BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo...
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan
1) Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur
tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya
multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena
bertambah besarnya sel, seperti pertambahan ukuran berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala (Nursalam, 2005).
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai
hasil dari kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan (growth)
berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu
pada jumlah, besar, dan luas, serta bersifat konkret yang biasanya
menyangkut ukuran dan struktur biologis (Herawati, 2009).
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interceluler, yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan (Narendra,
2010).
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2) Ciri-ciri pertumbuhan
Ciri-ciri pertumbuhan menurut Narendra (2010) antara lain:
a) Perubahan ukuran
Perubahan terlihat jelas pada pertumbuhan fisik dengan
bertambahnya umur anak, terjadi pula penambahan berat badan,
tinggi badan, lingkaran kepala dan lain-lain. Organ tubuh seperti
jantung, paru-paru atau usus akan bertambah besar, sesuai
dengan peningkatan kebutuhan tubuh.
b) Perubahan proporsi
Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda
dibandingkan tubuh anak atau orang dewasa. Pada bayi baru
lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar
dibanding dengan umur-umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi
baru lahir kurang lebih setinggi umbilicus, sedangkan pada
orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi
simpisis pubis.
c) Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi
perlahan-lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya
gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
d) Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya ciri-ciri baru adalah sebagai akibat pematangan
fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik yang penting selama
pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan
gigi susu yang telah lepas dan munculnya tanda-tanda seks
sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila,
tumbuhnya buah dada pada wanita
3) Pola pertumbuhan
Pola pertumbuhan menurut Narendra (2010) antara lain:
a) Pola pertumbuhan umum
Yang khas pada pertumbuhan umum ialah tinggi badan.
Sampai usia 2 tahun, pertambahan tinggi badan berlangsung
cepat, setelah itu pertumbuhan berlangsung stabil di bawah
pengaruh hormon pertumbuhan sampai pubertas. Mulai masa
pubertas, hormon kelamin berpengaruh sehingga pertumbuhan
berlangsung dengan cepat sampai berhenti pada masa akhil
balig. Umumnya pertumbuhan organ tubuh mengikuti pola
pertumbuhan ini.
b) Pola pertumbuhan organ limfoid
Organ limfoid secara cepat mengalami pertumbuhan,
sehingga pada usia sekitar 12 tahun mencapai 200% dan
berangsur menurun lagi sampai usia dewasa menjadi 100%.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Dengan keadaan ini, anak-anak pada masa pubertas relatif lebih
kuat daya tahan tubuhnya.
c) Pola pertumbuhan otak dan kepala
Pertumbuhan otak dan kepala terjadi paling cepat
dibanding bagian tubuh lain sejak kehidupan intrauterin, bahkan
berlanjut sampai tahun-tahun pertama kehidupan, sehingga pada
usia 6 tahun pertumbuhannya telah mencapai hamper 90% otak
orang dewasa.
d) Pola pertumbuhan organ reproduksi
Selama masa anak, pertumbuhan dan perkembangan organ
kelamin sangat lambat, baru pada masa pubertas terjadi
percepatan yang luar biasa mengejar ketinggalannya di masa
anak, sehingga dalam waktu singkat menjadi matang.
Pertumbuhan organ reproduksi ini sejalan pula dengan
perkembangan kemampuan seksual seseorang.
4) Deteksi pertumbuhan
a) Ukuran antropometri
(1) Berat badan
Kenaikan berat badan normal bayi pada triwulan I
adalah sekitar 750-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar
500-600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350-450
gram/bulan, dan pada triwulan IV sekitar 250-350
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
gram/bulan. Selain dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat
diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman
dari Behrman (1992), yaitu:
(a) Berat badan lahir rata-rata: 3,25 kg
(b) Berat badan usia 3-12 bulan,
(c) Umur (bulan) + 9 = n + 9 2 2
(d) Berat badan usia 1-6 tahun,
(Umur (tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan: n adalah usia anak
Untuk menentukan usia anak dalam bulan, bila lebih
15 hari, dibulatkan ke atas, sementara bila kurang atau sama
dengan 15 hari dihilangkan (Nursalam, 2005).
(2) Tinggi badan
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering
disebut dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang
badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Menurut Behrman
(1992), menyebutkan bahwa seperti halnya berat badan,
tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus,
yaitu:
(a) Perkiraan panjang lahir: 50 cm
(b) Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x panjang
badan lahir
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
(c) Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur x 6) + 77
= 6n + 77
Keterangan: n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih
6 bulan dibulatkan ke atas, bila 6 bulan atau kurang,
dihilangkan.
Tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk
pertumbuhan fisik yang sudah lewat dan untuk
perbandingan terhadap perubahan relatif, seperti nilai berat
badan dan lingkar lengan atas (Nursalam, 2005).
(3) Lingkar kepala
Secara normal, ukuran lingkar kepala adalah 34-35
cm. Kemudian akan bertambah sekitar 0,5 cm/bulan pada
bulan pertama atau menjadi + 44 cm dan pada tahuntahun
pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5
cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala
hanya bertambah + 10 cm. pengukuran lingkar kepala dapat
diukur dengan menggunakan pita pengukuran yang disebut
meteran (Nursalam, 2005).
(4) Lingkar lengan atas (Lila)
Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan
pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm.
Keuntungan dari pengukuran lila adalah murah, mudah,
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja dapat
melakukannya. Namun kadang-kadang hasil pengukuran
kurang akurat karena sukar untuk mengukur lila tanpa
mengukur jaringan (Nursalam, 2005).
b) Keseluruhan fisik
Dengan pemeriksaan fisik, dapat diketahui apakah
seorang anak berada dalam keadaan sakit atau sehat. Di
lapangan, pemeriksaan fisik jarang dilakukan untuk menentukan
keadaan pertumbuhan anak, padahal perlu diketahui
kemungkinan terdapatnya gangguan pada fisik anak. Hal-hal
yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik meliputi keseluruhan
fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut dan gigi (Nursalam,
2005).
c) Pemeriksaan laboratorium dan radiologis
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan
di klinik apabila terdapat gejala atau tanda akan adanya suatu
gangguan/penyakit, misalnya anemia atau pertumbuhan fisik
yang tidak normal. Pemeriksaan radiologis dilakukan terutama
untuk menilai umur biologis, yaitu umur tulang (boneage).
Biasanya, hal tersebut dilakukan bila ada kecurigaan akan
adanya gangguan pertumbuhan (Nursalam, 2005).
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5) Alat Ukur Pertumbuhan
IDAI telah menetapkan untuk skrining pertumbuhan anak
dengan umur sampai 5 tahun dapat menggunakan kurva
pertumbuhan WHO. WHO mengeluarkan sebuah kurva
pertumbuhan “standar” yang menggambarkan pertumbuhan anak
umur 0-59 bulan di lingkungan yang diyakini dapat mendukung
pertumbuhan optimal anak. Pertumbuhan fisik anak umumnya
dinilai dengan menggunakan ukuran antropometik, yaitu : berat
badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur dan
Lingkar kepala terhadap umur dengan alat yang digunakan adalah
timbangan berat badan, meteran tinggi badan dan pita meteran
untuk lingkar kepala. Hasi pengukuran antropometik tersebut
dibandingkan dengan kurva pertumbuhan WHO (IDAI, 2006).
b. Perkembangan
1) Definisi
Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, mengikuti pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2010).
Menurut Purwanti (2009), perkembangan adalah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-
organ jasmani, sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada
kemampuan organ fisiologis (Herawati, 2009).
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2005) menyebutkan bahwa
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan
struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses
diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang
terorganisasi (Nursalam, 2005).
Ada berbagai faktor mengapa perkembangan fisik anak
sedikit lebih cepat atau lebih lama. Pembawaan keluarga memiliki
pengaruh sangat kuat terhadap berat, tinggi, dan tingkat
perkembangan anak. Cara orangtua mengasuh anak juga terbukti
mempengaruhi seberapa baik anak tumbuh. Sering-sering ajak anak
berbicara atau bernyanyi, berikan dia pelukan, ditimang, rasa
tenang, cinta dan perhatian sebanyak mungkin (Shahnaz, 2007).
2) Ciri-ciri perkembangan
Ciri-ciri perkembangan menurut Narendra (2010) antara lain:
a) Perkembangan melibatkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
sistem reproduksi disertai dengan perubahan pada organ
kelamin, perkembangan kecerdasan menyertai pertumbuhan
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
otak dan serabut saraf. Perubahan-perubahan ini meliputi
perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi
tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru
sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh tertentu.
b) Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Perkembangan awal merupakan masa kritis, karena hal
tersebut akan menentukan perkembangan selanjutnya.
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.
c) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur
dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak dapat terbalik,
misalnya anak dapat berdiri terlebih dahulu sebelum berjalan.
d) Perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan
pun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, dan juga
daya nalar.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
a) Hereditas (Keturunan/pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu. Dalam hal ini diartikan sebagai
pembawaan khusus dari individu yang diwariskan orang tua
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
kepada anak atau segala potensi, baik fisik (seperti
kecenderungan berbadan gemuk, tinggi dan sebagainya)
maupun psikis (seperti kecenderungan menjadi pendiam, lincah,
pandai dan sebagainya) yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan
dari pihak orang tua melalui gen-gen (Herawati, 2009).
b) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup
baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan dan
sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan menghambat
potensinya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisika-
psiko-sosial yang memengaruhi individu setiap hari, mulai dari
konsepsi sampai akhir hayatnya (Herawati, 2009).
4) Penilaian perkembangan
Terkait dengan upaya memberikan asuhan kesehatan pada
balita supaya dapat melakukan deteksi perkembangan anak,
seseorang lebih dahulu harus memahami aspek-aspek dalam
perkembangan anak (Nursalam, 2005). Aspek-aspek perkembangan
yang dipantau meliputi:
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
a) Gerak kasar atau motorik kasar
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otototot besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya (Kusnandi,
et al., 2010).
b) Gerak halus atau motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti, mengamati sesuatu, menjimpit,
menulis dan sebagainya (Kusnandi, et al., 2010).
c) Kemampuan bicara dan bahasa
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah dan sebagainya (Kusnandi, et al., 2010).
d) Sosialisasi dan kemandirian
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
anak (makan sendiri, merapikan mainan selesai bermain),
berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya dan sebagainya (Kunandi, et
al., 2010).
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5) Alat Ukur Perkembangan
DDST adalah salah satu metode skrining terhadap
kelainanperkembangan anak, yang dibuat oleh Fran Kenburg dan J.
B Doddsuntuk mengetahui perkembangan motorik anak pada saat
pemeriksaan saja dan dapat memperkirakan perkembangan anak
dimasa yang akan datang, bukan merupakan tes diagnostik atau tes
Intelegensi, tetapi memenuhi semua persyaratan yang diperlukan
untuk metode skrining yang baik. Tes ini dinilai lebih mudah
dibanding tes perkembangan yang lain dan dapat diandalkan dan
menunjukkan validitas yang tinggi. Tes ini dapat dilakukan kapan
saja dengan menggunakan alat sederhana. Dari beberapa penelitian
yang pernah dilakukan terdari beberapa penelitian yang pernah
dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi
antara 85-100% bayi dan anakanak prasekolah yang mengalami
keterlambatan perkembangan, dan pada ”follow up” selanjutnya
ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan
di sekolah 5-6 tahun kemudian. Penelitian Borowitz (1986)
menunjukkan bahwa DDST tidak dapatmengidentifikasi lebih dari
separuh anak dengan kelainan bicara.Frankenburg melakukan revisi
dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan
pada sektor bahasa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST
tersebut dinamakan Denver II (Soetjiningsih, 2010)
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
c. Tumbuh Kembang
Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang menurut
Supartini (2004) adalah faktor herediter, faktor lingkungan dan faktor
internal
1) Faktor Herediter
Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan adalah jenis
kelamin, ras dan kebangsaan (Marlow dalam Supartini 2004). Jenis
kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi) dan
setelah lahir, anak laki-laki cenderung lebih tinggi daripada anak
perempuan dan hal ini bertahan sampai usia tertentu karena anak
perempuan biasanya lebih awal mengalami pubertas sehingga
kebanyakan usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar.
Akan tetapi begitu anak laki- laki memasuki masa pubertas, mereka
akan berubah lebih tinggi dan besar daripada anak perempuan.
Ras dan suku dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Beberapa suku bangsa menunjukan
karakteristik yang khas, misalnya suku asmat di Irian Jaya secara
turun temurun berkulit hitam, demikian juga kebangsaan tertentu
seterusnya hingga terbentuknya segumpalan daging dan menjadi
embrio, kemudian janin. Bertambahnya berat badan bayi beberapa
kali lipat dibandingkan berat saat bayi baru lahir
2) Faktor Lingkungan
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak adalah lingkungan prenatal, lingkungan
eksternal dan lingkungan internal anak.
a) Lingkungan Prenatal
Lingkungan didalam uterus sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan fetus terutama karena ada selaput yang
menyelimuti dan melindungi fetus dari lingkungan luar.
Beberapa kondisi lingkungan dalam uterus yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
gangguan nitrisi karena ibu kurang mendapat gizi adekuat baik
secara kuantitas maupun kuantitas, gangguan endokrin pada ibu
seperti diabetes mellitus, ibu yang mendapat terapi sitostatika
atau yang mengalami infeksi rubella, toksoplasmosis, sifilis dan
herpes. Intinya apa yang dialami oleh ibu akan bertdampak pada
kondisi pertumbuhan dan perkembangan fetus.
b) Pengaruh Budaya Lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi
bagaimana mereka mempersepsikan dan memahami kesehatan
serta perilaku hidup sehat. Pola prilaku ibu yang sedang hamil
dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya ada beberapa
larangan untuk makanan tertentu padahal zat gisi tersebut
diperlukan dalam pertumbuhan janin. Begitu juga keyakinan
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
untuk melahirkan dengan meminta pertolongan petugas
kesehatan disarana kesehatan atau tetap memilih dukun beranak,
dilandasi oleh budaya yang dialami. Setelah anak lahir, dia
dibesarkan dengan pola asuh keluarga yang juga dilandasi oleh
nilai budaya yang ada dimasyarakat. Anak yang dibesarkan
dilingkungan petani dipedesaan akan mempunyai pola kebiasaan
atau perilaku yang berbeda dengan mereka yang dibesarkan
dikota besar seperti metropolitan.
c) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga.
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang sosial ekonominya rendah, bahkan punya banyak
keterbatasan untuk memberi makanan bergisi, membayar biaya
pendidikan, dan memenuhi kebutuhan primer lain, tentunya
keluarganya akan mendapatkan kesulitan untuk membantu anak
mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang
optimal sesuai tahap usianya. Keluarga dengan latar belakang
pendidikan rendah juga sering kali tidak dapat, tidak mau dan
tidak meyakini pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan yang
dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anaknya,
misal pentingnya imunisasi untuk anak atau penggunaan sarana
kesehatan untuk berobat sehingga pada akhirnya mereka masih
menggunakan praktik pemeliharaan kesehatan secara tradisional
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
yaitu pergi kedukun yang praktik pertolongan yang belum dapat
dibuktukan hasilnya secara ilmiah yang dapat mempertahankan
kesehatan anak.
d) Nutrisi
Telah disebutkan bahwa untuk bertumbuh dan
berkembang, anak membutuhkan zat gizi yang esensial
mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air
yang harus dikomsumsi secara seimbang dengan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan pada tahap usianya. Khususnya selama
periode pertumbuhan dan perkembangan secara cepat seperti
masa prenatal, usia bayi atau remaja akan membutuhkan lebih
banyak kalori dan protein. Anak dapat mengalami hambatan
pertumbuhan dan perkembangan hanya karena kurang
adekuatnya asupan gizi tersebut. Asupan nutrisi yang berlebih
juga dapat menimbulakan dampak yang buruk pula bagi
kesehatan anak misalnya terjadi penumpukan kadar lemak yang
berlebihan dalan sel/jaringan, bahkan pada pembuluh darah
sehingga bila anak sakit, pertumbuhan dan perkembangan
terganggu.
e) Iklim dan Cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
seperti pada musim penghujan yang dapat menimbulkan bahaya
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
banjir pada daerah tertentu yang akan menyebabkan sulitnya
transportasi sehingga sulit mendapatkan bahan makanan, bahwa
timbul berbagai penyakit menular seperti diare dan penyakit
kulit yang dapat mengancam semua orang termasuk bayi dan
anak-anak. Terlebih lagi pada bayi dan anak-anak yang sangat
rentan terhadap penyakit menular.
Apabila daya tahan tubuh mereka sedang munurun yang
juga akibat status nutrisi yang tidak adekuat, mereka akan
dengan mudah terjangkit penyakit menular tersebut. Pada
beberapa tempat yang andemis untuk terjadi wabah demam
berdarah, terjadi perubahan cuaca akan berakibat atas
peningkatan angka kejadian demam berdarah. Demikian juga
dimusim kemarau ketika sulit mendapatkan air bersih, angka
kejadian seperti diare akan meningkat. Oleh karena itu
masyarakat harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi
kejadian tersebut dan melakukan tindakan pencegahan. Status
kesehatan anak tertentu akan berdamapak pada proses
pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut.
f) Olahraga/ latihan fisik
Olahraga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuhan
fisik maupun perkembangan psikososial anak. Secara fisik
manfaat olahraga atau latihan fisik yang terus dapat
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
meningkatkan sirkulasi darah sehingga akan meningkatkan
aktifitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan
pertumbuhan sel. Pada saat olahraga anak juga akan berinteraksi
dengan teman sepermainan dan mengenal aturan yang berlaku
serta belajar menaatinya untuk tujuan bersama misalnya sepak
bola yang dilakukan oleh kelompok anak sekolah. Aktifitas fisik
dari permainan sepak bola akan membantu pertumbuhan sel,
selain itu anak juga ditanamkan aturan permainan yang harus
mereka taati bersama dan inter sosial yang jalankan mereka
memiliki kemampuan untuk berkominikasi dengan sesama
teman.
Permainan sangatlah penting karena merupakan media
kominikasi antara anak dengan orang lain, termasuk dengan
perawat atau petugas kesehatan di Rumah Sakit. Perawat dapat
mengkaji perasaan dan pikiran anak melalui ekspresi nonverbal
yang ditunjukan selama melakukan permainan atau melalui
interksi yang ditunjukan anak dengan orang tua dan teman
kelompok bermainnya (Supartini, 2004). Permainan anak setiap
usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan
dilakukan dan waktu bermainnya bergantung pada
perkembangan motor mereka. Pengendalian motorik yang baik
memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
g) Posisi Anak dalam Keluarga
Anak tunggal, anak tengah, anak bungsu akan
mempengaruhi bagaimana pola anak tersebut diasuh dan didik
dalam keluarga. Anak tunggal tidak mempunyai teman bicara
dan beraktifitas kecuali dengan orang tuanya. Oleh karena itu
kemampuan intelektual anak tunggal akan dapat lebih cepat
berkembang dan mengembangkan harga diri positif karena
secara terus- menerus berinteraksi dengan orang dewasa, yaitu
orang tuanya dan dapat menstimulasi secara psikososial. Akan
tetapi mereka biasanya lebih tergantung dan kurang mandiri.
Perkembangan motorik lebih lambat karena tidak ada stimulasi
untuk melakukan aktifitas fisik yang biasanya dilakukan oleh
saudara kandungnya.
3) Faktor Internal
Berikut ini akan diuraikan faktor internal yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
a) Kecerdasan
Ada tiga faktor hormon yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak yaitu hormon somatotropik, hormon
tiroid dan hormon gonadotropin. Hormon somatotropik (growth
Hormon) terutama digunakan selama masa kanak - kanak yang
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan karena menstimulasi
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skelet. Apabila
kelebihan hormon ini akan menyebabkan gigantisme, yaitu anak
tumbuh sangat tinggi dan besar, apabila kekurangan akan
menyebabkan kerdil.
Hormon Tiroid menstimulasi metabolisme tubuh,
sedangkan hormon gonatropik menstimulasi pertumbuan sel
interstitial dari testis untuk memproduksi testosteron, dan
ovarium untuk produksi estrogen. Selanjutnya testosteron akan
menstimulasi perkembangan karakteristik sex sekunder anak
laki- laki yaitu menghasilkan spermatozoa, sedangkan estrogen
akan menstimulasi perkembangan karakteristik sexs sekunder
akan perempuan yaitu menghasilkan ovum.
b) Pengaruh Emosi
Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak
belajar untuk bertumbuh dan berkembang. Anak belajar dari
orang tua untuk dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
Apabila orang tua memberi contoh perilaku emosional yang
melempar sandal atau sepetu bekas dipakai, membentak saat
anak rewel, marah saat jengkel, anak akan belajar untuk meniru
prilaku orang tua tersebut. Anak belajar mengekspresikan
perasaan dan emosi dengan meniru perilaku orang tua tersebut.
Apabila pola seperti ini dibiarkan anak akan mengembangkan
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
prilaku emosional seperti diatas kerena maturasi atau
pengamatan kepribadian diperoleh anak melalui proses belajar
dari lingkungan keluarganya. Oleh karena itu orang tua harus
berhati-hati dalam bersikap karena apabila senang membentak
anak akan menjadi belajar untuk bicara kasar pada orang lain.
Apabila orang tua suka memukul saat marah dan jengkel anak
akan belajar bersikap kasar pada orang lain. Orang tua adalah
model peran bagi anak.
2. ASI Eksklusif
a. Defenisi ASI Eksklusif
ASI eksklusif menurut WHO (World Health Organization)
adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu
formula, air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain. Sebelum
mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi
dengan sempurna sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain
ASI (Marimbi, 2010).
ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi dalam
menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan
seorang bayi (Indiarti, 2009). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam
larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua
belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Weni,
2011)
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
b. Manfaat ASI dan Menyusui
Menurut Weni (2011), manfaat ASI ada 4 yaitu:
1) Manfaat ASI bagi bayi
a) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik
b) Mengandung antibodi
c) ASI mengandung komposisi yang tepa
d) Mengurangi kejadian karies gigi.
e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan
antar ibu dan bayi
f) Terhindar dari alergi
g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
h) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan
gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara
2) Manfaat ASI bagi ibu
a) Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung
syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan
prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi
estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
b) Aspek kesehatan ibu.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya
oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi
uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan
mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian
karsinoma mamae pada ibu menyusui lebih rendah dibanding ibu
yang tidak menyusui.
c) Aspek penurunan berat badan.
Ibu yang menyusui secara eksklusif ternyata lebih mudah
dan lebih cepat kembali ke berat badan semula sebelum hamil.
Pada saat hamil, badan bertambah berat selain karena ada janin
juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini
sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam
proses produksi ASI. Dengan menyusui tubuh akan menghasilkan
ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi
sebagai cadangan tenaga akan terpakai.
d) Aspek psikologis.
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
3) Manfaat ASI bagi keluarga
a) Aspek ekonomi.
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya
digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
keperluan lain.
b) Aspek psikologi.
Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih
jarang sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan
hubungan bayi dengan keluarga.
c) Aspek kemudahan.
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana
saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air
masak, botol dan dot yang harus dibersihkan.
4) Manfaat ASI bagi Negara
a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI
menjamin status gizi bayi baik. Beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit
infeksi. Bayi yang tetap diberikan ASI ternyata juga terlindungi
dari diare karena kontaminasi makanan yang tercemar bakteri
menjadi lebih kecil.
b) Menghemat devisa Negara.
ASI dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu
menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6
milyar yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
c) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung
akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi
komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi
biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit.
d) Peningkatan kualitas generasi penerus.
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara
optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
c. Komponen ASI
Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen
ASI sangat rumit dan berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik,
yang memainkan peran utama dalam perlawanan penyakit pada bayi.
Berikut komponen penting dari ASI menurut Proverawati (2010) :
1) Kolostrum
Cairan susu kental berwarna kekuning-kuningan yang
dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu. Sesuai untuk kapasitas
pencernaan bayi dan kemampuan ginjal baru lahir yang belum mampu
menerima makanan dalam volume besar. Jumlahnya tidak terlalu
banyak tetapi kaya gizi dan sangat baik bagi bayi. Kolostrum
mengandung karoten dan vitamin A yang sangat tinggi.
2) Protein
Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit
dicerna) dan whey (protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
mengandung whey daripada casein sehingga protein ASI mudah
dicerna.
3) Lemak
Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan
merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah
dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi.
4) Laktosa
Merupakan karbohidrat utama pada ASI. Fungsinya sebagai
sumber energi, meningkatkan absorbs kalsium dan merangsang
pertumbuhan lactobacillus bifidus.
5) Vitamin A
Konsentrasi vitamin A berkisar pada 200 UI/dl.
6) Zat Besi
Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0,5-1,0 mg/ltr),
bayi yang menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). Hal ini
dikarenakan zat besi pada ASI mudah dicerna.
7) Taurin
Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter,
berperan penting dalam maturasi otak bayi. DHA dan ARA
merupakan bagian dari kelompok molekul yang dikenal sebagai
omega fatty acids. DHA (docosahexaenoic acid) adalah sebuah blok
bangunan utama di otak sebagai pusat kecerdasan dan di jala mata.
Akumulasi DHA di otak lebih besar dari dua tahun pertama
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
kehidupan. ARA (arachidonic acid) yang ditemukan di seluruh tubuh
dan bekerja bersama-sama dengan DHA untuk mendukung visual dan
perkembangan mental bayi.
8) Lactobasilus
Berfungsi menghambat pertumbuhan mikoorganisme seperti
bakteri E.Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.
9) Lactoferin
Sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi
untuk bakteri dalam intestines, serta memungkinkan bakteri sehat
tertentu untuk berkembang. Memiliki efek langsung pada antibiotic
berpontensi berbahaya seperti bakteri Staphylococci dan E.Coli. Hal
ini ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam kolostrum, tetapi
berlangsung sepanjang seluruh tahun pertama bermanfaat
menghambat bakteri staphylococcus dan jamur candida.
10) Lisozim
Dapat mencegah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden
caries dentis dan maloklusi. Enzim pencernaan yang kuat akan
ditemukan dalam ASI pada tingkat 50 kali lebih tinggi daripada dalam
rumus. Lysozyme menghancurkan bakteri berbahaya dan akhirnya
menghambat keseimbangan rumit bakteri yang menghuni usus.
d. Produksi ASI
ASI dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses
laktasi. Keberhasilan laktasi ini dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
kehamilan berlangsung. Kondisi sebelum kehamilan ditentukan oleh
perkembangan payudara saat lahir dan pubertas. Sedangkan kondisi pada
saat kehamilan yaitu pada trimester II dimana payudara mengalami
pembesaran oleh karena pertumbuhan dan diferensiasi dari lobulo
alveolar dan sel epitel payudara. Pada saat pembesaran payudara, hormon
prolaktin dan laktogen placenta aktif bekerja dalam memproduksi ASI
(Proverawati, 2010).
Proses terjadinya pengeluaran ASI dimulai atau dirangsang oleh
isapan mulut bayi pada puting payudara ibu. Gerakan-gerakan tersebut
merangsang kelenjar pituitary anterior untuk memproduksi sejumlah
prolaktin, yaitu hormone utama yang mengendalikan pengeluaran ASI.
Proses pengeluaran ASI juga tergantung pada let down reflek, dimana
isapan puting dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding
saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.
Keluarnya ASI terjadi sekitar hari ketiga setelah bayi lahir, dan kemudian
terjadi peningkatan aliran susu yang cepat pada minggu pertama,
meskipun kadang-kadang agak tertunda sampai beberapa hari. Larangan
bagi bayi untuk menghisap puting ibu akan banyak menghambat
keluarnya ASI, sementara menyusui bayi menurut permintaan bayi secara
naluriah akan memberikan hasil yang baik. Kegagalan dalam
perkembangan payudara secara fisiologis untuk menampung ASI serta
adanya faktor kelainan anatomis yang mengakibatkan kegagalan dalam
menghasilkan ASI sangat jarang terjadi (Proverawati, 2010).
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Menurut Prasetyono (2009) berdasarkan waktu produksinya, ASI
dibedakan menjadi tiga yaitu, kolostrum, foremilk dan hindmilk.
1) Kolostrum
Kolostrum diproduksi pada beberapa hari pertama setelah
bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung banyak protein dan antibodi.
Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit. Pada masa
awal menyusui, kolostrum yang keluar mungkin hanya sesendok teh.
Meskipun sedikit, kolostrum mampu melapisi usus bayi dan
melindunginya dari bakteri, serta sanggup mencukupi kebutuhan
nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Selanjutnya, secara
berangsur-angsur produksi kolostrum berkurang saat ASI keluar pada
hari ketiga sampai kelima.
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh
kelenjar mamae yang mengandung tissue debris dan redual material,
yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum
dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum disekresi oleh kelenjar
mamae pada hari pertama hingga ketiga atau keempat sejak masa
laktasi (Baskoro, 2008).
2) Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal
(foremilk). Air susu ini hanya mengandung sekitar1-2% lemak dan
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu
tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada
bayi.
3) Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui
hampir selesai. Hindmilk sangak kaya, kental dan penuh lemak
bervitamin, sebagaimana hidangan utama setelah sup pembuka. Air
susu ini sebagian besar energy. yang dibutuhkan oleh bayi.
e. Pola Pemberian ASI
ASI harus diberikan kepada bayinya sesering mungkin dan dalam
waktu lama, misalnya hingga bayi berusia 2 tahun. Sesungguhnya, ASI
bernutrisi tinggi hanya diproduksi oleh payudara ibu sampai bayi berusia
6 bulan. Oleh karena itu ibu mesti memberikan ASI eksklusif selama 6
bulan. Meskipun setelah berumur 4 bulan atau 6 bulan bayi memperoleh
makanan tambahan pemberian ASI harus dilanjutkan minimal sampai 12
bulan atau sebaiknya 24 bulan. Sebab ASI memberikan sejumlah zat-zat
yang berguna untuk bayi, seperti lemak, protein bermutu tinggi, vitamin
dan mineral (Prasetyono, 2009).
Ketika bayi menangis, ibu harus segera menyusuinya, meskipun
hal itu terjadi pada malam hari, baik bayi tidur bersama ibu ataupun tidur
terpisah. Pemberian ASI pada beberapa hari pertama setelah kelahiran
bayi tidak harus dari satu payudara tetapi bayi mesti diberi ASI dari kedua
payudara secara bergantian. Tindakan tersebut mencegah terjadinya
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
pengerasan payudara (Prasetyono, 2009).
Biarkan bayi menyusui sesuai permintaannya. Bayi yang menyusu
sesuai permintaannya bisa menyusu sebanyak 12-15 kali dalam 24 jam.
Biasanya bayi langsung mengosongkan payudara pertama dalam
beberapa menit. Frekuensi menyusui dapat diatur sedemikian rupa dengan
membuat jadwal rutin (Prasetyono, 2009).
3. Hubungan Pemberian ASI dengan Tumbuh Kembang Anak
Rendahnya pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh
Kembang Anak (TKA). Padahal, kandungan ASI kaya akan karetonoid dan
selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi
untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung
mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih
efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula,
sehingga jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari kematian yang
seharusnya tidak perlu. Susu formula dapat meningkatkan resiko terjadinya
asma dan alergi. Sementara itu, menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian ASI bisa menurunkan
persentase kematian hingga 13 % (Dwiharso, 2010).
Masa tumbuh kembang anak membutuhkan asupan gizi yang
diperoleh melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Analisis situasi
kondisi ibu dan anak yang menyangkut upaya peningkatan pemberian ASI
hingga kini masih belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Gangguan tumbuh kembang pada awal kehidupan bayi diantaranya
disebabkan karena kekurangan gizi sejak bayi, pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu dini atau terlalu lambat, MP-ASI
tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi, perawatan bayi
yang kurang memadai, dan yang tidak kalah pentingnya ibu tidak memberi
ASI eksklusif kepada bayinya (Linkages, 2011).
Menurut hasil penelitian Meriyani (2009) secara umum pertumbuhan
balita dari segi berat badan pada status pemberian ASI tidak eksklusif
berada pada kategori sesuai standar lebih tinggi daripada pemberian ASI
eksklusif dikarenakan ibu yang memberikan ASI eksklusif tidak
memberikan asupan makanan pendamping. Menurut hasil Penelitian
Fitriani (2006) secara umum pertumbuhan batita dari segi tinggi badan
pada pemberian ASI tidak eksklusif kategori sesuai standar lebih tinggi
dibanding pada pemberian ASI eksklusif hal ini dikarenakan perhatian akan
memberikan makanan yang bergizi sangat kurang.
Menurut hasil Penelitian Fitriani (2006) secara umum pertumbuhan
batita dari segi lingkar kepala pada status pemberian ASI tidak eksklusif
berada pada kategori sesuai standar lebih tinggi daripada pemberian ASI
eksklusif dikarenakan ibu yang memberikan ASI eksklusif masih kurang
memberikan makanan yang bergizi tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Ni Made di Puskesmas Karanganyar
tahun 2010 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
antara pemberian ASI dengan perkembangan bayi. Penelitian Novita dkk
(2007) di lingkungan Puskesmas Cigondewah, Bandung menyimpulkan
bahwa aspek kognitif pada bayi yang mendapat ASI eksklusif memberikan
hasil lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI
eksklusif. Rata- rata IQ bayi ASI eksklusif 128,3 dengan rentang IQ 112-
142 sedangkan bayi ASI noneksklusif rata-rata 114,4 dengan rentang IQ
82-137.
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber modifikasi : Supartini (2004), Mutiah (2010), Weni (2010)
Nutrisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.
Manfaat ASI bagi Anak
Manfaat Pemberian ASI: a. Bagi Bayi b. Bagi Ibu c. Bagi Keluarga d. Bagi Negara
Pertumbuhan Dan Perkembangananak
Faktor Herediter: a. Keturunan b. Suku/ras
Faktor Lingkungan: a. Lingkungan Prenatal b. Budaya c. Sosial ekonomi d. Nutrisi e. Cuaca f. Latihan fisik g. Posisi anak
Faktor Internal: a. Kecerdasan b. Pengaruh Emosi
Pemberian ASI
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
C. Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan :
: Yang diteliti
: Arah penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian,
patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam
penelitian tersebut. Setelah melalui pembuktian, maka hipotesis dapat benar
atau salah, bisa diterima bisa ditolak (Notoatmodjo, 2010). Adapun hipotesis
dalam penelitian ini adalah: ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
balita usia 3 tahun yang diberi ASI 2 tahun dan tidak diberi ASI 2 tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Leksono Wonosobo Tahun 2014.
Pemberian ASI Pertumbuhan dan perkembangan anak pada balita usia 3 tahun
Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015