Post on 03-Feb-2018
BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
Disampaikan Pada:
Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK
Jakarta, April 2017
PERANAN DAK BIDANG KESEHATAN
DALAM MENDUKUNG RKP 2018
LINGKUP MENU KEGIATAN
DAK BIDANG KESEHATAN T.A. 2018
PENYUSUNAN, PENYAMPAIAN & VERIFIKASI
USULAN DAERAH
Biro Perencanaan dan Anggaran – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
1
2
3
PERANAN DAK
BIDANG KESEHATAN
DALAM MENDUKUNG
RKP 2018
Biro Perencanaan dan Anggaran – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
TRISAKTI:Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang
politik; Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PENGUATAN YANKES
PARADIGMA SEHAT
JKN
RENSTRA 2015-2019
3 D
IME
NS
I P
EM
BA
NG
UN
AN
: PE
MB
AN
GU
NA
N M
AN
US
IA,
SE
KT
OR
UN
GG
UL
AN
, PE
ME
RA
TA
AN
DA
N
KE
WIL
AY
AH
AN
NO
RM
AP
EM
BA
NG
UN
AN
KA
BIN
ET
KE
RJA
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT
VISI MISI PRESIDEN JOKOWI-JK
Penerapan pendekatancontinuum of care
Intervensi berbasisresiko kesehatan(health risk)
RENSTRA 2015-2019
Pilar 1. Paradigma Sehat
Program• Promotif – preventif
sebagai landasan pembangunan kesehatan
• Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan keluarga
• Keterlibatan lintas sektor
• Gerakan MasyarakatSehat
Pilar 2. PenguatanYankes
Program•Peningkatan Akses
terutama pd FKTP•Optimalisasi Sistem
Rujukan•Peningkatan Mutu
Pilar 3. JKN
Program• Benefit• Sistem
pembiayaan: asuransi – azas gotong royong
• Kendali Mutu & Kendali Biaya
• Sasaran: PBI & Non PBI
Tanda kepesertaan KIS
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT
Penerapan pendekatancontinuum of care
Intervensi berbasisresiko kesehatan(health risk)
6
No IndikatorBaseline
(2014)2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI)*, diukur dengan
proksi: 346
(SP, 2010)
305
(SUPAS,
2015)
n.a. n.a. n.a. 306
• Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75 77 81,0 87 85
• Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72 74 85,0 86 80
b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB)*, diukur
dengan proksi: 32 (2012) n.a. n.a. n.a. n.a. 24
• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75 78 81 85 90
c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada
anak baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,8 28
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 254 245
c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,6 5,4
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,8 23,4
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun
(persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4 15,4
7
No IndikatorBaseline
(2014)2015 2016 2017 2018 2019
3 Meningkatnya Perlindungan Finansial
a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan
(persen)51,8
(Okt, 2014)60 68 77 85 Min. 95
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD
yang tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 294 481
b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80
persen imunisasi dasar lengkap pada bayi 71,2 (2013) 75 80 85 92,5 95
c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan 1.015
(2013)1.200 2.000 3.000 4.200 5.600
d. Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat
dan vaksin esensial75,5 (2014) 77 80 85 90 95
5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
8
Program Prioritas: Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”Proyek Prioritas Nasional: 1. Peningkatan
Kualitas Lingkungan Hidup Sehat
2. Kampanye Hidup Sehat
3. Peningkatan Konsumsi Pangan Sehat
Program Prioritas: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Proyek Prioritas Nasional: 1. Penurunan Kematian Ibu
di fasilitas pelayanan kesehatan
2. Pemenuhan JKN/KIS3. Penyediaan sarana
fasilitas kesehatan yang berkualitas
4. Pemenuhan Tenaga kesehatan
5. Penyediaan dan peningkatan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
6. Penurunan Stunting
Program Prioritas: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Proyek Prioritas Nasional: 1. Pencegahan dan
Pengendalian TB dan HIV/AIDS
2. Pengendalian malaria 3. Pengendalian 3 Penyakit
Tropis Terabaikan/Neglected Tropical Diseases
4. Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap
Prioritas Nasional Kesehatan: 3 Program Prioritas, 9 Kegiatan Prioritas, 14 Proyek
Prioritas
NOPROGRAM PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS PROYEK PRIORITAS
1 PenguatanPromotif danPreventif: “GerakanMasyarakat HidupSehat”
1 Lingkungan Sehat 1 Peningkatan KualitasLingkungan HidupSehat
2 Peningkatan pemahaman Hidup Sehat
2 Kampanye Hidup Sehat;
3 Konsumsi Pangan Sehat
3 PeningkatanKonsumsi PanganSehat.
9
NOPROGRAM PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS PROYEK PRIORITAS
2 PeningkatanYankes Ibu danAnak
1 Peningkatankualitas yankes ibudan anak
Penurunan Kematian Ibu di fasilitas fasyankes
2 Peningkatan aksesyankes ibu dananak
1 Pemenuhan JKN/KIS2 Pemenuhan SDMKes3 Penyediaan dan
peningkatan mutu sediaan farmalkes
4 Penyediaan fasilitas kesehatan yang berkualitas
3 Perbaikan kualitas gizi Ibu dan Anak
Penurunan Stunting10
NOPROGRAM PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS PROYEK PRIORITAS
3 PencegahandanPengendalianPenyakit
1 Pencegahan danPengendalian PTM
Pengendalian FaktorRisiko PTM
2 Pencegahan danPengendalian PenyakitMenular
1 Pencegahan dan Pengendalian TB dan HIV/AIDS
2 Pengendalian Malaria3 Pengendalian
Penyakit TropisTerabaikan/ NTD
3 Surveilans, Imunisasi, Sistem Informasi Penyakit dan Karantina Kesehatan
Peningkatan CakupanImunisasi DasarLengkap
TOTAL 11
Meningkatkan akses dan mutu pelayanankesehatan dan keluarga berencana sertakesehatan reproduksi terutama untukmeningkatkan derajat kesehatan dan gizimasyarakat melalui dukungan peningkatanpemerataan pelayanan kesehatan, ketersediaanobat dan perbekalan kesehatan, penyediaansarana dan prasarana pelayanan kesehatan danKB untuk mendukung pencapaian prioritasnasional dalam Rencana Kerja Pemerintah 2018.
LINGKUP MENU KEGIATAN
DAK BIDANG KESEHATAN
T.A. 2018
Biro Perencanaan dan Anggaran – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Output: DAK Bidang Kesehatan tahun 2018 mendukung pencapaian target prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018, dengan
sasaran :
Pemenuhan sarana prasarana dan alat yang sesuai standar di RS Rujukan Nasional, Provinsi dan Regional;
Pemenuhan sarana prasarana kesehatan ibu, anak dan gizi serta pencegahan dan pengendalian penyakit menular, tidak menular, dan terabaikan (neglected desease);
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu puskesmas yang tersertifikasiakreditasi nasional pada 2018 sebanyak 2.981;
Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasinasional sebanyak 152;
Jumlah RS Pratama yang dibangun sejumlah 10 RS;
Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial sebesar 90;
Persentase IF kabupaten/kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar sebesar 70%;
Meningkatnya dukungan sarana prasarana pelayanan dan penyuluhan KB yang berada di 508 kabupaten/kota.
DAK PENUGASAN
Gedung, Prasarana dan Alkes RS Rujukan Nasional
Gedung, Prasarana dan Alkes RS Rujukan Provinsi
Gedung, Prasarana dan Alkes RS Rujukan Regional
Pengembangan Gedung, Prasarana dan Alkes RS daerah
prioritas pariwisata
Gedung, Prasarana dan alat pelayanan UTD di daerah
Pengembangan Balai Pelatihan Kesehatan Daerah dan alat
penunjang Diklat
Pembangunan RS Pratama
Rehabilitasi Laboratorium Schistosomiasis
DAK AFIRMASI
Peningkatan/Pembangunan Sarana Prasarana dan
Alkes Puskesmas daerah perbatasan.
Peningkatan/Pembangunan Sarana Prasarana dan
Alkes Puskesmas daerah tertinggal/kepulauan.
Peningkatan gedung sarana prasarana dan alat
kesehatan di Puskesmas di daerah transmigrasi.
DAK REGULER
A. Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar:
Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan Puskesmas non afirmasi dan Pendukungnya
Penyediaan Prasarana Puskesmas non afirmasi
Penyediaan Alat Kesehatan dan Peralatan serta Sistem Informasi Kesehatan Pendukung Puskesmas
Penyediaan alat, mesin dan bahan untuk pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat
B. Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan
Pembangunan dan Rehabilitasi RS Kab/Kota dan Provinsi selain DAK penugasan
Penyediaan Alat Kesehatan di RS Kab/Kota dan Provinsi selain DAK penugasan
Penyediaan prasarana RS Kab/Kota dan Provinsi selain DAK penugasan
C. Subbidang Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
Penyediaan Obat dan BMHP (Bahan Medis HabisPakai) di Kab/Kota
Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau peyediaan sarana pendukung instalasi farmasi Kab/Kota
Pembangunan baru/rehabilitasi dan atau peyediaan sarana pendukung instalasi farmasi Provinsi
D. Keluarga Berencana1. Sarana Prasarana Pelayanan KB a. Pengadaan Sarana Prasarana Klinik Pelayanan KB b. Pembangunan/alih fungsi gudang, alat dan obat
kontrasepsi c. Pengadaan sarana transportasi pelayanan KB2. Sarana prasarana penyuluhan KB a. Pengadaan mobil unit penerangan (MUPEN) KB b. Pengadaan sarana KIE Kit dan Media Lini Lapangan c. Pengadaan media/alat pengolah data d. Pembangunan/alih fungsi/pengembangan Balai
Penyuluhan KB e. Pengadaan Sarana petugas lapangan KB
DAK Penugasan 3 RS Rujukan Nasional (RSUD Sudarso, RSUD Wahab
Syahrani, RSUD Dok II) 18 RS Rujukan Provinsi (RSUD Kelas D ke C dan Kelas
C ke B) 49 RS Rujukan Regional 3 RS di daerah pariwisata prioritas (Magelang, Toba,
Mandalika) 8 Bapelkes (Provinsi Lampung, Sumbar,Kalteng, Kalbar,
Sulteng, NTB, Maluku dan Papua) 10 RS Pratama (Sambas, Simelue, Kota Bima, Nagekeo,
Sitaro, Berau, Kubu Raya, Tambraw, Manokwari Selatan, Pulau Taliabu)
2 Lab daerah di Sulawesi Tengah (Sigi dan Poso)
DAK Afirmasi 379 Puskesmas di daerah tertinggal 11 Puskesmas baru daerah lokus prioritas
perbatasan (Puskesmas Ungar; Merai Barat; Sebatik Tengah; Sebatik Timur; Sebatik Utara; Moalakor; Wetar Barat; Pulau Masela; Aru Selatan Timur; Morotai Barat; Kepulauan Ayau)
Pembangunan Puskesmas Kecamatan di daerah transmigrasi yang belum memiliki puskesmas
DAK RegulerSubbidang Pelayanan Kesehatan Dasar Difokuskan pada Puskesmas yang merupakan
sasaran Program Keluarga Sehat dengan pendekatan keluarga.
Diprioritaskan bagi kecamatan yang belum memiliki puskesmas terakreditasi minimal 1 Puskesmas dalam satu kecamatan.
Diprioritaskan daerah yang sudah dilakukan pemicuan Sanitasi Total Berbasis masyarakat (STBM).
Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan
RS Kabupaten/Kota dan Provinsi yang tidak termasuk dalam DAK Penugasan
RSUD kelas C dan D
Subbidang Pelayanan Kefarmasian
Kab/Kota dengan biaya perkapita obat kurang dari2 USD$ (1 USD$ = Rp. 13.000 sesuai denganketetapan Kementerian Keuangan)
Kab/Kota dan Provinsi yang memiliki sarana dan prasarana Instalasi Farmasi yang tidak memenuhistandar
Wilayah Penyangga Utama, 219 kabupaten dan kota dan mempunyai jumlah
penduduk sekitar 75 persen dari seluruh penduduk Indonesia; jumlah pertambahan
penduduk sekitar 65 persen dari jumlah pertambahan penduduk Indonesia; dan
jumlah KPS dan KS I sekitar 77 persen dari jumlah KPS dan KS I seluruh Indonesia
Wilayah Penyangga, 260 kabupaten dan kota dan mempunyai jumlah penduduk
sekitar 17 persen dari seluruh penduduk Indonesia; jumlah pertambahan penduduk
sekitar 23 persen dari jumlah pertambahan penduduk Indonesia; dan jumlah KPS
dan KS I sekitar 15 persen dari jumlah KPS dan KS I seluruh Indonesia.
Wilayah Pengembangan, 29 kabupaten dan kota dan mempunyai jumlah penduduk
sekitar 8 persen dari seluruh penduduk Indonesia; jumlah pertambahan penduduk
sekitar 12 persen dari jumlah pertambahan penduduk Indonesia; dan jumlah KPS
dan KS I sekitar 8 persen dari jumlah KPS dan KS I seluruh Indonesia
Provinsi-provinsi wilayah ini tingkat pencapaian CPR sudah tinggi, angka kelahiran
sangat rendah dan persentase KPS dan KS I juga rendah di lokasi Kampung KB.
PENYUSUNAN,
PENYAMPAIAN &
VERIFIKASI USULAN
DAERAH
Biro Perencanaan dan Anggaran – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
1. Bappeda selaku Ketua Tim Koordinator Pembangunan di Daerahsegera mengundang Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kotasetempat agar menyusun Proposal DAK Bidang Kesehatan TA.2018.
2. Pemerintah Daerah segera menyusun Proposal DAK Fisik (Reguler:Subbidang Dasar, Subbidang Rujukan, Subbidang PelayananKefarmasian dan Perbekalan Kesehatan, KB, Penugasan danAffirmasi); maupun DAK Non Fisik TA. 2018. DAK Penugasan danAfirmasi sudah ditentukan lokusnya dari Pusat.
3. Proposal diinput ke dalam aplikasi E-Planning Bappenas.
4. Berdasarkan Proposal yang disampaikan akan dilakukan verifikasioleh Kementerian Lembaga, Kementerian Keuangan danBappenas.
Biro Perencanaan dan Anggaran – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
S A L A M S E H A T
TERIMA KASIH
29