Post on 26-Feb-2018
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
1/31
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Depresi
2.1.1 Pengertian
Menurut WHO, depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan
munculnya gejala penurunan mood (mood depresi), kehilangan minat terhadap
sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau nafsu makan, kehilangan energi,
dan penurunan konsentrasi.4
epresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala
klinik yang manifestasinya bisa berbeda pada masing!masing indi"idu.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders #M!$% merupakan
salah satu instrumen yang digunakan untuk menegakkan diagnosis depresi. &ika
manifestasi depresi muncul dalam bentuk keluhan yang berkaitan dengan mood
(seperti murung, sedih, rasa putus asa), diagnosis depresi dapat dengan mudah
ditegakkan. 'etapi jika gejala depresi muncul dalam keluhan psikomotor atau
somatik seperti malas bekerja, lamban, lesu, nyeri ulu hati, sakit kepala terus!
menerus, adanya depresi yang melatarbelakanginya sering tidak terdiagnosis.
2.1.2 Epidemiologi
re"alensi gangguan depresi berdasarkan jenis kelamin, dua kali lebih
besar pada *anita dibandingkan pria. Hal ini akibat perbedaan hormonal, efek
kelahiran dan perbedaan stresor psikososial. #elain itu, ada dugaan bah*a *anita
lebih sering mencari pengobatan sehingga depresi lebih sering terdiagnosis.
+danya depresi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon pada *anita
menambah tingginya pre"alensi depresi pada *anita, misalnya adanya depresi
prahaid, postpartum dan postmenopause.,-,
erdasarkan usia, rata!rata usia onset untuk gangguan depresi adalah kira!
kira 4/ tahun0 1/ persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia -/ dan
1/ tahun. eberapa data epidemiologi menyatakan bah*a insiden gangguan
depresi mungkin meningkat pada orang!orang yang berusia kurang dari -/ tahun,
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
2/31
5
hal ini mungkin berhubungan dengan meningkatnya penggunaan alkohol dan 2at
lain pada kelompok usia tersebut.,-
ada umumnya gangguan depresi terjadi paling sering pada orang yang
tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat atau yang bercerai atau
berpisah.,-
2.1.3 Fator !esio dan Etiologi
3aktor penyebab dapat dibagi menjadi faktor biologis, faktor genetika dan
faktor psikosoial.,-
a. Fator Biologis#ejumlah besar penelitian telah melaporkan adanya kelainan di dalam
metabolisme amin biogenik seperti 1!hydroyindoleacetic acid (1!H$++),
homo"anilic acid (H%+) dan 5!methoy!4!hydroyphenylglycol (MH6)! di
dalam darah, urin, dan carian cerebrospinal pada pasien dengan gangguan
mood. ata yang dilaporkan paling konsisten berhubungan dengan disregulasi
heterogen pada amin biogenik.,-,
". Fator #enetia
#tudi keluarga menunjukkan angka depresi pada anggota keluarga dengan
gangguan depresi lebih tinggi daripada populasi umum. 7esiko sakit pada
saudara kandung penderita depresi tiga kali lebih sering dibandingkan dengan
populasi umum. ada studi anak kembar, hasil penelitian yang membandingkan
kembar mono2igot (M8) dengan kembar di2igot (8) yang berjenis seks sama
menunjukkan bah*a konkordans (kedua anak kembar sakit) adalah dua sampai
dengan empat kali lebih sering pada kembar M8 daripada 8. ada studi anak
angkat menunjukkan angka depresi lebih tinggi pada anak angkat yang berasal
dari orang tua kandung dengan gangguan depresi. ,9
$. Fator psiososial
! Peristi%a e&id'pan dan stress ling'ngan
#tresor adalah suatu keadaan yang dirasakan sangat menekan sehingga
seseorang tidak dapat beradaptasi dan bertahan. #tresosi sosial merupakan
faktor resiko terjadinya depresi. eristi*a!peristi*a yang akut maupun yang
kronik dapat menimbulkan depresi. Misalnya percekcokan yang hampir
berlangsung setiap hari di tempat kerja atau di rumah tangga, masalah
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
3/31
6
kekuangan dan ancaman yang menetap terhadap keamaan dapat
mencetuskan depresi. ,-,
3aktor!faktor dalam lingkungan sosial yang dapat memodifikasi pengaruh
stresor psikososial terhadap depresi telah menjadi perhatian dalam
penelitian psikiatri. #eseorang yang tidak terintegrasi ke dalam masyarakat
cenderung menderita depresi. ukungan sosial terdiri dari empat komponen
yaitu jaringan sosial, interaksi sosial, dukungan sosial yang didapat dan
dukungan instrumental. åan sosial dapat dinilai dengan
mengidentifikasi indi"idu!indi"idu yang berada dekat dengan pasien.
Misalnya ketidakadaan pasangan merupakan resiko untuk gangguan
depresi. $nteraksi sosial dapat ditentukan dengan frekuensi interaksi antara
subyek dengan anggota!anggota jaringan kerja yang lain. $solasi sosial
menempatkan seseorang pada resiko depresi. ukungan sosial yang didapat
dinilai dengan penentuan e"aluasi subjektif mengenai mudahnya interaksi
dengan jaringan kerja atau kelompok, perasaan memiliki, perasaan
keintiman dengan jaringan kerja atu kelompok. 'idak adekuatnya dukungan
yang diterima berkaitan dengan depresi. ukungan instrumental dapat
dinilai dengan adanya pelayanan konkrit yang diberikan pada subyek oleh
jaringan sosial (misalnya makanan, bantuan keuangan, dan pelayanan
pera*atan untuk yang sakit).,-,
#tres yang menyertai episode pertama menyebabkan perubahan biologik
otak yang bertahan lama. erubahan yang bertahan lama tersbut dapat
menyebabkan perubahan keadaan fungsional berbagai neurotransmiter dan
sistem pemberi sinyal intraneural. erubahan mungkin termasuk hilangnyaneuron dan penurunan besar dalam kontak sinaptik. Hasil akhirnya dari
perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang berada pada resiko yang
lebih tinggi untuk menderita episode gangguan mood selanjutnya, bahkan
tanpa adanya stresor eksternal. eberapa klinisi sangat mempercayai bah*a
peristi*a kehidupan memainkan peranan primer atau utama dalam depresi.
:linisi lain menyatakan bah*a peristi*a kehidupan hanya memiliki peranan
terbatas dalam onset dan *aktu depresi. ata yang paling mendukung
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
4/31
7
menyatakan bah*a peristi*a kehidupan yang paling berhubungan dengan
perkembangan depresi selanjutnya adalah kehilangan orang tua sebelum
usia tahun. #tresor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset
suatu episode depresi adalah kehilangan pasangan. ,-,
! Fator epri"adian premor"id
'idak ada sifat atau tipe kepribadian tunggal yang secara unik
mempredisposisikan seseorang kepada depresi. #emua manusia, apapun
pola kepribadiannya, dapat dan memang menjadi depresi dalam keadaan
yang tepat0 tetapi kepribadian tertentu seperti dependen,obsesif kompulsif,
histeris mungkin berada dalam resiko yang lebih besar untuk mengalami
depresi dari pada kepribadian antisosial paranoid dan lainnya yang
menggunakan proyeksi dan mekanisme pertahanan mengeksternalisasikan
lainnya. #eseorang dengan kepribadian yang lebih tertutup, mudah cemas,
hipersensitif dan lebih bergantung pada orang lain lebih rentan terhadap
depresi.1(2()
! Fator psiodinamia
emahaman psikodinamik depresi yang dijelaskan oleh #igmund 3reud dan
dikembangkan :arl +braham dikenal sebagai pandangan klasik mengani
depresi. 'eori ini meliputi 4 poin penting yaitu gangguan hubungan ibu!anak
selama fase oral (/ sampai 9 bulan pertama kehidupan) menjadi
predisposisi kerentanan selanjutnya terhadap depresi, depresi dapat terkait
dengan kehilangn objek yang nyata atau khayalan, introyeksi objek yang
meninggal adalah mekanisme pertahanan yang dilakukan untuk menghadapi
penderitaan akibat kehilangan objek dan kehilangan objek dianggap sebagai
campuran cinta dan benci sehingga rasa marah diarahkan kedalam diri
sendiri.,-
Melanie :lein memahami depresi melibatkan ekspresi agresi terhadap
orang!orang yang dicintai, seperti yang dikemukakan 3reud. ;d*ard
ibring menganggap depresi sebagai fenomena yang terjadi ketika
seseorang menyadari ketidaksesuaian antara idealisme yang sangat tinggi
dan ketidakmampuan memenuhi tujuan tersebut. ;dith jacobson melihat
keadaan depresi pada anak yang tidak berkekuatan dan tidak berdaya seperti
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
5/31
8
pada anak korban penyiksaan orang tua. #il"ano arieti mengamati banyak
orang depresi hidup untuk orang lain bukan untuk dirinya sendiri. epresi
terjadi ketika pasien menyadari bah*a orang atau idealisme yang menjadi
tujuan hidup mereka tidak akan pernah memberi respon sesuai dengan
terpenuhinya keinginan mereka. ,-
2.1.* Pato+isiologi
2.1.*.1 Ketidaseim"angan Biogeni Amin
enelitian sebelumnya menunjukkan bah*a 2at!2at yang menyebabkan
berkurangnya monoamine seperti reserpine dapat menyebabkan depresi.
+kibatnya timbul teori yang menyatakan bah*a berkurangnya ketersediaaan
neurotransmitter monoamin, terutama norepineprin dan serotonin, dapat
menyebabkan depresi. 'eori ini diperkuat lagi dengan ditemukannya obat seperti
antidepresan trisiklin dan monoamine oksidase inhibitor yang bekerja
meningkatkann dalam jangka pendek monoamin di sinap. eningkatan monoamin
ini berkaitan dengan terjadinya perbaikan depresi.
a. #erotonin
#erotonin berfungsi sebagai pengatur tidur, selera makan, dan libido. #istem
serotonin yang berproyeksi ke nucleus suprakiasma hipotalamus berfungsi
mengatur ritmik sikardian (misal siklus tidur!bangun, temperature tubuh, dan
fungsi hypothalamic!pituitary!adrenal ais (H+)). #erotonin bersama!sama
dengan norepineprin dan dopamine memfasilitasi motorik yang terarah dan
bertujuan. #erotonin menghambat perilaku agresif pada mamalia.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
6/31
9
(hidroyindolacetic!acid). 'erdapat penurunan 1!H$++ di cairan serebrospinal
(=##) pada penderita depresi. enurunan ini lebih sering terlihat pada penderita
depresi yang melakukan usaha bunuh diri. ,,>
enurunan serotonin pada depresi juga dapat dilihat dari hasil penelitian
;;6 tidur dan H+ aksis. Hipofrontalis aliran darah otak dan penurunan
metabolisme glukosa otak, sesuai dengan penurunan serotonin. ada penderita
depresi mayor didapatkan adanya penumpukan respon serotonin prefrontal dan
temporoparietal. $ni menunjukkan bah*a adanya gangguan serotonin.,,>
b.
c. opamin
+da empat jaras dopamin di otak yaitu@
. #istem tuberoinfundibular berproyeksi dari badan sel hipotalamus ke hipofisis
dan bekerja menghambat sekresi prolactin
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
7/31
10
-. #istem nigrostriatal berasal dari badan sel substansia nigra dan berproyeksi ke
bangsal ganglia dan berfungsi mengatur akti"itas motoric
5. #istim mesolimbic yaitu badan sel terletak di "entral tegmentum yang
berproyeksi hampir ke seluruh region limbik seperti nucleus akumben,
amigdala, hipokampus, nucleus dorsalis media thalamus, dan girus singulat.
#istem ini mengatur ekspresi emosi, belajar, dan penguatan (reinforcement)
dan kemampuan hedonia
4. #istem mesokorteks!mesolimbik juga berasal dari "entral tegmentum
mesokorteks yang berproyeksi ke region korteks orbitofrontal dan prefrontal.
#istem ini berfungsi intuk mengatur moti"asi, konsentrasi, memulai akti"itasbertujuan, terarah, dan kompleks, serta tugas!tugas fungsi eksekutif. enurunan
akti"itas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan gangguan kognitif,
motoric, dan hedonia yang merupakan manifestasi simptom depresi.
2.1.*.2 Asis ,PA -,potalami$/Pit'itar/Adrenal 0ori$al Ais pada
Depresi
ila pengalaman yang berbentuk stresor dalam kehidupan sehari!hari
tercatat dalam korteks serebri dan sitem limbik sebagai stresor atau emosi yang
terganggu, bagian dari otak ini akan mengirim pesan ke tubuh. 'ubuh
meningkatkan ke*aspadaan dan mempersiapkan kita untuk mengatasi stressor
tersebut. +ksis H+ memegang peranan penting dalam beradaptasi terhadap stres
baik stres eksternal ataupun internal. :etika berespon terhadap ketakutan marah,
cemas dan hal!hal lain yang tidak menyenangkan bahkan terhadap harapan, dapat
terjadi peningkatan akti"itas H+. ada keadaan depresi terjadi peningkatan
akti"itas H+ yang ditandai dengan pelepasan =7H di hipotalamus. eningkatan
kadar =7H akan menyebakan peningkatan rangsangan terhadap hipofisi anterior
untuk mensekresikan +='H. +='H berperan merangsang keluarnya kortisol dari
korteks adrenal. :otisol dikeluarkan dari kelenjar adrenal dan masuk ke dalam
sirkulasi. :adar kortisol yang meningkat menyebabkan terjadinya mekanisme
umpan balik negatif, yaitu hipotalamus menekan sekresi =7H, kemudian
mengirimkan pesan ini ke hipofisis anterior sehingga hipofisi juga menurunkan
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
8/31
11
produksi +='H. +khirnya pesan ini diteruskan kembali ke adrenal untuk
mengurangi kadar produksi kortisol.
#tresor yang berat pada a*al kehidupan menyebabkan sensiti"itas aksis
H+ terhadap stresor sangat berlebihan. :eadaan ini meningkatkan kerentanan
biologik seseorang terhadap efek stresor. :erentanan ini dapat menyebabkan
sekresi =7H relatif sangat tinggi bila orang tersebut berhadap dengan stresor.
+kibatnya mekanisme umpan balik semakin terganggu. 6angguan mekanisme ini
menyebabkan ketidakmampuan kortisol menekan sekresi =7H sehingga
pelepasan =7H semakin tinggi. 'ingginya kadar =7H mempermudah seseorang
menderita depresi. eningkatan akti"itas H+ menyebabkan peningkatan kortisol.
eningkatan kortisol yang lama dapat menyebabkan toksik pada neuron sehingga
bisa terjadi kematian neuron terutama di hipokampus. :erusakan hipokampus
menjadi predisposisi depresi. +kibat buruk yang terjadi akibat peningkatan
glukokortikoid ini adalah terjadi ganguan ## seperti pelebaran "entrikel, atropi
serebri dan gangguan kognitif. Hal ini terjadi akibat efek neurotoksik
glukokortikoid terhadap sel!sel hipokampus. #imptom gangguan kognitif pada
depresi dikaitkan dengan gangguan hipokampus.
=7H
+='H
#kema -. =ortical!Hypotalamic!ituitary!+drenal!=ortical +is
#'7;#O7
:orteks adrenal
Hipofisi
Hipotalamus
:orteks dan sistem limbik
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
9/31
12
#kema -.- #tresor, kerentanan biologik, kortisol, hipokampus, dan depresi
2.1. #am"aran Klinis
Mood yang depresif serta hilangnya minat atau kesenangan adalah kunci
gejala depresi. asien dapat mengatakan bah*a mereka merasa sedih, tidak ada
harapan, bersusah hati atau tidak berharga. Antuk seorang pasien, mood yang
depresif sering memiliki kualitas yang khas yang membedakan dengan emosi
normal kesedihan atau berkabung. asien sering menggambarkan gejala depresi
sebagai satu penderitaan emosi yang sangat mendalam serta kadang!kadang
mengeluh tidak dapat menangis, gejala yang pulih ketika pasien membaik.,-
#ekitar duapertiga pasien depresi berpikir untuk melakukan bunuh diri,
dan /!1 B melakukan bunuh diri. Mereka yang baru!baru ini dira*at di rumah
sakit dengan percobaan bunuh diri atau memiliki gagasan bunuh diri memiliki
resiko seumur hidup yang lebih besar untuk berhasil melakukan bunuh diri dari
pada mereka yang belum pernah dira*at di rumah sakit. eberapa pasien depresi
kadang!kadang tampak tidak menyadari depresi yang dialami dan tidak mengeluh
adanya gangguan mood, *alaupun mereka menunjukkan penarikan diri dari
keluraga, teman dan akti"itas yang sebelumnya menarik bagi mereka. Hampir
#tresor dan
kerentanan
biologik
:onsentrasi
kortisol C
#imptom
depresi
$nhibisi
neurogenesis
dan penurunan
"olume
hipokampus
#imptom
kognitif
#imptom depresi dan gangguan kognitif
enurunan "olume hipokampus
6angguan
neurogenesis
hipokampus
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
10/31
13
semua pasien depresi >DB) mengeluh berkurangnya energi0 merasa sulit
menyelesaikan tugas, terganggu disekolah dan tempat kerja, serta memiliki
moti"asi yang menurun untuk menangani proyeksi baru. #ekitar 9/B pasien
mengeluh sulit tidur, terutama terbangun sangat dini hari (yang merupakan
insomnia terminal) serta terbangun berulang di malam hari, saat terbangun pasien
merenungkan masalahnya. anyak pasien mengalami penurunan nafsu makan
dan penurunan berat badan. 'etapi sebagian mengalami peningkatan nafsu makan
dan kenaikan berat badan dan tidur lebih lama dari biasanya. asien ini
digolongkan dalam #M!$%!'7 memiliki ciri atipikal.,-
+nsietas adalah gejala depresi yang la2im dan mengenai >/B pasien
depresi. erbagai perubahan asupan makanan dan istirahat dapat memperburuk
penyakit medis yang telah ada, misalnya diabetes, hipertensi, O: dan penyakit
jantung. 6ejala "egetatif lainnya adalah menstruasi abnormal dan menurunya
minat serta kinerja di dalam akti"itas seksual. #ekitar 1/B pasien menunjukkan
adanya "ariasi gejala diurnal yang bertambah parah di pagi hari dan berkurang di
sore hari. 6ejala kognitif mencakup laporan subjektif adanya ketidakmampuan
berkonsentrasi serta hendaya dalam berfikir. ,-
Ta"el 2.1 #e4ala/ge4ala depresi )
#am"aran emosi
! 5ood depresi( sedi& ata' m'r'ng
! Irita"ilitas( ansietas
! Iatan emosi "er'rang
! 5enari diri dari &'"'ngan inetrpersonal! Preo'pasi dengan ematian
#am"aran ogniti+
! 5engriti diri sendii( perasaan ta "er&arga( rasa "ersala&
! Pesimis( ta ada &arapan( p't's asa
! Bing'ng( onsentrasi "r'r'
! Ta pasti dan rag'/rag'
! Beragam o"sesi
! #angg'an memori
6a&am dan &al'sinasi
#am"aran 7egerati+
! 8es'( ta ada tenaga
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
11/31
14
! Tida "isa tid'r ata' "ana tid'r
! Tida ma' maan ata' "ana maan
! Pen'r'nan "erat "adan ata' penam"a&an "erat "adan! !etardasi psiomotor
! 8i"ido tergangg'
! Terdapat 7ariasi di'rnal
Agitasi psiomotor
! Kel'&an somati -ter'tama pada orang t'a
! Tanda/tanda depresi
! Tida ata' lam"at "ergera
! 6a4a& sedi& ata' selal' "erlinang air mata
! K'lit dan m'l't ering
! Konstipasi
asien dengan depresi mayor (unipolar) mempunyai beberapa tanda!tanda
dan gejala depresi yang serius. Manifestasi kliniknya sangat ber"ariasi, mulai dari
amat retardasi dan menarik diri sampai iritable dan agitasi. ada -1B kasus (1/B
pada orang tua), diduga dicetukan oleh stresor.
6angguan proses pikir kadang!kadang ditemukan. Halusinasi jarang
terjadi. ila ada, berbentuk auditorik yang bertema menyalahkan diri sendiri atau
ide!ide nihilistik atau paranoid. epresi psikosis ini dapat memperlihatkan
gangguan terpisah atau hanya menunjukkan depresi yang lebih berat, gangguan
mood atau gangguan bipolar dengan gambaran psikotik. Orang tua yang depresi
dapat memperlihatkan retardasi, gangguan memori dan disorientasi ringan
(pseudodemensia).
epresi sering merupakan gangguan yang bersifat episodik. #ering terjadi
kekambuhan setelah beberapa bulan atau tahun setelah sembuh dari episode akut
(tetapi sebagian dapat dicegah dengan terapi pemeliharaan). #elama episodedepresi, pasien sering tidak berfungsi dan resiko untuk melakukan bunuh diri
tinggi. Hampir sebagian pasien dengan gangguan berulang akan sembuh setelah
E- dekade sedangkan sebagian lagi akan tetap terganggu secara kronik,
meskipun sebagian besar akan menderita distimia yang kadang!kadang
mengalami kekambuhan dalam bentuk depresi mayor.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
12/31
15
epresi pascapartum adalah depresi berat yang biasanya terjadi !4
minggu setelah melahirkan. iasanya pada saat melahirkan anak kedua atau
ketiga.
6angguan afektif menurut musiman (#+) ditandai dengan terjadinya
depresi mayor dengan pola sesuai musim. 6ejala!gejala muncul tiap musim
gugurFmusim dingin dan kembali normal (atau bahkan hipomania) pada musim
semi atau panas. 6angguan mood ini sering mengenai *anita muda,
memperlihatkan gambaran depresi atipikal (banyak tidur, banyak makan, berat
badan meningkat).
:elainan tidur berupa gangguan tidur!insomnia a*al dan terminal,
terbangun berulang kali (multiple awekning), hipersomnia!adalah gejala yang
klasik dan sering ditemukan pada deperesi. :elainan yang sering ditemukan
adalah perlambatan onset tidur, pemendekan latensi 7;M (yaitu *aktu antara
tertidur dan periode 7;M pertama), peningkatan panjang periode 7;M pertama,
dan tidur delta yang abnormal. ,-
2.1.) Diagnosa Depresi+
Antuk menegakkan diagnosa gangguan depresif dapat menggunakan
edoman enggolongan dan iagnosa 6angguan &i*a di $ndonesia, ;disi ketiga
(6&!$$$). apat pula merujuk pada panduan diagnosa menurut Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorder, Forth Edition, Text Reision (#M!$%!
'7).
Berdasaran DS5/I9/T!2
! :riteria #M!$%!'7 ;pisode depresi erat
+. #alah satu di ba*ah ini, terjadi selama periode terparah episode
kini @
() Hilangnya kesenangan dalam semua atau hampir semua
akti"itas.
(-) 'idak adanya reakti"itas terhadap rangsang yang biasanya
menyenangkan (tidak merasa lebih baik, bahkan sementara,
ketika sesuatu yang baik terjadi).
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
13/31
16
. 'iga (atau lebih) hal di ba*ah ini @
() :ualitas mood khas depresif (yakni mood depresif dialami
scara khas berbeda dengan jenis perasaan yang dialami setelah
kematian orang yang dicintai).
(-) epresi memburuk di pagi hari secara teratur.
(5) angun sangat dini hari (setidaknya - jam sebelum *aktu
biasanya bangun tidur).
(4) 7etardasi atau agitasi psikomotor yang nyata.
(1) +noreksi atau menurunnya berat badan secara teratur.
() 7asa bersalah yang tidak sesuai atau berlebihan.
1. Dengan $iri atipial6angguan depresif dengan ciri atipikal pada pasien menunjukkan
bah*a pasien memiliki ciri!ciri spesifik seperti makan dan tidur
berlebihan. 6ejala!gejala ini kadang disebutge!ala egetatif kebalikan
dan pola gejala kadang!kadang disebut disforia histeroid. asien
gangguan depresif dengan ciri atipikal memiliki a*itan usia yang lebih
muda, derajat perlambatan psikomotor yang lebih parah, serta lebih
sering memiliki diagnosis lain yang bersamaan dengan gangguan
panik, penyalahgunaan atau ketergantungan 2at, serta gangguan
somatisasi. asien dengan ciri atipikal cenderung memberikan respon
terhadap pemberian inhibitor monoamin oksidase (M+O$) daripada
obat trisiklik.
:riteria diagnostik menurut #M!$%!'7 @
engan ciri atipial dapat diterapkan jika ciri ini mendominasi selama -
minggu terakhir episode depresif berat pada gangguang depresif berat.
+. 7eakti"itas mood (yakni kecemerlangan mood sebagai respon
terhadap peristi*a aktual atau berpotensi positif).. ua (atau lebih) ciri di ba*ah ini @
() ertambahan berat badan atau meningkatnya nafsu makan yang
bermakna.
(-) Hipersomnia
(5) aralisis lamban (yakni perasaan lamban dan berat di lengan
dan tungkai)
(4) ola sensiti"itas yang bertahan lama terhadapa penolakan
interpersonal (tidak terbatas pada episode gangguan mood)
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
14/31
17
yang mengakibatkan hendaya sosial atau pekerjaan yang
bermakna.
=. :riteria tidak terpenuhi untuk ciri melankolik atau ciri katatonik
selama episode yang sama.
2. Dengan $iri atatoni
6ejala pentingFkhas katatonia yaitu keadaan stupor, afek tumpul,
penarikan diri yang hebat, serta retardasi psikomotor yang nyata dapat
dilihat pada pasien gangguan depresif berat sering dengan ciri psikotik.
:riteria menurut #M!$%!'7 @
6ambaran klinis didominasi setidaknya dua hal di ba*ah ini @
() $mobilisasi motorik yang terlihat dari katalepsi (termasuk
fleksibilitas cerea) atau stupor.
(-) +kti"itas motorik yang berlebihan (yang tampaknya tidak
bertujuan dan tidak dipengaruhi stimulus eksternal).
(5)
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
15/31
18
. #etidaknya dua (tapi tidak lebih dari lima) dari gejala berlangsung
selama dua minggu dan menggambarkan perubahan fungsi dari
yang sebelumnya, paling sedikit satu dari gejala yang ada@
a) epresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari, seperti
dilihat pada laporan subjektif (misalnya, merasa sedih atau
kosong) atau obser"asi yang dibuat oleh orang lain (misalnya,
tampak berurai air mata). 0atatan: ada anak!anak dan
remaja, dapat mudah tersinggung.
b) Minat atau kesenangan dalam semua hal sangat berkurang
pada kegiatan hampirsepanjang hari, hampir setiap hari (seperti dilihat pada
laporan subjektif atau obser"asi oleh orang lain).
c) enurunan berat badan yang signifikan atau peningkatan
berat badan (misalnya, perubahan lebih dari 1B dari berat
badan dalam sebulan), atau penurunan atau peningkatan
nafsu makan hampir setiap hari. 0atatan: ada anak!anak,
pertimbangkan kegagalan untuk meningkatkan berat badan.
d) $nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
e) +gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (diamati
oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif kegelisahan
atau menjadi melambat)
f) :elelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari.
g) erasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang
berlebihan atau tidak tepat (yang mungkin khayalan) hampir
setiap hari (bukan hanya menyalahkan diri sendiri atau
merasa bersalah sehingga menjadi sakit).
h) :emampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi menurun,
atau ragu!ragu, hampir setiap hari (dari subjektif atau dari
yang diamati oleh orang lain).
i) Memikirkan tentang kematian secara berulang!ulang (tidak
hanya takut mati), ide bunuh diri berulang tanpa rencana
spesifik, atau usaha bunuh diri atau rencana spesifik untuk
melakukan bunuh diri
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
16/31
19
-. 6ejala!gejala klinis yang signifikan menyebabkan stres atau
tekanan sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang!bidang penting
lainnya.
5. 6ejala yang tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari
suatu 2at (misalnya, penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi
medis umum (misalnya, hipotiroidisme).
4. 6ejala lain yang terdapat pada rasa kehilangan (misalnya, reaksi
normal karena kehilangan orang yang dicintai.
. 'idak pernah terjadi episode mayor depresif, dan kriteria tidak
termasuk dalam d"stimic disorder#
=. 'idak pernah terjadi epidode manic, episode campuran, atau episode
hypomanic, dan kriteria tidak termasuk dalam c"cloth"mic disorder.
. 6angguan suasana hati tidak terjadi hanya selama schi$ophrenia,
schi$ophreniform disorder, schi$oaffectie disorder, delusional
disorder, ataups"chotic disorder atauyang lain yang tidak spesifik.
II. #AN##UAN DISTI5IK
Menurut #M!$%!'7, ciri gangguan distimik yang paling khas
adalah perasaan yang tidak adekuat, bersalah, iritabilitas, kemarahan,
penarikan diri dari masnyarakat, hilang minat dan inakti"itas serta tidak
produktif. $stilah distimia dikenalkan pada tahun >9/ yang berarti Gtidak
menyenangkan %ill&humored'#
6angguan distimik dibedakan dengan gangguan depresif berat
berdasarkan fakta bah*a pasien mengeluh selalu merasa depresi, yang
gangguan tersebut terjadi pada masa kanan atau remaja dan saat pasien
mencapai usia -/!an. 6ejala depresi pada gangguan distimik juga bersifat
subjektif daripada objektif. #ehingga tidak ditemukan tanda khas berupa
gangguan nafsu makan, gangguan libido, dan agitasi atau retardasi
psikomotor tidak terlihat pada gangguan distimik. 6angguan distimik
dapat menetap selama beberapa *aktu sampai setidaknya dua tahun.
Antuk diagnosi gangguan distimik, seorang pasien tidak pernah memiliki
gejala dari gangguan depresif berat.
:riteria diagnostik gangguan distimik menurut #M!$%!'7 antara lain@
+. Mood depresif hampir sepanjang hari selama berhari!hari, lebih
banyak depresi daripada tidak, sebagaimana terlihat secara subjektif
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
17/31
20
atau melalui pengamatan orang lain dan bertahan selama - tahun.
(=atatan @ pada anak dan remaja, mood dapat iritabel dan durasinya
harus sedikitnya tahun).
. #aat depresi terdapat dua (atau lebih) hal berikut @
()
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
18/31
21
alam menegakkan diagnosis episode depresif (35-) berdasarkan 6&
$$$, adapun gejala utama dan gejala tambahan lainnya berupa @
. 6ejala utama (pada derajat ringan, sedang dan berat)
! +fek depresif
! :ehilangan minat dan kegembiraan,dan
! erkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya akti"itas.
-. 6ejala lainnya @
a. :onsentrasi dan perhatian berkurang
b. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c. 6agasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
d. andangan masa depan yang suram dan pesimistise. 6agasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
f. 'idur tergganggu
g.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
19/31
22
! #ekurang!kurangnya harus ada - dari 5 gejala utama depresi seperti pada
episode depresi ringan (35/./)
! itambah sekurang!kurangnya 5 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya)
! ?amanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar - minggu
! Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
urusan rumah tangga
:arakter kelima @ 35-.// I 'anpa gejala somatik
35-./I engan gejala somatik
F32.2 Episode Depresi+ Berat tanpa #e4ala Psioti
! #emua 5 gejala utama depresi harus ada
! itambah sekurang!kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa diantaranya
harus berintensitas berat
! ila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk
melaporkan banyak gejalanya secara rinci.
alam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif
berat masih dapat dibenarkan
! ;pisode depresif biasanya harus berlangsung sekurang!kurangnya - minggu,
akan tetaou jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun *aktu kurang dari -
minggu
! #angat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan, atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
F32.3 Episode Depresi+ "erat dengan #e4ala Psioti
! ;pisode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut 35-.- tersebut diatas0
! isertai *aham, halusisasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan
ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetak yang mengancam, dan pasien
merasa bertanggung ja*ab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik
biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau
daging membusuk. 7etardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor
&ika diperlukan, *aham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau
tidak serasi dengan afek (mood!congruent)
F32.< Episode Depresi+ lainna
F32.= Episode Depresi+ >TT
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
20/31
23
alam menegakkan diagnosis gangguan depresi berulang (355)
berdasarkan 6& $$$, adapun pedoman diagnosis berupa @
! 6angguan ini tersifat dengan episode berulang dari @
;pisode depresi ringan (35-./)
;pisode depresi sedang (35-.)
;pisode depersi berat (35-.- dan 35-.-)
;pisode masing!masing rata!rata lamanya sekitar bulan akan tetapi
frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.
! 'anpa ri*ayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperakti"itas
yang memenuhi kriteria mania (35/. dan 3.5/.-)
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
21/31
24
a. :riteria untuk gangguan depresif berulang (355.!) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif sedang
(35-.) dan
b. #ekurang!kurangnya dua episode telah berlangsung masing!masing selama
minimal - minggu dengan sela *aktu beberapa bulan tanpa gangguan
afektif yang bermakna.
:arakter kelima @ 35-.// I 'anpa gejala somatik
35-./I engan gejala somatik
F33.2 #angg'an depresi "er'lang( episode ini "erat tanpa ge4ala psioti
! Antuk diagnosis pasti @
a. :riteria untuk gangguan depresif berulang (355.!) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat
tanpa gejala psikotik (35-.-) dan
b. #ekurang!kurangnya dua episode telah berlangsung masing!masing selama
minimal - minggu dengan sela *aktu beberapa bulan tanpa gangguan
afektif yang bermakna.
F33.3 #angg'an depresi "er'lang( episode ini "erat dengan ge4ala psioti
! Antuk diagnosis pasti @
a. :riteria untuk gangguan depresif berulang (355.!) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat
dengan gejala psikotik (35-.5) dan
b. #ekurang!kurangnya dua episode telah berlangsung masing!masing selama
minimal - minggu dengan sela *aktu beberapa bulan tanpa gangguan
afektif yang bermakna.
F33.* #angg'an depresi "er'lang( ini dalam remisi
! Antuk diagnosis pasti @
a. :riteria untuk gangguan depresif berulang (355.!) harus dipenuhi, dan
episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat
tanpa gejala psikotik (35-.-) dan
b. #ekurang!kurangnya dua episode telah berlangsung masing!masing selama
minimal - minggu dengan sela *aktu beberapa bulan tanpa gangguan
afektif yang bermakna.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
22/31
25
F33.< #angg'an depresi "er'lang lainna
F33.= #angg'an depresi "er'lang >TT
F3*.1 Distimia
! =iri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak
pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria ganggan
depresif berulang ringan atau sedang (355./ atau 3 55.)
! iasanya mulai pada usia dini dari masa de*asa dan berlangsung sekurang!
kurangnya beberapa tahun, kadang!kadang untuk jangka *aktu tidak terbatas.
&ika onsetnya pada usia lanjut, gangguan ini seringkali merupakan lanjutan
suatu episode depresif tersendiri (35-.) dan berhubungan dengan masaberkabung atau stress lain yang tampak jelas.
2.1.? Diagnosa Banding
a. 6angguan ski2ofrenia @ terutama katatonik, tetapi pada tiap!tiap tipe
depresi dapat terlihat selama atau setelah suatu episode. +danya
penyesuain premorbid yang buruk, gangguan proses prikir formal dengan
*aha, yang tersusun baik dan halusinasi yang kompleks, tidak ada ri*ayat
siklik dan tidak adanya ri*ayat keluarga yang mengalami gangguan
afektif, menyokong dugaan skri2ofrenia
b. 6angguan ski2oafektif. #uatu gangguan psikotik yang memenuhi kriteria
ski2ofrenia tetapu dalam sebagian *aktu bertumpang tindih dengan gejala!
gejala mood mayor
c. 6angguan cemas menyeluruh. ertama terlihat ansietas yang sangat
menonjol. asuen dengan cemas hendaknya selalu dipertimbangkan
kemungkinan adanya depresid. +lkoholisme dan ketergantungan 2at. +lkoholisme dan depresi sering
terlihat bersama!sama (pasien dengan diagnosis rangkap)
e. 6angguan obsesif!kompulasif, gangguan kepribadian ambang dan
histrionik
f. emensia pseudodepresi sering terjadi dan sulit membedakannya terutama
pada orang tua. erlu diperiksa gangguan memori dan disorientasi.
2.1.8Terapi Depresi+
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
23/31
26
'erapi pasien dengan gangguan mood, terutama gangguan depresif harus
ditujukan pada beberapa tujuan, antara lain @ keamanan pasien harus terjamin,
e"aluasi diagnostik lengkap pada pasien harus dilakukan dan rencana terapi yang
ditujukan tidak hanya pada gejala saat itu tetapi kesejahteraan pasien di masa
mendatang juga harus dimulai.
. 3armakoterapi
ada gangguan depresif bahkan pada gangguan depresif berat harus
diberikan terapi yang efektif dan spesifik. enggunaan farmakoterapi
secara spesifik akan melipatgandakan kemungkinan kesembuhan pasien
depresi dalam bulan. Obat antidepresi yang dapat digunakan adalah obat
trisiklik yang telah tersedia selama 4/ tahun. Obat antidepresi lainnya
yang juga sering digunakan adalah Selectie Serotonin Reuptake (nhibitors
(##7$), dan Monoamine )x"dase (nhibitor (M+O$).
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
24/31
27
c. 'erapi perilaku
'erapi perilaku didasarkan pada hipotesis bah*a pola perilaku
maladaptif mengakibatkan seseorang menerima sedikit umpan
balik positif dan mungkin sekaligus penolakan dari masyarakat.
engan memusatkan perhatian pada perilaku maladaptif di dalam
terapi, pasien diarahkan untuk dapat berfungsi dalam peran sosial
sehingga pasien memperoleh dukungan positif.
2.2 Tension Tpe ,eada$&e -TT,
2.2.1 Pengertian
:lasifikasi the $nternational Headache #ociety ($H#) pada tahun >99
membagi nyeri kepala menjadi - kategori utama @ primer dan sekunder.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
25/31
28
kontraksi,ketegangan otot buka merupakan penyebabnya msekipun rasa tidak
nyaman di leher dapat terjadi.5,4
2.2.2 Epidemiologi
re"alensi ''H mencapai D9B berdasarkan hasil studi di enmark. #ecara
umum pasien mengalami ''H episodik infreJuent ( kali sebulan atau kurang
dari itu) tanpa perhatian khusus. #isanya, -4!5DB mengalami ''H beberapa kali
sebulan, /B mengalaminya perminggu dan -!5B mengalami ''H kronik.
erbandingan kejadian ''H antara *anita berbanding laki!laki adalah 1@4. Amur
rata!rata yang terkena ''H lebih tinggi dibandingkan dengan migraine kurnag
lebih -1!5/ tahun. :ejadiannya berkurang seiring bertambahnya umur.
2.2.3 Etiologi1)
! 'ension (ketegangan) dan stres
! 'iredness (kelelahan)
! ?ama membaca, mengetik atau konsentrasi (eye strain)
! osture yang buruk
! &ejas pada leher dan spine! 'ekanan darah yang tinggi
! hysical dan stress emotional
2.2.* Klasi+iasi
. 'ension!type headache episodik yang infreJuentD
-. 'ension!type headache episodik yang freJuent
5. 'ension!type headache kronik
1. Tension/Tpe &eada$&e episode ang in+re@'ent
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
26/31
29
c.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
27/31
30
! 3otofobia atau fonofobia secara bersamaan
e. 'idak berkaitan dengan penyakit lain
'ension 'ype Headache ;pisodik yang freJuent diklasifikasikan menjadi
-, yaitu @D
) 'ension 'ype Headache ;pisodik yang freJuent yang berhubungan
dengan nyeri tekan perikranial. Hal ini ditandai dengan meningkatnya
nyeri tekan perikranial pada palpasi manual
-) 'ension 'ype Headache ;pisodik yang freJuent yang tidak
berhubungan dengan nyeri tekan perikranial.
3. Tension Tpe ,eada$e roni
Merupakan nyeri kepala yang berasal dari 'ension 'ype Headache
;pisodik (;''H) dengan serangan tiap hari atau serangan episodik nyeri
kepala lebih sering yang berlangsung beberapa menit sampai beberapa
hari, nyeri kepala bersifat bilateral, menekan atau mengikat (tidak
berdenyut) dengan intensitas ringan sampai sedang, dan nyeri tidak
bertambah pada aktifitas fisik rutin, kemungkinan terdapat mual, fotofobia
atau fonofobia ringan.
Kriteria Diagnosis :
.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
28/31
31
-) tension'ype Headache :ronik yang tidak berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
2.2. Pato+isiologi
atofisiologi ''H masih belum jelas diketahui. ada beberapa literatur
dan hasil penelitian disebutkan beberapa keadaan yang berhubungan dengan
terjadinya ''H. ''H sering diasosiasikan dengan kelainan psychological stress
psikopatologi, terutama ansietas dan depresi. ada penderita depresi, stress dan
gangguan kecemasan (ansietas) ditemukan adanya defisit kadar sertotonin, dan
nor!adrenalin di otak. #erotonin dan nor!adrenalin adalah neurotransmitter yang
berperan dalam proses nyeri maupun depresi, yang mengatur mood. +danya
defisit kadar serotonin, terjadi "asokonstriksi pembuluh darah dan memba*anya
ke ambang nyeri kepala (pain treshold). ''H dapat disebabkan karena stress,
alkohol dan hormonal yang akan menstimulasi simpatis ner"ous system sehingga
terjadi peningkatan nor!epinefrine yang disebarkan ke spindles muscle dan
menyebabkan "asokonstriksi.
emeriksaan tambahan pada ''H adalah pemeriksaan umum seperti
tekanan darah, fungsi sirkulasi, fungsi ginjal, dan pemeriksaan lain seperti
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
29/31
32
pemeriksaan neurologi (pemeriksaan saraf cranial, dan intracranial particular),
serta pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan mental status.>
2.2.? Prognosis dan Kompliasi
''H dapat menyebabkan nyeri yang menyakitkan.
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
30/31
33
a. :ompres hangat dan dingin pada dahi
b. Mandi air hangat
c. 'idur dan istirahat
2.2.= Pen$ega&an
=ara untuk mencegah terjadinya tension type headache adalah dengan
menghindari faktor pencetus seperti menghindari kafein dan nikotin, situasi yang
menyebabkan stress, kecemasan, kelelahan, rasa lapar, rasa marah, dan posisi
tubuh yang tidak baik. erubahan gaya hidup yang diperlukan untuk menghindari
tension type headache kronis dapat dilakukan dengan berisitirahat dan berolahraga
secara teratur, berekreasi, atau merubah situasi kerja.-
2.3 ,'"'ngan Depresi dengan TT,
anyak kasus dijumpai adanya stress yang memicu sakit kepala. 'erdapat
beberapa teori yang menjelaskan hal tersebut yaitu @
. +danya stress fisik (kelelahan) akan menyebabkan pernafasan
hiperfentilasi sehingga kadar =O- dalam darah menurun yang akan
mengganggu keseimbangan asam basa dalam darah. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya lakalosis yang selanjutnya akan
mengakibatkan ion kalsium masuk ke dalam sel dan menimbulkan
kontraksi otot yang berlebihan sehingga terjadilah nyeri kepala.-. #tress mengaktifkan saraf simpatis sehingga terjadi dilatasi pembuluh
darah otak selanjutnya akan mengaktifasi nosiseptor lalu aktifasi aferen
gamma trigeminus yang akan menghasilkan neuropeptida (substansi
).
7/25/2019 Deptesi dan Tension tipe headache
31/31
34
Metabolisme anaerob akan mengakibatkan penumpukan asam laktat
sehingga merangsang pengeluaran bradikinin dan en2im proteolitik
yang selanjutnya akan menstimulasi jaras nyeri. #tage of resistance
dimana sumber energi yang digunakan berasal dari glikogen yang akan
merangsang peningkatan aldosteron, dimana aldosteron akan menjaga
simpanan ion kalium. #tage of ehausted, dimana sumber energi yang
digunakan berasal dari protein dan aldosteron pun menurun sehingga
terjadi deplesi :N. eplesi ion ini akan menyebabkan disfungsi saraf.
'ransmisi nyeri ''H melalui nukleus trigeminoser"ikalis pars kaudalis
yang akan mensensitasi second order neuron pada nukleus trigeminal dan kornu
dorsalis (akti"asi molekul