Post on 06-Mar-2019
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Dalam bab ini akan dikemukakan hasil penelitian mengenai ”Transformasi
Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung, dari format radio lifestyle menjadi radio
news”. Penelitian ini diolah berdasarkan wawancara penulis kepada para pihak
yang terkait dalam perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung.
Adapun informan yang diwawancara penulis yaitu direktur dari radio PRFM dan
manager yang mengalami perubahan identitas radio PRFM 107,5 Bandung dari
radio lifestyle menjadi radio news, yang di wakili oleh Manager dari beberapa
divisi yang ada di radio PRFM 107,5 Bandung. Banyak proses yang dilakukan
oleh radio PRFM 107,5 Bandung dalam melakukan perubahan identitas
perusahaan. Beberapa fase yang dilakukan hingga radio PRFM sampai pada posisi
radio News. Dalam mencapai tujuan, semua pihak bekerja sama hingga mereka
dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pada bab ini juga peneliti akan menyampaikan berbagai data yang
diperoleh peneliti selama melakukan penelitian, yang berupa data primer dan data
skunder. Data primer beruba hasil dari pengamatan atau observasi dan wawancara
mendalam.
Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif pasif. Disini
peneliti melakukan observasi dengan datang ke radio PRFM selama jam kerja
untuk mengetahui bagaimana suasana kerja disana, tetapi tidak ikut terlibat dalam
kegiatan yang dilakukan PRFM. Peneliti hanya mengamati kru radio PRFM
melakukan kegiatannya dan mengamati dari luar saja. Penelitian ini dilakukan di
Radio PRFM 107,5 Bandung dan penulis melakukan wawancara dengan
pendekatan yang menggunakan petunjuk umum, dimana penulis membuat
kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara
yang dipertanyakan secara berurutan. Jawaban hasil dari wawancara direkam
penulis untuk diuraikan menjadi laporan. Wawancara yang dilakukan berupa
wawancara mendalam dengan orang-orang yang berhubungan dan mengetahui
tentang radio PRFM. Peneliti juga melakukan wawancara pada pakar radio untuk
menganalisis perubahan format siaran di radio PRFM. Sedangkan data skunder
berupa data dan profil perusahaan dan catatan tertulis. Data tersebut kemudian
dipaparkan bagaimana radio PRFM bisa menjadi radio wanita dan alasan
mengapa saat ini radio PRFM memilih mengubah format radio nya menjadi radio
news, selain itu penulis juga akan memaparkan bagaimana gambaran radio PRFM
setelah perubahan format tersebut. Berikut ini adalah penjabaran hasil penelitian
yang telah dilakukan di radio PRFM terkait dengan perubahan format radio dari
radio lifestyle yang lebih menargetkan radio wanita menjadi radio news.
4.2 Latar Belakang dan Tujuan Transformasi Identitas PRFM, dari Format
Radio lifestyle Menjadi Radio News
Sejak awal berdirinya radio PRFM 107,5 Bandung adalah sebuah
perusahaan radio siaran swasta yang didirikan pada tanggal 16 Februari 1978,
dengan Notaris Masri Husein S.H, dan akta no 64, perseroan terbatas PT. Radio
Parahyangan didirikan. Hadir dalam pendirian perseroan terbatas tersebut,
Suhanda, Hadidjah, Betty Djarwani Sujudi, Yusanah Waras, dan Karsasih Suhudi.
Perseroan terbatas ini bernama PT. Radio Parahyangan, untuk pertama kalinya
berkantor pusat di Jalan Lembong no 23. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no.
5 tahun 1970 dan Surat Keputusan Mentri Perhubungan No SK/25/T/1971.
Pendiri dari radio Parahyangan ini adalah anak-anak dari pendiri PT Pikiran
Rakyat, saat itu radio Parahyangan dengan PT. Pikiran Rakyat adalah dua
perusahaan yang berbeda, hanya saja yang mendirikan Radio Parahyangan saat itu
adalah anak-anak dari pemilik saham PT Pikiran Rakyat, tetapi antara PT. Radio
Parahyangan dengan PT.Pikiran Rakyat tidak memliki keterkaitan apapun. Tiga
tahun berjalan, PT. Radio Parahyangan ini memiliki format radio berita, hal ini
dikarenakan hubungan yang sangat dekat antara pemilik PT Pikiran Rakyat
dengan lima orang pendiri PT. Radio Parahyangan, sehingga mereka mengambil
konten siaran radio Parahyangan saat itu dari surat kabar Pikiran Rakyat. mereka
saat membuat radio itu memilih format news dengan mengkonfergensi konten
media cetak Pikiran Rakyat saat itu dengan mengambil sumber siaran dari media
cetak koran Pikiran Rakyat, dan banyak bantuan dana yang di berikan oleh PT
Pikiran Rakyat kepada radio Parahyangan saat itu.
Hingga akhirnya tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 6 April 1981,
dilakukan perbaikan dan perubahan dengan akta bernomor 79 yang dibuat oleh
Masri Husen S.H. Atas kehendak yang berwajib, beberapa pasal dalam anggaran
dasar perseroan harus diperbaiki. Berhubungan dengan hal tersebut, para persero
bersepakat merubah dan memperbaiki anggaran dasar perseroan. Yang diganti
adalah pasal 1 dan pasal 2. Pada pasal 2, diberitahukan bahwa maksud dan tujuan
perseroan ini adalah untuk mengadakan radio siaran untuk usaha-usaha
penerangan, pendidikan, dan hiburan. Radio siaran tersebut bersifat komersial.
Semua ini mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 17 September
1981 no YA.5/361/6. Saat itu format siaran radio Parahyangan masih belum jeas,
mereka masih mengalami krisis identitas, hal ini dikarenakan radio Parahyangan
saat itu belum di kelola secara profesional, sehingga siapa saja bisa masuk ke
dalam organisasi tersebut, ditambah lagi karena tiga tahun kebelakang saat itu
belum adanya perizinan dari pemerintah untuk melakukan siran dengan cakupan
yang sangat luas saat itu membuat mereka masih mencoba berbagai jenis format
radio, walaupun sebenarnya saat itu radio Parahyangan ini sudah mempunyai
power yang sangat besar di bandingkan dengan radio-radio siaran swasta yang
lain di kota bandung, karena di kelola oleh grup yang sudah sangat di kenal dan
sangat besar di kota bandung yaitu Pikiran Rakyat. Namun saat itu radio
Parahyangan tidak di kelola secara profesional dan siapapun bisa masuk, sehingga
format inti siaran yang saat itu news dapat berubah-berubah, hal ini di karenakan
Radio Parahyangan ini adalah radio baru yang masih mencari jati diri, terus
berbah-ubah. Hal ini juga di karenakan lima pemilik radio Parahyangan yang
memliki keinginan yang berbeda-beda, menyebabkan perubahan-perubahan pada
format siaran radio Parahyangan pada saat itu.
Berjalan kurang lebih delapan tahun kemudian, tepatnya pada 19 Mei
1989, diadakan rapat umum luar biasa para pemegang saham PT. Radio
Parahyangan. Rapat ini dilakukan dalam rangka penjualan atau pengalihan hak
saham-saham milik para penghadap kepada perseroan terbatas PT “PIKIRAN
RAKYAT BANDUNG”. Usul penjualan saham-saham PT Radio Parahyangan
kepada PT “PIKIRAN RAKYAT BANDUNG” disetujui mutlak oleh rapat
dengan suara bulat. Hal ini dilakukan karena dengan lima pemegang saham akan
mempersulit pengelolaan radio Parahangan karena ada lima kepala dengan
keinginan yang berbeda, dan kurang profesionalnya pengelolaan pada saat itu
mengakibatkan radio Parahyangan mengalami kesulitan keuangan.
Waktu terus berjalan, hingga akhirnya tepat pada tanggal 20 Maret 1990,
dikeluarkan akta dan perizinan sekaligus diresmikannya Radio Parahyangan yang
beroperasi pada frekuensi 116 AM, dengan menginduk pada PT Pikiran Rakyat.
Melalui akta no 144, saat itu diselenggarakan rapat umum luar biasa para
pemegang saham. Akta ini sekaligus meresmikan Radio Parahyangan, yang
beroperasi pada frekuensi AM 1116 Khz, dengan menginduk pada PT Pikiran
Rakyat. Susunan Direksinya sebagai berikut:
Penanggung jawab radio : Atang Ruswita
Direksi : Iim Suryadiredja
Danto
Nuzul Kurniati DH
Saat radio Parahyangan ini di resmikan mereka memilih format radio
wanita sebagai identitas radio Parahyangan. Hal ini di karenakan seluruh kru dan
top managment memilih untuk menjadi radio wanita dengan pertimbangan
kemudahan untuk mencari pengiklan untuk produk-produk keluarga yang pastinya
sangat banyak. Terpilihnya segmentasi radio wanita pun pada akhirnya mengubah
nama radio Parahyangan menjadi radio Mustika Parahyangan, pemilihan nama
Mustika Parahyangan ini di karenakan nama Mustika itu sudah mewakili nama
wanita sehingga mereka menggunakan nama tersebut, nama tersebut di berikan
oleh bapak Atang Ruswita sebagai penanggung jawab radio Mustika
Parahyangan. Dan nama PT nya pun berubah menjadi PT. Mustika Parahyangan.
Sampi pada tahun 1994 terjadi perpindahan dari frekuensi AM ke FM. Semua
radio swasta yang ada di kota bandung yang telah memiliki izin pun melakukan
perubahan frekuensi dari AM ke FM. Ketika bermain di FM otomatis radio
Mustika Parahyangan harus memiliki segmentasi yang jelas. Dan radio Mustika
Parahyangan tetap memposisikan diri sebagai radio dewasa. Radio PRFM yang
saat itu bernama Radio Mustika Parahyangan lalu menjadi radio wanita pertama
di Bandung. Dengan format radio wanita, setelah empat tahun beroperasi di
frekuensi FM, Radio Mustika Parahyangan mencoba merubah format siarannya.
Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi
multisegmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM sama
seperti nama di awal terbentuknya radio ini dengan jenis musik dangdut dan
daerah. Tetapi, hal ini justru menimbulkan kemunduran. Hanya bertahan satu
tahun menjadi radio dengan format multisegmen, akhirnya radio Parahyangan pun
melakukan perubahan kembali terhadap segmentasi siarannya yaitu kembali
menjai radio wanita.
Hanya berselang satu tahun, pada bulan Februari 1999, Mustika kembali
lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada tanggal 1
Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika pada frekuensi 107,55 FM.
Pada April tahun 2003, melalui Surat Direksi PT. Mustika Parahyangan
yang pada saat itu dijabat H. Atang Ruswita ditetapkan H. Perdana Alamsyah
sebagai Direktur Pelaksana, terjadi perubahan format radio Mustika karena
perubahan manajemen dan disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika
pun memiliki statement positioning “Smart and Beauty”. Yudi B Hasyanto
menjabat sebagai pimpinan pelaksana sejak pertengahan 2003 hingga akhir 2003.
Untuk meningkatkan kinerja Radio Mustika dan memperluas pangsa
pasar, maka sejak tanggal 28 Agustus 2003, PT Radio Mustika Parahyangan yang
awalnya beralamat di Jalan Sekelimus Barat No 6 Bandung, pindah ke Lower
Ground Floor 1-2 Gedung Bandung Trade Center (BTC) di Jalan Dr. Djundjunan
(Terusan Pasteur) No 143-149 Bandung.
Pada awal tahun 2004 Yudi Muklas menjadi pimpinan pelaksana
menggantikan Yudi B Hasyanto. Statement positioning Radio Mustika dikoreksi
menjadi “Smart and Beautiful” hal ini dilakukan tepatnya pada bulan April 2004,
berbarengan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. Pada momen yang
sama, Mustika juga menegaskan posisinya sebagai radio perempuan. Lalu,
berkaitan dengan peraturan pemerintah tentang perubahan kanal, frekuensi
Mustika berubah dari 107.55 FM menjadi 107,5 FM.
Pada akhir tahun 2004 Ridwan Hutagalung yang pada saat itu menjabat
posisi Music Director menjadi pimpinan pelaksana hingga tahun bulan April
2006 menggantikan Yudi Muklas.
Pada 1 April 2006, berdasarkan SK Direksi No. 02/A-II/DIR-MP/IV/2006
diangkat Tata Karwata Widjaja sebagai General Manager/Station Manager PT.
Mustika Parahyangan. Dalam melaksanakan tugasnya General Manager/Station
Manager PT. Mustika Parahyangan dibekali Visi dan Misi, yaitu :
Visi
“Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun kesadaran perempuan
sebagai bagian penting dari masyarakat di wilayah kota Bandung dan sekitarnya”
Hal ini mencakup 5 poin penting: Perempuan, Keluarga, Kesehatan, Pendidikan,
dan Masyarakat Kota Bandung.
Misi
1. Bersinergi dalam jaringan kerja PT Pikiran Rakyat Bandung. Secara aktif
mendukung strategi pemasaran dan strategi pemberitaan media di
lingkungan PT Pikiran Rakyat Bandung.
2. Berupaya menjalankan kegiatan usaha yang terencana dan secara bertahap
mencapai kemandirian dalam penyelenggaraan kegiatan operasional
penyiaran.
3. Berikhtiar membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan
kaidah bisnis serta aturan perundang-undangan yang berlaku umum.
Dengan ini, statement positioning Mustika dikoreksi lagi menjadi “Be Smart and
Beautiful”.
Bentuk dan isi acara radio Mustika dibagi-bagi jadi beberapa kategori.
1. Konten kata, terdiri dari segmen perempuan, keluarga, kesehatan,
pendidikan, dan masyarakat kota Bandung
2. Konten musiknya, terdiri dari Pop-Jazz-Rock-Etnik. Rinciannya: 65% hits
dari era 80-an sampai 2000-an. Lalu 15% lagu dari era 70-an, 10% era 60-
an, dan 10% sisanya untuk musik yang masuk kategori lain.
3. Bentuk acara, Mustika FM memiliki
1. 35% variety show
2. 25% news
3. 18% talk show
4. 15% feature
5. 7% request.
Fokus Target Pendengar (TP) untuk setiap bloking acara berbeda. Dasar
pemilihan Fokus TP adalah melayani kebutuhan Target Pendengar yang
diperkirakan terbanyak atau Potential Listener pada saat rentang waktu bloking
acara tersebut berlangsung. Hal ini dilihat dari survey, kebiasaan rutin dan
observasi dengan tetap mengikuti kebijakan kualifikasi pendengar.
Target pendengar radio Mustika:
Usia : Rentang 25-50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan 6o% & Laki-laki 40%
Status Sosial ekonomi : A 15%, B 75% & C 15%
Dari pengelompokan demografis, yaitu pengelompokan masyarakat
berdasarkan jenis kelamin, usia, status ekonomi sisoal. Pendengar radio ini adalah
laki-laki (30%) dan atau perempuan (70%) dengan usia antar 25-35 tahun.
Sedangkan status ekonomi sosial, dilihat berdasarkan pengeluaran per bulannya.
Dengan persentase pandengar golongan A(10%), B(50%), C(35%), dan D(5%).
Pendengar dengan golongan A, didasari dengan pengeluaran per bulannya Rp.
3.000.000,- keatas.
Hasil Survei Pendengar Oleh Radio Mustika
Nama Usia Pekerjaan Alamat Hobi Progra
m
Mustika
Favorit
Pengeluaran
/ Bulan
Melia
M.
34 PNS Jl.
Sauyunan
Mas Raya
No.26
Nonton Mustika
Morning
Delight
(MMD)
Rp. 5 Juta
Indah 30 Biro
Hukum
Komp.
Permata
Blok A1
No.6
Cimahi
Traveling MMD > Rp. 2 Juta
Hadi S. 33 Marketing Jl. Guntur
Sari 4
No.2 Buah
Batu
Traveling MMD Rp. 2.5-3 Juta
Maya 26 Designer Cigending
Ujung
Berunng
Organisasi Mustika
Family
Corner
(MFC)
Rp. 1 Jutaan
Nining
S.
33 Pegawai
Swasta
Jl. Riung
Bakti 4
No.200
Riung
Bandung
Membaca Twlight
Road
(TR) &
The
Night in
90’s
Rp. 1 Jutaan
Rose 26 Pelatih
Anjing
Cianjur Olahraga Daytime
With
Mustika
(DWM)
Rp. 500
ribu
Lidya 37 Trainer
Life
Insurance
Jl.
Sukahaji
Permai
No.39
Musik MMD &
MFC
Rp. 4-5 Juta
Sonia 34 Wiraswast
a
Moh.
Toha
No.23
Jahit Pagi &
Sore
Rp. 1 Jutaan
Dyna 35 Sekretaris Jl.
Cijerokaso
No.83
Buku &
Film
Country
Club
Rp. 3 Jutaan
Agus 31 Wirausaha Jl. Golf
No.14
Musik &
Olahraga
DWM &
MAH
-
Emil 32 Pegawai
Swasta
Jl.
Saturnus
Tengah 3
No.24
Baca &
Nonton
MFC Rp. 1 Juta
Lili 36 Ibu Rumah
Tangga
Jl. Maleer
Timur II
No.13c/11
3
Memasak Semua < Rp. 1 Juta
Yanti 31 Wirausaha Gg.
Keramat
No.49
Olahraga MMD &
TN
Sekitar 1 Juta
Rika 30 Dokter
Gigi
Jl.
Sukabumi
No.30
Membaca MMD Sekitar 5 Juta
Vinka 26 Pegawai
Swasta
Jl. Gatot
Subroto
No.27
Hangout TN Sekitar 2 Juta
Dwi 22 Mahasiswa Ciseke
Jatinangor
Film The
Night in
90’s
< Rp. 1 Juta
Afri 24 Pegawai
Swasta
Komp.
Sentausa
Musik Country
club
< Rp. 1 Juta
Wita 22 Mahasiswa Dago
Barat
Film MFC Rp. 1 Juta
Novia 23 Mahasiswa Jl.
Rajamantr
i Kulon
No.24
Memasak TN Rp. 1 Jutaan
Aziz 30 Wirausaha Kebon
Pisang
Olahraga The
Night in
90’s
< Rp. 1 Juta
Tabel 4.1 : Tabel Hasil Survei Pendengar Oleh Radio Mustika
Dari pengelompokan psikologis pendengar, yaitu pengelompokan
berdasarkan gaya hidup (lifestyle) yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Pendengar Radio Mustika akrab dengan informasi dan hiburan yang berhubungan
dengan buku musik, berita actual, internet, film, seni, sport, selebriti, mall, ,
bookstore, café, cara hidup sehat, komunitas, dan Kota Bandung. Dibawah ini
akan di jelaskan data radio Mustika Parahyangan.
STATION CALL : MUSTIKA FM
TAG LINE : BE SMART AND BEAUTIFUL
CALL SIGN : PM 3 FHZ
DAYA JANGKAU : BANDUNG DAN SEKITARNYA
NOMOR IJIN : (ISR) 0032177-000SU-202003
ORGANISASI : PRSSNI No. 088-I/1978
NPWP : 01.118.598.0-424.000
Saat itu program-program yang ada di radio Mustika Parahyangan saat itu
adalah sebagai berikut
Program acara di Radio Mustika yang disajikan dari hari Senin hingga
Jumat dengan berbagai informasi dan hiburan yang ditawarkan kepada pendengar
antara lain:
MUSTIKA MORNING DELIGHT, pukul 06.00 – 09.00
Acara ini disajikan untuk menemani aktivitas pendengar pagi hari saat di
rumah, kendaraan atau sesaat setelah tiba di kantor. Mustika Morning Delight
hadir dengan sajian yang sarat informasi, dengan berbagai pilihan berita aktual
dari harian umum Pikiran Rakyat yang dapat dipilih oleh pendengar untuk
dibacakan ataupun dari narasumber yang diwawancarai secara langsung. Suasana
acara ini kental dengan aroma semangat suasana pagi, dan bersifat interaktif.
MUSTIKA FAMILY CORNER, pukul 09.00 – 12.00
Saat hari menjelang siang, aktivitas pendengar di rumah atau di kantor
kami temani dengan suguhan informasi yang bersifat pengetahuan aktual disertai
sajian lagu-lagu Indonesia dan Barat. Kami juga menghadirkan perbincangan
lewat talkshow yang berhubungan dengan keluarga. Acara ini dikemas pula secara
interaktif.
DAYTIME WITH MUSTIKA, pukul 12.00 – 15.00
Segmen-segmen dalam acara ini dibuat sedemikian rupa, sehingga para
pendengar yang tengah beraktivitas pada siang hari saat di kantor, di rumah atau
di kendaraan tetap bisa menikmati musik dan informasi tanpa terganggu
aktivitasnya. Pendengar dapat me-request lagu pilihannya serta menyapa kolega
dan kerabat. Komposisi materi kata yang disajikan dalam acara ini berupa
pengetahuan umum, informasi aktual, buku, relationship dan tips.
MUSTIKA TWILIGHT ROAD, pukul 15.00 – 18.00
Menemani aktivitas pendengar menjelang sore hari di kantor, kemudian
menemani pendengar di kendaraan menuju rumah dengan sajian yang bersifat
santai dan menyegarkan suasana selepas kerja. Talk Show mengenai berbagai
topik menarik dapat pula ditemukan di sini. Dalam acara ini pendengar juga dapat
berinteraksi.
MUSTIKA AFTERHOURS, pukul 18.00 – 21.00
Menemani aktivitas pendengar menjelang malam hari, di kendaraan dalam
perjalanan menuju rumah, sambil memberikan suasana yang menyegarkan bagi
pendengar selepas bekerja seharian dengan sajian informasi ringan dan musik
bernuansa jazzy.
THE NIGHT, pukul 21.00 – 24.00
Sajian malam hari ditampilkan secara beragam pada setiap harinya dari
Senin sampai Minggu. Variasi dalam acara The Night membuat suasana malam
hari terasa “berbeda”. The Night in Romance, The Night in 90’s, The Night in
Promise Land, The Night in Blues, The Night in 70’s dan program lainnya
Sedangkan program acara di Radio Mustika saat itu yang disajikan pada
hari sabtu dan minggu dengan berbagai informasi dan hiburan yang ditawarkan
kepada pendengar antara lain:
MUSTIKA MORNING WEEKEND, pukul 06.00 – 09.00
Acara ini hadir menemani aktivitas pendengar di pagi hari saat menikmati
akhir pekan, dengan sajian yang tetap sarat informasi, baik informasi dari HU
Pikiran Rakyat ataupun dari narasumber langsung. Suasana acara ini kental
dengan aroma suasana pagi dan bersifat interaktif.
SWEETEST WEEKEND, pukul 09.00 – 12.00
Saat menjelang siang, aktivitas pendengar di rumah kami temani dengan
suguhan informasi yang bersifat pengetahuan aktual. Antara lain, tentang desain
rumah dan info ringan lainnya. Acara ini dikemas pula secara interaktif.
MUSTIKA WEEKEND DAY, pukul 12.00 – 15.00
Segmen-segmen dalam acara ini dibuat sedemikian rupa sehingga para
pendengar yang tengah beraktivitas di siang hari, maupun para pendengar yang
sedang bersantai di rumah, tetap bisa menikmati acara di Mustika tanpa terganggu
aktivitasnya. Komposisi materi yang disajikan dalam acara ini adalah pengetahuan
praktis berbentuk tips dan pengetahuan tentang budaya.
TWILIGHT WEEKEND , pukul 15.00 – 18.00
Menemani aktivitas pendengar menjelang sore hari di rumah, kemudian
menemani pendengar dengan sajian yang bersifat santai dan menyegarkan suasana
di akhir pekan. Informasi yang disajikan antara lain tentang keanekaragaman
budaya dan berbagai info kuliner. Dalam acara ini pendengar juga dapat
berinteraksi.
MUSTIKA WEEKEND HOURS, pukul 18.00 – 21.00
Menemani aktivitas pendengar menjelang malam hari di kendaraan dengan
segmen-segmen unik. Misalnya, segmen khusus yang membahas film serta
menghadirkan potongan-potongan adegan yang paling monumental dari film
tersebut.
THE NIGHT IN SATURDAY ALIVE (SABTU), pukul 21.00 – 24.00
Sajian malam hari ditampilkan secara segar di akhir pekan, dengan pilihan
lagu yang beragam, info ringan dan unik, serta topik interaktif yang menarik.
THE NIGHT IN HOMELAND (MINGGU), pukul 21.00 – 24.00
Sajian malam hari ditampilkan secara segar di akhir pekan, dengan pilihan
lagu berbahasa Indonesia baik dari pelantun terkenal maupun debutan, dari Major
Label hingga Indie disertai info ringan dan unik, serta topik interaktif yang
menarik.
Dari program-program yang ada di radio mustika parahyangan saat itu,
dapat kita lihat bahwa radio Mustika Parahyangan saat itu adalah radio lifestyle
yang mempositioningkan kepada radio wanita dewasa.
Perolehan sms radio Mustika Parahyangan saat itu adalah :
Masih di bawah naungan Pikiran Rakyat Group, pada January 2009 Radio
Mustika Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali
dari “Be Smart and Beautiful” menjadi “Inspairing News and Music”. Secara
garis besar dan Materi Siaran, Radio Mustika Parahyangan Be Smart and
Beautiful dan Mustika Parahyangan Inspiring News and Music mulai banyak
perubahan. Walaupun beberapa dasar program yang ada tetap sama dengan Radio
Mustika Parahyangan saat statement positioning Be smart and Beautiful, hanya
untuk Materi dan ciri khas yang akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran
Berita dan Musik. Identits radio wanita saat itu sudah memudar, dan akhirnya
0
2000
4000
6000
8000
Mei Juni Juli Agust Sept Okt
2181
3913
5423 5320
7701
5396
Diagram 4. 1 Hasil Perolehan SMS Mustika Parahyangan
hilang seiring berjalannya waktu, karena banyak program yang tidak hanya di
tujukan kepada para wanita saja, tetapi pria pun dapat mendengarkan radio
tersebut. Untuk itu dipakai “Inspiring News‘n Music” sebagai Slogan Radio
Mustika Parahyangan yang pada akhirnya melakukan perubahan nama menjadi
radio PRFM. Karena target pendengarnya bukan wanita lagi, radio Mustika
Parahyangan Inspiring News and Music pun berubah menjadi PRFM Inspiring
news and music. Saat itu radio PRFM Inspiring News and Music melakukan
siarannya di Ruko Kopo Plaza Blok A No.12 A Bandung. Tercatat sebagai
direktur PRFM, Drs. H. Wan Abas, mantan Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran
Rakyat yang kemudian membawa perubahan signifikan terhadap keberadaan
PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan masyarakat. Lamanya bekerja di
Pikiran Rakyat, bapak Wan Abas sangat mengetahui banyak mengenai PRFM dari
awal mula berdirinya.
Dinamika dan perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan
didukung oleh PT. Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM 107.5 untuk
merubah Format siarannya yang semula dengan tagline “ Inspiring News ‘ n
Music” menjadi Radio Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November
2009 format berubah lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News
Channel, tagline-nya “Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari
warga atau citizen journalism. Dari sejarah singkat yang telah penulis kutip dari
data perusahaan dapat di jelaskan bahwa sejak awal eksistensinya radio PRFM ini
bernama radio Parahyangan, dimana pada awal di bentuknya radio Parahyangan
ini adalah sebagai media pendukung yang di harapkan dapat menjadi media radio
yang besar di kota Bandung khususnya, mengikuti jejak media cetak yang berada
satu group dengan radio parahyangan itu sendiri, yaitu surat kabar Pikiran Rakyat.
Keberadaan stasiun radio siaran swasta (RSS) saat ini, atau stasiun radio di
Indonesia saat ini sangat panjang perjalanannya, seperti yang telah penulis
jelaskan di bab sebelumnya. Secara defacto radio siaran swasta nasional Indonesia
tumbuh sebagai akibat berkembangnya profesionalisme “radio amatir” yang
dimotori kaum muda pada awal orde baru tahun 1966. Secara yuridis, keberadaan
radio swasta diakui, dengan persyaratan, penyelengaranya memiliki badan hukum
dan dapat menyesuaikan dengan ketentuan peraturan pemerintah RI No.55 tahun
1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak,
kewajiban dan tanggung jawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan,
perizinan serta pengawasannya. Mengingat beratnya fungsi radio siaran swasta
secara legal, besarnya tuntutan fungsi radio siaran sebagai alat pendidik,
penerangan, dan hiburan yang harus dijalankan, serta beratnya beban tersebut jika
dipikul sendiri-sendiri, beberapa tokoh pengelola radio siaran swasta membentuk
inisiatif untuk membuat organisasi. Organisasi untuk kota bandung adalah
Persatuan Broadcaster Bandung (PBB), organisasi lokal –regional ini dibentuk
untuk memfasilitasi dan memperjuangkan kepentingan anggotanya. Menyadari
perkembangan profesionalisme penyelenggaraan radio swasta semakin kompleks,
akhirnya terbentuklan PRSSNI, yang hingga kini tetap ada dan mengawasi
perkembangan radio.
Untuk lebih jelasnya penulis akan membuat point point perubahan radio
PRFM dari awal berdirinya, hingga saat ini. Dari data dan wawancara yang telah
peneliti lakukan tercatat beberapa kali PRFM melakukan transformasi, yaitu:
1. Transformasi fase I dilakukan periode 20 Maret 1990 dengan melakukan
perubahan dari Parahyangan Radio, yang awalnya adalah radio yang tidak
memiliki format yang jelas, karena terkadang menjadi radio news, daerah,
dangdut, dan berbagai jenis perubahan yang terjadi saat itu yang masih
berubah-ubah dan masih tidak memiliki positioning yang jelas, karena saat itu
masih mengalami krisis identitas, ang dikarenakan banyak kepala dari
pemegang saham yang terdiri dari lima orang. menjadi Radio Mustika
Parahyangan, yaitu radio dengan fomat wanita.
2. Transformasi fase II dilakukan mulai 1998, setelah empat tahun beroperasi di
frekuensi FM, Radio Mustika Parahyangan mencoba merubah format
siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita
berubah menjadi multisegmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi
Parahyangan FM sama seperti nama di awal terbentuknya radio ini dengan
jenis musik dangdut dan daerah. Tetapi, hal ini justru menimbulkan
kemunduran.
3. Transformasi fase III, Februari 1999, Hanya bertahan satu tahun menjadi
radio dengan format multisegmen, akhirnya radio Parahyangan pun
melakukan perubahan kembali terhadap segmentasi siarannya yaitu kembali
menjai radio wanita. Karena perubahan format siaran, nama Parahyangan FM
pun berubah kembali menjadi radio Mustika Parahyangan, hingga akhir tahun
2008. Dengan beberapa perubahan statement postioning, yaitu :
1. Pada tanggal 1 Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika
Parahyangan pada frekuensi 107,55 FM. Hampir berjaan empat tahun
sebagai radio wanita lalu pada
2. April 2003, terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan
manajemen. Dengan gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka
Radio Mustika pun memiliki statement positioning “Smart and Beauty”
(dikoreksi menjadi “Smart and Beautiful” pada bulan April 2004
bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional) lalu kembali dikoreksi
menjadi Be Smart and Beautiful pada tanggal 1 april 2006.
3. Januari 2009, setelah berjalan hampir sembilan tahun lalu radio Mustka
Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali.
Radio Mustika Parahyangan pun melakukan perubahan statement
positioning kembali dari “Be Smart and Beautiful” menjadi “Inspairing
News and Music”. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio Mustika
Parahyangan Be Smart and Beautiful dan Mustika Parahyangan Inspiring
News and Music mulai banyak perubahan. Karena benyak berkurangnya
format radio wanita, mengakibatkan radio Mustika Parahyangan bukan
lagi radio Wanita, tetapi menjadi radio Multisegment, dan otomatis nama
Mustika Parahyangan pun diubah menjadi PRFM inspiring news and
music.
4. Transformasi fase IV dilakukan pada 8 November 2009, format berubah lagi
menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel, tagline-nya
“Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari warga atau citizen
journalism.
Dari penjelasan yang telah di paparkan di atas, penulis akan menjelakan
proses perubahan terakhir yang dilakukan oleh radio PRFM, yaitu perubahan dari
radio lifestyle dengan format radio wanita yaitu radio Mustika Parahyangan
menjadi radio news.
Sejak awal eksistensinya radio PRFM yang dahulunya adalah radio
Parahyangan atau radio Mustika Parahangan, dengan beberapa kali perubahan
seperti yang telah penulis jelaskan, dapat dilihat bahwa format radio dengan
segmentasi wanita adalah format terlama yang pernah di jalani oleh organisasi ini.
PT.Mustika parahyangan, dengan identitas radio mustika parahyangan melalui
format siaran radio wanita yang kurang lebih berjalan selama sembilan belas
tahun. Saat itu, ketika radio-radio di haruskan berpindah dari AM ke FM, di
haruskan sudah memiliki segmentasi yang jelas, sehingga pihak radio Mustika
Parahyangan pada saat itu memutuskan untuk bermain di positioning sebagai
radio dewasa. Dengan format radio lifestyle dengan segmentasi radio wanita, di
karenakan saat itu radio dengan format lifestye dengan segmentasi wanita belum
ada, di perkuat lagi dengan orang-orang yang bekerja di radio Parahyangan pada
saat itu mempunyai visi dan misi kemediaan yang cukup bagus dan lebih tajam
yang mengarah kepada lifestyle dan aktifis perempuan. Apalagi saat itu ada
penyiar dan beberapa karyawan perempuan yang memegang jabatan di radio
Parahyangan, serta berperan sebagai aktifis perempuan.
Kemudian dari beberapa kru radio Parahyangan yang mempunyai visi dan
missi sama itu akhirnya dimulai pertama kali dengan membuat program siaran
radio wanita. Dari menyiarkan musik-musik yang sangat di gemari saat itu, dan
menghadirkan program-program yang memberikan informasi mengenai gaya
hidup, fashion, kesehatan, hingga inspirasi-inspirasi menarik yang dibuat untuk
para wanita. Dengan hiburan, informasi-informasi mengenai wanita, dan musik
yang enak dinikmati hingga program interaktif yang selalu dilakukan oleh radio
Mustika Parahyangan akhirnya radio Mustika Parahyangan mendapatkan tempat
dihati para pendengarnya.
Hasil program siaran radio Mustika Parahyangan saat itu mendapatkan
respont positif dari masyarakat, terutama wanita di kota bandung. Di tambah lagi
sebagai radio wanita, Mustika Parahyangan dapat menarik banyak produk untuk
beriklan di radio Mustika Parahyangan, hal ini di sebabkan karena wanita,
khususnya para ibu-ibu rumah tangga yang menjadi sasaran utama dari radio
Mustika Parahyangan saat itu adalah orang yang melakukan keputusan pembelian,
sahingga banyak produk-produk apapun dapat beriklan di radio Mustika
Parahyangan, mulai dari produk-produk balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga
produk untuk bapak-bapak pun dapat beriklan di radio Mustika Parahyangan,
karena semua produk keluarga dapat di terima di radio tersebut.
“ketika masih radio wanita, secara brand mungkin lebih fokus dengan
brand-brand yang berhubungan dengan wanita dan keluarga, karena
bicara keluarga kan da anak, ada ibu, ada bapak, jadi brand yang
berhubungan dengan keluarga itu lebih mudah masuknya, sehingga untuk
mendapatkan pengiklan lebih mudah ke prodak-prodak apapun”
(wawancara dengan Ibu Nien Sagita, Manager Marketing Radio PRFM)
Dengan perjalanan panjang yang telah dilaluinya, radio mustika
parahyangan memang memiliki sejumlah catatan penting dengan perkembangan
dunia radio di kota Bandung, apalagi orang sudah terlanjur mengenal radio
mustika parahyangan sebagai radio wanita, saat itu radio mustika parahyangan
sudah berada di posisi yang baik, banyak pendengar setia radio Mustika
Parahyangan.
“banyak pendengar-pendengar setia radio Mustika Parahyangan yang saat
itu sangat aktif mendengarkan radio Mustika Parahyangan, dengan dilihat
dari banyaknya SMS yang masuk, komentar-komentar yang diberikan
dengan cara SMS ke setiap program yang berangsung, Facebook, hingga
telepon-teepon interaktif yang dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan
juga banyak yang berpartisipasi, karena saat itu banyak produk yang
memberikan produk-produk mereka sebagai hadia kuis yang dilakukan
oleh radio Mustika Parahyangan saat itu, dan banyak yang berpartisipasi
dan datang ke studio untuk mengambil bingkisan tersebut, dan orang-
orang yang berpartisipasi tidak hanya itu-itu saja, tetapi sangat banyak dan
beragam dari berbagai daerah” (kutipan wawancara dengan Ibu Nien
Sagita, Manager Marketing Radio PRFM)
Sementara itu, berbicara mengenai eksistensi sebuah radio dapat dilihat
dari kategori perolehan pendengar, radio Mustika Parahyangan sudah berjalan
kurang lebih 19 tahun menjadi radio wanita di bandung, banyak pengiklan yang
mempercayai radio Mustika Parahyangan sebagai media partner untuk produk-
produk mereka. Radio mustika parahyangan di tahun-tahun pertama menduduki
peringkat 20 besar di kota bandung, tetapi semakin lama semakin banyaknya
radio-radio lifstyle bermunculan di kota bandung, akhirnya posisi radio mustika
parahyangan pun tersingkirkan, hingga akhirnya di lima tahun terakhir radio
mustika parahyangan pun tidak mendapatkan tempat di urutan 20 besar radio di
kota bandung hal ini dapat dilihat dari hasil survei riset indonesia saat itu, radio
Mustika Parahyangan tidak dapat menduduki peringkat 20 besar radio di bandung.
Hal ini membuat pengelola radio pun berfikir, apa yang membuat radio mustika
parahyangan tiak dapat menduduki peringkat 20 besar untuk kota bandung.
Hal ini dikarenakan seiring berjalannya waktu perkembangan radio siaran
swasta terus berkembang, hingga saat ini pun radio menjadi salah satu bentuk
media massa yang banyak diminati dan mudah diperoleh oleh berbagai lapisan
masyarakat. Perkembangan RSS pun termasuk pesat, berikut grafik yang
menunjukkan perkembangan radio siaran swasta sejak tahun 1974-2006.
Diagram 4. 2 Grafik Perkembangan Radio Swasta di Indonesia
Grafik diatas menunjukkan pertumbuhan perusahaan radio siaran yang
terdaftar dan menjadi anggota PRSSNI. Masih ada sekitar 200 RSS atau stasiun
radio dalam proses perizinan untuk mengudara. Dari grafik tersebut dapat kita
lihat bahwa perkembangan radio siaran swasta dari tahun ketahunya terus
berkembang, sehingga kreatifitas pengelola radiopun sangat dibuthkan agar dapat
terus diterima oleh pendengar. Banyak radio yang melakukan berbagai cara untuk
tetap eksis, hingga saat ini pun perkembangan radio siaran swasta tetap
meningkat.
Dari grafik di atas dapat di ketahui bahwa perkembangan radio siaran
swasta sangat cepat, sehingga setiap radio yang sudah ada harus dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan melakukan perubahan-
perubahan agar dapat terus menarik pendengar. Banyak radio-radio yang berjaya
ada masa nya tetapi saat ini sudah tidak terdengar lagi namanya, hal ini
dikarenakan organisasi tersebut tidak dapat mengikuti perkembangan zaman dan
keinginan pendengarnya. Karena waktu terus berjalan dan terus berubah, siapa
yang dapat mengikuti perubahan tersebut dia lah yang terus di minati oleh
masyarakat, dan apabila organisasi tersebut tidak dapat mengkuti perubahan dan
perkembangan zaman, dapat dipastikan organisasi tersebut tidak akan dapat
bertahan dan di tinggalkan oleh pendengarnya.
Tujuan dari perubahan yang dilakukan suatu perusahaan pastinya adalah
ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Transformasi adalah salah satu strategi
yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat terus bertahan mengikuti
perkembangan zaman.
Setelah berjalan kurang lebih 19 tahun menjadi radio wanita, akhirnya
pada akhir tahun 2008 radio mustika parahyangan mengubah fomat radio nya
menjadi radio news. Perubahan format radio parahyangan tidak serta merta
berubah secara langsung dengan mudah, tetapi terjadi tahapan-tahapan perubahan
yang secara berangsur-angsur akhirnya pada saat ini radio mustika parahyangan
menjadi radio news dengan berbasis citizen journalism. Pemilihan perubahan
format yang dilakukan oleh radio mustika parahyangan ini di karenakan untuk
bersaing dengan radio music atau radio lifestye saat ini sangat sulit, hal ini di
karenakan begitu banyaknya radio lifestyle yang ada di kota bandung. Seperti
yang di ungkapkan oleh direktur PRFM saat ini, bapak wan abas.
“kenapa di rubah menjadi radio berita dengan radio berita mudah-mudahan
kita tidak harus bersaing dengan radio music. Karena banyak sekali radio
music kalau radio berita tidak ada pesaingnya waktu itu., yang ada adalah
radio elshinta itu pun siaran nya di Jakarta, lebih nasional, untuk siaran
berita local news belum ada, maka formatnya adalah news berita dengan
konsep jurnalistiknya adalah konsep jurnalistik warga, jadi citizm
journalism” (kutipan wawancara dengan Bapak Wan Abas, Direktur
PRFM)
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa perubahan
yang terjadi dalam suatu organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal yang
melatarbelakanginya, baik secara internal maupun eksternal. Demikian pula yang
terjadi pada organisasi PT Mustika Parahyangan Bandung, radio PRFM 107,5 saat
ini. Perubahan yang dialami oleh PT. Mustika Parahyangan dikarenakan adanya
factor internal perusahaan yang disebabkan oleh tidak adanya benefit yang di
dapat dari radio Mustika parahyangan saat menjadi radio wanita, sehingga PT.
Mustika Parahyangan melakukan perubahan dengan menjadikan radio PRFM
yang dahulunya memiliki format lifestyle dengan segentasi radio wanita, saat ini
menjadi radio news.
Sebelum keputusan untuk melakukan perubahan ini dilakukan, kondisi
yang terjadi pada PT Mustika Parahyangan saat itu, khususnya pada radio PRFM
mengalami kondisi yang kurang baik, tidak memberikan keuntungan untuk
perusahaan, dan kondisi tersebut sangat menjadi permasalahan saat itu, karena
saat itu radio parahyangan hanya seperti perusahaan yang membebankan induk
perusahaan nya, yaitu PT.Pikiran Rakyat, karena dana untuk terus membiayai
radio Parahyangan berasal dari induk perusahaan tersebut, dan saat itu direktur
PT.Mustika Parahyangan, radio parahyangan bapak wan abas ingin membuat
radio parahyangan menjadi media yang tidak membebani dan tergantung dengan
induk perusahaan tersebut tetapi dapat menjadi perusahaan radio yang dapat
menghidupi seluruh kegiaan dan sumber daya di dalamnya secara mandiri. seperti
yang di ucapkan oleh informan berikut :
kenapa di rubah latar belakangnya karena hanya semata mata bisnis,
karena sebelumnya radio ini tidak menghasilkan, tidak profit, kenapa di
rubah menjadi radio berita dengan radio berita mudah-mudahan kita
tidakharus bersaing dengan radio music. Karena banyak sekali radio
music kalau radio berita tidak ada pesaingnya waktu itu., yang ada adalah
radio elshinta itu pun siaran nya di Jakarta, lebih nasional, untuk siaran
berita local news belum ada.
(wawancara, bapak wan abass, direktur PT.Mustika Parahyangan)
Sedangkan PT Mustika Parahyangan harus tetap bertahan. Oleh karena itu
sebuah perubahan dituntut untuk dilakukan pada PT. Mustika Parahyangan agar
dapat terus bertahan dengan perkembangan zaman dan persaingan-persaingan
yang ada saat itu.
Keputusan PT Mustika Parahyangan untuk memulai perubahan menjadi
radio news ini adalah sejak atau setelah pergantian kepemimpinan, saat itu bapak
wan abas selaku mantan wartawan pikiran rakyat di angkat sebagai direktur di
radio PRFM, saat itu bapak Wan abas di angkat menjadi direktur radio PRFM
tahun 2008 akhir. Saat menjabat sebagai direktur di PT. Mustika Parahyangan,
bapak Wan Abas selalu melakukan analisis dan revisi dari apa yang sudah
berjalan di radio Mustika Parahyangan saat itu, dan setelah ia melakukan analisis
dan banyak mempelajari segala macam hal di perusahaan itu, bapak Wan Abas
mencoba untuk mengubah radio Mustka Parahyangan ini agar menjadi radio
News, hal ini di ungkapkannya kepada peneliti karena saat itu untuk menjadi
radio lifestyle dengan format radio wnita saingannya sangat berat, sudah mulai
bangkitnya dan banyaknya radio wanita di kota bandung, membuat radio Mustika
Parahyangansaat itu kehilangan cukup banyak pendengar. Apalagi saat itu raadio-
radio di kota bandung yang memiliki format radio wanita melakukan relay dari
jakarta dengan menggunakan penyiar-penyiar yang dari kalangan artis dan
selebritis terkenal yang di kagumioleh para ibu-ibu. Dan akhirnya Bapak wan
abass melakukan perubahan terhadap radio PRFM dari radio lifstyle hingga
menjadi radio news pada awal tahun 2009, perubahan itu dilakukan tidaklah
secara langsung, tetapi terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan olehnya agar
dapat meyakinkan pihak top managment agar setuju dengan ide yang dibuat
olehnya.
Tujuan organisasi ditentukan oleh kepercayan kolektif dari para pimpinan
organisasi dan ini menciptakan perubahan di radio PRFM, saat para komisaris
mempercayai bapak Wan Abas sebagai direktur PRFM yang baru, segala
kepercayaan telah di berikan kepada Bapak Wan Abas. Selain itu tujuan
merupakan turunan dari visi masa depan dan sistem nilai organisasi, dengan
tujuan yang sama antara pemimpin perusahaan, pihak komisaris, dan karyawan di
perusahaan tersebut, perubahan yang dilakukan akan berjalan dengan baik.
Pemimpin organisasi yang memiliki tujuan yang jelas akan menciptakan keadaan
yang mendorong perilaku produktif. Tujuan dari komisaris dan pemimpin saat itu
adalah untuk terus dapat bertahan di zaman saat ini, dan dapat membiayai segala
kegiatan yang dilakukan tanpa harus membebani Pikira Rakyat sebagai induk
perusahaan sehingga dapat menjadi perusahaan media yang mandiri dan
profesional.
Bagan Latar Belakang Perubahan Radio Mustika Parahyangan menjadi
Radio PRFM :
Kesulitan Keuangan dan
kurangnnya profesionalitas
Radio parahiyangan dijual kepada
PT.Pikiran Rakyat
Menjadi radio wanita “Mustika
Parahyangan”
Menjadi radio
multi segment
Mengalami kemunduran,
bertahan 1th
Tidak ada
kemajuan
Menjadi radio
berita
PRFM 107.5
4.3 Proses Transformasi Radio PRFM 107,5 Bandung.
Ketika pergatian kepemimpinan dilakukan, bapak Wan Abas yang sudah
berada di perusahaan Pikiran Rakyat, sebagai wartawan Pikiran Rakyat kurang-
lebih 27 tahun merencanakan perubahan untuk radio Mustika Parahyangan, bapak
Wan Abas mulai ditunjuk sebagai pengelola radio Mustika Parahyangan di akhir
tahun 2008 mencoba untuk berfikir panjang, apa yang harus beliau lakukan untuk
membuat radio Mustika Parahyangan bangkit kembali, agar tetap dapat bersaing
di zaman sekarang ini, dimana saat ini sudah sangat banyak radio-radio lifestyle
M,kjyhftkg m1Bagan 4.1 Latar Belakang Transformasi Identitas Radio PRFM
yang berdiri di kota bandung dengan format-format siaran yang sangat baik. Pada
saat itu bapak wan abas melakukan perubahan pada tagline radio Mustika
Parahyangan pada saat itu dengan smart and beauty, hal ini dilakukan agar ada
unsur-unsur pendidikan dan pengetahuan di dalam radio Mustika Parahyangan
agar tidak hanya sebagai radio hiburan saja, setelah itu enam bulan kemudian
bapak Wan Abas pun melakukan perubahan kembali, dengan mengubah tagline
radio Mustika Parahyangan smart and beauty menjadi radio Mustika Parahyangan
dengan tagline inspairing news and music. Perubahan ini cukup besar, saat ini
banyak program dan konten-konten berita yang di masukkan di Mustika
Parahyangan Inspairing News and Music ini, dan format radionya pun sudah
mulai bergeser dari radio wanita, menjadi radio Multi segment dengan format
news. Ini menjadikan banyak pertentangan di dalamnya. Karena harus mengubah
suatu format radio, akan menimbukan banyak hal baik di posisi pendengar,
pengiklan, ataupun karyawan di dalam perusahaan tersebut. sehingga akhirnya
beliau melakukan diskusi dengan salah satu pendiri radio PRFM yaitu Indra
Bigwanto, yang saat ini menjadi konsultan radio PRFM.
Dengan pemikiran-pemikiran yang matang dan segala sesuatu yang telah
di persiapkan, bapak Direktur Radio PRFM melakukan persentasi kepada pihak
top Manager untuk melakukan perubahan terhadap radio Mustika Parahyangan.
PT. mustika parahyangan mengadakan rapat tahunan yang selalu diadakan untuk
membahas kemajuan atau kelangsungan radio PRFM. Dan saat inilah yang
digunakan oleh bapak Wan Abas untuk melakukan persentasi dan penjelasan
kepada seluruh kru dan pengurus radio Mustika Parahyangan tentang ide nya yang
akan melakukan perubahan terhadap Radio Mustika Parahyangan dari radio
wanita menjadi radio news. Ide dari bapak Wan Abas ini tidak secara langsung
disetujui oleh top managment, karena saat itu pihak top managment berfikir
bahwa untuk menjadi radio news akan sangat sulit, banyak beberapa radio news
yang tidak dapat bertahan, hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan pengiklan
untuk produk di radio news, tetapi pihak top manager pun pada akhirnya
menyetujui dengan ide untuk mengubah format tersebut, karena perubahan format
tersebut tidak dilakukan secara langsung, tetapi secara bertahap, karena apabila
dilakukan secara langsung pasti akan membuat penurunan secara drastis dari
pihak pengiklan yang saat itu sudah menjadi pengiklan tetap di radio Mustika
Parahyangan maupun dari pihak pendengar radio Mustika Parahyangan. Saat itu
Bapak Wan Abas pun ingin melakukan perubahan terhadap brand radio yang saat
itu adalah Mustika Parahyangan, menjadi Radio PRFM. Perubaha nama yang di
minta oleh Bapak Wan Abas ini mengundang permasalahan yang cukup serius,
karena saat itu bapak Wan Abas ingin menggunakan brand PR, dimana semua
masyarakat bandung khususnya sudah sangat mengenal brand tersebut sebagai
identitas dari media cetak koran Pikiran Rakyat. Hal yang sangat di takutkan oleh
pihak top manager dari induk persahaan Pikiran Rakyat saat itu adalah apabila
terdapat hal-hal yang tidak baik maka nama Pikiran Rakyat akan ikut terseret dan
rusak, tetapi saat itu bapak Wan Abas pun melakukan berbagai macam cara untuk
memastikan bahwa PRFM disini bukan Pikiran Rakyat, tetapi Parahyangan FM.
Dan segala hal yang dilakukan oleh radio PRFM tidak akan membawa bawa nama
Pikiran Rakyat sebagai induk perusahaan. Setelah berdebat cukup lama,
berargumentasi dan saling berstitegang, akhirnya pihak top managmen pun
menyetujui untuk menggunakan brand PRFM, hal ini dengan ketentuan dan syarat
yang sudah di buat oleh mereka.
Dalam perubahan dari radio lifestyle menjadi radio news ini radio PRFM
menyadari, bahwa dengan berubahnya segmentasi maka akan banyak sekali
perubahan-perubahan terhadap sistem-sistem di dalamnya. Radio news dianggap
paling tepat oleh PT mustika parahyangan untuk melakukan perubahan, karena
saat itu sudah banyak sekali radio-radio yag memiliki format musik, dan untuk
bersaing dengan radio-radio musik sangat berat, sehingga radio PRFM
memutuskan untuk menggubah format radionya menjadi radio news.
Oleh karena itu proses perubahan menjadi radio news ini dimulai dengan
melakukan berbagai persiapan-persiapan, dan perubahan ini tidaklah terjadi secara
langsung tetapi terdapat beberapa tahapan perubahan yang dilakukan oleh radio
PRFM, dan persiapan untuk menghadapi perubahan tersebut. Setiap divisi yang
berkaitan dengan perubahan ini harus menyiapkan diri masing-masing. Dan setiap
divisi mendapatkan tugas yang lebih untuk perubahan format siaran ini.
Dari penjelasan singkat di atas, dapat kita ketahui bahwa perubahan yang
sangat signifikan terjadi perubahan identitas radio mustika parahyangan yang
memiliki format lifestyle yaitu radio wanita di rubah menjadi format news di buat
oleh Drs. H. Wan Abas, ketika beliau menjabat sebagai direktur radio PRFM
107,5 Bandung. Sebelum di angkat sebagai direktur di radio PRFM 107,5
Bandung Drs. H. Wan Abas adalah Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran Rakyat
yang bekerja sebagai wartawan lebih dari 16 tahun. Dengan backgrown wartawan
yang dimilikinya sehingga ia memiliki ide untuk melakukan perubahan radio
mustika parahyangan menjadi radio PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan
masyarakat.
Hasil perubahan format radio menjadi radio news yang dibuat radio PRFM
107,5 Bandung mendapat respon yang positif dari pendengar. Terciptanya ruang
publik di mana seluruh anggota masyarakat dapat berinteraksi, bertukar pikiran,
dan berdebat tentang masalah-masalah publik tanpa perlu merisaukan intervensi
penguasa ekonomi atau penguasa politik. Masyarakat pun menjadi antusias untuk
selalu mendengarkan radio PRFM karena radio PRFM dapat menjadi media yang
bisa menyampaikan aspirasi masyarakat, keluh kesah masyarakat kota bandung
khususnya. Radio PRFM menjadi radio yang dapat membantu masyarakat, PRFM
tahu betul bahwa ada begitu banyak persoalan di masyarakat, khususnya
masyarakat kota bandung tetapi belum ada media yang menjadi ruang publik
untuk berkeluh kesah.
Dengan perubahan yang telah dilakukan oleh radio PRFM, banyak
tanggapan positif dari masyarakat kota bandung, dan radio parahangan yang
akhirnya berubah menjadi radio PRFM pun mulai mendapatkan simpati
masyarakat, hal ini di karenakan masyarakat kota bandung membutuhkan media
untuk berkeluh kesah, dan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada
pemerintah. Dan hasil program siaran talkshow interaktif yang dilakukan oleh
radio PRFM menjadi program yang disukai oleh pendengar. Terciptanya ruang
publik dimana masyarakat kota bandung dapat berinteraksi, bertukar pikiran, dan
berdebat tentang masalah-masalah publik tanpa perlu merisaukan intervensi
penguasa ekonomi atau penguasa politik. Masyarakatpun menjadi antusias untuk
selalu mendengarkan radio PRFM karena PRFM tahu betul bahwa ada banyak
persoalan di masyarakat kota bandung khususnya dan membutuhkan media untuk
menjadi ruang publik mereka untuk menyampaikan keluh kesah mereka.
Perubahan tersebut menyebabkan adanya dampak di dalam sumber daya
manusia perusahaan, seperti yang kita ketahui sumber daya manusia adalah satu
hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Karywan di dalam sebuah
perusahaan adalah aset penting untuk kemajuan perusahaan tersebut, berubahnya
format siaran di radio PRFM ini membuat beberapa karyawan mengaami
kesulitan dan menjadi tidak nyaman di dalam bekerja di radio PRFM dengan
format baru ini. Hal ini membuat banyak karyawan radio PRFM yang tidak kuat
dengan format baru yang di buat oleh radio PRFM mengundurkan diri. Tercatat
pada januari 2011, jumlah karyawan yang tersisa saat itu hanya 12 orang, dari 27
orang yang ada. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pihak perusahaan dan
khususnya bapak Wan Abas yang saat itu menjadi agen perubahan di radio
PRFM. Perekrutan pun dilakukan, dan banyak orag-orang baru yang berkopenten
dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan dan di
butuhkan perusahan saat itu di dapat. Dan bagi karyawan yang saat itu msih mau
bertahan di radio PRFM pun terus di bimbing dan di berikan pelatihan agar dapat
menyesuaikan dengan perbahan yang ada.
Memang sangat banyak hal-hal yang harus dikerjakan olek karyawan-
karyawan radio PRFM saat masa transisi tersebut, mereka harus memikirkan
konten, memikirkan perubahan format siaran apa saja yang musti ada di dalam
sebuah radio berita, ketika masih terus bertansisi dan format siaran masih belum
baku, terus berubah, jadi ada pemikira lagi konseptual, bagaimana cloting-cloting
news dan lifestyle nya disitu tidak ditemukan titik terangnya, bagaimana siaran
PRFM di Inspairing news and musik terus bertransformat. Ketika masuk Indra
Bigwanto ketika tahun 2008-2009, awal 2008-2009 masuk Indra Bigwanto selama
1 tahun disini merubah total PRFM news channel. Mencari format siaran, mencari
insert, mencari titik baku identitas PRFM sebagai radio berita, Dan semua hal
tersebut dilakukan dalam waktu satu tahun, dan akhirnya saat ini PRFM sudah
baku dengan radio berita walaupun masih terdapat penambahan-penambahan
program baru, tapi pada dasarnya PRFM saat ini sudah menggunakan format
cityzmjurnalizm.
Walaupun terjadi ketakutan pada perubahan format yang dilakukan oleh
radio PRFM dari radio wanita menjadi radio berita ini, tetapi para kru dan top
managment serta para pemegang saham pun percaya bahwa bapak Wan Abas
sebagai mantan wartawan yang sudah banyak makan asam garam dunia
pemberitaan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Salah satu
permasalahan terbesar saat itu adalah kesulitan untuk mendapatkan pengikan,
seperti yang kita ketahui iklan dalam sebuah media adalah sumber penghasilan
mereka, maka mereka sangat memikirkan hal tersebut. Ketakutan-ketakutan
apabila tidak dapat mendapatkan pengiklan pun menjadi hal yang sangat di takuti.
Karena untuk menjual produk berita merupakan hal yang sangat sulit sebab
kebanyakan produk berita kurang menjual kepada pengiklan.
Menurut Jacob oetama dalam bukunya Perspektif Pers Indonesia,
(1987:29) mengemukakan bahwa pers tidak dapat membiayai dirinya sendiri dari
penghasilan langganan atau iklan, atau dengan kata lain dari usahanya sendiri.
Maka pers itu harus memperoleh subsidi dari pihak lain seperti pemerintah,
organisasi politik atau organisasi berkepentingan. Dalam situasi demikian pers
terhambat perkembangan profesional dan kebebasannya sehingga tidak akan dapat
berkembang dan menjalankan fungsi idealisme.
Tetapi dengan kepercayaan, semangat dan usaha yang keras, akhinya radio
PRFM berkembang cukup baik dan cepat, bahkan dalam kurun waktu tiga tahun,
mereka sudah dapat mencapai rating 15 besar dari hasil riset nielsen. Hal ini
berdampak sangat besar untuk perusahaan dan tentunya karyawan di dalamnya
sangat bangga dengan apa yang telah mereka kerjakan. Karena memang sudah
sangat lama mereka menginginkan agar radio mereka dapat masuk ke dalam 20
besar radio siaran swasta di bandung. Hal ini dapat kita lihat dari data hasil surfei
nielsen pada periode Januari – Maret 2012.
1
Tabel 4.3 Hasi Survei Nielsen periode Januari – Maret 2012
Ketakutan-ketakutan yang mereka fikir akan mendapatkan kesulitan dalam
mendapatkan pendengar ternyata tidak terjadi. Dalam kurun waktu tiga tahun saja
mereka sudah mendapatkan banyak pendengar setia radio PRFM, hal ini di
ceritakan pula oleh bapak Wan Abas sebagai direktur radio PRFM.
“Dari data yang tercatat aja ada 30ribu pendengar, 30ribu itu adalah
mereka yang susah-susah mau registrasi untuk memiliki kode pendengar
radio PRFM. yang menurut Nielsen itu kita reting ke 14 itu ada di angka
75 ribu pendengar dari hasil surfei nielsen, yang di catat di surfei, tapikan
di luar itu 75 ribu nggak mungkin 75 ribu pendengar, pasti ratusan ribu,
karena itu hanya yang kecatat aja, belum lagi pendengar2 lainnya yang
tidk aktif dan tidak mendaftarkan diri” (hasil wawancara dengan Bapak
Wan Abas, Direktur radio PRFM)
Setiap perubahan akan memengaruhi siapapun, apakah dia pihak
manajemen ataukah anggota organisasi. Perubahan bisa ditanggapi secara positif
ataukah negatif bergantung pada jenis dan derajat perubahan itu sendiri.
Ditanggapi secara negatif atau dalam bentuk penolakan kalau perubahan yang
terjadi dinilai merugikan diri manajemen dan anggota organisasi. Misalnya yang
menyangkut penurunan kompensasi, pembatasan karir, dan rasionalisasi anggota
organisasi. Sementara kalau perubahan itu terjadi pada inovasi proses perbaikan
mutu maka perubahan yang timbul pada manajemen dan anggota organisasi
adalah dalam hal pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengoperasikan teknologi
baru. Kalau itu terjadi pada perubahan motivasi anggota organisasi staf dalam
suatu tim kerja maka perubahan yang semestinya terjadi adalah terjadinya
perubahan manajemen mutu sumberdaya manusia. Itu semua tanggapan positif
atas terjadinya perubahan.
Untuk mencapai keberhasilan suatu program perubahan maka setiap orang
harus siap dan mampu merubah perilakunya. Hal ini sangat bergantung pada apa
yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang mendorong seseorang untuk
berubah. Faktor-faktor internal yang diduga mempengaruhi perilaku meliputi
pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau keyakinan, lingkungan dan visi
organisasi. Sementara faktor-faktor pendorong seseorang untuk berubah adalah
kesempatan memperoleh keuntungan nyata atau menghindari terjadinya kerugian
pribadi.
4.3.1 Pergantian Kepemimpinan
perubahan organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu
organisasi dari kondisi saat ini menuju kondisi di masa yan akan datang
yang di inginkan guna meningkatkan evektifitas dan efisiensi organisasi.
Suatu organisasi perlu melakukan perubahan dalam melakukan
kegiatannya, karena lingkungan organisasi terus menerus mengalami
perubahan, sehingga organisasi perlu melakukan perubahan jika ingn tetap
eksis dan sukses di masa mendatang.
Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan
berjalan ke arah yang akan di cita-citakan, apabila para pemimpinnya
sendiri di bagia apa pun tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah
organisasi tidak akan tumbuh di luar sebelum para pemimpinnya tumbuh
di dalam. Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka
pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis.
Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah, dan pemimpin
yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Segala galanya akan naik
dan turun sesuai dengan kekuatan kepemimpinan.
Mengingat pentingnya upaya peubahan organisasional di tengah
lingkungan yang berubah cepat da bahkan sering kali bersifat discontinue,
dan mengingat strategis dan krusialnya bidang-bidang sasaran perubahan,
serta kompleks nya faktor-faktor yang dapat merintangi upaya perubahan,
maka perubahan terkadang tidak bisa terjadi secara alamiah. Perubahan
sering kali perlu di rancang, di rekayasa, dan di kelola oleh suatu
kepemimpinan yang kuat, visioner, cerdas, dan berorientasi
pengembangan.
Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat dari segi otoritas
yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan komitmen, karena
memimpin perubahan dengan segala kompleksitas permasalahan dan
hambatannya memerlukan power, keyakinan, kepercayaan diri, dan
keterlibatan diri yang ekstra. Seorang pemimpin tidak boleh bersikap pasif
terhadap tujuan-tujuan organisasi, melainkan harus mengambil sikap aktif.
Dengan begitu maka ia tidak akan mudah patah dengan hambatan dan
perlawanan. Ia justru akan bergairah menghadapi tantangan perubahan
yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemimpinannya.
Pemimpin perubahan juga harus visioner karena ia harus sanggup
melihat cukup jauh kedepan, kearah mana organisasi harus bergerak.
Kotler (1990) mengatakan bahwa memimpin perubahan harus di
mulai dengan menetapkan arah setelah mengembangkan suatu visi
tentang masa depan kemudian menyatukan, langkah orang-orang
dengan mengomunikasikan penglihatannya dan kemudian
mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan. Semua
itu dilakukan tanpa harus bersikap otoriter. Namun meskipin ia
mengundang partisipasi pemikiran dari anggota, tongkat
kepemimpinan tetaplah berada di tangannya.
Penggantian pemimpin atau manajer dalam suatu organisasi sedikit
banyak akan membawa perubahan dalam diri organisasi yang
dipimpinnya. Perubahan tersebut, antara lain menjadi lebih baik
prestasinya, menurun, atau mungkin akan tetap saja. Dalam suatu
pengamatan mendalam terhadap setiap perubahan yang dialami organisasi
sehubungan dengan adanya pergantian pemimpin suatu organisasi dalam
beberapa kasus, ternyata ada faktor di dalam diri setiap pemimpin yang
sedang berada di eselon atas setiap unit organisasi yang dapat menjadi
faktor yang menyebabkan organisasi yang dipimpinnya akan menjadi lebih
baik atau bisa juga lebih buruk.
Pegantian kepemimpinan yang dilakukan oleh radio PRFM,
membuat banyak perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Perubahan
identitas radio PRFM, yang dulunya adalah radio Mustika Parahyangan
adalah prubahan yang sangat berani, di pilih oleh bapak Wan Abas sebagai
pemimpin baru di radio Mustika Parahyangan saat itu, yang saat ini
bernama PRFM. Hal ini membuktikan, bahwa pergantian pimpinan dalam
suatu organisasi merupakan factor yang krusial dan menentukan bagi
"status" dan "wama" organisasi, mau seperti apa suatu organisasi
tergantung kepada pemimpinnya. Hal tersebut karena adanya peranan yang
strategis dalam meningkatkan komitmen seluruh jajaran organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Hal ini dapat
tercapai bila pimpinan mau mendorong seluruh anggota organisasi untuk
melaksanakan nilai-nilai inti organisasi, membina dan meningkatkan
saling percaya di antara para anggota, mendorong tumbuh-kembang rasa
memiliki, rasa tanggung jawab, dan mau melakukan mawas diri terhadap
seluruh kegiatannya. Perasaan satu kesatuan dalam persatuan yang kokoh,
dalam kelompok-kelompok yang dinamis melalui sikap-sikap
independensi dan interdependensi.
Apabila ada rencana-rencana perubahan, maka perubahan dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan tersebut perlu dijelaskan
kepada seluruh anggota. Hal ini akan menyadarkan mereka tentang arti
penting perubahan, yang akhirnya akan membentuk dukungan dan
komitmen yang kuat dari para anggotanya.
4.3.2 Ide Membuat Format Baru
Keberadaan media penting untuk membentuk perspektif
masyarakat secara luas karena menyangkut penyebaran informasi. Media
sendiri merupakan organisasi yang menyebabkan informasi berupa produk
atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan budaya dalam
masyarakat. Media masa mempunyai pengaruh yang besar jika pesannya
disampaikan berulang kali. Media masa mempunyai pengaruh bagi
individu maupun bagi masyarakat dan budaya (sendjaja, 1994:175)
Persaingan media penyiaran termasuk adio pada dasarnya adalah
persaingan merebut perhatian audience. Untuk dapat merebut perhatian
audience, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa
audience mereka dan apa kebutuhan mereka. Dala era persaingan dewasa
ini setiap radio harus memiliki stratgi pemasaran yang jelas.
Dalam hal merebut pasar audience, ada serangkaian langkah yang
berkesinambungan yang menurut kotller (morissan, 2009:166) terdiri atas
tiga tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Dimulai dengan
mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan pendengar dan orang-
orang yang berkaitan dengan radio seperti pengiklan dan mulai membagi
baginya dalam bentuk segmentasi. Penglola radio PRFM harus mencari
mengetahui siapa audiens nya. Selain itu pengelola radio PRFM juga harus
mengetahi dan mempelajari selera pendengar dan memahami prinsip-
prinsip yang membangun pendengar.
Setiap media harus bisa mengelola perusahaannya dengan sebaik
mungkin untuk dapat menarik minat masyarakat karena tanpa khalayak
suatu media tak mungkin bisa eksis di masyarakat. Hal ini tentunya tidak
lepas engan segmentasi audience yang sesuai dengan format siaran media
massa tersebut. Segmentasi penting untuk menentukan format siaran yang
meliputi pemilihan program dan daya siaran sesuai dengan target audience
yang dituju. Tujuan pebentukan format siaran adalah untuk memenuhi
sasaran khalayak secara spesifik dan untu kesiapan berkompetisi dengan
radio lainnya. Untuk itu, radio PRFM harus benar-benar memilih target
audience secara tegas jika tidak ingin kalah bersaing dengan radio lain
yang sudah lama bermain di radio news.
Perubahan format siaran yang dilakukan PRFM menjadi radio news
memang harus cukup keras dikerjakan karena para pendengar sudah
terlanjur mencap PRFM, yang dahulunya dalah radio Mustika Parhyangan
sebagai radio wanita. Disini PRFM mencba membuat sebuah format baru
yang berbeda dari sebelumnya. Mulai dari menyangkut progam,
pembiayaan, dan teknik tentu saja harus dipikirkan matang-matang dan
harus didiskusikan terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan format baru, PRFM perlu membentuk
positioning. Positioning yang dibuat harus berkelanjuta dan selalu relevan
dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan
persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya, dan sebagainya.
Bila positioning sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis
maka dengan cepat PRFM harus mengubahnya. Dan inilah yang terjadi
pada Mustika Parahyangan yang telah bertransformasi menjadi radio
PRFM dengan melakukan repositioning. Hal tersebut terjadi karena
beberapa hal, diantaranya untuk menggapai pasar yang baru dan
menangkap tren baru yang bisa menghasilkan keuntungan.
Untuk membuat repositioning sekuat mungkin PRFM harus selalu
konsisten dan tidak berubah-ubah karena persepsi, identitas, dan
kepribadian yang terus menerus berubahubah akan menciptakan
ebingungan bagi para pendengar dan pemahaman ereka atas radio PRFM
akan pudar. Nantinya PRFM akan mengalami keburukan dan
positioningnya semakin tidak jelas.
Setelah mengalami proses yang sangat panjang, radio Mustika
parahyangan pun memtuskan membuat format news. Format siaran ini
telah berjalan selama tiga tahun dan pada juni 2010 mulai ditata dengan
baik. Menurut hermawan Kartajaya dlam bukunya Positioning,
Diferensiasi, dan Brand, pada prosesnya ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan ketika Mustika Parahyangan atau PRFM membuat sebuah
format siaran baru :
1. Radio PRFM harus mampu melihat pasarnya secara kreatif dan
membagi-bagi pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan
kondisi psikografis-behavior tertentu. Dari sini kemudian PRFM akan
dapat memilih satu atau beberapa semen tersebut yang akan PRFM
jadikan sebagai target pasar yang disesuaikan dengan needs, wants,
dan expectations.
2. Bagaimana memilih segmen sebagai target pasar :
a. Bidik pasar yang ukurannya cukup besar. Kemudian pilih segmen
yang masih belum tinggi tingkat persaingannya, artinya pesaing
yang dihadapi tidak begitu banyak atau daya saing nya masih
lemah. Disini PRFM harus mampu memiliki kemampuan untuk
melayani segmen tersebut. Untuk di daerah Bandung format news
yang dipilih PRFM dengan sasaran dewasa mempunyai pesaing
sedikitnya tiga stasiun radio yaitu, Elshinta, dan Sindo Radio FM.
Tetapi radio-radio tersebut adalah radio-radio relay dari jakarta,
yang kebanyakan memberitakan informasi-informasi yang
sifatnya nasional.
b. Memposisikan produk, merek, dan perusahaan di dalam benak
pendengar target pasar tersebut. Sebab persaingan dalam
memperebutkan pendengar tidak dilakukan di pasar, tetapi di
benak si pendengar tersebut.
3. Positioning sangat penting karena merupakan reason for being bagi
radio PRFM. Itulah mengapa positioning disebut sebagai being
strategi. Ada empat kriteria untuk menentukan positioning, yaitu:
1. Pendengar : positioning harus dipersepsi secara positif oleh para
pendengar dan menjadi alasan mereka untuk mendengarkan. Ini
akan terjadi bila positioning PRFM mendeskripsikan value yang
PRFM berikan kepada para pendengar dan bila value ini benar-
benar merupakan suatu aset bagi mereka.
2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal
perusahaan radio PRFM. Dikatakan bahwa positioning
seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif
radio PRFM.
3. Didasarkan pada kajian atas pesaing (competitor). Positioning
haruslah bersifat unik, sehingga dapat dengan mudah
mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Bila unik, positioning
tidak akan udah ditiru oleh pesaing dan konsekuensinya bisa
suistainable dalam jangka panjang.
Dulu, program-program yang disajikan Mustika
Parahyangan terbilang cukup baik. Melalui positioning yang baru,
yakni radio multi segmen, PRFM mencoba menampilkan hal
yang berbeda saat PRFM beriprah menjadi radio wanita. Kini
PRFM lebih banyak memberikan informasi-informasi dan
menjadi media problem solving membuat antusias para pendengar
yang sudah sejak lama menginginkan adanya ruang publik
sebagai tempat berkeluh kesah mengenai masalah yang terjadi di
masyarakat, nlah keunikan PRFM yang baru. Perubahan
positioning ini didasarkan pada masalah kurangnya antusias
penengar saat menjadi radio wanita, sehingga positioning multi
segmen menjadi pilihan agar banyak menarik pendengar dan
pengiklan tentunya.
4. Dalam positioning PRFM harus membangun diferensiasi yang
kokoh. Diferensiasi adalah upaya untuk membedakan diri dengan
pesaing. Perbedaan ini diciptakan elalui tiga aspek, yaitu dari sisi
kontennya atau apa yang kita tawarkan (what to offer), dari sisi
konteksnya atau bagaimana cara kita menawarkannya (how to
offer), dan dari sisi infrastrukturnya yaitu faktor pemungkinnya
(enabler) baik teknologinya, SDMnya maupun kualitas yang kita
punyai.
Dalam format siaran yang lebih banyak menyajkan berita,
informasi, ada banyak hal yang PRFM ubah, salah satunya
pergantian penyiar. Sekarang PRFM bermain di positioning multi
segmen, dewasa muda, maka peyiarnya pun harus lebih dewasa
dan mengerti apa yang saat ini sedang terjadi yang sedang di
beritakan. Oleh karena itu harus ada regenerasi penyiar, karena
saat menjdi radio wanita, semua penyiar radio Mustika saat itu
adalah wanita.
5. Agar diferensiasi yang di bangun kokoh, maka PRFM harus
mem-back-up diferensiasi tersebut dengan konsep marketing mix
yang kokoh atau dengan istilah 4P, PRFM mengintegrasikan
tawaran (offer) perusahaan yang terdiri dari produk (product) dan
harga (price), dengan akses yang mencakup place (tempat
distribusi), dan komunikasi (promotion) untuk menciptakan suatu
kekuatan marketing di pasar. Hal tersebut sesuai dengan yang di
jelaskan morissan (2009), bahwa seorang perencana acara yang
baik akan selalu mempertimbangkan bagaimana agar acara
tersebut digemari. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas program di dalam radio PRFM, harus
mempertimbangkan perencanaan program, yaitu:
a. Mempetimbangkan product, artinya materi program yang
dipilih haruslah yang bagus dan diharapkan akan disukai
audiens yang dituju.
b. Mempertimbankan price, artinya biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi atau membeli sekaligus menentukan tarif iklan
bagi pemasang iklan yang berminat memasang klan pada
program bersangkutan.
c. Mempertimbangan place, artinya kapan waktu siaran yang
tepat bagi program itu, pemilihan waktu siar yang tepat bagi
suatu program akan sangat membantu keberhasilan program
yang bersangkutan.
d. Mempertimbangkan promotion, artinya bagaiman
memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga
dapat endatangkan iklan dan sponsor.
6. Setelah marketing mix, langkah selanjutnya adalah menyusun
strategi sellingnya. Selling adalah taktik dalam menciptakan
hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Ini berarti bahwa
dalam menjual PRFM harus berorientasi jangka panjang dengan
pelanggan. Ini berarti bahwa dalam menjual PRFM harus
berorientasai jangka panjang dengan penciptaa relationship yang
haronis, jadi bukan semata mata hubungan yang sifatnya
transaksional jangka pendek. Ketika produk dipasar mulai
membanjiri para pendengar, radio PRFM harus menjual solusi
kepada pendengar, bukan sekedar mencari benefit.
Dalam membuat suatu program tentunya tidak terlepas dari biaya
produksi. Kini PRFM harus bergerak dari awal lagi karena telah
kehilangan banyak klien untuk menjual produknya. Para
pengiklan juga n=banyak yang mengalami regenerasi sehinga
PRFM harus melobi dan membentuk kerja sama kembali. PRFM
pun mulai menawarkan solusi kepada pengiklan.
“manager marketing melakukan pertemuan kembali
dengan para biro iklan nasional dan lokal di jakarta dan
bandung. PRFM harus menjalin kerjasama dengan baik,
karena sempat kehilangan beberapa pengiklan”
(wawancara dengan Ibu nien, manager marketing radio
PRFM)
7. Merek dikembangkan tidak hanya melalui iklan di media masa
atau dengan penetapan konfigurasi 4P yang solid. Yang lebih
penting merek dikembangkan melalui kreatifitas dalam
merumuskan konsep segmentasi dan targeting, pilihan positioning
yang tepat, pengembangan diferensiasi yang solid, yang didukung
oleh marketing mix dan strategi selling yang sesuai, serta
pengembangan service dan proses yang sesuai. Merek merupakan
equitas perusahaan yang menambah nilai jual bagi produk dan
jasa yang ditawarkan. Merek merupakan aset yang menciptakan
value bagi pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan
pengakuan atas kualitas.
Alasan radio PRFM mengganti namanya, dari radio Mustika
Parahyangan menjadi radio PRFM adalah dikarenakan perubahan
format siaran, yang pastinya membuat perubahan kepada segala
aspek di dalam perusahaan tersebut. Dan nama Mustika itu nama
yang mengidentikkan wanita, sehinga PRFM melakukan
perubahan brand.
4.3.3 Presentasi Kepada Pihak Komisaris
Dalam sebuah perusahaan yang menentukan di setujuinya ide yang
kita buat adalah pihak top managment, atau pada radio PRFM adalah pihak
komisaris. Saat memiliki ide untuk melakukan perubahan format siaran
dari radio lifestyle menjadi radio news direktur PRFM melakukan
presentasi kepada pihak komisaris.
Persentasi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh Bapak Wan
Abas saat itu di sampaikan kepada pihak komisaris, dengan berbagai
persiapan yang telah di persiapkan oleh direktur radio PRFM saat itu,
pihak komisaris pun menyetujui perubahan yang direncanakan oleh
direktur PRFM saat itu. Memang ada beberapa hal yang kurang di setujui
oleh pihak komisaris, yaitu menyangkut perubahan brand Mustika
Parahyangan menjadi PRFM. Tetapi hal ini akhirnya dapat di terima.
Ketidak setujuan nya saat itu memang sangat beralasan, pihak
komisaris tidak menginginkan terjadinya hal-hal buruk atas Pikiran
Rakyat, apabila Mustika Prahyangan melakuka kesalahan atau tindakan-
tindakan yang merugikan, sehingga nama Pikiran Rakyat sebagai induk
organisasinya juga akan tercoreng.
4.3.4 Kebijakan Komisaris
Menjadi apa suatu organisasi dapat dilihat dari siapa yang
memimpin organisasi tersebut. Pergantian kepemimpinan dapat menjadi
alasan yang sangat utama didalam perubahan suatu organisasi. Akibat dari
terus menurunnya pendapatan dan kurangnya eksistensi radio Mustika
Parahyangan pada saat itu, komisaris atau pemegang saham radio Mustika
Parahyangan pada saat itu, yang terdiri dari sembilan orang menunjuk
pimpinan baru yang kemudian mengambil alih semua kebijakan, yaitu
Bapak Wan Abas yang di percaya dapat mengelola radio Mustika
Parahyangan saat itu dengan baik.
Setelah itu pimpinan baru ini, yaitu Bapak Wan Abas membuat
kebijakan untuk mengubah format radio Mustika Parahyangan Dari
Format radio lifestyle atau hiburan, menjadi radio news. Perubahan
tersebut dilakukan dengan cepat oleh Bapak Wan Abas, hal ini
dikarenakan pihak komisaris atau pemegang saham telah menyerahkan
keseluruhannya kepada Bapak Wan Abas, hal ini dilakukan karena mereka
sudah sangat mengenal dan mengetahui dengan baik apa yang ingin
dilakukan oleh Bapak Wan Abas saat itu, karena pihak komisarislah yang
meminta Bapak Wan Abas saat itu untuk mengelola radio Mustika
Parahyangan yang saat itu kondisinya sedang tidak menguntungkan apa-
apa dan tidak menarik perhatian pendengarnya, sehingga banyak
pendengar yang meninggal kan radio Mutika Parahyangan, dan pindah ke
radio lain.
Karena Bapak Wan Abas telah di berikan kepercayaan oleh pihak
komisaris, beliau membuat kebijakan untuk mengubah radio Mustika
Parahyangan saat itu menjadi radio news, dan pengambilan keputusan
untuk merubah itu dilakukan secara singkat. Saat beliau di angkat menjadi
direktur radio Mustika Parahyangan saat itu beliau sudah mempersiapkan
berbagaimacam pemikiran yang beliau inginkan untuk mengubah format
radio Mustika Parahyangan dari radio wanita menjadi radio news. Beliau
melakukan presentasi kepada pihak komisaris dan pihak komisaris pun
menyetujui ide dari beliau untuk melakukan perubahan.
Langkah awal yang saya lakukan saat itu adalah memberikan
keyakinan kepada komisaris, yaitu pihak Pikiran Rakyat, untuk
mendengarkan persentasi saya, saya melakukan persentasi saat itu
kepada pihak top managment. Dan saat itu ternyata pihak top
managment sangat menyetujui ide saya, jadi saya sudah tidak
repot-repot lagi dalam meyakinkan pihak komisaris untuk
elakukan perubahan dari radio wanita menjadi radio berita. (hasil
wawancara dengan Bapak Wan Abass, Direktur radio PRFM)
Memang mengelola media penyiaran memberikan tantangan yang
tidak mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan peter pringle
(1991), yaitu pertama, media penyiaran dalam kegiatan operasinya harus
dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham untuk menjadi
perusahaan yang sehat dan menghasilkan keuntungan. Namun di pihak lain
sebagai tanggan kedua media penyiaran harus mampu memenuhi
kepentingan masyarakat dimana radio itu berada.
Dalam operasinya pemilik atau pemegang saham hanya berfungsi
sebagai komisaris, tidak terlibat di kepengurusan atau tekhnik. Sedangkan
untuk kepengurusan radio PRFM, pemilik melimpahkan wewenangnya
kepada bapak Wan Abas yang ditunjuk sebagai direktur. Lewat direktur,
komisaris memang menginginkan perubahan radio Mustika Parahyangan,
dari radio wanita menjadi radio news, agar dapat mengikuti jejak induk
perusahaannya yaitu koran Pikiran Rakyat, hal ini diinginkan agar radio
Mustika Parahyangan dapat berjalan beriringan dengan induk
perusahaannya, dan saling membantu dalam memberikan pemberitaan
kepada masyarakat bandung. Jadi dari awal perubahan format siaran
menjadi radio news, kalaupun ada rapat dengan manager dan staf yang
lain, direktur lebih bicara mengenai konsep bagaimana Mustika
Parahyangan membuat diferensiasi dengan radio news lainnya, bukan lagi
membahas keputusan untuk mengambil format mana yang harus dipilih.
4.3.5 Rapat Interent Perusahaan
Setelah mendapatkan kebijakan dari komisaris untuk melakukan
perubahan format radio Mustika Parahyangan saat itu, rapat interent di
dalam organisasi Mustika Parahyangan pun dilakukan. Rapat seluruh
karyawan dan crew radio Mustika Parahyangan saat itu aan menghadiri
rapat terebut, dan dari penjelasan dan persentasi yang dilakukan langsung
oleh bapak Wan Abas selaku dirktur radio Mustika Parahyangan saat itu.
Rapat pun berjalan dengan sangat serius, banyak pro dan kontra datang
dari para karyawan Mustika Parahyangan saat itu, tetapi keputusan dari
pihak komisaris sudah menjadi alasan tidak dapat menlak nya para
kayawan untuk melakukan perubahan tersebut, perubahan ini dilakukan
untuk kemajuan bersama dan apabila ada karyawan yang tidak menyetujui
perubahan ini dapat mengundurkan diri dari perusahaan.
Dan saat itu semua karyawan akhirnya menyetujui perubahan yang
akan dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan yang akhirnya mengubah
brand nya menjadi PRFM.
4.3.6 Pelatihan dan Berubahnya Visi dan Misi
Dari hasil rapat interent perusahaan yang dilakukan, akhirnya para
karyawan radio Mustika Parahyangan saat itu yang berubah menjadi Radio
PRFM menyetujui untuk di adakannya pelatihan yang akan di lakukan
setiap harinya, baik pelatihan dari pihak internal maupun pelatihan yang
dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan yang sengaja di datangkan oleh
direktur radio PRFM untuk menambah pengetahuan dari karyawan radio
PRFM. Selain itu, perubahan visi dan misi juga di bicarakan dalam rapat
tersebut, sehingga tujuan kedepan radio PRFM sudah jelas dan dapat di
laksanakan dengan baik.
4.3.6.1 Berubahnya Visi dan Misi
Sebenarnya manajmen media yang bertahan lama memiliki
karakteristik yang sudah mampu karena mereka sudah melakukan
berbagai usaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Namun
hal itu tidak terjadi pada radio PRFM yang telah melakukan
perubahan format siaran menjadi radio news.
Perusahaan yang tidak dapat bertahan dan tidak mengalami
kemajuan pada dasarnya dapat disebabkan oleh pimpinan, manager
ataupun karyawan yang tidak dapat menjalankan tugas mereka
dengan baik, dan kurangnya kreatifitas mereka dan tidak
memegang teguh budaya organisasi mereka yang berlandaskan
moral. Mereka lupa landasan, tujuan dan misi didirikannya
perusahaan. Dulu radio PRFM mempunyai visi dan berperan aktif
sebagai media informasi yang membangun kesadaran perempuan
sebagai bagian penting dari masyarakat di wilayah kota Bandung
dan sekitarnya. Radio PRFM juga yang dahuunya radio Mustika
Parahyangan juga concern terhadap perempuan, keluarga,
kesehatan, pendidikan, masyarakat kota Bandung. Dan adapun misi
Radio Mustika Parahyangan saat itu adalah berupaya untuk
memenuhi kebutuhan informasi serta hiburan bagi dan mengenai
perempuan, keluarga, kesehatan, pendidikan dan kota Bandung.
Tetapi saat ini visi dan misi radio PRFM sebagai radio news
adalah,
1. Produk Utama PT. Radio Mustika Parahyangan / PRFM 107.5
NEWS CHANNEL adalah penyelenggaraan radio siaran yang
bersifat informatif, interaktif dan menghibur, dengan berintikan
pada berita, informasi, musik dan bentuk program lainnya.
2. Penyelenggaraan radio siaran dilandasi oleh amanat UUD‟ 45,
mempertahankan kemerdekaan pers, membela hak-hak masyarakat
untuk mengemukakan pikiran secara lisan dan tulisan serta giat
mencerdaskan bangsa.
3. Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun
kesadaran masyarakat Bandung khususnya dan Jawa Barat pada
umumnya.
Dan Misi Radio PRFM 107,5 Bandung saat ini adalah :
1. Bersinergi dalam jaringan kerja PT. Pikiran Rakyat Bandung;
secara aktif mendukung strategi pemasaran dan strategi
pemberitaan media-media di lingkungan PT. Pikiran Rakyat
Bandung.
2. Memperlihatkan kepada manajemen dan pemilik saham PT. Pikiran
Rakyat Bandung, bahwa PT. Radio Mustika Parahyangan mampu
menopang kegiatan operasional sendiri dan mengembalikan
investasi yang telah ditanamkan.
3. Membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan kaidah
bisnis dan aturan yang berlaku serta membuat pelaporan secara
berkala sesuai jadwal waktu dan standar yang berlaku umum.
Dari perubahan visi dan misi radio PRFM ini, pastinya
mengubah seluruh hal yang dulunya di lakukan saat radio ini
adalah radi wanita, dan saat ini sudah bertransformasi menjadi
radio news. Dari misi yang ingin di lakukan oleh radio PRFM saat
ini adalah dengan cara menjalin hubungan kerja sama yang baik
dan bersama-sama berjalan berirngan dengan Pikiran Rakyat,
sebagai induk perusahaan yang sudah lama dan sudah banyak
belajar tentang dunia pemberitaan, dan dapat saling membantu dan
terjalinnya kerjasama yang baik antar group. Dan radio PRFM ngin
menjadi radio yang independent, dapat berdiri sendiri tanpa adanya
bantuan dana dari induk perusahaan. Hal ni di karenakan pada saat
menjadi radio wanita, biaya operasional perusahaan radio mustika
parahyangan saat itu di topang oleh induk perusahaan dan selalu
membebani induk perusahaan.
4.3.6.2 Pelatihan Kepada Karyawan
Memberikan pelatihan kepada karyawan merupakan proses
yang sangat penting dalam perubahan yang dilakukan oleh radio
PRFM dari format radio lifestye menjadi radio news. Seperti yang
telah kita ketahui, karyawan atau sumber daya manusia yang ada di
suatu perusahaan adalah aset utama yang sangat penting bagi
kemajuan dan berjalannya suatu perusahaan. Perubahan yang
terjadi pada PRFM ini mengakibatkan dibutuhkannya pelatihan-
pelatihan dan pelajaran-pelajaran baru, yang di karenakan
perubahan format siaran radio PRFM ini adalah perubahan yang
sangat besar, dari radio lifstyle dengan target positioning nya pada
saat itu adalah wanita, kemudan berubah haluan menjadi radio
news.
Pelatihan yang dibuat oleh radio PRFM tidak hanya
pelatihan di dari dalam perusahaan saja, tetapi ada beberapa pihak
luar yang sengaja di undang oleh Bapak wan abas selaku direktur
radio PRFM untuk memberikan pelatihan kepada karyawan-
karyawan yang berada di dalam perusahaan radio PRFM. Karena di
dalam perubahan format menjadi radio news, pasti membuat para
karyawan bingung dan tidak engetahui banyak tentang radio news,
maka dari itu hal terpenting yang harus dilakukan pada proses
perubahan ini adalah memberikan pelatihan kepada seluruh
karyawan.
Perubahan tersebut menyebabkan adanya dampak di dalam
sumber daya manusia perusahaan, seperti yang kita ketahui sumber
daya manusia adalah satu hal yang sangat penting di dalam sebuah
perusahaan. Karyawan di dalam sebuah perusahaan adalah aset
penting untuk kemajuan perusahaan tersebut, berubahnya format
siaran di radio PRFM ini membuat beberapa karyawan mengaami
kesulitan dan menjadi tidak nyaman di dalam bekerja di radio
PRFM dengan format baru ini. Hal ini membuat banyak karyawan
radio PRFM yang tidak kuat dengan format baru yang di buat oleh
radio PRFM mengundurkan diri. Tercatat pada januari 2011,
jumlah karyawan yang tersisa saat itu hanya 12 rang, dari 27 orang
yang ada. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pihak
perusahaan dan khususnya bapak Wan Abas yang saat itu menjadi
agen perubahan di radio PRFM. Perekrutan pun dilakukan, dan
banyak orag-orang baru yang berkopenten dan memiliki
kemampuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan dan di
butuhkan perusahan saat itu di dapat. Dan bagi karyawan yang saat
itu masih mau bertahan di radio PRFM pun terus di bimbing dan di
berikan pelatihan agar dapat menyesuaikan dengan perbahan yang
ada. Seperti kutipan yang di ungkapkan oleh Bapak Wan Abas saat
itu,
“Apabila mereka tidak sangup, mereka tidak bisa mengikuti
apa yang saya rencanakan, mereka bisa keluar dan
mengundurkan diri. Karena untuk radio news, kita memang
membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
wawasan luas, dan di usahakan sumber daya manusia yan
memiliki latar belakang jurnalis. Kita mau nya yang
sanggup dengan apa yang harus mereka kerjakan. Mereka
bilang saat di rapat besar itu bisa tau nya di kenyataannya,
saat berjalannya program tidak bisa, kalau seperti it tidak
jalan dong konsep saya, tim itu kan harusnya pertama mau,
kedua bisa, udah jalan. Tetapi ternyata mereka tidak bisa,
saya juga memberikan banyak pelajaran dan pelatihan
kepada mereka, tetapi ternyata hanya beberapa orang saya
yang dapat mengikuti pelatihan yang saya berikan. Dan
mereka yang akhirnya merasa tidak bisa mengikuti cara
kerja saya pun keluar da mengundurkan diri. Toh, saya
tidak membiarkan mereka begitu saja kok, saya
memberikan banyak cara agar mereka dapat mengikuti
perubahan ini, salah satu strategi yang saya lakukan yah itu,
pelatihan. Pelatihan internal kita yang kasih, saya sendiri
yang memberkan pelatihan kepada mereka. Hingga
pelatihan-pelatihan lain yang saya lakukan denga konsultan
dari luar, agar kita dapat membudayakan radio ini sebagai
radio jurnalistik. Dan saya ingin habit karyawan nya
berubah dari radio music yang dahulunya santai menjadi
lebih cekatan, karena radio news itu membutuhkan orang-
orang yang cepat tanggap terhadap keadaan, memberikan
laporan yang cepat tentan semua kejadian yang terjadi
masyarakat” (kutipan wawancara dengan Bapak Wan Abas,
direktur PRFM)
Dari kutipan wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa
dalam mengembangkan sumber daya manusianya, radio PRFM
sering melakukan pelatihan kepada karyawan yang saat ini masih
bertahan di radio PRFM, dan saat perbahan dari radio wanita
menjadi radio news PRFM kehilangan hampir 70 persen
karyawannya saat itu, dan pada akhirnya radio PRFM pun
melakukan rekuitment karyawan-karyawan baru yang sesuai
dengan format baru yang dibuat oleh radio PRFM. Karena banyak
karyawan yang mengundurkan diri dari radio PRFM saat itu karena
merasa tidak dapat bertahan dengan format baru di radio PRFM
dikarenakaan untuk menjadi radio news membutuhkan keahlian,
kemampuan, dan ilmu yang cukup banyak. Dan radio news tidaklah
radio yang santai, karena harus selalu melaporkan setiap kejadia
dengan cepat, tepat dan akurat, tidak seperti pada radio wanita yang
santai.
Kebenaran dari keadaan inipun di ungkapkan oleh salah
satu karyawan dari radio PRFM yang mengalami perubahan yang
dilakukan oleh radio PRFM.
Pengalaman saya ketika terjadi transisi, transformasi,
transformat, dari radio mustika sebagai radio perempuan
menjadi radio setengah perempuan dan setengah berita,
tersus menjadi saklek radio berita seperti saat ini, saya
mengalami itu. Pengalamannya saya ketika dulu sata selama
setahun ya, selama satu tahun setengah saya mengalami di
mustika fm di smart and beautiful, dimana saat itu disitu
adalah radio perempuan full seratus persen perempuan,
konten siaran tentang perempuan, dan saat ketika radio
peremua ini berubah lagi menjadi inspairing news and
music itu gaya-gaya siaran, konten, dan dinamika kerjanya
itu semua berubah, yang awalnya rada sedikit santai
sekarang sedikit berubah ketika saat itu ya, yang awalnya
saya bekerja hanya 10 jam, menjadi 12 jam. Tetapi saat itu
saya baru merasakan bahwa ini yang namanya kerja, selalu
ada yang di kerjakan dan banyak ilmu yang saya dapat dari
perubahan ini, pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat
diberikan oleh bapak Wan Abas, dan datangnya Indra
Bigwanto sebagai konsultan dari luar yang sangat hebat.
Mambuat saya dapat ilmu yang sangat baik disana”.
(kutipan wawancara dengan Kang Aris, sebagai Redaktur
Radio PRFM)
4.3.7 Perekrutan Karyawan Baru
Dalam mengembangkan sumber daya manusianya, radio PRFM
sering melakukan pelatihan kepada karyawan yang saat ini masih bertahan
di radio PRFM, dari pelatihan-pelatihan yang di adakan setiap harinya oleh
PRFM ternyata banyak karyawan PRFM yang tidak dapat bertahan di
radio tersebut karena ketidak sesuaian dan tidak mampu nya mereka dala
perubahan format siaran yang baru, dan saat perbahan dari radio wanita
menjadi radio news PRFM kehilangan hampir 70 persen karyawannya saat
itu, dan pada akhirnya radio PRFM pun melakukan rekuitment karyawan-
karyawan baru yang sesuai dengan format baru yang dibuat oleh radio
PRFM. Karena banyak karyawan yang mengundurkan diri dari radio
PRFM saat itu karena merasa tidak dapat bertahan dengan format baru di
radio PRFM dikarenakaan untuk menjadi radio news membutuhkan
keahlian, kemampuan, dan ilmu yang cukup banyak. Dan radio news
tidaklah radio yang santai, karena harus selalu melaporkan setiap kejadia
dengan cepat, tepat dan akurat, tidak seperti pada radio wanita yang santai.
4.3.8 Mengubah Struktur Organisasi
Perubahan terhadap struktur organisasi adalah salah satu proses
perubahan yang dilakukan oleh PRFM, hal ini di sebabkan berubahnya visi
perusahaan. Komponen organisasi yang amat sering dijadikan sebagai
salah satu sasaran perubahan organisasional adalah stuktur organisasi.
Perubahan dalam struktur organisasi di radio PRFM saat melakukan
perubahan format siaran meliputi :
1. perumusan dalam rumusan atau segi-segi tertentu pada tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan yang telah di tetapkan menyebabkan berubahnya
struktur organisasi di dalam PT. Mustika Parahyangan.
2. Perubahan dalam mision yang hendak diemban, misi yang telah di
tetapkan juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi struktur
organisasi.
3. Perubahan dalam rumusan, sifat dan jenis tugas pokok, tugas dan kegiatan
operasional.
4. Perubahan dalam beban kerja yang dipikul oleh organisasi sebagai
keseluruhan atau komponen-komponen tertentu dari organisasi.
Transormasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM ini
mengakibatkan perubahan pada sistem organisasi di dalam perusahaan ini,
adanya divisi baru dan di hilangkannya beberapa divisi lama agar dapat
menyesuaikan dengan tujuan yang telah di sepakati bersama membuat
banyak hal yang harus di pelajari dan di ubah di dalam struktur organisasi.
Di bawah ini akan di jelaskan perubahan apasaja yang terjadi pada struktur
organisasi di dalam perusahan.
2Bagan 4.2 Stuktur Divisi Oprasional Mustika Parahiyagan
gambar di atas ini adalah gambaran struktur organisasi pada radio
Mustika Parahyangan pada saat berada di format siran lifstyle, pada
gambar grafik di atas dapat di lihat bahwa radio PRFM saat itu di pegang
oleh diektur operasional yang tugasnya bertanggung jawab terhadap
perkembangan dan kemajuan dari Radio Mustika sebagai anak perusahaan
dari Harian Umum Pikiran Rakyat. Dan memberikan laporan kepada
induk perusahaan setiap bulannya. dan di bawahnya ada General Manager
yang membantu pengelolaan radio saat itu dan bertugas dan bertanggung
jawab terhadap kemajuan dan perkembangan Radio Mustika, dan menjadi
pemimpin bagi seluruh staf dan karyawan Radio Mustika secara langsung.
Dan di bawah general manager terdapat divisi-divisi yang menjalankan
tugasnya masing-masing dalam perusahaan, diantaranya adalah divisi
traffic yang Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas
administrative yang dibutuhkan dan digunakan departemen marketing.
Menentukan dan memasukkan iklan yang akan tayang pada log siaran,
Acount Executive yang bertanggung jawab dengan pencapaian target
penjualan dan pelaksanaan pemasaran yang telah disepakati dalam sebuah
rapat tertutup, program director yang bertanggung jawab atas program
acara yang telah dirancang dan ditentukan. Membuat format clock yang
akan dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi secara tidak langsung
program acara yang sedang berlangsung, Operator Produksi yang
bertanggungjawab atas program acara yang telah dirancang dan
ditentukan. Membuat format clock yang akan dijadikan sebagai bukti siar.
Mengawasi secara tidak langsung program acara yang sedang berlangsung,
produser acara Bertanggung jawab dengan program acaranya sendiri,
membuat topik yang akan disampaikan oleh penyiar kepada pendengar.
Membuat script. Dan menjadi partner penyiar. Produser feature yang
Bertanggungjawab dengan feature-feature yang mengudara. Dan
memnyiapkan, mengatur, menentukan talent, serta membuat konsep
feature komersil dari klien maupun feature event tertentu, script writer
yang Bertugas dan bertanggungjawab dengan penulisan naskah siaran
yang ditentukan oleh produser dari masing-masing program. Reporter
yang Bertanggungjawab dengan berita-berita yang menjadi bahan untuk
content pada website, dan on air reporting,yang ditentukan oleh seorang
Program Director. Sedangkan dalam struktur organisasi program, meliputi
playlist music officer, produser, produksi, scriptwriter, dan announcer
yang menjadi ujung tombak sebuah radio. Dipimpin oleh seorang program
director yang bertanggungjawab dengan semua program dan tools-nya.
3Bagan 4.3 Sturktur Organisasi Mustika Parahiyangan
Masing-masing jabatan mempunyai pekerjaan yang harus
dilakukan dan yang menjadi tanggungjawab. Setiap jabatan mempunyai
peran yang berbeda-beda. Pemilahan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan
background pendidikan yang berbeda-beda pula, dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan radio sebagai media massa yang menyebarkan
informasi dan mencari keuntungan, di bawah ini akan di jelaskan secara
lengkap pada tabel job description :
Jabatan, Nama dan Job Description
No Jabatan Nama Keterangan
1. Direktur
Operasional
Perdana
Alamsyah
Bertanggung jawab terhadap
perkembangan dan kemajuan dari Radio
Mustika sebagai anak perusahaan dari
Harian Umum Pikiran Rakyat. Dan
memberikan laporan kepada induk
perusahaan setiap bulannya.
2. General
Manager
Tata Karwata
Widjaja
Bertugas dan bertanggungjawab
terhadap kemajuan dan perkembangan
Radio Mustika, dan menjadi pemimpin
bagi seluruh staf dan karyawan Radio
Mustika secara langsung.
3. Traffic Ary Aryani
Fauzan
Bertanggungjawab dalam melaksanakan
tugas-tugas administrative yang
dibutuhkan dan digunakan departemen
marketing. Menentukan dan
memasukkan iklan yang akan tayang
pada log siaran.
4. Account
Executive
Nien Sagita,
Agus
Muhammad
Ridwan, Iwan
Setyawan
Bertanggungjawab dengan pencapaian
target penjualan dan pelaksanaan
pemasaran yang telah disepakati dalam
sebuah rapat tertutup.
5. Program
Director
Priadi Zalman
Yudha
Bertanggungjawab atas program acara
yang telah dirancang dan ditentukan.
Membuat format clock yang akan
dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi
secara tidak langsung program acara
yang sedang berlangsung.
6. Operator
Produksi
Agus idwan Bertanggungjawab atas program acara
yang telah dirancang dan ditentukan.
Membuat format clock yang akan
dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi
secara tidak langsung program acara
yang sedang berlangsung.
7. Produser
Acara
Priadi Zalman
Yudha, Asep
Taopik
Bertanggungjawab dengan program
acaranya sendiri, membuat topik yang
akan disampaikan oleh penyiar kepada
pendengar. Membuat script. Dan
menjadi partner penyiar.
8. Produser
Feature
Popi Puspita Bertanggungjawab dengan feature-
feature yang mengudara. Dan
memnyiapkan, mengatur, menentukan
talent, serta membuat konsep feature
komersil dari klien maupun feature
event tertentu.
9. Scriptwriter Rahmi Dwi
Nidyasari, Aris
Hermansyah
Bertugas dan bertanggungjawab dengan
penulisan naskah siaran yang ditentukan
oleh produser dari masing-masing
program.
10 Reporter Rahmi Dwi
Nidyasari, Aris
Bertanggungjawab dengan berita-berita
yang menjadi bahan untuk content pada
Hermansyah website, dan on air reporting,yang
ditentukan oleh seorang Program
Director.
11. Announcer Desi Budianti,
Ferry Utomo,
Lien
Nurmaulina,
Nien Sagita,
Popi Puspita,
Wienny Siska
R, Yati
Mulyati,
Prasetyo Adhi,
Glen Sahetapi,
Tasya
Wisaksono
Bertanggungjawab atas siaran dari
masing-masing program, serta
pencapaian target kualitas peningkatan
pendengar maupun acara itu sendiri.
2 Tabel 4.2 Jobdesc Karyawan PT.Mustika Parahyangan
(Sumber: Company Profile Radio Mustika dan Wawancara dengan Direktur
Bapak Wan Abas)
Berbeda dengan struktur organisasi yang saat ini di bentuk saat
radio PRFM melakukan perubahan format siaran menjadi radio news,
yaitu dapat dilihat pada bagan 3.1 Struktur Organisasi. Dari bagan
tersebut dapat kita lihat, ada beberapa perbedaan yang terjadi di sistem
organisasi PRFM saat berubah format menjadi radio news. perubahan
pertama dapat kita lihat dari adanya divisi baru radio yaitu divisi redaktur
atau redaksi yang dikepalai oleh pemred atau pemimpin redaktur yang
mengantikan divisi program.
4.3.9 Menentukan Program Siaran
Program siaran adalah aset utama perusahaan untuk di jual ke
pemasang iklan, karenanya penyusunan dan pelaksanaan program siaran
harus dirancang seemikian rupa agar meraih sebanyak mungkin pendengar
dan meningkatkan kepopuleran radio PRFM. Program siaran diupayakan
selalu seimbang antara penyajian yang menarik dengan nilai isi acara.
Maka dari itu merancang program siaran adalah proses yang sangat
penting dalam perubahan ini
Dengan adanya program-program yang saat ini ada di radio PRFM,
salah satu program unggulan disana adalah program berita dari anda.
Program berita dari anda ini berisikan laporan-laporan yang disampaikan
oleh pendengar yang tentunya sudah di selidiki terlebih dahulu oleh bagian
redaksi disana kebenarannya. Program ini lah yang menjadi daya tarik
radio PRFM saat ini.
Program ini berisikan laporan-laporan dari para pendengar, keluh
kesah dan tempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat bandung.
Pendengar dapat menyampaikan segala macam keluh kesah mereka di sini,
dan pihak redaksi akan mengolah laporan tersebut dan mencarikan bantuan
dan solusi yang tepat untuk membereskan keadaan yang membuat warga
atau masyarakat bandung merasa kurang nyaman. Seperti berita
kemacetan, jalan rusak, listrik mati, ataupun berita-berita kehilangan dapat
di laporkan ke radio PRFM. Dengan program-program yang baik, pastinya
akan dapat menarik pendengar untuk selalu mendengarkan radio PRFM.
4.3.9.1 Menarik Pendengar
Keberadaan media penting untuk membentuk perspektif
masyarakat secara luas karena menyangkut penyebaran informasi.
Media sendiri merupakan organisasi yang menyebabkan informasi
berupa produk atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan
budaya dalam masyarakat. Media masa mempunyai pengaruh yang
besar jika pesannya disampaikan berulang kali. Media massa
mempunyai pengaruh bagi individu maupun bagi masyarakat dan
budaya (sendjaja, 1994:175)
Persaingan media penyiaran termasuk radio pada dasarnya
adalah persaingan merebut perhatian audience. Untuk dapat
merebut perhatian audience, maka pengelola stasiun penyiaran
harus memahami siapa audience mereka dan apa kebutuhan
mereka. Dalam era persaingan dewasa ini, setiap radio harus
memiliki strategi pemasaran yang jelas.
Dalam hal merebut pasar audience, ada serangkaian langkah
yang berkesinambungan yang menurut kotler (morissan, 2009:166)
terdiri atas tiga tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning.
Dimulai dengan mencari tahu apa yang diinginkan oleh pendengar
dan orang-orang yang berkaitan dengan radio seperti pengiklan dan
mulai membagi baginya dalam bentuk segmentasi. Pengelola radio
PRFM harus mencari tahu siapa audience nya. Selain itu, pengelola
PRFM juga perlu mempelajari selera pendengar dan memahami
prinsip-prinsip yang membangun pendengar.
Di zaman seperti saat ini agar kita dapat terus bertahan,
suatu organisasi harus dapat mengetahui dan peka terhadap
kebutuhan masyarakatnya. Seperti pada zaman ini, sudah
banyaknya radio-radio yang menyajikan hiburan kepada
masyarakat, banyak pilihan radio untuk menghibur masyarakat,
tetapi ternyata pada kenyataannya masyarakat juga sangat
membutuhkan wadah untuk berkeluh kesah dan menyampaikan
aspirasinya kepada pemerintah. Ataupun laporan-laporan lainnya,
karena masih sangat banyak masyarakat yang tidak tahu harus
melaporkan kepada siapa, dan banyak yang malas melaporkan hal-
hal yang terjadi karena managment yang sulit dan aturan-aturan
yang berbelit belit. Maka dari itu radio PRFM sangat mengerti
kebutuhan masyarakat, sehingga akhirnya PRFM menjadi media
radio yang di butuhkan oleh masyarakat, karena dapat membatu
masyarakat.
Segmentasi radio berita sangat luas, dapat mencakup semua
usia dan gender, walaupun sasaran utama dari radio PRFM ini
adalah dewasa, dan lebih kepada gender laki-laki tetapi tidak
menutup kemungkinan untuk wanita, anak-anak dan remaja, semua
usia berhak mendengarkan berita-berita dan informasi yang akan di
sampaikan. Dan segala usia dan gender berhak untuk melaporkan
keluh kesahnya kepada media radio PRFM sebagai media
penghubung antara masyarakat dengan instansi-instansi yang
terkait di dalam permasalahan tersebut.
4.3.9.2 Menarik Pengiklan
Iklan di dalam media radio adalah sumber pemasukan,
persaingan media penyiaran pada dasarnya dalah persaingan
merebut perhatian audiens dan untuk dapat merebut perhatian
audiens maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa
audiens mereka dan apa kebutuhan mereka. Dalam era persaingan
dewasa ini, setiap media penyiara harus memiliki strategi yang
jelas dalam merebut audiens. Menurut bapak Wan Abas, merubah
format menjadi berita bertujuan untuk merebut perhatian pendengar
agar lebih luas, apabila banyak audiens, pengiklan akan tertarik
untuk beriklan di radio PRFM.
Untuk mendapatkan audiens pengelola radio harus memiliki
program yang menarik. Program siaran adalah aset utama
perusahaan untuk dijual ke pemasang iklan. Karenanya penyusunan
dan pelaksanaan program siaran harus dirancang sedemikian rupa
agar meraih sebanyak mungkin pendengar dan meningkatkan
kepopuleran radio PRFM. Program siaran diupayakan selalu
seimbang antara penyajian yang menarik dengan nilai isi acara.
Pengelola media terdiri dari dua sisi, yaitu sisi idealisme
dan sisi komersialisme. Dalam penerapannya pada manajemen
media, keduanya saling berkaitan dan saling membutuhkan.
Sebaiknya dalam pengelolaan perusahaan media massa terdapat
keseimbangan antara idealisme dan komersialisme. Dalam
komersialisme ikla meman sangat memegang peran penting dalam
mendorong kemajuan PRFM dan ikut berperan dalam menentukan
kelangsungan hidup media. Sukses atau gagalnya bagian iklan akan
menentukan apakah stasiun penyiaran akan mengudara atau
tenggelam.
Siaran iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi
stasiun swasta. Iklan itu ibarat nyawanya radio. Tanpa iklan,
sebuah media akan lumpuh.
“sebagai lembaga ekonomi penerbitan pers harus dijalankan
dengan merujuk kepada kaidah ekonomi, efisiensi dan
efektivitas. Secara manajerial, pers harus memetik untung
dan sejauh mungkin menghindari kerugian. Dalam kerangka
ini apapun sajian pers tidak bisa dilepaskan dari nilai bisnis
komersial sesuai dengan pertimbangan dan tuntutan pasar.
Hanya dengan berpijak kepada nilai-nilai komersial,
penerbitn pers bisa mencapai cita-citanya yang ideal.
Tegasnya idealisme tanpa komersialisme hanya sebuah
ilusi” (sumadiria, 2005:47)
Setelah radio PRFM melakukan transformasi identitas,
pemasukan perusahaan mulai bertambah. Hal ini sangat
mengejutkan, karena pemikiran dari beberapa pihak saat itu adalah,
radio berita pasti akan sulit untuk mendapatkan iklan. Hal ini
terjadi karena domplain dari induk perusahaannya yaitu surat kabar
Pikiran Rakyat, saat format radio Mustika parahyangan radio
lifestyle dengan audience wanita, induk perusahaan tidak dapat
memberikan banyak bantua untuk iklan, karena target market
mereka yang berbeda. Tetapi saat sudah melakukan transformasi
sebagai radio news, radio PRFM pun mendapatkan banyak order
iklan dari induk perusahaannya yaitu media cetak Pikiran Rakyat.
Sehingga pendapatan radio PRFM pun meningkat. Dan karena
sudah banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai jenis usaha
yang telah bekerja sama dengan surat kabar Pikiran Rakyat,
sehingga untuk mendapatkan klien lokal menjadi lebih mudah.
Selain itu, media cetak Pikiran Rakyat pun menyediakan
satu halaman penuh koran untuk mempromosikan radio PRFM
dengan format baru, yaitu radio news dalam waktu 1 bulan terus di
promosikan perubahan radio mustika parahyangan bertransformasi
menjadi radio news.
Dan untuk marketing nya pun saat ini apabila inggin
menawarkan produk kepada klien, dapat memberikan sesuatu yang
berbeda di bandingkan penawaran-penawaran dari radio lain.
Karena apabila melakukan talkshow di radio PRFM, berita
mengenai talkshow tersebut akan di pasang di koran Pikiran Rakyat
di H-1 dari hari talkshow yang akan berlangsung. Ini akan menarik
minat pengilan untuk melakukan promosi di radio PRFM. Di
tambah lagi dengan jumlah pendengar yang banyak.
Pendengar yang aktif setiap hari nya dapat dilihat dari
banyaknya sms yang masuk setiap harinya, statistik di bawah ini
dapat memberikan penjelasan banyaknya pendengar yang aktif dari
banyaknya sms yang masuk.
Banyaknya pendengar yang menyetel sebuah channel
tertentu, tentu saja menguntungkan bagi stasiun radio tersebut
untuk menarik pengiklan. Para pengiklan senang memasarkan
produknya melalui radio sebab penyiaran radio memiliki
kemampuan untuk meyakinkan pendengar dan menjadi alat penting
bagi media periklanan agar masyarakat mendengarkan produk
mereka dan membelinya. Oleh karena itu, perkembangan penyiaran
radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang
menghasilkan atau mendapatkan uang.
3 Diagram 4.3 : Jumlah pesan yang masuk setiap bulannya
Dari grafik di atas dapat kita lihat, rata-rata sms yang masuk
setiap bulannya mencapai angka 20.000 sms setiap bulannya, dan
setiap harinya bisa mencapai 2000 sms. Dengan jumlah pendengar
yang aktif setiap harinya yang banyak, membuat radio PRFM
mendapatkan tempat di hati para pengiklan.
Bagi sebagian besar perusahaan atau produsen, beriklan di
penyiaran radio menjadi suatu pilihan yang menarik, di samping
sebagai sumber informasi iklan juga bisa dipandang sebagai media
hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika disiarkan
di penyiaran radio. Begitu pula perkembangan radio di indonesia,
bagi sebagian besar perusahaan yang memahami promosi radio
merupakan investasi, karena iklan menjadi suatu pilihan sebagai
media komunikasi yang efektif.
4.3.10 Promosi
Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran
pemasaran yang sangat penting, inti dari komunikasi pemasaran
adalah menyampaikan pesan kepada khlayak mengenai keberadaan
sebuh produk di dalam pasar. Konsep yang secara umum sering
digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut
bauran promosi. (Sutisna, 2001:267).
Promosi adalah salah satu cara atau strategi yang dilakukan
oleh radio PRFM dalam menarik pengiklan, cara promosi yang
dilakukan oleh radio PRFM saat berubah format dari radio lifestyle
menjadi radio musik tidak terlalu banyak. Hanya melakukan
pemberitaan di stasiun radio tersebut secara terus menerus dan
memasang iklan di satu halaman penuh surat kabar pikiran rakyat
selama satu bulan.
Selain itu PRFM banyak menjadi media partner dalam
acara-acara yang diadakan di kota bandung, sehingga masyarakat
kota bandung pun dengan mudah mengetahui adanya radio PRFM,
dan radio Mustika pun dengan sendirinya menghilang.
Selain itu untuk dapat dekat dengan pendengar, radio
PRFM selalu melakukan kegiatan Off air di Car Free Day setiap
hari minggu, serta aktif di setiap kegiatan yang ada di kota
bandung khususnya.
Berikut ini adalah diagram proses transformasi identitas
yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5
Bandung :
Bagan 44.4 Proses Transformasi PRFM
Pergantian Kepemimpinan
Bapak Wan Abas Menjadi Direktur
Mengubah Radio Mustika Menjadi PR FM
1. Melihat pasar
2. Memilih segment
3. Positioning
Melakukan peresentasi kepada pihak komisaris
Marketing
Mix
Mendapat Persetujuan Komisaris
4P
Rapat Internal
Pelatihan Mengubah Visi & Misi
Karyawan yang bertahan
Karyawan yang keluar
Recruitment
Mengubah Struktur organisasi
Mengubah Program
Menarik Pendengar Menarik Pengiklan
Promosi
4.4 Sosialisasi dari Transformasi yang dilakukan Radio PRFM terhadap
perubahan format dari radio lifestyle menjadi radio news.
Komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang
perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran
(Sulaksana,2007:23). Dalam kasus transformasi identitas yang dilakukan oleh
radio PRFM 107,5 Bandung dalam perubahan format dari radio lifestyle menjadi
radio news, yang dikomunikasikan oleh perusahaan adalah tentang perubahaan itu
yang dilakukan oleh perusahaan, bentuk dari transformasi identitas yang baru
adalah sosialisasi pada perubahan
Logo dari radio PRFM,
Perubahan tagline PRFM
Seragam crew dan manajmen
Visi perusahaan
Missi perusahaan
Penjelasan dari sosialisasi yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan
adalah apa yang ditawarkan serta apa makna dari perubahan tersebut.
Transformasi Identitas radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news
yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan dikomunikasikan kepada khalayak
juga yang secara implisit menyiratkan janji perusahaan dan komitmen akan
perubahan.
Transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyagan
mempengaruhi corporate identity yang mereka miliki. Transformasi tersebut
menunjukan bahwa akibat dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT
Mustika Parahyangan membuat perlunya penyesuaian akan identitas yang mereka
miliki agar lebih mencerminkan perusahaan secara tepat.
PT. Mustika Parahyangan melakukan perubahan pada format radio PRFM
dikarenakan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan, berarti hal ini
membuktikan bahwa corporate identity mereka yang baru memiliki nilai-nilai
baru yang terkandung di dalamnya, merangkum tujuan, harapan serta cita-cita
perusahaan ke dalam perubahan identity mereka yang baru. Corporate identity
yang baru ini memiliki makna serta harapan di dalamnya.
Designnya. logo merupakan salah satu bagian dari corporate identity, logo
memiliki arti atau makna yang mendalam dan merupakan wajah dari perusahaan.
Tanpa penjelasan atau sosialisasi yang baik dan jelas, makna mengenai logo yang
dibuat tidak akan sampai ke masyarakat dan tujuan serta harapan perusahaan yang
terkandung di dalam logo tidak akan efektif tersampaikan kepada khalayak.
Menurut Pendapat Aris Hermansyah, selaku Pemred di radio PRFM,
tentang perlu atau tidaknya sosialisasi perubahan pada transformasi identitas radio
PRFM, menurutnya adalah hal yang sangat di butuhkan.
“Perlu, setelah jadi, ke internal maupun eksternal yah, karena itu salah satu
reponsibilty perusahaan ke masyarakat juga tapi juga sebuah kebanggaan
atau proud dari pegawai, Logo itu adalah citra.”
Bentuk sosialisasi perubahan ini dapat dibagi menjadi dua bagian, kepada
pihak internal yaitu kepada karyawan dan keluarga PT. Mustika Parahyangan
serta kepada pihak eksternal yaitu para konsumen, serta perusahaan yang
melakukan corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan.
4.4.1 Sosialisasi Pihak Internal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5
Bandung
Tujuan sebuah perusahaan dapat tercapai jika setiap elemen, tingkatan
dalam karyawan, seluruh aspek perusahaan mengerti dengan baik apa visi dan
misi perusahaan tersebut. Budaya kerja yang terintegrasikan dengan baik dan
benar. Mengerti apa yang menjadi kekuatan dan keunikan perusahaan, memahami
dengan baik tujuan dan harapan dari perusahaan. Dan hal tidak terkecuali PT
Mustika Parahyangan sebagai media radio di Jawa Barat. Transformasi bisnis
yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan bukan suatu perubahan kecil,
namun perubahan ini menyangkut kepada masa depan perusahaan sertacita-cita
perusahaan untuk menjadi media elektronik radio yang keberadaannya dapat di
pertimbangkan oleh masyarakat jawa barat, dan menjadi media yang dapat
menampung aspirasi masyarakat jawa barat.
Hal tersebut tentunya perlu dipahami dengan baik dan benar oleh setiap
karyawan yang ada di dalam perusahan Mustika Parahyangan, di semua tingkatan
direksi, manajerial maupun staff biasa perusahaan. Dikarenakan kerjasama yang
baik di antara karyawan menjadi salah satu kunci suksesnya program tranformasi
identitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pemahaman tersebut tidak terkecuali
pada identity perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja di PT Mustika
Parahyangan harus mengetahui bahwa logo perusahaan telah berganti serta paham
mengenai makna dari logo yang baru tersebut. Mereka juga harus mengetahui
mengenai tagline baru yang akan digunakan oleh PT Mustika Parahyangan, tujuan
dari perpindahan kantor manajemen yang baru serta seragam crew dan karyawan
radio PRFM yang baru.
Hal ini di karenakan setiap karyawan PT Mustika Parahyagan, radio
PRFM adalah humas dari perusahaan, mereka yang akan menjadi media
komunikasi perusahaan yang terbaik dalam meyakinkan khalayak bahwa PT
Mustika Parahyagan sedang berubah dan berubah ke arah yang lebih baik.
Bapak Wan Abbas menjelaskan sosialisasi kepada pihak internal mengenai
transformasi identity radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news.
“Dalam masalah branding, ada namanya brand behavior, nah pada waktu
kita bicara behavior atau culture tersebut kita sampaikan ini, arti dari
corporate identity yang baru, esensinya seperti ini, jadi kita selalu berikan
pada kesempatan-kesempata yang ada, baik manajerial dan adapun
medianya melalui group Pikiran Rakyat, email, sosialisasi dan pertemuan-
pertemuan manajerial pada umumnya.”
Sosialisasi dilakukan secara terus menerus disetiap rapat tingkat manajerial
untuk menjelaskan serta menekankan betapa pentingnya mengerti mengenai
perubahan yang dilakukan oleh perusahaan. Bukan saja tentang brand
transformasi yang perlu dipahami namun juga bentuk visual dari perubahan
tersebut yang diberitahukan kepada seluruh keluarga PT Mustika Parahyangan,
dan Pikiran Rakyat Group, selaku induk dari perusahaan Pikiran Rakyat. Dengan
bergantinya perangkat stationary para karyawan PT Mustika Parahyangan,
sosialisasi dilakukan dan dipastikan seluruh karyawan mengetahui adanya
perubahan pada corporate identity PT Mustika Parahyangan, dari format radio
lifestyle menjadi radio news. Sosialisasi kepada pihak internal perusahaan
dilakukan oleh PT Mustka Parahyagan sebelum mempublikasikanya ke khalayak
dan berkelanjutan terus sampai setelah acara peluncuran corporate identity yang
baru. Dengan memanfaatkan teknologi internet, Web, Blog, Facebook, Twitter,
dan segala macam jenis socia media lainnya dilakukan oleh PT Mustika
Parahyangan. Selain itu juga sebagai sebuah media merupakan hal yang sangat
mudah untuk PT.Mustika Parahyangan untuk menginformasikan kepada khalayak
luas dan mensosialisasikan perubahan yang dilakukannya. Selain itu juga
menyebarluaskan perubahan pada corporate identity ini melalui email internal
perusahaan. Rapat internal di adakan dalam sosialisasi perubahan rapat internal
perusahaan merupakan media informasi bagi seluruh karyawan PT Mustika
Parahyangan, karena rapat tersebut adalah rapat yang menjadi ajang perkumpulan
seluruh crew dan karyawan PT Mustika Parahyangan, rapat tersebut tersebut
hanya bisa dilakukan oleh karyawan PT Mustika Parahyangan, perubahan tersebut
menjadi salah satu topik yang di beritakan dan dibahas oleh direktur kepada
seluruh karyawan PT Mustika Parahyangan. Begitu pula dengan email
perusahaan, setiap karyawan PT Mustika Parahyangan memiliki email yang
terintegrasi dengan baik. Berita mengenai perubahan tersebut juga dikirimkan ke
setiap email karyawan PT Mustika Parahyangan. Hal ini di karenakan, karyawan
PT Mustika Parahyangan tidak hanya berada di satu kantor saja, tetapi ada banyak
perwakilan karyawan PT Mustika Parahyangan yang berada di beberapa kota
besar yang ersebar di seluruh Indonesia.
Bentuk sosisalisasi lainnya menggunakan media internal perusahaan yaitu
Info yang merupakan pamflet yang dibuat oleh departement corporate secretary
khusus untuk karyawan PT Mustika Parahyangan, yang di tempelkan di mading
atau papan info. Melalui media ini, perusahaan berusaha menjelaskan mengenai
berbagai hal yang terjadi pada perusahaan salah satunya adalah mengenai
transformasi identitas yang dilakukan oleh perusahaan. Isi dari info tersebut yang
menyangkut pada perubahan logo, visi missi, dan berbagai jenis perubahan
lainnya di jelaskan di info tersebut yang berisi semua penjelasan dan berisi
tentang alasan perubahan tersebut serta menjelaskan makna dari logo baru
perusahaan. Sosialisasi dengan cara seperti ini dilakukan sangat mudah, hal ini
dikarenakan tidak terlalu banyaknya karyawan PT Mustika Parahyangan. Hal ini
benar dilakukan karena sebelum dilakukan sosialisasi kepada pihak eksternal,
internal perusahaan mengetahui dan memahaminya terlebih dahulu makna dan
tujuan dari sebuah perubahan. Dengan menggunakan dan melalui berbagai media
cetak, eletronik maupun media internet seluruh karyawan PT Mustika Parahyagan
dapat mengetahui dan memahami perubahan yang dilakukan perusahaan terhadap
corporate identity PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung.
Sosialisasi pada pihak internal dilakukan secara terus menerus.
Sebagai humas serta ujung tombak perusahaan, karyawan PT Mustika
Parahyanagn diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai transformasi
identitas, maksud dan tujuan dari transformasi identitas ini serta makna dari logo
yang baru kepada publik disekitar mereka. Ketika setiap karyawan memahami
makna dari corporate identity dari logo dan segala macam perubahan-perubahan
lainnya maka merekalah yang akan bertindak sebagai salah satu identitas
perusahaan itu sendiri.
4.4.2 Sosialisasi Pihak Eksternal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM
107,5 Bandung
Pihak eksternal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung
terdiri dari beberapa pihak, masyarakat atau khalayak luas selaku pendengar setia
radio Mustika Parahyangan serta perusahaan-perusahaan yang melakukan
corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan, klien-klien yang bekerja
sama dengan radio PRFM 107,5 Bandung, pihak-pihak tersebutlah yang menjadi
sasaran dari sosialisasi eksternal ini.
Dalam wawancaranya bapak Priadi Altar selaku Divisi Promo PT Mustika
Parahyangan, radio PRFM menerangkan tahapan untuk sosialisasi pada eksternal
perusahaan
“Tahapan strateginya, yang pertama adalah kita ingin meningkatkan
awareness dulu yah, bahwa orang-orang harus tau bahwa kita sedang
berubah. Kemudian kita coba keluarkan program-program yang intensif
agar mereka memiliki rasa interest dengan kita, ohh radio Mustika berubah
yah menjadi radio PRFM, sehingga mereka jadi tertarik ingin mengetahui
seperti apa PRFM saat ini. Setelah itu kita melakukan programprogram
yang sifatnya membuat orang yang melihat ingin tahu seperti apa radio
PRFM. Memang konsep Ide yang kita gunakan, adalah activity
sponsorship kita laksanakan, kemudian kita sendiri menjadi bagian dari
PR, menjadi bagian dari marketing PR. Pokoknya kita sama-sama, jadi
memang luar biasa kita keluar secara bersama-sama, awalnya secara besar-
besaran sekarang tinggal tactical-nya saja. Karena di dalam perubahan ini
kita harus menginformasikan, memperkenalkan kembali sebuah brand
baru, yang sangat berbeda dari yang sebelumnya, kami juga sangat aktif
pada berbagaimacam jenis kegiatan-kegiatan yang berlangsung di kota
bandung khususnya, kami selalu mencari cara dimana ada keramaian,
kami akan ada sebagai media partner mereka, sehingga mereka mengenal
radio PRFM”
Sponsorship adalah strategi dari radio PRFM dalam mensosialisasikan brand baru
mereka. Pada dasarnya kerja sama sponshorship adalah bentuk kerjasama antara
kedua belah pihak yang dapat saling menguntungkan. Artinya ada timbal balik
antara kedua belah pihak, dimana kedua belah pihak itu adalah pihak pemilik
produk (jasa) dan team pelaksana. Adapun bentuk dari sponsorship adalah sebuah
promosi dari sebuah produk atau jasa yang dipublikasikan oleh pihak pelaksana
pada suatu acara kegiatan, sedangkan timbal balik yang akan diperoleh dari team
pelaksana dari pemilik produk/jasa (sponsor) adalah bisa berupa biaya
penyelenggaraan dan publikasi selama acara berlangsung. Ada beberapa bentuk
kerjasama yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara kepada pemilik jasa
(sponsor), sehingga pihak sponsor dapat memilih kerjasama menurut keinginan
dan sesuai kemampuan pihak sponsor untuk mendanai kegiatan ini. Adapun
fasilitas yang diberikan oleh team pelaksana kegiatan kepada pihak pemilik jasa
(sponsor) adalah memberikan wewenang kepada pihak sponsor untuk melakukan
promosi pada saat kegiatan tersebut dalam bentuk pencantuman logo dan simbol
produk atau nama dari sebuah perusahaan antara lain :
Baliho, Spanduk, T-shirt,Buku panduan, Block note, Map, Stiker, Pamflet, Iklan
di media cetak dan elektronik, Poster dan berbagai macam jenis lainnya yang
dapat dilakukan dalam bekerja sama dengan suatu acara atau kegiatan tertentu.
Sebagai sebuah media massa, radio PRFM memiliki keuntungan, karena
keberadaan media sangat di butuhkan oleh banyak pihak.
“memang tidak ada presentasi atau acara launching brand baru yang di
buat untuk memberitakan perubahan dari radio Mustika Parahyangan dari
format radio lifestyle menjadi radio news, tetapi sosialisasi dilakukan oleh
kami selaku karyawan, apalagi bagi saya selaku diisi marketing, saya juga
melakukan benyak penjelasan dan presentasi kepada klien, Presentasi juga
dilakukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki corporate
agreement atau perjanjian dengan PT Mustika Parahyangan, atau klien-
klien yang selama ini sudah menjalin hubungan kerja sama dengan PT
Mustika Parahyangan, dan klien-klien yang akan di garap oleh radio
PRFM”
Hal ini ditegaskan oleh ibu Nien Sagita selaku salah satu Manager Marketing di
PT Mustika Parahyangan. PT Mustika Parahyangan melakukan presentasi atau
pemberitahuan mengenai transformasi bisnis yang mereka lakukan termasuk di
dalamnya ketika mereka melakukan perubahan terhadap format siaran mereka.
Hal ini dilakukan sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap Total sebagai mitra
bisnis PT Mustika Parahyangan, pemberitahuan semacan ini tentunya dilakukan
kepada seluruh mitra bisnis PT Mustika Parahyangan. Presentasi mengenai
perubahan format siaran ini juga dilakukan.
Bapak Wan Abbas juga menjelaskan mengenai sosialisasi kepada pihak
eksternal perusahaan dalam wawancara
“kita juga melakukan iklan yang di buat di media-media cetak yang
bernaung di group pikiran rakyat, salah satu nya adalah pemasangan iklan
sebesar satu halaman koran Pikiran Rakyat selama satu bulan. Itu adalah
salah satu cara sosialisasi yang dilakukan oleh PRFM”
Iklan cetak ini juga digunakan untuk berbagai jenis media lainnya, presentasi ke
berbagai pihak mengenai perubahan yang dilakukan oleh PT Mustika
Parahyangan, iklan cetak ini juga ditampilkan pada gedung manajemen pusat PT
Mustika Parahyangan dan group Pikiran Rakyat, digunakan sebagai media
informasi bagi para pengunjung gedung tersebut. Dan iklan di bilboard yang
berada di kota bandung, sehinga dapat di lihat oleh banyak orang yang berada di
kota bandung.
Berdasarkan pembahasan Peneliti mengenai sosialisasi tersebut dapat
diketahui bahwa PT Mustika Parahyangan selaku perusahaan media di kota
bandung menyadari betul pentingnya sosialisasi mengenai perubahan yang terjadi
di dalam tubuh perusahaan khususnya mengenai transformasi identitas yang
berdampak pada corporate identity mereka. Sosialisasi ini gencar mereka lakukan
baik ke pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Untuk sosialisasi
internal mereka memanfaatkan media-media internal perusahaan untuk
memberitahukan informasi mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh
PT. Mustika Parahyangan kepada seluruh karyawannya, serta sosialisasi juga
dilakukan melalui rapat internal di tingkat manajerial perusahaan.
Sedangkan untuk sosialisasi ke pihak ekstenal mereka membuat iklan yang
di buat di media cetak dan disebarkan kepada pihak-pihak yang memiliki
kerjasama atau corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan, juga
melakukan kegiatan-kegiatan sponsorship, dan iklan di bilboar-bilboard di kota
bandung. PT Mustika Parahyangan, radio PRFM di karenakan adalah sebuah
media massa, maka mereka melakukan sosialisasi on air di media mereka sendiri
secara terus menerus. Memanfaat pemberitaan-pemberitaan di media sebagai
bentuk sosialisasi kepada khalayak. Gambaran mengenai bentuk sosialisasi
Garuda Indonesia baik kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan dapat
dilihat pada bagan berikut :
Bagan sosialisasi transformasi identitas radio PRFM
4.5 Dampak dari Transformasi yang dilakukan Radio PRFM terhadap
jumlah pendengar dan pengiklan.
Setiap perubahan yang dilakukan pasi menghasilkan dampak, begitu juga
dampak dari transformasi dentitas radio PRFM dari dulunya radio Mustika
Parahyangan denan format siaran radio wanita dan saat ini menjadi radio PRFM
dengan format siaran radio news. Dampak dari perubahan tersebut dapat terlihat
dari berbagai macam aspek, tetapi kali ini penulis hanya ingin meneliti dampak
dari perubahan pendengar pada radio PRFM dan dampak dari para pengiklan yang
ingin mengiklankan produk mereka di radio PRFM. Hal ini dikarenakan di dalam
Sosialisasi
eksternal
Sosialisasi Transformasi identitas
radio PRFM, dari format radio
lifestyle menjadi radio news
Sosialisasi
Internal
1. Media cetak, mading informasi PRFM
2. Elektronik, internet (email PT. Mustika Parahyangan)
3. Meeting dalam tingkatan manajerial.
1. Iklan Media Cetak, koran
2. Presentasi 3. Event dan
sponsorship
Visi PRFM
berjalannya sebuah radio, yang paling penting adalah pendengar dan pengiklan.
Apabila suatu radio tidak memiliki pendengar bagaimana radio tersebut dapat
mendapatkan pengiklan, hal ini di karenakan pengiklan akan meakukan keja sama
dengan suatu radio apabia pendengar dari radio tersebut banyak dan positionig
dari pendengar tersebut sesuai dengan target market dari produk mereka.
4.5.1 Dampak Terhadap pendengar pada radio PRFM
Format siaran radio merupakan menu utama yang disuguhkan
sebuah radio siaran yang membedakannya dengan radio lain. Format
menjadi penting untuk memenangkan kompetisi antar radio yang
jumlahnya makin bertambah dari hari ke hari. Ketajaman format dan
segmentasi membentuk citra diri radio sehingga dapat dengan mudah di
kenal khalayak pendengar. Pendengar pun diuntungkan karena mendapat
pilihan beragam (Errol Jonathan dalam makalah penulisan naskah radio,
1992)
Stasiun radio membentuk formatnya untuk memberikan demogfari
yang benar seperti yang diharapkan, misalnya usia, jenis kelamin, dan
status sosial ekonomi. Pada kenyataannya, format menjadi sangat tepat
untuk menentukan program yang disajikan. Perbedaan populasi dan
demografi pendengar akan dipengaruhi oleh ketertarikan pendengar
terhadap program-program yang akan disajikan. Ketertarikan itu
disebabkan oleh ketertarikan dan keinginan pendengar.
Dalam pemilihan format siaran yang baru, yaitu format news, radio
PRFM perlu melakukan perluasan khalayak media massa. Dari yang pada
awalnya radio PRFM hanya dapat di dengarkan oleh wanita, saat ini radio
PRFM dapat di dengarkan oleh segala usia, atau multi segmen dimana di
katakan bahwa saat ini, dimana telah banyak radio-radio yang melakukan
penyempitan segmentasi pendengar agar apa yang di tuju dapat terlaksana.
Tetapi dari meluasnya segmentasi pendengar radio PRFM saat ini,
tetap saja radio PRFM melakukan penyempitan khalayak yang luas
tersebut melalui ketegori-kategori, pembagian khalayak melalui
segmentasi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain. Hal tersebut
sesuai dengan yang diutarakan oleh Melvin DeFleur dan Ball-Rokeach
mengenai teori kategori sosial dan teori perbedaan individu.
Teori kategori sosial menyatakan adanya perkumpulan-
perkumpulan, kebersamaan-kebersamaan atau kategori-kategori sosial
pada masyarakat urban-industri ketika diterpa rangsangan tertentu,
perilaku hampir seragam dilihat dari usia, seks, pendapatan, pendidikan,
pemukiman, pertanian, religius dan lain-lain. Asumsi dasar dari teori
kategori sosial adalah teori sosiologis yang menyatakan bahwa meskipun
masyarakat modern sifatnya heterogen, penduduk yang memiliki sejumlah
ciri-ciri yang sama akan mempunyai pola hidup tradisional yang sama.
Persamaan gaya, orientasi, dan perilaku akan berkaitan pada suatu gejala
seperti pada media massa dalam perilaku yang seragam. Anggota-anggota
kategori tertentu akan cenderung memlih isi komunikasi yang sama dan
akan memberi respon kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.
Lewat segmentasi audiens dengan membagi-bagi pendengar
berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan, radio PRFM
dapat mendesain program-program yang lebih responsif terhadap
kebutuhan audiens. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam
beberapa tahun terakhir dapat membantu pengelolaan program dan
mendeteksi keinginan-keinginan audiens. Jadi Radio PRFM dapat
menetapkan audiens nya ditempat yang utama dan menyesuaikan
programnya untuk memuaskannya.
Kita ketahui bahwa perilaku kegiatan pendengar pada usia dewasa
muda (24-45 tahun) cenderung tipikal orang-orang yang produktif dan
bekerja (terikat dengan jam kerja). Mereka mempunyai kegiatan rutin yang
relatif sama. Untuk itu PRFM juga akan mengangkat topik-topik yang
dipilih berdasarkan kebutuhan pendengarnya.
Dampak dari perubahan radio PRFM terhadap pendengar sangat
besar, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pendengar saat ini
dibandingkan dengan saat radio Mustika Parahyangan pada saat itu. Hal
iniseperti yang telah penulis jelaskan di proses perubahan, terdapat
perbedaan jumlah pndengar yang sangat jauh, hal ini membuktikan bahwa
masyarakat jawa barat membutuhkan media yang dapat menampung
aspirasi mereka, mendengarkan keluh kesah mereka, dan
menyampakannya kepada pihak yang berwenang untuk di tangani.
Sehingga radio PRFM dalam waktu kurang dari tiga tahun sejak
perubahannya, dapat menarik banyak pendengar dari berbaai kalangan, hal
ini di karenakan, radio berita adalah radio yang dapat dinikmati, di
dengarkan oleh siapa saja, dari usia berapa saja, baik pria ataupun wanita.
Walaupun tetap saja, dari riset yang dilakukan, di dapatkan hasil bahwa
80% pendengar dari radio PRFM saat ini adalah Pria. Dapat dilihat pada
grafik di bawah ini,
45 Diagram 4.4 : Grafik Jenis Kelamin Pendengar Radio PRFM
Banyaknya jumlah pendengar dapat dilihat dari berapa banyak
jumlah pendendengar yang mendaftarkan diri sebagai member radio
PRFM. Setiap bulannya selalu ada member-member baru yang
mendaftarkan diri mereka di radio PRFM, sperti yang di jelaskan oleh
diagram di bawah ini.
Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa di bulan juli 2011 itu
terjadi kenaikan jumlah pendengar radio PRFM. Terbukti dengan
peningkatan yang sangat tinggi di bandingkan bulan-bulan sebelumnya,
yaitu ada 3540 pendengar yang mendaftarkan diri sebagai member di radio
PRFM.
5Diagram 4.5 : grafik jumlah member baru tiap bulan radio PRFM.
Diagram64.6 Pekerjaan Member Baru
Dan ini adalah data grafik pekerjaan pendengar radio PRFM. Hal
ini membuktikan adanya perubahan yang sangat signifikan di organisasi
ini. Kenaikan yang sangat cepat, kurang dari dua tahun sudah banyak
pendengar-pendengar radio PRFM yang mendaftarkan diri menjadi
member.
Dari grafik pekerjaan pendengar radio PRFM di atas kita dapat
mengetahui dari kalangan mana saja pendengar radio PRFM yang dilihat
dari pekerjaannya.
Sedangkan dari usia pendengar dari member baru pun radio PRFM
mempunyai grafik usia pendengar yaitu.
Diagram 74.7 Usia Pendengar
Dari grafik di atas dapat kita lihat bawa rata-rata pendengar radio
PRFM paling banyak adalah antara usia 31 hingga 40 tahun. Yaitu
sebanyah 1114 orang pendengar di usia antara 31 hingga 40 tahun.
Dari data-data statistik di atas dapat kita lihat, bahwa Radio PRFM
mulai mendapatkan banyak pendengar baru, di bulan juli 2011 dan hingga
bulan januari 2012 jumlah member radio PRFM sudah mencapai angka
11.676. dan saat ini jumlah member radio PRFM sudah mencapai 30.000,
seperti yang di ungkapkan oleh bapak Wan Abas selaku direktur radio
PRFM,
“Jumlah pendengarnya dari data di bagian redaksi, yang tercatat
sudah ada 30.000 pendengar yang mendatarkan diri sebagai
member. 30.000 itu mereka yang sudah mendaftarkan diri, yang
sudah susah-susah mau registrasi” (Wan Abas, Direktur PRFM)
Dari data-data yang di dapat, dapat di lihat bahwa terjadi
peningkatan yang sangat besar dalam waktu kurang dari tiga tahun
terhadap jumlah pendengar dari radio PRFM, hal ini membuktikan bahwa
masyarakat kota bandung khususnya banyak yang membutuhkan media
sebagai wadah untuk mereka menyampaikan keluh kesah mereka terhadap
pemerintah. Dan banyaknya masyarakat yang membutuhkan informasi-
informasi mengenai keadaan dan laporan apapun yang dapat mereka
ketahui mengenai daerah mereka, apa yang sedang terjadi. Kepercayaan
pendengar terhadap radio PRFM saat ini juga dapat dilihat dari banyaknya
jumlah sms yang masuk dalam tiap harinya, sekitar 2000 sms yang masuk
setiap harinya ke bagian redaksi radio PRFM.
Hal ini membutikan bahwa radio berita juga dapat hidup, apabila
dapat di kelola dengan baik, dngan managment yang baik. Untuk
perubahan ini pihak managmen PRFM pun banyak di bantu oleh salah satu
radio di Surbaya, yang memiliki format siaran yang sama dengan radio
PRFM, yaitu radio suara surabaya. Radio lokal surabaya ini adalah radio
yang menginspirasikan bapak Wan Abas untuk yakin terhadap pemilihan
format radio news sebagai transformasi saat itu. Hal ini di ungkapkan oleh
bapak Wan Abas saat wawancara.
“Karena sudah ada contoh radio berita yang bisa profitable yaitu
radio suara Surabaya, di Surabaya SS namanya. Sudah ada contoh,
kita tidak mau donk kalau tidak ada contoh, jangan jangan kalau
kita di rubah jadi radio berita pengiklan ngak mau mengiklan di
radio berita kan gitu, kalo dulu gitu kan jaman soeharto dulu, jaman
orde baru radio berita itu sedikit iklannya karena image nya formal,
jaman duu itu hanya rri dan tvri tapi setelah pasca reformasi orang
pengen ngelaporin, orang pengen ngomong, bebas ngomong dan
orang pengen tau itu aja patokannya. Kalau orang pengen
ngomong, pengen ngelaporin, pengen beropini kemudian orang
juga pengen denger opini itu, rasa ingin tahu nya gede maka itulah
potensi, potensi untuk di akomodir oleh kita oh ini ada pasar nya,
ada pendengarnya, ternyata jumlah pendengarnya kan ada di atas
datanya yang tercatat aja ada 30.000 pendengar, itu mereka yang
susah-susah mau registrasi yang menurut Nielsen itu kita reting ke
14 itu ada di angka 75.000 pendengar yang di catat di surfei,
tapikan di luar itu 75.000 nggak mungkin 75.000 pendengar saja,
pasti ratusan ribu. 75.000 pendengar itu hanya yang kecatat saja.”
(Wan Abas, Direktur PRFM)
Begitu pula ungkapan dari Aris, redaktur radio PRFM, mengenai dampak
dari perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM dari sisi pendengar,
“saat menjadi radio Mustika Parahyangan pendengar kita memang
cukup banyak, tetapi untuk secara interaktif memang cukup sedikit
jauh lebih banyak saat kita sudah melakukan reformat menjadi
radio PRFM, sebagai radio news. Bagaimana partisipasi aktif dari
para pendengar saat menjadi radio PRFM sangat terasa, banyaknya
partisipasi dari para pendengar yang memberikan banyak laporan-
laporan kepada redaksi PRFM. Partisipasi aktif ini bahkan berbalik
180 derajat dari saat radio Mustika Parahyangan. Ketika jaman
mustika FM, saya pribadi masih binggung, siapa sih pendengar
Mustika FM, siapa sih pendengar kita? Siapa sih target kita?
Karena dari berbagai interaksi yang dilakukan itu sangat minim
respons dari pendengar, dari 18 jam siaran, mungkin kemungkinan
besarnya kita hanya mendapatkan 60an sms setiap harinya, dan
yang menelepon mungkin hanya bisa terhitung dengan jari, tidak
sampai dengan 10 penelefon setiap harinya dan ini jadi membuat
saya pribadi berfikir, target siaran kita siapa? Sasaran kita siapa?
Kita siaran sebagus apapun konten kita, sebagus apapun penyiar
kita, teparti pendengar kita tetap tidak aktif, hal ini bisa jadi meeka
memang hanya mendengarkan saja, dan mungkin bisa jadi memang
tidak ada pendengarnya. Dan setelah melakukan reformat,
perubahan nya sangat terasa, bayangkan saja setiap hari kita bisa
mendapatkan 1800 sampai 2000 sms setiap harinya, kenaikannya
bisa dibilang mencapai 300% kenaikannya, itu partisipasi aktif,
belum lagi yang pendengar pasif” (wawancara dengan Aris,
Redaktur radio PRFM)
Dari data-data yang di dapatkan dan dari hasil wawancara yang
dilakukan, peneliti dapat mengtahui bahwa dampak transformasi identitas
radio PRFM dari radio wanita hingga saat ini menjadi radio berita sangat
besar. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah pendengar setiap harinya,
dari pendengar yang mendaftarkan diri sebagai member radio PRFM saja,
hingga saat ini sudah mencapai 30.000 member, dan dari hasil surfei
Nielsen sudah mencapai 75.000 pendengar setiap harinya pada radio
PRFM. Yang menjelaskan bahwa adanya kemajuan dari transformasi
identitas yang dilakukan oleh radio PRFM. Dampak yang sangat baik
dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun
4.5.2 Dampak Terhadap Pengiklan
Saat ini pola beriklan orang di media massa mulai berbeda, para
pengiklan akan beriklan apabila ada aktifitas pada media tersebut. Karena
dengan adanya aktifitas atau interaksi dengan pendengar, berarti produk
ataupun camain yang akan di iklankan oleh pengiklan di radio tersebut
akan di dengarkan oleh pendengar dan mendapatkan awerenes dari
pendengar. Sebuah radio swasta seperti radio PRFM, hidup dari iklan.
Sehingga setiap radio yang ada pastinya sangat membutuhkan pengiklan.
Saat radio Mustika Parahyangan dengan format siaran radio
wanita, interaksi di dalam radio tersebut sangat minim, hal ini membuat
pengiklan tidak tertarik untuk bekerja sama dengan radio mustika
parahyangan saat itu, ditambah lagi dengan banyak nya pesaing dengan
format radio wanita yang memiliki konten dan interaksi lebih baik kepada
pendengar, sehingga radio Mustika Parahyangan sedikit sulit untuk
mendapatkan.
Di saat radio PRFM melakukan perubahan dari radio dengan
format wanita menjai format radio news, dampak terhadap pengiklan pun
mulai meningkat, hal ini dikarenakan banyak nya interaksi antara
pendengar dan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh radio PRFM saat
ini, sehingga banyak menarik pengiklan. Ditambah lagi dengan adanya
kerja sama dengan induk perusahaannya yaitu Pikiran Rakyat, yang saat
ini sudah melakukan kerja sama, karena format radio PRFM saat ini news,
dan sejalan dengan Pikiran Rakyat, dimana Pikiran Rakyat adalah media
cetak jawa barat yang sudah sangat di kenal. Sehingga pengiklan di media
cetak Pikiran Rakyat dapat meberikan iklan kepada PRFM sebagai media
elektronik sebagai tambahan untuk pengiklan mereka, karena kebanyakan
produsen menginginkan memasangkan iklannya di beberapa media. Selain
itu, saat ini radio PRFM adalah radio news lokal bandung dan media radio
yang menjadi penghubung antara masarakat dan instansi-instansi terkait
yang memerlukan laporan-laporan dari masyarakat, karena berbagai maca
keluhan sehingga segala macam aktifitas dan kegiatan dari instasi
pemerintahan, sosialisasi, ataupun kegiatan-kegiatan kampanye banyak
dilakuka oleh radio PRFM, dan ini membuat para pengiklan tertarik untuk
beriklan di radio PRFM.
Hal ini mengakibatkan kenaikan pengiklan di radio PRFM,
banyaknya pengiklan yang ada saat ini, membuat perkembangan radio
PRFM saat ini semakin baik, dan mereka dapat menghidupi perusahaan
tanpa harus ada bantuan dana lagi dari induk perusahaan.