Post on 19-Mar-2019
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Observasi Awal
Kemampuan menggambar bentuk geometri masih kurang diminati anak Kelompok B
Paud Afiat seperti anak menggambar bentuk segitiga masih agak bengkok, gambar persegi yang
mereka buat miring dan lingkaran yang dibuat kurang tepat dan juga tidak beraturan.
Guru di Paud Afiat berupaya terus dalam meningkatkan kemampuan menggambar bentuk
geometri tersebut dengan memberi kesempatan kepada anak Kelompok B Paud Afiat
menggambar bebas apa saja yang ingin digambarnya. Bahkan guru seringkali mengajarkan anak
meniru garis tegak datar, miring, lengkung dan lingkaran yang dibuat oleh guru, meminta anak
meniru pola bentuk persegi, segitiga, dan lingkaran. Namun tetap saja, guru mengalami beberapa
kesulitan. Dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat diidentifikasi beberapa kesulitan tersebut
diantaranya anak kurang mampu dalam meniru membuat garis tegak, miring, lengkung dan
lingkaran, membuat gambar lingkaran, segitiga, dan persegi dengan rapi dan menggambar bebas
dari bentuk dasar titik garis, lingkaran, segitiga, persegi.
Berdasarkan data hasil observasi awal yang telah dilakukan peneliti tanggal 5 Januari
2012 pada anak Kelompok B Paud Afiat, diperoleh data kemampuan menggambar bebas yang
dimiliki anak masih kurang. Hal ini terlihat jelas pada kertas yang dibagikan guru sebagai tempat
untuk menggambar, mereka masih sangat kaku dalam meniru membuat garis tegak, miring,
lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi dan
menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran.
41
Data hasil pengamatan observasi awal terhadap kemampuan menggambar anak
Kelompok B Paud Afiat yang dinilai pada 3 (tiga) aspek menunjukkan bahwa: aspek (1) dapat
membuat garis tegak datar, miring, lengkung dan lingkaran hanya terdapat 8 anak atau 40% anak
yang mampu, dan 12 orang atau 60% yang kurang mampu melakukannya. Pada sepek (2) dapat
membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi terdapat 5 orang anak atau 25%
anak yang mampu dan 15 orang anak atau 75% yang tidak mampu melakukannya. Demikian
halnya pada aspek (3) dapat menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga,
dan lingkaran terdapat hanya 5 orang anak atau 25 % anak yang mampu dan 15 orang anak atau
75% yang tidak mampu melakukannya. Secara jelas hasil pengamatan tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 3 Hasil Pengamatan Observasi Awal Kemampuan Menggambar Bebas Pada Anak Kelompok B
Paud Afiat
No Indikator
Hasil Capaian
Mampu Kurang Mampu
Tidak Mampu
Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Dapat membuat garis tegak, miring, lengkung
dan lingkaran 8 40 8 40 4 20
2 Dapat membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi 5 25 11 55 4 20
3 Dapat menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran 5 25 9 45 6 30
Rata-Rata 6 30 9 47 5 23
Persentase Rata-Rata 30% 47% 23
Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012
Berdasarkan data yang ada pada tabel 6 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengamatan
observasi awal terhadap kemampuan menggambar bebas pada 20 anak Kelompok B Paud Afiat
diperoleh persentase rata-rata hanya sebesar 30% atau 6 anak yang dapat membuat garis tegak,
miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi,
dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran dengan
tepat. Kemudian terdapat 47% atau 9 anak yang kurang mampu dalam membuat garis tegak,
miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi,
dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran dengan baik.
Selebihnya terdapat 23% atau 5 anak yang tidak mampu dalam membuat garis tegak, miring,
lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi, dan
menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran dengan baik.
Dengan demikian sebagian anak Kelompok B Paud Afiat masih perlu bimbingan dalam
meningkatkan kemampuannya menggambar bebas dalam hal: dapat meniru membuat garis
tegak, miring, lengkung dan lingkaran, dapat membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran
dengan rapi dan dapat menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan
lingkaran. Oleh karena itu, berdasarkan hasil kesepakatan antara peneliti dengan pimpinan dan
guru di Paud Afiat bahwa dalam meningkatkan kemampuan tersebut, peneliti akan mencoba
mengajarkan anak Kelompok B Paud Afiat dalam melakukan kegiatan menggambar bebas
dengan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri.
4.1.2 Siklus I
Deskripsi hasil penelitian tindakan siklus I akan diuraikan sesuai dengan prosedur
penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, yaitu meliputi tahapan perencanaan,
tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan pemantauan dan evaluasi dan tahapan analisis dan
refleksi.
4.1.2.1 Tahap Perencanaan Siklus I
Tahap pelaksanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi. Pada
tahap ini, perlunya suatu koordinasi dengan pimpinan Paud Afiat dan guru Kelompok B Paud
Afiat mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan diajarkan dan bagaimana
rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan sebelumnya, bahwa
kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat masih rendah. Dalam pembahasan
dengan pimpinan dan guru Kelompok B Paud Afiat diperoleh kesepakatan menerapkan teknik
menggambar 3 bentuk dasar geometri untuk meningkatkan kemampuan menggambar bebas
tersebut.
Adapun hal yang dilakukan pada tahap perencanaan ini yaitu sebagai berikut: (1)
Mengkaji kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat berdasarkan observasi
awal dengan indikator: dapat membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, dapat
membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi dan dapat menggambar bebas dari
bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran, (2) Menyusun rencana pembelajaran
dalam bentuk Rencana Kegiatan Harian (RKH) berdasarkan tema/subtema indikator yang telah
dibuat. Mengenai langkah-langkah dan susunan rencana pembelajaran terlampir, (3) Merancang
pelaksanaan kegiatan dalam skenario pembelajaran serta mempersiapkan media yang digunakan
untuk pembelajaran menggambar bebas yang berupa: kertas, pensil, dan krayon. Dalam
merancang kegiatan penelitian dilakukan koordinasi dengan pimpinan dan guru Paud Afiat
sebagai observer, (4) Menyiapkan lembar observasi dan penilaian yang akan digunakan
dalam pembelajaran menggambar bebas dengan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri, (6)
Mempersiapkan alat dokumentasi.
4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan penelitian ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah
dibuat sebelumnya. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran menggambar bebas dengan
menggunakan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri untuk meningkatkan kemampuan
menggambar bebas. Tahap pelaksanaan ini terdiri dari dua pertemuan dengan tahap
pelaksanaannya sebagai berikut.
1. Pertemuan I
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Mei 2012. Peneliti
bertindak sebagai guru dan pimpinan Paud Afiat bersama gurunya bertindak sebagai observer.
Pada pertemuan pertama diajarkan tentang membuat garis tegak, miring, lengkung dan
lingkaran dan dapat membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi, dengan
langkah-langkah pembelajaran berpedoman pada skenario pembelajaran sebagai berikut.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti, dengan terlebih dahulu memperkenalkan
media yang telah disiapkan peneliti dalam kegiatan menggambar bebas seperti : kertas, pensil
dan krayon. Setelah kegiatan ini selesai peneliti mulai mengajarkan kepada anak bagaimana
membuat macam-macam garis pada kertas. Garis dapat berupa : garis tegak, garis miring,
garis putus-putus, garis silang, garis lengkung. Selanjutnya Peneliti mengajarkan kepada anak
bagaimana membuat bentuk gambar lingkaran dengan rapi menggunakan kaleng susu. Setelah
semua kegiatan tersebut diajarkan kepada anak, dilanjutkan dengan pemberian tugas dengan
aspek yang diamati adalah dapat membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran dan
dapat membuat gambar lingkaran dengan rapi menggunakan kaleng susu.
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan
pemberian tugas yang diberikan kepada anak, peneliti membagi anak menjadi 4 kelompok,
tiap kelompok berjumlah 5 orang. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti
melakukan pengamatan dan memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran dengan tepat dan membuat
gambar lingkaran dengan rapi. Bagi anak yang mampu melaksanakan tugas yang diberikan
peneliti dengan baik, peneliti memberikan penguatan kepada anak tersebut.
2. Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari berikutnya, yaitu pada hari Senin, tanggal 4
Juni 2012. Pada pertemuan kedua peneliti memberikan langkah pembelajaran yang sama
namun dengan objek pengamatan yang berbeda, indikator: dapat menggambar bebas dari
bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran. Dari hasil pertemuan pertama masih
ada anak didik yang belum mampu membuat gambar bentuk lingkaran yang tepat dengan
menggunakan kaleng susu, pada pertemuan ini peneliti mengajarkan kembali bagaimana
membuat bentuk gambar lingkaran, bentuk gambar persegi dan segitiga. Pada pertemuan
kedua ini akan dilakukan suatu perbaikan atas kekurangan dan permasalahan di pertemuan
pertama.
Setelah kegiatan awal selesai, peneliti masuk pada kegiatan inti yang diawali dengan
memberi tugas kepada anak mengelompokkan pias-pias bentuk geometri (lingkaran, segitiga,
persegi) menurut bentuk dan warna. Selanjutnya peneliti mengajarkan kepada anak
bagaimana membuat bentuk gambar persegi dan segitiga dengan rapi. Untuk mengetahui
kemampuan anak terhadap apa yang telah dipelajarinya, peneliti memberi tugas kepada anak
membuat bentuk persegi dan segitiga dengan rapi menggunakan balok persegi dan balok
segitiga. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan peneliti mengajarkan cara menggambar
bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran, dalam hal ini peneliti memberi
contoh menggambar bentuk mobil dari bentuk persegi dan lingkaran, kemudian meminta anak
untuk menggambar bebas bentuk mobil dari bentuk persegi dan lingkaran.
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan
pemberian tugas yang diberikan kepada anak, peneliti kembali membagi anak menjadi 4
kelompok, tiap kelompok berjumlah 5 orang. Peneliti memberikan bantuan dengan
membimbing setiap anak yang mengalami kesulitan dalam menggambar bebas bentuk mobil
dari bentuk persegi dan lingkaran dengan tepat. Bagi anak yang mampu melaksanakan tugas
yang diberikan peneliti dengan baik, peneliti memberikan penguatan kepada anak tersebut.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, anak-anak diajak untuk istirahat, dengan
meminta terlebih dahulu anak berdoa makan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bermain
bebas, tetapi masih dalam pemantauan peneliti bersama guru mitra. Setelah kegiatan istirahat
selesai anak diminta mengembalikan dan menyimpan mainan pada tempatnya.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu anak diminta
menyelesaikan sendiri tugasnya dalam menggambar bebas bentuk mobil dari bentuk persegi
dan lingkaran sampai selesai. Peneliti mengadakan diskusi kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan dan menginformasikan tentang kegiatan pembelajaran besoknya. Setelah kegiatan
tersebut selesai peneliti kembali mengorganisasi anak agar duduk diam dan mengemasi semua
peralatan belajarrnya untuk persiapan pulang ke rumah masing-masing, namun sebelum itu
anak diminta untuk berdoa dan mengucapkan salam sebagai tanda usai pelajaran pada hari itu.
4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus I
Kegiatan ini dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu meningkatkan kemampuan menggambar bebas pada anak Kelompok B Paud
Afiat melalui teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri. Observasi ini dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses penelitian ini juga dibantu oleh pimpinan dan
guru Paud Afiat dalam mengobservasi, yaitu menilai berdasarkan indikator yang ada pada format
penilaian kegiatan anak dengan memberikan tanda checklist () pada anak yang mampu
melakukan kegiatan berdasarkan indikator yang dinilai. Di samping itu juga mencatat hal-hal
yang dilakukan anak Kelompok B Paud Afiat baik yang positif maupun yang negatif selama
proses pembelajaran dilaksanakan. Demikian halnya pada kegiatan guru lembar observasi
diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan guru
kelas. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran menggunakan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri dengan Rencana
Kegiatan Harian yang telah disusun serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan
menggunakan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri dapat meningkatkan kemampuan
menggambar bebas pada anak Kelompok B Paud Afiat. Uraian observasi tiap pertemuan pada
siklus I sebagai berikut.
1. Pengamatan Kegiatan Guru
Hasil penilaian pada lembar pengamatan kegiatan guru siklus I diperoleh
hasil sebagai berikut: a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam
hal menyiapkan media dan format penilaian kegiatan anak dalam kriteria baik; b)
kemampuan membuka pelajaran pada kegiatan menarik perhatian anak dan
membangkitkan motivasinya dalam belajar dalam kriteria baik, menjelaskan prosedur
pembelajaran menggambar yang akan dilaksanakan dalam kriteria cukup: c) Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran dalam hal kejelasan suara dan penampilan
mengajar berada pada kriteria baik; d) proses pembelajaran dalam
hal kesesuaian penggunaan teknik dengan materi yang diajarkan dalam kriteria baik,
kejelasan dalam menerangkan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri dan
kejelasan dalam member contoh berada pada kriteria cukup, membimbing dan
mengarahkan anak dalam menggambar bebas dengan teknik menggambar 3 bentuk
dasar geometri; pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran dalam kriteria cukup,
e) kegiatan evaluasi dalam hal kemampuan melakukan penilaian berada pada
kriteria baik, memberikan reinforcement kepada anak didik berada pada kriteria
cukup, f) kemampuan menutup pelajaran dalam kriteria baik.
2. Pengamatan Kegiatan Anak
Berdasarkan data hasil pengamatan siklus I terhadap kemampuan menggambar bebas
pada anak Kelompok B Paud Afiat melalui teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri,
diperoleh data kemampuan menggambar bebas yang dimiliki anak pada siklus I mengalami
peningkatan dibanding observasi awal. Hal ini terlihat jelas pada data hasil pengamatan
berdasarkan indikator yang dinilai pada 3 (tiga) aspek menunjukkan bahwa: aspek (1) dapat
membuat garis tegak datar, miring, lengkung dan lingkaran sudah terdapat 14 anak atau 70%
anak yang mampu, dan 4 orang atau 20% yang kurang mampu melakukannya serta 2 orang
atau 10% yang tidak mampu melakukannya. Pada sepek (2) dapat membuat gambar persegi,
segitiga, dan lingkaran dengan rapi sudah terdapat 12 anak atau 60% anak yang mampu dan 6
anak atau 30% yang belum mampu melakukannya serta 2 orang atau 10% yang tidak mampu
melakukannya. Sedangkan pada aspek (3) dapat menggambar bebas dari bentuk dasar titik
garis, persegi, segitiga, dan lingkaran sudah terdapat 10 anak atau 50% anak yang mampu dan
terdapat 6 anak atau 30% anak yang belum mampu melakukannya serta 4 orang atau 20%
yang kurang mampu melakukannya. Secara jelas hasil pengamatan tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4 Hasil Pengamatan Siklus I Kemampuan Menggambar Bebas Pada Anak Kelompok B Paud
Afiat
No Indikator
Hasil Capaian
Mampu Kurang Mampu
Tidak Mampu
Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Dapat membuat garis tegak, miring, lengkung
dan lingkaran 14 70 4 20 2 10
2 Dapat membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi 12 60 6 30 2 10
3 Dapat menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran 10 50 6 30 4 20
Rata-Rata 12 60 5 27 3 13 Persentase Rata-Rata 60% 27% 13
Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012
Berdasarkan data yang ada pada tabel 7 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengamatan
siklus I terhadap kemampuan menggambar bebas pada 20 anak Kelompok B Paud Afiat melalui
teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri diperoleh persentase rata-rata sebesar 60% atau 12
anak yang dapat membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar
persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi, dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis,
persegi, segitiga, dan lingkaran dengan baik. Kemudian masih ada 27% atau 5 anak yang kurang
mampu dalam membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi,
segitiga, dan lingkaran dengan rapi, dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi,
segitiga, dan lingkaran dengan baik. Selebihnya masih ada 13% atau 3 anak yang tidak mampu
dalam membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga,
dan lingkaran dengan rapi, dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga,
dan lingkaran dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 1 Rata-Rata Persentase Kemampuan Menggambar Bebas Anak Kelompok B Paud Afiat Melalui
Teknik Menggambar 3 Bentuk Dasar Geometri
Siklus I
Berdasarkan rata-rata persentase hasil pengamatan siklus I terhadap kemampuan
menggambar bebas pada anak Kelompok B Paud Afiat melalui teknik menggambar 3 bentuk
dasar geometri tersebut, dibandingkan dengan indikator kinerja yang ditetapkan belum sesuai
harapan, sehingga peneliti bersama pimpinan dan guru Paud Afiat sebagai guru mitra merasa
bahwa hasil penelitian ini belum maksimal. Oleh sebab itu peneliti dan guru mitra membuat
perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya.
4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Siklus I
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kolaborasi peneliti dengan pimpinan dan guru
di Paud Afiat, bahwa hasil siklus I diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan peneliti sebagai guru dan kemampuan menggambar bebas yang dimiliki anak
Kelompok B setelah digunakan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri, kemudian
dianalisis dan direfleksi sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tindakan siklus I dapat disimpulkan bahwa
keaktifan anak didik dalam menggambar masih kurang, karena kurangnya bimbingan dan arahan
dari peneliti kepada anak yang mengalami kesulitan dalam menggambar garis tegak, miring,
0%10%20%30%40%50%60%70%80%
Aspek I Aspek 2 Aspek 3
Mampu
Kurang Mampu
Tidak Mampu
lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi dan
menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran. Selain itu,
kesungguhan sebagian besar anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh peneliti dalam
menggambar bebas masih rendah dan belum optimal. Hal ini disebabkan peneliti belum dapat
menyampaikan atau menjelaskan materi secara jelas dalam hal menggambar garis tegak, miring,
lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi dan
menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran dengan teknik
menggambar 3 bentuk dasar geometri. Pada siklus berikutnya perlunya untuk memotivasi anak
baik sebelum maupun sesudah pada setiap proses pembelajaran menggambar bebas sehingga
akan memberikan stimulus (rangsangan) imajinasi yang mendalam pada diri peserta didik untuk
belajar. Hal lain peneliti juga sebaiknya memberikan arahan yang lebih jelas pada anak
bagaimana menggambar garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi,
segitiga, dan lingkaran dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi,
segitiga, dan lingkaran, yaitu dengan lebih membangkitkan gairah anak dalam belajar dengan
lebih komunikatif serta lebih ceria (fun learning) lagi dengan mereka serta bisa memperbaiki
cara penyampaian dalam mengajar baik dari segi suara maupun materi yang diperdalam.
Ketika peneliti membagi anak dalam beberapa kelompok, anak-anak masih terkesan
ramai ketika bergabung dengan kelompoknya. Pada siklus berikutnya sebaiknya peneliti lebih
mengendalikan untuk segera berkumpul dengan kelompok masing-masing. Peneliti kurang
memberikan penguatan kepada anak didik, sehingga masih banyak diantara mereka yang kurang
termotivasi selama proses pembelajaran. Untuk di siklus berikutnya cara motivasi yang diberikan
peneliti salah satunya yaitu dengan memberikan semacam reward pada anak. Hal ini bertujuan
agar minat dan motivasi anak dalam belajar dapat meningkat. Reward disini bisa berupa
penghargaan baik secara verbal maupun non verbal agar anak didik berusaha untuk lebih mampu
menggambar garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga,
dan lingkaran dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga,
dan lingkaran dari teman-temannya yang lain. Di samping itu, peneliti perlu mengarahkan
kepada anak tentang manfaat dalam menggambar bebas, bahwa banyak yang bisa dihasilkan
dalam menggambar bebas pada umumnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
dalam menggambar khususnya menggambar bebas melalui teknik menggambar 3 bentuk dasar
geometri.
4.1.3 Siklus II
Pada siklus ini masih dengan pembelajaran yang sama dengan langkah-langkah
kegiatannya seperti pada langkah siklus I, hanya saja pada siklus II ini lebih ditekankan pada
upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan
menggambar pada anak Kelompok B Paud Afiat Desa Pantungo melalui teknik menggambar 3
bentuk dasar geometri berdasarkan hasil analisis dan refleksi siklus I.
4.1.3.1 Tahap Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I telah diketahui kemampuan
menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat sudah meningkat melalui teknik menggambar
3 bentuk dasar geometri, tetapi masih kurang maksimal apabila dibandingkan dengan indikator
kinerja yang ditetapkan. Hal ini ditunjukkan masih ada 8 anak atau 40% yang kurang mampu
dalam membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga,
dan lingkaran dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga,
dan lingkaran dengan tepat. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran ini dilanjutkan ke siklus II
dengan harapan pada tindakan siklus II dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I
sehingga tujuan meningkatkan kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat
melalui teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri akan lebih baik lagi.
Secara garis besar perencanaan pada siklus II ini akan dipaparkan pada kegiatan berikut
yaitu dengan melakukan identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
adalah: (1) Peneliti menyampaikan materi dalam hal dapat membuat garis tegak, miring,
lengkung dan lingkaran, dapat membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi
dengan lebih jelas dan memberikan arahan kembali kepada anak tentang bagaimana cara
menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran dengan tepat, (2)
Memberikan motivasi kepada anak misalnya dengan memberikan penghargaan baik berupa
verbal maupun non verbal, (3) Memberikan bimbingan yang lebih baik lagi kepada anak yang
mengalami kesulitan dalam membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat
gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar
titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran dengan tepat, (4) Lebih mengatur waktu lebih efisien
dalam membelajarkan anak, (5) Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan skenario
pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan siklus II, (6) Menyiapkan format penilaian lembar
pengamatan kegiatan guru dan kegiatan anak dalam menilai kemampuannya menggambar bebas
berdasarkan indikator yang dinilai, (7) Menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan siklus II dalam
dua pertemuan yaitu pertemuan pertama pada hari Kamis, tanggal 7 Juni 2012 dan pertemuan
kedua pada hari Selasa, tanggal 12 Juni 2012.
4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tahap pelaksanaan tindakan siklus II ini terdiri dari dua pertemuan. Pada tahap ini guru
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan skenario
pembelajaran yang telah disusun sebagai berikut.
1. Pertemuan 1
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Juni 2012.
Sebagaimana pada siklus I peneliti bertindak sebagai guru dan pimpinan Paud Afiat bersama
gurunya bertindak sebagai observer. Pada pertemuan pertama ini, peneliti mengajarkan
kembali tentang dapat membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran dan dapat
membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi karena masih ada 40% anak
yang kurang mampu melakukan kegiatan tersebut dengan tepat. Langkah-langkah
pembelajaran yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut
Pada kegiatan inti peneliti dimulai dengan memberi tugas anak mengurutkan pola
bentuk geometri misalnya: segitiga, lingkaran, persegi.. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan
dengan mengajarkan kembali bagaimana membuat garis tegak, garis miring, garis putus-
putus, garis silang, garis lengkung dan garis lingkaran. Dilanjutkan dengan peneliti
mengajarkan kembali kepada anak bagaimana membuat bentuk gambar segitiga dan persegi
dengan rapi. Setelah semua kegiatan tersebut diajarkan kepada anak, dilanjutkan dengan
pemberian tugas untuk mengetahui kemampuan anak dengan aspek yang diamati adalah dapat
membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran dan dapat membuat bentuk gambar
segitiga dan persegi dengan rapi.
Pembelajaran kembali dilanjutkan dengan mengajarkan anak menggambar bentuk
rumah dengan bentuk dasar segitiga dan persegi dengan tepat. Setelah kegiatan ini selesai
peneliti kembali memberi tugas anak menggambar bentuk rumah dengan bentuk dasar
segitiga dan persegi dengan tepat. Tak lupa saat melaksanakan tugas peneliti memberikan
bantuan dengan membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam membuat garis tegak,
miring, lengkung dan lingkaran dengan tepat dan membuat bentuk gambar segitiga dan
persegi dengan rapi. Bagi anak yang mampu melaksanakan tugas yang diberikan peneliti
dengan baik, peneliti memberikan penguatan kepada anak tersebut.
2. Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada pada hari Senin, tanggal 12 Juni 2012. Pada
pertemuan kedua peneliti kembali memberikan langkah pembelajaran yang sama namun
dengan objek pengamatan yang berbeda sebagaimana tindakan siklus I pada indikator: dapat
menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran sesuai dengan
sub tema ”Sekolahku”. Pada pertemuan kedua ini kembali akan dilakukan suatu perbaikan
atas kekurangan dan permasalahan di pertemuan pertama dengan langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut.
Kegiatan inti diawali dengan memberi tugas anak memasangkan bentuk geometri
dengan benda 3 dimensi yang bentuknya sama misalnya bola-lingkaran, persegi-kotak tempat
makan anak, balok-segitiga. Pembelajaran dilanjutkan dengan mengajarkan kepada anak
bagaimana membuat bentuk gambar persegi, segitiga dan lingkaran dengan rapi. Untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki anak atas apa yang diajarkan peneliti, anak-anak diberi
tugas membuat bentuk gambar persegi, segitiga dan lingkaran dengan rapi. Setelah kegiatan
ini selesai, peneliti kembali mengajarkan cara menggambar bebas dari bentuk dasar persegi dan
segitiga menjadi gambar sekolah. Seperti biasanya untuk mengetahui kemampuan anak terhadap
apa yang telah diajarkan, peneliti memberi tugas kepada anak menggambar bebas dari bentuk
dasar persegi dan segitiga menjadi gambar sekolah. Untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan pengawasan terhadap kegiatan pemberian tugas yang diberikan kepada anak,
peneliti membagi anak menjadi 4 kelompok, tiap kelompok berjumlah 5 orang. Peneliti
memberikan bantuan dengan membimbing setiap anak yang mengalami kesulitan dalam
menggambar bebas dari bentuk dasar persegi dan segitiga menjadi gambar sekolah dengan
tepat. Bagi anak yang mampu melaksanakan tugas yang diberikan peneliti dengan baik,
peneliti memberikan penguatan kepada anak tersebut.
4.1.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Siklus II
Tahap pemantauan dan evaluasi di siklus II dilaksanakan seperti yang dilakukan pada
siklus I. situasi yang terjadi pada siklus II ini, hampir sama dengan situasi yang terjadi pada
siklus I. Adapun hasil kegiatan tahapan pemantauan dan evaluasi yang diperoleh dari siklus II
berdasarkan catatan yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut.
1. Pengamatan Kegiatan Guru
Hasil penilaian pada lembar pengamatan kegiatan guru siklus II diperoleh
hasil sebagai berikut: a) Persiapan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dalam
hal menyiapkan media dan format penilaian kegiatan anak dalam kriteria baik; b)
kemampuan membuka pelajaran pada kegiatan menarik perhatian anak dan
membangkitkan motivasinya dalam belajar dalam kriteria baik, menjelaskan prosedur
pembelajaran menggambar yang akan dilaksanakan dalam kriteria baik; c) Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran dalam hal kejelasan suara dan penampilan
mengajar berada pada kriteria baik; d) proses pembelajaran dalam
hal kesesuaian penggunaan teknik dengan materi yang diajarkan dalam kriteria baik,
kejelasan dalam menerangkan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri dan
kejelasan dalam member contoh berada pada kriteria baik, membimbing dan
mengarahkan anak dalam menggambar bebas dengan teknik menggambar 3 bentuk
dasar geometri; pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran dalam kriteria baik,
e) kegiatan evaluasi dalam hal kemampuan melakukan penilaian berada pada
kriteria baik, memberikan reinforcement kepada anak didik berada pada kriteria baik,
f) kemampuan menutup pelajaran dalam kriteria baik.
2. Pengamatan Kegiatan Anak
Berdasarkan data hasil pengamatan siklus II terhadap kemampuan menggambar bebas
pada anak Kelompok B Paud Afiat melalui teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri,
diperoleh data kemampuan menggambar bebas yang dimiliki anak pada siklus I mengalami
peningkatan yang signifikan dibanding observasi awal dan siklus I. Hal ini terlihat jelas pada
data hasil pengamatan berdasarkan indikator yang dinilai pada 3 (tiga) aspek menunjukkan
bahwa: aspek (1) dapat membuat garis tegak datar, miring, lengkung dan lingkaran sudah
terdapat 18 anak atau 90% anak yang mampu, dan 2 orang atau 10% yang kurang mampu
melakukannya serta 0% yang tidak mampu melakukannya. Pada sepek (2) dapat membuat
gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi sudah terdapat 17 anak atau 85% anak
yang mampu dan 3 anak atau 15% yang tidak mampu melakukannya serta 0% yang tidak
mampu melakukannya. Demikian halnya pada aspek (3) dapat menggambar bebas dari bentuk
dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran sudah terdapat 17 anak atau 85% anak yang
mampu dan 3 anak atau 15% yang belum mampu melakukannya serta 1 orang atau 5% yang
kurang tidak mampu melakukannya. Secara jelas hasil pengamatan tersebut dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 5 Hasil Pengamatan Siklus II Kemampuan Menggambar Bebas Pada Anak Kelompok B Paud
Afiat
No Indikator
Hasil Capaian
Mampu Kurang Mampu
Kurang Mampu
Jmlh % Jmlh % Jmlh % 1 Dapat membuat garis tegak, miring, lengkung
dan lingkaran 18 90 2 10 0 0
2 Dapat membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi 17 85 3 15 0 0
3 Dapat menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran 17 85 2 10 1 5
Rata-Rata 17 86 2 12 0 2 Persentase Rata-Rata 86% 12% 2
Sumber Data: Olahan Data Primer, 2012
Berdasarkan data yang ada pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengamatan
siklus II terhadap kemampuan menggambar bebas pada 20 anak Kelompok B Paud Afiat melalui
teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri diperoleh persentase rata-rata sebesar 17 anak atau
86% yang dapat membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar
persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi, dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis,
persegi, segitiga, dan lingkaran dengan baik. Dan masih ada 2 anak atau 12% yang kurang
mampu dalam membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi,
segitiga, dan lingkaran dengan rapi, dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi,
segitiga, dan lingkaran dengan baik. Selebhnya masih ada 2% yang tidak mampu dalam
membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan
lingkaran dengan rapi, dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan
lingkaran dengan baikUntuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2 Rata-Rata Persentase Kemampuan Menggambar Bebas Anak Kelompok B Paud Afiat Melalui
Teknik Menggambar 3 Bentuk Dasar Geometri Siklus II
Berdasarkan rata-rata persentase hasil pengamatan siklus II terhadap kemampuan
menggambar bebas pada anak Kelompok B Paud Afiat melalui teknik menggambar 3 bentuk
dasar geometri tersebut, dibandingkan dengan indikator kinerja yang ditetapkan sudah sesuai
harapan, sehingga peneliti bersama pimpinan dan guru Paud Afiat sebagai guru mitra merasa
bahwa hasil penelitian ini telah maksimal. Oleh sebab itu peneliti dan guru mitra berkesimpulan
tidak perlu untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya.
4.1.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Siklus II
Hasil siklus II yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan penilaian hasil
kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat melalui teknik menggambar 3
bentuk dasar geometri dapat disimpulkan bahwa kemampuan menggambar bebas anak
Kelompok B Paud Afiat sudah meningkat secara maksimal. Adapun hasilnya dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Selama proses pembelajaran berlangsung keaktifan dan keantusiasan anak dalam
menggambar sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat ketika dalam proses pembelajaran
maupun dalam mengerjakan tugas yang diberikan peneliti dalam hal membuat garis
tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan
lingkaran dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi,
segitiga, dan lingkaran, secara keseluruhan anak Kelompok B Paud Afiat sudah
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Aspek I Aspek 2 Aspek 3
Mampu
Kurang Mampu
Tidak Mampu
memperlihatkan aktivitas yang baik. Hal lain telihat anak sudah mempunyai
keberanian untuk bertanya apabila mengalami kesulitan dalam membuat garis
tegak, miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan
lingkaran dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi,
segitiga, dan lingkaran.
2. Kualitas proses dan kemampuan anak Kelompok B Paud Afiat dalam menggambar
bebas melalui teknik 3 bentuk dasar geometrik yaitu persegi, segitiga dan lingkaran
terjadi peningkatan. Terbukti dari 20 anak didik yang mampu membuat garis tegak,
miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran
dengan rapi dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga,
dan lingkaran dengan baik sudah terdapat 17 anak atau 85% dan 3 anak atau 15%
yang belum mampu.
3. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, peneliti telah sesuai dengan RKH yang
telah dibuat sebelumnya. Hanya pada pertemuan II peneliti kelebihan waktu 10
menit. Hal ini dikarenakan peneliti memberikan penghargaan, serta ucapan terima
kasih kepada seluruh anak Kelompok B bersama pimpinan Paud dan guru kelas
atas kerjasamanya selama ini bersedia menjadi guru mitra.
Berdasarkan hasil penelitian silklus II, dilihat dari rata-rata persentase yang
diperoleh terkait dengan kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat
dengan menggunakan teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri mengalami
peningkatan dibanding siklus I yaitu sebesar 85%. Dengan mempertimbangkan capaian
hasil proses pembelajaran siklus II serta diskusi dengan observer, maka dapat
disimpulkan bahwa teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri dapat meningkatkan
kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat. Dari fakta penelitian
tindakan kelas ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diolah dari data-data penelitian yang ada pada siklus I
dan Siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan menggambar bebas anak
Kelompok B Paud Afiat melalui teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri. Hal ini tampak
jelas pada rata-rata persentase kemampuan menggambar bebas yang dicapai anak Kelompok B
Paud Afiat, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Rekapitulasi Rata-Rata Persentase Kemampuan Menggambar Bebas
Anak Kelompok B Paud Afiat
No Kegiatan Tindakan Hasil Capaian
Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Observasi Awal 6 30 9 47 5 23 2 Siklus I 12 60 5 27 3 13 3 Siklus II 17 85 2 12 0 2
Peningkatan kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat melalui
bahwa teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar
berikut ini.
Gambar 3 Rata-Rata Persentase Kemampuan Menggambar Bebas Anak Kelompok B Paud Afiat Melalui
Teknik Menggambar 3 Bentuk Dasar Geometri Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II
Dengan memperhatikan hasil yang dicapai dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan peneliti, telah menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menggambar bebas
anak Kelompok B Paud Afiat melalui bahwa teknik menggambar 3 bentuk dasar geometri yaitu
dari observasi awal hanya 6 anak atau 30% yang mampu dalam hal dapat membuat garis tegak,
miring, lengkung dan lingkaran, membuat gambar persegi, segitiga, dan lingkaran dengan rapi
dan menggambar bebas dari bentuk dasar titik garis, persegi, segitiga, dan lingkaran, setelah
diadakan tindakan siklus I meningkat menjadi 12 anak atau 60%, siklus II menjadi 17 anak atau
85%.
Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa melalui teknik menggambar 3
bentuk dasar geometri efektif dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil
pembelajaran kemampuan menggambar bebas anak Kelompok B Paud Afiat.
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu
Observasi Awal
Siklus I
Siklus II