sistem sanitary landfill (lahan urug terkendali);

3) Pengelolaan Fasilitas Pengelolaan Sampah (FPS) diarahkan untuk

dilakukan dengan sistem sanitary landfill (lahan urug terkendali);

4) Penentuan lokasi Stasiun Peralihan Antara (SPA)

5) Pengembangan sistem pengelolaan sampah;

6) Pengembangan pengelolaan sampah dengan konsep minimisasi,

penggunaan kembali, daur ulang, dan pemanfaatan kembali

dengan menekankan pada program pengomposan, daur ulang,

dan waste to energy;

7) Penataan FPS dan eks-FPS Sampah;

8) Penyusunan studi penentuan lokasi dan kelayakan lokasi FPS

alternative apabila lokasi-lokasi FPS di atas tidak layak secara

teknis maupun sosialekonomi;

b. Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan di

Kawasan Perdesaan

Mengingat kawasan perdesaan kecenderungannya masih

tersedia cukup luas lahan pekarangan dan sampah organik

cenderung lebih dominan maka arahan rencana pengelolaan sampah

di kawasan perdesaan Wilayah Kabupaten Bojonegoro antara lain

meliputi:

1. Mengoptimalkan upaya untuk penanganan yaitu dengan

pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah

sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah, pengumpulan

dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber

sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat

pengolahan sampah terpadu, serta pengangkutan dalam bentuk

membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat

penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan

sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;

2. Mengoptimalkan sampah yang dapat bernilai ekonomi diantaranya

pengubahan menjadi kompos (pupuk organik) sksla sedang,

pengubahan sampah menjadi biogas, ataupun pemanfaatan

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 34

Page 35: BAB II BPS

sampah kembali/metode daur ulang yang mengubah karakteristik

sampah menjadi bahan/material;

3. Mengurangi pengolahan sampah dengan metode pembakaran.

- Rencana Penanganan Air Limbah

Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Non

Domistik meliputi :

1) Pengembangan fasilitas pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya

dan Beracun),

2) Pembangunan IPAL industri terpusat pada kelompok wilayah

3) Penerapan secara ketat effluent standard air limbah sesuai

Peraturan dan Baku Mutu;

4) Penerapan secara ketat effluent standard air buangan domestik

sesuai Peraturan dan Baku Mutu;

5) Peningkatan sarana dan prasarana untuk operasi dan

pemeliharaan pengelolaan air limbah;

6) Pemisahan saluran limbah dengan drainase;

7) Pembangunan IPAL;

8) Pembangunan IPAL setempat untuk kegiatan industri, rumah sakit,

hotel dan restoran;

9) Penyusunan Studi Penentuan lokasi dan kelayakan lokasi tempat

pengelolaan limbah B3 lain apabila lokasi-lokasi yang ada tidak

layak secara teknis maupun social-ekonomi.

Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Domestik,

meliputi:

1) Revitalisasi IPLT;

2) Pembangunan jamban umum dan MCK Daerah pedesaan dan

daerah padat penduduk

3) Studi dan pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik

secara off site;

4) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membangun MCK

Pribadi dan umum;

5) Memperketat ijin pembangunan kawasan permukiman baru yang

wajib memiliki sistem penyaluran air limbah domestik .

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 35

Page 36: BAB II BPS

6) Pengembangan penyaluran limbah domestik dengan sistem

setempat (on site system)

7) Peningkatan pelayanan melalui penambahan sarana MCK dan

sarana peyedotan tinja;

8) Pengetatan pembangunan IPAL individual

- Rencana Pengelolaan Sistem Drainase

Sistem drainase kota Bojonegoro terbagi 2 yakni drainase

dalam kota dan drainase selatan kota Bojonegoro.

1) Drainase Dalam Kota Bojonegoro :

Letak kota Bojonegoro yang berada di dekat sepanjang Sungai

Bengawan Solo tersebut mempunyai kemiringan hampir rata yaitu 0 –

8% serta terletak di dataran rendah yaitu pada elevasi SHVP +12-15M

diatas permukaan laut, dimusim penghujan elevasi muka air

Bengawan Solo seringkali lebih tinggi dari elevasi kota Bojonegoro

dan hal ini merupakan salah satu sebab terjadinya banjir akibat

luapan tersebut karena sistem drainase yang ada topografi serta

kemampuan pompa yang terbatas.

Wilayah perkotaan Bojonegoro, sudah terdapat sistem saluran

drainase. Saluran drainase yang ada di Kabupaten Bojonegoro

merupakan saluran drainase yang terletak di tepi kanan kiri

sepanjang jalan, yang merupakan saluran tertutup dimana pada

bagian atasnya difungsikan untuk trotoar.

2) Drainase Selatan Kota Bojonegoro :

Sistem drainase yang ada di selatan kota Bojonegoro sebagian

besar merupakan saluran drainase alami kecuali pada afvour Sorejo

yang lewat kota Bojonegoro merupakan saluran memakai pasangan

batukali dan sudetan Semanding yang merupakan saliran buatan

berupa saluran terbuka tanpa pasangan.

Saluran yang ada di selatan kota Bojonegoero selain berfungsi

sebagai saluran pembawa pada waktu musim hujan dapat berfungsi

sebagai saluran pembuagan bagi daerah tangkapan hujan di bagian

selatan Kota Bojonegoro sebagai berikut :

a. Afvour Sukorejo ;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 36

Page 37: BAB II BPS

b. Kali Cumik ;

c. Saluran Sekunder Pirang ;

d. Saluran Sekunder Dander ;

e. Kali Pirang / Kali Kunci ;

f. Afvour Kedaton – Tikusan ;

Daerah hilir dari sungai / kali tersebut diatas kesemuanya

berkumpul menjadi satu di afvour Kedungbanteng kemudian

bermuara ke Sungai Bengawan Solo melalui Pintu air Kalirejo dan

Pintu Air Semanding.

- Pengembangan Sistem Jaringan Air Minum

Arahan rencana pengembangan sistem jaringan prasarana air

minum dilakukan melalui:

a. Pemanfaatan secara optimal dan proporsional sumber mata air

yang ada, khususnya memprioritaskan supply untuk daerah miskin

dan terpencil/terisolasi dengan penekanan pada pengelolaan yang

murah dan terjangkau;

b. Perlindungan sumber-sumber air baku, eksplorasi sumber-sumber

air baku baru, pengembangan jaringan distribusi air minum dan

pembangunan tempat-tempat pengelolaan atau penampungan air

minum.

c. Pemanfaatan air tanah secara lebih proporsional dan berkelanjutan

sebagai air baku untuk keperluan industri, air minum, dan air

minum secara lebih ketat dengan kewajiban mendasari

pertimbangan teknis pengendalian pengambilan per zona dan

pertimbangan teknis dari instansi teknis terkait yang berwenang

d. Peningkaatan peran serta masyarakat termasuk keberadaan

HIPPAM dan WSLIC (Water Sanitation Low Income Community)

e. Pengembangan sumber –sumber air baku melalui analisis geolistrik

pada cekungan air tanah yang ada, guna meningkatan cakupan

pelayanan air minum.

2.10.3. Rencana Pola Ruang

Pola ruang wilayah merupakan bentuk hubungan antar berbagai

aspek sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumberdaya buatan,

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 37

Page 38: BAB II BPS

sosial-budaya, ekonomi, teknologi, informasi, administrasi,

pertahanan keamanan, fungsi lindung, budidaya dan estetika

lingkungan, dimensi ruang dan waktu yang dalam kesatuan secara

utuh menyeluruh serta berkualitas membentuk tata ruang. Pola

pemanfaatan ruang diwilayah Kabupaten Bojonegoro akan meliputi

rencana pola ruang kawasan Lindung dan Rencana Pola Ruang

Kawasan Budidaya. Rencana pemanfaatan ruang wilayah Kab.

Bojonegoro tahun 2030 dapat dilihat pada tabel 2.9.

Tabel 2. 9 Rencana Pemanfaatan Ruang Wilayah Kab. Bojonegoro 2030

No Pola Ruang Wilayah Luas (Ha)

%

a. Kawasan Lindung

1 Kawasan Hutan Lindung 1.456,47 0,632 Kawasan Yang Memberi Perlindungan

Kawasan Bawahnya -Kawasan Resapan Air -

3 Kawasan Perlindungan setempat -Sempadan Sungai 1.242,04 0,54Kawasan Sekitar Danau/Waduk 967,27 0,42Kawasan Sekitar mata Air -

4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya -

5 Kawasan Rawan Bencana Alam -b. Kawasan Budidaya    1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi 93.833,36 40,672 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat 2,012, 47 0,873 Kawasan Peruntukan Pertanian :

Lahan Basah 41.356,71 17,93Lahan Kering 33.333,57 14,45Lahan Hortikultura -Kawasan Peruntukan Perkebunan 17.251,04 7,48Kawasan Peruntukan Peternakan -.

4 Kawanan Peruntukan Perikanan -5 Kawasan Peruntukan Pertambangan 905,55 0,396 Kawasan Peruntukan Iindustri 3.397,67 1,477 Kawasan Peruntukan Pariwisata -8 Kawasan Peruntukan Permukiman 34.949,86 15,15

9 Kawasan Lainnya -

  JUMLAH TOTAL230,706,

00100,0

0Sumber: RTRW Kab. Bojonegoro 2011-2030

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 38

Page 39: BAB II BPS

2.10.2. Rencana Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kabupaten Bojonegoro hingga pada Tahun

2010 di dominasi oleh guna lahan hutan yaitu seluas 93.833,36 Ha

atau 40,67 % dari luas keseluruhan lahan. Penggunaan tanah lainnya

berupa sawah dan permukiman. Pada pemanfaatan lahan sering

terjadi perubahan tata guna lahan yang disebabkan oleh proses

perkembangan wilayah dan kebutuhan pergerakan masyarakat.

Tutupan lahan atau penggunaan lahan merupakan salah satu

unsur indikator yang berpengaruh terhadap laju perkembangan

pembangunan di suatu wilayah. Kabupaten Bojonegoro dengan luas

wilayah sebesar 1.474 Km2 atau 230.706 Ha. Rencana Penggunaan

Lahan Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada tabel 2.10

Tabel 2. 10 Rencana Penggunaan Lahan Kabupaten Bojonegoro

Jenis Penggunaan Lahan

Tahun 2010 Rencana Tahun 2030

(Ha) (Ha) (Ha) %A. Kawasan LindungHutan Lindung 1.456,4

70,63 1.456,4

70,63

Sempadan Sungai 1.242,04

0,54 1.242,04

0,54

Danau dan Waduk 967,27,97

0,42 967,27 0,42

B. Kawasan BudidayaHutan Produksi 93.833,

3640,6

793.833,

3640,67

Hutan Rakyat 645,98 0,28 2.012,47

0,87

Perkebunan 1.522,66

0,66 17.251,04

7,48

Sawah- Lahan Basah 43.926,

4219,0

441.356,

7117.93

- Sawah Kering 32.921,75

14,27

33.333,57

14,45

Rawa - - - -

Padang Rumput - - - -Permukiman 23.970,

3510,3

934.949,

8615,15

Ladang 23.439,73

10,16

- -

Pertambangan - - 905,55 0,39Perindustrian - - 3.397,6

71,47

Lainnya 6.779,9 2,94 - -

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 39

Page 40: BAB II BPS

Jenis Penggunaan Lahan

Tahun 2010 Rencana Tahun 2030

(Ha) (Ha) (Ha) %7

230.706,00

100,00

230.706,00

100

Sumber: RTRW Kab. Bojonegoro 2011-2030

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bojonegoro Halaman | II - 40