4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

41
KONSEP PEDOMAN TEKNIS PT-PSP. A3-4.2012 PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) TA. 2012 DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

Transcript of 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Page 1: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

KONSEPPEDOMAN TEKNIS

PT-PSP. A3-4.2012

PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)

TA. 2012

DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHANDIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN2012

Page 2: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) TA.2012

i

KATA PENGANTAR

Maksud dan tujuan penerbitan Pedoman Teknis ini adalah dalam rangka memberikan acuan dan panduan bagi para petugas Dinas lingkup Pertanian baik Propinsi, Kabupaten/kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang dananya bersumber baik dari APBN maupun APBD TA 2012.

Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan saksama. Disamping itu dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keraguan dalam implementasi kegiatan di lapangan.

Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, oleh karenanya diharapkan pihak Dinas lingkup Pertanian Propinsi dapat menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas lingkup Pertanian Kabupaten/Kota menerbitkan Petunjuk Teknis yang akan menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi spesifik daerah masing-masing.

Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besarnya kesejahteraan petani di Indonesia.

Jakarta, Januari 2012

Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan,

Ir.Tunggul Iman Panudju, M.SC NIP. 19580526 198703 1002

Page 3: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) TA.2012

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ..................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. iv I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................ 1 1.2. Tujuan ..................................................................... 3 1.3. Sasaran ................................................................... 4 1.4. Pengertian ............................................................... 4

II. SYARAT LOKASI ............................................................ 7

III. RUANG LINGKUP KEGIATAN ........................................ 8 3.1. Pembangunan Rumah Kompos Sederhana ........... 8 3.2. Pembangunan Bak Fermentasi .............................. 8 3.3. Pengadaan Peralatan dan Mesin .......................... 8 3.4. Pembangunan Kandang Komunal ......................... 8 3.5. Pengadaan Ternak Sapi ........................................ 9 3.6. Penyediaan Pakan Ternak......................................9

IV. SPESIFIKASI TEKNIS......................................................10 4.1. Rumah Kompos ...................................................... 10 4.2. Pengadaan Peralatan dan Mesin ........................... 12 4.3. Kandang Ternak .................................................... 13 4.4. Ternak Sapi/Kerbau ................................................ 14

V. PELAKSANAAN KEGIATAN 15 5.1. Cara Pelaksanaan .................................................. 15 5.2. Jadwal Kegiatan ...................................................... 16 5.3. Pendanaan .............................................................. 17 5.4. Pengelolaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)20

VI. PELAPORAN ................................................................. 20

VII. PENUTUP ………………………………………………….. 21

LAMPIRAN

Page 4: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) TA.2012

iii

DAFTAR GAMBAR

1. Contoh bangunan rumah kompos …………………………. 11

2. Alat Pengolah Pupuk Organik ……………………………… 12

3. Contoh kendaraan roda 3 ………………………………….. 13

Page 5: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) TA.2012

iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1. Rencana Alokasi Kegiatan UPPO TA.2012.......................22

2. Contoh RUKK ………………………………………………. 24

3. Jadwal Palang Kegiatan …………………………………… 25

4. Form PSP …………………………………………………… 26

5. Contoh Outline Laporan Akhir …………………………….. 27

6. Contoh Rancangan Rumah Kompos ……………………... 28

Page 6: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Luas panen padi sawah saat ini berkisar 12,8 juta Ha (BPS,2009)

dan diketahui setiap tahun terjadi degradasi, fragmentasi serta alih

fungsi lahan/konversi dan sebagainya, sehingga sangat

memerlukan pengaturan oleh pemerintah. Dilain pihak,

pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,4 – 1,6 % per tahun,

menuntut kebutuhan pangan secara nasional yang terus meningkat

jumlah dan kualitasnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan

tersebut, perlu diupayakan agar produktivitas lahan dapat

dipertahankan dan ditingkatkan dengan berbagai penerapan

teknologi tepat guna dan mengoptimalkan pemberdayaan

masyarakat.

Kondisi lahan sawah produktif pada saat ini sebagian besar telah

menunjukkan kerusakan/degradasi penurunan kesuburannya. Hal

ini ditunjukkan oleh semakin rendahnya kandungan bahan organik

pada lahan sawah. Berdasarkan hasil penelitian Balai Besar

Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Departemen

Pertanian bahwa sebagian besar kandungan bahan organik lahan

sawah < 2 %.

Perbaikan kesuburan merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas lahan pertanian dalam rangka mendukung

Page 7: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

2

peningkatan produktivitas pada subsektor tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan. Salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan pada lahan sawah

adalah dengan mengembalikan jerami ke dalam lapisan tanah

sebagai bahan organik dan tidak membakar atau membawa jerami

keluar dari areal sawah. Upaya lain dalam perbaikan kesuburan

lahan sawah dapat ditempuh melalui pemberian pupuk organik

yang berasal dari bahan organik berupa limbah pertanian seperti

limbah panen (jerami dan lainnya) serta limbah peternakan (kotoran

hewan). Perbaikan kesuburan lahan dengan penggunan pupuk

organik perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan

nilai tambah produk pertanian, efisiensi dalam usahatani,

peningkatan aspek kesehatan serta terpeliharanya lingkungan

hidup.

Proses pembuatan pupuk organik dari bahan baku berupa limbah

panen dan limbah peternakan apabila dilakukan secara alami

memerlukan waktu cukup lama yaitu sekitar 1 – 2 bulan bahkan

lebih. Apabila proses tersebut menggunakan alat bantu berupa

APPO (alat pengolah pupuk organik) yang berfungsi sebagai

pencacah dan penghancur bahan organik, maka waktu

pengomposan menjadi lebih pendek yaitu sekitar hanya 2-3

minggu. Dalam skala kelompok tani/gapoktan, diperlukan Unit

Pengolah Pupuk Organik (UPPO), yaitu berupa bangunan rumah

kompos untuk penempatan mesin APPO, bak fermentasi,

Page 8: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

3

dilengkapi alat pengangkut kendaraan bermotor roda tiga agar lebih

efisien, serta hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan bahan baku

pupuk organik.

Lokasi penempatan UPPO diupayakan berada di dekat sumber

limbah panen di sentra produksi tanaman, sentra peternakan,

sehingga ketersediaan bahan baku pembuatan pupuk organik lebih

terjamin. Oleh karena itu, penyediaan ternak sapi/kerbau dalam

paket kegiatan Pengembangan UPPO sangat mendukung

tersedianya bahan baku tersebut.

Upaya peningkatan dan perbaikan kesuburan lahan pertanian

melalui pengembangan unit pengolah pupuk organik, dilaksanakan

dengan cara pemberdayaan masyarakat, maka diharapkan dari

kegiatan tersebut disamping dapat meningkatkan produksi tanaman

pertanian, selanjutnya dapat meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani serta mampu membuka lapangan kerja di

pedesaan.

1.2. Tujuan

Tujuan dari Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO),

yaitu :

1. Menyediakan fasilitas terpadu pengolahan bahan organik

(jerami, sisa tanaman, limbah ternak, sampah organik)

menjadi kompos (pupuk organik).

Page 9: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

4

2. Memenuhi kebutuhan pupuk organik oleh, dari dan untuk

petani, tanpa harus membeli dan bergantung kepada pabrik

pupuk.

3. Mensubstitusi kebutuhan pupuk anorganik.

4. Memperbaiki kesuburan dan produktivitas lahan pertanian.

5. Meningkatkan populasi ternak.

6. Membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja di

pedesaan.

7. Media pelatihan dan penelitian bagi berbagai kalangan

masyarakat, termasuk petani, mahasiswa dan karyawan.

8. Melestarikan sumberdaya lahan pertanian dan lingkungan.

1.3. Sasaran

Sasaran dari kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) adalah sentra produksi tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan rakyat dan sentra peternakan,

sebanyak 100 unit yang tersebar di 93 kabupaten di 26

propinsi.

1.4. Pengertian

a. Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) adalah

upaya memperbaiki kesuburan lahan untuk meningkatkan

produktivitas pertanian, yang difasilitasi dengan pembangunan

unit pengolah pupuk organik, terdiri dari bangunan rumah

Page 10: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

5

kompos, bak fermentasi, Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO),

kendaraan roda 3, bangunan kandang ternak, dan ternak

sapi/kerbau.

b. Rumah kompos adalah bangunan yang berfungsi untuk

memproses pengomposan sisa hasil tanaman/jerami/limbah

kotoran ternak/sampah organik rumah tangga menjadi pupuk

organik/kompos.

c. Peralatan dan Mesin adalah sarana/ prasarana yang terdiri dari :

Mesin APPO ( Alat Pengolah Pupuk Organik), kendaraan roda 3,

dan peralatan penunjang lainnya.

d. Mikro Organisme Lokal (MOL) adalah cairan yang terbuat dari

bahan-bahan alami sebagai media hidup berkembangnya mikro

organisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran

bahan organik (proses dekomposisi menjadi kompos/pupuk

organik). Di samping itu juga dapat berfungsi sebagai nutrisi

tambahan bagi tanaman yang sengaja dikembangkan dari mikro

organisme yang berada di tempat tersebut.

e. Bahan organik adalah semua bahan yang berasal dari limbah

makhluk hidup yang secara alami dapat

dihancurkan/dekomposisi oleh jasad renik (mikroba) di alam.

Contoh bahan organik adalah seresah/bagian tanaman, sisa

hasil/limbah panen, kotoran ternak/limbah hewan ternak.

Page 11: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

6

f. Pengomposan adalah proses alami di mana bahan organik

mengalami penguraian secara biologis khususnya oleh mikroba

yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

g. Pupuk organik/kompos adalah pupuk yang sebagian besar atau

seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari bagian

tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses

dekomposisi, dapat berbentuk padat atau cair yang dapat

berfungsi sebagai pupuk dan dapat digunakan untuk

memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan biologi tanah pertanian.

h. Persyaratan mutu pupuk organik adalah sebagaimana

ditetapkan oleh Menteri Pertanian Nomor :

02/Pert/HK.060/2/2006, antara lain kadar C/N Rasio 10-25 %.

i. Manager pengelolaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

adalah orang yang memiliki kapabilitas untuk mengelola UPPO

secara profesional, yang ditunjuk oleh kelompok penerima

UPPO, atas dasar musyawarah dan bertanggung jawab

terhadap pengelolaan dan keberlanjutan UPPO.

j. Operator adalah petugas yang mengoperasionalkan Alat

Pengolah Pupuk Organik di UPPO dan bertanggung jawab

kepada manager dan ketua kelompok tani/gapoktan.

Page 12: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

7

II. SYARAT LOKASI

1. Lokasi memiliki potensi sumber bahan baku pembuatan kompos,

terutama limbah organik/ limbah panen tanaman, kotoran

hewan/ limbah ternak dan sampah organik rumah tangga pada

kawasan :

a. Sentra produksi tanaman pangan

b. Sentra produksi hortikultura

c. Sentra produksi perkebunan rakyat

d. Sentra produksi peternakan

2. Lahan rumah kompos dan kandang ternak milik kelompok

tani/gapoktan atau lahan desa yang diserahkan penggunaannya

untuk kepentingan kelompok tani/gapoktan tanpa batas waktu.

Apabila menggunakan lahan pribadi harus disertai surat

pernyataan bermaterai dan disahkan oleh yang berwenang yang

berisi kesediaan penggunaan lahan dari pemilik lahan.

3. Lahan tidak dalam sengketa dan tidak ada ganti rugi.

Page 13: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

8

III. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO) terdiri dari :

3.1. Pembangunan Rumah Kompos Sederhana a. Pembuatan desain sederhana

b. Pengadaan bahan dan material

c. Konstruksi rumah kompos

d. Fasilitas penerangan dan sarana air bersih

3.2 Pembangunan Bak Fermentasi ( di luar bangunan rumah kompos) a. Pembuatan desain sederhana

b. Pengadaan bahan dan material

c. Konstruksi bak fermentasi

3.3 Pengadaan Peralatan dan Mesin a. Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)

b. Kendaraan angkutan bermotor roda 3

3.4 Pembangunan Kandang Komunal a. Pembuatan desain sederhana

b. Pengadaan bahan dan material

c. Konstruksi kandang ternak komunal

d. Fasilitas penerangan dan sarana air bersih

Page 14: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

9

3.5 Pengadaan Ternak Sapi/Kerbau Pengadaan ternak sebanyak 35 ekor ( 32 betina, 3 jantan

3.6 Penyediaan Pakan Ternak Penanaman Hijauan Makanan Ternak (HMT) minimal untuk 35 ekor

sapi

Page 15: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

10

IV. SPESIFIKASI TEKNIS 4.1 Rumah Kompos

a. Norma

Pembangunan UPPO diarahkan pada lokasi yang memiliki

potensi sumber bahan baku pembuatan kompos, terutama

limbah organik/ limbah panen tanaman, kotoran hewan/ limbah

ternak dan sampah organik rumah tangga pada kawasan :

a. Sentra produksi tanaman pangan

b. Sentra produksi hortikultura

c. Sentra produksi perkebunan rakyat

d. Sentra produksi peternakan

b. Standar teknis

Luas tanah minimal 300 m2, terdiri dari :

- luas bangunan rumah kompos minimal 80 m2

- luas kandang ternak sapi/kerbau minimal 200 m2

- luas bak fermentasi minimal 20 m2

- Kebun HMT

Fasilitas penerangan dan air bersih sesuai dengan kebutuhan

UPPO.

Page 16: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

11

c. Kriteria

- Penerima manfaat bersedia mengelola UPPO secara

swadaya

- Penerima manfaat bersedia menyediakan lahan untuk

rumah kompos, lahan untuk bak fermentasi dan kandang

ternak sapi/kerbau tanpa ganti rugi tanah

- Penerima manfaat bersedia memanfaatkan dan mengelola

UPPO dengan baik.

- Penerima manfaat bersedia menyusun dan membuat

laporan kegiatan

- Penerima manfaat bersedia menyediakan biaya operasional

(bahan bakar, pelumas, honor operator, pemeliharaan

ternak, penyediaan pakan ternak)

Gambar 1. Contoh bangunan rumah kompos

Page 17: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

12

4.2 Pengadaan Peralatan dan Mesin

Pengadaan peralatan dan mesin mengacu kepada spesifikasi teknis

sebagai berikut :

a. Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)

- Kapasitas 850 kg / jam - 1.000 kg / jam

- Bahan Pisau : Baja kekerasan minimal 54 HRC

- Jumlah pisau minimal 18 buah

- Fungsi : Pencacah, penghancur dan menghaluskan bahan

organik

‐  APPO : Telah memiliki Test Report dari instansi yang

berwenang

- Mesin Penggerak : 8,5 PK – 10,5 PK mempunyai

Standar Nasional Indonesia (SNI)

Gambar 2. Alat Pengolah Pupuk Organik

Page 18: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

13

b. Kendaraan Roda 3

- Jumlah roda/ ban : 3 (tiga) buah

- Bagian belakang terdapat bak yang dapat berfungsi untuk

pengangkut bahan baku limbah/sampah

- Daya angkut minimal 500 kg

Gambar 3. Contoh kendaraan roda 3

4.3 Kandang Ternak

a. Kandang komunal.

b. Lokasi kandang ternak diupayakan berdekatan atau dalam satu

hamparan dengan rumah kompos, untuk memudahkan

pengangkutan kotoran ternak sebagai bahan baku pembuatan

kompos.

c. Dilengkapi dengan tempat makan dan minum ternak.

Page 19: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

14

Gambar 4. Sapi dan Kandang

4.4 Ternak Sapi/Kerbau

a. Jumlah ternak sebanyak 35 ekor (betina 32 ekor, pejantan 3

ekor) yang berasal dari luar kabupaten.

b. Umur minimal 18 bulan

c. Spesifikasi ternak sapi/kerbau mengacu kepada ketentuan dari

Dinas Peternakan setempat atau Tim Teknis

d. Pengadaan ternak sapi/kerbau dilengkapi dengan Surat

Keterangan Kesehatan Hewan dari instansi yang berwenang /

Dinas Peternakan setempat.

Page 20: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

15

V. PELAKSANAAN KEGIATAN 5.1. Cara Pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan kegiatan mengacu kepada Pedoman

Umum Bantuan Sosial yang dikeluarkan Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian TA.2012. Pencairan anggaran

secara bertahap sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

dengan sistem contra-sign/ nota persetujuan yang

direkomendasikan oleh Tim Teknis dan mendapatkan persetujuan

Kepala Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota setempat.

Pembangunan fisik rumah kompos, pengadaan ternak sapi/kerbau,

pembangunan kandang komunal, pembangunan bak fermentasi,

dan pengadaan peralatan dan mesin dilakukan oleh kelompok tani/

gapoktan/kelompok penerima manfaat.

5.2. Jadwal kegiatan

Jadwal kegiatan ini mempertimbangkan urutan / prioritas komponen

kegiatan yang akan dilaksanakan. Penyusunan jadwal kegiatan

dimaksudkan agar penyelesaian semua komponen kegiatan tidak

melampaui batas waktu tahun anggaran 2012.

Page 21: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

16

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Sosialisasi kegiatan kepada petani / kelompok tani / gapoktan

dilaksanakan untuk memberikan pemahaman terhadap tujuan

kegiatan

b. Rancangan teknis sederhana UPPO dibuat oleh kelompok

tani/gapoktan dibantu Tim Teknis,

c. Penyusunan RUKK (Rencana Usulan Kegiatan Kelompok) yang

merupakan rincian setiap komponen kegiatan beserta biayanya,

disusun oleh kelompok tani/gapoktan, disetujui dan disahkan

oleh Tim Teknis dan Kepala Dinas lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota setempat.

d. Pembukaan rekening bank untuk menerima transfer dana

kegiatan harus atas nama kelompok tani/gapoktan atau

kelompok penerima manfaat.

5.3. Pendanaan

a. Biaya pelaksanaan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah

Pupuk Organik (UPPO) dialokasikan melalui Dana DIPA APBN

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian TA.2012, pada pos

anggaran belanja bantuan sosial lainnya dengan pola bantuan

sosial. Komponen pembiayaan terdiri dari 1) pembangunan

rumah kompos, 2) pembangunan bak fermentasi, 3) pengadaan

alat pengolah pupuk organik, 4) pengadaan kendaraan roda 3,

Page 22: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

17

5) pembangunan kandang ternak, 6) pengadaan 35 ekor

sapi/kerbau. Prosedur pelaksanaan anggaran mengacu pada

Pedoman Pelaksanaan Bantuan Sosial yang diterbitkan oleh

Direktorat Jenderal PSP.

b. Dukungan/Sinergi Dana APBD Kabupaten/Kota .

Digunakan untuk membiayai kegiatan pertemuan sosialisasi,

penyusunan rancangan teknis sederhana, pembinaan

kelompok tani/gapoktan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

serta biaya operasional pengelolaan UPPO sebelum mandiri.

c. Kontribusi Kelompok Penerima Manfaat

- Menyediakan lahan untuk UPPO

- Petani / kelompok tani / gapoktan bertanggung jawab

terhadap pemeliharaan fisik UPPO, serta menjamin

keberlanjutan operasional UPPO

5.4. Pengelolaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

UPPO yang telah dibangun dan diadakan beserta segala

perlengkapan penunjangnya merupakan aset kelompok

tani/Gapoktan, oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu

dilakukan dengan baik dan benar serta berkesinambungan agar

diperoleh output/keluaran sebagaimana tujuan yang diharapkan.

Dinas lingkup pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota ikut

bertanggung jawab dan wajib memberikan bimbingan dan

pemantauan terhadap jalannya pengoperasian UPPO yang ada di

Page 23: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

18

wilayahnya. Dengan demikian, jika terdapat permasalahan yang

dihadapi kelompok tani dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan

UPPO dan pemanfaatannya dapat segera diantisipasi sehingga

terhindar dari kemungkinan terhentinya aktivitas UPPO.

Kelompok penerima UPPO harus bersedia dan berusaha

memelihara dan mengoperasikan pembuatan pupuk

organik/kompos dan pemeliharaan ternak secara swadaya dan

swadana. Dalam pengelolaan UPPO, beberapa hal yang perlu

diperhatikan antara lain :

a. Dikelola secara baik dengan membentuk struktur organisasi

pengelola semacam manager, tenaga operator dll.

b. Biaya operasional dan pemeliharaan UPPO, termasuk bahan

bakar / perbaikan alat, dan biaya/upah operator menjadi

tanggung jawab kelompok penerima bantuan, sesudah mandiri.

c. Kompos/pupuk organik yang dihasilkan diutamakan untuk

kebutuhan anggota kelompok tani/gapoktan dalam rangka

perbaikan kesuburan lahannya.

d. Perkembangan produksi dan catatan keuangan agar dapat

dibukukan dengan baik, agar memudahkan dalam evaluasi.

Dalam pengelolaan ternak sapi/kerbau perlu memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

a. Ketersediaan pakan ternak baik melalui penyediaan pakan di

lahan usahatani maupun penyediaan pakan di lahan hijauan

makanan ternak

b. Ketersediaan air untuk minum ternak kebutuhannya.

Page 24: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

19

c. Kandang komunal ternak sapi/kerbau berada dekat dengan

rumah kompos untuk memudahkan dalam pengangkutan

kotoran ternak sebagai bahan baku kompos

d. Model pengelolaan ternak sapi/kerbau oleh kelompok

didasarkan pada sistem yang berlaku di daerah setempat di

bawah bimbingan instansi yang membidangi.

Page 25: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

20

VI. PELAPORAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) ini, perlu dilakukan kegiatan pembinaan / supervisi,

monitoring, evaluasi dan pelaporan oleh petugas Dinas lingkup Pertanian

kabupaten/ kota, Dinas Lingkup Pertanian Propinsi dan lembaga institusi

lainnya.

Laporan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk

Organik (UPPO) disusun setelah pelaksanaan kegiatan selesai oleh

kelompok pengelola kegiatan, disampaikan kepada Dinas Lingkup

Pertanian Kabupaten/Kota setempat. Selanjutnya Dinas lingkup

Pertanian Kabupaten/Kota menyampaikan laporan tersebut kepada Dinas

Lingkup Pertanian Provinsi dan Pusat. Laporan ke Pusat disampaikan

kepada Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan dengan alamat :

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Jl. Taman Margasatwa No.3 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 Telp. (021) 780 5278, fax. (021) 7805552.

Format laporan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO) sebagaimana lampiran 4.

Page 26: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

21

VII. PENUTUP

Dengan adanya kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik

(UPPO), maka dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Mengolah ulang limbah pertanian, sehingga dapat meningkatkan

pemberdayaan di masing-masing kelompok penerima manfaat

2. Merehabilitasi lahan sehingga dapat meningkatkan kesuburan lahan

pertanian,

3. Menjaga lingkungan dengan daur ulang limbah pertanian.

4. Secara bertahap dapat meningkatkan pemasyarakatan/sosialisasi

penggunaan pupuk organik secara nasional dan berkelanjutan.

Page 27: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

22

Lampiran 1.

RENCANA ALOKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN UPPO DANA TUGAS PEMBANTUAN DITJEN PSP TA.2012

Unit Unit Unit Unit Unit

T O T AL 79 2 12 7 100

1 ACEH

1 Kab. Bireun 1 1 2

2 Kab. Aceh Tamiang 1 1

3 Kab. Nagan Raya 1 1

2 SUMATERA UTARA

4 Kab. Simalungun 1 1

5 Serdang Bedagai 1 1

6 Kab. Tapanuli Selatan 1 1

7 Kab. Deli Serdang 1 1

3 SUMATERA BARAT

8 Kab. Pesisir Selatan 1 1

9 Kab. Agam 1 1

10 Kab. Tanah Datar 1 1

4 JAMBI

11 Kota Jambi 1 1

12 Kab. Merangin 1 1

5 SUMATERA SELATAN

13 Kab. Musi Banyuasin 1 1

14 Kab. Ogan Komering Ilir 1 1

15 Kota Palembang 1 1

6 BENGKULU

16 Kab. Bengkulu Utara 1 1

17 Kab. Seluma 1 1

18 Kab. Lebong 1 1

7 LAMPUNG

19 Kab. Pesawaran 1 1

20 Kab. Lampung Tengah 1 1

21 Kab. Lampung Selatan 1 1

8 BANTEN

22 Kab. Lebak 1 1

23 Kab. Serang 1 1

9 JAWA BARAT

24 Kab. Garut 1 1 2

25 Kota Tasikmalaya 1 1

26 Kab. Tasikmalaya 1 1 2

27 Kab. Ciamis 1 1

28 Kab. Karawang 1 1

29 Kab. Bandung 1 1

30 Kab. Sumedang 1 1

31 Kab. Sukabumi 1 1

32 Kab. Bogor 1 1

10 JAWA TENGAH

33 Kab. Semarang 1 1

34 Kab. Pekalongan 1 1

35 Kab. Pemalang 1 1

36 Kab. Kudus 1 1

37 Kab. Sragen 1 1

38 Kab. Magelang 1 1

39 Kab. Tegal 1 1

40 Purbalingga 1 1

41 Wonosobo 1 1

42 Jepara 1 1

43 Kab Purworejo 1 1

44 Kab. Klaten 1 1

45 Kab. Kebumen 1 1

NO. PROPINSI / KABUPATEN TP HORTI BUN NAK JML

Page 28: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

23

Unit Unit Unit Unit Unit

T O T AL 79 2 12 7 100

11 DIY

46 Gunung Kidul 1 1

47 Sleman 1 1

48 Bantul 1 1

49 Kulonprogo 1 1

12 JAWA TIMUR

50 Kab. Jombang 1 1

51 Kab. Banyuwangi 1 1

52 Kab. Gresik 1 1

53 Kab. Bojonegoro 1 1

54 Kab. Tuban 1 1

55 Kab. Tulungagung 1 1

56 Kab. Pamekasan 1 1

57 Kab. Probolinggo 1 1 2

58 Kab. Sampang 1 1

59 Kab. Madiun 1 1 2

60 Kab. Nganjuk 1 1

61 Kab. Ngawi 1 1

13 KALIMANTAN BARAT

62 Kab. Kubu Raya 1 1

63 Kota Pontianak 1 1

14 KALIMANTAN SELATAN

64 Kota Banjarbaru 1 1

65 Kab. Banjar 1 1

66 Kab. Tapin 1 1

15 KALIMANTAN TENGAH

67 Kab. Gunung Mas 1

16 NTB

68 Sumbawa Barat 1 1

69 Lombok Timur 1 1

17 MALUKU UTARA

70 Kab. Halmahera Timur 1 1

18 NTT

71 Kab. Alor 1 1

72 Kab. Sumba Barat Daya 1 1

19 SULAWESI SELATAN

73 Kab. Bantaeng 1 1 2

74 Kab. Pangkep 1 1

75 Kab. Bulukumba 1 1

76 Kab. Tana Toraja 1 1

77 Kab. Toraja Utara 1 1

78 Kab Barru 1 1

20 SULAWESI BARAT

79 Kab. Polewali Mandar 1 1

21 SULAWESI TENGAH

80 Kab Parigimontong 1 1

81 Kep. Banggai 1 1

22 SULAWESI TENGGARA

82 Kab. Kolaka 1 1

83 Kab. Muna 1 1

84 Kota Kendari 1 1

23 SULAWESI UTARA

85 Kab. Bolaangmongondow 1 1

86 Kab. Minahasa Selatan 1 1

24 BALI

87 Kab. Badung 1 1

88 Kab. Tabanan 1 1

89 Kab. Buleleng 1 1

25 PAPUA BARAT

90 Kab. Sorong 1 1 2

91 Kota Sorong 1 1

92 Kab. Fak -Fak 1 1

26 PAPUA93 Kab. Waropen 1 1

NO. PROPINSI / KABUPATEN TP HORTI BUN NAK JML

Page 29: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

24

Lampiran 2. Contoh RUKK

Tugas Pembantuan APBD Swadaya

A. RUMAH KOMPOS ‐                              1 BAHAN MATERIAL ‐                              ‐ Batu kali/pecah rit ‐                              ‐ Pasir rit ‐                              ‐ Batako buah ‐                              ‐ Semen zak ‐                              ‐ Besi batang ‐                              ‐ Lain‐lain (sebutkan) ‐                              

2 KONSTRUKSI ‐                              Tenaga kerja 3 org x 30 hari HOK ‐                              

3 PENYEDIAAN ALAT DAN MESIN ‐                              ‐ Alat Pengolah Pupuk Organik (UPPO) unit ‐                              ‐Kendaraan Roda 3 unit ‐                              

4 KANDANG ‐                              ‐ Bantuan kandang paket ‐                              

B. PENGADAAN TERNAK SAPI1 TERNAK SAPI ekor ‐                              ‐ Jantan ekor ‐                              ‐ Betina ekor ‐                              

322,500,000         

MengetahuiPejabat Pembuat Komitmen

(                                                   )

RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)KEGIATAN PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)

No. Uraian BiayaBiaya & Sumber Dana

Tim Teknis

(                               )

Ketua Kelompok Tani

Volume

JUMLAH

(                                                  )

Page 30: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

25

Page 31: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  22

Lampiran  1. Contoh  RUKK 

Tugas Pembantuan APBD Swadaya

A. RUMAH KOMPOS ‐                              1 BAHAN MATERIAL ‐                              ‐ Batu kali/pecah rit ‐                              ‐ Pasir rit ‐                              ‐ Batako buah ‐                              ‐ Semen zak ‐                              ‐ Besi batang ‐                              ‐ Lain‐lain (sebutkan) ‐                              

2 KONSTRUKSI ‐                              Tenaga kerja 3 org x 30 hari HOK ‐                              

3 PENYEDIAAN ALAT DAN MESIN ‐                              ‐ Alat Pengolah Pupuk Organik (UPPO) unit ‐                               ‐Kendaraan Roda 3 unit ‐                              

4 KANDANG ‐                              ‐ Bantuan kandang paket ‐                              

B. PENGADAAN TERNAK SAPI1 TERNAK SAPI ekor ‐                              ‐ Jantan ekor ‐                              ‐ Betina ekor ‐                              

322.500.000         

MengetahuiPejabat Pembuat Komitmen

(                                                   )

RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)KEGIATAN PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)

No. Uraian BiayaBiaya & Sumber Dana

Tim Teknis

(                               )

Ketua Kelompok Tani

Volume

JUMLAH

(                                                  )

 

 

 

Page 32: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

 

25 

 

Lampiran 3. Jadwal Palang Kegiatan  

JADWAL PALANG KEGIATAN PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)TA. 2011

No. Komponen Kegiatan

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IVA. Persiapan

1 Pembuatan Juklak oleh Propinsi2 Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota3 Koordinasi dengan Instansi terkait4 Sosialisasi5 Inventarisasi CPCL6 Penetapan Lokasi 7 Pembuatan rancangan teknis8 Musyawarah Kelompok Tani 9 Pembuatan rekening kelompok

10 Penyusunan RUKK

B. Pelaksanaan1 Transfer dana2 Konstruksi rumah kompos & kandang

a. Penyediaan bahan/materialb. Pelaksanaan fisikc. Operasional dan Pemeliharaan

3 Pengadaan sarana penunjang4 Pelatihan5 Monitoring6 Evaluasi

- Kabupaten/Kota- Propinsi- Pusat

7 Pelaporan

Minggu ke

BulanJanuari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu keMinggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu keOktober Nopember DesemberSeptember

 

Page 33: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  24

Lampiran_3._Form_PSP.01Form PSP. 01

Dinas : ……………………………..Kabupaten : ……………………………..Provinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..No. SP DIPA : ……………………………..

Anggaran Fisik Nama Desa/(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%) Kelompok Kecamatan

1 Perluasan dan Pengelolaan Lahan1. Cetak Sawah2. JUT3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

2 Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

3 Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

4 Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

5 Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

Catatan :1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

T.A. 2011

Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPANo. Aspek/Kegiatan

Lokasi Kegiatan

JUMLAH

Koordinat Keterangan

Penanggung jawab kegiatan Kabupaten

Anggaran Fisik

………………………., …………………………...…… 2011

 

Page 34: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  25

Lampiran_3_(lanjutan)_Form_PSP.02 Form PSP.02

Dinas : ……………………………..Propinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..

Anggaran Fisik(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%)

1 Dinas…………………………....*) A. Perluasan dan Pengelolaan LahanKab/Kota ………………………… 1. Cetak SawahNo. SP DIPA : ………..………… 2. JUT

3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

B. Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

C. Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

D. Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

E. Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

2 Dinas…………………………..*)Kab/Kota ……………………….No. SP DIPA : ……...…………

1. Cetak Sawah2. JUT3. Optimasi Lahan4. JITUT5. Tractor Roda 26. dst ……..

1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau E-mail : [email protected]*) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. ………………………., ……………………...………………. 2011

Penanggung jawab kegiatan Propinsi

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2011

No. Dinas Kabupaten/Kota*)Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPA

JUMLAH

Anggaran KeteranganFisikAspek/Kegiatan

 

Page 35: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  26

Lampiran_3_(lanjutan)_Form_PSP.03

Form PSP.03

Dinas : ………………………………Kabupaten : ………………………………Provinsi : ………………………………Subsektor : ………………………………NO SP DIPA : ………………………………

1 Perluasan dan Pengelolaan Lahan1. Cetak Sawah2. JUT3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

2 Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

3 Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

4 Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

5 Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

NO KEGIATAN Target Fisik DIPA Realisasi Fisik MANFAAT

TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)

 

 

Page 36: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  27

Lampiran_3_(lanjutan)_Form_PSP.04Form PSP.04

Dinas : …………………………………….Provinsi : …………………………………….Subsektor : …………………………………….

DINAS KAB/KOTA ASPEK/KEGIATAN

1 Dinas………….**) A. Perluasan dan Pengelolaan LahanKab/Kota ……. 1. Cetak SawahNo SP DIPA : ……. 2. JUT

3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

B. Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

C. Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

D. Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

E. Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

2 Dinas………….**)Kab/Kota …….No SP DIPA : …..

Catatan :1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]. Manfaat harus terukur, contoh :

a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton

4. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.

………………. ………………….…………. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Propinsi

REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

NO Target Fisik DIPA Realisasi Fisik MANFAAT

TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)

 

Page 37: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Lampiran 4 : Outline Laporan Akhir CONTOH OUTLINE LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN UPPO TA. 2011 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

1.2. Tujuan

1.3. Sasaran lokasi

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

III. LOKASI KEGIATAN

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Tahapan kegiatan

4.2. Realisasi fisik dan keuangan

V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

5.1. Permasalahan yang dihadapi

5.2. Pemecahan masalah

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VII. PENUTUP

LAMPIRAN

1. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan 0% - 50% - 100%

2. Desain sederhana dan RUKK

26

Page 38: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Lampiran 5 : Skoring Pembobotan Kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) A. PERSIAPAN 20 % 1. Pembuatan SK Tim Teknis 2 % 2. Penetapan CPCL 3 % 3. Rancangan teknis 4 % 4. Penyusunan RUKK 4 % 5. Perjanjian kerjasama 4 % 6. Transfer dana 3 % B. KONSTRUKSI 80 %

1. Pembangunan rumah kompos & kandang ternak 30 %

2. Penyediaan sarana penunjang 30 % (APPO, kend roda 3) 3. Pelatihan 20 %

27

Page 39: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  29

Lampiran 6. Contoh rancangan rumah kompos 

 

 

 

 

 

 

Page 40: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

  29

Lampiran 6. Contoh rancangan rumah kompos (lanjutan) 

 

 

 

 

 

Page 41: 4.2. PEDOMAN TEKNIS - UPPO 2012

Tugas Pembantuan APBD Swadaya

A. RUMAH KOMPOS ‐                              1 BAHAN MATERIAL ‐                              ‐ Batu kali/pecah rit ‐                              ‐ Pasir rit ‐                              ‐ Batako buah ‐                              ‐ Semen zak ‐                              ‐ Besi batang ‐                              ‐ Lain‐lain (sebutkan) ‐                              

2 KONSTRUKSI ‐                              Tenaga kerja 3 org x 30 hari HOK ‐                              

3 PENYEDIAAN ALAT DAN MESIN ‐                              ‐ Alat Pengolah Pupuk Organik (UPPO) unit ‐                              ‐Kendaraan Roda 3 unit ‐                              

4 KANDANG ‐                              ‐ Bantuan kandang paket ‐                              

B. PENGADAAN TERNAK SAPI1 TERNAK SAPI ekor ‐                              ‐ Jantan ekor ‐                              ‐ Betina ekor ‐                              

322.500.000         

MengetahuiPejabat Pembuat Komitmen

(                                                   )

RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)KEGIATAN PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)

No. Uraian BiayaBiaya & Sumber Dana

Tim Teknis

(                               )

Ketua Kelompok Tani

Volume

JUMLAH

(                                                  )