Genotip Dan Fenotip

25
NAMA : MUNIROTUL AZMINAH NPM :2100310001 GENOTIP DAN FENOTIP Dalam PEWARISAN SIFAT atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita ingat, yaitu :

Transcript of Genotip Dan Fenotip

Page 1: Genotip Dan Fenotip

NAMA : MUNIROTUL AZMINAH

NPM :2100310001

GENOTIP DAN FENOTIP

Dalam PEWARISAN SIFAT atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita ingat, yaitu :

Page 2: Genotip Dan Fenotip

1. Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol hur

Page 3: Genotip Dan Fenotip

uf.

Page 4: Genotip Dan Fenotip

2. Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital, misalnya gen yang

menentukan sifat batang yang tinggi ditulis dengan huruf ³T´ (berasal dari kata tinggi).

Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen yang menentukan

sifat batang yang pendek ditulis dengan huruf ³t´. Jadi, dapat diartikan bahwa batang

tinggi dominan terhadap batang pendek, dan sebaliknya batang pendek resesif terhadap

batang tinggi.

Pada manusia dan hewan vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat

haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang

bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf

Contoh: :

Page 5: Genotip Dan Fenotip

TT

tt

MM

mm

Mm

: Simbol untuk tumbuhan berbatang tinggi, gamet yang dibentuk T dan T.

Page 6: Genotip Dan Fenotip

: Simbol untuk tumbuhan berbatang pendek, gamet yang dibentuk t dan t.

: Simbol untuk tumbuhan berbunga merah, gamet yang dibentuk M dan M.

: Simbol untuk tumbuhan berbunga putih, gamet yang dibentuk m dan m.

: Simbol untuk tumbuhan yang berbun

ga merah muda, gamet yang dibentuk M dan m.

Page 7: Genotip Dan Fenotip

Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotip (tidak dapat dilihat dengan

mata). Genotip suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya

Page 8: Genotip Dan Fenotip

diploid, misalnya MM, Mm dan mm. Genotip memiliki sepasang gen. Gen-gen tersebut terletak

pada lokus yang bersesuaian dari kromosom yang homolog. Sepasang gen yang terletak pada

posisi yang sama pada pasangan kromosom disebut alel. Jadi, alel merupakan anggota dari

sepasang gen misalnya M = gen untuk warna bunga merah, m = gen untuk warna bunga putih, T

= gen untuk tanaman tinggi, dan t = gen untuk tanaman rendah. M dan m merupakan alel tetapi

M dan t bukan alel. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang sama dari tiap

jenis gen disebut homozigot, misalnya RR, rr, TT, AABB, aabb dan sebagainya. Homozigot

dominan terjadi bila individu bergenotip RR, AA, TT; sedangkan homozigot resesif bila individu

bergenotip rr, aa, tt dan sebagainya .

Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen

disebut heterozigot, misalnya Rr, Aa, Tt, AaBb dan sebagainya. Karakter atau sifat lahiriah yang

dapat diamati (bentuk, warna, golongan darah, dan sebagainya) disebut fenotip. Fenotip

ditentukan oleh gen dan lingkungan. Fenotip tidak diberi simbol tetapi ditulis sesuai dengan

penampakan seperti rasa buah yang manis, rambut lurus, warna bunga biru dan sebagainya.

Tanaman yang berbiji bulat fenotipnya ditulis biji bulat dan genotipnya ditulis BB atau Bb bila B

dominan terhadap b.

Page 9: Genotip Dan Fenotip

Dua individu yang memiliki sifat fenotip ynag sama mungkin memiliki sifat genotip yang

berbeda misalnya dua individu tanaman yang memiliki fenotip sama seperti berbiji bulat,

memiliki kemungkinan genotip ialah BB atau Bb. Gen B bersifat dominan sehingga gen B

tersebut mengalahkan atau menutupi gen b yang bersifat resesif. Oleh karena itu tanaman dengan

BB atau Bb memiliki fenotip berbiji bulat.

Page 10: Genotip Dan Fenotip

Sifat Dominan, Resesif Dan Intermediet

Pada suatu persilangan, maka keturunan (Filial) yang dihasilkan akan memiliki sifat yang

muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari salah satu sifat induknya. Sifat yang

muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut

sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul atau tersembunyi pada keturunanya karena

dikalahkan oleh sifat pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya bunga mawar merah

disilangkan dengan bunga mawar putih, dan menghasilkan keturunan bunga mawar merah.

Page 11: Genotip Dan Fenotip

Induk/ Parental

Gamet

Keturunan/ Filial

: Bunga mawar Merah >< Bunga mawar putih

: (MM) >< (mm)

: Bunga mawa

Page 12: Genotip Dan Fenotip

r merah

Page 13: Genotip Dan Fenotip

Warna merah bersifat dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna merah

dominan terhadap alel warna putih). Warna merah yang bersifat dominan dibandingkan dengan

warna putih, maka menyebabkan semua bunga mawar pada keturunan pertama atau filial ke-1

(F1) akan berwarna merah. Apabila dalam suatu persilangan, sifat yang muncul merupakan

campuran dari kedua induknya, maka sifat tersebut disebut sifat intermediet (dominan parsial).

Misalnya persilangan antara ikan Koi warna merah dan ikan Koi warna putih menghasilkan

Filial 1 yang semuanya ikan Koi berwarna merah muda. Warna merah muda tersebut merupakan

sifat intermediet.

Page 14: Genotip Dan Fenotip

Induk/ Parental

Keturunan/ Filial 1

Hukum Mendel

: Ikan Koi merah >< Ikan Koi putih

: Ikan Koi merah muda

Page 15: Genotip Dan Fenotip

Dari hipotesis tersebut, Mendel membuat suatu kesimpulan yang disebut Hukum I Mendel dan

Page 16: Genotip Dan Fenotip

Hukum II Mendel. Kedua hukum Mendel tersebut merupakan prinsip dasar dari genetika.

Berikut ini adalah penjelasan dari hukum Mendel tersebut :

Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari suatu gen yang

berpasangan).Pada pembentukkan sel kelamin (gamet), pasangan-pasangan alel

memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat beda

(monohibrid).

Hukum II Mendel (Hukum pengelompokkan gen secara bebas atau asortasi).Pada

pembentukkan sel kelamin (gamet), alel mengadakan kombinasi secara bebas sehingga

sifat yang muncul dalam keturunannya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk

persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid) atau lebih (polihibrid).

Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)

Persilangan dua individu dengan satu sifat beda akan menurunkan sifat dominan apabila sifat

keturunannya sama dengan salah satu induknya. Contoh : Mendel mengambil serbuk sari dari

bunga tanaman yang bijinya berlekuk (berkerut) dan diserbukkan pada putik dari bunga tanaman

yang bijinya bulat. Semua keturunan F1 berbentuk tanaman yang bijinya bulat. Kemudian

tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri sehingga didapatkan keturunan F2 yang

memperlihatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji berleku.

Sifat Intermediet

Siat intermediet adalah sifat keturunan yang dimiliki oleh kedua induknya. Contohnya adalah

tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) galur murni merah (MM) disilangkan dengan

Page 17: Genotip Dan Fenotip

galur murni putih (mm). Dari persilangan tersebut diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga

Page 18: Genotip Dan Fenotip

merah muda. Jika F1 di lakukan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2 menghasilkan

tanaman berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1.

Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)

Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan

keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel

melakukan persilangan kacang ercis galur murni yang memiliki biji bulat warna kuning dengan

galur murni yang memiliki biji keriput warna hijau. Sifat bulat dan kuning dominan terhadap

sifat keriput dan hijau, sehingga menghasilkan seluruh F1 berupa kacang ercis berbiji bulat

dengan warna biji kuning.

Biji-biji F1 tersebut kemuadian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya

untuk mendapatkan F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan dua

sifat beda, ialah bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai berikut :

Page 19: Genotip Dan Fenotip

B

b

K

k

: bulat, dominan terhadap keriput

: keriput

: kuning, dominan terhada

Page 20: Genotip Dan Fenotip

p hijau

: hijau

Page 21: Genotip Dan Fenotip

Persilangan Dua Individu dengan Tiga Sifat Beda (Trihibrid)

Page 22: Genotip Dan Fenotip

Trihibrid adalah persilangan dua individu dengan tiga sifat beda atau lebih yang menghasilkan

keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel

melakukan persilangan kacang ercis dengan tiga sifat beda, ialah batang tinggi, biji bulat, dan

biji warna kuning dengan kacang ercis berbatang pendek, biji keriput, dan biji warna hijau. Sifat

tinggi, bulat, dan kuning dominan terhadap pendek, keriput, dan hijau, maka seluruh F1 berupa

kacang ercis yang berbatang tinggi, berbiji bulat, dan berwarna kuning. Keturunan F1 dapat

Page 23: Genotip Dan Fenotip
Page 24: Genotip Dan Fenotip

dilihat pada bagan persilangan trihibrid

Biji-biji F1 tersebut kemudian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya

untuk mendapatkan F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan tiga

sifat beda, ialah ukuran batang, bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai

berikut:

T : tinggi, dominan terhadap pendek

t : pendek

B : bulat, dominan terhadap keriput

b : keriput

K : kuning, dominan terhadap hijau

k : hijau

Page 25: Genotip Dan Fenotip