Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

66
Penyearah Gelombang Penuh Beban Resistif (R) 1

Transcript of Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Page 1: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Penyearah Gelombang Penuh Beban Resistif (R)

1

Page 2: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Gambar diatas menunjukkan penyearah jembatan dan penyearah dengan transformator titik tengah (center tap).

• Pada penyearah center-tap hanya memerlukan dua buah diode dibandingkan dengan penyearah jembatan yang membutuhkan empat buah diode. Rugi-rugi konduksi lebih kecil dibandingkan dengan penyearah jembatan.

• Akan tetapi kemampuan diode terhadap tegangan pada center-tap dua kali lebih besar dibandingkan dengan jembatan

2

Page 3: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Untuk kedua konfigurasi penyearah tersebut berlaku :– Untuk beban Resistif (R),

• tegangan beban :

• Tegangan keluaran rata-rata (dc)

3

Page 4: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Arus beban :

• Daya yang diserap resistor adalah Irms2/R,

dimana Irms untuk penyearah gelombang penuh Irms = Im/√2.

• Arus sumber pada penyearah gelombang penuh dengan beban resistif adalah sinusoida dan sefasa dengan tegangannya, sehingga faktor dayanya satu.

4

Page 5: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Penyearah Gelombang Penuh Jembatan Beban R+L

• Gambar a). Penyearah jembatan dengan beban R-L

• Gambar b). Tegangan dan Arus

• Gambar c). Arus diode dan sumber dengan beban induktif yang sangat tinggi dan arusnya mendekati konstan

5

Page 6: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Analisisnya sama dengan penyearah setengah gelombang dengan Freewheeling Diode (FD).

• Dengan menggunakan deret Fourier, tegangan keluaran adalah :

6

Page 7: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Arus dc dan arus harmoniknya adalah :

• Nampak bahwa semakin tinggi harmonisanya, maka amplitudo tegangannya makin turun.

• Hal tersebut membuat In akan turun secara cepat pada kenaikan n, oleh karenanya beberapa harmonisa saja yang berpengaruh pada keluarannya.

7

Page 8: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Bila ωL cukup besar, dimungkinkan akan menurunkan harmonik :

• Daya yang dikirim ke beban Po = Irms2.R

8

Page 9: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Contoh :Penyearah jembatan dicatu dari sumber Vm= 100V, 60 Hz. Terhubung dengan beban R-L (R=100Ω dan L=10mH), hitunglah :

a). Arus rata-rata beban

b). Variasi arus beban puncak-ke-puncak

c). Daya yang diserap beban dan faktor daya rangkaian

d). Arus diode rata-rata dan rms

9

Page 10: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Solusi :a). Tegangan keluaran rata-rata :

Arus beban rata-rata :

b). Amplitudo tegangan ac untuk n=2 dan n=4

10

Page 11: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Dua amplitudo pertama arus ac dalam deret Fouriernya :

I2>I4, maka I2 dapat digunakan untuk mengestimasi variasi arus beban puncak-ke-puncak.

Δi0 = 2(I2) = 2(3,39) = 6,78 A

c). Daya yang diserap beban ditentukan dari Irms2

11

Page 12: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Maka, P = Irms2.R = (6,81)2(10) = 464 W

Arus rms sumber = arus rms beban, faktro daya

d). Setiap diode konduksi setengah siklus, maka :

12

Page 13: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Impedansi induktif pada bagian ac dalam deret fourier sangat efektif mengeliminasi bagian ac pada beban, sehingga arus beban menjadi halus. Jika ωL>>R, maka

• Arus dan tegangan pada beban dan sumber ditunjukkan pada gambar c).

13

Page 14: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Penyearah Gelombang Penuh beban R+L+sumber dc

• Pada umumnya beban yang terdapat pada industri dapat dimodelkan sebagai gabungan seri resistasi dan induktansi (rangkaian motor dan rangkaian pengisi baterai).

• Ada dua kemungkinan kondisi operasi dalam rangkaian tersebut adalah operasi arus kontinyu dan arus tidak kontinyu.

• Pada operasi arus kontinyu, arus beban selalu positif pada operasi mantap (b) dan kondisi tidak kontinyu arus beban nol dalam setiap periode (c).

14

Page 15: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

a). Penyearah dengan R+L+sumber dc

b). Arus kontinyu, ketika rangkaian diberi sumber, arus beban mencapai keadaan mantap setelah beberapa periode

c). Arus tidak kontinyu, ketika arus beban kembali menuju nol setiap kali periode

15

Page 16: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Komponen dc pada rangkaian ini adalah :

Bagian sinusoidal pada deret fourier, analisisnya tidak berubag dengan adanya sumber dc, memberikan arus yang kontinyu.

• Pada arus tidak kontinyu, analisisnya sama dengan penyearah setengah gelombang. Tegangan tidak gelombang penuh, sehingga deret fourier sebelumnya tidak dapat digunakan lagi.

16

Page 17: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Contoh :Rangkaian penyearah jembatan gelombang penuh, mempunyai sumber masukan ac 120 Vrms pada 60 Hz dengan beban R = 2 Ω, L = 10 mH dan sumber dc = 80 V, hitunglah : a). daya yang diserap sumber, b). Daya yang diserap resistor beban.

Catatan : arus beban kontinyu.

• Solusi :

Arus rata-rata keluaran :

17

Page 18: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Beberapa komponen deret fouriernya adalah :

• Arus rms dihitung dari :

• Daya yang diserap resistor :

18

Page 19: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Penyearah Terkontrol Gelombang Penuh Beban Resistif (R)

19

Page 20: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Komponen rata-rata dari bentuk gelombang tersebut :

• Arus keluaran rata-rata :

• Arus keluaran rata-rata :

20

Page 21: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Daya yang diserap beban R adalah :

• Contoh :Penyearah terkontrol gelombang penuh jembatan, memepunyai masukan ac 120 Vrms pada 60 Hz dengan beban resistor 20Ω, sudut penyalaan α=400. Hitunglah : arus rata-rata beban, daya yang diserpa beban dan VA-sumber.

21

Page 22: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Solusi :Tegangan keluaran rata-rata :

Arus rata-rata beban :

Arus rms (dengan α dalam radian) :

22

Page 23: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Arus rms pada sumber = arus rms pada beban = 5,8 A.

Daya nyata dari sumber :

Faktor Daya, PF :

23

Page 24: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Beban R+L, Arus tidak kontinyu a). Penyearah terkontrol

beban R+L

b). Arus tidak kontinyu

c). Arus kontinyu

24

Page 25: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Analisanya mirip dengan penyearah terkontrol setengah gelombang dengan beban R+L :

• Untuk mode tidak kontinyu β<(α-π)

25

Page 26: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Beban R+L, Arus Kontinyu– Batas antara mode arus kontinyu dan

arus tidak kontinyu bila β pada persamaan arus keluaran adalah (α+π).

– Untuk operasi arus kontinyu pada ωt = (α+π) harus lebih besar nol.

– Dengan menggunakan teori trigonometri :

26

Page 27: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Penyelesaian untuk α :

• Dengan menggunakan

• Maka :

27

Page 28: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Deret fourier bentuk gelombang untuk kasus arus kontinyu secara umum adalah :

• Dengan nilai rata-ratanya adalah :

• Amplitudo bagian ac dihitung dari :

28

Page 29: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

dimana :

• Gambar berikut menunjukkan hubungan antara kandungan harmonisa ternormalisasi dari tegangan keluaran terhadap sudut penyalaan α.

29

Page 30: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Tegangan keluaran harmonik sebagai fungsi sudut penyalaan pada penyearah terkontrol satu fasa

30

Page 31: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Arus rms ditentukan dengan kombinasi arus rms pada masing-masing frekuensi :

• Dengan makin naiknya jumlah (banyaknya) harmonisa, impedansi induktansi naik. Olehkarenanya hanya beberapa banyaknya harmonisa saja yang digunakan untukperhitungan arus rms.

31

Page 32: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Jadi bila induktornya besar, maka bagian ac menjadi kecil sehingga arusnya mendekati dc-murni.

• Contoh :

Penyearah gelombang penuh terkontrol dicatu dari sumber ac 120 Vrms, 60 Hz dengan beban R = 10 Ω dan L = 20 mH dan α = 60o. Hitunglah : a). Persamaan arus beban, b). Arus beban rata-rata, c). Daya yang diserap beban.

32

Page 33: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Solusi :

a).

33

Page 34: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Solusi i0(β) = 0 secara numerik diperoleh β = 3,78 rad = 216o, sehingga π+α = 4,19 >β arusnya tidak kontinyu

b). Arus rata-rata beban :

c). Daya yang diserap beban adalah Irms2R

34

Page 35: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Beban R+L, Arus Kontinyu– Batas antara mode arus kontinyu dan arus

tidak kontinyu bila β pada persamaan arus keluaran adalah (α+π).

– Untuk operasi arus kontinyu pada ωt = (α+π) harus lebih besar nol.

– Dengan menggunakan teori trigonometri :

35

Page 36: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Penyelesaian α,

• Dengan menggunakan,

36

Page 37: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Deret fourier bentuk gelombang arus kontinyu, dinyatakan dalam bentuk umum :

• Nilai dc (rata-rata) :

• Amplitudo bagian ac dihitung dari

37

Page 38: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Dimana

• Arus rms ditentukan dengan mengkombinasikan arus rms pada masing-masing frekuensi :

38

Page 39: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

Penyearah Terkontrol Beban

R+L+sumber dc

• Analisisnya sama dengan penyearah tidak terkontrol

• SCR dapat dinyalakan pada saat mendapatkan bias maju dengan sudut penyalaan :

39

Page 40: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Dalam kondisi arus kontinyu, tegangan keluaran rata-rata :

• Arus rata-rata beban :

40

Page 41: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Bagian tegangan ac sama dengan penyearah terkontrol beban R+L.

• Daya yang diserap oleh tegangan dc

• Daya yang diserap beban resistor : Irms2R. Bila induktansi

sangat besar dan arus mempunyai ripple kecil, maka daya yang diserap resistor . dco VI 2

41

Page 42: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Contoh :

Penyearah terkontrol gelombang penuh dengan sumber masukan 240 V-rms pada 60 Hz. Beba terpasang R=5Ω, Vdc=100V dan induktor cukup besar sehingga menghasilkan arus kontinyu. Hitunglah : a). Sudut penyalaan α sehingga menhasilkan daya yang diserap sumber dc 1000W, b). Nilai induktansi yang akan membatasi variasi arus beban puncak-ke-puncak menjadi 2A.

42

Page 43: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Solusi :

a). Daya pada sumber dc 100V menjadi 1000W, maka arusnya adalah 10A.

Tegangan keluaran :

• Maka sudut penyalaan α untuk mendapatkan keluaran

150 Vdc :

43

Page 44: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• b). Amplitudo arus beban untuk masing-masing bagian ac :

• Naiknya nilai n akan menghasilkan penurunan amplitudo dan kenaikan besarnya impedansi, dimana keduanya memberikan kontribusi terhadap berkurangnya arus ac.

• Variasi arus puncak-ke-puncak dapat ditentukan melalui komponen ac pertama (n=2).

• Dari gambar (hubungan Vn/Vm terhadap α), untuk n=2 diperoleh Vn/Vm = 0,68.

230240268,0

68,0

2

V

VV mn

44

Page 45: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Dengan variasi puncak-ke-puncak 2A, maka amplitudonya = 1A (nol-ke-puncak)

• Impedansi beban yang diperlukan untuk n = 2

• Resistor 5 ohm tidak signifiksn dibanding dengan total

impedansi 230 ohm, maka Zn ~nωoL.

45

Page 46: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

PENYEARAH TIGA FASA

46

Page 47: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Penyearah tiga fasa umumnya banyak digunakan dalam industri untuk menghasilkan tegangan dc dan arus dc yang besara pada beban.

• Analisa awal, rangkaian diasumsikan dicatu dari sumber yang ideal dan diode ideal.

• Kelompok atas dari bagian separuh diode jembatan, salah satu diode akan konduksi bila tegangan anoda-nya lebih tinggi, sementara dua diode yang lain mendapatkan tegangan balik (padam).

• Kelompok bawah dari bagian separuh diode jembatan, salah satu diode akan konduksi bila tegangan katodenya lebih rendah, sementara dua diode yang lainnya mendapat tegangan balik (padam).

47

Page 48: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Ketika diode D1 dan D2 konduksi, tegangan keluaran yang terasa disisi beban sebesara vac. Jadi tegangan beban ditentukan oleh tegangan antar fasa (line-to-line) dari sumber yang tertinggi saat itu.

• Ada enam pasangan tegangan antar fasa yang terjadi pada beban selama satu periode tegangan sumber (3600), yaitu tegangan diode : 6-1 ; 1-2 ; 2-3 ; 3-4 ; 4-5 ; 5-6 yang periode konduksinya 3600/6 = 600.

• Karena terjadi ada enam transisi dalam setiap periode tegangan sumber, maka rangkaian ini disebut dengan “Penyearah Enam-Pulsa” (Six-pulse Rectifier).

48

Page 49: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Dengan menggunakan hukum Kirchhoff arus pada simpul a, b, dan c :

• Setiap diode konduksi sepertiga waktu, maka :

49

Page 50: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Daya nyata dari sumber tiga fasa :

• Tegangan balik maksimum pada diode adalah tegangan antar fasa yang tampak pada gambar adalah bentuk gelombang pada saat diode D1 padam.

• Tegangan keluaran periodik didefinisikan sebagai vo(ωt) = Vm,L-Lsin(ωt) untuk π/3<=(ωt)<=2π/3 dengan periode π/3 yang digunakan untuk menentukan koefisien deret fourier-nya.

50

Page 51: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Koefisien-koefisien bagian sinus adalah Nol (simetris), maka deret fourier tegangan keluaran :

• Nilai rata-rata tegangan keluaran :

dimana : Vm,L-L = tegangan antar fasa puncak dari sistem 3 fasa = √2xVrms,L-L

51

Page 52: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Amplutudo bagian tegangan ac :

• Oleh karena tegangan keluaran-nya mempunyai 1/6 dari tegangan sumber, maka harmonisa keluarannya sebesar orde 6kω (k = 1,2,3......)

• Tampak bahwa keuntungan dari penyearah tiga fasa dibanding dengan penyearah satu fasa adalah keluarannya mendekati dc-murni dan frekuensi harmonisanya tinggi pada amplitudo rendah sehingga tanpa diperlukan filter.

52

Page 53: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Dalam aplikasinya, beban diserikan dengan indukstor sehingga menghasilkan arus beban yang mendekati dc-murni. Deret fourier arus-arus pada fasa a sumber adalah :

dimana terdiri dari frekuensi fundamental dari sumber dan harmonisa orde ...)3,2,1(16 kk

53

Page 54: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Karena arus harmonisa adalah merupakan masalah pada sistem ac, maka diperlukan filter untuk mencegahnya. Filter tipikal ditunjukkan pada gambar berikut :

• Filter resonan digunakan untuk mengetanahkan harmonisa ke-5 dan ke-7. Harmonisa orde tinggi dikurangi dengan high-pass filter. Filter ini digunakan untuk mencegah arus harmonisa dari propagasi sistem ac.

54

Page 55: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Contoh :Penyearah tiga fasa gelombang penuh dicatu sumber tiga fasa 480 Vrms antar fasa f=60Hz, dibebani yang terdiri dari R=25Ω diseri dengan L=50mH. Hitunglah : a). Tegangan keluaran penyearah, b). Arus beban dc dan bagian ac pertama arus beban, c). Arus diode rata-rata dan rms, d). Daya nyata dari sumber.

• Solusi :a). Tegangan keluaran rata-rata penyearah tiga fasa jembatan :

55

Page 56: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

b). Arus beban rata-rata :

Bagian pertama komponen ac (n=6)

56

Page 57: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

c). Arus beban rms = arus rata-rata, sehingga bagian ac-nya kecil :

d). Arus sumber rms :

e). Daya nyata dari sumber :

57

Page 58: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

PENYEARAH TERKONTROL TIGA FASA

58

Page 59: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• SCR mulai konduksi pada saat pulsa trigger diberikan ke gate SCR, ketika SCR mendapat tegangan maju dan intervalnya disebut dengan sudut penyalaan (α)

• Tegangan keluaran rata-rata :

• Tampak bahwa tegangan keluaran rata-rata turun, bila sudut penyalaan α naik.

• Harmonisa tegangan keluarannya masih tetap pada orde 6k, tetapi amplitudonya sebagai fungsi dari sudut penyalaan α.

• Gambar berikut menunjukkan tiga amplitudo harmonisa pertama ternormalisasi.

59

Page 60: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

60

Page 61: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Contoh :

Penyearah terkontrol tiga fasa gelombang penuh, mempunyai masukan 480 Vrms, 60 Hz. Parameter beban terdiri dari R = 10 Ω diserikan dengan L = 50 mH. Hitunglah : a). Sudut penyalaan untuk mendapatkan arus rata-rata beban 50 A, b). Amplitudo harmonisa n = 6 dan n = 12.

• Solusi :

a). Tegangan keluaran dc :

61

Page 62: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Solusi :

a). Tegangan keluaran dc :

b). Dengan menggunakan gambar hubungan antara Vn/Vm dan α, diperoleh amplitudo tegangan harmonisa :

10,021,0 126 mm V

Vdan

V

V

62

Page 63: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• dimana :

• Arus harmonisa :

VVm 82,6784802

VVV

VVV

m

m

882,6782,67810,010,0

55,14282,67821,021,0

12

6

63

Page 64: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Konverter tiga fasa yang beroperasi sebagai inverter

64

Page 65: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Komverter jembatan tiga fasa dapat juga beroperasi sebagai inverter, yaitu aliran dayanya dari sisi dc ke sisi ac.

• Sebuah rangkaian konverter yang beroperasi sebagai inverter terlihat pada gambar, dimana daya dicatu dari sumber dc dan diserap oleh konverter dan dikembalikan ke sumber.

• Aruh arus dc tampak seperti pada gambar karena ada rangkaian jembatan SCR.

65

Page 66: Bab 4.2 Penyearah Gelombang Penuh

• Pada kondisi daya diserpa oleh konverter dan dippindahkan ke sumber ac, maka tegangan keluaran konverter harus negatif, sehingga dengan persamaan yang ada dengan α > 90o diperoleh tegangan keluaran negatif.

• Pada gambar bentuk gelombang tampak α = 1500 dan arus beban kontinyu

66