BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo...

36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan dan Perkembangan a. Pertumbuhan 1) Pengertian Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala (Nursalam, 2005). Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar, dan luas, serta bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis (Herawati, 2009). Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interceluler, yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan (Narendra, 2010). Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Pertumbuhan

1) Pengertian

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur

tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya

multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena

bertambah besarnya sel, seperti pertambahan ukuran berat badan,

tinggi badan, dan lingkar kepala (Nursalam, 2005).

Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai

hasil dari kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara

normal dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan (growth)

berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu

pada jumlah, besar, dan luas, serta bersifat konkret yang biasanya

menyangkut ukuran dan struktur biologis (Herawati, 2009).

Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta

jaringan interceluler, yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan

struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan (Narendra,

2010).

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

2) Ciri-ciri pertumbuhan

Ciri-ciri pertumbuhan menurut Narendra (2010) antara lain:

a) Perubahan ukuran

Perubahan terlihat jelas pada pertumbuhan fisik dengan

bertambahnya umur anak, terjadi pula penambahan berat badan,

tinggi badan, lingkaran kepala dan lain-lain. Organ tubuh seperti

jantung, paru-paru atau usus akan bertambah besar, sesuai

dengan peningkatan kebutuhan tubuh.

b) Perubahan proporsi

Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda

dibandingkan tubuh anak atau orang dewasa. Pada bayi baru

lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar

dibanding dengan umur-umur lainnya. Titik pusat tubuh bayi

baru lahir kurang lebih setinggi umbilicus, sedangkan pada

orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi

simpisis pubis.

c) Hilangnya ciri-ciri lama

Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi

perlahan-lahan, seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya

gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

d) Timbulnya ciri-ciri baru

Timbulnya ciri-ciri baru adalah sebagai akibat pematangan

fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik yang penting selama

pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan

gigi susu yang telah lepas dan munculnya tanda-tanda seks

sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis dan aksila,

tumbuhnya buah dada pada wanita

3) Pola pertumbuhan

Pola pertumbuhan menurut Narendra (2010) antara lain:

a) Pola pertumbuhan umum

Yang khas pada pertumbuhan umum ialah tinggi badan.

Sampai usia 2 tahun, pertambahan tinggi badan berlangsung

cepat, setelah itu pertumbuhan berlangsung stabil di bawah

pengaruh hormon pertumbuhan sampai pubertas. Mulai masa

pubertas, hormon kelamin berpengaruh sehingga pertumbuhan

berlangsung dengan cepat sampai berhenti pada masa akhil

balig. Umumnya pertumbuhan organ tubuh mengikuti pola

pertumbuhan ini.

b) Pola pertumbuhan organ limfoid

Organ limfoid secara cepat mengalami pertumbuhan,

sehingga pada usia sekitar 12 tahun mencapai 200% dan

berangsur menurun lagi sampai usia dewasa menjadi 100%.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

Dengan keadaan ini, anak-anak pada masa pubertas relatif lebih

kuat daya tahan tubuhnya.

c) Pola pertumbuhan otak dan kepala

Pertumbuhan otak dan kepala terjadi paling cepat

dibanding bagian tubuh lain sejak kehidupan intrauterin, bahkan

berlanjut sampai tahun-tahun pertama kehidupan, sehingga pada

usia 6 tahun pertumbuhannya telah mencapai hamper 90% otak

orang dewasa.

d) Pola pertumbuhan organ reproduksi

Selama masa anak, pertumbuhan dan perkembangan organ

kelamin sangat lambat, baru pada masa pubertas terjadi

percepatan yang luar biasa mengejar ketinggalannya di masa

anak, sehingga dalam waktu singkat menjadi matang.

Pertumbuhan organ reproduksi ini sejalan pula dengan

perkembangan kemampuan seksual seseorang.

4) Deteksi pertumbuhan

a) Ukuran antropometri

(1) Berat badan

Kenaikan berat badan normal bayi pada triwulan I

adalah sekitar 750-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar

500-600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350-450

gram/bulan, dan pada triwulan IV sekitar 250-350

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

gram/bulan. Selain dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat

diperkirakan dengan menggunakan rumus atau pedoman

dari Behrman (1992), yaitu:

(a) Berat badan lahir rata-rata: 3,25 kg

(b) Berat badan usia 3-12 bulan,

(c) Umur (bulan) + 9 = n + 9 2 2

(d) Berat badan usia 1-6 tahun,

(Umur (tahun) x 2) + 8 = 2n + 8

Keterangan: n adalah usia anak

Untuk menentukan usia anak dalam bulan, bila lebih

15 hari, dibulatkan ke atas, sementara bila kurang atau sama

dengan 15 hari dihilangkan (Nursalam, 2005).

(2) Tinggi badan

Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering

disebut dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang

badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Menurut Behrman

(1992), menyebutkan bahwa seperti halnya berat badan,

tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus,

yaitu:

(a) Perkiraan panjang lahir: 50 cm

(b) Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x panjang

badan lahir

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

(c) Perkiraan tinggi badan usia 2-12 tahun = (umur x 6) + 77

= 6n + 77

Keterangan: n adalah usia anak dalam tahun, bila usia lebih

6 bulan dibulatkan ke atas, bila 6 bulan atau kurang,

dihilangkan.

Tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk

pertumbuhan fisik yang sudah lewat dan untuk

perbandingan terhadap perubahan relatif, seperti nilai berat

badan dan lingkar lengan atas (Nursalam, 2005).

(3) Lingkar kepala

Secara normal, ukuran lingkar kepala adalah 34-35

cm. Kemudian akan bertambah sekitar 0,5 cm/bulan pada

bulan pertama atau menjadi + 44 cm dan pada tahuntahun

pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5

cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala

hanya bertambah + 10 cm. pengukuran lingkar kepala dapat

diukur dengan menggunakan pita pengukuran yang disebut

meteran (Nursalam, 2005).

(4) Lingkar lengan atas (Lila)

Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan

pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm.

Keuntungan dari pengukuran lila adalah murah, mudah,

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

alatnya bisa dibuat sendiri, dan siapa saja dapat

melakukannya. Namun kadang-kadang hasil pengukuran

kurang akurat karena sukar untuk mengukur lila tanpa

mengukur jaringan (Nursalam, 2005).

b) Keseluruhan fisik

Dengan pemeriksaan fisik, dapat diketahui apakah

seorang anak berada dalam keadaan sakit atau sehat. Di

lapangan, pemeriksaan fisik jarang dilakukan untuk menentukan

keadaan pertumbuhan anak, padahal perlu diketahui

kemungkinan terdapatnya gangguan pada fisik anak. Hal-hal

yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik meliputi keseluruhan

fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut dan gigi (Nursalam,

2005).

c) Pemeriksaan laboratorium dan radiologis

Pemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan

di klinik apabila terdapat gejala atau tanda akan adanya suatu

gangguan/penyakit, misalnya anemia atau pertumbuhan fisik

yang tidak normal. Pemeriksaan radiologis dilakukan terutama

untuk menilai umur biologis, yaitu umur tulang (boneage).

Biasanya, hal tersebut dilakukan bila ada kecurigaan akan

adanya gangguan pertumbuhan (Nursalam, 2005).

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

5) Alat Ukur Pertumbuhan

IDAI telah menetapkan untuk skrining pertumbuhan anak

dengan umur sampai 5 tahun dapat menggunakan kurva

pertumbuhan WHO. WHO mengeluarkan sebuah kurva

pertumbuhan “standar” yang menggambarkan pertumbuhan anak

umur 0-59 bulan di lingkungan yang diyakini dapat mendukung

pertumbuhan optimal anak. Pertumbuhan fisik anak umumnya

dinilai dengan menggunakan ukuran antropometik, yaitu : berat

badan (BB) terhadap umur, tinggi badan (TB) terhadap umur dan

Lingkar kepala terhadap umur dengan alat yang digunakan adalah

timbangan berat badan, meteran tinggi badan dan pita meteran

untuk lingkar kepala. Hasi pengukuran antropometik tersebut

dibandingkan dengan kurva pertumbuhan WHO (IDAI, 2006).

b. Perkembangan

1) Definisi

Perkembangan (development) adalah bertambahnya

kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks, mengikuti pola yang teratur dan dapat diramalkan

sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2010).

Menurut Purwanti (2009), perkembangan adalah proses

perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-

organ jasmani, sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada

kemampuan organ fisiologis (Herawati, 2009).

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2005) menyebutkan bahwa

perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan

struktur/fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,

dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses

diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistemnya yang

terorganisasi (Nursalam, 2005).

Ada berbagai faktor mengapa perkembangan fisik anak

sedikit lebih cepat atau lebih lama. Pembawaan keluarga memiliki

pengaruh sangat kuat terhadap berat, tinggi, dan tingkat

perkembangan anak. Cara orangtua mengasuh anak juga terbukti

mempengaruhi seberapa baik anak tumbuh. Sering-sering ajak anak

berbicara atau bernyanyi, berikan dia pelukan, ditimang, rasa

tenang, cinta dan perhatian sebanyak mungkin (Shahnaz, 2007).

2) Ciri-ciri perkembangan

Ciri-ciri perkembangan menurut Narendra (2010) antara lain:

a) Perkembangan melibatkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan

disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan

sistem reproduksi disertai dengan perubahan pada organ

kelamin, perkembangan kecerdasan menyertai pertumbuhan

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

otak dan serabut saraf. Perubahan-perubahan ini meliputi

perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi

tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru

sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh tertentu.

b) Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya

Perkembangan awal merupakan masa kritis, karena hal

tersebut akan menentukan perkembangan selanjutnya.

Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan

sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.

c) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur

dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak dapat terbalik,

misalnya anak dapat berdiri terlebih dahulu sebelum berjalan.

d) Perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan

pun demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, dan juga

daya nalar.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

a) Hereditas (Keturunan/pembawaan)

Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi

perkembangan individu. Dalam hal ini diartikan sebagai

pembawaan khusus dari individu yang diwariskan orang tua

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

kepada anak atau segala potensi, baik fisik (seperti

kecenderungan berbadan gemuk, tinggi dan sebagainya)

maupun psikis (seperti kecenderungan menjadi pendiam, lincah,

pandai dan sebagainya) yang dimiliki individu sejak masa

konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan

dari pihak orang tua melalui gen-gen (Herawati, 2009).

b) Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan

tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup

baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan dan

sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan menghambat

potensinya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisika-

psiko-sosial yang memengaruhi individu setiap hari, mulai dari

konsepsi sampai akhir hayatnya (Herawati, 2009).

4) Penilaian perkembangan

Terkait dengan upaya memberikan asuhan kesehatan pada

balita supaya dapat melakukan deteksi perkembangan anak,

seseorang lebih dahulu harus memahami aspek-aspek dalam

perkembangan anak (Nursalam, 2005). Aspek-aspek perkembangan

yang dipantau meliputi:

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

a) Gerak kasar atau motorik kasar

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otototot besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya (Kusnandi,

et al., 2010).

b) Gerak halus atau motorik halus

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat seperti, mengamati sesuatu, menjimpit,

menulis dan sebagainya (Kusnandi, et al., 2010).

c) Kemampuan bicara dan bahasa

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk

memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,

mengikuti perintah dan sebagainya (Kusnandi, et al., 2010).

d) Sosialisasi dan kemandirian

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri

anak (makan sendiri, merapikan mainan selesai bermain),

berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya dan sebagainya (Kunandi, et

al., 2010).

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

5) Alat Ukur Perkembangan

DDST adalah salah satu metode skrining terhadap

kelainanperkembangan anak, yang dibuat oleh Fran Kenburg dan J.

B Doddsuntuk mengetahui perkembangan motorik anak pada saat

pemeriksaan saja dan dapat memperkirakan perkembangan anak

dimasa yang akan datang, bukan merupakan tes diagnostik atau tes

Intelegensi, tetapi memenuhi semua persyaratan yang diperlukan

untuk metode skrining yang baik. Tes ini dinilai lebih mudah

dibanding tes perkembangan yang lain dan dapat diandalkan dan

menunjukkan validitas yang tinggi. Tes ini dapat dilakukan kapan

saja dengan menggunakan alat sederhana. Dari beberapa penelitian

yang pernah dilakukan terdari beberapa penelitian yang pernah

dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi

antara 85-100% bayi dan anakanak prasekolah yang mengalami

keterlambatan perkembangan, dan pada ”follow up” selanjutnya

ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan

di sekolah 5-6 tahun kemudian. Penelitian Borowitz (1986)

menunjukkan bahwa DDST tidak dapatmengidentifikasi lebih dari

separuh anak dengan kelainan bicara.Frankenburg melakukan revisi

dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembangan

pada sektor bahasa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST

tersebut dinamakan Denver II (Soetjiningsih, 2010)

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

c. Tumbuh Kembang

Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang menurut

Supartini (2004) adalah faktor herediter, faktor lingkungan dan faktor

internal

1) Faktor Herediter

Faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan adalah jenis

kelamin, ras dan kebangsaan (Marlow dalam Supartini 2004). Jenis

kelamin ditentukan sejak awal dalam kandungan (fase konsepsi) dan

setelah lahir, anak laki-laki cenderung lebih tinggi daripada anak

perempuan dan hal ini bertahan sampai usia tertentu karena anak

perempuan biasanya lebih awal mengalami pubertas sehingga

kebanyakan usia tersebut, anak perempuan lebih tinggi dan besar.

Akan tetapi begitu anak laki- laki memasuki masa pubertas, mereka

akan berubah lebih tinggi dan besar daripada anak perempuan.

Ras dan suku dapat mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Beberapa suku bangsa menunjukan

karakteristik yang khas, misalnya suku asmat di Irian Jaya secara

turun temurun berkulit hitam, demikian juga kebangsaan tertentu

seterusnya hingga terbentuknya segumpalan daging dan menjadi

embrio, kemudian janin. Bertambahnya berat badan bayi beberapa

kali lipat dibandingkan berat saat bayi baru lahir

2) Faktor Lingkungan

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan anak adalah lingkungan prenatal, lingkungan

eksternal dan lingkungan internal anak.

a) Lingkungan Prenatal

Lingkungan didalam uterus sangat besar pengaruhnya

terhadap perkembangan fetus terutama karena ada selaput yang

menyelimuti dan melindungi fetus dari lingkungan luar.

Beberapa kondisi lingkungan dalam uterus yang dapat

mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin adalah

gangguan nitrisi karena ibu kurang mendapat gizi adekuat baik

secara kuantitas maupun kuantitas, gangguan endokrin pada ibu

seperti diabetes mellitus, ibu yang mendapat terapi sitostatika

atau yang mengalami infeksi rubella, toksoplasmosis, sifilis dan

herpes. Intinya apa yang dialami oleh ibu akan bertdampak pada

kondisi pertumbuhan dan perkembangan fetus.

b) Pengaruh Budaya Lingkungan

Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi

bagaimana mereka mempersepsikan dan memahami kesehatan

serta perilaku hidup sehat. Pola prilaku ibu yang sedang hamil

dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya ada beberapa

larangan untuk makanan tertentu padahal zat gisi tersebut

diperlukan dalam pertumbuhan janin. Begitu juga keyakinan

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

untuk melahirkan dengan meminta pertolongan petugas

kesehatan disarana kesehatan atau tetap memilih dukun beranak,

dilandasi oleh budaya yang dialami. Setelah anak lahir, dia

dibesarkan dengan pola asuh keluarga yang juga dilandasi oleh

nilai budaya yang ada dimasyarakat. Anak yang dibesarkan

dilingkungan petani dipedesaan akan mempunyai pola kebiasaan

atau perilaku yang berbeda dengan mereka yang dibesarkan

dikota besar seperti metropolitan.

c) Status Sosial dan Ekonomi Keluarga.

Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan

keluarga yang sosial ekonominya rendah, bahkan punya banyak

keterbatasan untuk memberi makanan bergisi, membayar biaya

pendidikan, dan memenuhi kebutuhan primer lain, tentunya

keluarganya akan mendapatkan kesulitan untuk membantu anak

mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak yang

optimal sesuai tahap usianya. Keluarga dengan latar belakang

pendidikan rendah juga sering kali tidak dapat, tidak mau dan

tidak meyakini pentingnya penggunaan fasilitas kesehatan yang

dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anaknya,

misal pentingnya imunisasi untuk anak atau penggunaan sarana

kesehatan untuk berobat sehingga pada akhirnya mereka masih

menggunakan praktik pemeliharaan kesehatan secara tradisional

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

yaitu pergi kedukun yang praktik pertolongan yang belum dapat

dibuktukan hasilnya secara ilmiah yang dapat mempertahankan

kesehatan anak.

d) Nutrisi

Telah disebutkan bahwa untuk bertumbuh dan

berkembang, anak membutuhkan zat gizi yang esensial

mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air

yang harus dikomsumsi secara seimbang dengan jumlah yang

sesuai dengan kebutuhan pada tahap usianya. Khususnya selama

periode pertumbuhan dan perkembangan secara cepat seperti

masa prenatal, usia bayi atau remaja akan membutuhkan lebih

banyak kalori dan protein. Anak dapat mengalami hambatan

pertumbuhan dan perkembangan hanya karena kurang

adekuatnya asupan gizi tersebut. Asupan nutrisi yang berlebih

juga dapat menimbulakan dampak yang buruk pula bagi

kesehatan anak misalnya terjadi penumpukan kadar lemak yang

berlebihan dalan sel/jaringan, bahkan pada pembuluh darah

sehingga bila anak sakit, pertumbuhan dan perkembangan

terganggu.

e) Iklim dan Cuaca

Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak

seperti pada musim penghujan yang dapat menimbulkan bahaya

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

banjir pada daerah tertentu yang akan menyebabkan sulitnya

transportasi sehingga sulit mendapatkan bahan makanan, bahwa

timbul berbagai penyakit menular seperti diare dan penyakit

kulit yang dapat mengancam semua orang termasuk bayi dan

anak-anak. Terlebih lagi pada bayi dan anak-anak yang sangat

rentan terhadap penyakit menular.

Apabila daya tahan tubuh mereka sedang munurun yang

juga akibat status nutrisi yang tidak adekuat, mereka akan

dengan mudah terjangkit penyakit menular tersebut. Pada

beberapa tempat yang andemis untuk terjadi wabah demam

berdarah, terjadi perubahan cuaca akan berakibat atas

peningkatan angka kejadian demam berdarah. Demikian juga

dimusim kemarau ketika sulit mendapatkan air bersih, angka

kejadian seperti diare akan meningkat. Oleh karena itu

masyarakat harus mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi

kejadian tersebut dan melakukan tindakan pencegahan. Status

kesehatan anak tertentu akan berdamapak pada proses

pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut.

f) Olahraga/ latihan fisik

Olahraga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuhan

fisik maupun perkembangan psikososial anak. Secara fisik

manfaat olahraga atau latihan fisik yang terus dapat

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

meningkatkan sirkulasi darah sehingga akan meningkatkan

aktifitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan

pertumbuhan sel. Pada saat olahraga anak juga akan berinteraksi

dengan teman sepermainan dan mengenal aturan yang berlaku

serta belajar menaatinya untuk tujuan bersama misalnya sepak

bola yang dilakukan oleh kelompok anak sekolah. Aktifitas fisik

dari permainan sepak bola akan membantu pertumbuhan sel,

selain itu anak juga ditanamkan aturan permainan yang harus

mereka taati bersama dan inter sosial yang jalankan mereka

memiliki kemampuan untuk berkominikasi dengan sesama

teman.

Permainan sangatlah penting karena merupakan media

kominikasi antara anak dengan orang lain, termasuk dengan

perawat atau petugas kesehatan di Rumah Sakit. Perawat dapat

mengkaji perasaan dan pikiran anak melalui ekspresi nonverbal

yang ditunjukan selama melakukan permainan atau melalui

interksi yang ditunjukan anak dengan orang tua dan teman

kelompok bermainnya (Supartini, 2004). Permainan anak setiap

usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan

dilakukan dan waktu bermainnya bergantung pada

perkembangan motor mereka. Pengendalian motorik yang baik

memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

g) Posisi Anak dalam Keluarga

Anak tunggal, anak tengah, anak bungsu akan

mempengaruhi bagaimana pola anak tersebut diasuh dan didik

dalam keluarga. Anak tunggal tidak mempunyai teman bicara

dan beraktifitas kecuali dengan orang tuanya. Oleh karena itu

kemampuan intelektual anak tunggal akan dapat lebih cepat

berkembang dan mengembangkan harga diri positif karena

secara terus- menerus berinteraksi dengan orang dewasa, yaitu

orang tuanya dan dapat menstimulasi secara psikososial. Akan

tetapi mereka biasanya lebih tergantung dan kurang mandiri.

Perkembangan motorik lebih lambat karena tidak ada stimulasi

untuk melakukan aktifitas fisik yang biasanya dilakukan oleh

saudara kandungnya.

3) Faktor Internal

Berikut ini akan diuraikan faktor internal yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak.

a) Kecerdasan

Ada tiga faktor hormon yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan anak yaitu hormon somatotropik, hormon

tiroid dan hormon gonadotropin. Hormon somatotropik (growth

Hormon) terutama digunakan selama masa kanak - kanak yang

mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan karena menstimulasi

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skelet. Apabila

kelebihan hormon ini akan menyebabkan gigantisme, yaitu anak

tumbuh sangat tinggi dan besar, apabila kekurangan akan

menyebabkan kerdil.

Hormon Tiroid menstimulasi metabolisme tubuh,

sedangkan hormon gonatropik menstimulasi pertumbuan sel

interstitial dari testis untuk memproduksi testosteron, dan

ovarium untuk produksi estrogen. Selanjutnya testosteron akan

menstimulasi perkembangan karakteristik sex sekunder anak

laki- laki yaitu menghasilkan spermatozoa, sedangkan estrogen

akan menstimulasi perkembangan karakteristik sexs sekunder

akan perempuan yaitu menghasilkan ovum.

b) Pengaruh Emosi

Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak

belajar untuk bertumbuh dan berkembang. Anak belajar dari

orang tua untuk dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.

Apabila orang tua memberi contoh perilaku emosional yang

melempar sandal atau sepetu bekas dipakai, membentak saat

anak rewel, marah saat jengkel, anak akan belajar untuk meniru

prilaku orang tua tersebut. Anak belajar mengekspresikan

perasaan dan emosi dengan meniru perilaku orang tua tersebut.

Apabila pola seperti ini dibiarkan anak akan mengembangkan

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

prilaku emosional seperti diatas kerena maturasi atau

pengamatan kepribadian diperoleh anak melalui proses belajar

dari lingkungan keluarganya. Oleh karena itu orang tua harus

berhati-hati dalam bersikap karena apabila senang membentak

anak akan menjadi belajar untuk bicara kasar pada orang lain.

Apabila orang tua suka memukul saat marah dan jengkel anak

akan belajar bersikap kasar pada orang lain. Orang tua adalah

model peran bagi anak.

2. ASI Eksklusif

a. Defenisi ASI Eksklusif

ASI eksklusif menurut WHO (World Health Organization)

adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu

formula, air putih, air jeruk ataupun makanan tambahan lain. Sebelum

mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi

dengan sempurna sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain

ASI (Marimbi, 2010).

ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi dalam

menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan

seorang bayi (Indiarti, 2009). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam

larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua

belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Weni,

2011)

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

b. Manfaat ASI dan Menyusui

Menurut Weni (2011), manfaat ASI ada 4 yaitu:

1) Manfaat ASI bagi bayi

a) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik

b) Mengandung antibodi

c) ASI mengandung komposisi yang tepa

d) Mengurangi kejadian karies gigi.

e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

antar ibu dan bayi

f) Terhindar dari alergi

g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi

h) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan

gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara

2) Manfaat ASI bagi ibu

a) Aspek kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung

syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan

prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi

estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.

b) Aspek kesehatan ibu.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.

Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan

mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian

karsinoma mamae pada ibu menyusui lebih rendah dibanding ibu

yang tidak menyusui.

c) Aspek penurunan berat badan.

Ibu yang menyusui secara eksklusif ternyata lebih mudah

dan lebih cepat kembali ke berat badan semula sebelum hamil.

Pada saat hamil, badan bertambah berat selain karena ada janin

juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini

sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam

proses produksi ASI. Dengan menyusui tubuh akan menghasilkan

ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi

sebagai cadangan tenaga akan terpakai.

d) Aspek psikologis.

Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang

dibutuhkan oleh semua manusia.

3) Manfaat ASI bagi keluarga

a) Aspek ekonomi.

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

keperluan lain.

b) Aspek psikologi.

Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih

jarang sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan

hubungan bayi dengan keluarga.

c) Aspek kemudahan.

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana

saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air

masak, botol dan dot yang harus dibersihkan.

4) Manfaat ASI bagi Negara

a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI

menjamin status gizi bayi baik. Beberapa penelitian epidemiologis

menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit

infeksi. Bayi yang tetap diberikan ASI ternyata juga terlindungi

dari diare karena kontaminasi makanan yang tercemar bakteri

menjadi lebih kecil.

b) Menghemat devisa Negara.

ASI dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu

menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6

milyar yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

c) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit.

d) Peningkatan kualitas generasi penerus.

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara

optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

c. Komponen ASI

Susu menjadi salah satu sumber nutrisi bagi manusia, komponen

ASI sangat rumit dan berisi lebih dari 100.000 biologi komponen unik,

yang memainkan peran utama dalam perlawanan penyakit pada bayi.

Berikut komponen penting dari ASI menurut Proverawati (2010) :

1) Kolostrum

Cairan susu kental berwarna kekuning-kuningan yang

dihasilkan pada sel alveoli payudara ibu. Sesuai untuk kapasitas

pencernaan bayi dan kemampuan ginjal baru lahir yang belum mampu

menerima makanan dalam volume besar. Jumlahnya tidak terlalu

banyak tetapi kaya gizi dan sangat baik bagi bayi. Kolostrum

mengandung karoten dan vitamin A yang sangat tinggi.

2) Protein

Protein dalam ASI terdiri dari casein (protein yang sulit

dicerna) dan whey (protein yang mudah dicerna). ASI lebih banyak

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

mengandung whey daripada casein sehingga protein ASI mudah

dicerna.

3) Lemak

Lemak ASI adalah penghasil kalori (energi) utama dan

merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi. Lebih mudah

dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi.

4) Laktosa

Merupakan karbohidrat utama pada ASI. Fungsinya sebagai

sumber energi, meningkatkan absorbs kalsium dan merangsang

pertumbuhan lactobacillus bifidus.

5) Vitamin A

Konsentrasi vitamin A berkisar pada 200 UI/dl.

6) Zat Besi

Meskipun ASI mengandung sedikit zat besi (0,5-1,0 mg/ltr),

bayi yang menyusui jarang kekurangan zat besi (anemia). Hal ini

dikarenakan zat besi pada ASI mudah dicerna.

7) Taurin

Berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter,

berperan penting dalam maturasi otak bayi. DHA dan ARA

merupakan bagian dari kelompok molekul yang dikenal sebagai

omega fatty acids. DHA (docosahexaenoic acid) adalah sebuah blok

bangunan utama di otak sebagai pusat kecerdasan dan di jala mata.

Akumulasi DHA di otak lebih besar dari dua tahun pertama

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

kehidupan. ARA (arachidonic acid) yang ditemukan di seluruh tubuh

dan bekerja bersama-sama dengan DHA untuk mendukung visual dan

perkembangan mental bayi.

8) Lactobasilus

Berfungsi menghambat pertumbuhan mikoorganisme seperti

bakteri E.Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi.

9) Lactoferin

Sebuah besi batas yang mengikat protein ketersediaan besi

untuk bakteri dalam intestines, serta memungkinkan bakteri sehat

tertentu untuk berkembang. Memiliki efek langsung pada antibiotic

berpontensi berbahaya seperti bakteri Staphylococci dan E.Coli. Hal

ini ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam kolostrum, tetapi

berlangsung sepanjang seluruh tahun pertama bermanfaat

menghambat bakteri staphylococcus dan jamur candida.

10) Lisozim

Dapat mencegah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden

caries dentis dan maloklusi. Enzim pencernaan yang kuat akan

ditemukan dalam ASI pada tingkat 50 kali lebih tinggi daripada dalam

rumus. Lysozyme menghancurkan bakteri berbahaya dan akhirnya

menghambat keseimbangan rumit bakteri yang menghuni usus.

d. Produksi ASI

ASI dihasilkan oleh kelenjar payudara wanita melalui proses

laktasi. Keberhasilan laktasi ini dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

kehamilan berlangsung. Kondisi sebelum kehamilan ditentukan oleh

perkembangan payudara saat lahir dan pubertas. Sedangkan kondisi pada

saat kehamilan yaitu pada trimester II dimana payudara mengalami

pembesaran oleh karena pertumbuhan dan diferensiasi dari lobulo

alveolar dan sel epitel payudara. Pada saat pembesaran payudara, hormon

prolaktin dan laktogen placenta aktif bekerja dalam memproduksi ASI

(Proverawati, 2010).

Proses terjadinya pengeluaran ASI dimulai atau dirangsang oleh

isapan mulut bayi pada puting payudara ibu. Gerakan-gerakan tersebut

merangsang kelenjar pituitary anterior untuk memproduksi sejumlah

prolaktin, yaitu hormone utama yang mengendalikan pengeluaran ASI.

Proses pengeluaran ASI juga tergantung pada let down reflek, dimana

isapan puting dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding

saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar.

Keluarnya ASI terjadi sekitar hari ketiga setelah bayi lahir, dan kemudian

terjadi peningkatan aliran susu yang cepat pada minggu pertama,

meskipun kadang-kadang agak tertunda sampai beberapa hari. Larangan

bagi bayi untuk menghisap puting ibu akan banyak menghambat

keluarnya ASI, sementara menyusui bayi menurut permintaan bayi secara

naluriah akan memberikan hasil yang baik. Kegagalan dalam

perkembangan payudara secara fisiologis untuk menampung ASI serta

adanya faktor kelainan anatomis yang mengakibatkan kegagalan dalam

menghasilkan ASI sangat jarang terjadi (Proverawati, 2010).

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

Menurut Prasetyono (2009) berdasarkan waktu produksinya, ASI

dibedakan menjadi tiga yaitu, kolostrum, foremilk dan hindmilk.

1) Kolostrum

Kolostrum diproduksi pada beberapa hari pertama setelah

bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung banyak protein dan antibodi.

Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat sedikit. Pada masa

awal menyusui, kolostrum yang keluar mungkin hanya sesendok teh.

Meskipun sedikit, kolostrum mampu melapisi usus bayi dan

melindunginya dari bakteri, serta sanggup mencukupi kebutuhan

nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Selanjutnya, secara

berangsur-angsur produksi kolostrum berkurang saat ASI keluar pada

hari ketiga sampai kelima.

Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh

kelenjar mamae yang mengandung tissue debris dan redual material,

yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar mamae sebelum

dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum disekresi oleh kelenjar

mamae pada hari pertama hingga ketiga atau keempat sejak masa

laktasi (Baskoro, 2008).

2) Foremilk

Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal

(foremilk). Air susu ini hanya mengandung sekitar1-2% lemak dan

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

terlihat encer, serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu

tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada

bayi.

3) Hindmilk

Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui

hampir selesai. Hindmilk sangak kaya, kental dan penuh lemak

bervitamin, sebagaimana hidangan utama setelah sup pembuka. Air

susu ini sebagian besar energy. yang dibutuhkan oleh bayi.

e. Pola Pemberian ASI

ASI harus diberikan kepada bayinya sesering mungkin dan dalam

waktu lama, misalnya hingga bayi berusia 2 tahun. Sesungguhnya, ASI

bernutrisi tinggi hanya diproduksi oleh payudara ibu sampai bayi berusia

6 bulan. Oleh karena itu ibu mesti memberikan ASI eksklusif selama 6

bulan. Meskipun setelah berumur 4 bulan atau 6 bulan bayi memperoleh

makanan tambahan pemberian ASI harus dilanjutkan minimal sampai 12

bulan atau sebaiknya 24 bulan. Sebab ASI memberikan sejumlah zat-zat

yang berguna untuk bayi, seperti lemak, protein bermutu tinggi, vitamin

dan mineral (Prasetyono, 2009).

Ketika bayi menangis, ibu harus segera menyusuinya, meskipun

hal itu terjadi pada malam hari, baik bayi tidur bersama ibu ataupun tidur

terpisah. Pemberian ASI pada beberapa hari pertama setelah kelahiran

bayi tidak harus dari satu payudara tetapi bayi mesti diberi ASI dari kedua

payudara secara bergantian. Tindakan tersebut mencegah terjadinya

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

pengerasan payudara (Prasetyono, 2009).

Biarkan bayi menyusui sesuai permintaannya. Bayi yang menyusu

sesuai permintaannya bisa menyusu sebanyak 12-15 kali dalam 24 jam.

Biasanya bayi langsung mengosongkan payudara pertama dalam

beberapa menit. Frekuensi menyusui dapat diatur sedemikian rupa dengan

membuat jadwal rutin (Prasetyono, 2009).

3. Hubungan Pemberian ASI dengan Tumbuh Kembang Anak

Rendahnya pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh

Kembang Anak (TKA). Padahal, kandungan ASI kaya akan karetonoid dan

selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi

untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung

mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih

efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula,

sehingga jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari kematian yang

seharusnya tidak perlu. Susu formula dapat meningkatkan resiko terjadinya

asma dan alergi. Sementara itu, menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian ASI bisa menurunkan

persentase kematian hingga 13 % (Dwiharso, 2010).

Masa tumbuh kembang anak membutuhkan asupan gizi yang

diperoleh melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Analisis situasi

kondisi ibu dan anak yang menyangkut upaya peningkatan pemberian ASI

hingga kini masih belum menunjukkan kondisi yang menggembirakan.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

Gangguan tumbuh kembang pada awal kehidupan bayi diantaranya

disebabkan karena kekurangan gizi sejak bayi, pemberian Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu dini atau terlalu lambat, MP-ASI

tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi, perawatan bayi

yang kurang memadai, dan yang tidak kalah pentingnya ibu tidak memberi

ASI eksklusif kepada bayinya (Linkages, 2011).

Menurut hasil penelitian Meriyani (2009) secara umum pertumbuhan

balita dari segi berat badan pada status pemberian ASI tidak eksklusif

berada pada kategori sesuai standar lebih tinggi daripada pemberian ASI

eksklusif dikarenakan ibu yang memberikan ASI eksklusif tidak

memberikan asupan makanan pendamping. Menurut hasil Penelitian

Fitriani (2006) secara umum pertumbuhan batita dari segi tinggi badan

pada pemberian ASI tidak eksklusif kategori sesuai standar lebih tinggi

dibanding pada pemberian ASI eksklusif hal ini dikarenakan perhatian akan

memberikan makanan yang bergizi sangat kurang.

Menurut hasil Penelitian Fitriani (2006) secara umum pertumbuhan

batita dari segi lingkar kepala pada status pemberian ASI tidak eksklusif

berada pada kategori sesuai standar lebih tinggi daripada pemberian ASI

eksklusif dikarenakan ibu yang memberikan ASI eksklusif masih kurang

memberikan makanan yang bergizi tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Ni Made di Puskesmas Karanganyar

tahun 2010 didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

antara pemberian ASI dengan perkembangan bayi. Penelitian Novita dkk

(2007) di lingkungan Puskesmas Cigondewah, Bandung menyimpulkan

bahwa aspek kognitif pada bayi yang mendapat ASI eksklusif memberikan

hasil lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI

eksklusif. Rata- rata IQ bayi ASI eksklusif 128,3 dengan rentang IQ 112-

142 sedangkan bayi ASI noneksklusif rata-rata 114,4 dengan rentang IQ

82-137.

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber modifikasi : Supartini (2004), Mutiah (2010), Weni (2010)

Nutrisi

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang.

Manfaat ASI bagi Anak

Manfaat Pemberian ASI: a. Bagi Bayi b. Bagi Ibu c. Bagi Keluarga d. Bagi Negara

Pertumbuhan Dan Perkembangananak

Faktor Herediter: a. Keturunan b. Suku/ras

Faktor Lingkungan: a. Lingkungan Prenatal b. Budaya c. Sosial ekonomi d. Nutrisi e. Cuaca f. Latihan fisik g. Posisi anak

Faktor Internal: a. Kecerdasan b. Pengaruh Emosi

Pemberian ASI

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pertumbuhan …repository.ump.ac.id/5894/3/Praptowo Suseno BAB II.pdf · 2017-12-05 · 5) Alat Ukur Perkembangan DDST adalah salah satu

C. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Yang diteliti

: Arah penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian,

patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

penelitian tersebut. Setelah melalui pembuktian, maka hipotesis dapat benar

atau salah, bisa diterima bisa ditolak (Notoatmodjo, 2010). Adapun hipotesis

dalam penelitian ini adalah: ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

balita usia 3 tahun yang diberi ASI 2 tahun dan tidak diberi ASI 2 tahun di

Wilayah Kerja Puskesmas Leksono Wonosobo Tahun 2014.

Pemberian ASI Pertumbuhan dan perkembangan anak pada balita usia 3 tahun

Analisis Pertumbuhan dan..., Praptowo Suseno, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015