Post on 06-Jul-2018
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
1/17
Definisi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi
Definisi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi
1. Epistemologi
Berasal dari kata Yunani, Episteme dan Logos. Episteme artinya adalah pengetahuan. Logos artinya teori.
Epistemologi adalah sebuah kajian yang mempelajari asal mula, atau sumber, struktur dan metode pengetahuan.
Epistemologi berusaha menjawab bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa
ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang
benar? pa yang disebut kebenaran itu sendiri? pakah kriterianya? !ara atau tehnik atau sarana apa yang
membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
". #ntologi
#ntologi adalah analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan, yaitu hal-hal atau benda-benda empiris.
#ntologis membahas tentang apa yang ingin diketahui. #ntologi menganalisa tentang objek apa yang diteliti ilmu?
Bagaimana wujud yang sebenar-benarnya dari objek tersebut? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan dayatangkap manusia $misalnya% berpikir, merasa dan mengindera& yang menghasilkan pengetahuan?.
'. ksiologi
• ksiologi membahas tentang man(aat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya.
ksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersi(at normati( dalam pemberian makna terhadap kebenaran
atau kenyataan seperti yang dijumpai dalam kehidupan, yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti
kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun (isik material $)oento, "**'% 1'&.
• +e(inisi Kattsoff $"**% '1&, aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang
umumnya ditinjau dari sudut pandang ke(ilsa(atan.
• Scheleer dan Langeveld (Wiramihardja, 2006: 15515!"
#$heleer mengontraskan aksiologi dengan pra%eolog&, &ait' s'at' teori dasar tentang tindakan
tetapi leih sering dikontraskan dengan deontolog&, &ait' s'at' teori mengenai tindakan aik
se$ara moral)
*ange+eld erpendapat aha aksiologi terdiri atas d'a hal 'tama: etika dan estetika) Etika
mer'pakan agian filsafat nilai dan penilaian &ang memi$arakan perilak' orang, sedangkan
estetika adalah agian filsafat tentang nilai dan penilaian &ang memandang kar&a man'sia dari
s'd't indah dan jelek)
ksiologi menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara ara
penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-
pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan
norma-norma moral?
Teori Agenda Setting dalam tiga perspektif: Epistemologi, Ontologi, Aksiologi
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
2/17
/eori Agenda Setting pertama dikemukakan oleh Walter Lippman $10& pada konsep “The World Outside and the
Picture in our head”, penelitian empiris teori ini dilakukan Mc Combs dan Shaw ketika mereka meniliti pemilihan
presiden tahun 12". 3ereka mengatakan antara lain walaupun para ilmuwan yang meneliti perilaku manusia belum
menemukan kekuatan media seperti yang disinyalir oleh pandangan masyarakat yang kon4ensional, belakangan ini
mereka menemukan ukup bukti bahwa para penyunting dan penyiar memainkan peranan yang penting dalam
membentuk realitas sosial kita, ketika mereka melaksanakan tugas keseharian mereka dalam menonjolkan berita.
5ada teori ini, media tidak menentukan what to think , tetapi what to think about . /eori ini berdiri atas asumsi bahwa
media atau pers does not relect realit!, but rether ilters and shapes it, much as a caleidoscope ilters and shapes
it $+a4id H. Hea4er, 161&. +ari sekian peristiwa dan kenyataan sosial yang terjadi, media massa memilih dan
memilahnya berdasarkan kategori tertentu, dan menyampaikan kepada khalayak - dan khalayak menerima - bahwa
peristiwa 7 adalah penting.
+alam teori ini ada ' tahapan utama, yaitu%
- media agenda- publi agenda
- poliy agenda
8egi Epistemologi
/eori ini berasal dari kajian di saat seorang 9alter Lippman berpikir mengenai pentingnya sebuah : picture in our
head :. -agaimana media massa men$iptakan gamarangamaran di dalam pikiran kita, dan para
pem'at keijakan har's mengetah'i gamarangamaran ini) *ippman menangkap aha p'lik tidak
merespon is' &ang akt'al di lingk'ngan mereka, tetapi leih pada apa &ang ada di gamaran enak
mereka) Di sinilah kem'dian media massa mengamil peran dalam mengkomstr'ksi
.gamaran. melal'i outline-outline sajian mereka)
8egi #ntologi
/eori ini mengkaji bagaimana media massa mampu mempengaruhi pikiran-pikiran audiensnya, di mana dari apa
yang disajikan oleh media massa, mampu menjadi sebuah agenda publik yang kekuatannya akan mempengaruhi
kebijakan-kebijakan yang akan munul.
Berkaitan dengan apa yang dirasakan orang melalui media massa, di mana sajian media massa dengan segala
sesuatunya $struktur pesan;pemberitaan, (rekuensi, 4isualisasi, dll& akan mampu mempengaruhi orang untuk berpikir
isu-isu apa saja yang ada di dekat mereka, yang menjadi mereka pedulikan, mengkonstruksi maknanya, sehingga
para pembuat kebijakan harus menyadari hal ini untuk menentukan kebijakan yang akan dipilih dan diterapkan.8egi ksiologi
+alam bukunya, Littlejohn menjelaskan bahwa genda 8etting ini ber(ungsi dalam menetapkan isu yang menonjol
dan gambaran-gambaran di dalam pikiran audiensnya. +alam (ungsinya ini, teori ini dapat berman(aat untuk
memudahkan pengambil kebijakan untuk menetapkan kebijakan yang akan diterapkan. 8elain itu, dari teori ini,
maka menegaskan pentingnya peran media massa dalam kehidupan sebuah sistem dalam sebuah negara atau
pemerintahan.
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
3/17
/eori ini mempunyai nilai yang baik manakala media massa dapat menjalankan (ungsinya sebagai sebuha sarana
in(ormasi edukasi dengan benar. 8ehigga media massa sebagai (ilter dari segala isu dengan outlineyang mereka
sajikan dapat mengkonstruksi sebuah gambaran yang benar di dalam publiknya.
http%;;keoa7us.tripod.om;(ilsa(at;peng(il.htm
http%;;www.unhas.a.id;"*hadiono>"*sept>"*"**2.pd(
http%;;tengkudhaniibal.wordpress.om;"**0;*6;*;tele4isi-dan-pemirsa-buatan;
http%;;jurnal.bl.a.id;wp-ontent;uploads;"**2;*1;BL!#3-4"-n1-artikel0-januari"**2.pd(
+ennis 3 @uail , Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar , edisi ked'a, Erlangga: /akarta)
/im +osen Ailsa(at lmu, "ilsaat #lmu, "**', Liberty% Yogyakarta.
3iller, )atherine. $ommunication Theories% perspecti&e, process, and conte'ts( "**". 3Craw- Hill%D8. Hal "2-
"0.Littlejoh, 8tephen 9. Theories o )uman $ommunication, 2th edition."**1.9adsworth% D8. Hal '1-'"1.
Filsafat: Ontologi, Epistemologi dan
Aksiologi
Oleh : Abd Shamad dkk
A. Latar Belakang
Filsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak
ataupun riil meliputi Tuhan,manusia dan alam semesta.Sehingga untuk faham betul semua
masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan dan mungkin kita hanya
bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat.
Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pkk atau bagian
yaitu!epistemlgi atau teri pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperleh
pengetahuan,ntlgi atau teri hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu
yang melahirkan pengetahuan dan aksilgi atau teri nilai yang membahas tentang guna
pengetahuan."empela#ari ketiga cabang tersebut sangatlah penting dalam memahami filsafat
yang begitu luas ruang lingkup dan pembahansannya.
http://kecoaxus.tripod.com/filsafat/pengfil.htmhttp://www.unhas.ac.id/~rhiza/mystudents/syahir/filsafat-ilmu.htmlhttp://oliviadwiayu.wordpress.com/2007/01/11/teori-agenda-setting/http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/11/blcom%20hadiono%20sept%202007.pdfhttp://tengkudhaniiqbal.wordpress.com/2006/08/04/televisi-dan-pemirsa-buatan/http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/01/BLCOM-v2-n1-artikel6-januari2007.pdfhttp://www.unhas.ac.id/~rhiza/mystudents/syahir/filsafat-ilmu.htmlhttp://oliviadwiayu.wordpress.com/2007/01/11/teori-agenda-setting/http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/11/blcom%20hadiono%20sept%202007.pdfhttp://tengkudhaniiqbal.wordpress.com/2006/08/04/televisi-dan-pemirsa-buatan/http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2007/01/BLCOM-v2-n1-artikel6-januari2007.pdfhttp://kecoaxus.tripod.com/filsafat/pengfil.htm
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
4/17
$etiga teri di atas sebenarnya sama-sama membahas tentang hakikat,hanya sa#a berangkat
dari hal yang berbeda dan tu#uan yang beda pula.%pistemlgi sebagai teri pengetahuan
membahas tentang bagaimana mendapat pengetahuan,bagaimana kita bisa tahu dan dapat
membedakan dengan yang lain.Ontlgi membahas tentang apa b#ek yang kita
ka#i,bagaimana &u#udnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir.Sedangkan
aksilgi sebagai teri nilai membahas tentang pengetahuan kita akan pengetahuan diatas,klasifikasi,tu#uan dan perkembangannya.
B. 'umusan "asalah
(alam makalah ini kami akan mencba membahas tentang beberapa pertanyaan berikut!
). Apa itu ntlgi,epistemlgi dan aksilgi*.
+. Apa b#ek dan ruang lingkup ntlgi,epistemlgi dan aksilgi*.
. Tu#uan
(engan membaca makalah ini diharapkan pembaca pahan dan mengerti tentang!
). (efinisi dan maksud dari ntlgi,epistemlgi dan aksilgi.
+. Ob#ek dan ruang lingkup ntlgi,epistemlgi dan aksilgi.
%"BAASA/
A. %pistemlgi
%pistemlgi atau Teri engetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan,
pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung #a&aban atas pernyataan
mengenai pengetahuan yang dimiliki leh setiap manusia. engetahuan tersebut diperleh
manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metde, diantaranya! metde
induktif, metde deduktif, metde psiti0isme, metde kntemplatis dan metde dialektis.
%pistemlgi deri0asinya dari bahasa 1unani yang berarti teri ilmu pengetahuan.
%pistemlgi merupakan gabungan dua kalimat episteme, pengetahuan! dan
lgs,thery.%pistemlgi adalah cabang ilmu filasafat yang menengarai masalah-masalah
filsfikal yang mengitari teri ilmu pengetahuan.%pistemlgi bertalian dengan definisi dan
knsep-knsep ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara
2alim 3sub#ek4 dan ma2lum 3b#ek4.Atau dengan kata lain,epistemlgi adalah bagian filsafat
yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat,dan bagaimana memperleh pengetahuan
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
5/17
men#adi penentu penting dalam menentukan sebuah mdel filsafat.(engan pengertian ini
epistemlgi tentu sa#a menentukan karakter pengetahuan,bahkan menentukan 5kebenaran6
macam apa yang dianggap patut diterima dan apa yang patut ditlak.
"anusia dengan latar belakang,kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan-kepentingan yang
berbeda mesti akan berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti,dari manakah saya
berasal*Bagaimana ter#adinya prses penciptaan alam*.Apa hakikat manusia*.Tlk ukur
kebaikan dan keburukan bagi manusia*.Apa faktr kesempurnaan #i&a manusia*."ana
pemerintahan yang benar dan adil*"engapa keadilan itu ialah baik*ada dera#at berapa air
mendidih*Apakah bumi mengelilingi matahari atau sebaliknya*.(an pertanyaan-pertanyaan
yang lain.Tuntutan fitrah manusia dan rasa ingin tahunya yang mendalam niscaya mencari
#a&aban dan slusi atas permasalahan-permasalahan tersebut dan hal-hal yang akan
dihadapinya.
ada dasarnya, manusia ingin menggapai suatu hakikat dan berupaya mengetahui sesuatu
yang tidak diketahuinya."anusia sangat memahami dan menyadari bah&a:
). akikat itu ada dan nyata!
+. $ita bisa menga#ukan pertanyaan tentang hakikat itu!
7. akikat itu bisa dicapai,diketahui,dan dipahami!
8. "anusia bisa memiliki ilmu, pengetahuan,dan makrifat atas hakikat itu.
Akal dan pikiran manusia bisa men#a&ab persalan-persalan yang dihadapinya,dan #alan
menu#u ilmu dan pengetahuan tidak tertutup bagi manusia.
Apabila manusia melntarkan suatu pertanyaan yang baru,misalnya bagaimana kita bisa
memahami dan meyakini bah&a hakikat itu benar-benar ada* "ungkin hakikat itu memang
tiada dan semuanya hanyalah bersumber dari khayalan kita belaka* $alau pun hakikat itu
ada, lantas bagaimana kita bisa meyakini bah&a apa yang kita ketahui tentang hakikat itu
bersesuaian dengan hakikat eksternal itu sebagaimana adanya*Apakah kita yakin bisa
menggapai hakikat dan realitas eksternal itu*.Sangat mungkin pikiran kita tidak memiliki
kemampuan memadai untuk mencapai hakikat sebagaimana adanya, keraguan ini akan
menguat khususnya apabila kita mengamati kesalahan-kesalahan yang ter#adi pada indra
lahir dan kntradiksi-kntradiksi yang ada di antara para pemikir di sepan#ang se#arah
manusia*
ersalan-persalan terakhir ini berbeda dengan persalan-persalan sebelumnya,yakni
persalan-persalan sebelumnya berpi#ak pada suatu asumsi bah&a hakikat itu ada,akan
tetapi pada persalan-persalan terakhir ini,keberadaan hakikat itu #ustru masih men#adimasalah yang diperdebatkan.9ntuk lebih #elasnya perhatikan cnth berikut ini.Seserang
sedang melihat suatu pemandangan yang #auh dengan terpng dan melihat berbagai benda
dengan bentuk-bentuk dan &arna-&arna yang berbeda,lantas dia meneliti benda-benda
tersebut dengan melntarkan berbagai pertanyaan-pertanyaan tentangnya.(engan perantara
terpng itu sendiri,dia berupaya men#a&ab dan men#elaskan tentang realitas benda-benda
yang dilihatnya./amun, apabila seserang bertanya kepadanya:(ari mana Anda yakin bah&a
terpng ini memiliki ketepatan dalam menampilkan &arna,bentuk dan ukuran benda-benda
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
6/17
tersebut* "ungkin benda-benda yang ditampakkan leh terpng itu memiliki ukuran besar
atau kecil*.$eraguan-keraguan ini akan semakin kuat dengan adanya kemungkinan
kesalahan penampakan leh terpng.ertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan
keabsahan dan kebenaran yang dihasilkan leh terpng.(engan ungkapan lain, tidak
ditanyakan tentang keberadaan realitas eksternal,akan tetapi yang dipersalkan adalah
keabsahan terpng itu sendiri sebagai alat yang digunakan untuk melihat benda-bendayang #auh.
$eraguan-keraguan tentang hakikat pikiran,persepsi-persepsi pikiran,nilai dan keabsahan
pikiran,kualitas pencerapan pikiran terhdap b#ek dan realitas eksternal, tlk ukur
kebenaran hasil pikiran,dan se#auh mana kemampuan akal-pikiran dan indra mencapai
hakikat dan mencerap b#ek eksternal,masih merupakan persalan-persalan aktual dan
kekinian bagi manusia.Terkadang kita mempersalkan ilmu dan makrifat tentang benda-
benda hakiki dan kenyataan eksternal dan terkadang kita membahas tentang ilmu dan
makrifat yang diperleh leh akal-pikiran dan indra. Semua persalan ini dibahas dalam
bidang ilmu epistemlgi.
(engan memperhatikan definisi epistemlgi, bisa dikatakan bah&a tema dan pkkpengka#ian epistemlgi ialah ilmu, makrifat dan pengetahuan.(alam hal ini, dua pin
penting akan di#elaskan:
a4 akupan pkk bahasan, yakni apakah subyek epistemlgi adalah ilmu secara umum
atau ilmu dalam pengertian khusus seperti ilmu hushl;.
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
7/17
dan psiklgi.Sudut-sudut yang berbeda bisa men#adi pkk bahasan dalam ilmu. Terkadang
yang men#adi titik tekan adalah dari sisi hakikat keberadaan ilmu. Sisi ini men#adi salah satu
pembahasan dibidang ntlgi dan filsafat. Sisi pengungkapan dan kesesuian ilmu dengan
realitas eksternal #uga men#adi pkk ka#ian epistemlgi. Sementara aspek penyingkapan
ilmu baru dengan perantaraan ilmu-ilmu sebelumnya dan faktr riil yang men#adi penyebab
hadirnya pengindraan adalah dibahas dalam ilmu lgika.(an ilmu psiklgi mengka#i subyekilmu dari aspek pengaruh umur manusia terhadap tingkatan dan pencapaian suatu ilmu.
Sudut pandang pembahasan akan sangat berpengaruh dalam pemahaman mendalam tentang
perbedaan-perbedaan ilmu.
(alam epistemlgi akan dika#i kesesuaian dan prbabilitas pengetahuan, pembagian dan
bser0asi ilmu, dan batasan-batasan pengetahuan.(an dari sisi ini, ilmu hushl; dan ilmu
hudhr; #uga akan men#adi pkk-pkk pembahasannya. (engan demikian, ilmu yang
diartikan sebagai keumuman penyingkapan dan pengindraan adalah bisa di#adikan sebagai
subyek dalam epistemlgi.
B. Ontlgi
Ontlgi adalah bagian metafisika yang mempersalkan tentang hal-hal yang berkenaan
dengan segala sesuatu yang ada atau the eistence khususnya esensinya.(alam dictinary
f philsphy,ames $ Frebleman mengatakan bah&a ntlgi adalah 5the thery f being
=ua being6 teri tentang keberadaan sebagai keberadaan."enurut Aristteles ntlgi adalah
the first f philsphy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda.(ari sekian definisi ini
dapat disimpulkan bah&a ntlgi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang
membahas atau mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun
riil.Ontlgi di sini membahas semua yang ada secara uni0ersal,berusaha mencari inti yang
dimuat setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya.adi b#ek dari
ntlgy adalah segala yang ada dan tidak terikat pada satu per&u#udan
tertentu3hakikat4.asbullah Bakry mengatakan bah&a ntlgy mempersalkan bagaimana
menerangkan hakekat segala yang ada baik #asmani maupun rhani dan hubungan antara
keduanya.
(alam penyelesaian masalah dan pertanyaan tentang hakekat,lahirlah maChab-maChab
ntlgy yang mencba men#a&ab semuanya melalui beberapa pendekatan yang berbeda
yaitu!/aturalisme,"aterialisme,
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
8/17
b4 "aterialisme
"aterialisme adalah teri yang mengatakan bah&a atm materi yang berada sendiri dan
merupakan unsur-unsur yang membentuk alam."enurut penganut materialisme hakikat dari
suatu benda adalah benda itu sendiri atau &u#ud materi dari benda tersebut dan dunia fisik
itu adalah satu.
c4
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
9/17
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
10/17
terbatas atau dengan syarat. "isalnya kekayaan manusia apabila digunakan dengan baik
leh kehendak manusia.
+. %stetika
%stetika merupakan bidang studi manusia yang mempersalkan tentang nilai
keindahan.$eindahan mengandung arti bah&a didalam diri segala sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmnis dalam satu kesatuan hubungan yang utuh
menyeluruh. "aksudnya adalah suatu b#ek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras
serta berpla baik melainkan harus #uga mempunyai kepribadian.
Sebenarnya keindahan bukanlah merupakan suatu kualitas b#ek, melainkan sesuatu yang
senantiasa bersangkutan dengan perasaan."isalnya kita bengun pagi, matahari
memancarkan sinarnya kita merasa sehat dan secara umum kita merasaakan
kenikmatan."eskipun sesungguhnya pagi itu sendiri tidak indah tetapi kita mengalaminya
dengan perasaan nikmat. (alam hal ini rang cenderung mengalihkan perasaan tadi men#adi
sifat b#ek itu, artinya memandang keindahan sebagai sifat b#ek yang kita serap. adahal
sebenarnya tetap merupakan perasaan.
Aksilgi berkenaan dengan nilai guna ilmu,baik itu ilmu umum maupun ilmu agama, tak
dapat dibantah lagi bah&a kedua ilmu itu sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia,
dengan ilmu sesrang dapat mengubah &a#ah dunia.Berkaitan dengan hal ini,menurut
Francis Bacn seperti yang dikutip leh u#un.S.Suriasumatri yaitu bah&a 5pengetahuan
adalah kekuasaan6 apakah kekuasaan itu merupakan berkat atau #ustru malapetaka bagi
umat manusia. "emang kalaupun ter#adi malapetaka yang disebabkan leh ilmu, bah&a kita
tidak bisa mengatakan bah&a itu merupakan kesalahan ilmu, karena ilmu itu sendiri
merupakan alat bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan hidupnya, lagi pula ilmu memiliki
sifat netral, ilmu tidak mengenal baik ataupun buruk melainkan tergantung pada pemilik
dalam menggunakannya.
/ilai kegunaan ilmu, untuk mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat ilmu itu
digunakan, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal,yaitu:
). Filsafat sebagai kumpulan teri digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran.
ika seserang hendak ikut membentuk dunia atau ikut mendukung suatu ide yang
membentuk suatu dunia, atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem
eknmi, atau sistem plitik, maka sebaiknya mempela#ari teri-teri filsafatnya.
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
11/17
(alam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada batui didepan pintu, setiap keluar
dari pintu itu kaki kita tersandung, maka batu itu masalah. $ehidupan akan di#alani lebih enak
bila masalah masalah itu dapat diselesaikan. Ada banyak cara menyelesaikan masalah, mulai
dari cara yang sederhana sampai yang paling rumit. Bila cara yang digunakan amat
sederhana maka biasanya masalah tidak terselesaikan secara tuntas.penyelesaian yang
detail itu biasanya dapat mengungkap semua masalah yang berkembang dalam kehidupanmanusia.
/ilai itu bersifat b#ektif, tapi kadang-kadang bersifat sub#ektif.(ikatakan b#ektif #ika nilai-
nilai tidak tergantung pada sub#ek atau kesadaran yang menilai. Tlak ukur suatu gagasan
berada pada b#eknya, bukan pada sub#ek yang melakukan penilaian. $ebenaran tidak
tergantung pada kebenaran pada pendapat indi0idu melainkan pada b#ekti0itas fakta.
Sebaliknya, nilai men#adi sub#ektif, apabila sub#ek berperan dalam memberi penilaian!
kesadaran manusia men#adi tlak ukur penilaian.(engan demikian nilai sub#ektif selalu
memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki akal budi manusia, seperti perasaan yang
akan mengasah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
Bagaimana dengan b#ekti0itas ilmu* Sudah men#adi ketentuan umum dan diterima lehberbagai kalangan bah&a ilmu harus bersifat b#ektif. Salah satu faktr yang membedakan
antara peryataan ilmiah dengan anggapan umum ialah terletak pada b#ektifitasnya. Serang
ilmuan harus melihat realitas empiris dengan mengesampingkan kesadaran yang bersifat
idilgis, agama dan budaya. Serang ilmuan haruslah bebas dalam menentukan tpik
penelitiannya, bebas melakukan eksperimen-eksperimen. $etika serang ilmuan beker#a dia
hanya tertu#u kepada prses ker#a ilmiah dan tu#uannya agar penelitiannya be rhasil dengan
baik. /ilai b#ektif hanya men#adi tu#uan utamanya, dia tidak mau terikat pada nilai sub#ektif.
% / 9 T 9
A. $esimpulan
Filsafat sangat luas pembahasannya yang mana b#ek materinya meliputi segala yang ada
bahkan yang mungkin ada sekalipun baik tampak maupun tidak.enelitian tentang filsafat
terus berkembang dan tak kan pernah berhenti,sehingga sampai saat ini banyak sekali
penemuan-penemuan para filsuf.
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
12/17
Secara garis besar ada tiga bagian struktur filsafat yaitu!epistemlgi,ntlgi dan
aksilgi.%pistemlgi atau teri pengetahuan membahas tentang bagaimana kita
memperleh pengetahuan,ntlgi atau teri hakikat membahas tentang hakikat segala
sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksilgi atau teri nilai membahas tentang guna
pengetahuan.
%pistemlgi sebagai teri pengetahuan membahas tentang bagaimana mendapat
pengetahuan,bagaimana kita bisa tahu dan dapat membedakan dengan yang lain.Ontlgi
membahas tentang apa b#ek yang kita ka#i,bagaimana &u#udnya yang hakiki dan
hubungannya dengan daya pikir.Sedangkan aksilgi sebagai teri nilai membahas tentang
pengetahuan kita akan pengetahuan di atas,klasifikasi,tu#uan dan perkembangannya.
(alam penyelesaian masalah dan pertanyaan tentang hakekat,lahirlah maChab-maChab
ntlgi yang mencba men#a&ab semuanya melalui beberapa pendekatan yang berbeda
yaitu /aturalisme,"aterialisme,
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
13/17
http://philosopherscommunity.blogspot.com/2012/05/flsaat-ontologi-epistemologi-
dan.html
DIMENSI ILMU: PENGERTIAN ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
O/TOLOJ<
Merupakan cabang metafisika yang membicarakan eksistensi dan ragam dari
suatu kenyataa. Ada beberapa tafsiran tentang kenyataan, diantaranya menurut
supernaturalisme dan naturalisme.
1. Supernaturalisme:
terdapat wujud-wujud yang bersifat gaib (supernatural) dan wujud ini bersifat
lebi tinggi atau lebi kuasa dibandingkan dengan wujud alam yang nyata.
!epercayaan yang didasarkan pada supernaturalisme adala animisme, yang
berpandangan bawa terdapat r"-r" yang bersifat gaib, yang terdapat dalambenda-benda tertentu, misalnya: batu, gua, keris, dan sebagainya.
#. $aturalisme.
%aam yang berdasarkan naturalisme, yaitu materialisme, menganggap bawa
gejala-gejala alam diketaui. &"k" pi"ner materialisme adala ('em"crit"s
(*-+* SM).
%
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
14/17
(how to know?), pertanyaan tersebut tidak anya menanyakan apa (what ) dari
apa yang kita tau (the products), tetapi juga tentang bagaimana (how ) kita
sampai mengetauinya (the process). %ara epistem"l"g adala pencari
pengetauan yang sangat ulet. Mereka ingin mengetaui apa yang
diketaui (what is known), siapa yang tau atau dapat mengetauinya (whoknows or can know ), dan yang terpenting, bagaimana kita tau (how we know ).
Mereka adala para pengawas dari keluasan rana k"gnitif manusia.
%ertanyaan-pertnyaan tersebut didaului dengan pertnayaan, dapatka kita
mengetaui (can we know?)/. terdapat tiga p"sisi epistem"l"gis
(gmatisme
Aliran ini menjawab: ya, tentu saja kita dapat dan benar-benar mengetaui (we
can and do know ). Selanjutnya, kita yakin (we are certain). 0ntuk mengetaui
sesuatu, kita ars lebi daulu memiliki beberapa pengetauan yang memenui
dua kriteria, yaitu certain (pasti) dan uninferred (tidak bergantung pada klaim
pengetauan sebelumnya). "nt": a 2 a dan keseluruan 3 bagian.
Skeptisme
Aliran ini menjawab, bawa tidak benar-benar tau da tidak juga dapat
mengetaui. Mereka setuju dengan d"gmatisme bawa untuk berpengatauan,
sese"rang terlebi daulu arus mempunyai beberapa premis yang pasti dan
bukannya inferensi. Akan tetapi, mereka men"lak klaim eksistensi premis-premis
yang self-evident (terbukti dengan sendirinya). 4esp"n aliran ini se"la-"la
menenggelamkan manusia ke dalam lautan ketidakpastian dan "pini.
Fallibilisme
Aliran ini menjawab bawa kita dapat mengetaui sesuatu, tetapi kita tidak akan
perna memepunyai pengetauan pasti sebagaimana pandangan kaum
d"gmatis. Mereka anya mengatakan ada yang dapat di5erifikasi melampui
p"sibillitas-p"sibillitas dari keraguan yang mencakup pernyataan tertentu. 6nila
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
15/17
yang dikenal dengan istila d"ubting &"mas/, yaitu yakin bawa kita selalu
berubungan dengan berbagai p"sibilitas dan pr"babilitas (pengetauan), tetapi
tidak perna berubungan dengan kepastian. 7il"s"fi falllibilistik ini memandang
sains senantiasa berada dalam gerak ( posture) dan tidak diam. 8elajar
pengetauan selalu bersifat terbuka untuk beruba dan bukannya final, bersifatrelatif dan bukannya abs"lut, bersifat mungkin daripada pasti. M"del kerja aliran
aliran ini adala mengkaji pergeseran-pergeseran, melakukan cek dan re-cek,
meskipun asil yang dicapai selalu saja akan bersifat tentatif. %ara filsuf
k"ntemp"rer, kecuali beberapa eksistensibilitas, percaya bawa kita (manusia)
memang dapat mengetaui, tetapi bagaimana9 6dealisme menjawab bawa
pengetauan itu terdiri atas ide. 6de adala pr"duk akal (the mind ) atau asil dari
pr"ses mental dari intuisi dan penalaran. 6ntuisi (jika belum nalar) dapat merai
pengetauan yang pasti. Anal"gi yang dipakainya adla anal"gi garputala.
4ealis klasik menjawab bawa daya rasi"nal dari akal mengurai k"de
pengalaman dan merajut kebenaran darinya. %engetauan kita tentang dunia
eksternal adir melalui penalaran teradap lap"ran-lap"ran "bser5asi. Meskipun
lap"ran tersebut dari waktu ke waktu sering menipu kita, kita selalu dapat
bersandar pada nalar kita dan percayala bawa pengetauan pasti ada,
kebenaran abs"lut itu ada, dan kita bisa menemukannya.
!aum &"mis menjawab bawa kita meletakkan kepercayaan pada wayu
sebagaimana pada nalar. 8agi mereka, ada kebenaran yang ditemukan (truth
finding ) dan kebenaran yang diberikan (truth living ). Adapun "rang yang bijak
adala "rang yang mampu mengambil manfaat dari keduanya. Aliran ini secara
epistem"l"gis bersifat d"gmatis. Sementara kaum realis m"dern, pragmatis,
empiris l"gis, atau naturalis mengambil tesis falibilistik bawa pengetauan
bersifat k"ntingen dari perubaan serta kebenaran bersifat relatif sesuai dengan
k"ndisinya. 'ari sini, epistem"l"gi adala bidang tugas filsafat yang mencakup
identifikasi dan pengujian kriteria pengetauan dan kebenaran. %ernyataan
kateg"ris yang menyebutkan bawa ini kita tau/ atau ini adala kebenaran/merupakan pernyataan yang penu makna bagi para pendidik.
Ailgi
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
16/17
Ai"l"gi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimanamanusia menggunakan ilmunya. 'alam ncysl"pedia "f pil"s"py dijelaskanai"l"gi disamakan dengan 5alue and 5aluati"n: 1) $ilai digunakan sebagai katabenda abstrak, 'alam pengertian yang lebi sempit seperti baik, menarik danbagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebi luas mencakup sebagai
tambaan segala bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian, #) $ilai sebagaikata benda k"nkret. "nt"nya ketika kita berkata sebua nilai atau nilai-nilai. 6asering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya ataunilai dia. +) $ilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberinilai atau dinilai.
Menurut 8ramel (dalam ikartiwa, #*11) Ai"l"gi terbagi tiga bagian:1)Moral Conduct , yaitu tindakan m"ral, 8idang ini melairkan disiplin kususyaitu etika. #) Estetic expression, yaitu ekspresi keindaan, bidang ini melairkankeindaan, +) Socio-politcal life, yaitu keidupan s"sial p"litik, yangakan
melairkan filsafat s"cial p"litik. Menurut ;ibis"n" (dalam ikartiwa, #*11) ai"l"gi adala nilai-nilai sebagait"lak ukur kebenaran, etika dan m"ral sebagai dasar n"rmati5e penelitian danpenggalian, serta penerapan ilmu. Ai"l"gi adala bagian dari filsafat yangmenaru peratian tentang baik dan buruk (good and ad ), benar dan sala(right and wrong ), serta tentang cara dan tujuan (means and and ). Ai"l"gimenc"ba merumuskan suatu te"ri yang k"nsisten untuk perilaku etis.
Ai"l"gi iala ilmu pengetauan yang menyelediki akekat nilai yangumumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (!usumawardana, #*11).
$ilai yang dimaksud adala sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukanberbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
8/17/2019 Definisi Epistemologi (Filsafat Ilmu)
17/17
status metafisik dari nilai. %r"blem utama ai"l"gi ujar runes (dalam 4i>al,#**1)berkaitan empat fakt"r: 1) !"drat nilai berupa pr"blem mengenai apakanilai itu berasl dari keinginan, kesenangan, kepentingan, keinginan rasi" murni,#)