Post on 27-Jan-2016
description
DISTRIBUSI GENOTIP CYP2E1DISTRIBUSI GENOTIP CYP2E1
PADA PENDERITA KANKER PADA PENDERITA KANKER NASOFARINGNASOFARING
DARI SUKU SUNDA DAN NON SUNDADARI SUKU SUNDA DAN NON SUNDA
DWI ANITA SURYANDARIDWI ANITA SURYANDARIDepartemen Biologi Kedokteran FKUIDepartemen Biologi Kedokteran FKUI
KARSINOMA NASOFARINGKARSINOMA NASOFARING tumor ganas pada sel epitel nasofaring.tumor ganas pada sel epitel nasofaring.
Etiologi Etiologi : infeksi EBV, kekerapan konsumsi makanan : infeksi EBV, kekerapan konsumsi makanan mengandung nitrosamin.mengandung nitrosamin.
DiagnosisDiagnosis : berdasar uji serologi,biopsi, PCR. : berdasar uji serologi,biopsi, PCR. TerapiTerapi : radiokemoterapi (efektif). : radiokemoterapi (efektif).
INFEKSI EBVINFEKSI EBV Hampir Hampir 90% 90% ppopulasiopulasi manusia di duniamanusia di dunia terinfeksi EBV. terinfeksi EBV. EBV : EBV : (h(hospes spesifikospes spesifik).).
Infeksi pada anak-anakInfeksi pada anak-anak asimptomatik Imunitas asimptomatik Imunitas Infeksi pada dewasa mudaInfeksi pada dewasa muda mononukleosis (L) mononukleosis (L)
PETA DISTRIBUSI KNFPETA DISTRIBUSI KNF
Cina Selatan
30-50/100rb
Thailand3/100rb
Indonesia4,7/100rb
Eropa1/100rb
Amerika Utara
1/100rb
MULTIFAKTORIAL KNFMULTIFAKTORIAL KNF
FAKTORLINGKUNGAN
FAKTOR GENETIK
INFEKSI EBV &
KARSINOGEN
GEN VIRUS
GEN PEJAMU
NITROSAMIN
POLIMORFISMEGEN CYP2E1
KNF
Studi pendahuluan : penderita KNF di Indonesia Studi pendahuluan : penderita KNF di Indonesia (RSCM) pada suku sunda lebih banyak (RSCM) pada suku sunda lebih banyak daripada suku non Sunda. daripada suku non Sunda.
Masalah :Masalah :1.1. Bagaimana distribusi genotip CYP2E1 pada Bagaimana distribusi genotip CYP2E1 pada
penderita KNF penderita KNF suku Sunda dan non Sunda?suku Sunda dan non Sunda? 2.2. Apakah genotip dan alotip CYP2E1 Apakah genotip dan alotip CYP2E1
berasosiasi dengan suseptibilitas individu berasosiasi dengan suseptibilitas individu terhadap KNF? terhadap KNF?
GEN CYP2E1GEN CYP2E1
Lokasi : 10q24.3-q terminal, 9 exon dan Lokasi : 10q24.3-q terminal, 9 exon dan 8 intron (11,8 kb) 8 intron (11,8 kb)
Polimorfik = Substitusi 7668T-A pada Polimorfik = Substitusi 7668T-A pada intron 6intron 6
PETA RESTRIKSI CYP2E1PETA RESTRIKSI CYP2E1
874 pb 121 pb
302 pb 572 pb 121 pb
C
D
Dra I
Dra I Dra I
ISOLASI DNA AMPLIFIKASI GEN CYP2E1
PCR Mix: (Sampel DNA; PCR green Go Taq buffer 1X; 1,5 mM MgCl2; 0,2
mM dNTP; 0,4 pmol/µl primer F, primer R ; 0,25 unit enzim DNA
polimerase Taq; dan ddH2O steril sampai volume total 25 µl).
Kontrol negatif (campuran pereaksi PCR tanpa sampel DNA)
94o C 1’
60o C 2’
72o C 7’
DenaturasiEkstensi
30 siklus
95o C 5’
4o C
72o C 2’
Annealing
Denaturasi awal
Ekstensi akhir
ELEKTROFORESIS
Gel agarosa 2% (b/v)
- Produk PCR/RFLP
- Kontrol negatif
- Penanda berat DNA
X174RF/HaeIII
- Kontrol positif
Elektroforesis dengan tegangan 90 V selama 50 menit.
Divisualisasikan di bawah iluminator UV dan difoto dengan Film Polaroid 667 ISO 3000 8,5 x 10,8 cm Black and White Instant Pack Film menggunakan kamera Polaroid.
Hasil digesti enzim DraI pada sekuen gen CYP2E1 Hasil digesti enzim DraI pada sekuen gen CYP2E1
M 4 5 6 7 8
500 pb572 pb
200 pb
121 pb
302 pb
100 pb
874 pb
M DD DD DC DD CC
Sebaran umur kelompok KNF dan KontrolSebaran umur kelompok KNF dan Kontrol
Jumlah % Jumlah %<=20 5 10 9 1821-30 6 12 11 2231-40 14 28 14 2841-50 13 26 10 2051-60 11 22 6 12>=61 1 2 0 0
Rata-rata (Mean) 8.33 16.67 8.33 16.67SD 5.13 10.25 4.84 9.69
KNF KONTROLUmur (tahun)
Perbandingan distribusi genotip dan Perbandingan distribusi genotip dan alotip gen CYP2E1 alotip gen CYP2E1 pada kelompok KNF pada kelompok KNF dan Kontrol.dan Kontrol.
C (%) D (%)KNF 50 2 13 35 17.0 83.0Kontrol 50 1 14 35 16.0 84.0
DDFrekuensi Alel
Kelompok Total CC DC
17
83
16
84
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
alel C (%) alel D (%)
KNF
Kontrol
tidak ada perbedaan secara bermaknatidak ada perbedaan secara bermakna distribusi distribusi genotip dan alotip gen CYP2E1 antara kelompok genotip dan alotip gen CYP2E1 antara kelompok penderita KNF dengan kelompok kontrol.penderita KNF dengan kelompok kontrol.
Tidak ada perbedaan secara bermaknaTidak ada perbedaan secara bermakna genotip dan genotip dan alotip CYP2E1 pada kelompok kontrol suku Sunda alotip CYP2E1 pada kelompok kontrol suku Sunda dan non-Sunda.dan non-Sunda.
C(%) D (%)Suku Sunda 38 2 13 23 22.4 77.6Non Sunda 62 1 14 47 12.9 87.1
DDFrekuensi Alel
Kelompok Jumlah CC DC
Perbandingan genotip dan alotip CYP2E1 pada kelompok kontrol suku Sunda dan nonSunda
Perbandingan genotip dan alotip CYP2E1 pada kelompok KNF suku SUnda dan nonSunda
Chi squareChi square ,CI 95% , α = 0,05 diperoleh nilai p = 0.1846 ,CI 95% , α = 0,05 diperoleh nilai p = 0.1846 ( p>0,05) ( p>0,05) distribusi alotip antara suku Sunda dengan distribusi alotip antara suku Sunda dengan non-Sunda pada kelompok penderita KNFnon-Sunda pada kelompok penderita KNF : : tidak ada tidak ada perbedaan secara bermakna.perbedaan secara bermakna.
Gambar 20. Grafik perbandingan distribusi alotip gen Gambar 20. Grafik perbandingan distribusi alotip gen
CYP2E1 antara suku Sunda dan non-Sunda pada CYP2E1 antara suku Sunda dan non-Sunda pada kelompok KNF.kelompok KNF.
21.9
78.1
14.7
85.3
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
Alel C(%) Alel D (%)
Sunda
Non Sunda
KESIMPULANKESIMPULAN
1.1. DDistribusi genotip istribusi genotip DD:DC:CCDD:DC:CC pada kelompok pada kelompok penderita KNF adalahpenderita KNF adalah 70%:26%:4%70%:26%:4% dan dan distribusi alotip distribusi alotip D D : C: C adalah adalah 83% 83% :1:17%.7%.
2.2. Frekuensi alel C pada suku Sunda cenderung Frekuensi alel C pada suku Sunda cenderung lebih tinggi daripada non-Sunda dan berbeda lebih tinggi daripada non-Sunda dan berbeda bermakna pada p<0,10. bermakna pada p<0,10.
3.3. Genotip dan alotipGenotip dan alotip CYP2E1 tidak berhubungan CYP2E1 tidak berhubungan dengandengan suseptibilitas individu terhadap KNF suseptibilitas individu terhadap KNF. .
MANFAAT PENELITIAN :MANFAAT PENELITIAN :
1.1. Hasil penelitian ini merupakan data awal Hasil penelitian ini merupakan data awal tentang pola distribusi alel gen CYP2E1 tentang pola distribusi alel gen CYP2E1 pada populasi di Indonesia. Diharapkan pada populasi di Indonesia. Diharapkan data ini dapat digunakan data ini dapat digunakan sebagai acuan sebagai acuan penelitian keganasan lainnya yang penelitian keganasan lainnya yang dihubungkan dengan aktivitas enzim dihubungkan dengan aktivitas enzim CYP2E1. CYP2E1.
2.2. Dapat dimanfaatkan sebagai Dapat dimanfaatkan sebagai bahan bahan konseling bagi keluarga penderita KNF agar konseling bagi keluarga penderita KNF agar dapat mengambil tindakan preventif untuk dapat mengambil tindakan preventif untuk meminimalkan resiko terkena KNF.meminimalkan resiko terkena KNF.
KARSINOGEN DALAM KARSINOGEN DALAM MAKANAN – KEGANASANMAKANAN – KEGANASAN
NELAYAN HONG KONG(Ho,1972)
TIKUS(Huang, 1978)
IKAN ASIN(NITROSAMIN)
KARSINOMANASOFARING
KARSINOMAKAVUM NASALIS
NITROSAMINNITROSAMIN
Dapat Dapat terbentuk pada saat terbentuk pada saat pemanasan proteinpemanasan protein
terdapat dalam makananterdapat dalam makanan yang diayang diawetwetkkanan, di, diasapasapi, i,
Dan padaDan pada asap asap rokokrokok
Terbentuknya NitrosaminTerbentuknya Nitrosamin
NITRAT/NITRIT
NITRIT
SENYAWAAMIN
ALKILAMIN(IKAN ASIN)
NITROSAMIN
NITROSAMIN
G.I.
FAKTOR GENETIK PEJAMUFAKTOR GENETIK PEJAMU
NITROSAMIN TUBUH
METABOLISMEOLEH CYP
POLIMORFISMEGEN CYP2E1
EExtensive metabolizersxtensive metabolizers ((EMEM))
PoorPoor metabolizers metabolizers (P(PMM))
KARSINOGENESISKARSINOGENESISZAT KIMIA
PROKARSINOGEN
ZAT KIMIAT’konjugasi
Metabolit Reaktif(karsinogen akhir)
Bhn gntk yg pulih(sel Normal)
Makromol ygTelah b’ubah
Metabolitantara
Zat kim yg diexcresi
Makromolekul dlm ∆(bhn gntk yg b’∆)
Inisiasi Sel Tumor
Neoplasma t’diferensiasi
KANKER
P’ikatan thd makromol
Replikasi
Promosi
Konversi & pkb
perbaikan
Ik.kov dg GSH/fenol
excresi
bioaktivasi
Hasil sekuensing gen CYP2E1Hasil sekuensing gen CYP2E1(dari lembaga Biologi molekuler Eijkman)(dari lembaga Biologi molekuler Eijkman)
Hasil sekuensing (dari LBM.Eijkman)Hasil sekuensing (dari LBM.Eijkman)