Post on 24-Jul-2015
LAPORAN PRAKTIKUM
ANORGANIK II
I. NOMOR PERCOBAAN : IV
II. NAMA PERCOBAAN : Garam Rangkap Dan Garam Kompeks
III. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam
rangkap kupri ammonium sulfat dan garam
kompleks tetramin tembaga (II) sulfat
monohidrat
IV. DASAR TEORI
Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa
koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamin kobalt (III) klorida,
Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasiano ferrat (III), K3Fe(CN)5.Garam kompleks
berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam
mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini
memiliki struktur sendiri dengan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya. Dua contoh garam rangkap yang sering dijumpai dalam garam
alumina, K(SO4)12H2O dan ferroammonium sulfat, Fe(NH3)SO4.6H2O, garam
rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. (Arifin, 2011).
Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi-reaksi yang
menghasilkan pembentukan kompleks.
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion pusat) dan
sejumlah ligan yang terikat erat dengan kompleks yang stabil nampak mengikuti
stokiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam lingkup
konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu
angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk
kompleks yang stabil dengan satu atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan
jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut
bulatan koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni satu ligan (Svehla, 1985).
Salah satu contoh garam rangkap yaitu FeSO4(NH4)SO4.6H2¬¬O dan
K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa
ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan
garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam-
garam tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari komponen
sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat kelarutannya
rendah dalam air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi karena kelarutannya
meningkat secara mencolok dengan meningkatnya suhu. Kristal-kristalnya biasanya
berbentuk oktahedral. Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua
garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-
garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya.
Kompleks ialah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang
dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal
ini, kompleks yang terbentuk masing-masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula
yang terjadi dari lebih banyak komponen seperti kompleks [Pt(NH3)2Cl4] dan
[Pt(NH3)Cl3]. Contoh dari garam rangkap adalah garam alumia, KAI(SO4)2.12H2O
dan feroammonium sulfat, Fe(NH3)2(SO4).6H2O (Annisa, 2010).
Sebuah ligan yang mendonasikan sejumlah genap elektron pada logam
biasanya molekul netral dan ligan ini stabil bahkan tanpa dengan terikat pada logam.
Ligan karben atau karbin merupakan kekecualian.
Rumus kimia senyawa organologam diungkapkan dalam banyak kasus dengan
menggunakan kurung siku seperti untuk senyawa kompleks (Tarro, 1990).
Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation
yang berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah
membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal penyusunnya.
Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr. Kombinasi antara ammonium besi
(II) sulfat, ammonium cobalt (II) sulfat dan ammonium nikel sulfat. Ketiga garam
tersebut memiliki ion ammonium dan sulfat, tapi dengan atom pusat yang berbeda.
Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr
mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4. Apabila dibandingkan dengan
garam besi (II) sulfida atau besi (II) klorida, kristal garam mohr ini lebih stabildi
udara. Selain itu besi (II) sulfat dengan garam sulfat dari alkali dapat membentuk
garam rangkap dengan rumus MgFe(SO4).6H2O ataupun dengan logam alkali lain
seperti K, Rb, Cs, atau NH4. Apabila dengan jumlah mol yang sama, masing-masing
dari besi (II) sulfat dilarutkan sampai jenuh didalam air panas, sedangkan ke dalam
besi (II) sulfat dilarutkan sedikit asam sulfat kemudian dicampur. Pada proses
pendinginan akan mengkristal menjadi garam berbentuk kristal monoklin yang
berwarna hijau agak kebiruan (Anggraini, 2006).
(http://1stmujahidah.wordpress.com/2011/05/28/pembuatan-garam-kompleks-dan-
garam-rangkap/)
Kuprum(II) klorida adalah klorida kuprum yang lebih tinggi nombor
pengoksidaannya, dengan formula CuCl2. Ia wujud secara semula jadi dalam bentuk
mineral eriokalsit. Ia merupakan pepejal kuning keperangan yang menyerap
lembapan dengan perlahan untuk membentuk dihidrat biru kehijauan.
Ia adalah ionik dan sangat larut dalam air. Secara kimia, ia bersifat seperti asid
Lewis yang lemah, dan dalam sesetengah keadaan ia bertindak sebagai agen
pengoksidaan yang lemah. Ia mempunyai struktur hablur yang terdiri daripada unit-
unit rangkai polimer CuC4 mendatar dengar sisi-sisi bertentang yang dikongsi. Ia
mengurai menjadi CuCl dan Cl2 pada 1000 °C.
Kuprum(II) klorida adalah sebatian ionik yang tercerai dalam larutan berair,
tetapi koordinatan klorida kepada Cu2+ juga berlaku secara separa. Ini bermakna
bahawa larutan pekat CuCl2 berwarna hijau, iaitu hasil gabungan daripada warna biru
[Cu(H2O)6]2+ dan warna kuning atau merah daripada kompleks-kompleks halida.
CuCl2 juga bertindak sebagai asid Lewis lemah, contohnya dalam tindak
balasnya dengan HCl (atau sumber-sumber klorida yang lain) untuk membentuk ion-
ion kompleks CuCl3- dan CuCl4
2-.
Sesetengah kompleks-kompleks ini boleh diasingkan daripada larutan berair dengan
pembentukan hablur, dan hablur-hablur ini terbentuk dalam pelbagai jenis struktur
(G/rajah 1).
Kuprum(II) klorida juga membentuk pelbagai jenis kompleks koordinatan
dengan ligan seperti piridina atau trifenilfosfin oksida:
CuCl2 + 2 C5H5N → [CuCl2(C5H5N)2] (tetragon)
CuCl2 + 2 (C6H5)3P=O → [CuCl2((C6H5)3P=O)2] (tetrahedron)
Akan tetapi, sesetengah ligan-ligan lain seperti fosfin (contohnya, trifenilfosfin) dan
juga sebahagian amina tertier boleh menyebabkan penurunan kepada kompleks
kuprum(I). Penurunan kepada kuprum(I) klorida boleh dihasilkan dengan mudah
melalui pemanasan CuCl2 pada suhu tinggi (kira-kira 1000 °C):
2 CuCl2(p) → 2 CuCl(p) + Cl2(g)
Akan tetapi, secara amnya adalah lebih mudah untuk menghasilkannya dalam larutan
berair, dan menggunakan agen penurunan seperti sulfur dioksida untuk menghasilkan
CuCl:
2 CuCl2(ak) + SO2 → 2 CuCl(p) + 2 HCl(ak) + H2SO4(ak)
CuCl2 boleh bertindak sebagai sumber Cu2+ dalam tindak balas mendakan untuk
menghasilkan garam-garam kuprum(II) tak larut, contohnya kuprum(II) hidroksida,
yang kemudiannya boleh mengurai pada suhu melebihi 30 °C untuk menghasilkan
kuprum(II) oksida:
(http://ms.wikipedia.org/wiki/Kuprum%28II%29_klorida)
Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2 namun
hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air
hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru yang karakteristik dari warna ion
kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2-. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga II
klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2- yang
mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujur sangkar bergantung pada
kation pasangannya. Dalam larutan encer ia menjadi berwarna biru oleh karena
pendesakan ligan Cl- dan ligan H2O.Oleh karena itu, jika warna hijau ingin
dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2 dalam air ditambahkan ion senama Cl-
dengan penambahan padatan NaCl atau HCl pekat atau gas.
[CuCl4]2- (aq) + 6H2O (l) [Cu(H2O)6]2- (aq) + 4Cl- (aq)
(http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/pembuatan-garam-kompleks-dan-
garam.html)
V. ALAT DAN BAHAN
ALAT
Tabung Reaksi
Gelas Ukur
Gelas Beker
Gelas Arloji
1 Set Pompa Vakum
1 Set Pemanas
BAHAN
Kristal kupri sulfat pentahidrat
Kristal ammonium sulfat
Etil alcohol
Timbang kertas yng dihhasilkn dan catat jumlah mol reaktan dan mol hasil.hitung persen hasil
Lanjutkan pendinginan campuran dalam water batch ,keringkan Kristal dalam kertas saring
Biarkan larutan dingin pada temperature kamar sampai terbentuk kristal
Larutkan 0,002 mol CuSO4.5H2O dan 0,002 mol (NH4)2SO4 dengan 1 ml akuadest dalam gelas piala dan panaskan
Lanjutkan pendinginan campuran dalam water batch ,keringkan Kristal dalam kertas saring
Biarkan larutan dingin pada temperature kamar sampai terbentuk kristal
Larutkan 0,002 mol CuSO4.5H2O dan 0,002 mol (NH4)2SO4 dengan 1 ml akuadest dalam gelas piala dan panaskan
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
1. pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat
Timbang kertas yng dihhasilkn dan catat jumlah mol reaktan dan mol hasil.hitung
persen hasil
VII. DATA HASIL PENGAMATAN
W CuSO4.5H2O = 2,5 gram
W (NH4)2SO4 = 1,4 gram
V Air = 5 ml
W kertas saring = 0,570 gram
W endapan + kertas saring = 3,82 gram
W endapan = (w endapan + kertas saring) – w kertas saring
= 3,82 gram – 0,570 gram
= 3,25 gram
VIII. REAKSI DAN PERHITUNGAN
REAKSI :
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O
PERHITUNGAN
Air = 0,996 gr/ml
BM (NH4)2SO4.5H2O = 249,5 gr/mol
BM (NH4)2SO4 = 132 gr/mol
A. Secara Teori
1. Input
Mol CuSO4.5H2O¿gr CuS O4 .5 H 2O
BM CuS O 4 .5 H 2 O
¿2,5 gram
249,5 gr /mol
= 0,01 mol
W H2O = ρ H2O x V H2O
= 0,996 gr/mol x 5 ml
= 4,98 gram
Mol H2O ¿gr H 2O
BM H 2O
¿ 4,98 gram18 gr /mol
= 0,27 mol
Mol LR = mol CuSO4.5H2O
= 0.01 mol
2. Ouput
W CuSO4(NH3)2.6H2O = Mol LR x BM CuSO4(NH3)2.6H2O
= 0,01 mol x 379,5 gr/mol
= 3,795 gr
W H2O = W awal – (mol LR . BM)
= 4,98 gram – (0,01 mol x 18 gr/mol)
= 4,98 gram – 0,18 gram
= 4,8 gram
Table Material Balance
Material Input Output
Gr % gr %
CuSO4.5H2O 2,5 28,15 - -
(NH4)2SO4 1,4 15,77 - -
H2O 4,98 56,08 4,8 55,85
CuSO4(NH3)2.6H2O - - 3,795 14,15
∑ 8,88 100% 8,895 100%
B. Secara Praktek
1. Input teori = input praktek
2. Uotput
W CuSO4(NH3)2.6H2O = 3,436 gram
Mol LR ¿ grCuS O 4¿¿
= 3,436 gr
379,5 gr /mol
= 0,009 mol
W CuSO4(NH3)2.6H2O sisa = w awal – (mol LR x BM)
= 2,5 gr – (0,009 mol x 249,5 gr/mol)
= 2,5 gr – 2,2455 gr
= 0,2545 gr
W (NH4)2SO4 sisa = w awal – (mol LR x BM)
= 1,4 gram – (0,009 mol x 132 gr/mol)
= 1,4 gram – 1,888 gram
= 0,212 gram
W H2O = w awal – (mol LR x BM)
= 4,98 gram – (0,009 mol x 18 gr/mol)
= 4,98 gram – 0,162 gram
= 4,818 gram
Tabel material balance
Material Input Output
gr % gr %
CuSO4.5H2O 2,5 28,15 - -
(NH4)2SO4 1,4 15,77 - -
H2O 4,98 56,08 4,818 58,37
CuSO4(NH3)2.6H2O - - 3,436 41, 63
∑ 8,88 100% 8,254 100%
% kesalahan ¿ W teori−w praktekW teori
x 100%
¿ 3 ,795 gram – 3,25 gram3,795 gram
x 100%
= 14,36 %
% konversi ¿ mol LR praktekmol LR teori
x 100%
¿ 0,009 mol0,01 mol
x 100%
= 90 %
% yield ¿ w praktekW teori
x 100%
¿ 3,25 gram3,795 gram
x 100%
= 85,6%
XI. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini praktikan melakukan percobaan mengenai pembua-tan
garam kompleks dan garam rangkap. Dan kita tau bahwa garam kompleks dan garam
rangkap berasal dari senyawa-senyawa kompleks. Senyawa kompleks merupakan
suatu senyawa yang terdiri dari atom pusat, ligan, dan juga bilangan koorsinasi. Dan
atom pusat itu merupakan asam lewis yang menerima pasangan elektron bebas yang
berasal dari ligan. Dan ligan itu merupakan basa lewis yang menyumbangkan
pasangan elektron bebas pada atom pusat. Dan bilangan koor -dinasi itu dapat
diartikan banyaknya jumlah ligan yang terdapat pada atom pusat.
Dalam percobaan ini Garam kompleks yang dimaksud suatu garam yang
terbentuk dari senyawa kompleks, anion dan kationnya yang mudah terion, pusat
atom dan ligan nya tidak terpisah dan memiliki struktur yang pendek. Garam
rangkap itu merupakan garam yang terbentuk dari dua garam yang mengkristal
dengan perbandingan molekul yang berbeda, dan memiliki struktur yang lebih
panjang dikarenakan pusat atom dan ligannya terpisah. Dan dalam hal ini ligan sangat
berperan,ligan berdasarkan penyumbangan elektron bebas terdiri dari ligan
monodentat,bidentat dan polidentat. Ligan monodentat itu yang menyumbangkan satu
pasang elektron bebas pada atom pusat dan ligan bidentat itu, yang menyumbangkan
dua pasang elektron bebas pada atom pusat dan Ligan polidentat merupakan ligan
yang menyumbangkan lebih dari dua pasang pasangan elektron bebas. Dan ligan
berdasarkan muatan terdiri dari ligan yang bermuatan seperti Cl- ,CN- dan ligan yang
netral seperti H2O,NH3.
Pada percobaan ini praktikan hanya melakukan percobaan pembuatan garam
rangkap.Dan dalam hal ini kita menggunakan dua sampel seperti CuSO45H2O dan
(NH4)2 SO4. Dan kedua larutan tersebut dicampurkan dengan menggunakan akuades.
Dan praktikan melakukan pemanasan sampai semua larutan garam tersebut terlarut
sempurna. Dan hal ini dilakukan untuk mempercepat reaksi atau untuk membuat
larutan tersebut menjadi homogen dan terlarut sempurna.
Dalam percobaan ini praktikan juga melakukan proses pendinginan setelah
pemanasan selesai. Dan apabila biarkan semakin lama maka kristal yang dihasilkan
semakin banyak. Pendiginan yang dilakukan fungsinya untuk membentuk kristal
didalam larutan tersebut. Dan kristal yang dihasilkan itu kristal garam rangkap kupri
ammonium sulfat. Selain itu praktikan juga melakukan penyaringan untuk
memisahkan filtrat dengan endapan. Dan endapan yang dihasilkan berwarna biru
yang menggumpal. Warna biru yang terjadi berasal dari logam Cu.
Logam Cu merupakan salah satu logam transisi yang menyediakan orbital d
yang kosong agar dapat ditempati oleh sepasang elektron bebas. Dan Cu berperan
sebagai ato pusat, dan logam Cu tidak dapat larut dalam klorida dan asam encer.
Logam Cu dapat melebur pada temperatur yang cukup tinggi. Dan memiliki warna
yang khas biru. Logam transsisi berwarna dikarenakan mengalami eksitasi elektron.
Dimana yang maksudnya terjadi lompatan elektron pada saat adanya perubahan
energi yang rendah ke energi yang lebih tinggi dan dari energi yang tinggi ke energi
yang rendah untuk mencapai kestabilan.
Dan pada percobaan ini analisa pengamatan yang digunakan analisa
kuantitatif, yang berdasarkan perhitungan atau pengolahan data untuk mencari jumlah
mol reaktan dan mol hasil dan juga persen hasilnya. Dan selain itu dalam percobaan
ini menggunakan analisa kualitatif yang dilihat berdasarkan sifat dan juga perubahan
yang dialami larutan melalui pancra indra seperti terjadinya perubahan warna, dan
terbentuknya endapan atau kristal garam rangkap kupri ammonium sulfat.
X. KESIMPULAN
1. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terdiri dari atom pusat, ligan
dan bilangan koordinasi.
2. Garam kompleks itu terbentuk dari senyawa kompleks, anion dan kation yang
mudah terion, pusat atom dan ligannya tidak terpisah dan memiliki struktur
yang pendek.
3. Garam rangkap itu garam yang terbentuk dari dua garam yang mengkristal
dengan perbandingan molekul yang berbeda dan memiliki struktur yang
panjang.
4. Kristal yang dihasilkan dalam percobaan ini kristal garam rangkap kupri
ammonium sulfat.
5. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat proses proses reaksi sehingga
campuran cepat homogen dan terlarut sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pembuatan Garam Kompleks dan Garam
Rangkap.From: http://1stmujahidah.wordpress.com/2011/05/28/pembuatan-garam-
kompleks-dan-garam-rangkap/
Anonim.2010.Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.
From:http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/pembuatan-garam-kompleks-dan-
garam.html
Anonim.2010.Kuprum.From:http://ms.wikipedia.org/wiki/Kuprum%28II%29_klorida
.
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK II
NAMA : UMI BADRIYAH(08101003062)
M.HIDAYATULLAH(08101003052 )
NUR IDAWATY(08101003066 )
ARIANTY MARPAUNG (081010030)
KELOMPOK :V (LIMA)
PERCOBAAN : PEMBUATAN GARAM RANGKAP DAN GARAM
KOMPLEKS
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LITERATUR
Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa
koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamin kobalt (III) klorida,
Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasiano ferrat (III), K3Fe(CN)5.Garam kompleks
berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam
mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini
memiliki struktur sendiri dengan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya. Dua contoh garam rangkap yang sering dijumpai dalam garam
alumina, K(SO4)12H2O dan ferroammonium sulfat, Fe(NH3)SO4.6H2O, garam
rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. (Arifin, 2011).
Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi-reaksi yang
menghasilkan pembentukan kompleks.
Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion pusat) dan
sejumlah ligan yang terikat erat dengan kompleks yang stabil nampak mengikuti
stokiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam lingkup
konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu
angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk
kompleks yang stabil dengan satu atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan
jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut
bulatan koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni satu ligan (Svehla, 1985).
Salah satu contoh garam rangkap yaitu FeSO4(NH4)SO4.6H2¬¬O dan
K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa
ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan
garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam-
garam tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari komponen
sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat kelarutannya
rendah dalam air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi karena kelarutannya
meningkat secara mencolok dengan meningkatnya suhu. Kristal-kristalnya biasanya
berbentuk oktahedral. Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua
garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-
garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya.
Kompleks ialah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang
dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal
ini, kompleks yang terbentuk masing-masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula
yang terjadi dari lebih banyak komponen seperti kompleks [Pt(NH3)2Cl4] dan
[Pt(NH3)Cl3]. Contoh dari garam rangkap adalah garam alumia, KAI(SO4)2.12H2O
dan feroammonium sulfat, Fe(NH3)2(SO4).6H2O (Annisa, 2010).
Sebuah ligan yang mendonasikan sejumlah genap elektron pada logam
biasanya molekul netral dan ligan ini stabil bahkan tanpa dengan terikat pada logam.
Ligan karben atau karbin merupakan kekecualian.
Rumus kimia senyawa organologam diungkapkan dalam banyak kasus dengan
menggunakan kurung siku seperti untuk senyawa kompleks (Tarro, 1990).
Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation
yang berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah
membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal penyusunnya.
Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr. Kombinasi antara ammonium besi
(II) sulfat, ammonium cobalt (II) sulfat dan ammonium nikel sulfat. Ketiga garam
tersebut memiliki ion ammonium dan sulfat, tapi dengan atom pusat yang berbeda.
Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr
mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4.
(http://1stmujahidah.wordpress.com/2011/05/28/pembuatan-garam-kompleks-dan-
garam-rangkap/)