Post on 10-Dec-2015
description
2
BAB 6. MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO)
No
Standar
Elemen Penilaian
1 MPO.1 6
2 MPO.1.1 2
3 MPO.2 3
4 MPO.2.1 6
5 MPO.2.2 3
6 MPO.3 5
7 MPO.3.1 4
8 MPO.3.2 3
9 MPO.3.3 4
10 MPO.4 6
No
Standar
Elemen Penilaian
11 MPO.4.1 2
12 MPO.4.2 3
13 MPO.4.3 3
14 MPO.5 3
15 MPO.5.1 6
16 MPO.5.2 5
17 MPO.6 3
18 MPO.6.1 5
19 MPO.6.2 3
20 MPO.7 5
21 MPO.7.1 4
21 Std 84 EP
3
BAB 6. MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT (MPO)
GAMBARAN UMUM Manajemen obat merupakan komponen yg penting, mencakup sistem dan proses , upaya multidisiplin dan terkoordinir untuk menerapkan prinsip rancang proses yg efektif serta implementasi dan peningkatan terhadap :
1. seleksi 2. pengadaan 3. Penyimpanan 4. pemesanan/peresepan 5. pencatatan (transcribe) 6. Pendistribusian 7. persiapan (preparing) 8. penyaluran (dispensing) 9. Pemberian 10. pemantauan terapi obat.
Standar MPO.1 Penggunaan obat di RS sesuai dengan UU, dan peraturan yg berlaku dan diorganisir secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien. Elemen Penilaian MPO.1 1. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain
yg mengidentifkasi bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola di RS
2. Semua penataan yan dan petugas yg mengelola proses obat dilibatkan dalam struktur organisasi
3. Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan penggunaan obat dalam RS
4. Sekurang-kurangnya ada satu review manajemen obat yg didokumentasikan dalam selama 12 bulan terakhir
5. Pelayanan farmasi & penggunaan obat sesuai dgn UU & peraturan yg berlaku
6. Sumber informasi obat yg tepat tersedia bagi semua yg terlibat dalam penggunaan obat.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
DOW
1. PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT
2.STRUKTUR ORGANISASI INS FARMASI ADA PETUGA S PENGELOLA OBAT
3. PEDOMAN PELAYANAN FARMASI
4.REVIEW MANAJEMEN OBAT SELAMA 1 TAHUN
5.6. YANFAR SESUAI PERMENKES STD YAN FARMASI DAN ADA DAFTAR SUMBER INFO OBAT TERSEDIA DI TEMPAT YAN
REVIEW TAHUNAN OBAT Review tahunan mengumpulkan semua informasi dan
pengalaman berhubungan dengan manajemen pengobatan
Data untuk review :
Masalah yang terkait dengan Seleksi dan pengadaan obat
Penyimpanan Pemesanan/peresepan dan pencatatan (transcribe) Persiapan (preparing) dan penyaluran (dispensing) Pemberian dan pemantauan
Monitoring sebagai hasil perubahan di dalam formularium (formulary), seperti penambahan dan pengurangan obat
Monitoring kesalahan obat dan KNC (near misses)
Pertimbangan untuk praktek berbasis bukti (EBM) yang baru
7
Elemen Penilaian MPO.1.1 1. Seorang petugas yg mempunyai izin,
sertifikat dan terlatih mensupervisi semua aktivitas
2. Petugas tsb memberikan supervisi terhadap proses yg diuraikan dalam MPO.2 sampai dengan MPO.5.
Standar MPO.1.1 Seorang ahli farmasi berizin, teknisi atau profesional lain yg terlatih mensupervisi yan farmasi
DOW
SUPERVISOR STRA ,SIPA. STRTK. BUKTI PELATIHAN SUPERVISI
DOKUMEN SUPERVISI
SELEKSI DAN PENGADAAN Standar MPO.2
Obat dengan cara seleksi yg benar, digunakan untuk peresepan atau pemesanan, sudah ada di stok atau sudah tersedia.
Elemen Penilaian MPO.2 1. Ada daftar obat yang dalam stok rumah sakit
sakit atau siap tersedia dari sumber luar. 2. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan daftar tersebut (kecuali ditetapkan oleh peraturan atau otoritas di luar rumah sakit)
3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat tidak tersedia, pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran substitusinya.
DOW
1. FORMULARIUM STOK INTERN DAN EKSTERN
2.PROSES PENGEMBANGAN FORMULARIUM OLEH PANITIA FARMASI DAN TERAPI
3. SPO BILA OBAT TAK TERSEDIA
Elemen Penilaian MPO.2.1. 1. Ada metode untuk mengawasi penggunaan obat
dalam RS 2. Obat dilindungi terhadap kehilangan atau pencurian
di seluruh RS 3. Para praktisi pelayanan kesehatan dilibatkan dalam
proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan monitoring proses, juga diikut-sertakan dalam memantau dan menjaga daftar obat
4. Keputusan untuk menambah atau mengurangi obat dari daftar dipandu dengan kriteria
5. Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam daftar, ada proses atau mekanisme untuk memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD
6. Daftar penelaahan sekurang-kurangnya setahun sekali berdasarkan atas informasi tentang safety dan efektivitas.
Standar MPO.2.1. Ada metode untuk mengetahui daftar obat yang tersedia dan yang digunakan di RS DOW
1. PEDOMAN PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT
2. TEMPAT SIMPAN OBAT YG AMAN
3.STRUKTUR ORG PFT
4. KRITERIA TAMBAH KURANG
5.LAPORAN MESO DAN KTD OBAT BARU
6.REVIEW OLEH PFT
CONTOH KRITERIA PEMILIHAN OBAT UNTUK MASUK FORMULARIUM:
1. Mengutamakan penggunaan obat generik.
2. Perbandingan obat generik : original: me too= x:y:z
3. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita.
4. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.
5. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.
6. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
7. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien
8. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung.
9. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan, dengan harga yang terjangkau
Contoh Kriteria Penghapusan Obat :
Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving) akan dievaluasi.
Obat-obat yang tidak digunakan (death stock) setelah waktu 3 (tiga) bulan maka akan diingatkan kepada dokter-dokter terkait yang menggunakan obat tersebut. Apabila pada 3 (tiga) bulan berikutnya tetap tidak/kurang digunakan, maka obat tersebut dikeluarkan dari buku formularium.
Obat-obat yang dalam proses penarikan oleh Pemerintah/BPOM atau dari pabrikan.
Standar MPO.2.2 RS Dapat Segera Memperoleh Obat Yg Tidak Ada Dlm Stok Atau Yg Normal Tersedia Atau Sewkt-wkt Bilamana Farmasi Tutup Elemen Penilaian MPO.2.2
1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yg dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yg secara normal tersedia di RS
2. Ada proses untuk mendapatkan obat pada saat dimana farmasi tutup atau persediaan obat terkunci
3. Staf memahami proses pd maksud & tujuan
DOW
1. SPO PENGADAAN OBAT BILA STOK KOSONG
2. SPO MENDAPATKAN SAAT FARMASI TUTUP
3. CEK PEMAHAMAN STAF
Elemen Penilaian MPO.3
1. Obat disimpan dalam kondisi yg sesuai bagi stabilitas produk.
2. Bahan yg terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai UU dan peraturan yg berlaku
3. Obat dan bahan kimia yg digunakan untuk menyiapkan obat diberi label secara akurat untuk isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan
4. Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan RS untuk memastikan obat disimpan secara benar
5. Kebijakan RS menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yg dibawa oleh pasien
PENYIMPANAN Standar MPO.3 Obat disimpan dengan baik dan aman.
DOW
1. CEK KULKAS PEYIMPAN OBAT
2. CEK LAPORAN NARKOTIKA
3.BHN DAN OBAT KIMIA: LABEL: ISI, TGL OUT OF DATE, PERINGATAN
4. BUKTI INSPEKSI TEMPAT PENYIMPANAN OBAT
+ KEBIJAKAN IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YG DIBAWA PASIEN
Elemen Penilaian MPO.3.1 1. Kebijakan RS menjabarkan cara
penyimpanan yg tepat bagi produk nutrisi 2. Kebijakan cara penyimpanan obat
radioaktif, untuk keperluan investigasi dan sejenisnya
3. Kebijakan cara obat sample disimpan dan dikendalikan
4. Semua penyimpanan sesuai dengan kebijakan RS.
Standar MPO.3.1 Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg tepat dari obat-obatan/medications dan produk nutrisi yg tersedia
DOW
1. Kebijakan Tempat penyimpanan produk nutrisi
2. Kebijakan Tempat penyimpanan obat Radio aktif
3. Kebijakan Tempat penyimpanan obat sample
4. Cek tempat penyimpanan obat
Standar MPO.3.2 Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.
Elemen Penilaian MPO.3.2
1. Obat emergensi tersedia dlm unit dimana akan diperlukan atau dpt terakses segera dalam RS untuk memenuhi kebutuhan yg bersifat emergensi
2. Kebijakan RS mengarahkan bagaimana obat emergensi disimpan, dilindungi dari kehilangan atau pencurian
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat setelah digunakan, kadaluwarsa atau rusak
D .O.W
1.SPO dan Lihat penyimpanan obat emergensi
2. Sistem Perlindungan thd kehilangan
3.Monitoring obat emergensi yg baru digunakan dan kadaluarsa
OBAT EMERGENSI TROLI/KIT/LEMARI OBAT EMERGENSI:
Akses terdekat dan selalu siap pakai .
Terjaga isinya/aman kunci plastik standar
Isi sesuai standar
Tidak boleh dicampur obat lain
Bila dipakai harus segera diganti
Di cek secara berkala apakah ada yg kadaluwarsa
Dilarang di pinjam
Elemen Penilaian MPO.3.3 1. Ada sistem penarikan obat 2. Kebijakan & prosedur
menyebutkan setiap penggunaan obat yg diketahui kadaluwarsa
3. Kebijakan menyebutkan pemusnahan obat yg diketahui kadaluwarsa
4. Kebijakan diimplementasikan
Standar MPO.3.3 RS mempunyai sistem penarikan (recall) obat
DOW
1. KEBIJAKAN/SPO recall setiap obat yg kadaluwarsa
2. KEBIJAKAN/SPO pemusnahan obat kadaluwarsa
3.Bukti Implementasi, berita acara pemusnahan
PEMESANAN DAN PENCATATAN (ordering & transcribing)
Standar MPO.4
Peresepan, pemesanan, dan pencatatan diarahkan oleh kebijakan
& prosedur
Elemen Penilaian MPO.4
1. Kebijakan & prosedur di RS mengarahkan peresepan, pemesanan dan pencatatan obat yg aman
2. Kebijakan & prosedur menyebutkan tindakan yg terkait dengan penulisan resep yg tak terbaca dan pemesanan yg tidak jelas
3. Adanya proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan & prosedur
4. Staf yg terkait terlatih secara benar dalam praktek penulisan resep, pemesanan dan pencatatan
5. Rekam medis pasien memuat daftar obat yg sedang dipakai sebelum dirawat inap & informasi ini tersedia di farmasi & para pemberi asuhan pasien
6. Order pertama obat dibandingkan dgn daftar obat seblm dirawat, sesuai SPO
D/O/W
Kebijakan peresepan , pemesanan dan pencatatan obat yg aman dan SPO bila resep tak terbaca
Rapat PFT penyusunan SPO
Pemesan , pencatat, pembuat kopi resep dilatih
Ada daftar obat yg dipakai sebelum mondok ada di RM dan farmasi, dan order pertama membandingkan dg obat sblm dirawat
CONTOH: ISI KEBIJAKAN PERESEPAN
Hanya Yang Berhak Menulis Dan Memesan Resep Saja Yangdilayani
(Tersedia Daftar Staf Medis Yang Berhak Menulis Resep/ Daftar Petugas Yang Berhak Memesan Resep Di Instalasi Farmasi)
Resep Harus Lengkap ( Tersedia Contoh Dan Keterangan Resep Yang Lengkap )
Sebelum Menulis Rerep Harus Melakukan Penyelarasan Obat (Medication Reconciliation) . Penyelarasan Obat Adalah Membandingkan Antara Daftar Obat Yang Sedang Digunakan Pasien Dan Obat Yang Akan Diresepkan Agar Tidak Terjadi Duplikasi Atau Terhentinya Terapi Suatu Obat
Penulis Resep Harus Memperhatikan Tiga Kemungkinan : 1. Kontraindikasi
2. Interaksi Obat
3. Reaksi Alergi.
Tulisan Harus Jelas Dan Dapat Dibaca
Menggunakan Istilah Dan Singkatan Yang Ditetapkan RS Dan tidak Boleh Menggunakan Singkatan Yang Dilarang (Tersedia Daftar Singkatan Yang Digunakan Di Rs Dan Daftar Singkatan Yang Dilarang)
23
Elemen Penilaian MPO.4.1 1. Pesanan obat atau penulisan
resep yg bisa diterima dijabarkan dan sekurang-kurangnya elemen a) sampai dengan i) disebutkan dalam kebijakan
2. Pesanan obat atau penulisan resep lengkap sesuai kebijakan RS
Standar MPO.4.1 RS menjabarkan secara lengkap elemen dari suatu pemesanan atau penulisan resep serta jenis pemesanan yg dapat digunakan
DOKUMEN/WAWANCARA/OBSERVASI
• Kebijakan penulisan resep lengkap
• Kebijakan diterapkan
Kebijakan Penulisan Resep Yang Lengkap
a) Data identifikasi pasien yg akurat
b) Elemen-elemen dari pemesanan / penulisan resep
c) Bilamana nama generik atau nama dagang adalah akseptabel atau diperlukan
d) Bilamana indikasi untuk penggunaan diperlukan pada suatu PRN (pro re nata, atau “bila perlu”) atau pesanan obat yang lain.
e) Prosedur khusus untuk pemesanan obat LASA//’NORUM’
f) Tindakan yang harus diambil bila pemesanan obat tidak lengkap, tidak terbaca atau tidak jelas
g) Jenis pemesanan tambahan yang diijinkan seperti pada pesanan dan setiap elemen yang dibutuhkan dalam pesanan yang emergensi, dalam daftar tunggu (standing), automatic stop dan seterusnya.
h) Pesanan obat secara verbal atau melalui telpon : dilakukan write back , read back, reconfirmasi
i) Jenis pesanan yang berdasarkan berat, seperti untuk kelompok pasien anak
Standar MPO.4.2 RS mengidentifikasi petugas yg kompeten yg diijinkan untuk menuliskan resep atau memesan obat-obatan. Elemen Penilaian MPO.4.2
1. Hanya orang yg diijinkan oleh RS dan badan pemberi lisensi terkait, UU dan peraturan dapat menuliskan resep atau memesan obat
2. Ada proses untuk menetapkan batas, bila perlu, untuk praktek menuliskan resep atau memesan obat
3. Petugas yg diijinkan untuk menuliskan resep dan memesan obat dikenal oleh unit yan farmasi atau orang lain yg mengeluarkan obat
DOKUMEN
1. Dokter punya STR,SIP Farmasis punya STRA DAN SIPA
3.Daftar dokter dan pemesan obat ada di Instalasi farmasi
Elemen Penilaian MPO.4.3 1. Obat yg diresepkan atau dipesan dicatat
untuk setiap pasien 2. Pemberian obat dicatat untuk setiap dosis 3. Informasi obat tercatat dalam status
pasien atau diselipkan kedalam status pasien saat dipulangkan atau dipindahkan
Standar MPO.4.3 Pencatatan setiap pasien yg menerima obat berisi satu daftar obat yg diresepkan atau dipesan untuk pasien serta berapa kali obat diberikan. Termasuk pula obat yg diberikan “bila perlu”. Bila informasi ini dicatat pada lembaran obat yg terpisah, maka lembaran tersebut diselipkan dalam status pasien saat dipulangkan atau dipindahkan.
DO/W
Catatan daftar obat yg dipesan dan diresepkan per pasien dalam status pasien
Catatan pemberian obat perdosis
No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr
/Tanda
Tangan
Diperiksa
Oleh
Diberikan
Oleh
Waktu
Pemberian
(jam)
Keterangan
1 Misal : Bila
perlu
Dibawa dari
ruamah
2
3
Label identitas pasien
Contoh Tabel Pecatatan Obat
PERSIAPAN DAN PENYALURAN (dispensing) Standar MPO.5 Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam lingkungan yg aman dan bersih
Elemen Penilaian MPO.5
1. Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam area yg bersih dan aman dengan peralatan dan supplai yg memadai
2. Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi UU, peraturan dan standar praktek profesional
3. Staf yg menyiapkan produk steril dilatih dalam hal teknik aseptik
DOKUMEN/WAWNCARA
1.Area persiapan dan penyaluran harus bersih dan aman
2.Persiapan dan penyaluran obat sesuai standar pelayanan farmasi
3.Bukti pelatihan teknik aseptik unt staf yg menyiapkan produk steril
31
Elemen Penilaian MPO.5.1 1. RS menjabarkan informasi spesifik pasien apa yg dibutuhkan untuk proses
penelaahan yg efektif 2. Kecuali ada perkecualian yg terdapat pada maksud & tujuan, setiap resep
atau pesanan obat ditelaah ketepatannya dan meliputi elemen a) sampai dengan g) tsb diatas. Jadi, setiap resep dan pesanan obat dievaluasi untuk ditelaah ketepatannya.
3. Ada proses untuk menghubungi petugas yg menuliskan resep atau memesan obat bila timbul pertanyaan.
4. Petugas yg diijinkan untuk menelaah pesanan obat atau resep dinilai kompetensinya untuk tugas ini.
5. Penelaahan difasilitasi dengan catatan (profil) dari semua pasien yg menerima obat.
6. Bila digunakan software komputer, untuk meng-cross-check obat, untuk interaksi obat dan alergi, harus di-update secara berkala
Standar MPO.5.1 Resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya
1. Ada kriteria informasi pasien untuk penelaahan resep
2. Ada kriteria penelaahan resep
3. Ada Uraian jabatan tentang kewenangan menelaah pesanan obat/resep
4. Ada Penetapan kompetensi petugas yang berwenang menelaah pesanan obat dan resep
5. SPO : Prosedur menghubungi petugas yang menulis atau memesan obat bila timbul pertanyaan
6. Ada Bukti proses penelaahan resep sesuai kriteria
Standar MPO.5.1 Resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya
OBAT DITELAAH TENTANG (oleh petugas prof dan terlatih)
a) Ketepatan dari obat,Dosis , frekuensi dan route pemberian;
b) Duplikasi terapi c) Alergi atau reaksi sensitivitas yang
sesungguhnya maupun yang potensial d) Interaksi yang sesungguhnya maupun potensial
antara obat dengan obat-obatan lain atau makanan
e) Variasi dari kriteria penggunaan yang ditentukan rumah sakit
f) Berat badan pasien dan informasi fisiologis lain dari pasien
g) Kontra indikasi yang lain
NO MATERI TELAAH YA TDK KETERANGAN/TINDAK LANJUT
Kejelasan tulisan resep Ketepatan obat
Ketepatan Dosis
Ketepatan frekuensi
Ketepatan route
Berat badan pasien dan informasi fisiologis lain dari pasien
Kontra indikasi yang lain
Alergi
Interaksi obat
Poly farmasi
35
Elemen yg bisa diukur dari MPO.5.2 1. Ada sistem yg seragam di RS
dalam penyaluran dan pendistribusian obat
2. Obat diberi label secara tepat setelah disiapkan
3. Obat dikeluarkan dengan form yg sederhana
4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat
5. Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu
Standar MPO.5.2 Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan obat dgn dosis yg tepat dan kepada pasien yg tepat di saat yg tepat DOKUMEN/OBSERVASI/WAWA
NCARA
• Pedoman/kebijakan pelayanan farmasi mencantumkan akurasi dan pengaturan waktu pemberian obat
• Kebijakan pelabelan obat • SPO penyaluran obat secara
akurat dan tepat waktu • Form penyaluran obat secara
akurat
CONTOH KEBIJAKAN PELABELAN OBAT
IDENTITAS PASIEN
NAMA OBAT
DOSIS DAN RUTE
WAKTU PEMBERIAN: JAM
TANGGAL KADALUWARSA
No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr
/Tanda
Tangan
Diperiksa
Oleh
Diberikan
Oleh
Waktu
Pemberian Keterangan
1 Misal : Bila
perlu
2
3
Label identitas pasien
Contoh Tabel Pecatatan Obat
PEMBERIAN (Administration) Standar MPO.6 RS mengidentifikasi petugas yg kompeten yg diijinkan untuk memberikan obat
Elemen Penilaian MPO.6
1. RS mengidentifikasi petugas, melalui uraian jabatannya atau proses pemberian kewenangan, mendapatkan otorisasi untuk memberikan obat
2. Hanya mereka yg mempunyai ijin dari RS dan pemberi lisensi yg terkait, UU dan peraturan bisa memberikan obat
3. Ada proses utk mnetapkan batasan, bila perlu, thd pmberian obat oleh petugas
DOKUMEN/WAWANCARA/OBSERVASI
Ada uraian jabatan/otorisasi petugas pemberi obat
Ada kebijakan Pemberi obat harus petugas kesehatan profesional yang telah ditetapkan RS
Kriteria dan SPO pemberi obat bukan petugas profesional , bila dalam keadaan emergensi
Standar MPO.6.1 Pemberian obat termasuk proses untuk memverifikasi apakah obat sudah betul berdasarkan pesanan obat
Elemen Penilaian MPO.6.1
1. Obat diverifikasi berdasarkan resep atau pesanan
2. Jumlah dosis obat di verifikasi dengan resep atau pesanan obat
3. Route pemberian di verifikasi dengan resep atau pesanan obat
4. Obat diberikan secara tepat waktu
5. Obat diberikan sebagaimana diresepkan dan dicatat dalam status pasien
D/O/W
Verifikasi resep dan obat: • Dosis • Rute • Waktu
Verifikasi saat pemberian
No Nama Obat Dosis Rute Nama Dr
/Tanda
Tangan
Diperiksa
Oleh
Diberikan Oleh Waktu Pemberian Keterangan
1 Misal : Bila
perlu
2
3
Label identitas pasien
Contoh Tabel Pecatatan Obat
Elemen Penilaian MPO.6.2 1. Kebijakan & prosedur
diimplementasikan untuk mengatur pengobatan sendiri oleh pasien
2. Kebijakan untuk mengatur pendokumentasian dan pengelolaan setiap obat yg dibawa ke dalam rumah sakit sakit untuk atau oleh pasien
3. Kebijakan untuk mengatur ketersediaan dan penggunaan sampel obat
Standar MPO.6.2 Kebijakan dan prosedur mengatur obat yg dibawa ke dalam RS oleh pasien yg mengobati diri sendiri maupun sbg contoh
D/O/W
Kebijakan Pengobatan sendiri
Kebijakan pendokumentasian obat yg dibawa dari rumah
Kebijakan ketersediaan obat
PEMANTAUAN (Monitoring) Standar MPO.7 Efek obat terhadap pasien dimonitor Elemen Penilaian MPO.7
1. Efek pengobatan terhadap pasien dimonitor, termasuk efek KTD
2. Proses monitoring dilakukan secara kolaboratif
3. RS mempunyai kebijakan yg mengidentifikasi efek KTD yg harus dicatat dalam status pasien dan yg harus dilaporkan ke RS
4. Efek KTD didokumentasikan dalam status pasien sebagaimana diharuskan oleh kebijakan !!
5. Efek KTD dilaporkan dalam kerangka waktu yg ditetapkan oleh kebijakan
D/O/W
Kebijakan Monitoring efek samping obat dan KTD serta kerangka waktunya implementainya yg melibatkan semua profesi terkait
45
Elemen Penilaian MPO.7.1 1. Kesalahan obat dan KNC ditetapkan melalui
proses bersama 2. Kesalahan obat dan KNC dilaporkan dalam
kerangka waktu sesuai prosedur 3. Mereka yg bertanggungjawab untuk
melaksanakan prosedur, diidentifikasi 4. RS menggunakan informasi pelaporan
kesalahan yg terkait dgn manajemen obat dan KNC untuk memperbaiki proses penggunaan obat
Standar MPO.7.1 Kesalahan yg terkait dengan manajemen obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan kerangka waktu yg ditetapkan oleh RS
D/W/O
Kebijakan Pelaporan Medication error dan KNC serta kerangka waktunya, siapa penanggung jawabnya, serta proses untuk melakukan perbaikan