BUNDEL Anorganik II

26
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II I. NOMOR PERCOBAAN : IV II. NAMA PERCOBAAN : Garam Rangkap Dan Garam Kompeks III. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetramin tembaga (II) sulfat monohidrat IV. DASAR TEORI Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamin kobalt (III) klorida, Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasiano ferrat (III), K3Fe(CN)5.Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini memiliki struktur sendiri dengan tidak harus sama dengan struktur garam

Transcript of BUNDEL Anorganik II

Page 1: BUNDEL Anorganik II

LAPORAN PRAKTIKUM

ANORGANIK II

I. NOMOR PERCOBAAN : IV

II. NAMA PERCOBAAN : Garam Rangkap Dan Garam Kompeks

III. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam

rangkap kupri ammonium sulfat dan garam

kompleks tetramin tembaga (II) sulfat

monohidrat

IV. DASAR TEORI

Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa

koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamin kobalt (III) klorida,

Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasiano ferrat (III), K3Fe(CN)5.Garam kompleks

berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam

mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini

memiliki struktur sendiri dengan tidak harus sama dengan struktur garam

komponennya. Dua contoh garam rangkap yang sering dijumpai dalam garam

alumina, K(SO4)12H2O dan ferroammonium sulfat, Fe(NH3)SO4.6H2O, garam

rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. (Arifin, 2011).

Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi-reaksi yang

menghasilkan pembentukan kompleks.

Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion pusat) dan

sejumlah ligan yang terikat erat dengan kompleks yang stabil nampak mengikuti

stokiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam lingkup

konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu

angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk

Page 2: BUNDEL Anorganik II

kompleks yang stabil dengan satu atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan

jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut

bulatan koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni satu ligan (Svehla, 1985).

Salah satu contoh garam rangkap yaitu FeSO4(NH4)SO4.6H2¬¬O dan

K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa

ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan

garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam-

garam tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari komponen

sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat kelarutannya

rendah dalam air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi karena kelarutannya

meningkat secara mencolok dengan meningkatnya suhu. Kristal-kristalnya biasanya

berbentuk oktahedral. Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua

garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-

garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam

komponennya.

Kompleks ialah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang

dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal

ini, kompleks yang terbentuk masing-masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula

yang terjadi dari lebih banyak komponen seperti kompleks [Pt(NH3)2Cl4] dan

[Pt(NH3)Cl3]. Contoh dari garam rangkap adalah garam alumia, KAI(SO4)2.12H2O

dan feroammonium sulfat, Fe(NH3)2(SO4).6H2O (Annisa, 2010).

Sebuah ligan yang mendonasikan sejumlah genap elektron pada logam

biasanya molekul netral dan ligan ini stabil bahkan tanpa dengan terikat pada logam.

Ligan karben atau karbin merupakan kekecualian.

Rumus kimia senyawa organologam diungkapkan dalam banyak kasus dengan

menggunakan kurung siku seperti untuk senyawa kompleks (Tarro, 1990).

Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation

Page 3: BUNDEL Anorganik II

yang berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah

membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal penyusunnya.

Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr. Kombinasi antara ammonium besi

(II) sulfat, ammonium cobalt (II) sulfat dan ammonium nikel sulfat. Ketiga garam

tersebut memiliki ion ammonium dan sulfat, tapi dengan atom pusat yang berbeda.

Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr

mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4. Apabila dibandingkan dengan

garam besi (II) sulfida atau besi (II) klorida, kristal garam mohr ini lebih stabildi

udara. Selain itu besi (II) sulfat dengan garam sulfat dari alkali dapat membentuk

garam rangkap dengan rumus MgFe(SO4).6H2O ataupun dengan logam alkali lain

seperti K, Rb, Cs, atau NH4. Apabila dengan jumlah mol yang sama, masing-masing

dari besi (II) sulfat dilarutkan sampai jenuh didalam air panas, sedangkan ke dalam

besi (II) sulfat dilarutkan sedikit asam sulfat kemudian dicampur. Pada proses

pendinginan akan mengkristal menjadi garam berbentuk kristal monoklin yang

berwarna hijau agak kebiruan (Anggraini, 2006).

(http://1stmujahidah.wordpress.com/2011/05/28/pembuatan-garam-kompleks-dan-

garam-rangkap/)

Kuprum(II) klorida adalah klorida kuprum yang lebih tinggi nombor

pengoksidaannya, dengan formula CuCl2. Ia wujud secara semula jadi dalam bentuk

mineral eriokalsit. Ia merupakan pepejal kuning keperangan yang menyerap

lembapan dengan perlahan untuk membentuk dihidrat biru kehijauan.

Ia adalah ionik dan sangat larut dalam air. Secara kimia, ia bersifat seperti asid

Lewis yang lemah, dan dalam sesetengah keadaan ia bertindak sebagai agen

pengoksidaan yang lemah. Ia mempunyai struktur hablur yang terdiri daripada unit-

unit rangkai polimer CuC4 mendatar dengar sisi-sisi bertentang yang dikongsi. Ia

mengurai menjadi CuCl dan Cl2 pada 1000 °C.

Page 4: BUNDEL Anorganik II

Kuprum(II) klorida adalah sebatian ionik yang tercerai dalam larutan berair,

tetapi koordinatan klorida kepada Cu2+ juga berlaku secara separa. Ini bermakna

bahawa larutan pekat CuCl2 berwarna hijau, iaitu hasil gabungan daripada warna biru

[Cu(H2O)6]2+ dan warna kuning atau merah daripada kompleks-kompleks halida.

CuCl2 juga bertindak sebagai asid Lewis lemah, contohnya dalam tindak

balasnya dengan HCl (atau sumber-sumber klorida yang lain) untuk membentuk ion-

ion kompleks CuCl3- dan CuCl4

2-.

Sesetengah kompleks-kompleks ini boleh diasingkan daripada larutan berair dengan

pembentukan hablur, dan hablur-hablur ini terbentuk dalam pelbagai jenis struktur

(G/rajah 1).

Kuprum(II) klorida juga membentuk pelbagai jenis kompleks koordinatan

dengan ligan seperti piridina atau trifenilfosfin oksida:

CuCl2 + 2 C5H5N → [CuCl2(C5H5N)2] (tetragon)

CuCl2 + 2 (C6H5)3P=O → [CuCl2((C6H5)3P=O)2] (tetrahedron)

Akan tetapi, sesetengah ligan-ligan lain seperti fosfin (contohnya, trifenilfosfin) dan

juga sebahagian amina tertier boleh menyebabkan penurunan kepada kompleks

kuprum(I). Penurunan kepada kuprum(I) klorida boleh dihasilkan dengan mudah

melalui pemanasan CuCl2 pada suhu tinggi (kira-kira 1000 °C):

2 CuCl2(p) → 2 CuCl(p) + Cl2(g)

Page 5: BUNDEL Anorganik II

Akan tetapi, secara amnya adalah lebih mudah untuk menghasilkannya dalam larutan

berair, dan menggunakan agen penurunan seperti sulfur dioksida untuk menghasilkan

CuCl:

2 CuCl2(ak) + SO2 → 2 CuCl(p) + 2 HCl(ak) + H2SO4(ak)

CuCl2 boleh bertindak sebagai sumber Cu2+ dalam tindak balas mendakan untuk

menghasilkan garam-garam kuprum(II) tak larut, contohnya kuprum(II) hidroksida,

yang kemudiannya boleh mengurai pada suhu melebihi 30 °C untuk menghasilkan

kuprum(II) oksida:

(http://ms.wikipedia.org/wiki/Kuprum%28II%29_klorida)

Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2 namun

hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air

hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru yang karakteristik dari warna ion

kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2-. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga II

klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2- yang

mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujur sangkar bergantung pada

kation pasangannya. Dalam larutan encer ia menjadi berwarna biru oleh karena

pendesakan ligan Cl- dan ligan H2O.Oleh karena itu, jika warna hijau ingin

dipertahankan, ke dalam larutan pekat CuCl2 dalam air ditambahkan ion senama Cl-

dengan penambahan padatan NaCl atau HCl pekat atau gas.

[CuCl4]2- (aq) + 6H2O (l) [Cu(H2O)6]2- (aq) + 4Cl- (aq)

(http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/pembuatan-garam-kompleks-dan-

garam.html)

Page 6: BUNDEL Anorganik II

V. ALAT DAN BAHAN

ALAT

Tabung Reaksi

Gelas Ukur

Gelas Beker

Gelas Arloji

1 Set Pompa Vakum

1 Set Pemanas

BAHAN

Kristal kupri sulfat pentahidrat

Kristal ammonium sulfat

Etil alcohol

Page 7: BUNDEL Anorganik II

Timbang kertas yng dihhasilkn dan catat jumlah mol reaktan dan mol hasil.hitung persen hasil

Lanjutkan pendinginan campuran dalam water batch ,keringkan Kristal dalam kertas saring

Biarkan larutan dingin pada temperature kamar sampai terbentuk kristal

Larutkan 0,002 mol CuSO4.5H2O dan 0,002 mol (NH4)2SO4 dengan 1 ml akuadest dalam gelas piala dan panaskan

Lanjutkan pendinginan campuran dalam water batch ,keringkan Kristal dalam kertas saring

Biarkan larutan dingin pada temperature kamar sampai terbentuk kristal

Larutkan 0,002 mol CuSO4.5H2O dan 0,002 mol (NH4)2SO4 dengan 1 ml akuadest dalam gelas piala dan panaskan

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

1. pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat

Timbang kertas yng dihhasilkn dan catat jumlah mol reaktan dan mol hasil.hitung

persen hasil

Page 8: BUNDEL Anorganik II

VII. DATA HASIL PENGAMATAN

W CuSO4.5H2O = 2,5 gram

W (NH4)2SO4 = 1,4 gram

V Air = 5 ml

W kertas saring = 0,570 gram

W endapan + kertas saring = 3,82 gram

W endapan = (w endapan + kertas saring) – w kertas saring

= 3,82 gram – 0,570 gram

= 3,25 gram

Page 9: BUNDEL Anorganik II

VIII. REAKSI DAN PERHITUNGAN

REAKSI :

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O

PERHITUNGAN

Air = 0,996 gr/ml

BM (NH4)2SO4.5H2O = 249,5 gr/mol

BM (NH4)2SO4 = 132 gr/mol

A. Secara Teori

1. Input

Mol CuSO4.5H2O¿gr CuS O4 .5 H 2O

BM CuS O 4 .5 H 2 O

¿2,5 gram

249,5 gr /mol

= 0,01 mol

W H2O = ρ H2O x V H2O

= 0,996 gr/mol x 5 ml

= 4,98 gram

Mol H2O ¿gr H 2O

BM H 2O

¿ 4,98 gram18 gr /mol

= 0,27 mol

Mol LR = mol CuSO4.5H2O

= 0.01 mol

Page 10: BUNDEL Anorganik II

2. Ouput

W CuSO4(NH3)2.6H2O = Mol LR x BM CuSO4(NH3)2.6H2O

= 0,01 mol x 379,5 gr/mol

= 3,795 gr

W H2O = W awal – (mol LR . BM)

= 4,98 gram – (0,01 mol x 18 gr/mol)

= 4,98 gram – 0,18 gram

= 4,8 gram

Table Material Balance

Material Input Output

Gr % gr %

CuSO4.5H2O 2,5 28,15 - -

(NH4)2SO4 1,4 15,77 - -

H2O 4,98 56,08 4,8 55,85

CuSO4(NH3)2.6H2O - - 3,795 14,15

∑ 8,88 100% 8,895 100%

B. Secara Praktek

1. Input teori = input praktek

2. Uotput

W CuSO4(NH3)2.6H2O = 3,436 gram

Mol LR ¿ grCuS O 4¿¿

= 3,436 gr

379,5 gr /mol

= 0,009 mol

W CuSO4(NH3)2.6H2O sisa = w awal – (mol LR x BM)

= 2,5 gr – (0,009 mol x 249,5 gr/mol)

= 2,5 gr – 2,2455 gr

Page 11: BUNDEL Anorganik II

= 0,2545 gr

W (NH4)2SO4 sisa = w awal – (mol LR x BM)

= 1,4 gram – (0,009 mol x 132 gr/mol)

= 1,4 gram – 1,888 gram

= 0,212 gram

W H2O = w awal – (mol LR x BM)

= 4,98 gram – (0,009 mol x 18 gr/mol)

= 4,98 gram – 0,162 gram

= 4,818 gram

Tabel material balance

Material Input Output

gr % gr %

CuSO4.5H2O 2,5 28,15 - -

(NH4)2SO4 1,4 15,77 - -

H2O 4,98 56,08 4,818 58,37

CuSO4(NH3)2.6H2O - - 3,436 41, 63

∑ 8,88 100% 8,254 100%

% kesalahan ¿ W teori−w praktekW teori

x 100%

¿ 3 ,795 gram – 3,25 gram3,795 gram

x 100%

= 14,36 %

% konversi ¿ mol LR praktekmol LR teori

x 100%

¿ 0,009 mol0,01 mol

x 100%

= 90 %

% yield ¿ w praktekW teori

x 100%

Page 12: BUNDEL Anorganik II

¿ 3,25 gram3,795 gram

x 100%

= 85,6%

XI. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini praktikan melakukan percobaan mengenai pembua-tan

garam kompleks dan garam rangkap. Dan kita tau bahwa garam kompleks dan garam

rangkap berasal dari senyawa-senyawa kompleks. Senyawa kompleks merupakan

suatu senyawa yang terdiri dari atom pusat, ligan, dan juga bilangan koorsinasi. Dan

atom pusat itu merupakan asam lewis yang menerima pasangan elektron bebas yang

berasal dari ligan. Dan ligan itu merupakan basa lewis yang menyumbangkan

pasangan elektron bebas pada atom pusat. Dan bilangan koor -dinasi itu dapat

diartikan banyaknya jumlah ligan yang terdapat pada atom pusat.

Dalam percobaan ini Garam kompleks yang dimaksud suatu garam yang

terbentuk dari senyawa kompleks, anion dan kationnya yang mudah terion, pusat

atom dan ligan nya tidak terpisah dan memiliki struktur yang pendek. Garam

rangkap itu merupakan garam yang terbentuk dari dua garam yang mengkristal

dengan perbandingan molekul yang berbeda, dan memiliki struktur yang lebih

panjang dikarenakan pusat atom dan ligannya terpisah. Dan dalam hal ini ligan sangat

berperan,ligan berdasarkan penyumbangan elektron bebas terdiri dari ligan

monodentat,bidentat dan polidentat. Ligan monodentat itu yang menyumbangkan satu

pasang elektron bebas pada atom pusat dan ligan bidentat itu, yang menyumbangkan

dua pasang elektron bebas pada atom pusat dan Ligan polidentat merupakan ligan

yang menyumbangkan lebih dari dua pasang pasangan elektron bebas. Dan ligan

berdasarkan muatan terdiri dari ligan yang bermuatan seperti Cl- ,CN- dan ligan yang

netral seperti H2O,NH3.

Pada percobaan ini praktikan hanya melakukan percobaan pembuatan garam

rangkap.Dan dalam hal ini kita menggunakan dua sampel seperti CuSO45H2O dan

(NH4)2 SO4. Dan kedua larutan tersebut dicampurkan dengan menggunakan akuades.

Page 13: BUNDEL Anorganik II

Dan praktikan melakukan pemanasan sampai semua larutan garam tersebut terlarut

sempurna. Dan hal ini dilakukan untuk mempercepat reaksi atau untuk membuat

larutan tersebut menjadi homogen dan terlarut sempurna.

Dalam percobaan ini praktikan juga melakukan proses pendinginan setelah

pemanasan selesai. Dan apabila biarkan semakin lama maka kristal yang dihasilkan

semakin banyak. Pendiginan yang dilakukan fungsinya untuk membentuk kristal

didalam larutan tersebut. Dan kristal yang dihasilkan itu kristal garam rangkap kupri

ammonium sulfat. Selain itu praktikan juga melakukan penyaringan untuk

memisahkan filtrat dengan endapan. Dan endapan yang dihasilkan berwarna biru

yang menggumpal. Warna biru yang terjadi berasal dari logam Cu.

Logam Cu merupakan salah satu logam transisi yang menyediakan orbital d

yang kosong agar dapat ditempati oleh sepasang elektron bebas. Dan Cu berperan

sebagai ato pusat, dan logam Cu tidak dapat larut dalam klorida dan asam encer.

Logam Cu dapat melebur pada temperatur yang cukup tinggi. Dan memiliki warna

yang khas biru. Logam transsisi berwarna dikarenakan mengalami eksitasi elektron.

Dimana yang maksudnya terjadi lompatan elektron pada saat adanya perubahan

energi yang rendah ke energi yang lebih tinggi dan dari energi yang tinggi ke energi

yang rendah untuk mencapai kestabilan.

Dan pada percobaan ini analisa pengamatan yang digunakan analisa

kuantitatif, yang berdasarkan perhitungan atau pengolahan data untuk mencari jumlah

mol reaktan dan mol hasil dan juga persen hasilnya. Dan selain itu dalam percobaan

ini menggunakan analisa kualitatif yang dilihat berdasarkan sifat dan juga perubahan

yang dialami larutan melalui pancra indra seperti terjadinya perubahan warna, dan

terbentuknya endapan atau kristal garam rangkap kupri ammonium sulfat.

Page 14: BUNDEL Anorganik II

X. KESIMPULAN

1. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang terdiri dari atom pusat, ligan

dan bilangan koordinasi.

2. Garam kompleks itu terbentuk dari senyawa kompleks, anion dan kation yang

mudah terion, pusat atom dan ligannya tidak terpisah dan memiliki struktur

yang pendek.

3. Garam rangkap itu garam yang terbentuk dari dua garam yang mengkristal

dengan perbandingan molekul yang berbeda dan memiliki struktur yang

panjang.

4. Kristal yang dihasilkan dalam percobaan ini kristal garam rangkap kupri

ammonium sulfat.

5. Pemanasan berfungsi untuk mempercepat proses proses reaksi sehingga

campuran cepat homogen dan terlarut sempurna.

Page 15: BUNDEL Anorganik II

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pembuatan Garam Kompleks dan Garam

Rangkap.From: http://1stmujahidah.wordpress.com/2011/05/28/pembuatan-garam-

kompleks-dan-garam-rangkap/

Anonim.2010.Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

From:http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/pembuatan-garam-kompleks-dan-

garam.html

Anonim.2010.Kuprum.From:http://ms.wikipedia.org/wiki/Kuprum%28II%29_klorida

.

Page 16: BUNDEL Anorganik II

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK II

NAMA : UMI BADRIYAH(08101003062)

M.HIDAYATULLAH(08101003052 )

NUR IDAWATY(08101003066 )

ARIANTY MARPAUNG (081010030)

KELOMPOK :V (LIMA)

PERCOBAAN : PEMBUATAN GARAM RANGKAP DAN GARAM

KOMPLEKS

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 17: BUNDEL Anorganik II

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

LITERATUR

Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa

koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamin kobalt (III) klorida,

Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasiano ferrat (III), K3Fe(CN)5.Garam kompleks

berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam

mengkristal bersama-sama dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini

memiliki struktur sendiri dengan tidak harus sama dengan struktur garam

komponennya. Dua contoh garam rangkap yang sering dijumpai dalam garam

alumina, K(SO4)12H2O dan ferroammonium sulfat, Fe(NH3)SO4.6H2O, garam

rangkap dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya. (Arifin, 2011).

Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi-reaksi yang

menghasilkan pembentukan kompleks.

Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari satu atom (ion pusat) dan

sejumlah ligan yang terikat erat dengan kompleks yang stabil nampak mengikuti

stokiometri yang sangat tertentu, meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam lingkup

konsep valensi yang klasik. Atom pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu

angka bulat yang menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk

kompleks yang stabil dengan satu atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan

jumlah ruangan yang tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut

bulatan koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni satu ligan (Svehla, 1985).

Salah satu contoh garam rangkap yaitu FeSO4(NH4)SO4.6H2¬¬O dan

K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa

ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan

garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam-

garam tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari komponen

sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat kelarutannya

Page 18: BUNDEL Anorganik II

rendah dalam air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi karena kelarutannya

meningkat secara mencolok dengan meningkatnya suhu. Kristal-kristalnya biasanya

berbentuk oktahedral. Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua

garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-

garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam

komponennya.

Kompleks ialah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang

dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Dalam hal

ini, kompleks yang terbentuk masing-masing berisi sebuah komponen, tetapi ada pula

yang terjadi dari lebih banyak komponen seperti kompleks [Pt(NH3)2Cl4] dan

[Pt(NH3)Cl3]. Contoh dari garam rangkap adalah garam alumia, KAI(SO4)2.12H2O

dan feroammonium sulfat, Fe(NH3)2(SO4).6H2O (Annisa, 2010).

Sebuah ligan yang mendonasikan sejumlah genap elektron pada logam

biasanya molekul netral dan ligan ini stabil bahkan tanpa dengan terikat pada logam.

Ligan karben atau karbin merupakan kekecualian.

Rumus kimia senyawa organologam diungkapkan dalam banyak kasus dengan

menggunakan kurung siku seperti untuk senyawa kompleks (Tarro, 1990).

Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation

yang berbeda dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah

membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam-garam tunggal penyusunnya.

Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr. Kombinasi antara ammonium besi

(II) sulfat, ammonium cobalt (II) sulfat dan ammonium nikel sulfat. Ketiga garam

tersebut memiliki ion ammonium dan sulfat, tapi dengan atom pusat yang berbeda.

Secara umum garam mohr berbentuk kristal berwarna hijau muda, gram mohr

mempunyai rumus (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4.

(http://1stmujahidah.wordpress.com/2011/05/28/pembuatan-garam-kompleks-dan-

garam-rangkap/)

Page 19: BUNDEL Anorganik II