Post on 06-Dec-2015
description
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Stroke merupakan penyebab kematian tersering ketiga di Amerika dan
merupakan penyebab utama disabilitas serius jangka panjang.(1) Riset kesehatan
dasar tahun 2007 mendapatkan prevalensi stroke nasional sebesar 0.8%. Stroke
juga menjadi penyebab kematian paling tinggi yaitu mencapai 15.9% pada
kelompok umur 45 sampai 54 tahun dan meningkat jadi 26.8% pada kelompok
umur 55 sampai 64 tahun.(2) Penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan
dan profil usia dibawah 45 tahun sebesar 11,8%, usia 45-64 tahun 54,2%, dan usia
diatas 65 tahun sebesar 33,5%.(3) Stroke menyerang usia produktif dan usia lanjut
yang berpotensi menimbulkan masalah baru dalam pembangunan kesehatan
secara nasional di kemudian hari.(4)
Stroke dikenal luas sebagai penyakit yang menimbulkan disabilitas permanen
yang menyebabkan penderita kurang bahkan tidak produktif lagi. Hal ini terjadi
akibat kerusakan permanen jaringan otak yang tidak tergantikan.
Persoalan mendasar yang dihadapi para klinisi dalam upaya menyelamatkan
fungsi otak pada pasien stroke adalah kedatangan pasien yang terlambat ke
fasilitas kesehatan akibat sistem rujukan yang belum terbangun dengan baik dan
kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk segera mendapatkan pertolongan
bila mengalami stroke. Tidak kalah penting adalah masih terbatasnya fasilitas
kesehatan yang mampu melakukan terapi revaskularisasi dan keadaan lalu lintas
yang sangat padat di kota metropolitan seperti Jakarta.(5)
BAB II
LAPORAN KASUS
STATUS NEUROLOGI
RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. MINTOHARJO
SUB DEPARTEMEN NEUROLOGI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny X
Usia : 61 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jati Bunder No 8
Tanggal Masuk : 23 September 2015
Nomor RM : 123456
Ruang Rawat : Pulau Numfor
II. ANAMNESIS
Anamesis dilakukan secara autoanamnesis di Pulau Numfor RSAL Dr. Mintoharjo
pada tanggal 27 September 2015.
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh lemas tidak bisa bangun dari tempat tidur sejak sehari sebelum
masuk rumah sakit.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasa lemas sejak sehari sebelum masuk rumah sakit. Lemas dirasakan
pada malam hari sekitar pukul 21.00. Keluhan dirasakan mendadak saat pasien
ingin bangun dari tempat tidur tetapi pasien tidak mampu bangun dari tempat tidur
sehingga keesokan harinya dibawa ke rumah sakit. Pasien mengeluh tangan dan
kaki kanan lebih lemah dari sisi kiri dan kedua kaki terasa tebal. Bicara pasien
menjadi pelo dan sudut bibir mencong kearah kiri. Pasien sadar dan masih bisa
berkomunikasi dengan keluarga. Sebelumnya pasien tidak ada mual, tidak muntah
dan tidak ada nyeri kepala. Pasien menyangkal adanya trauma seperti jatuh
sebelumnya.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah dirawat di bangsal penyakit dalam pada tahun 2014 dengan
diagnosis anemia dan neuropati diabetik. Pasien mempunyai riwayat hipertensi
terkontrol dengan obat sejak 5 tahun yang lalu, riwayat diabetes melitus terkontrol
dengan obat sejak 3 tahun yang lalu. Pasien menyangkal mempunyai riwayat
penyakit jantung, riwayat stroke, riwayat kolesterol tinggi dan riwayat alergi
makanan atau obat-obatan.
4. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung dan alergi obat
disangkal.
5. Riwayat kebiasaan
Pasien jarang berolahraga dan lebih sering duduk dirumah. Keluarga pasien
mengaku bahwa pasien sulit diatur dalam hal makanan, seperti sering minum es
teh manis hingga 2-3 gelas per hari.
6. Riwayat sosial ekonomi
Pasien seorang ibu rumah tangga dan tinggal bersama anaknya yang bekerja
sebagai pedagang. Suami pasien juga bekerja sebagai pedagang sate keliling.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status pasien
Kesadaran : Compos mentis GCS =15 (E4M6V5)
Kesan sakit : Sakit sedang
Tanda Vital
Tekanan darah: 190/100
Nadi : 84x/menit
Pernafasan :18x/menit
Suhu : 36,70C
Status generalis
Kepala : Normocephali, hematom(-), pupil bulat isokor, refleks cahaya
langsung (+/+) , refleks cahaya tidak langsung (+/+).
Sudut bibir miring ke arah kiri, lidah miring ke arah kanan.
Leher : Pergerakan baik, kaku(-), memar(-), KGB tidak teraba
membesar.
Thorax
- Cor : BJ I / II reguler, murmur (-), gallop (-).
- Pulmo : Pergerakan nafas simetris, suara nafas vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen : Supel, bising usus (+), nyeri tekan 4 kuadran (-), hepar dan
lien tidak teraba.
Ekstremitas : Tidak tampak deformitas, tidak tampak ulkus, akral hangat, oedem (-).
2. Status psikisCara berpikir : baik
Perasaan hati : baik
Tingkah laku : baik
Ingatan : baik
Kecerdasan : baik
3. Status neurologisA. Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk : ( - )
Brudzinski I : ( - )
Brudzinski II : ( - / - )
Lasegue : ( - / - )
Kernig : ( - / - )
B. KepalaBentuk : normocephali
Nyeri tekan : ( - )
Pulsasi : ( - )
Simetris : simetris
C. LeherSikap : normal, kaku (-)
Pergerakan : baik, tidak ada hambatan.
D. Afasia motorik : ( - )Afasia sensorik : ( - )
Disartria : ( + )
E. Nervus Kranialis N I (N. Olfaktorius)
Subjektif : ( + )
Dengan beban : ( + )
N II (N. Optikus)Tajam penglihatan : baik / baik
Lapang pandang : baik / baik
Melihat warna : baik / baik
Funduskopi : tidak dilakukan
N III (N. Okulomotorius)Sela mata : baik / baik
Pergerakan mata : tidak ada hambatan / tidak ada hambatan
Strabismus : ( - / - )
Nistagmus : ( - / - )
Eksoftalmus : ( - / - )
Pupil
- Besarnya : 2 mm / 2 mm
- Bentuk : bulat / bulat
Refleks cahaya : ( + / + )
Refleks cahaya konsensual: ( + / + )
Refleks konvergensi :
Melihat kembar : ( - / - )
N IV (N. Trokhlearis)Pergerakan mata : tidak ada hambatan / tidak ada hambatan
(ke bawah – dalam)
Sikap bulbus : baik / baik
Melihat kembar : ( - / - )
N V (N. Trigeminus)
Membuka mulut : ( + / + )
Mengunyah : ( + / + )
Menggigit : ( + / + )
Refleks kornea : ( + / + )
Sensibilitas muka : baik / baik
N VI (N. Abducen)Pergerakan mata : tidak ada hambatan / tidak ada hambatan
(ke lateral)
Sikap bulbus : baik / baik
Melihat kembar : ( - / - )
N VII (N. Facialis)Mengerutkan dahi : ( + / + )
Menutup mata : ( + / + )
Memperlihatkan gigi : ( + / - )
Bersiul : ( + / - )
Perasaan lidah (2/3 depan) : tidak dilakukan
Hiperakusis : ( - / - )
N VIII (N. Vestibulokokhlearis)Detik arloji : tidak dilakukan
Suara berbisik : ( + / + )
Tes swabach : tidak dilakukan
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes weber : tidak dilakukan
N IX (N. Glossofaringeus)Perasaan lidah (1/3 belakang) : tidak dilakukan
Sensibilitas faring : ( + )
N X (N. Vagus)Arkus faring : simetris
Berbicara : (+)
Menelan : baik
Refleks okulokardiak : tidak dilakukan
N XI (N. Accesorius)Mengangkat bahu : ( + / + )
Memalingkan kepala : ( + / + )
N XII (N. Hipoglossus)Pergerakan lidah : deviasi ke kanan
Tremor lidah : ( - )
Artikulasi : disartria
F. Badan dan Anggota Gerak1. Badan
Respirasi : simetris
Sensibilitas
- Taktil : ( + / + )
- Nyeri : ( + / + )
- Suhu : tidak dilakukan
- Diskriminasi 2 titik :
2. Anggota gerak atasMotorik
Pergerakan : lemah / baik
Kekuatan : 4444 / 5555
Trofi : normotrofi / normotrofi
Tonus : normotonus / normotonus
Refleks fisiologisBiseps : ( + / + )
Triseps : ( + / + )
Radius : ( + / + )
Ulna : ( + / + )
Refleks patologis
Hoffman-Tromner : ( - / - )
Sensibilitas
- Taktil : ( + / + )
- Nyeri : ( + / + )
- Suhu : tidak dilakukan
- Diskriminasi 2 titik :
3. Anggota gerak bawah
Motorik
Pergerakan : lemah / baik
Kekuatan : 4444 / 5555
Trofi : normotrofi / normotrofi
Tonus : normotonus / normotonus
Refleks fisiologis
Patella : ( + / + )
Achilles : ( + / + )
Refleks patologis
Babinsky : ( + / - )
Chaddock : ( - / - )
Schaefer : ( - / - )
Oppenheim : ( - / - )
Gordon : ( - / - )
Mendei : ( - / - )
Bechterew : ( - / - )
Rossolimo : ( - / - )
KlonusPaha : ( - / - )Kaki : ( - / - )
Sensibilitas- Taktil : ( - / - )- Nyeri : ( + / + )- Suhu : tidak dilakukan- Diskriminasi 2 titik :
G. Koordinasi, gait dan keseimbangan
Tes Romberg : tidak dilakukan
Finger to finger : baik
Finger to nose : baik
Disdiadokinesia : tidak dilakukan
Ataksia : tidak dilakukan
Rebound phenomenon : ( tidak dilakukan / + )
Dismetria : -
H. Gerak abnormal
Tremor : ( - / - )
Athetose : ( - / - )
Mioklonik : ( - / - )
Chorea : ( - / - )
I. Alat vegetative
Miksi : baik
Defekasi : baik
Refleks anal : tidak dilakukan
Refleks kremaster : tidak dilakukan
Refleks bulbokavernosus : tidak dilakukan
J. Patrick : ( - / - )
Kontra patrick : ( - / - )
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGSiriraj Stoke Score (SSS)Rumus : (2,5 x kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x headache) + (0,1 x diastolik)
- (3x ateroma)= (2,5x0) + (2x0)+(2x1) + (0,1x100) – (3x1) – 12
= 0 + 0 + 2 + 10 – 3 – 12= -3
Laboratorium
CT Scan kepalaCT Scan kepala tanpa kontras
V. ASSESMENT
AX1 : Diagnosa klinis : Hemiparesis dextra, paresis N VII dextra
sentral, paresis N XII dextra sentral
Diagnosa etiologis : Stroke non hemorrhagic
Diagnosa topis : Intracerebral
Diagnosa patologis : Infark intracerebral kanan dan kiri
AX2 : Hipertensi
AX3 : Diabetes melitus
AX4 : Neuropati diabetikum
VI. RESUMEPasien datang ke UGD RSAL dr Mintohardjo pada hari Rabu, 23 September 2015 dengan keluhan lemas pada tangan dan kaki kanan sejak sehari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan mendadak saat pasien ingin bangun dari tempat tidur pada malam hari. Pasien masih sadar dan dapat berkomunikasi dengan keluarganya. Bicara pasien menjadi pelo dan sudut bibir mencong kearah kiri. Sebelumnya pasien tidak mual, tidak muntah dan tidak ada nyeri kepala. Pasien mempunyai riwayat hipertensi terkontrol
dengan obat dan diabetes melitus terkontrol dengan obat. Pasien juga mengeluh kedua kaki terasa tebal.
Pada pemeriksaan fisik pasien tekanan darah 190/100. Kekuatan motorik ekstremitas atas (4444/5555) dan kekuatan motorik ekstremitas bawah (4444/5555) dan terdapat hipesthesi pada kedua ekstremitas bawah. Pada pasien ditemukan adanya lesi nervus kranialis yaitu paresis nervus VII dextra sentral, paresis nervus XII dextra sentral dan disartria. Hasil Siriraj Stroke Score (SSS) pada pasien ini adalah -5 dan hasil CT scan kepala tanpa kontras ditemukan adanya infark multiple pada cerebri kanan dan kiri.
VII. PLANNING
VIII. PROGNOSISAd vitam : Dubia ad bonamAd functionam : Dubia ad malamAd sanationam : Dubia ad bonam
IX. FOLLOW UP
23 September 2015 ( perawatan hari ke 1 )S - Lemah pada tangan dan kaki kanan
- kaki dan tangan terasa baal- bicara pelo- nyeri kepala(+)- mual(-)- muntah(-)
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 130/80
N : 80x / menit
RR : 18 x / menit
S : 36,30 C
GDS : 195
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 4444 5555 - - 4444 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+) - Ax etiologi : suspek stroke non hemorragik- Ax topis : -- Ax patologis : infark- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD Asering -Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Inj citicolin 2x500 mg-Inj ceftriaxon 1x2 gram-PCT 3x500 mg-Elevasi kepala 300
-CT Scan kepala tanpa kontras-EKG-Rontgen thorak normal
24 September 2015 ( perawatan hari ke 2 )S - Lemah pada tangan dan kaki kanan
- kaki dan tangan terasa baal- bicara pelo
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 200/100
N : 80x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,50 C
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 4444 5555 - - 4444 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-) - Ax etiologi : suspek stroke non hemorragic- Ax topis : -- Ax patologis : infark- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD Asering -Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg-ISDN 3x5mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -Inj citicolin 2x500 mg iv-PCT 3x500 mg-Elevasi kepala 300
-CT Scan kepala tanpa kontras (tunggu hasil)
25 September 2015 ( perawatan hari ke 3 )S - Lemah pada tangan dan kaki kanan
- kaki dan tangan terasa baalO KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 180/90
N : 76 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,60 C
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 4444 5555 - - 4444 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-) - Ax etiologi : suspek stroke non hemorragic- Ax topis : -- Ax patologis : infark- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD Asering -Inj neulin 2x500 mg -Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg-ISDN 3x5mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -PCT 3x500 mg (jika perlu)-Elevasi kepala 300
-CT Scan kepala tanpa kontras (tunggu hasil)-Konsul fisioterapi
26 September 2015 ( perawatan hari ke 4 )S - Lemah pada tangan dan kaki kanan
- kaki dan tangan terasa baalO KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 190/100
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,60 C
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 4444 5555 - - 4444 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-) - Ax etiologi : suspek stroke non hemorragic- Ax topis : -- Ax patologis : infark- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD Asering -Inj neulin 2x500 mg -Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg-ISDN 3x5mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -PCT 3x500 mg (jika perlu)-Elevasi kepala 300
-CT Scan kepala tanpa kontras (tunggu hasil)
27 September 2015 ( perawatan hari ke 5 )S - Masih lemah pada tangan dan kaki kanan
- kaki dan tangan terasa baalO KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 180/100
N : 84 x / menit
RR : 18 x / menit
S : 36,50 C
GDS : 128
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 4444 5555 - - 4444 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-) - Ax etiologi : suspek stroke non hemorragic- Ax topis : -- Ax patologis : infark- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD Asering -Inj neulin 2x500 mg -Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg-ISDN 1x10 mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -Elevasi kepala 300
-CT Scan kepala tanpa kontras (tunggu hasil)-Mobilisasi miring kanan miring kiri
28 September 2015 ( perawatan hari ke 6 )S - Masih lemah pada tangan dan kaki kanan
- kaki terasa baalO KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 150/80
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,70 C
Lab : cholesterol LDL : 130, cholesterol HDL:34, ureum:52, creatinin:1,5
Asam urat:7,1 ,Clorida:109.
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 3333 5555 - - 3333 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-) - Ax etiologi : stroke non hemorragic- Ax topis : Serebri para ventrikel kanan dan kiri- Ax patologis : infark serebri- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum- -Ax5 :Hiperurisemia- -Ax6 : Dislipidemia
P -IVFD NaCl 0,9% - neulin ps 2x1 tab -Aspilet 1x80 mg-Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg-ISDN 1x10 mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -Allopurinol 1x100 mg-Simvastatin 1x20 mg-Mecobalamin 3x500 mg-Asam folat 2x1 tab
S - lemah tangan dan kaki kanan- kaki terasa baal
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 170/90
N : 84 x / menit
RR : 18 x / menit
S : 36,60 C
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 1111 5555 - - 1111 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-), Chaddock (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-),- Chaddock (+/-). - Ax etiologi : stroke non hemorragic- Ax topis : Serebri para ventrikel kanan dan kiri- Ax patologis : infark serebri- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD NaCl 0,9% - neulin ps 2x1 tab -Aspilet 1x80 mg-Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg-ISDN 1x10 mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -Allopurinol 1x100 mg-Simvastatin 1x20 mg
-Mecobalamin 3x500mg-Asam folat 2x1 tab
30 September 2015 ( perawatan hari ke 8 )S - lemah tangan dan kaki kanan
- kaki terasa baalO KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 170/80
N : 80 x / menit
RR : 18 x / menit
S : 36,70 C
Mata : CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor, d = 2 mm /2mm, RCL +/+ ,
RCTL + / +
Thorax : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-)
Suara nafas vesikuler(+/+), rhonki(-/-),wheezing(-/-)
Abdomen : Supel, bising usus(+), nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Akral hangat(+), oedem(-) pada keempat ekstremitas
Sensoris + + , Motorik 1111 5555 - - 1111 5555R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : Babinsky (+/-), Chaddock (+/-)
TRM : (-)
LNK : paresis N VII dextra sentral, paresis N XII dextra sentralA -Ax1
- Ax klinis : hemiparesis dextra, paresis N VII dextra sental, paresis - N XII dextra sentral, hipesthesi, babinsky(+/-),- Chaddock (+/-). - Ax etiologi : stroke non hemorragic- Ax topis : Serebri para ventrikel kanan dan kiri- Ax patologis : infark serebri- -Ax2 : Hipertensi- -Ax3 : Diabetes melitus- -Ax4 : Neuropati diabetikum
P -IVFD NaCl 0,9% - neulin ps 2x1 tab -Aspilet 1x80 mg-Vit B6 2x1 tab-Vit B12 2x1 tab-Amlodipin 1x10 mg-Micardis 1x80 mg
-ISDN 1x10 mg-Metformin 1x500 mg-Glimepirid 1x2 mg -Allopurinol 1x100 mg-Simvastatin 1x20 mg-Mecobalamin 3x500 mg-Asam folat 2x1 tab
BAB IIITINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Stroke non haemorrhagic atau stoke iskemi merupakan akibat dari berkurangnya
supply darah ke otak yang terjadi secara mendadak
B. Epidemiologi
Data di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan kasus stroke baik
dalam hal kematian, kejadian, maupun kecacatan. Angka kematian berdasarkan
umur adalah: sebesar 15,9% (umur 45-55 tahun) dan 26,8% (umur 55-64 tahun) dan
23,5% (umur 65 tahun).(6) Kejadian stroke atau insiden sebesar 51,6/100.000
penduduk dan kecacatan;1,6% tidak berubah; 4,3% semakin memberat.(7) Penderita
laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan profil usia dibawah 45 tahun
sebesar 11,8%, usia 45-64 tahun 54,2%, dan usia diatas 65 tahun sebesar 33,5%.
C. Faktor risiko
Faktor risiko dari stroke dapat dibagi menjadi :
-Faktor yang tidak dapat dimodifikasi
1. Usia
Stroke dapat terjadi pada semua kelompok usia. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa risiko stroke meningkat dua kali lipat setiap dekade pada usia
55 tahun dan 85 tahun.
2. Gender
Laki-laki berisiko lebih tinggi daripada wanita.
3. Ras
4. Riwayat keluarga stroke
-Faktor yang dapat dimodifikasi
1. Hipertensi
Panduan The Joint National Committee Seventh (JNC 7) merekomendasikan
skrining tekanan darah secara teratur dan penanganan yang sesuai, termasuk
modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologik.
2. Merokok
Merokok dapat menyebabkan peningkatan dua kali risiko stroke non
hemoragik dan meningkatkan hingga empat kali lipat risiko stroke hemoragik. Hal
ini diketahui berkaitan dengan proses atherosklerosis pada arteri karotis yang
memberikan supply darah ke otak. Adanya obstruksi ini memicu terjadinya stroke
di Amerika. Selain itu, kandungan nikotin dapat meningkatkan tekanan darah,
karbon monoksida pada rokok dapat menurunkan jumlah oksigen dalam dalam.
3. Heart disesase
Penyakit jantung seperti coronary artery disease, defek katup dan fibrilasi
atrium dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah yang menyumbat
pembuluh darah di atau menuju otak.
4. Warning sign/ riwayat TIA/stroke
Jika seseorang sebelumnya pernah mengalami TIA (Transient Ischemic
Attack), risiko mengalami stroke lebih tinggi dari yang tidak pernah mengalaminya.
5. Diabetes melitus
6. Cholesterol inbalance
Low density lipoprotein (LDL) membawa kolesterol melalui darah menuju sel.
Peningkatan kadar LDL dapat menyebabkan peningkatan kolesterol di pembuluh
darah yang memicu terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyebab
utama terjadinya penyempitan pembuluh darah yang memicu risiko serangan
jantung dan stroke.
7. Kurang aktivitas fisik dan obesitas
Kurang aktivitas fisik dan obesitas berkaitan dengan hipertensi, diabetes
melitus dan penyakit jantung. Rasio lingkar pinggang diatas rata-rata meningkatkan
hingga tiga kali risiko stroke non hemoragik.
D. Klasifikasi
E. Pendekatan klinis
-Manifestasi Klinis
-Pemeriksaan Fisik
-Pemeriksaan Penunjang
F. Diagnosis
G. Pencegahan(5)
Pencegahan primer pada stroke meliputi upaya perbaikan gaya hidup dan
pengendalian berbagai faktor risiko:
1. Mengatur pola makan yang sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol dapat meningkatkan risiko
terkena serangan stroke, sebaliknya risiko konsumsi makanan rendah lemak dan
kolesterol dapat mencegah terjadinya stroke.
2. Penanganan Stress dan Beristirahat yang Cukup
a. Istirahat cukup dan tidur teratur antara 6-8 jam sehari
b. Mengendalikan stress dengan cara berpikir positif sesuai dengan jiwa sehat
3. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur dan Taat Anjuran Dokter dalam Hal
Diet dan Obat
a. Faktor-faktor resiko seperti penyakit jantung, hipertensi, dislipidemia,
diabetes mellitus (DM) harus dipantau secara teratur.
b. Faktor-faktor resiko ini dapat dikoreksi dengan pengobatan teratur, diet dan
gaya hidup sehat
c. Pengendalian hipertensi dilakukan dengan target tekanan darah ,140/90
mmHg. Jika menderita diabetes mellitus atau penyakit ginjal kronis, target
tekanan darah ,130/80 mmHg.
d. Pengendalian kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus dengan
target HbA1C <7%.
e. Pengendalian kadar kolesterol pada penderita dislipidemia dengan diet dan obat
penurun lemak. Target kadar kolesterol LDL <100 mg/Dl penderita yang bersiko
tinggi stroke sebaiknya target kolesterol LDL sebaiknya <70 mg/Dl.
H. Komplikasi(8)
a. Nutrisi dan hidrasi
Dehidrasi dan malnutrisi umum terjadi pada pasien stroke akibat dari imobilitas,
swallowing impairment dan sulitnya komunikasi.
b. Oral hygiene buruk
Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya berbagai faktor seperti kelemahan
fisik, disfagia, kurangnya koordinasi dan gangguan kognitif.
c. Kontraktur
Kontraktur dapat terjadi akibat berkurangnya range of motion (ROM) karena
impairement (kelemahan dan spastisitas).
d. Gangguan mood
Berdasarkan metaanalisis 51 studi obsservasi, depresi adalah salah satu
gangguan mood yang paling sering terjadi hampir satu dari 3 pasien post stroke.
Depresi lebih sering pada pasien wanita daripada pria.
DAFTAR PUSTAKA
1. Van Gijn J. Main groups of cerebral and spinal vascular disease: overview. In:
Ginsberg MD, Bogousslavsky J, eds. Cerebrovascular disease: pathophysiology,
diagnosis, and management. 1 ed. Malden: Blackwell Science; 1998:1369-1372.
2. Soendoro T, On behalf of RISKESDAS team. Report on result of National
Basic Health Research (RISKESDAS) 2007. Jakarta: The National Institute of
Health Research and Develompment Ministry of Health Republic of Indonesia;
2008.
3. Misbach J. pandangan umum mengenai stroke dalam: rasyid A Soertidewi L
editor. Units stroke: managemen stroke secara komprehensif. Balai penerbit.
Jakarta.2001-17 4. Misbach J, ali w. stroke di Indonesia : a fisrt large
prospective hospital based study of acute stroke in 28 hospitals in
Indonesia.journal of clinical neuroscience. 2000 8(3):245-9
4. Yuniadi Y. Intervensi pada Stroke Non-Hemoragik. J Kardiol
Indones;2010:154.
5. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI). Guideline Stroke
2011.
6. Riskesdes depkes. Proporsi penyebab kematian pada kelompok umur 55-64
tahun menurut tipe daerah. 2008
7. Soertidewi L. hipertensi sebagai faktor risiko stroke.Tesis magister
epidemiologi klinik. Universitas Indonesia. 1998.
8. National Stroke Foundation. Clinical Guideline for Stroke Management
2010.p.98.