Post on 12-Aug-2015
description
BAB I
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI
IDENTITAS
PASIEN
Nama pasien : An. A
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Obos rt002/003 sepanjang jaya rawa lembu
ORANG TUA
Ibu
Nama : Ny. M
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Obos rt002/003 sepanjang jaya rawa lembu
Ayah
Nama : Tn. S
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Obos rt002/003 sepanjang jaya rawa lembu
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama :
Mata Kuning
Keluhan tambahan :
Demam, kencing berwarna coklat dan lemas
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT :
+ 2 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh matanya berwarna kuning.
Keluhan ini muncul tiba-tiba. Terus menerus. Tidak ada gangguan dalam
penglihatannya. Pasien juga mengeluh lemas dan tidak nafsu makan.
± 3 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh kencingnya berwarna gelap.
Namun tidak ada keluhan dalam buang air kecilnya baik kualitas maupun kuantitas.
Nyeri saat berkemih juga tidak dirasakan pasien. Pasien juga mengeluh mual namun
tidak sampai muntah. Mual dirasakan hanya saat mau makan.
± 1 minggu sebelum masuk RS pasien mengalami panas yang tidak tinggi
(suhu tidak diukur), turun naik, tidak menggigil, dan tidak kejang. Panas tidak terus
menerus. Panas dirasakan saat sore hari menjelang malam. Jika siang hari panas
tidak dirasakan. Pasien sudah berobat kedokter dan diberi obat paracetamol. Panas
turun ketika diminumkan obat.
Pasien memiliki riwayat jajan sembarangan, dan di lingkungan tempat tinggal
pasien tidak ada yang menderita keluhan yang sama. Pasien belum pernah
mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat transfuse darah dan pemakaian suntikan di sangkal. Riwayat
pemakaian obat-obatan dalam waktu jangka lama juga disangkal oleh pasien.
RIWAYAT KELAHIRAN
Tanggal lahir : 16 januari 2003
Anak ke : 2
Tempat bersalin : Rumah Sakit
Penolong Persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan pervaginam
Usia kehamilan : cukup bulan (39 minggu)
Berat badan lahir : 4000 gram
Panjang badan lahir : 48 cm
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Perkembangan fisik/motorik Umur
Gigi pertama 6 bulan
Duduk 9 bulan
Jalan sendiri 11 bulan
Bicara 11 bulan
Membaca 4 tahun
IMUNISASI DASAR
Jenis I II III Ulangan
BCG √
DPT √ √ √
Polio √ √ √
Tipa
Campak √
KESAN : Imunisasi Dasar Lengkap sesuai dengan usia
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Disangkal
RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Frekwensi Nadi : 112 x/menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)
Frekwensi Pernafasan: 28 x/menit (adekuat, reguler)
Suhu tubuh : 37,0 O C (axilla)
Berat badan : 37 kg
Kepala : bulat, normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Kelopak mata tidak oedem, konjunctiva tidak
hiperemis, sklera ikterik +/+
Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-
Hidung : Bentuk biasa, cavum nasi lapang, sekret -/-, septum deviasi
(-), pernafasan cuping hidung (-)
Bibir : Mukosa bibir lembab, sianosis sirkum oral tidak ada.
Gigi geligi : Baik, karies tidak ada.
Lidah : Tidak kotor, tremor (-)
Tonsil : T1 – T1, tidak hiperemis
Faring : mukosa merah muda
Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba
Toraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris
Retraksi suprasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan simetris
Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor
Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler
Ronki -/-, Wheezing (-)
Bunyi Jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) 4 x/menit
Palpasi : Perut supel, Hepar dan Lien tidak teraba
Nyeri tekan tidak ada, undulasi (-)
Perkusi : Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)
Ekstremitas:
Akral hangat, sianosis tidak ada, petikie spontan (-), capillary refill < 2 detik.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi : (Tanggal: 18 - 02 - 2013)
Darah rutin Hb : 13,6 g/dL
Leukosit : 7.200 /uL
Trombosit : 407.000 /uL
Hematokrit : 42,0 %
AST : 1194 U/L
ALT : 839 U/L
GDS : 114 mg/dl
Na : 139 mmol/L
K : 4,5 mmol/L
Cl : 94 mmol/L
Urine Lengkap : tanggal 20/2/2013
Kimia Urine
Warna : kuning tua
Kejernihan : Jernih
pH : 7,5
Hematokrit : 42,0 %
Berat Jenis : 1010
Albumin : negatif
Glukosa : negatif
Keton : negatif
Urobilinogen : 1.0 U/E
Bilirubin : Positif 2 (++)
Darah samar : negative
Leukosit esterase : negative
Nitrit : negative
Mikroskopis Urine
Eritrosit : 0 – 2/lpb
Leukosit : 0 – 5/lpb
Silinder : negatif
Epitel : gepeng (+)
Kristal : negatif
Bakteri : Positif 2 (++)
Lain-lain : negative
Imunoserologi : 20/2/2013
HBsAg (elisa) : non reaktif
Anti HAV IgM : reaktif 4.54
Kimia klinik
Fungsi hati : 23/2/2013
SGOT : 105 U/L
SGPT : 83 U/L
RESUME
Pasien seorang anak perempuan umur 10 tahun, berat badan 37 kg, datang ke
RSUD Bekasi dengan keluhan mata kuning dan keluhan tambahan kencing
berwarna gelap, demam, lemas dan mual
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 112x/menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)
Frekuensi Pernapasan: 28 x/menit (adekuat, reguler)
Suhu tubuh : 37 O C (axilla)
Kepala : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Hidung : Dalam batas normal
Bibir : Dalam batas normal
Tonsil : T1 – T1, tidak hiperemis
Faring : Mukosa merah muda
Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba
Toraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris
Retraksi suprasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan simetris
Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor
Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler
Ronki -/-, Wheezing (-)
Bunyi Jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+) 4x/menit
Palpasi : Perut lemas, Hepar dan Lien tidak teraba
Nyeri tekan tidak ada
Perkusi : Timpani
Ekstremitas:
Akral hangat, sianosis tidak ada, capillary refill < 2 detik.
Uji Rumple Leede (-).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah : (Tanggal: 18 - 02 - 2013)
Darah rutin Hb : 13,6 g/dL
Leukosit : 7.200 /uL
Trombosit : 407.000 /uL
Hematokrit : 42,0 %
AST : 1194 U/L
ALT : 839 U/L
GDS : 114 mg/dl
Na : 139 mmol/L
K : 4,5 mmol/L
Cl : 94 mmol/
Urine Lengkap
Warna : kuning tua
Kejernihan : jernih
pH : 7.5
berat jenis : 1010
albumin : negative
glukosa : negative
keton : negative
urobilinogen : 1.0
bilirubin : positif 2
darah samar : negative
lekosit esterase : negative
nitrit : negative
Mikroskopis Urin
eritrosit : 0-2
lekosit : 0-5
silinder : negative
epitel : gepeng +
Kristal : negative
Bakteri : positif 2
Lain-lain : negative
Imunoserologi 20-2-2013
HBsAg : non reaktif
Anti HAV IgM : reaktif 4.54
DIAGNOSA KERJA IGD:
- Hepatitis Virus Akut
DIAGNOSA BANDING :
- Hepatitis drugs in use
PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan:
Rawat inap
Diet: Lunak
IVFD: Tridex 27 B 10 tetes/menit
Obat:
o Vometa 3x1
o Cefotaxim 2x100 mg
2. Rencana Pemeriksaan
Urine Lengkap
HBsAg
IgM anti HAV
Follow Up
SOAP, 19 Februari 2013
BB: 37 kg PH: 1 hari PP: 3
SOAP, 20 Februari 2012
BB: 37 kg PH: 2 hari PP: 4
S: Mata kuning, mual S : panas (+-, belum BAB 2 hari , BAK biasa,
batuk dan mual berkurang, muntah (-)
O : Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: koposmentis
Tek. Darah : 100/70 mmHg
Frekuensi nadi: 100 X/menit
Frekuensi nafas: 24 X/menit
Suhu: 37,0 ° C
Mata : sclera ikterik
Thorax : dalam batas normal
Abdomen :
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan epigastrium +
P : timpani
A : bising usus +
Ekstremitas : dalam batas normal
A: - Hepatitis Virus Akut
P: - Diet lunak
- IVFD: Tridex 27B 10 tpm
- Obat: curvit syr 3x1
Vometa 3x1 cc
Cefotaxim 2x750 mg
Urdafalk 3x250 mg
O : Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: komposmentis
Tek. Darah : 100/60 mmHg
Frekuensi nadi: 108 X/menit
Frekuensi nafas: 20 X/menit
Suhu : 37,2 ° C
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan epigastrium +
P : timpani
A : bising usus +
Ekstremitas : dalam batas normal
A: - Hepatitis virus A
P: - Diet lunak
- IVFD: IVFD: Tridex 27B 10 tpm
- Obat: curvit syr 3x1
Vometa 3x1 cc
Cefotaxim 2x750 mgIVFD Rl 26
tts/mnt (ma
SOAP, 21 Februari 2013
BB: 37 kg PH: 3 hari PP: 4
SOAP, 21 Februari 2012
BB: 37 kg PH: 4 hari PP: 5
S: Mata kuning, mual
O : Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: komposmentis
Tek. Darah : 90/70 mmHg
Frekuensi nadi: 100 X/menit
Frekuensi nafas: 24 X/menit
Suhu: 36,5 ° C
Mata : sclera ikterik +/+
Thorax : dalam batas normal
Abdomen :
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan epigastrium +
P : timpani
A : bising usus +
Ekstremitas : dalam batas normal
A: - Hepatitis Virus A
P: - Diet lunak
- IVFD: Tridex 27B 10 tpm
- Obat: curvit syr 3x1
Vometa 3x1 cc
Cefotaxim 2x750 mg
Urdafalk 3x250 mg
Sequest 2x1/2 sach
Meticol 1x1 tab
S : Nyeri ulu hati +
O : Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: komposmentis
Tek. Darah : 100/60 mmHg
Frekuensi nadi: 98 X/menit
Frekuensi nafas: 20 X/menit
Suhu : 37,2 ° C
Mata : sclera ikterik +/+
Thorax : dalam batas normal
Abdomen :
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan epigastrium +
P : timpani
A : bising usus +
Ekstremitas : dalam batas normal
A: - Hepatitis virus A
P: - Diet lunak
- IVFD: IVFD: Tridex 27B 10 tpm
- Obat: curvit syr 3x1
Vometa 3x1 cc
Urdafalk 3x250 mg
Sequest 2x1/2 sach
Meticol 1x1 tab
SOAP, 22 Februari 2013
BB: 37 kg PH: 5 hari PP: 6
SOAP, 23 Februari 2012
BB: 37 kg PH: 6 hari PP: 7
S: Mata kuning berkurang, nyeri ulu hati
berkurang
O : Keadaan umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran: koposmentis
Tek. Darah : 100/80 mmHg
Frekuensi nadi: 100 X/menit
Frekuensi nafas: 24 X/menit
Suhu: 37,3 ° C
Mata : sclera ikterik+/+
Thorax : dalam batas normal
Abdomen :
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan epigastrium +
P : timpani
A : bising usus +
Ekstremitas : dalam batas normal
A: - Hepatitis Virus A
P: - Diet lunak
- IVFD: Tridex 27B 10 tpm
- Obat: curvit syr 3x1
Vometa 3x1 cc
Urdafalk 3x250 mg
Sequest 3x1/2 sach
Meticol 1x1 tab
S : Tidak ada keluhan
O : Keadaan umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran: komposmentis
Tek. Darah : 100/60 mmHg
Frekuensi nadi: 102 X/menit
Frekuensi nafas: 21 X/menit
Suhu : 36,8 ° C
Thorax : dalam batas normal
Abdomen :
I : tampak datar
P : supel, nyeri tekan epigastrium -
P : timpani
A : bising usus +
Ekstremitas : dalam batas normal
A: - Hepatitis virus A
P: - Diet lunak
- IVFD: IVFD: Tridex 27B 10 tpm
- Obat: curvit syr 3x1
Vometa 3x1 cc
Urdafalk 3x250 mg
Sequest 3x1/2 sach
Meticol 1x1 tab
Fungsi hati : 23/2/2013
SGOT : 105 U/L
SGPT : 83 U/L
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HEPATITIS A
DEFINISI
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang diakibatkan masuknya
virus Hepatitis A ke dalam tubuh, terutama menyerang hati yang bisa
menimbulkan gejala-gejala Hepatitis. Hepatitis A merupakan penyakit
dengan distribusi global. Infeksi Hepatitis A yang kemudian ditandai
dengan adanya antibodi anti HAV, yang secara universal erat
hubungannya dengan standar kesehatan/sanitasi daerah yang
bersangkutan.
ETIOLOGI
Hepatitis A merupakan virus berukuran 27 nanometer yang
digolongkan dalam Picornavirus. Virus ini terdiri dari sarung protein
luar yang disebut capsid yang akan mengelilingi core yang terbuat
dari single stranded RNA yang mengandung kode genetik virus
tersebut. Protein tersebut akan berikatan satu dengan yang lainnya
secara simetris kubik bebas dari lipid maupun glikoprotein, memiliki
tiga poli-protein permukaan yaitu VP1,VP2 dan VP3 dan peptida
internal VP4 yang terikat dengan virus RNA. Tampil sebagai bentuk
ikosahedral.dengan mikroskop elektron terlihat virus tidak memiliki
mantel (envelope) dengan suatu nukleo kapsid yang merupakan ciri
khas dari antigen virus Hepatitis A. Seuntai molekul RNA terdapat
dalam kapsid, satu ujung dari RNA ini disebut Viral Protein Genomic
(VPG) yang berfungsi menyerang ribosom sitoplasma sel hati.
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi dan transmisi Virus Hepatitis A mencakup
beberapa karakteristik sebagai berikut:
1.Variasi musim dan geografi
2.Insiden usia
3.Reinfeksi kronik dan reinfeksi tidak nyata
Didaerah dengan 4 musim, infeksi HAV terjadi secara
epidemik musiman yang puncaknya biasa terjadi pada akhir musim
semi dan awal musim dingin. Penurunan angka kejadian HAV akhir-
akhir ini menunjukan bahwa infeksi HAV dijumpai terbatas pada
kelompok-kelompok sosial tertentu yaitu turis yang sering bepergian,
sehingga variasi musiman sudah tidak begitu menonjol lagi. Didaerah
tropis insiden puncak yang pernah dilaporkan cenderung terjadi
selama musim hujan dan pola epidemik siklik berulang setiap 5-10
tahun sekali.
Insiden menurut usia, semua kelompok umum secara umum
rawan terhadap infeksi HAV. Insiden tertinggi terjadi pada anak dan
dewasa muda. Di negara yang keadaan ekonomi dan lingkunganya
baik, penduduk dewasa dan tua banyak yang belum mempunyai anti-
HAV karena memang belum pernah terpajan, sehingga kelompok ini
menjadi rentan terhadap penyakit.
Dinegara berkembang infeksi HAV terjadi pada usia yang relatif lebih
muda dan teridentifikasi dengan adanya prevalensi anti HAV yang
sangat tinggi pada tahun- tahun pertama kehidupan.
Penularan Hepatitis A :
1. Faeco- oral :
- Kontak dari orang ke orang
- Minuman yang terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi
- Makanan yang terinfeksi
- Makanan atau buah-buahan yang dicuci dengan air yang
terkontaminasi
- Makanan laut yang terinfeksi oleh air limbah di laut
2. Parenteral :
- Alat suntik yang tercemar
- Transfusi darah yag diberikan donor pada stadium awal sebelum
timbul gejala klinik
PATOGENESIS
Target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati (hepatosit)
setelah partikel virus tertelan, mereka akan terabsorbsi melalui
pembuluh darah diangkut ke hati. Begitu sampai di hati, partikel virus
akan di telan oleh hepatosit. Didalam sel, materi genetik atau genom
dari HAV yang terdiri dari single stranded RNA akan bertindak
sebagai suatu template yang akan memproduksi protein-protein
selanjutnya. Protein ini akan bergabung kembali membentuk capsid
virus yang baru (progeny), setiap capsid mengandung RNA virus yang
baru saja terduplikasi. Progen HAV yang baru ini lalu akan dirilis
melalui saluran empedu kecil yang terdapat diantara sel-sel tuan
rumah. Mereka lalu secara bebas akan di buang melalui tinja atau
akan menulari Hepatosit-hepatosit tetangganya.
Catatan : Yang merusak dan memusnahkan sel hati bukanlah
replikasi HAV , tetapi yang benar adalah respon imun-imun sel yang
terserang yang berperan menghancurkan sel hati.
GEJALA KLINIS
Hepatitis A dapat menyerang semua umur namun demikian
Hepatitis A merupakan penyakit yang terutama menyerang anak dan
dewasa muda. Pada anak-anak umumnya sering tidak diketahui dan
fase akut Hepatitis A seringkali hanya sebagai keadaan asimptomatik
pada 90% penderita atau hanya bentuk ringan saja sekitar 10% yang
timbul ikterus.
Pada usia lebih tua dan dewasa muda keluhan dan gejala lebih nyata.
Bentuk klasik ditandai dengan 4 stadium:
- Masa Tunas
- Fase Pre-ikterik
- Fase Ikterik
- Fase Penyembuhan
.
A. Masa Tunas : Penelitian pada sukarelawan menunjukan bahwa
masa inkubasi Hepatitis A akut bervariasi antara 15-50 hari.
B. Fase Pre-ikterik : Keluhan umumnya tidak spesifik, dapat
berlangsung 2-7 hari, gambaran sangat mirip dengan gejala flu (flu
like syndrome) Dengan keluhan yang tidak khas ini sering diduga
sebagai penderita influenza, gastritis maupun arthritis. Pada kasus
yang nyata kadang disebut gejala klasik, seperti:
Kuning
Urine berwarna gelap
Lemas
Hilang nafsu makan
Rasa tidak enak di perut
Tinja berwarna pucat
Mual dan muntah
Demam
Sakit kepala
Nyeri pada sendi
Pegal pada otot
Diare
Rasa tidak enak di tenggorokan
C. Fase Ikterik : Fase ini pada awalnya disadari penderita , biasanya
setelah demam turun penderita menyadari bahwa urine berwarna
kuning pekat seprti teh, ataupun tanpa disadari, orang lain yang
melihat sklera dan kulit berwarna kekuning-kuningan. Pada fase
ini kuningnya akan meningkat, menetap, kemudian menurun
secara perlahan-lahan, hal ini bisa berlangsung sekitar 10-14 hari.
Pada fase ini keluhan sudah mulai berkurang dan pasien sudah
merasa lebih baik
D. Fase Penyembuhan : Fase penyambuhan dimulai dengan
menghilangnya sisa gejala tersebut diatas, ikterus mulai
menghilang, penderita merasa segar kembali walau mungkin
masih terasa cepat lelah. Umumnya masa penyembuhan secara
klinis dan biokimiawi memerlukan waktu sekitar 6 bulan.
Gejala sisa / sequele
1. Hepatitis memanjang “prolonged”
Pada Hepatitis virus A akut tidak ditemukan gejala sisa kronik.
Namun demikian ditemukan keadaan hepatitis virus yang
memanjang, dimana ditemukan gejala-gejala yang menetap dari
klinik dan laboratorium. Keluhan dan gejala memanjang ini bisa
sampai 4 bulan. Nafsu makan membaik, sering keluhan lemas-
lemas dan ikterus sifatnya ringan.
2. Hepatitis kambuhan “relaps”
Penderita sudah sembuh dan kambuh kembali, seperti keluhan
gejala awal, namun biasanya bersifat ringan dibandingkan dengan
serangan yang pertama kali.
LABORATORIUM
Untuk menunjang diagnosis perlu dibantu dengan
pemeriksaan laboratorium yaitu Ig M anti-HAV akan menjadi positif.
Respon inisial terhadap HAV hampir seluruhnya adalah antibodi Ig M.
Antibodi ini akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan. Ig M anti-HAV
adalah spesifik untuk diagnosis dan konfirmasi infeksi Hepatitis A
akut.
Infeksi yang sudah lalu atau adanya imunitas ditandai dengan
adanya anti-HAV-total yang terdiri atas Ig G anti-HAV. Antibodi Ig G
akan naik dengan cepat setelah virus dieradikasi lalu akan turun
perlahan-lahan setelah beberapa bulan. Pertanda anti-HAV berguna
bagi penelitian epidemiologis dan status imunitas.
Virus tersekresi pada tinja dari 2 minggu sebelum sampai 1
minggu sesudah mulainya penyakit.
Kenaikan hampir secara universal pada SGOT, SGPT, bilirubin, alkali
fosfatase 5-nukleotidase dan γ-glutamil transpeptidase. Protrombin
Time harus selalu diukur pada anak dengan Hepatitis untuk
membantu menilai luasnya cedera hati, pemanjangannya adalah
tanda serius yang mengharuskan rawat inap di rumah sakit.
DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan dibantu dengan sarana
penunjang pemeriksaan laboratorium:
1. Anamnesis, gejala prodromal, riwayat kontak.
2. Pemeriksaan jasmani:
- Ikterus tampak pada sklera, kulit dan
selaput lendir langit-langit
- Pada kasus yang sangat berat (fulminan)
didapatkan mulut yang berbau spesifik
(foetor hepaticum)
- Pada perabaan hati membengkak 2-3 jari di
bawah arkus kosta dengan konsistensi
lunak, tepi tajam dan sedikit nyeri tekan
- Limpa kadang-kadang teraba lunak
3. Pemeriksaan laboratorium:
- Tes fungsi hati (Bilirubin, SGOT, SGPT,
alkali fosfatase)
- Tes serologi Ig M anti-HAV
DIAGNOSIS BANDING
Kemungkinan penyebab Hepatitis sangat bervariasi menurut
umur. Ikterus fisiologis, penyakit hemolitik dan sepsis pada neonatus
biasanya dibedakan dengan mudah dari Hepatitis. Segera sesudah
masa neonatus, infeksi merupakan penyebab penting
hiperbilirubinemia, tetapi penyebab metabolik dan anatomik (atresia
biliaris dan kista koledokhus) juga harus dipikirkan. Pemasukan
sayuran berpigmen pada diet bayi dapat menyebabkan karotenemia,
yang dapat terancukan dengan ikterus.
Pada masa bayi dan anak, sindrom hemolitik uremik pada
mulanya dapat terancukan dengan Hepatitis. Ikterus juga dapat terjadi
pada malaria, leptospirosis dan infeksi berat pada anak yang lebih
tua, terutama pada mereka dengan gangguan maligna atau
immunodifisiensi. Batu empedu dapat menyumbat drainase empedu
dan menimbulkan ikterus pada remaja serta pada anak dengan
proses hemolitik kronis.
Obat-obatan, termasuk overdosis asetaminofen, asam valproat
dan berbagai hepatotoksin dapat disertai gambaran seperti Hepatitis.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan Hepatitis virus akut secara umum:
1. Mengurangi angka kematian
2. Menghilangkan keluhan dan gejala klinik yang ada
3. Memperpendek perjalanan penyakit dan mencegah terjadinya
komplikasi
Sampai saat ini belum ada obat yang berkhasiat spesifik, yang
dapat merubah perjalanan penyakit Hepatitis akut.
Pada dasarnya penatalaksanaan infeksi virus Hepatitis A sama
dengan Hepatitis akut lainnya yaitu bersifat suportif, tidak ada yang
spesifik, berupa:
1. Tirah baring
Istirahat cukup
Pemulihan semua kegiatan dilakukan secara bertahap
sesuai dengan parameter penurunan hasil laboratorium
fungsi hati dan pemulihan jasmani.
2. Diet
Diet cukup kalori (30-35 kalori / KgBB)
Pada kasus dengan gejala klinis berat dibantu dengan
pemberian makanan parenteral, contoh:
- Larutan glukosa
- Cairan dengan kalori yang cukup
Diet rendah lemak
3. Obat-obatan
Kortikosteroid
Immunomodulator
Obat-obatan non spesifik : bersifat suportif dan memberikan
rasa nyaman (liver protector),
contoh: * HP-Pro * Hevtin
* Methicol * Urdafalk
* Curcuma * Lesichol
Obat- obat Simptomatik : membantu menghilangkan
keluhan gejala klinis.
KOMPLIKASI
Anak-anak hampir selalu sembuh dari infeksi HAV. Jarang
Hepatitis fulminan dapat terjadi, dimana kenaikan kadar bilirubin
serum progresif disertai dengan kenaikan awal dari aminotransferase
yang disertai dengan turunnya ke nilai normal atau rendah. Fungsi
sintesis hati menurun dan Protrombin Time menjadi memanjang,
sering disertai dengan perdarahan. Albumin serum turun,
menimbulkan edema dan asites. Amonia biasanya naik dan
sensorium menjadi memburuk dari mengantuk ke pingsan (stupor)
dan kemudian koma dalam. Perburukan pada penyakit stadium akhir
dan kematian dapat terjadi kurang dari satu minggu atau dapat
berkembang lebih buruk.
PENCEGAHAN
A. Secara umum
Kebersihan perorangan
Lingkungan dan sanitasi baik :
- Pemakaian air bersih
- Pembuangan sampah pada tempatnya
- Pembuatan sumur yang memenuhi standar
Mencegah kontaminasi makanan, memasak dengan baik
makanan dan
minuman
Mengenal masa penularan 2 minggu sebelum timbul kuning dan 1
minggu sesudahnya
B. Secara khusus (Dengan Imunisasi)
1.Imunisasi Pasif
- Pencegahan setelah kontak, yaitu untuk keluarga
yang
terdekat dan tinggal serumah
- Pencegahan sebelum kontak yaitu terhadap mereka
yang akan bepergian ke daerah endemis
Pemberian dengan H-Ig (Human Normal Immuno-
globulin) dosis yang dianjurkan 0,02 ml/KgBB
diberikan dalam waktu tidak lebih dari satu minggu
setelah kontak.
Karena H-Ig ini bersifat sementara maka berlaku
untuk
kurun waktu 2 bulan.
- Kunjungan singkat kurang dari 2 bulan dosis
0,02 ml/KgBB
- Kunjungan lama lebih dari 4 bulan dosis
0,08 ml/KgBB
2. Imunisasi Aktif
Rekomendasi untuk vaksinasi Hepatitis A dianjurkan
pemberiannya sebagai berikut:
- Pada anak usia sekolah
- Selektif untuk mereka resiko terjadi infeksi
Hepatitis A
- Pada penderita penyakit hati kronik
(Hepatitis B dan C)
Saat ini telah tersedia vaksin Hepatitis A yaitu :
- HAVRIX
- VAQTA
- AVAXIM
Kemasan : 1 flacon (1/2 ml) : dosis 720 EIU
Cara pemberian : - Dosis tunggal anak 720 EIU
- Boster 6 bulan kemudian
PROGNOSIS
99% penderita dapat sembuh secara sempurna tanpa ada
gejala sisa. Pada kasus Hepatitis fulminan, pasien dapat meninggal
dalam waktu 5 hari atau paling lama 1-2 bulan. Prognosis paling buruk
bila terdapat tanda dan gejala koma hepatikum, jaundice serta asites.
BAB III
ANALISA KASUS
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan, maka pada kasus ini dapat
didiagnosis sebagai Hepatitis Virus A.
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami demam,
setalah 1 minggu berlalu, muncul keluhan seperti air kencing yang
berwarna gelap, mata kuning serta mual, muntah dan lemas. Dari
gejala tersebut memang tidak spesifik. Namun jika dilihat dari stadium
hepatitis maka pasien tersebut sedang dalam stadium ikterik dimana
keluhan mata yang menjadi kuning menjadi keluhan yang membuat
pasien dating berobat.
Dari pemeriksaan fisik hanya didapatkan sclera ikterik yang
menjurus kepada hepatitis A. Tidak didapatkan adanya pembesaran
hepar maupun limpa. Memang pada sebagian kasus ada juga yang
tidak mengalami pembesaran hepar.
Dari pemeriksaan laboratorium yang menunjang diagnosis
hepatitis A adalah kadar SGOT dan SGPT yang meningkat serta pada
imunoserologi IgM ANTI HAV reaktif. Dimana setelah ada hasil lab
imunoserologi baru kita bisa mendiagnosis hepattis A atau B. Jika
hasil tersebut belum ada kita hanya bisa mendiagnosa Hepatitis Virus
Akut atau Kronik.
Dari penatalaksanaan pada kasus ini ada yang tidak sesuai
dengan teori dimana pada kasus ini awalnya diberikan antibiotic dari
IGD. Namun setelah divisit oleh konsulen akhirnya antibiotiknya
distop. Setelah itu terapi sesuai dengan keluhan pasien saja
(simptomatik) dan diberikan juga obat-obatan non spesifik seperti
urdafalk, meticol dan curcuma. Pada pasien ini juga dilakukan tirah
baring namun untuk diet pasien hanya diberikan diet lunak saja.
Seharusnya jika sesuai dengan teori diberikan diet rendah lemak.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Nelson, Textbook of Pedriatic, Edition 16Th, hal 768-776.
2. Fredseick d suchy, Ronald J. Sohoe, William F. Balis, Liver
disease in children, BAB 17,Edition 2nd, hal 365-370.
3. William W. Hay Jr, Myron j. Levin, Judith M. Sondheenis, Current
Pediatric, Diagnosis and Trearment, hal 580-582.
4. A.H. Markum, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, FK UI, BAB
8, hal 522.
5. H. Ali Sulaiman,Julita Sari, Panduan Praktis Hepatitis A, Penerbit
IDI.