STABILITAS DAN ADAPTABILITAS HASIL DAN KOMPONEN HASIL GENOTIP POTENSIAL KEDELAI HITAM DI PULAU JAWA
-
Upload
chindy-ulima-zanetta -
Category
Technology
-
view
366 -
download
1
Transcript of STABILITAS DAN ADAPTABILITAS HASIL DAN KOMPONEN HASIL GENOTIP POTENSIAL KEDELAI HITAM DI PULAU JAWA
-
STABILITAS DAN ADAPTABILITAS HASIL DAN KOMPONEN HASIL GENOTIP POTENSIAL KEDELAI
HITAM DI PULAU JAWA
Chindy Ulima Zanetta
150320120002
Tim Pembimbing : Dr.Sc.Agr. Agung Karuniawan, M.Sc., Agr
Dr. Meddy Rachmadi, MS.
-
Latar Belakang
Kedelai Hitam Varietas Unggul Pemuliaan Tanaman
Mendapat genotip terbaik melalui seleksi pada lingkungan representatif,
menggali potensi hasil tinggi, dan memperhatikan besarnya pengaruh
interaksi genotip dan lingkungan.
Koleksi plasma nutfah kedelai kedelai hitam
Pengujian di beberapa lokasi untuk mengetahui interaksi genotip x lingkungan, stabilitas hasil, dan daya adaptasi.
-
1. Apakah penampilan hasil dan komponen hasil kedelai hitam dipengaruhi oleh
interaksi genotip x lingkungan? 2. Apakah ada genotip kedelai hitam yang stabil dan beradaptasi luas atau
beradaptasi spesifik wilayah?
Identifikasi Masalah
1. Untuk memperoleh informasi tentang pengaruh interaksi genotip x lingkungan
terhadap penampilan hasil dan komponen hasil genotip kedelai hitam. 2. Untuk mendapatkan genotip kedelai hitam yang stabil dan beradaptasi luas atau
beradaptasi spesifik wilayah.
Tujuan
-
1. Genotip-genotip berdaya hasil tinggi, stabil, beradaptasi luas atau beradaptasi
spesifik wilayah dapat dijadikan calon varietas unggul untuk pelepasan varietas tanaman sebagai jaminan kontinyuitas produksi dan penyediaan bahan baku industri khususnya industri kecap.
2. Informasi interaksi genotip x lingkungan, stabilitas hasil, serta daya adaptasi dapat dijadikan dasar pemilihan genotip unggul berdasarkan daya dukung lingkungan, dan pemilihan wilayah-wilayah untuk penanaman kedelai hitam di Pulau Jawa.
3. Informasi stabilitas dan adaptabilitas kedelai hitam pada wilayah yang beragam dapat memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan pemuliaan tanaman.
Kegunaan
-
Kerangka Pemikiran
P = G + E + GE
Respons genotip terhadap perubahan lingkungan yang diekspresikan pada suatu karakter melibatkan aspek genetik, biokimia, dan proses fisiologis tanaman.
Heinrich et al., (1983) mengungkapkan mekanisme stabilitas muncul melalui heterogenitas genetik, kompensasi komponen hasil, toleransi terhadap cekaman lingkungan, dan daya pemulihan yang cepat terhadap tekanan lingkungan.
Lingkungan yang dapat diprediksi dan lingkungan yang tidak dapat diprediksi (Allard dan Bradshaw, 1964).
Interaksi genotip x lingkungan sering menyebabkan suatu genotip yang menampilkan hasil tertinggi di suatu lokasi sering tidak konsisten di lokasi lain.
Suatu pengukuran pengaruh lingkungan terhadap hasil adalah merupakan pengukuran untuk mengetahui daya adaptasi (Nor dan Cady, 1979).
Identifikasi stabilitas dan adaptabilitas telah dikelompokkan berdasarkan pendekatan metode statistik oleh Lin et al. (1986).
-
1. Penampilan genotip kedelai hitam dipengaruhi oleh interaksi genotip x lingkungan.
2. Terdapat genotip kedelai hitam yang stabil dan beradaptasi luas atau yang beradaptasi spesifik wilayah.
Hipotesis
-
Metode Penelitian
RAK 10 lingkungan diulang 4x
7 genotip kedelai hitam
Anova Gabungan
G x E
Model regresi linier
Eberhart dan Russell
Model Additive Main Effect
and Multiplicative Interactions
(AMMI) dan Biplot
Metode Yield Stability (YSi)
Statistic
Analisis korelasi parameter stabilitas dan adaptabilitas (Spearman Correlation)
Pengelompokan Parameter stabilitas dan adaptabilitas
agglomerative hierarchical clustering (AHC) dengan kedekatan menggunakan koefisien
korelasi Spearman dan metode pengelompokkan single linkage.
Karakter komponen hasil dan hasil
Stabilitas dan Adaptabilitas
-
100
750 780
56 15 200
69 75
36
Banyuwangi
Madiun
Ngawi
Yogyakarta
Cirebon
Majalengka Jatinangor Cianjur
Bogor
Keragaan Lingkungan
0
500
1000
1500
21 20 18
14
19 19 19 18 18 20
36 32 29
33 33 33 32 33 33 35
79% 82%
89% 83%
80% 80%
86% 86% 86%
80%
Bogor Cianjur Jatinangor 1 Jatinangor 2 Majalengka Cirebon Yogyakarta Ngawi Madiun Banyuwangi
Ketinggian (m dpl)
Cu
rah
hu
jan
(m
m)
Suhu (C)
Kelembaban
-
Interaksi Genotip x Lingkungan
Umur
berbunga
Umur
panen
Tinggi
tanaman
Jumlah
polong per
tanaman
Jumlah biji
per
tanaman
Bobot biji
per tanaman
Bobot 100
biji
Bobot
biji per
plot
Hasil
2(hitung) 11.90 24.67 25.94 14.01 21.54 28.57 26.83 11.64 11.51
2(0.05,18) 28.87 28.87 28.87 28.87 28.87 28.87 28.87 28.87 28.87
Genotip x Lingkungan
17.60* 40.13* 17.60* 40.13* 188.04* 137.42* 2553.43* 29.24* 2.73*
Umur
berbunga
Umur
panen
Tinggi
tanaman
Jumlah
polong per
tanaman
Jumlah biji
per
tanaman
Bobot biji
per tanaman
Bobot 100
biji
Bobot
biji per
plot
Hasil
Anova Gabungan
-
Kontribusi Sumber Ragam
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
100%
75.1
50.1 64.6 60.1
73.6 75.1
28.5
77.6 77.5
1
0.3
2.5 6
1.5 1
4.4
2.5 2.5 4.8
23.7 4.3 3.6
4.4 4.8
39.4
2.9 2.9 13.5 24.7
18.3 13.4
15.2 13.5 17.9
9.7 9.8 5.6 1.1 10.4 17
5.3 5.6 9.8 7.4 7.4
Kontribusi Komponen Keragaman Fenotip
Lingkungan Ulangan (Lingkungan) Genotip
Genotip x Lingkungan Galat gabungan
-
Penampilan Hasil Kedelai Hitam pada Lingkungan yang Beragam
0
10
20
30
40
Bo
bo
t B
iji (g
)
Lokasi
Bobot Biji Pertanaman Tujuh Kedelai Hitam di Sepuluh Lokasi
30-40
20-30
10-20
0-10
-
Penampilan Hasil Kedelai Hitam pada Lingkungan yang Beragam
0
2.5
5
7.5
10
12.5
15
Bo
bo
t 100 B
iji (g
)
Lokasi
Bobot 100 Biji Tujuh Kedelai Hitam di Sepuluh Lokasi
12.5-15
10-12.5
7.5-10
5-7.5
2.5-5
0-2.5
-
Penampilan Hasil Kedelai Hitam pada Lingkungan yang Beragam
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Po
ten
si H
as
il (
t/h
a)
Lokasi
Potensi Hasil Tujuh Kedelai Hitam di Sepuluh Lokasi
2.5-3
2-2.5
1.5-2
1-1.5
0.5-1
0-0.5
-
Stabilitas dan Adaptabilitas Hasil Berdasarkan Tiga Metode
Karakter
Genotip
Regresi linier AMMI - ASV AMMI - JPE YSi
Stabil Adaptasi
spesifik Stabil
Adaptasi
spesifik Stabil
Adaptasi
spesifik Stabil
Adaptasi
spesifik
Bobot biji
per
tanaman
- - - -
Cikuray CK 12 Cikuray
-
CK 6 CK 5 Detam 1
Detam 1 KA 2
KA 2 KA 6
KA 6
Bobot 100
biji - - - -
CK 12 Cikuray Cikuray
-
CK 5 KA 2 CK 5
CK 6 Detam 1
Detam 1
KA 6
Hasil
CK 5
-
CK 6
-
CK 12 Cikuray CK 6
- CK 6 KA2 CK 5 Detam 1 Detam 1
KA 2 CK 6 KA 6 KA 2
KA 2
-
Karakter bobot biji per tanaman
Hubungan Hasil dan Parameter Stabilitas
Parameter Rata-rata b Sd2 IPCA1 IPCA2 ASV JPE YSi
Rata-rata 1
b 0.679 1
Sd2 -0.821* -0.607 1
IPCA1 0.643 0.964* -0.643 1
IPCA2 0.036 0.357 0.000 0.393 1
ASV -0.786* -0.393 0.679 -0.321 0.393 1
JPE -0.857* -0.643 0.893* -0.714 0.036 0.571 1
YSi 1.000* 0.679 -0.821* 0.643 0.036 -0.786* -0.857* 1
* Berkorelasi nyata pada uji t 5%
Untuk menentukan rata-rata bobot biji yang tinggi dan stabil dapat menggunakan metode regresi linier berdasarkan nilai Sd2 yang kecil, mengunakan metode AMMI dengan dasar nilai ASV dan JPE yang kecil, dan menggunakan metode YSi dengan nilai skor untuk peringkat yang besar.
-
Karakter bobot 100 biji
Hubungan Hasil dan Parameter Stabilitas
Parameter Rata-rata b Sd2 IPCA1 IPCA2 ASV JPE YSi
Rata-rata 1
b -0.429 1
Sd2 0.607 -0.821* 1
IPCA1 0.286 -0.857* 0.607 1
IPCA2 0.429 0.500 -0.429 -0.393 1
ASV 0.929* -0.357 0.679 0.286 0.321 1
JPE -0.107 -0.679 0.429 0.893* -0.643 -0.036 1
YSi 0.857* -0.643 0.571 0.536 0.214 0.679 0.214 1
* Berkorelasi nyata pada uji t 5%
Pemilihan genotip yang mempunyai rata-rata tinggi pada bobot 100 biji dapat menggunakan nilai ASV dan YSi tinggi.
Penilaian stabilitas dan adaptabilitas dapat menggunakan metode AMMI dan YSi.
-
Karakter hasil
Hubungan Hasil dan Parameter Stabilitas
Parameter Rata-rata b Sd2 IPCA1 IPCA2 ASV JPE YSi
Rata-rata 1
b 0.929* 1
Sd2 0.250 0.179 1
IPCA1 -0.857* -0.857* 0.036 1
IPCA2 0.036 0.143 -0.429 -0.214 1
ASV 0.214 0.107 0.929* -0.071 -0.286 1
JPE 0.214 0.107 0.929* -0.071 -0.286 1.000* 1
YSi 0.607 0.643 -0.536 -0.821* 0.214 -0.464 -0.464 1
* Berkorelasi nyata pada uji t 5%
Pendugaan hasil tinggi dengan stabilitas dan adaptabilitas dapat diduga menggunakan metode regresi linier dan AMMI.
-
Simpulan 1. Penampilan karakter genotip kedelai hitam yang dipengaruhi oleh
interaksi genotip x lingkungan adalah seluruh karakter hasil dan komponen hasil.
2. Genotip yang memiliki hasil stabil dan beradaptasi luas adalah CK 6 dan KA 2. Genotip yang beradaptasi spesifik wilayah ialah CK 5, CK 12, KA 6, Cikuray, dan Detam 1.
Saran 1. Perlu dilakukan pengujian pada musim berbeda untuk mendapatkan
informasi mengenai keragaman yang disebabkan oleh interaksi genotip x musim dan genotip x lokasi x musim.
2. CK 12, CK 6, KA 2, dan KA 6 berdasarkan interaksi genotip x lingkungan dapat dikembangkan sebagai calon varietas unggul yang berdaya hasil tinggi.
Simpulan dan Saran
-
3. Semua metode analisis dapat digunakan untuk menentukan adaptasi dan stabilitas penampilan tanaman kedelai hitam, namun metode yang lebih efisien, fleksibel, dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai interaksi genotip x lingkungan adalah AMMI biplot dengan pendekatan JPE.
Simpulan dan Saran